Guild Esports Milik David Beckham Dapat Investasi Rp383 Miliar

Guild Esports, organisasi esports milik David Beckham, baru saja mendapatkan investasi sebesar £20 juta (sekitar Rp383 miliar). Kucuran dana ini mereka dapatkan tepat sebelum mereka melakukan penawaran saham perdana (IPO) di London Stock Exchange pada hari Jumat, 2 Oktober 2020.

Rencana untuk melakukan IPO diumumkan oleh Guild Esports pada 9 September 2020 lalu. Keputusan tersebut disambut dengan kritik oleh komunitas esports yang merasa skeptik. Namun, hal ini tidak menghentikan Guild Esports untuk menjalankan rencana mereka untuk melakukan IPO.

Dengan ini, Guild Esports menjadi organisasi esports asal Inggris pertama yang menawarkan saham mereka pada para investor. Namun, mereka bukanlah organisasi esports pertama yang melakukan IPO. Sebelum ini, Astralis Group, organisasi esports asal Denmark, juga telah mencari investasi melalui IPO.

David Beckham esports
David Beckham menjadi co-owner dari Guild Esports. | Sumber: Nerd4Life

Pada hari Selasa, 29 September 2020, Guild Esports mengungkap bahwa mereka menawarkan 250 juta saham. Mereka menyebutkan, permintaan dari investor akan saham merkea ternyata lebih tinggi dari jumlah saham yang mereka tawarkan, menurut laporan Reuters.

Guild Esports akan menggunakan dana investasi yang mereka dapatkan kali ini untuk merekrut pemain baru dan mengembangkan merek mereka. Saat ini, Guild Esports berlaga di Rocket League milik Psyonix dan juga FIFA dari EA. Ke depan, mereka berencana untuk membuat tim yang berlaga di turnamen Counter-Strike: Global Offensive dan Fortnite.

“Di dunia, popularitas esports terus naik. Hal ini memungkinkan beberapa organisasi esports untuk melakukan monetisasi dari bisnsi mereka melalui sponsorship, menjual merchandise, menawarkan lisensi produk dan pakaian, siaran konten, dan juga turnamen,” kata Carleton Curtis, Executive Chairman, Guild Esports, seperti dikutip dari Esports Insider. “Guild akan menjadi organisasi esports pertama yang masuk ke pasar saham London, yang akan memberikan kami modal dan kredibilitas sehingga kami akan dapat masuk dalam daftar 10 organisasi esports terbaik di dunia dalam waktu 3 tahun.”

Setelah melakukan IPO, David Beckham akan menjadi pemegang saham terbesar ke-4 di Guild Esports dengan total saham sebesar 4,78%. Beberapa perusahaan yang turut menjadi investor dari Guild Esports antara lain Toro Consulting Ltd, the Blue Star Capital Plc, dan Schroder Investment Management Ltd.

Tertangkap Berbuat Curang, 37 Pelatih Tim CS:GO Terkena Hukuman dari ESIC

Esports Integrity Commission (ESIC) memutuskan untuk menghukum 37 pelatih tim Counter-Strike: Global Offensive karena diketahui berbuat curang. Puluhan pelatih ini menggunakan bug yang memungkinkan mereka untuk melihat gerakan dan posisi musuh secara real-time.

Hukuman yang diberikan oleh ESIC berupa larangan bagi para pelatih untuk masuk dalam server pertandingan dan berkomunikasi dengan para pemain 15 menit sebelum dan sesudah pertandingan. Para pelatih yang terkena hukuman juga tidak boleh ikut serta dalam proses pemilihan peta.

Durasi hukuman yang ESIC berikan pada 37 pelatih beragam, mulai dari 5 sampai 36 bulan, tergantung pada seberapa sering dan seberapa lama seorang pelatih menggunakan bug dalam game. Pelaku yang mengakui perbuatan mereka akan mendapatkan keringanan berupa pengurangan durasi hukuman. Sejauh ini, telah ada 19 pelatih yang mengaku bersalah.

skandal curang cs:go
37 pelatih tim CS:GO ketahuan menggunakan bug untuk mengetahui posisi musuh. | Sumber: Steam

Sayangnya, hukuman yang ditentukan oleh ESIC hanya berlaku dalam turnamen yang diadakan oleh angota ESIC, termasuk ESL, DreamHack, WePlay! Esports, BLAST, NODWIN Gaming, LVP, dan Eden Esports. Namun, ESIC juga meminta para penyelenggara turnamen lain untuk mematuhi larangan yang mereka tetapkan pada pelatih-pelatih yang diketahui berbuat curang demi “melindungi scene esports CS:GO secara global.”

