2020 F1 Esports Pro Series Tawarkan Hadiah Rp11,2 Miliar

F1 Esports Pro Series akan kembali diadakan pada 2020. Kali ini, kompetisi balapan esports tersebut akan menawarkan total hadiah sebesar US$750 ribu (sekitar Rp11,2 miliar), yang merupakan rekor. Tahun lalu, F1 Esports Pro Series menawarkan total hadiah sebesar US$500 ribu (sekitar Rp7,4 miliar), dua kali lipat dari total hadiah pada 2018.

Selain total hadiah terbesar, 2020 F1 Esports Pro Series juga mencetak rekor dalam jumlah pendaftar. Untuk kompetisi balapan esports tahun ini, ada 237 ribu orang yang mendaftarkan diri. Sebagai perbandingan, jumlah pendaftar dari F1 Esports Pro pada tahun lalu hanya mencapai 109 ribu orang. Dari ratusan ribu orang yang mendaftar 2020 F1 Esports Pro Series, terpilih 45 orang yang lolos babak kualifikasi. Empat puluh lima orang tersebut lalu akan beradu balap dalam Pro Draft.

“F1 Esports berkembang pesat berkat kesuksesan dari Virtual Grand Prix Series yang kami adakan sepanjang karantina,” kata Julian Tan, Head of Digital Businses Initiatives and Esports, seperti dikutip dari Formula1. “Hal ini memudahkan kami untuk menyelenggarakan 2020 F1 Esports Pro Series, yang akan menjadi turnamen terbesar dan paling inovatif yang pernah kami adakan.”

2020 F1 Esports Pro Series
David Tonizza menjadi juara dari F1 Esports Pro Series tahun lalu. | Sumber: Formula1

Memang, selama pandemi COVID-19, esports balapan berkembang pesat. Hal ini tidak aneh, mengingat banyak kompetisi balapan yang terpaksa beralih ke esports akibat pandemi, seperti NASCAR dan Formula E. Beberapa perusahaan mobil juga ikut dalam mengadakan kompetisi esports balapan, misalnya Ferrari dan Lamborghini.

2020 F1 Esports Pro Series akan menggunakan F1 2020 Codemasters dan diadakan secara online demi memastikan keamanan para peserta. Kompetisi balapan esports ini terdiri dari empat events. Dalam setiap event, akan diadakan tiga balapan. Jadi, secara keseluruhan, ada 12 ronde balapan dalam turnamen esports balapan tersebut.

Turnamen F1 Esports Pro Series akan dimulai pada Oktober 2020 sampai Desember 2020. David Tonizza, pembalap Ferrari dan Red Bull, akan ikut serta dalam turnamen esports balap ini untuk mempertahankan gelar juara yang dia menangkan pada tahun lalu. Kompetisi ini akan disiarkan di media sosial F1.

Main Game Lebih Nyaman dengan Samsung Game Booster

Bayangkan, Anda tengah mabar bersama dengan teman-teman Anda. Ketika sedang seru-serunya, mendadak muncul notifikasi pesan, menutupi sebagian layar ponsel Anda atau yang lebih buruk, jika ada panggilan masuk. Atau coba bayangkan skenario lainnya: ketika Anda tengah bermain, Anda tak sengaja menekan tombol Back atau Recent Apps.

Jika Anda pernah mengalami hal-hal seperti yang dijelaskan di atas, tak usah khawatir, Anda tak sendiri. Ada cukup banyak mobile gamer di dunia yang frustasi dengan hal ini sehingga Samsung menyediakan Game Booster pada smartphone buatan mereka. Samsung memperkenalkan Game Booster pada peluncuran Galaxy Note10. Tentu saja, software tersebut juga tersedia di smartphone Samsung lainnya, termasuk Galaxy Note20 dan Note20 Ultra.

Seperti namanya, fungsi utama Game Booster adalah untuk mengoptimalkan performa ponsel saat digunakan untuk bermain game. Selain itu, Game Booster juga memiliki beberapa fitur lain yang bisa Anda aktifkan untuk memaksimalkan pengalaman bermain game Anda. Untuk mengaktifkan Game Booster, Anda tidak harus menggunakan Game Launcher untuk memulai game. Anda bisa mengakses Game Booster dengan menarik window notifikasi saat tengah bermain game.

