ISR Esports, Pusat Pelatihan Esports untuk Lansia

Pada 2 Juli 2020, sebuah pusat pelatihan esports bernama ISR Esports akan dibuka di Kobe, Jepang. Satu hal yang membuat ISR Esports unik jika dibandingkan dengan pusat pelatihan esports lainnya adalah karena ia menargetkan orang-orang lanjut usia sebagai pelanggannya dan bukan generasi muda. Secara khusus, ISR Esports menargetkan orang-orang berumur 60 tahun ke atas. Di pusat pelatihan ini, juga terdapat staf yang siap untuk membantu para lansia yang tidak pernah bermain game.

Di Jepang, arcade memang menjadi salah satu tempat bagi orang-orang lanjut usia untuk berkumpul. Dan hal ini membantu game center untuk tidak bangkrut. Menurut laporan Kotaku, ada beberapa alasan mengapa orang-orang lanjut usia senang untuk pergi ke arcade.

Salah satunya adalah karena mereka berkumpul dan mengobrol dengan sesama lansia di sana. Alasan lainnya adalah karena mereka bisa melatih koordinasi tangan dan mata dengan bermain game di arcade. Mengingat tingkat kelahiran di Jepang rendah, sulit bagi pemilik game center untuk menargetkan anak-anak dan remaja. Jadi, ketertarikan lansia untuk bermain game di arcade disambut dengan baik.

esports lansia
ISR Esports secara khusus menargetkan orang-orang lanjut usia. | Sumber: Kotaku

Di ISR Esports, para lansia yang tidak memiliki pengalaman bermain akan diperkenalkan pada game-game untuk pemula. Setelah itu, mereka baru akan diajak untuk bermain game-game esports yang terkenal kompetitif

Mengingat ISR Esports dibuka sebelum pandemi virus corona reda, pihak manajemen menegaskan bahwa mereka akan melaksanakan semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan, lapor Kotaku. Dengan begitu, mereka berharap bahwa mereka akan memberikan pengalaman bermain yang memuaskan tanpa membahayakan kesehatan lansia yang menjadi pengunjung mereka.

Memang, esports sering diidentikkan dengan orang-orang muda. Tidak sedikit atlet esports yang pensiun ketika mereka masih berumur 20-an, sementara fans esports biasanya merupakan generasi milenial atau gen Z. Meskipun begitu, hal ini tidak menghentikan orang-orang lanjut usia untuk bermain atau bahkan membentuk tim esports sendiri. Salah satu contohnya adalah Silver Snipers, tim Counter-Strike: Global Offensive yang semua pemainnya berada di rentang umur 60-80 tahunan.

Sumber header: Lenovo Silver Snipers

Bagikan Game Gratis, Epic Games Store Kini Punya 61 Juta Pengguna Aktif Bulanan

Jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) Epic Games Store naik menjadi 61 juta orang setelah mereka sukses melaksanakan kampanye promosi yang disebut The Vault. Dalam kampanye promosi yang dimulai pada 14 Mei 2020 ini, Epic memberikan empat game populer secara gratis. Keempat game tersebut adalah Grand Theft Auto V, Borderlands: The Handsome Collection, dan Civilization 6. Selain jumlah MAU, kampanye The Vault juga berhasil membuat jumlah concurrent players EGS naik menjadi 13 juta orang, yang merupakan rekor tertinggi untuk Epic Games Store.

“Sejak meluncurkan Epic Games Store, kami selalu ingin membuat sebuah event besar terkait program game gratis mingguan kami. Tujuannya untuk memberikan sesuatu yang menarik bagi gamer di seluruh dunia. Dan kami memutuskan untuk mengadakan event besar-besaran,” kata Steve Allison, General Manager of the Epic Games Store, menurut laporan Games Industry. “Hasilnya melebihi ekspektasi kami… Pada 2020, kami tumbuh dengan sangat cepat.”

jumlah pengguna EGS
Grand Theft Auto 5 adalah salah satu game gratis yang Epic Games berikan.

Untuk merealisasikan The Vault, Epic tidak hanya menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan hak atas game yang mereka berikan secara gratis, mereka juga menyediakan dana marketing yang besar. Anda bisa menemukan iklan dari game gratis EGS di berbagai situs, podcast, dan lain sebagainya. Dan strategi Epic Games sukses.