“Kami mengerti bahwa kabar ini akan menyebabkan masalah bagi banyak orang dalam komunitas CS:GO, tapi kami percaya, masalah integritas pertandingan sebaiknya dihadapi secara langsung. Hal ini akan memberi dampak positif dalam jangka panjang,” ujar ESIC, seperti dikutip dari Esports Insider.

Lebih lanjut ESIC berkata, “Kami tahu bahwa kebanyakan pelatih, pemain, penyelenggara turnamen, publisher dan developer, fans, sponsor, dan broadcaster ingin agar esports dan CS:GO menjadi kompetisi yang jujur dan adil. Tugas kami adalah untuk merealisasikan hal tersebut dan memastikan pihak bermasalah direhabilitasi atau dikeluarkan.”

Pada 4 September 2020, ESIC memulai investigasi terkait kecurangan yang dilakukan oleh para pelatih. Untuk itu, mereka meninjau puluhan ribu demo game dari tahun 2016 yang disediakan oleh ESEA dan HLTV. Saat ini, ESIC telah meninjau 20% dari total 99.650 demo game. Pada awalnya, ESIC memperkirakan, investigasi mereka akan berlangsung selama 8 bulan. Namun, mereka kini mengatakan, investigasi baru akan berakhir pada Oktober 2020.

Di tengah pesatnya perkembangan esports, memang muncul sejumlah masalah. Pada akhir 2019, koalisi asosiasi esports telah membuat 4 prinsip dalam rangka menciptakan komunitas esports yang sehat. Hanya saja, hal itu tidak menghentikan munculnya masalah seperti penggunaan bug untuk berbuat curang atau penggunaan doping.

Akhir 2020, Zynga Bakal Tutup FarmVille

Zynga mengumumkan, mereka akan menutup FarmVille di Facebook pada akhir tahun 2020. Ada 2 alasan mengapa Zynga memutuskan untuk menutup FarmVille. Salah satunya adalah karena Adobe telah berhenti memberikan update dan mendistribusikan software Flash Player mereka. Tak hanya itu, pada Juni 2020, Facebook mengumumkan bahwa mereka akan berhenti mendukung game Flash per 31 Desember 2020.

Para pemain FarmVille masih akan bisa membeli item dalam game hingga 17 November 2020. Setelah itu, sistem pembayaran dalam game akan dimatikan. Sementara game FarmVille masih akan bisa dimainkan hingga 31 Desember 2020.

“Kami sadar bahwa ada banyak orang yang memainkan game kami sejak pertama kali diluncurkan. Mereka membantu kami untuk membangun komunitas pemain di tingkat global,” kata Zynga, seperti dikutip dari Business Insider. “Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih.”

zynga tutup farmville
FarmVille kini telah berumur 11 tahun. | Sumber: PCGamesN

FarmVille diluncurkan pada 2009. Dalam waktu kurang dari 2 bulan, game tersebut sukses mendapatkan lebih dari 10 juta pemain aktif harian. Pada puncaknya, sekitar 30 juta orang memainkan FarmVille setiap harinya. Zynga mengklaim, sampai 2010, FarmVille berhasil menjadi game dengan jumlah pengguna harian paling banyak di Facebook.

Zynga juga meluncurkan sekuel dari FarmVille untuk perangkat mobile. Sayangnya, game itu tak pernah mendapatkan popularitas pendahulunya. Meskipun begitu, Zynga tak menyerah. Mereka mengatakan, FarmVille 3 akan diluncurkan untuk perangkat mobile secara global dalam waktu dekat.

Selain FarmVille, Zynga juga dikenal sebagai kreator dari beberapa game lain seperti Words with Friends, Candy Crush, dan Empire & Allies. Pada Q1 2020, Zynga melaporkan bahwa pemasukan mereka naik 52%, menjadi US$404 juta. Pandemi menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan pemasukan dari Zynga.

“Sekarang adalah waktu yang unik,” kata CEO Zynga, Frank Gibeau pada GamseBeat. “Masyarakat kini menggunakan game untuk bermain dan terus terhubung dengan teman-teman mereka. Saat ini, dampak dari game buatan kami pada masyarakat sangat terasa. Masukan dari para fans juga sangat baik.”