Dua fitur yang ada Game Booster antara lain Monitoring Temperature dan Monitoring Memory. Ketika Anda mengaktifkan fitur untuk memonitor suhu dan memori ponsel tersebut, maka secara otomatis, ponsel akan menyesuaikan settings pada game atau menghentikan aplikasi-aplikasi yang berjalan pada background dengan tujuan agar ponsel tidak mengalami overheating. Tanpa sistem pendingin yang memadai, ponsel bisa menjadi panas saat digunakan untuk bermain game. Apalagi jika game yang Anda mainkan adalah game-game berat seperti Fortnite. Jika suhu ponsel naik, tidak hanya ponsel menjadi tidak nyaman digenggam, tapi juga bisa membuat tangan Anda menjadi berkeringat, yang bisa memengaruhi hasil akhir dari pertandingan Anda.

Selain itu, Game Booster juga sudah dilengkapi dengan fitur Battery Life Monitor. Fitur ini berfungsi untuk menunjukkan perkiraan berapa lama Anda bisa bermain dengan persentase baterai yang tersisa pada ponsel Anda. Memang, Samsung menggunakan baterai besar pada dua smartphone barunya — 4.300 mAh untuk Galaxy Note20 dan 4.500 mAh pada Galaxy Note20 Ultra — tapi, tentunya Anda tidak mau permainan Anda mendadak terhenti karena Anda tidak sadar bahwa baterai ponsel sudah mau habis.

Samsung.com
Samsung.com

Game Booster juga dilengkapi dengan fungsi blokir, yang memungkinkan Anda untuk menonaktifkan berbagai fitur pada ponsel, mulai dari Edge panel, Bixby, sampai Full screen gestures. Tentu saja, Anda juga bisa mengatur untuk meminimalisir atau bahkan menghilangkan notifikasi saat Anda tengah bermain. Anda tak lagi perlu khawatir sesi gaming Anda terganggu karena ada notifikasi pesan atau panggilan yang masuk.

Akhir kata, Samsung mungkin tidak menjual lini Galaxy Note sebagai smartphone gaming. Namun, Galaxy Note20 dan Note20 tetap mejadi salah satu opsi yang patut dipertimbangkan oleh mobile gamer hardcore. Alasannya, dua smartphone tersebut tak hanya punya spesifikasi yang mumpuni — prosesor Exynos 990 serta RAM 8GB — tapi juga sudah didukung dengan software khusus untuk memastikan sesi gaming Anda berjalan mulus tanpa gangguan.

Samsung baru saja meluncurkan Galaxy Note20 dan Note20 Ultra pada minggu lalu. Mereka membuka sesi pre-order pada 6-19 Agustus 2020. Seperti biasanya, mereka memberikan hadiah khusus bagi orang-orang yang membeli pada masa pre-order.

Untuk setiap pembeli Galaxy Note20 akan mendapatkan evoucher Galaxy Buds+ seharga Rp2.399.000 dan setiap pembeli Galaxy Note20 Ultra akan mendapatkan evoucher Galaxy Buds Live senilai Rp2.599.000. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa mengunjungi www.galaxylaunchpack.com.

Disclosure: Artikel ini disponsori oleh Samsung Indonesia

Gamer Cenderung Coba Game Baru Berdasarkan Genre

Ada banyak faktor yang mendorong seseorang untuk mencoba game baru. Menurut laporan dari Facebook dan GameRefinery, faktor utama yang membuat seseorang tertarik memainkan game baru adalah genre.

Facebook dan GameRefinery melakukan survei pada 13 ribu gamer di dunia. Mereka menemukan 49 persen responden tertarik memainkan game baru karena genre. Sementara itu, sebanyak 40 persen mencoba game baru karena rekomendasi dari teman atau keluarga, 35 persen karena review yang gemilang dari game tersebut di app store, 34 persen memainkan game yang franchise-nya mereka kenal, dan 33 persen memutuskan bermain game baru berdasarkan spesifikasi yang diperlukan.

coba game baru
Lima alasan utama seseorang mau mencoba game baru. | Sumber: GamesBeat

Dalam survei ini, Facebook dan GameRefinery fokus pada empat negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan. Mereka mencoba untuk mencari tahu tentang genre favorit para gamer di masing-masing negara, alasan para gamer bermain/berhenti bermain, model monetisasi/iklan yang disukai para pemain, dan lain sebagainya, lapor GamesBeat.