Dengan EGS, Epic mencoba untuk menantang Steam. Sebelum The Vault, strategi Epic adalah menyediakan game eksklusif selama waktu tertentu. Jadi, Epic membayar developer game agar mereka hanya merilis game mereka di Epic Games Store selama beberapa waktu. Menurut laporan VentureBeat, tampaknya, strategi memberikan game gratis lebih efektif daripada menyediakan game eksklusif. Sebelum ini, Epic juga menambahkan sejumlah fitur ke EGS. Mereka juga dikabarkan akan menyediakan EGS di Android.

Berkat kesuksesan kampanye The Vault, Epic Games Store mulai menyusul Steam. Sebagai perbandingan, Steam memiliki pengguna aktif bulanan sebanyak 95 juta orang pada 2019. Sementara jumlah concurrent players mereka berkisar pada 14-20 juta orang setiap harinya. Selama pandemi virus corona, jumlah concurrent players Steam sempat memencahkan rekor, mencapai 22 juta orang. Hal ini menjadikan Steam sebagai platform distribusi game digital utama bagi para gamer PC.

Anggota Super Junior Kim Hee-Chul Tanamkan Modal di Tim Esports

Artis asal Korea Selatan, Kim Hee-Chul berencana untuk menanamkan investasi di BRION E-Sports, menurut laporan INVEN. Selain Hee-Chul, juga ada tiga atlet lain yang berencana untuk berinvestasi di BRION E-Sports. Ketiga atlet tersebut adalah dua atlet basket Park Yong-taik dan Kim Tae-kyun serta atlet tembak Jin-Jong-oh. Hee-Chul merupakan anggota dari boyband Korea Selatan, Super Junior. Sementara Jong-oh adalah atlet tembak yang berhasil memenangkan empat medali empas dalam Olimpiade Musim Panas pada 2008-2016.

Kucuran dana segar ini akan digunakan oleh BRION E-Sports untuk ikut serta dalam League of Legends Champions Korea (LCK). Liga League of Legends untuk Korea Selatan itu akan mulai menggunakan model franchise pada tahun depan, sama seperti liga League of Legends di Amerika Utara, Eropa, dan Tiongkok.

Super Junior esports
Kim Hee-Chul (kiri) dan Faker (kanan). | Sumber: MBC via Esports Observer

Jadi, tim-tim yang ingin ikut serta dalam LCK harus membayar sejumlah uang. Bagi tim yang telah ikut dalam LCK, mereka harus membayarkan 10 miliar won (sekitar Rp118 miliar). Sementara untuk tim yang sama sekali baru, mereka harus membayar sekitar 12-15 miliar won (sekitar Rp141-177 miliar), menurut laporan The Esports Observer.

Selain memberikan bantuan dalam bentuk modal, empat selebritas ini juga akan memberikan bantuan lain pada BRION E-Sports. Kim Hee-Chul, Park Yong-taik, dan Kim Tae-kyun akan berbagi pengetahuan mereka tentang cara berkomunikasi yang baik dan menjaga hubungan dengan para fans. Sementara Jin-Jong-oh akan menyediakan dukungan berupa psikolog olahraga. Memang, meski terlihat hanya bermain di depan PC, para atlet esports sebenarnya menghadapi tekanan mental yang sama beratnya dengan atlet olahraga tradisional. Keberadaan psikolog terbukti dapat membantu tim esports untuk memberikan performa yang lebih baik.

Kim Hee-Chul bukanlah selebritas pertama yang tertarik untuk masuk ke dunia esports. Tahun lalu, Kiari Kendrell Cephus, rapper yang dikenal dengan nama Offset, juga menanamkan investasi ke organisasi esports FaZe Clan. Selain artis, atlet olahraga tradisional juga terlihat berminat untuk menjajaki industri esports. Salah saatunya adalah Gareth Bale, pesepak bola asal Wales, yang membuat tim esports bernama Elleven Esports.

Eden Esports Adakan Seri Turnamen CS:GO, Total Hadiah Rp5,7 Miliar

Eden Esports, komunitas gaming dan esports asal Malta, akan menyelenggarakan seri turnamen Counter-Strike: Global Offensive yang dinamai Eden Arena: Malta Vibes. Kompetisi ini akan diadakan mulai 30 Juni sampai 6 September 2020. Selama 10 minggu, sebuah turnamen akan diadakan setiap minggu.

Masing-masing turnamen akan menawarkan hadiah sebesar US$40 ribu (sekitar Rp566 juta). Jadi, secara total, Malta Vibes menawarkan total hadiah sebesar US$400 ribu (sekitar Rp5,7 miliar). Selain itu, tim yang menang dalam kompetisi mingguan juga berhak untuk ikut serta dalam bootcamp di Malta secara gratis.

