Telkomsel Susul Tawarkan Carrier Billing di Google Play

Dua bulan setelah Indosat menginisiasi kemudahan carrier billing untuk pembelian aplikasi di Google Play, operator dengan jumlah pelanggan terbesar di Indonesia Telkomsel menyusul dengan memberikan kemudahan yang sama bagi pelanggan prabayar dan pascabayarnya. Tak cuma itu, Telkomsel juga menghadirkan kanal eksklusif “Zona Seru Telkomsel” di dalam Google Play.

Telkomsel menyebutkan bahwa mereka saat ini memiliki 20 juta pengguna Android, atau 55% dari keseluruhan pengguna smartphone di jaringan ini. Pertumbuhan pengguna Android di dalam jaringannya disebutkan sangat pesat, dengan capaian kenaikan 300% di tahun 2014.

Kehadiran fasilitas carrier billing menjadi peluang monetisasi baru bagi operator, sekaligus memudahkan pelanggan untuk membeli konten Aplikasi, Games, e-Books, dan In-App Purchase/Virtual Items. Selama ini pembelian konten menjadi momok bagi banyak pengguna karena terbatasnya kepemilikan kartu kredit di Indonesia. Setiap pembelian nantinya langsung dipotong pulsa bagi pelanggan prabayar dan dimasukkan ke dalam tagihan untuk pelanggan pascabayar.

Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Marina Kacaribu dalam rilis persnya mengatakan, “Sesuai dengan visi perusahaan untuk menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya, maka hadirnya layanan Carrier Billing dengan Google Play Store ini akan memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para pelanggan setia kami untuk melakukan transaksi saat membeli konten digital. Hal ini pun kami harap dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dalam menikmati mobile digital lifestyle dari Telkomsel.”

Tak puas hanya sekedar “mengikuti” jejak operator lain yang telah menawarkan fasilitas serupa, Telkomsel mengklaim menjadi operator pertama di Indonesia yang memiliki kanal eksklusif di dalam Google Play. Bertajuk “Zona Seru Telkomsel”, kanal ini akan merekomendasikan aplikasi-aplikasi untuk pelanggan, termasuk karya pengembang lokal atau permainan yang sedang populer di pasaran.

Kami sedang mengkonfirmasi pihak Telkomsel apakah ada charge tambahan untuk pemanfaatan fasilitas ini. Indosat mengenakan tambahan pajak 10% (Koreksi dari pihak Indosat, pajaknya 12%) untuk pembayaran melalui carrier billing dari nilai yang tertera di Google Play.

Update: Pihak humas Telkomsel mengkonfirmasi adanya tambahan PPN 10% (Koreksi dari pihak Indosat, pajaknya 12%) untuk pembayaran melalui carrier billing di Google Play.

[Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

Ini Dia Country Manager Path untuk Indonesia

Kemarin (17/2) jejaring sosial Path resmi memperkenalkan William Tunggaldjaja sebagai Country Manager barunya untuk pasar Indonesia. William sendiri secara resmi diangkat sebagai Country Manager Path Indonesia per tanggal 2 Februari 2015 lalu. Ia akan mengemban tanggung jawab untuk operasional pasar Path, termasuk dalam pengembangan brand dan bisnis Path di Indonesia.

Melaui rilis persnya, CEO Path Dave Morin mengatakan, “Kami telah menyaksikan pertumbuhan yang pesat di Indonesia dan ketertarikan yang besar akan produk kami. Kami juga telah bekerja sama dengan sejumlah mitra lokal di Indonesia, termasuk tim desainer (dalam membuat stiker) dan sekarang adalah saat yang tepat untuk memanfaatkan momentum itu.”

“Kami dengan senang mengumumkan Country Manager Path di Indonesia yang pertama, William akan berperan penting dalam mendukung komunitas Path yang dinamis untuk terus tumbuh di Indonesia,” tambah Dave.

Kami menjadi yang pertama memberitakan kepastian William menjadi Country Manager Path Indonesia sejak pertengahan Januari lalu, saat William mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Country Manager Zomato, platform review makanan yang berbasis di India.