Sayangnya, Zynga masih mengalami kerugian karena mereka harus membayar Small Giant Games dan Gram Games. Zynga memutuskan untuk mengakuisisi 2 perusahaan itu pada 2018. Hanya saja, sampai saat ini, mereka masih harus membayar bonus performa pada 2 divisi tersebut karena game-game buatan mereka memang terbukti populer.

BOOM Esports Jadi Runner-Up dari BTS Pro Series Season 3: Southeast Asia

Di BTS Pro Series Season 3: Southeast Asia, BOOM Esports harus puas dengan posisi runner-up. Sementara gelar juara dimenangkan oleh Motivate.Trust Gaming. Kali ini adalah kedua kalinya BOOM Esports menjadi runner-up dalam turnamen BTS Pro Series. Sebelum ini, BOOM Esports juga meraih gelar juara 2 dalam BTS Pro Series Season 2: Southeast Asia setelah kalah dari Geek Fam.

“Sedih dan kecewa sih boleh aja, tapi jangan pernah bosan buat dukung kita ya,” tulis BOOM Esports dalam page Facebook resminya. “Awal Oktober bakal ada turnamen lagi kok. Terima kasih banyak buat dukungan kalian dari awal turnamen sampai hari ini.”

Turnamen BTS Pro Series kali ini menawarkan total hadiah sebesar US$50 ribu (sekitar Rp747,5 juta). Sebagai juara pertama, Motivate.Trust Gaming mendapatkan US$21 ribu (sekitar Rp314 juta). Duduk di posisi ke-2, BOOM Esports mendapatkan US$11 ribu (sekitar Rp164,5 juta). Sementara itu, Among Us, yang berhasil menjadi juara 3, mendapatkan US$6,5 ribu (sekitar Rp97,2 juta) dan NEW Esports, yang ada di posisi 4, membawa pulang US$4,5 ribu (sekitar Rp67,3 juta).

BTS Pro Series Season 3 diadakan pada 12-23 September 2020. Ada 10 tim undangan yang bertanding dalam turnamen ini. Pada awal turnamen, semua tim bertanding dengan satu sama lain dalam group stage. Empat tim terbaik akan masuk dalam babak playoff upper bracket.

Di group stage, BOOM Esports berhasil duduk di posisi 2. Dari 9 pertandingan, BOOM Esports mendapatkan 5 menang, 3 seri, dan 1 kalah. Posisi puncak dalam group stage diduduki oleh Among Us, sementara posisi ke-3 dan ke-4 diisi oleh TNC Predator dan Motivate.Trust Gaming.

BOOM BTS Pro Series
Jadwal pertandingan antara 10 tim dalam BTS Pro Series. | Sumber: Liquipedia

Di babak playoff upper bracket, BOOM Esports bertemu dengan TNC Predator sementara Among Us harus melawan Motivate.Trust Gaming. Setelah berhasil menang 2-0 melawan TNC Predator, BOOM Esports maju ke babak final dari upper bracket. Di sini, mereka melawan Among Us, yang dapat mengalahkan Motivate.Trust Gaming dengan skor 2-1. Di babak final upper bracket, BOOM Esports berhasil mengalahkan Among Us 2-0 dan melenggang ke babak grand final.

Sementara itu, setelah kalah dari Among Us, Motivate.Trust harus bertanding di lower bracket. Mereka berhasil masuk ke babak final dari lower bracket setelah mengalahkan Neon Esports dan NEW Esports. Di babak final dari lower bracket, mereka kembali menghadapi Among Us. Kali ini, Motivate.Trust dapat menang 2-1. Mereka pun melaju ke babak final untuk melawan BOOM Esports. Motivate.Trust berhasil meraih gelar juara dari BTS Pro Series setelah mengalahkan BOOM Esports dengan skor 3-0.

Selain BTS Pro Series, tim Dota 2 BOOM Esports juga berlaga dalam ESL One Thailand 2020 dalam bulan September 2020. Di turnamen ini, mereka juga berhasil masuk ke babak final. Sayangnya, mereka harus puas dengan posisi runner-up setelah kalah 2-3 dari TNC Predator.