“Tim juara dari kompetisi mingguan akan mendapatkan paket bootcamp di hotel bintang 5 InterContinental Malta. Mereka akan bisa melaksanakan bootcamp tersebut kapanpun selama 1 tahun sejak kompetisi,” tulis Eden Esports, menurut laporan VP Esports.

Dalam setiap turnamen mingguan, akan ada 16 tim CS:GO yang bertanding dengan satu sama lain. Enam belas tim tersebut akan bertanding dalam group stage sebelum masuk ke babak playoff. Di babak playoff, pemenang akan ditentukan berdasarkan format Best-of-Three single-elimination.

Sayangnya, saat ini, belum diketahui daftar tim yang akan berlaga di seri turnamen Malta Vibes. Satu hal yang pasti, tim-tim yang ikut serta akan berasal dari Eropa atau CIS (Commonwealth of Independent States). Kemungkinan, akan ada beberapa tim yang tidak ikut serta dalam Malta Vibes, atau setidaknya, tidak berlaga di semua kompetisi mingguan. Pasalnya, Malta Vibes diselenggarakan bersamaan dengan turnamen cs_summit, yang diadakan pdaa 24 Juni-5 Juli 2020, waktu rehat bagi para pemain, yang berlangsung dari 6 Juli sampai 6 Agustus 2020, dan juga ESL One Cologne, yang diselenggarakan pada 21-30 Agustus 2020. Memang, pandemi virus corona membuat beberapa turnamen CS:GO harus ditunda atau bahkan dibatalkan, seperti ESL One Rio dan Intel Grand Slam.

Menurut laporan The Esports Observer, untuk mengadakan Malta Vibes, Eden Esports bekerja sama dengan GamingMalta, badan nirlaba yang dibuat oleh pemerintah Malta dan Malta Gaming Authority untuk meningkatkan kesadaran para pelaku esports akan keberadaan Malta.

Haruskah Game Memiliki dan Menyusupkan Idealisme?

Pekerjaan sebagai seniman, seperti dari penulis, komikus, desainer, dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan seni, sering dianggap sebelah mata. Padahal, selama pandemi, kita sadar betapa pentingnya karya seni, mulai dari film, buku sampai game. Bayangkan jika Anda tidak boleh keluar dari rumah selama berminggu-minggu tanpa hiburan apapun, tanpa buku untuk dibaca, tanpa film untuk ditonton, dan tanpa game untuk dimainkan.

Namun, buku dan film tak melulu digunakan sebagai hiburan, tapi juga sebagai media edukasi. Buku dan film juga bisa digunakan sebagai cara bagi seseorang untuk membahas isu sosiopolitik atau menunjukkan idealisme mereka. Misalnya, dalam seri Percy Jackson and The Olympians, Rick Riodan membuat sang tokoh utama dan banyak tokoh penting lainnya mengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan disleksia dengan tujuan untuk menunjukkan pada anak-anak yang memang mengidap ADHD atau disleksia di dunia nyata bahwa mereka juga memiliki potensi.

Sama seperti buku dan film, game juga bisa menjadi media bagi sang kreator untuk menyampaikan idealismenya atau untuk mengangkat isu sosiopolitik yang mereka anggap penting.

Perlukah Memasukkan Idealisme Dalam Game?

Jika ditanya apa alasan saya bermain game, saya akan menjawab sebagai hiburan. Bermain game menjadi salah satu bentuk escapism, cara bagi saya, dan gamer-gamer lainnya, untuk sejenak mengalihkan perhatian dari kenyataan. Dan tidak ada yang salah dengan itu. Karena manusia tidak didesain untuk bekerja tanpa henti 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 365 hari setahun.

“Kita harus meluangkan waktu untuk istirahat, tidak peduli apakah bentuk kegiatan untuk mengisi waktu luang tersebut,” tulis Barton Goldsmith, Ph.D., LMFT dalam Psychology Today. “Waktu luang berfungsi untuk memberikan kesempatan pada tubuh, pikiran, dan hati Anda untuk bersantai dan mengisi energi kembali.”

Bermain game merupakan kegiatan yang banyak orang lakukan untuk mengisi waktu luang mereka. Pada awalnya, video game hadir dalam format yang sangat sederhana. Namun, seiring dengan berkembangnya industri game, game yang muncul pun menjadi semakin kompleks. Di permukaan, Anda bisa melihat bagaimana grafik dalam sebuah game menjadi semakin realistis dengan gameplay yang semakin beragam. Lebih dari itu, tema yang diangkat dalam sebuah game juga menjadi semakin beragam. Developer juga semakin berani untuk mengangkat topik berat, seperti demokrasi, terorisme, perang, atau rasisme.