Mengenai kabar akan dibukanya kantor Path di Indonesia, William menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu market terbesar Path, oleh karena itu Path ingin membuktikan komitmennya untuk Indonesia dengan membuka kantor di Indonesia. Tujuannya yaitu untuk memperkuat hubungan antara Path dengan masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, ketika ditanya mengenai lokasinya William mengungkapkan bahwa saat ini masih dalam proses, baik itu untuk perizinan, lokasi, dan lainnya

William mengatakan, “Saat ini masih on process, jadi salah satu prioritas utama kami sekarang yaitu untuk menentukan lokasi kantor tetap Path di Indonesia. Kalau sudah ditetapkan akan segara kami kabarkan. Mengenai lokasinya, yang jelas (kantor Path Indonesia) akan berlokasi di pusat bisnis agar dekat dengan para rekanan.”

Dengan dibukanya kantor baru nanti, maka lowongan untuk orang Indonesia juga akan terbuka. William mengungkapkan bahwa keberadaan staff lokal akan sangat penting karena mereka memiliki pemahaman yang lebih baik akan kebudayaan Indonesia dalam menciptakan konten-konten lokal.

“Kami juga akan mencari talenta-talenta Indonesia yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Path untuk memberikan user experience yang lebih baik bagi pengguna kami. Kami juga akan akan mengundang rekan-rekan lokal artist lebih banyak lagi untuk bekerja sama dan berkontribusi lebih jauh untuk membuat konten-konten lokal seperti yang sebelumnya sudah dilakukan dalam pembuatan stiker,” tutur William

Terkait dengan monetisasi, William akan memfokuskan pada model bisnis yang sudah ada terlebih dahulu melalui akun premium, filter foto, dan stiker. Namun, William berjanji untuk tetap menghadirkan inovasi-inovasi lebih banyak lagi ke depannya jika nanti Path sudah mendapatkan talenta-talenta Indonesia yang diperlukan oleh Path untuk mengembangkan konten dan juga bisnisnya.

Di Indonesia sendiri, aplikasi Path lebih banyak diakses oleh pengguna Android yang mencapai 70%, sementara 30 % sisanya berasal dari pengguna iOS. Uuntuk fitur, orang Indonesia lebih menyukai penggunaan fitur berbagi Musik dan Lokasi. Secara global, fitur berbagi pikiran atau “update status” dan berbagi Foto menjadi favorit pengguna Path.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. Ada perubahan judul dari artikel asli tanpa mengubah maksud dan tujuan artikel. 

Pengembang Permainan Alegrium Bakal Ekspansi ke Platform Android Tahun Ini

Salah satu tim pengembang aplikasi lokal Alegrium kembali merilis judul permainan mobile baru mereka bertitiel Slide The Block. Dengan sebelas judul game yang telah dirilis dan jumlah total unduhan mencapai 40 juta di dua platform iOS dan Android, Alegrium tahun ini akan merilis 4-6 permainan baru sambil mencoba memperluas pasarnya di platform Android

Alegrium yang didirikan akhir tahun 2010 mencuat namanya setelah sukses mengusung seri permainan ICON POP yang memiliki efek viral. Meskipun terbilang sukses, bukan berarti semua permainan buatannya selalu berhasil di pasaran. Ada beberapa judul permainan yang mereka anggap fail, meskipun mereka enggan menyebutkan secara spesifik judul yang dimaksud.

Dalam wawancara dengan tim DailySocial, CEO Alegrium Stefan Damasena secara spesifik menyebutkan bahwa total unduhan di platform iOS sendiri mencapai 34 juta, sementara di platform Android hanya sekitar 6 juta. Pengguna aktif mereka mencapai 50 ribu hingga 70 ribu per harinya. Raihan yang cukup fantastis, apalagi review yang diperoleh di dua platform utama juga sangat positif. Seluruh game yang dikembangkan oleh Alegrium tersedia secara gratis untuk diunduh, sementara monetisasinya berasal dari in-app purchase dan iklan.