Sumber header: Facebook

Sega Bakal Hidupkan Kembali Franchise Virtua Fighter, Fokus ke Esports

Sega berencana untuk menghidupkan kembali franchise fighting game Virtua Fighter. Mereka membuat pengumumkan terkait hal ini dalam acara Tokyo Game Show pada Jumat, 25 September 2020.

Terlahir pada 1993, franchise Virtua Fighter kini telah berumur 27 tahun. Game Virtua Fighter pertama kali diluncurkan untuk platform arcade Model 1 milik Sega. Ketika itu, game tersebut dikenal berkat visualnya yang ciamik pada masanya. Sejak saat itu, game Virtua Fighter telah dirilis di berbagai platform.

Virtua Fighter 5, yang dirilis pada 2006, menjadi game orisinal terakhir yang Sega luncurkan untuk franchise tersebut. Game itu kemudian mendapatkan update dan dirilis ulang dengan nama Virtua Fighter 5 Final Showdown. Saat diluncurkan pada 2010, Virtua Fighter 5 Final Showdown hanya dapat dimainkan di arcade. Dua tahun kemudian, pada 2012, game itu juga dirilis untuk PlayStation 3 dan Xbox 360. Anda juga bisa menemukan game tersebut dalam game Yakuza 6, Yakuza: Like a Dragon, atau Judgment.

Sekarang, Sega mengungkap bahwa mereka punya proyek baru yang dinamai Virtua Fighter x esports. Sayangnya, tidak banyak informasi yang ada terkait proyek itu. Masih belum diketahui apakah Sega akan merilis game Virtua Fighter yang sama sekali baru atau sekadar memperbarui game Virtua Fighter lama sehingga game itu bisa dimainkan di platform yang lebih baru, lengkap dengan fitur multiplayer untuk turnamen. Satu hal yang pasti, terlihat jelas bahwa Sega akan fokus pada sisi esports dari game Virtua Fighter.

Sebelum ini, Sega juga pernah fokus pada fitur competitive multiplayer dan esports dalam salah satu game mereka, yaitu Puyo Puyo Champions, yang dikenal dengan nama Puyo Puyo eSports di Jepang. Game tersebut merupakan game puzzle yang bisa dimainkan di Nintendo Switch, Xbox One, PlayStation 4, dan Windows.

Esports memang tengah berkembang pesat. Jadi, tak heran jika Sega juga tertarik untuk menghidupkan kembali franchsie Virtua Fighter dan fokus pada esports. Walaupun game-game esports yang populer merupakan game MOBA atau FPS, seperti Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive, atau PUBG, fighting game juga punya fans dan komunitas tersendiri. Buktinya, EVO sukses menjadi turnamen besar.

Sumber: Polygon, PCMag

Akamai: Jumlah Serangan Siber yang Menargetkan Gamer Naik Selama Pandemi

Dalam 2 tahun terakhir, industri game mengalami lebih dari 10 miliar serangan siber. Jumlah serangan siber yang menargetkan para gamer juga melonjak naik selama pandemi, menurut laporan terbaru dari Akamai, perusahaan penyedia layanan cloud.

“Saat game menjadi online dan menggunakan infrastruktur cloud serta menyediakan fitur cross-platform dan cross-generation, di sana muncul kesempatan untuk serangan siber,” kata Steve Ragan, peneliti keamanan siber di Akamai, pada GamesBeat. “Perusahaan-perusahaan game berusaha sekuat tenaga untuk melindungi game dan para pemain mereka, walau saya tetap khawatir, industri game merupakan target yang sangat menarik bagi para kriminal siber.”

Gamer menjadi incaran para kriminal siber karena mereka memenuhi beberapa kriteria, seperti aktif di komunitas online. Selain itu, gamer juga punya pemasukan yang siap mereka belanjakan. Dan biasanya, mereka akan menghabiskan uang tersebut untuk game. Jadi, para kriminal siber melihat para industri game sebagai sasaran empuk.

Laporan dari Akamai menunjukkan bahwa selama pandemi, serangan siber yang menargetkan para gamer naik. Alasannya sederhana, karena ketika karantina diberlakukan, para gamer menjadi semakin aktif bermain game. Hal ini membuat para gamer menjadi target para kriminal siber.

serangan siber pada gamer
Metode serangan yang biasa digunakan kriminal siber untuk menargetkan gamer. | Sumber: Akamai via GamesBeat

Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk menyerang gamer adalah credential stuffing, yaitu ketika hacker menggunakan credentialsusername dan password — yang telah bocor di internet untuk mengambil alih sebuah akun. Jika hacker sukses mmengambil alih akun seorang gamer, dia akan bisa membeli banyak hal, seperti skin dalam game dan memindahkan item tersebut ke akun lain. Sementara orang yang harus membayar tagihan dari pembelian sang hacker adalah pemilik akun.