Hasil dari survei ini menunjukkan, kebanyakan pemain game puzzle adalah perempuan. Kemungkinan, mereka berumur lebih dari 35 tahun dan mereka bermain game untuk mengisi waktu luang di sela kegiatan mereka. Pasalnya, mereka senang bermain game yang bisa dimainkan dalam waktu singkat.

Survei dari Facebook dan GameRefinery juga menunjukkan, para pemain game hypercasual — 67 persen pemain di Inggris dan 74 persen di Amerika Serikat — mengaku tertarik untuk menjalin komunikasi dengan pemain lain dan ingin tahu nilai tertinggi dari pemain lain dalam leaderboard.

Karena itu, untuk mendorong para pemain saling berinteraksi dan membeli item dalam game, game puzzle populer memperkenalkan fitur yang melibatkan komunitas, seperti guild atau co-op tasks. Fitur yang biasanya ditemukan pada game mid-core ini bertujuan untuk mendorong para pemain membuat komunitas.

Genre game favorit berdasarkan di masing-masing negara. | Sumber: GamesBeat
Genre game favorit berdasarkan di masing-masing negara. | Sumber: GamesBeat

Gamer di Korea Selatan adalah pemain yang paling sering membeli item dalam game. Sebanyak 10,9 persen gamer di sana melakukan pembelian item dalam game setiap bulan. Selain Korea Selatan, gamer di Jepang juga cukup aktif dalam melakukan pembelian dalam game. Sebanyak 9,3 persen gamer Jepang membeli item dalam game setiap bulan.

Gamer Inggris adalah pemain yang paling jarang membeli item dalam game. Hanya 5,3 persen gamer Inggris yang membeli item dalam game setiap bulan. Namun, semua gamer, tak peduli negara asal mereka atau genre favorit mereka, setuju bahwa mereka lebih senang membeli item dalam game secara langsung daripada melalui metode loot box atau gacha. Walau memang, bagi perusahaan game, game gacha lebih menguntungkan.

Sementara itu, dari segi iklan, lebih dari 60 persen gamer di AS, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan bersedia untuk mempelajari game baru jika iklannya menunjukkan gameplay atau jalan cerita dalam game.

Studi: Bermain Game Tingkatkan Literasi Para Remaja

Bermain game dapat meningkatkan literasi, kreativitas, komunikasi, serta empati pada remaja, menurut laporan terbaru dari National Literacy Trust di Inggris. Hasil dari survei tersebut menunjukkan, 79 persen remaja yang bermain game juga membaca tulisan terkait game tersebut. Sebanyak 40 persen responden membaca pembicaraan dalam game, 31 persen membaca review dan blog dari game yang mereka mainkan, 22 presen membaca buku terkait game itu, sementara 19 persen membaca fan fiction.

Tak hanya itu, sekitar 35 persen responden mengaku, bermain game membuat mereka menjadi pembaca yang lebih baik. Remaja laki-laki yang enggan membaca juga menjadi lebih tertarik untuk membaca cerita dalam game. Sebanyak 73 persen responden mengatakan, daripada membaca buku, bermain game memungkinkan mereka masuk dalam sebuah cerita.