Lalu, apa bedanya game dengan buku atau film? Buku dan film adalah media yang baik untuk menyampaikan cerita. Namun, pembaca dan penonton merupakan peran pasif. Sebagai pembaca atau penonton, Anda tidak akan bisa mengubah alur cerita. Lain halnya dengan game. Saat bermain game, Anda menjadi pelaku aktif. Anda bisa memilih untuk mengambil tindakan sesuai dengan moral Anda. Tidak berhenti sampai di situ, Anda juga akan menghadapi konsekuensi dari pilihan yang Anda ambil. Misalnya, dalam trilogi Mass Effect, keputusan Anda untuk membunuh atau melepaskan Rachni Queen — satu-satunya penyintas dari spesies Rachni — pada game pertama akan memiliki dampak pada jalan cerita di game ketiga.

Rachni Queen di Mass Effect 3. | Sumber: Flickr/Ryan Somma
Rachni Queen di Mass Effect 3. | Sumber: Flickr/Ryan Somma

Saya tidak mengatakan bahwa game lebih superior dari buku atau film. Hanya saja, game bisa memberikan pengalaman yang berbeda pada Anda jika dibandingkan dengan buku atau film.

Bagaimana Cara Mengangkat Topik Politik Dalam Game?

Game adalah media hiburan. Jadi, ketika muncul isu sosiopolitik di dalamnya, sebagian orang mungkin akan protes, “Jangan bawa-bawa politik ke game!” Sayangnya, tampaknya hal itu tak lagi bisa dihindari. Ketika game hendak menyajikan dunia yang realistis — terlepas dari setting waktu dalam game — mau tidak mau, ia pasti akan memiliki konsep dan masalah yang merefleksikan dunia nyata. Yang penting adalah bagaimana sang kreator menampilkan isu atau menyisipkan idealisme mereka dalam game sehingga para pemain tetap bisa menikmati game itu.

Ketika game mengangkat isu politik, mudah saja bagi developer untuk memasukkan tokoh politik populer, seperti Barack Obama atau Donald Trump. Sayangnya, jika developer melakukan ini, game mereka justru bisa menjadi tak lagi relevan dalam beberapa waktu ke depan. Isu sosiopolitik sebaiknya disampaikan sebagai ide atau konsep yang membuat para pemainnya menjadi penasaran dan tertarik untuk berdiskusi lebih banyak tentang sebuah isu.

Misalnya, isu diskriminasi dan rasisme. Untuk mengangkat topik diskriminasi ke dalam game, Anda tidak perlu harus membuat game tentang Indonesia di zaman Orde Baru (sebentar, jadi ada yang jualan nasi goreng di depan…) atau menjadikan Martin Luther King Jr. sebagai karakter. Anda tetap bisa menemukan masalah diskriminasi dan rasisme bahkan saat Anda memainkan Dragon Age, yang mengambil setting dunia dark fantasy.

Di Thedas (seri Dragon Age), Elf sempat menjadi budak selama beberapa generasi. Dan setelah itu, meski sebagian Elf berusaha untuk hidup berdampingan dengan manusia, mengadopsi budaya manusia, toh perlakuan yang diterima oleh Elf tetap berbeda dari manusia. Bukankah apa yang terjadi pada Elf di Thedas sama seperti warga Indonesia keturunan Tionghoa yang lahir dan besar di Indonesia, memiliki KTP Indonesia, tapi masih sering didiskriminasi hanya karena memiliki mata sipit?

Pemukiman Elf di kota. | Sumber: Wikia
Pemukiman Elf di kota. | Sumber: Wikia

Oke, mari jadikan Detroit: Become Human sebagai contoh lain. Dalam game ini, daripada isu sosiopolitik, Anda akan dihadapkan pada pertanyaan filosofis: apa yang membuat manusia, manusia? Ketika sebuah android, yang merupakan ciptaan manusia, memiliki kesadaran, apakah ia pantas untuk disejajarkan dengan manusia? Namun, game ini juga menunjukkan masalah yang muncul ketika peran manusia sebagai pekerja bisa digantikan oleh android.

Memang, sekarang, kita belum bisa membuat artificial intelligence yang bisa berpikir layaknya manusia, tapi, kita telah memasuki era Revolusi Industri 4.0. Era ketika mesin mulai bisa menggantikan tugas manusia. Dalam Detroit: Become Human, kita melihat bagaimana jumlah pengangguran terus naik karena keberadaan android. Selain itu, tingkat kelahiran juga mengalami penurunan karena manusia lebih memilih untuk menjadikan android sebagai kekasih.