Pencapaian tersebut tak lepas dari strategi Alegrium untuk menyasar segmen global. Dalam kasus platform iOS yang menjadi fokusnya, Amerika Serikat menjadi benchmark audience mereka. Tahun ini pihaknya berniat merilis beberapa judul permainan baru.

“Dalam waktu dekat ini, kami pastinya akan melakukan rilis title baru danmaintain existing title. Sambil terus belajar dan catch up tentang industri game. Rencana kami untuk tahun ini, akan rilis empat hingga enam judul game baru,” papar Stefan.

Alegrium berharap memiliki signature product yang memiliki live time valuepanjang hingga dikenal dan menjadi ciri khas mereka. Pun mereka ingin mengembangkan pasar di platform Android yang jumlah penggunanya hampir 4 kali lipat ketimbang iOS. Stefan mengungkapkan, “Sementara ini kita ingin ekspansi ke Android. Untuk ke depannya kita pasti akan terus mengikuti perkembangan tren gaming dan teknologi dan kita pasti akan adapt ke platform baru yang potential.”

 Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. 

Cisco Prediksikan Penggunaan Koneksi 4G di Indonesia akan Tumbuh 56 Kali Lipat Empat Tahun ke Depan

Indonesia bisa dibilang terlambat dalam penerapan jaringan 4G/LTE dan segelintir orang juga masih banyak yang pesimis dengan penerapan teknologi ini ke depannya. Meskipun demikian tak sedikit pula yang menyatakan bahwa gagasan implementasi 4G/LTE ini menarik dan percaya bahwa dengan tingkat kedewasaan teknologi saat ini pemanfaatan teknologi 4G/LTE tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk matang. Cisco, dalam laporan Cisco Visual Networking Index (VNI) Global Mobile Data Traffic Forecast for 2014 to 2019, memprediksikan bahwa penggunaan koneksi 4G di Indonesia akan bertumbuh 56 kali lipat dari 2014 sampai 2019.

Peningkatan pertumbuhan koneksi 4G sendiri merupakan salah satu faktor dari pertumbuhan lalu lintas data mobile yang secara keseluruhan diprediksikan akan bertumbuh hingga 10 kali lipat dari tahun 2014 hingga tahun 2019. Koneksi 4G diprediksikan mencakup 43,7% dari keseluruhan lalu lintas mobile di tahun 2019 dan lalu lintasnya sendiri diperkirakan akan tumbuh hingga 71 kali lipat. Koneksi melalui smartphone dengan dukungan 4G juga akan mendominasi hingga 40% dari total lalu lintas data smartphone di tahun 2019.

Temuan lain dari laporan Cisco yaitu pada tahun 2019 nanti diprediksikan bahwa akan ada 195,3 juta (73% dari populasi Indonesia) pengguna mobilebaru, meningkat dari 155,1 juta pada 2014 dengan laju pertumbuhan tahuan mencapai 4,7%. Cisco juga memperkirakankecepatan rata-rata koneksi mobileakan bertumbuh 3,7 kali lipat dari 236 kbps pada 2014 mencapai 872 kbps pada tahun 2019 nanti.

Selain itu jika pada 2014 tercatat ada 328 juta piranti yang terhubung ke jaringanmobile, lima tahun setelahnya angkanya diprediksikan akan mencapai 385 juta unit. Menurut Cisco sendiri sekitar 46% dari koneksi tersebut merupakan smart connection (perangkat cerdasnya minimal mendukung 3G), naik dari 14% setahun silam.

Seperti dikutip oleh infoBank, Country Manager Cisco Indonesia Sancoyo Setiabudi mengatakan, “Studi Cisco VNI Mobile yang terbaru ini meramalkan pertumbuhan yang signifikan untuk Indonesia, 10 kali lipat untuk lalu lintas datamobile dari 2014 sampai 2019. Peningkatan penetrasi mobile, pertumbuhan jumlah smart connection yang signifikan, dan pesatnya pertumbuhan 4G merupakan beberapa faktor utama pertumbuhan lalu lintas mobile di Indonesia. Indonesia akan selangkah lebih dekat untuk dapat mentransformasi kehidupan masyarakatnya melalui konektifitas yang saling terhubung.”