“Jika saya tidak hati-hati, saya bisa mendapatkan tagihan sebesar US$10 ribu karena seorang hacker membeli 100 skin dalam game,” kata Ragan.

Selain credential stuffing, metode lain yang biasa hacker gunakan untuk menyerang para gamer adalah phishing. Melalui metode ini, hacker akan membuat situs palsu dari situs game atau platform gaming tertentu. Situs palsu tersebut akan dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai situs aslinya. Tujuannya adalah untuk menipu gamer sehingga mereka akan memasukkan credentials berupa username dan password mereka.

Menariknya, meskipun cukup banyak gamer yang pernah menjadi korban dari serangan siber, kebanyakan tidak terlalu khawatir akan keamanan dari akun mereka. Dalam survei yang Akamai adakan bersama DreamHack, 55% responden yang mengklaim sebagai pemain reguler mengungkap, akun mereka pernah diserang. Namun, hanya 20% dari mereka yang merasa khawatir atau sangat khawatir akan keamanan dari akun mereka. Survei tersebut juga menunjukkan, sebanyak 54% gamer menganggap keamanan siber merupakan tanggung jawab mereka dan perusahaan game.

Sumber header: Wikimedia

H1 2020, Pemasukan Industri Game di jerman Capai Rp64,4 Triliun

Pemasukan industri game di Jerman pada semester pertama 2020 mencapai €3,7 miliar (sekitar Rp64,6 triliun) menurut data dari GfK dan App Annie yang dikumpulkan oleh Game, badan dagang untuk industri game di negara tersebut. Hal ini berarti, pemasukan industri game Jerman pada 2020 naik 27% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sebagai perbandingan, sepanjang 2019, total pemasukan industri game di Jerman hanya mencapai €6,2 miliar (sekitar Rp108 triliun).

Dari semua segmen industri game, sektor in-game purchase mengalami pertumbuhan paling besar. Total pemasukan dari in-game purchase mencapai €1,5 miliar (sekitar Rp26,1 triliun) naik 35% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Sementara sektor yang mengalami pertumbuhan terbesar kedua adalah hardware, yang mencakup PC, konsol, dan aksesori. Secara keseluruhan, hardware gaming mendapatkan pemasukan sebesar €1,3 miliar (sekitar Rp22,6 triliun), naik dari €1,1 miliar (sekitar Rp19,2 triliun) pada tahun lalu. Diperkirakan, industri game di Jerman, khususnya bagian hardware gaming, masih akan tumbuh pada semester 2 2020. Pasalnya, akan ada 2 konsol baru yang diluncurkan tahun ini, yaitu Sony PlayStation 5 dan Xbox Series X/S dari Microsoft.

pemasukan industri game jerman
Pasar mobile game di Jerman naik dari tahun ke tahun. | Sumber: European Gaming

Pandemi COVID-19 menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan industri game di Jerman. Selama lockdown, masyarakat disarankan untuk tidak keluar dari rumah. Jadi, mereka punya waktu lebih banyak untuk bermain game. Memang, beberapa bulan belakangan, industri game cenderung mengalami pertumbuhan di berbagai negara. Misalnya, di Tiongkok, pemasukan industri game naik hingga 30%. Total belanja gamer di Amerika Serikat juga mengalami kenaikan pada Q1 2020.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Game, lebih dari sepertiga masyarakat Jerman mengaku bahwa mereka menghabiskan waktu lebih banyak untuk bermain game selama pandemi, lapor GamesIndustry. Sementara itu, sebanyak 27 persen konsumen Jerman mengatakan bahwa mereka kini lebih sering bermain game bersama keluarga dan teman mereka.

“Selama krisis pandemi, banyak orang menghabiskan waktunya untuk menggunakan smartphone mereka, baik sebagai sarana hiburan, edukasi, atau sebagai cara untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga mereka,” kata Managing Director dari Game, Felix Falk, seperti dikutip dari European Gaming. “Melanjutkan kesuksesan pada tahun lalu, pasar mobile game mengalami pertumbuhan lebih dari 10 persen pada semeseter pertama dari 2020. Bagi jutaan masyarakat Jerman, bermain game di smartphone dan tablet kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.”