Bermain game juga dapat membantu para remaja berempati pada orang lain. Sebanyak 65 persen responden menyebutkan, bermain game membantu mereka membayangkan keadaan ketika mereka ada di posisi orang lain, menurut laporan GamesIndustry.

game tingkatkan literasi
Bermain game dapat membantu remaja menjadi lebih kreatif. | Sumber: Unicef

Game juga lebih sering dibicarakan di kalangan remaja daripada buku. Hanya 29 persen remaja mendiskusikan buku yang mereka bacaz pada teman-teman mereka. Sementara 76 persen remaja membicarakan game yang mereka mainkan. Tak hanya itu, game juga membantu para pemainnya untuk menjalin pertemanan, baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Game juga dapat membuat para remaja menjadi lebih kreatif. Menurut studi dari National Literacy Trust, sebanyak 63 persen remaja yang bermain game juga menulis tentang game. Sekitar 28 persen menulis skenario untuk game, 22 persen menulis saran untuk membantu pemain lain, 11 persen menulis fan fiction, dan 8 persen menulis review atau bahkan blog dari game tersebut. Sekitar 58 persen responden bahkan mengaku tertarik untuk menulis atau membuat game dan 31 persen responden berharap, mereka bisa membaca atau menulis tentang game lebih sering di sekolah.

Terakhir, game membantu para remaja untuk tetap sehat secara mental selama lockdown. Sebanyak 56 persen orangtua mengatakan, anak mereka membahas tentang game selama karantina. Sebanyak 60 persen orangtua percaya, berdiskusi tentang game membantu anak mereka menjaga kesehatan mental mereka. Sementara menurut studi yang dilakukan oleh Roblox, para remaja menjadikan game online sebagai alat komunikasi dengan teman-teman mereka selama pandemi.

Untuk membuat laporan ini, National Literacy Trust melakukan survei pada 4.626 anak-anak pada rentang umu 11-16 tahun di Inggris Raya.

Streamer Difabel, RockyNoHands, Dikontrak Luminosity Gaming

Rocky Stoutenburgh, seorang streamer Fortnite difabel yang mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah, baru saja menandatangani kontrak dengan Luminosity Gaming. Dikenal sebagai RockyNoHands, Stoutenburgh bermain game menggunakan Quadstick, alat yang memungkinkannya untuk bermain dengan mulutnya. Selain Fortnite, dia juga memainkan beberapa game shooting lainnya, seperti Call of Duty: Modern Warfare, Warzone, dan PlayerUnknown’s Battlegrounds.

Stoutenburgh mulai dikenal setelah dia ikut dalam kontes yang diadakan oleh media gaming Destructoid. Dalam kompetisi yang disiarkan di Twitch itu, Stoutenburgh berhasil masuk ke dalam tiga besar sebelum merebut gelar juara. Tak hanya itu, Stoutenburgh juga berhasil masuk dalam Guiness World Records. Dia mencetak dua rekor. Pertama, jumlah Victory Royale di Fornite terbanyak menggunakan Quadstick dan jumlah eliminasi terbanyak di Fortnite menggunakan Quadstick.

“Saat ini, pencapaian terbesar saya sebagai seorang streamer adalah bergabung dengan Luminosity Gaming. Mimpi saya adalah menjadi bagian dari organisasi gaming ternama seperti mereka. Dan saya dengan bangga akan menggunakan seragam mereka,” kata Stoutenburgh dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari DailyEsports.

Stoutenburgh menjadi seorang quadriplegic setelah kecelakaan pada 2006, menurut laporan Hollywood Reporter. Ketika itu, dia jatuh pada kepalanya saat dia tengah bermain gulat bersama temannya. Kejadian tersebut membuatnya mengalami kelumpuhan dari bagian leher ke bawah. Sejak saat itu, dia tak lagi bisa melakukan hal-hal yang dia biasa lakukan, seperti angkat beban dan bermain hoki. Namun, dia kemudian tertarik dengan dunia game.

Luminosity Gaming adalah organisasi esports di bawah perusahaan Enthusiast Gaming. Mereka memiliki tujuh tim esports profesional, termasuk Vancouver Titans di Overwatch League dan Seattle Surge di Call of Duty League. Sama seperti kebanyakan organisasi esports lainnya, Luminosity juga memiliki sejumlah streamer ternama, seperti Harley “MrFreshAsian” Campbell, Muselk, Anomaly, dan lain sebagainya.

Dokumentasi Esports Pakai Ponsel, Emang Bisa?