[Header: Nickolay Vinokurov/Shutterstock.com]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

Jakarta Siap Selenggarakan Ajang Social Media Week 23 – 27 Februari Ini

Pengaruh adopsi teknologi atas kehidupan masyarakat berdampak dengan sangat cepat dan masif. Hingga saat ini kita hadir di suatu zaman di mana manusia dapat saling terhubung dengan sangat mudah antar sesama. Memanfaatkan momentum tersebut, hadir sebuah inisiasi bernama Social Media Week (SMW) yang memiliki misi untuk menghubungkan miliaran penduduk dunia lainnya dalam sebuah konferensi teknologi di Jakarta, dan kota-kota besar lainnya di dunia pada tanggal 23 hingga 27 Februari 2015 nanti.

Social Media Week (SMW) merupakan platform media terkemuka dan perhelatan skala global yang akan mengambil tempat di Pacific Place Mall, Jakarta. Dalam acara tersebut akan dibahas seputar memperoleh lebih banyak manfaat dan hidup lebih produktif di era yang serba digital dan terhubung.

Social Media Week (SMW) sendiri merupakan acara skala global yang menaruh perhatian pada dampak yang diberikan oleh media sosial terhadap aspek sosial, budaya, dan ekonomi di seluruh dunia. Acara yang diadakan dua kali dalam setahun ini (Februari dan September) membantu masyarakat dan organisasi agar saling terhubung melalui kolaborasi, pembelajaran, dan berbagi ide atau informasi lainnya. Dihelat pertama kali di Jakarta pada tahun 2009, SMW tahun ini memiliki tajuk “Upwardly Mobile: The Rise of The Connected Class”.

Kelas Terhubung (Connected Class) merupakan istilah yang digunakan SMW merujuk pada salah satu bagian dari masyarakat yang telah terhubung dan memiliki akses (Internet). Sebagai informasi tambahan, saat ini ada tiga miliar dari kita (Kelas Terhubung) dan jumlahnya diprediksi akan mencapai dua kali lipat di tahun 2022.

Melalui tema tersebut, permasalahan mendasar yang coba diangkat oleh SMW adalah seputar hal yang dapat diraih lebih jauh oleh manusia di era yang segalanya telah terhubung. SMW merupakan kesempatan yang baik bagi mereka yang menggeluti industri teknologi di tanah air. Selain mengikuti sesi berbagi dari para ahli untuk kepentingan pribadi, SMW juga terbuka untuk para pemilik brand sebagai ajang memperkenalkan produk mereka.

Dalam perhelatan bergengsi ini, SMW Jakarta menghadirkan jajaran pembicara yang memiliki pengaruh kuat di industri yang mereka geluti saat ini, seperti Country Manager Path Indonesia William Tunggaldjaja, CEO GrabTaxi Anthony Tan, Co-Founder Kaskus Networks Andrew Darwis, Business Head Twitter Indonesia Rick Mulia, VP International Buzzfeed Scott Lamb. dan masih banyak lagi. Untuk pembelian tiket dan informasi lebih lanjut, silakan kunjungi halaman resmi Social Media Week Jakarta.


Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. Artikel ini merupakan bagian rangkaian ajang Social Media Week Jakarta. DailySocial adalah salah satu pendukung acara ini.

Universitas Mercu Buana dan Google Indonesia Luncurkan Program Tugas Akhir Online

Universitas Mercu Buana (UMB) baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Google Indonesia untuk meluncurkan program tugas akhir online untuk para mahasiswanya. Program ini akan dijalankan dalam dua bentuk yaitu UMB Mobile dan Tugas Akhir Online yang dapat diakses melalui desktop. Tujuannya apalagi jika bukan untuk meningkatkan intesitas proses bimbingan skripsi dan tesis menjadi lebih baik lagi dan efisien.

Dilansir dari BeritaSatu, Rektor UMB Dr. Arissetyanto Nugroho mengatakan, “Dengan tugas akhir online, konsultasi dan supervisi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing bisa dilakukan setiap saat.”