Dan jangan salah, isu-isu berat tidak melulu tampil di game RPG. Game action stealth seperti Metal Gear Solid pun bisa digunakan sebagai media untuk menyampaikan idealisme seseorang. Faktanya, setelah diluncurkan, Metal Gear Solid 2 sempat diprotes karena dianggap terlalu “preachy” dengan mengangkat tema soal konspirasi, politik, dan perang. Pada 2003, saat mengembangkan Metal Gear Solid 3, Hideo Kojima menjelaskan alasan mengapa MGS 2 mengangkat tema-tema tersebut.

MGS 2 mengangkat tema tentang konspirasi dan politik. |Sumber: Vice
MGS 2 mengangkat tema tentang konspirasi dan politik. |Sumber: Vice

“Ketika kami masih kecil, ada gerakan anti-nuklir di seluruh dunia. Namun, pada abad ke-21, tidak ada gerakan serupa, padahal ancaman penggunaan senjata nuklir di era ini justru semakin nyata… Banyak pemain MGS 2 yang merasa bahwa game ini terlalu memaksakan pesan moral. Tapi, kita tidak bisa berharap bahwa Hollywood akan membuat film seperti Planet of the Apse atau muncul manga seperti Barefoot Gen (yang bercerita tentang tragedi bom atom yang dijatukan di Hiroshima). Karena itulah, saya ingin memasukkan pesan anti-perang dan anti-nuklir sebanyak mungkin. Setidaknya dalam MGS,” kata Kojima, dikutip dari PC Gamer.

Kojima menjelaskan, ketika itu, dia merasa bahwa industri hiburan terlalu fokus pada merchandise dan pada cara untuk memaksimalkan keuntungan. “Hal ini berlaku di industri film, buku, dan musik. Mereka fokus untuk membuat produk yang bisa dijual,” katanya. “Tidak ada pesan yang disampaikan oleh sang kreator. Bisnis dan penjualan menjadi Prioritas Nomor Satu. Bagaimana nasib anak-anak di generasi berikutnya yang belajar menggunakan produk-produk tersebut?”

Kesimpulan

Sejatinya, game adalah media hiburan. Kreator game tidak memiliki kewajiban untuk memasukkan elemen edukasi atau pesan moral dalam game yang mereka buat. Jika mereka ingin membuat game yang menjadikan tokoh sejarah sebagai makhluk supernatural yang bisa menjadi love interest sang pemain, kenapa tidak? Namun, jika developer ingin membahas isu sosiopolitik dalam game mereka, selama mereka bisa menyajikannya dengan baik, hal itu juga bukanlah masalah.

Pemasukan Digital Game Pada Mei 2020 Tembus Rp145 Triliun

Pada Mei 2020, total pemasukan digital game, mencakup penjualan game dan DLC, biaya langganan, serta microstransaction, mencapai US$10,2 miliar (sekitar Rp145 triliun), menurut laporan dari SuperData. Jika dibandingkan dengan Mei 2019, pemasukan pada Mei tahun ini naik 14 persen. Memang, pada Maret dan April 2020, pemasukan industri digital game juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

“Industri game masih terus mengalami pertumbuhan pada Mei meski tidak banyak game besar yang dirilis pada bulan ini,” tulis SuperData, seperti dikutip dari The Wrap. Dalam laporannya, SuperData juga menyebutkan bahwa pemasukan digital game untuk konsol pada Mei 2020 turun 27 persen dari bulan sebelumnya. Meskipun begitu, pemasukan untuk konsol tetap naik 23 persen jika dibandingkan dengan Mei 2019. Sementara itu, pemasukan digital game untuk mobile pada Mei 2020 naik 14 persen dari tahun lalu dan pemasukan untuk PC naik 8 persen.

pemasukan digital game
Pemasukan digital game selama Januari-Mei 2020. | Sumber: TweakTown

Di PC, League of Legends menjadi pendorong pertumbuhan total belanja para gamers. Sementara pertumbuhan di konsol didorong oleh FIFA 20 dan Grand Theft Auto V. Faktanya, FIFA 20 menjadi game konsol dengan penjualan terbanyak sepanjang Mei 2020. Di mobile, game yang memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan total spending adalah Peacekeeper Elite — PUBG Mobile di Tiongkok — dan Honor of Kings alias Arena of Valor, lapor TweakTown.