Pada Oktober 2019, jauh sebelum pandemi COVID-19 melanda, saya ditugaskan untuk meliput Point Blank International Championship. Diadakan di Gelora Bung Karno, babak final dari turnamen tersebut mempertemukan tim Brasil Black Dragons melawan jagoan Indonesia, RRQ Endeavour. Kedua tim berlaga di atas panggung, di dalam booth tertutup. Sementara di tengah panggung, terdapat layar besar yang akan menunjukkan permainan dua tim yang tengah bertanding.

Beberapa meter di depan panggung, kebanyakan para penonton duduk bersila, mata terpaku pada layar. Sementara sebagian yang lain memilih untuk duduk di bangku penonton di sisi kanan dan kiri panggung. Begitulah kira-kira keadaan saat menghadiri turnamen esports.

Sebagai awak media, salah satu masalah yang saya hadapi saat meliput turnamen esports adalah sulitnya mengambil foto para pemain saat bertanding. Masalahnya, jika Anda ingin mengambil foto para pemain, Anda harus maju ke depan panggung. Sayangnya, biasanya, ketika pertandingan tengah berlangsung, tidak ada seorangpun yang boleh berdiri terlalu dekat dengan panggung, bahkan media sekalipun.

Samsung.com
Samsung.com

Jadi, jika ingin mendapatkan foto saat pemain tengah bertanding, mau tak mau, saya harus mengambil foto dengan zooming. Dulu, para pewarta membutuhkan kamera untuk mengambil foto. Namun, seiring dengan semakin canggihnya teknologi kamera pada ponsel, semakin banyak orang yang memilih untuk menggunakan kamera ponsel. Apalagi jika smartphone yang Anda punya adalah smartphone premium seperti Galaxy Note20 atau Note20 Ultra.

Dua Galaxy Note terbaru itu sudah dilengkapi dengan lensa telephoto. Berkat lensa tersebut, Galaxy Note20 sudah dapat melakukan 30x zoom sementara Galaxy Note20 Ultra bahkan dapat melakukan 50x zoom. Jadi, meskipun Anda duduk jauh dari panggung sekalipun, Anda masih bisa mengambil foto para pemain dengan jelas. Sementara jika Anda ingin mengambil foto keseluruhan panggung, Anda bisa menggunakan lensa Ultra Wide pada Galaxy Note20 atau Note20 Ultra. Lensa Ultra Wide pada kedua Galaxy Note memiliki field of view 120 derajat, sehingga Anda bisa menampilkan betapa luasnya panggung turnamen esports diadakan, menunjukkan betapa pesatnya perkembangan industri esports sekarang.

Sebagai jurnalis esports, masalah lain yang biasa saya hadapi saat meliput turnamen esports adalah terkadang, turnamen diadakan di dalam ruangan dengan cahaya remang-remang. Tanpa kamera ponsel yang mumpuni, gambar yang diambil dalam keadaan tersebut tidak akan bagus. Namun, hal ini tidak akan menjadi masalah dengan Galaxy Note20 dan Note20 Ultra. Keduanya memiliki lensa dengan aperture F1.8, memungkinkan lensa untuk mendapatkan cahaya lebih banyak sehingga gambar yang diambil di tempat remang-remang sekalipun akan tetap terlihat jelas.

Samsung.com
Samsung.com

Galaxy Note20 dan Note20 Ultra tak hanya memudahkan proses pengambilan foto, tapi juga pembuatan catatan. Dengan S Pen, Anda bisa langsung menuliskan catatan pada layar ponsel. Tak hanya itu, Samsung Notes kini juga sudah dilengkapi dengan fitur Auto-Sync. Jadi, catatan yang Anda buat di ponsel bisa langsung Anda akses di PC atau laptop Anda selama Anda menggunakan akun yang sama. Sejak diperkenalkan pada 2011, lini Galaxy Note dari Samsung memang dikenal sebagai smartphone pendukung produktivitas para pekerja, termasuk awak media esports.

Samsung baru saja meluncurkan Galaxy Note20 dan Note20 Ultra pada minggu lalu. Kini, mreeka membuka pre-order pada 6-19 Agustus 2020. Orang-orang yang melakukan pre-order pada periode tersebut akan mendapatkan hadiah spesial dari Samsung.