Lebih lanjut Arissetyanto juga mengklaim bahwa aplikasi Google untuk tugas akhir online sejauh ini baru dilakukan oleh UMB saja. Ia juga memastikan akan ada upaya untuk mengantisipasi potensi kecurangan dan juga serangan dunia maya. “Termasuk materi skripsi dan tesis pun tak mungkin bisa plagiat. Semua data tercatat. Kalau plagiat pasti tertangkap,” ujarnya seperti dikutip oleh Indopos.

Project Manager Kibar untuk Google Application Education Sutisna Mulyana, yang merupakan partner lokal Google, menyampaikan bahwa Google akan menjamin keamanan data untuk mengantisipasi serangan hacker. Lebih lanjut Sutisna juga menambahkan dalam mendukung program UMB tugas akhir online ini Google akan memberikan dukungan seperti penggunan Google Doc, di mana aplikasi tersebut dapat digunakan disaat bersamaan oleh beberapa orang dalam satu aktivitas. Sedangkan untuk dukungan email dari GMail dan juga penyimpanan data dari Google Drive, Google akan memberikan 50.000 akun gratis dan dukungan Google Drive Unlimited.

“Dosen pun bisa langsung merevisi tanpa perlu mencoret dan mencetak kertas tugas akhir, jadi sangat paperless,” ujarnya.

Arissetyanto juga mengungkapkan bahwa dengan adanya program UMB tugas akhir online ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang belajar sambil bekerja atau para karyawan yang mengambil kuliah di samping mahasiswa reguler. Selain itu juga, program ini diharapkan mampu mempermudah pencatanan dan administrasi terkait dengan pengerjaan tugas akhir.

Meskipun demikian, dengan adanya program UMB tugas akhir online ini tidak berarti mahasiswa tak akan bertatap muka dengan dosen pembimbing tugasnya sama sekali. Arissetyanto menjelaskan bahwa proses bimbingan online ini hanya mendapat porsi sekitar 50 persen saja, sisanya proses pertemuan dan tatap muka yang juga dianggap penting akan masih dilakukan. Hal tersebut perlu dilakukan untuk tetap menjaga kualitas dari tugas akhir yang sedang dikerjakan.

[Header: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

Empat Strategi Media Sosial untuk Startup Anda

Media sosial dewasa ini adalah platform yang paling sering dimanfaatkan oleh startup untuk mendapatkan pertumbuhan secara organik. Kekuatan sosial media yang mampu menjangkau khalayak secara mudah dan murah, menjadi “senjata” yang menarik bagi startup dalam usahanya menarik lebih banyak pengguna. Beberapa praktisi membagikan tips-nya tentang bagaimana mengelola media sosial sebagai sarana pemasaran startup yang ampuh.

Senior Associate PRecious Communications Soraya Rosadha yang memiliki pengalaman dalam bidang komunikasi pemasaran, public relations, media sosial, dan manajemen brand mengatakan bahwa mengelola media untuk startup adalah salah satu metode untuk menjaga hubungan baik terhadap publik dan juga mengomunikasikan brand values secara konsisten. Dengan menggunakan media sosial, startup dapat mengembangkan komunitasnya secara organik dan membangun keberlangsungan bisnis jangka panjang.

Ia berpendapat media sosial bagi startup mempunyai fungsi vital. Media sosial bisa menjadi sebagai sarana penelitian untuk memvalidasi produk layanan baru, membangun ketertarikan pasar mengenai produk, dan juga mengikutsertakan pengguna media sosial dalam menghasilkan konten relevan yang akan meningkatkan traffic ke situs Anda.

Dengan berbagai fungsi yang dimilikinya, Soraya membagikan tips yang perlu diperhatikan untuk merencanakan dan mengelola media sosial mereka:

1. Membangun hubungan dengan pasar yang dituju

Saat ini, 33% of 251 juta dari orang Indonesia menggunakan Internet,  namun untuk membangun hubungan dengan khalayak yang tepat, startup disarankan untuk memahami lansekap media sosial.