Salah satu alasan mengapa total pemasukan digital game pada Mei 2020 turun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya adalah karena tidak ada peluncuran game ternama. Pada bulan lalu, game terpopuler yang diluncrukan adalah Minecraft Dungeons, yang merupakan spinoff dari Minecraft buatan Mojang. Game itu mendapatkan 1,8 juta pemain tak lama setelah peluncurannya pada 26 Mei. Hanya saja, SuperData mengatakan, pendapatan dari game itu dibatasi oleh model bisnis yang digunakan.

Sementara itu, keputusan Epic Games untuk memberikan game gratis melalui platform distribusi game digital mereka, Epic Games Store, membuat banyak orang mulai memainkan game baru. Salah satu game yang Epic berikan secara cuma-cuma adalah Sid Meier’s Civilization VI. Hal ini membuat jumlah pemain dari game buatan Take-Two itu naik hingga 477 persen. Game lainnya yang Epic berikan secara gratis adalah Grand Theft Auto V. Begitu banyak orang yang ingin mendapatkan game tersebut secara gratis sehingga EGS sempat crash.

Sepanjang pandemi virus corona, banyak industri yang mengalami masalah. Namun, industri game justru mengalami pertumbuhan. Pada Q1 2020, total spending gamer di Tiongkok dan Amerika Serikat justru mengalami kenaikan. Untuk Juni 2020, total pemasukan digital game diperkirakan akan lebih besar dari Mei. Pasalnya, ada beberapa game populer yang diluncurkan pada Juni, seperti seperti The Last of Us II dari Naughty Dog, Valorant dari Riot, dan The Outer Worlds di Nintendo Switch. Game-game ini diduga akan mendorong total belanja para gamer.

Sumber header: Business Insider

Manchester City Perpanjang Kerja Sama dengan FaZe Clan

FaZe Clan dan Manchester City mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang kontrak kerja sama mereka hingga 2021. Mereka pertama kali bekerja sama pada September 2019. Ketika itu, keduanya berencana untuk membuat produk kolaborasi seperti jersey.

Setelah memperpanjang kontrak kerja sama, FaZe dan Manchester City akan kembali berkolaborasi untuk membuat berbagai produk, seperti kaos, jaket hoodie, celana pendek, dan syal. Produk tersebut akan dijual di situs resmi FaZe Clan mulai 23 Juni 2020 dalam jumlah terbatas. Selain pakaian, organisasi esports dan klub sepak bola Inggris ini juga akan menggandeng SCUF, perusahaan pembuat game controller, untuk membuat controller khusus bertema FaZe X Manchester City dalam jumlah terbatas.

FaZe Clan Manchester City
Produk hasil kolaborasi antara Manchester City dan FaZe Clan. | Sumber: Manchester City

“Memasuki kerja sama tahun kedua, kami berharap kami akan menemukan kesempatan baru dan dapat memberikan pengalaman seru pada fans serta komunitas kami masing-masing,” kata CEO FaZe Clan, Lee Trink, seperti dikutip dari situs resmi Manchester City.

Selain membuat produk bersama. kerja sama antara FaZe dan Manchester City juga mencakup pembuatan konten, mempertemukan para pemain esports profesional dengan atlet sepak bola. Keduanya juga saling akan saling mengadakan berbagai event di kota asal masing-masing, yaitu Los Angeles dan Manchester.

“Kerja sama kami dengan FaZe Clan memungkinkan kami untuk menjangkau para fans di luar lapangan sepak bola,” kata Nuria Tarre, Chief Marketing Officer, City Football Group. “Fans senang dengan kolaborasi kami karena kerja sama ini memungkinkan mereka untuk menggabungkan dua hal yang mereka sukai, , yaitu bermain game dan sepak bola.”

FaZe Clan adalah organsiasi esports yang didirikan pada 2010. Pada awalnya, FaZe berisi gamer Call of Duty yang senang melakukan trickshot. Mereka lalu membuat channel YouTube dan mengisi channel tersebut dengan video trickshot serta vlog dari kehidupa para gamer yang menjadi bagian dari FaZe. Setelah itu, mereka lalu mencoba untuk masuk ke dunia kompetitif Call of Duty. Selain di Call of Duty, FaZe Clan juga berlaga di scene esports Counter-Strike: Global Offensive, Fortnite, dan PUBG.

IEFTL Minggu ke-7, Perebutan Posisi Divisi 1 di Musim Depan Dimulai

Indonesia Efootball Team Lobby (IEFTL) baru saja melalui minggu ke-7. Ghazeto Storia masih mempertahankan posisinya di peringkat 1 klasemen sementara dengan 70 poin dan 60 selisih gol. Memang, liga IEFTL masih akan berlanjut pada minggu ini. Namun, Ghazeto sudah dapat dipastikan akan keluar sebagai juara. Alasannya mereka memiliki selisih 16 poin dengan Remaong FC yang duduk di peringkat 2. Jadi, meskipun Ghazeto masih harus melakukan 4 pertandingan pada minggu ini, posisi mereka di peringkat 1 tak lagi tergoyahkan.