Pembeli Galaxy Note20 akan mendapatkan evoucher Galaxy Buds+ senilai Rp2.399.000 sementara pembeli Galaxy Note20 Ultra akan dihadiahi evoucher Galaxy Buds Live sebesar Rp2.599.000. Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang penawaran ini, Anda bisa mengunjung www.galaxylaunchpack.com.

Disclosure: Artikel ini disponsori oleh Samsung Indonesia

Feat Image: ESL

Pemilik Tim Overwatch League Umumkan Hasil Laporan Keuangan untuk Q2 2020

Enthusiast Gaming baru saja mengumumkan laporan keuangannya untuk periode Q2 2020. Mereka menyebutkan, pemasukan mereka mencapai CA$7 juta. Pendapatan mereka stabil jika dibandingkan dengan pendapatan pada Q1 2020, yang mencapai CA$7,1 juta. Salah satu pendorong pemasukan Enthusiast adalah divisi media mereka, yang lebih sukses dari  perkiraan selama pandemi.

Sayangnya, Enthusiast masih mengalami kerugian sebesar CA$5,2 juta pada periode Q2 2020. Kerugian ini berasal dari bunga, kenaikan nilai aset, amortisasi, depresiasi, dan lain sebagainya. Meskipun begitu, kas Enthusiast masih berisi CA$8,4 juta.

Tak hanya itu, pada Q2 2020, Enthusiast juga mengungkap, mereka berhasil mendapatkan marjin laba kotor sebesar 46 persen, sama seperti Q1 2020. Pada Q4 2019, marjin laba kotor perusahaan hanya mencapai 34 persen. Dalam laporan keuangannya, Enthusiast menjelaskan bahwa marjin laba kotor naik berkat naiknya pemasukan perusahaan, menurut laporan GlobalNewswire.

enthusiast laporan keuangan
Vancouver Titans jadi salah satu tim esports di bawah Enthusiast Gaming.

Soal interaksi para fans, Enthusiast mengungkap, jumlah page view dari media mereka mencapai 3,1 miliar, naik 35 persen dari 2,3 miliar page view pada Q1 2020. Sepanjang pandemi, memang semakin banyak yang mengakses konten di media mereka.

Enthusiast Gaming merupakan perusahaan gaming dan esports di bawah konglomerasi Aquilini. Tujuan Enthusiast adalah menyediakan platform bagi fans game dan esports. Dari segi bisnis, mereka memiliki tiga divisi utama, yaitu media, hiburan, dan esports. Bisnis media Enthusiast mencakup 100 situs game dan 900 channel YouTube dengan jangkauan 160 juta orang setiap bulannya. Sementara Luminosity Gaming, divisi esports Enthusiast, bertanggung jawab atas tujuh tim profesional, termasuk tim Overwatch League, Vancouver Titans, dan tim Call of Duty League, Seattle Surge.

Dalam tiga bulan belakangan, Enthusiast juga aktif dalam menjalin kerja sama atau menyelenggarakan kegiatan terkait game dan esports. Pada Mei 2020, mereka mengadakan konferensi Pocket Gamer Connects. Di tengah pandemi, konferensi tersebut diadakan secara online. Pada bulan yang sama, Enthusiast juga menjalin kerja sama dengan DJ ZHU. Bersama Luminosity Gaming, DJ ZHU mengadakan konser virtual.

Masih pada bulan Mei, Vancouver Titans mengumumkan kerja samanya dengan Pizza Hut di Kanada. Satu bulan kemudian, pada bulan Juni, Vancouver Titans juga menjalin kerja sama dengan Circle K. Sementara pada minggu lalu, Enthusiast mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Omnia Media, menjadikan mereka sebagai platform esports, media gaming, dan hiburan terbesar di Amerika Utara.

Shroud Kembali ke Twitch

Setelah absen selama 10 bulan, Michael “Shroud” Grzesiek akan kembali ke Twitch. Dia baru saja mengumumkan bahwa dia telah menandatangani kontrak eksklusif dengan platform streaming game milik Amazon tersebut. Hal itu berarti, dia hanya dapat melakukan streaming di Twitch. Tak lama setelah dia mengumumkan keputusannya untuk kembali ke Twitch, para fans-nya segera mengikutinya di platform tersebut. Saat ini, dia telah mendapatkan 7,2 juta pengikut di Twitch.