Sebelum menyusun strategi media sosial, Soraya menyarankan untuk menjawab pertanyaan berikut: “Apakah business objectives dan tujuan media sosial bagi bisnis saya?”, “Siapa targetnya?”, “Di mana mereka berada?”, “Apakah produk atau layanan ini relevan hanya untuk Jakarta? Apakah Makassar dan Surabaya merupakan market yang menjanjikan?”

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menentukan cara mengendalikan strategi media sosial bagi startup Anda.

2. Memilih channel yang tepat

Setelah mendefinisikan business objectives dan target pasar di media sosial, pemilihan channel sangat krusial. Channel yang biasa digunakan target pasar adalah tempat yang tepat untuk mengenalkan startup dan membangun hubungan publik. “Jika produk Anda adalah B2B service, LinkedIn adalah salah satu toolyang tepat. Jika produk Anda adalah e-commerce di industri fashion, Anda dapat mempertimbangkan Instagram dan Pinterest untuk mendorong posts yang menginspirasi para pecinta fashion,” ujar Soraya.

3. Pengelolaan konten dan visual

“Memberikan penjelasan mengenai bagaimana menggunakan website baru Anda atau mengapa pasar membutuhkan produk Anda dengan dua halaman blog sudah tidak lagi diminati pasar Indonesia. Pahami konsep why me why now? Untuk membangun ketertarikan pasar mengenai produk yang Anda miliki, kembangkan konten yang lebih konsumer-sentris yang bersifat mengedukasi dan memberikan insight bagi pasar. Anda dapat menggunakan konten visual, seperti video dan infographics untuk menjelaskan hal kompleks,” lanjut Soraya.

Pendiri dan CEO marketplace fashion Muslim HijUp Diajeng Lestari membongkar rahasianya memiliki lebih dari 125 ribu subscriber dan lebih dari 16 juta views di YouTube, “Pertama, audience biasanya tertarik pada konten yang baik dan menarik. Kami fokus pada hal tersebut, bagaimana membuat konten yang baik dan menarik bagi audience. Kedua, kami fokus pada satu tema utama, yaitu ‘Hijab’. Jadi audience juga dapat dengan mudah memahami konten yang kami kampanyekan.”

Soraya mengingatkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia berada dalam kondisi mobile,  maka waktu yang tepat untuk posting akan sangat menentukan relevansi konten sekaligus mendorong engagement dengan komunitas di media sosial.

4. Tim media sosial dan eksekusi

Pada tahap awal biasanya startup menghadapi tantangan untuk mengelola media sosial. Sangatlah penting untuk menentukan tujuan pemanfaatan media sosial, apakah itu untuk customer service atau lebih banyak berkutat membentuk komunitas online.

Setelah itu Soraya menyarankan untuk menyiapkan  content calendar yang berisi konten-konten relevan bagi komunitas Anda, Ia juga menyarankan untuk menyiapkan daftar pertanyaan dan jawaban yang kemungkinan akan ditanyakan oleh pengguna media sosial.

Co-Founder layanan online dating Setipe Razi Thalib mengatakan bahwa ia menggandakan fungsi media sosial, yakni sebagai  saluran untuk customer service sekaligus wadah mengedukasi dan memotivasi orang untuk mencari pasangan. Kampanye terbaru yang dibuat Setipe adalah “Misi Penyelamatan Jomblo”.

Hal terakhir yang tidak boleh dilupakan dan diabaikan adalah membentuk tim media sosial atau menunjuk orang yang bertanggung jawab. Soraya menyarankan orang tersebut tidak hanya bisa update status tetapi paham esensi media sosial adalah 24/7.

“Sangat penting untuk social media manager selalu me-monitor dan juga mendengarkan apa saja yang diperbincangkan di media sosial yang relevan dengan bisnisnya, sehingga dapat membantu dalam evaluasi penggunaan sosial media ke depannya apakah efektif atau tidak,” ungkap Soraya.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Hesti Pratiwi. Ada perubahan judul dari artikel asli tanpa mengubah maksud dan tujuan artikel. 