Binus Adakan Turnamen BSSC Squarelympic, Total Hadiah Lebih dari Rp8 Juta

Binus Square Student Committee (BSSC) akan mengadakan turnamen esports dengan nama BSSC Squarelympic. Mengangkat tema The Champion of the Universe, turnamen ini akan mengadu 5 game esports sekaligus, yaitu Counter-Strike: Global Offensive, Dota 2, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, dan Valorant. BSSC Squarelympic menawarkan total hadiah hingga lebih dari Rp8 juta.

Tujuan BSSC mengadakan turnamen esports Squarelympic adalah untuk mendorong masyarakat agar tetap produktif di tengah pandemi. Tak hanya itu, BSSC juga percaya, ikut serta dalam turnamen esports bersama teman dapat mengalihkan perhatian seseorang dari berbagai masalah yang muncul kaibat pandemi dan justru dapat memperluas jaringan pertemanan mereka. BSSC Squarelympic akan dimulai pada 28 September 2020 sampai 4 Oktober 2020. Pertandingan dari turnamen esports ini akan disiarkan secara live di channel YouTube BSSC.

turnamen esports binus
BSSC akan mulai diselenggarakan pada minggu depan.

Berikut jumlah slot yang tersedia dari masing-masing game beserta biaya pendaftaran untuk masing-masing tim:

  • CS:GO memiliki 16 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim
  • Dota 2 memiliki 32 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim
  • Mobile Legends memiliki 64 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim
  • PUBG Mobile memiliki 64 slot, dengan biaya pendaftaran Rp100 ribu/tim
  • Valorant memiliki 32 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim

Jika tertarik untuk ikut dalam turnamen esports dari Binus ini, Anda bisa mengunjungi akun resmi Instagram BSSC Squarelympic 2020 di @bsscql2020.

Bahkan sebelum pandemi melanda, esports telah menjadi industri yang besar. Newzoo memperkirakan, nilai industri esports akan menembus US$1 miliar pada tahun ini. Selain itu, esports juga semakin diakui sebagai olahraga. Buktinya, esports diikutsertakan dalam berbagai ajang olahraga bergengsi. Misalnya, pada Asian Games 2018, esports jadi pertandingan eksibisi. Sementara pada SEA Games 2019, esports bahkan menjadi cabang olahraga bermedali.

Di Indonesia, esports juga semakin diakui oleh pemerintah. Buktinya, belum lama ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menyatakan esports sebagai cabang olahraga berprestasi.

Tak hanya di level profesional, esports juga semakin populer di tingkat universitas. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya turnamen esports khusus untuk mahasiswa yang muncul, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Sejumlah universitas bahkan menawarkan beasiswa khusus untuk para atlet esports.

IEFTL Musim Ke-2 Bakal Segera Dimulai

Online PES Community (OPC) kembali mengadakan Indonesia Efootball Team Lobby (IEFTL). Dengan ini, IEFTL akan memasuki musim ke-2. Minggu pertama dari IEFTL akan digelar pada 30 September 2020. Sama seperti sebelumnya, IEFTL musim ke-2 akan menggunakan format 11v11.

Salah satu hal yang membedakan IEFTL kali ini dengan liga sebelumnya adalah jumlah tim. Jika pada musim pertama hanya ada 16 tim yang ikut serta dalam IEFTL, kali ini, akan ada 21 tim yang ikut bertanding. Tim-tim dalam IEFTL akan dibagi ke dalam 2 divisi, yaitu Divisi 1 dan Divisi 2. Di Divisi 1, ada 11 tim yang berlaga, sementara Divisi 2 terdiir dari 10 tim.

“Kita memang berharap agar muncul tim-tim baru, paling tidak menjadi 20-24 tim,” kata Prima Bastian dari OPC saat dihubungi oleh Hybrid melalui pesan singkat. “Hal itu berarti, dengan rata-rata 20 pemain per tim, maka akan ada 400 pemain yang ikut serta.” Lebih lanjut dia mengungkap, “Semakin ramai, semakin baik. Tapi, jumlah tim peserta juga harus dibatasi. Kalau tidak, tim lama jadi tidak solid, bakal keropos karena kecenderungan tim baru juga hanya rebranding dan saling transfer pemain.”