Sebagai mantan pemain profesional Counter-Strike: Global Offensive, Grzesiek dikenal dengan tembakannya yang akurat. Pada tahun lalu, dia memutuskan untuk pindah ke Mixer. Dikabarkan, kontrak eksklusifnya dengan Mixer bernilai US$10 juta.

Tidak heran jika nilai kontrak eksklusif Grzesiek dengan Mixer begitu besar. Sebelum kepindahannya ke Mixer, dia dikenal sebagai salah satu streamer paling populer di Twitch. Setelah Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan menutup Mixer, banyak orang yang mempertanyakan kemana Grzesiek dan Tyler “Ninja” Blevins akan pergi.

Pada Juli 2020, Blevins buat streaming di YouTube. Dikabarkan, dia juga sempat berdiskusi dengan platform streaming game lain, termasuk Facebook Gaming dan Twitch. Menurut rumor yang beredar, Facebook Gaming menawarkan Grzesiek dan Blevins kontrak senilai dua kali lipat dari kontrak eksklusif mereka dengan Mixer. Namun, menurut pengacara esports Rod Breslau, keduanya menolak.

Beberapa hari belakangan, sempat beredar rumor bahwa Grzesiek akan kembali menjadi pemain profesional. Rumor itu diperkuat oleh beberapa gambar teaser yang muncul di akun media sosial Grzesiek. Namun, sekarang, rumor tersebut telah terbukti tidak benar berkat pengumuman kontrak eksklusif Grzesiek dengan Twitch. Ternyata, alasan Grzesiek mengunggah gambar teaser di akun media sosialnya adalah karena dia henda merombak personal brand-nya.

Beberapa bulan terakhir, pandemi COVID-19 melanda, menyebabkan masalah untuk banyak industri. Namun, industri streaming game justru berkembang pesat. Menurut data dari StreamElements dan Arsenal.gg, viewership Twitch pada Q2 2020 naik 56 persen dari Q1 2020. Dan Twitch bukan satu-satunya platfrom yang tumbuh. Total hours watched Facebook Gaming pada Q2 2020 juga naik 75 persen jika dibandingkan dengan Q1 2020.

Sumber: The Esports Observer, Engadget

ESL Adakan Kontes Musik di ESL One Cologne

ESL mengumumkan, Warsteiner akan menjadi rekan resmi dalam ESL One Cologne. Turnamen esports online tersebut akan mempertemukan 12 tim Counter-Strike: Global Offensive terbaik untuk memperebutkan total hadiah sebesar US$500 ribu. Kompetisi itu akan diadakan pada 18-30 Agustus 2020. ESL memperkirakan, mreeka akan mendapatkan 70 juta penonton sepanjang turnamen.

Namun, kali ini, ESL tidak hanya akan mengadakan turnamen esports. Mereka juga akan mengadakan kontes musik, yang diberi nama Warsteiner Music Contest. ESL dan Warsteiner juga akan menggandeng Enter Records untuk mengadakan kompetisi musik itu.

“Kami senang karena kami dapat kembali bekerja sama dengan Warsteiner,” kata Stephan Schroeder, SVP Global Brand Partnership EMEA, ESL, menurut laporan Esports Insider. “Kami telah sukses menjalin kerja sama dalam waktu lama. Melanjutkan hal itu, kami akan memperkenalkan sesuatu yang sama sekali baru, yaitu Warsteiner Music Contest. Kompetisi ini akan memperkaya pengalaman menonton para audiens. Tak hanya itu, kontes musik itu juga akan menjadi hiburan tersendiri.”

esl kontes musik
ESL One Cologne tahun ini akan diadakan secara online.

Band dan musisi yang mendaftarkan diri dalam Warsteiner Music Contest akan diminta untuk mengirimkan lagu yang hendak mereka sertakan dalam lomba. Kontes musik itu akan memiliki tiga juri yang merupakan perwakilan dari ESL, Warsteiner, dan Enter Records. Sepanjang ESL One Cologne berlangsung, ketiga juri akan memilih lima lagu terbaik sebelum memutuskan satu lagu yang akan keluar sebagai juara. Lagu pemenang akan disertakan sebagai soundtrack ESL One Cologne oleh Enter Records.