Ohdio Hadirkan Layanan Playlist Musik Terkurasi “Lagu Galau”

Layanan radio online khusus musik Indonesia Ohdio kembali menggeliat. Setelah sempat berhibernasi sekian lama tanpa aktivitas, mereka merilis layanan khusus berupa playlist musik terkurasi Lagu Galau, berdekatan dengan perayaan Hari Kasih Sayang. Seperti namanya, Lagu Galau berisi kumpulan lagu-lagu sendu (mellow) yang biasa didengar oleh kaum muda saat hati sedang galau.

Menurut Co-Founder Ohdio Ario Tamat, Lagu Galau memang merupakan pengembangan platform Ohdio untuk mendengarkan musik Indonesia (secara legal) dengan lebih sederhana. Lagu Galau adalah situs dengan tema khusus dan pendengar yang khusus juga. Ia mengatakan, “(Lagu Galau) Bertolak belakang dengan berbagai layanan musik lain yang makin rumit dengan custom playlistdan fitur lain.”

Lagu Galau memang sangat sederhana. Saat ini hanya bisa diakses melalui browser desktop, Lagu Galau akan langsung memperdengarkan koleksi lagu-lagu sendu khas Indonesia begitu diakses. Hanya tersedia tombol mute untuk mematikan suara. Jika koleksi “standar” masih “kurang sendu”, tersedia menuGalau Maksimal.

Ario mengungkapkan, “Lagu Galau sendiri sih bagian dari strategi yang lebih jangka panjang yang melibatkan berbagai komponen lain. Soal business modeldan spin off belum bisa cerita dulu.”

Ohdio sendiri secara bisnis kini ditangani oleh Ario. Co-founder yang lain, yang sudah tidak full time mengurusi Ohdio, tetap terlibat di belakang layar.

Playlist lagu mellow memang tidak eksklusif dimiliki oleh Lagu Galau. Ohdio atau layanan streaming asal Australia Guvera juga memiliki koleksi playlist lagu-lagu sendu khusus Indonesia. Yang ditawarkan oleh eksperimen Lagu Galau adalah kesederhanaan layanan, tanpa memerlukan login, koneksi ke Facebook, atau memilih sendiri lagu-lagu yang ingin didengar. Sebagai salah satu layanan musik streaming asli lokal, kita tunggu bagaimana hasil eksperimen Ohdio kali ini.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. Ada perubahan judul artikel yang dilakukan tanpa mengubah isi dan maksud tulisan. 

MEF: Penggunaan Mobile Banking Capai 80% di Indonesia, Isu Kepercayaan Menjadi Masalah Terbesar

Indonesia mendapat sorotan karena jumlah nasabah bank di negeri ini setelah berpuluh-puluh tahun hanya mencapai 70 juta. Angka tersebut hanya sekitar seperempat dari total penduduk di tanah air. Jumlah penduduk yang belum menjadi nasabah bank (biasa disebut unbanked) masih mendominasi. Salah satu hal yang digalakkan oleh Bank Indonesia adalah kehadiran branchless banking dan mobile banking untuk mengakomodasi tren dan kebiasaan di masyarakat modern.

Menurut laporan MEF, 80% responden di Indonesia menyatakan sudah menggunakan sarana mobile banking. Di tahun 2013, angkanya hanya mencapai 58%. Biasanya mereka menggunakan mobile banking untuk mengecek saldo dan mentransfer dana ke pihak lain.

Meskipun belum setinggi di negara-negara Afrika, terima kasih terhadap popularitas dan kesuksesan M-PESA, angka ini lebih baik ketimbang dari angka rata-rata global dan capaian berbagai negara Asia lainnya. Sebagai negara mobile-first, segala hal yang berbau mobile mudah diadopsi oleh masyarakat. Meskipun demikian, bukan berarti solusi ini tanpa ada kekhawatiran.