IEFTL musim ke-2
Daftar 21 tim yang ikut serta dalam IEFTL musim ke-2 | Sumber: IEFTL.id

Pada musim pertama dari IEFTL, Ghazeto Storia berhasil keluar sebagai juara. Selisih poin antara Ghazeto dengan Remaong FC, yang duduk di peringkat 2, cukup signifikan, yaitu 17 poin. Sayangnya, pada IEFTL musim ke-2, Ghazeto tidak akan ikut serta.

Prima menduga, para pemain dari Ghazeto ingin fokus pada pertandingan Indonesia Football e-League (IFEL) 2020. Dia mengungkap, keputusan Ghazeto ini membuat sebagian tim IEFTL agak kecewa, walau mereka juga tetap semangat menyambut musim ke-2 dari IEFTL. Meskipun begitu, Prima tetap menganggap keberadaan IFEL sebagai hal yang positif. “Karena fokus mereka ke pertandingan 1v1. Dan mereka juga sama-sama mencari perhatian publisher untuk menarik liga Indonesia,” katanya.

Absennya Ghazeto dari IEFTL bukan berarti tak ada lagi tim tangguh di liga tersebut. Remaong FC, yang menjadi runner-up dari liga IEFTL dan juara dari IEFTL Cup, juga ikut turun dalam IEFTL musim ke-2.

“Pada 7 ronde game pra musim, ada Incredible Squad yang sukses mendominasi,” ujar Prima. “Pertandingan pra musim jadi ajang uji coba gameplay PES 2021. Walaupun Konami klaim, gameplay dari game ini nggak banyak berubah dari PES 2020.”

Murdoch University Bakal Bangun Pusat Esports di Kampus Barunya

Murdoch University di Australia telah mendapatkan dana sebesar AU$360 juta (sekitar Rp3,8 triliun) untuk membangun kampus vertikal baru. Di kampus tersebut, mereka juga akan membuat Digital Futures Academy serta pusat esports. Salah satu fasilitas yang tersedia di pusat esports tersebut adalah stadion yang akan digunakan untuk menyelenggarakan turnamen esports.

Professor Eeva Leinonen, Vice-Chancellor of Murdoch University mengungkap, alasan mereka tertarik membangun pusat esports di kampus baru mereka adalah karena industri esports tengah berkembang pesat. Dengan dibangunnya pusat esports tersebut, Murdoch University ingin ikut berperan dalam pengembangan esports, baik dalam hal pembelajaran, pengembangan, dan riset esports.

“Pengeluaran dalam sektor gaming interaktif dan esports cukup siginfikan. Diperkirakan, total belanja di kedua bidang tersebut di Australia akan naik hingga lebih dari $7 miliar pada 2023. Hal ini menunjukkan betapa besarnya minat akan esports,” kata Leinonen, seperti dikutip dari Esports Insider. “Esports tidak hanya tentang bermain game. Esports telah menjadi industri besar yang mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan talenta sampai kompetisi. Di masa depan, industri esports akan menawarkan beragam jenis karir.”

pusat esports di perth
Murdoch University akan membangun pusat esports. | Sumber: LinkedIn

Kucuran dana yang didapatkan oleh Murdoch University merupakan bagian dari dana pemerintah Perth untuk membangun pusat bisnis kota tersebut. Dalam membangun pusat esports ini, Murdoch University menggandeng Cisco dan organisasi esports asal Pearth, Petanet.GG. Nantinya, pusat esports tersebut akan dihubungkan dengan pusat esports lain yang ada di Singapura dan Asia Timur.

“Kami sangat senang mendengar rencana pembangunan stadion esports di kampus Murdoch,” kata Stephen Cornish, Managing Director of Pentanet.GG. “Perth dekat dengan Asia, yang merupakan kawasan dengan jumlah gamer paling banyak di dunia. Hal ini menjadikan Perth dan Australia Barat sebagai lokasi yang cocok untuk pusat esports.”

Memang, salah satu tujuan pembangunan pusat esports di Murdoch University adalah untuk mengembangkan scene esports lokal di Perth. Ke depan, Perth diharapkan akan bisa menjadi pusat esports dan gaming. Jika industri esports di Perth tumbuh, diharapkan akan muncul berbagai sumber pemasukan baru bagi kawasan Australia Barat.