“Kami senang karena kolaborasi kami dengan ESL kini semakin berkembang,” ujar Nadja Gaertner, Head of Music and Lifestyle Sponsoring, Warsteiner. “Music Contest menggabungkan dua industri yang unik, yaitu gaming dan musik.” Warsteiner pertama kali bekerja sama dengan ESL dalam ESL Meisterschaft pada 2017 di Jerman. Sejak saat itu, mereka terus berkolaborasi. Pada 2019, Warsteiner mensponsori acara musik dalam ESL One Cologne. Mereka melihat, penyelenggaraan kontes musik ini merupakan evolusi dari kolaborasi tersebut.

Memang, sejak pandemi virus corona mewabah, banyak turnamen esports yang harus ditunda atau bahkan dibatalkan. Untungnya, sebagian turnamen esports masih bisa diadakan secara online, seperti ESL One Thailand 2020.

DreamHack Tunda Semua Turnamen Esports ke 2021

Penyelenggara kompetisi esports DreamHack mengumumkan bahwa mereka akan menunda semua festival esports yang tersisa pada tahun ini ke tahun depan karena pandemi virus corona.

“Tujuan DreamHack menyelenggarakan turnamen esports di berbagai kota di seluruh dunia adalah untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan dengan mengumpulkan komunitas gamer,” kata Co-CEO DreamHack, Marcus Lindmark, dikutip dari PCGAMER. “Sebelum ini, kami tidak pernah menunda kegiatan kami. Namun, sekarang memang waktu yang tidak biasa. Dan keselamatan dari pengunjung dan staf kami adalah prioritas kami.”

Ada lima kegiatan esports yang DreamHack tunda. Kelima acara tersebut antara lain:

  • DreamHack Rotterdam — yang seharusnya diadakan pada 16-18 Oktober 2020
  • DreamHack Hyderabad — yang seharusnya diadakan pada 31 Oktober-1 November 2020
  • DreamHack Atlanta — yang seharusnya diadakan pada 13-15 November 2020
  • DreamHack Winter — yang seharusnya diadakan pada 27-29 November 2020
  • DreamHack Madrid — yang seharusnya diadakan pada 11-13 Desember 2020

Untungnya, DreamHack masih akan mengadakan turnamen esports secara online. Salah satunya adalah DreamHack Open Summer, turnamen Counter-Strike: Global Offensive yang diadakan di empat kawasan, yaitu Asia, Amerika Utara, Eropa, dan Oceania. Secara total, turnamen tersebut menawarkan hadiah sebesar US$300 ribu.

DreamHack Open Summer dimulai pada Juni untuk kawasan Amerika Utara, Eropa, dan Oceania. Kini, turnamen di tiga kawasan itu telah memasuki tahap kedua. Namun, untuk kawasan Asia, turnamen CS:GO itu baru memasuki tahap pertama.

Selain turnamen untuk CS:GO tersebut, DreamHack juga akan mengadakan turnamen Fortnite. Kompetisi bertajuk DreamHack Open Featuring Fortnite itu akan diadakan untuk kawasan Eropa, Amerika Utara Timur, dan Amerika Utara Barat. Kompetisi itu akan diadakan setiap bulan sampai Januari 2021. Per bulan, turnamen tersebut menawarkan hadiah sebesar US$250 ribu. Secara keseluruhan, DreamHack Open Featuring Fortnite menawarkan hadiah sebesar US$1,75 juta.

Beberapa bulan belakangan, DreamHack memang terpaksa menunda berbagai acara mereka, seperti DreamHack Dallas, DreamHack Summer, dan DreamHack Montreal. Namun, hal itu tidak menghentikan mereka dari memperpanjang kerja sama dengan rekan lama mereka atau menjalin kerja sama baru. Misalnya, pada April 2020, DreamHack bekerja sama dengan Riot Games untuk mengadakan Northern League of Legends Championship secara online. DreamHack juga memperpanjang kerja sama mereka dengan CORSAIR hingga akhir 2020.