Seperti disebutkan di laporan tersebut, penghalang terbesar penggunaanmobile banking untuk transaksi finansial adalah masalah kepercayaan. 32% pengguna mobile di Indonesia menyebutkan hal ini sebagai masalah utama yang membuatnya khawatir menggunakan solusi ini. Hal yang sama juga dialami oleh layanan e-commerce dan mobile wallet. Ini berarti berarti isu kepercayaan menjadi hal klasik yang harus dipecahkan bersama oleh semua layanan yang berbasis elektronik dan online.

mef_mobile_banking

Meskipun perkembangannya dianggap bagus, bukan berarti mobile bankingadalah satu-satu solusinya dalam mengatasi masalah unbanked dan underbanked di Indonesia, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Berbeda dengan istilah unbanked, underbanked digunakan untuk golongan orang yang sudah ter-expose kegiatan finansial tapi memilih tidak melakukannya dengan institusi perbankan.

Lembaga konsultan Empathic Marketing menganggap mobile banking hanya efektif di perkotaan ketika masyarakatnya terbiasa menggunakan bank sebagai sarana kegiatan finansial, dengan layanan mobile banking mempermudah prosesnya. Masyarakat pedesaan, menurut mereka, sejak awal memang tidak terbiasa bergantung pada bank untuk mengambil uang tunai, mengirim uang, atau meminjam dana utang. Empathic Marketing mengajak praktisi di bidang ini untuk mengenal lebih dekat seperti apa kebiasaan masyarakat pedesaan dan bagaimana institusi finansial, terutama perbankan, memberikan solusi untuk kebutuhan mereka.

[Header: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

9GAG Siap Lokalkan Konten Untuk Pasar Indonesia

Sebagai sebuah situs hiburan yang fenomenal, 9GAG mewujud menjadi platform raksasa yang mewadahi segala humor di dunia internet. Founder dan CEO 9GAG Ray Chan mengungkapkan antusiasnya untuk melokalkan konten mereka untuk pasar Indonesia dalam 9GAG Meetup Jakarta yang diadakan kemarin malam (2/2).

Dalam acara tersebut, Ray dan pendiri 9GAG lainnya menceritakan pengalaman mereka membangun sebuah situs sederhana untuk bertukar gambar-gambar lucu yang mereka temukan di Internet tahun 2008 silam. Berangkat dari ide sederhana tersebut, 9GAG dibangun hingga akhirnya kini memiliki 73 juta kunjungan unik setiap bulannya.

“Tak peduli seberapa tidak bergunanya sebuah website Anda menurut beberapa orang, suatu website tetap akan berguna bagi orang-orang lainnya. Apalagi jika Anda bekerja cukup keras untuk mencurahkan perhatian untuk hal tersebut,” papar Ray dalam dialognya perihal pencapaian 9GAG sejauh ini.

Tak lupa Ray Chan mengapresiasi netizen Indonesia yang dianggap memiliki peran penting dalam perkembangan 9GAG selama ini. Dengan menggelarmeetup yang pertama kalinya di Asia, 9GAG Meetup Jakarta diklaim memecahkan rekor pengunjung terbanyak ketimbang meetup sebelumnya di Jerman dan Brazil. Di kesempatan yang sama Ray memaparkan rencananya untuk melokalisasikan konten mereka guna menjaring lebih banyak pengguna di Indonesia. Secara pribadi, Ray ingin jauh lebih mengenal perilaku dan dan permintaan dari pasar Indonesia.

9GAG juga sebelumnya telah membangun kerja sama strategis dengan studio game asal Indonesia Touchten. Aplikasi permainan mobile berjudul Redhead Redemption menjadi mobile game pertama 9GAG yang telah diunduh hingga angka satu juta kali unduhan menurut versi Google Play Store.

Ke depannya, meski mengakui tidak memiliki rencana untuk membangun kantor perwakilan di Indonesia, 9GAG membuka kesempatan bagi masyarakat lokal untuk mendaftarkan diri sebagai salah satu tim mereka. Usaha 9GAG di industrimobile game juga ditengarai tidak akan berhenti sampai di sini. Ray Chan menjanjikan lebih banyak game lain yang akan dirilis. Hal ini merupakan peluang bagi pengembang game lokal untuk mengikuti jejak Touchten.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySosial dan ditulis oleh Michael Erlangga.