Minggu ini adalah minggu ke-8 IEFTL dan merupakan minggu terakhir dari liga sepak bola virtual tersebut. Walaupun gelar juara sudah dipastikan jatuh ke tangan Ghazeto, tim-tim yang berlaga di IEFTL masih akan bertanding dengan satu sama lain untuk mengamankan posisi 8 besar. Pasalnya, musim kedua dari IEFTL akan membagi 16 tim yang ada saat ini ke dalam 2 divisi. Delapan tim teratas akan berlaga di Divisi 1 sementara 8 tim sisanya akan masuk ke dalam Divisi 2.

IEFTL minggu ke-7
Klasemen sementara dari IEFTL minggu ke-7. | Sumber: Facebook

Saat ini, Remaong FC ada di posisi ke-2 dengan 54 poin. Peringkat 3 dan 4 diisi oleh Garuda Ten dan Hanoman, yang masing-masing memiliki 51 poin. Berkat selisih gol yang lebih besar, Garuda Ten menduduki peringkat 3. Sementara itu, peringkat ke-5 diduduki oleh Incredible Squad dengan 46 poin, diikuti oleh Aliansi (45 poin), serta Volcano dan Aco Glory, yang sama-sama memiliki 42 poin.

Berdasarkan data dari IEFTL, Ghazeto Storia merupakan tim yang memiliki win streak paling lama dengan 20 kemenangan berturut-turut. Sang tim juara juga memegang undefeated streak paling panjang dengan 33 pertandingan tanpa kalah. Hingga minggu ke-7 IEFTL, ada 1.197 gol yang dicetak, sebanyak 1.043 gol dibuat dalam pertandingan liga IEFTL sementara 154 sisanya dicetak pada IEFTL Cup. Hal itu berarti, jumlah rata-rata gol yang dicetak per pertandingan dalam liga IEFTL mencapai 2,51 gol.

IEFTL minggu ke-7
Statistik dari IEFTL sampai minggu ke-7. | Sumber: Facebook

Ghazeto menjadi tim yang paling banyak mencetak gol. Secara total, mereka memasukkan 120 gol. Jumlah rata-rata gol yang mereka buat pada setiap pertandingan adalah 3,64 gol. Dari segi serangan, tim Garuda Ten menjadi tim terbaik ke-2. Secara total, mereka mencetak 113 gol. Sementara angka rata-rata gol mereka adalah 3,42 gol per pertandingan. Sementara dari segi pertahanan, Aco Glory menjadi tim terbaik, diikuti oleh tim Gatot Kaca, Volcano, Remaong FC, dan Ghazeto Storia.

Sumber: PC Gamer

Twitch Bakal Siarkan Liga Inggris Gratis

Setelah dihentikan selama hampir 14 minggu, Premier League akan kembali diselenggarakan. Sekarang, hak siar atas pertandingan Liga Inggris menjadi lebih mudah untuk didapatkan. Hal ini merupakan bagian dari strategi untuk menarik banyak penonton.

Amazon akan menyiarkan pertandingan Liga Inggris di Twitch secara gratis. Warga Inggris akan bisa menonton 4 pertandingan, termasuk pertandingan perdana setelah pandemi yang mempertemukan Crystal Palace dengan Burnley pada 29 Juni 2020. Selama pertandingan disiarkan di Twitch, fitur chat akan diaktifkan. Dengan begitu, para penonton dapat memberikan dukungannya secara virtual atau berinteraksi dengan satu sama lain.

Amazon, perusahaan induk Twitch, mendapatkan hak untuk menyiarkan Premier League di Inggris pada 2018. Kontrak itu berlaku selama 3 tahun. Sejauh ini, mereka telah menyiarkan pertandingan Liga Inggris melalui platform video-on-demand mereka, Prime Video. Namun, kali ini adalah pertama kalinya Amazon menyiarkan pertandingan Premier League melalui Twitch secara gratis, lapor The Verge.

twitch liga inggris
Twitch akan menayangkan Liga Inggris gratis. | Sumber: Twitter

Untuk membuat pertandingan terasa realistis, Amazon juga akan bekerja sama dengan EA Sports untuk menampilkan gemuruh penonton selama pertandingan berjalan. Teknologi ini disebut Stadium Atmosphere.

“Kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi para pelanggan kami dan pada saat yang sama, tetap mematuhi peraturan demi menjami keamanan dari tim produksi kami,” kata Alex Green, Managing Director of Amazon Prime Video Sport Europe, seperti dikutip dari Deadline. “Selain itu, kami juga memberikan pilihan cara menonton pada pelanggan kami. Mereka akan bisa menontno menggunakan Stadium Atmosphere atau menonton di platform streaming Twitch.”

Pandemi virus corona menyebabkan banyak kegiatan olahraga dibatalkan, termasuk sepak bola. Selama lockdown diberlakukan di berbagai negara, esports menjadi pengganti pertandingan sepak bola sebenarnya. Ada berbagai kompetisi FIFA 20 yang digelar, baik oleh EA Sports maupun klub sepak bola seperti Manchester City atau Los Angeles Football Club.

Pertandingan sepak bola virtual yang diadakan selama pandemi tidak melulu diikuti oleh gamer profesional, tapi juga oleh para atlet sepak bola. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara esports dan olahraga tradisional telah menjadi semakin erat. Jadi, tidak heran jika Twitch, yang dikenal sebagai platform streaming game nomor satu di dunia, kini menyiarkan pertandingan sepak bola.

Sumber header: Dexerto

Daftar 10 Game dengan Pendapatan Terbesar Pada Mei 2020

PUBG Mobile dari Tencent menjadi mobile game dengan pendapatan terbesar pada Mei 2020, menurut data dari Sensor Tower. Dalam satu bulan, game tersebut mendapatkan US$226 juta. Pemasukan PUBG Mobile naik 41 persen jika dibandingkan dengan Mei 2019. Tak hanya itu, PUBG Mobile juga menjadi game yang paling banyak diunduh ke-2 dengan total install mencapai 34,2 juta. Total install PUBG Mobile pada Mei 2020 naik 91 persen dari bulan yang sama pada 2019. India memberikan kontribusi paling besar, yaitu sebesar 35,8 persen dari total install, diikuti oleh Mesir dengan kontribusi 7,2 persen dari total install.

Sementara itu, game dengan pemasukan terbanyak ke-2 adalah Honor of Kings alias Arena of Valor. Game dari Tencent itu mendapatkan US$204,5 juta sepanjang Mei 2020, naik 42 persen dari Mei 2019. Namun, sekitar 95 persen dari total pemasukan Arena of Valor berasal dari Tiongkok. Dalam daftar 10 game dengan pemasukan terbesar, Roblox dari Roblox Corporation duduk di posisi ke-3, diikuti oleh Monster Strike dari Mixi, dan Coin Master dari Moon Active.

game pendapatan terbesar
Daftar game dengan pemasukan terbesar pada Mei 2020. | Sumber: Sensor Tower

Coin Master juga berhasil masuk dalam daftar 10 game yang paling banyak diunduh pada bulan lalu. Sebagian besar pemasukan yang didapatkan oleh game ini berasal dari pengguna Android. Namun, jumlah download dari App Store juga menunjukkan kenaikan sejak Januari 2020. Pada Mei 2020, total pemain Coin Master di iPhone mencapai 5 juta, yang merupakan rekor. Hal ini membuktikan bahwa Moon Active secara aktif mengakuisi pemain dari pengguna iPhone.

Dari segi total dowload, ASMR Slicing dari Crazy Labs menjadi game yang paling banyak diunduh sepanjang Mei 2020. Dalam satu bulan, game itu diunduh sebanyak 36,5 juta kali. Amerika Serikat memberikan kontribusi terbesar dengan 12 persen dari total download, diikuti oleh Brasil pada 9,6 persen dari total download. Game yang duduk di peringkat ke-3 dalam daftar 10 mobile game paling banyak diunduh adalah Free Fire dari Garena, diikuti oleh Save The Girl dari Lion Studios, dan Gardenscapes dari Playrix.

game pendapatan terbanyak
Daftar game dengan total download terbanyak. | Sumber: Sensor Tower

Sementara itu, Pokemon Go dari Niantic mendapatkan total pemasukan sebesar US$82,2 juta pada Mei 2020, naik 45,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Angka ini adalah rekor pemasukan terbesar Pokemon Go sejak September 2019. Keuntungan yang didapatkan oleh Niantic dari Pokemon Go kembali naik karena mulai banyak negara yang menghentikan lockdown. Namun, Niantic juga telah melakukan beberapa perubahan pada Pokemon Go sehingga game itu tetap bisa dimainkan di rumah.