7 Aksesoris PlayStation 5 Paling Laris yang Wajib Dimiliki

Mendapatkan konsol PlayStation 5 di Indonesia dengan harga normal tentu terasa seperti keberuntungan. Setelah Anda telah memiliki konsol dan game-nya, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk mulai membeli aksesoris-aksesoris pendukung PS5 untuk meningkatkan pengalaman bermain.

Di pasaran pun kini aksesoris untuk PlayStation 5 sudah semakin banyak. Mulai yang resmi dijual oleh Sony sejak PS5 pertama kali diperkenalkan hingga dari perusahaan-perusahaan pihak ke-3. Ragamnya pun bermacam-macam mulai dari headset, charging station, hingga cooler.

Dalam daftar ini, kami telah merangkum 7 aksesoris PlayStation 5 paling laris yang wajib dimiliki bila Anda ingin melengkapi konsol atau bisa juga membeli aksesorisnya terlebih dahulu sembari menunggu harga dan stok konsolnya kembali normal.

Sony PULSE 3D Wireless Headset

Harga: Rp1.699.000 – Rp2.000.000

Aksesoris pertama yang bisa dipertimbangkan untuk dibeli adalah headset official PS5, terutama bagi Anda yang tidak ingin membuat keramaian saat bermain. Headset ini juga mendukung kemampuan 3D audio yang dimiliki oleh konsolnya.

Headset yang memiliki desain senada dengan PS5 ini dapat digunakan secara wireless selama 12 jam. Namun sayangnya untuk mencarinya cukup sulit karena headset ini cepat habis terjual.

PlayStation 5 Media Remote

Image credit: Youtube: TK Bay

Harga: Rp500.000 – Rp750.000

Bagi Anda yang sering menggunakan PS5 lebih dari sekadar bermain game, maka Media Remote ini bisa membantu kenyamanan Anda saat berselancar di internet atau menonton film. Remote ini bahkan memiliki 4 tombol langsung untuk mengakses Disney+, Netflix, Spotify, dan juga YouTube.

Namun layaknya remote normal, Anda juga tetap bisa mengatur volume, play-pause, dan bahkan mengatur TV Anda langsung lewat remote ini.

DualSense Wireless Controller

Harga: Rp830.000 – Rp1.300.000

Ketika membeli konsol PlayStation 5 Anda memang mendapatkan satu buah DualSense, namun bila Anda sering memainkan game local multiplayer seperti FIFA, NBA, hingga Call of Duty: Black Ops Cold War maka ada baiknya untuk membeli satu lagi DualSense untuk bermain bersama.

Tidak ada salahnya berjaga-jaga dengan memiliki DualSense cadangan. Fitur haptic feedback yang membuat permainan di PS5 punya pengalaman baru tentu menjadi pembeda joystick ini dengan lainnya.

DualSense Charging Station

Image credit: Sony

Harga: Rp499.000 – Rp750.000

Bila Anda telah membeli DualSense tambahan maka membeli Charging Station resmi dari Sony adalah pilihan yang tepat. Charger sekaligus docking ini dapat mengisi daya hingga 2 DualSense sekaligus. Charger ini juga membebaskan port USB di PS5 Anda dari kabel untuk mengisi daya DualSense.

Selain mempermudah dalam bergantian menggunakan joystick DualSense, charger ini juga menjadi tempat yang tepat untuk meletakkan DualSense ketika tidak digunakan.

Sony PlayStation HD Camera

Harga: Rp999.000 – Rp1.100.000

Aksesoris yang satu ini biasanya dianggap tidak penting bagi gamer biasa namun akan banyak membantu bagi mereka yang juga menjadi streamer dan juga content creator.

Webcam ini menawarkan tangkapan gambar Full HD 1080p dan fitur menghapus background juga tersedia di dalamnya. Tentunya webcam ini bekerja sempurna dengan konsol PS5 ketika Anda memutuskan untuk melakukan streaming langsung dari konsolnya.

WD_Black P10 4TB Game Drive

Harga: Rp1.999.000 – Rp2.200.000

Salah satu hal yang disayangkan dari PlayStation 5 adalah ketersediaan penyimpanan internal yang hanya 667 GB. Ruang penyimpanan ini tentu akan segera penuh ketika game-game PS5 terbaru nanti mulai dirilis.

Untuk saat ini memang belum ada penyimpanan eksternal yang mampu memainkan game secara langsung. Namun setidaknya dengan adanya penyimpanan eksternal yang mumpuni seperti Western Digital P10 Game Drive ini Anda tidak perlu mengunduh ulang game bila di masa depan ingin memainkannya kembali.

iPega 6 in 1 Vertical Stand PS5 Charging and Cooling Base

Image credit: ipega

Harga: Rp 225.000-Rp255.000

Terakhir, bagi Anda yang ingin meletakkan konsol PlayStation 5 anda bersama dengan aksesoris-aksesorisnya. Maka anda dapat membeli aksesoris yang mampu menampung dan menyatukan konsol PS5 beserta aksesorisnya menjadi lebih rapi dan tertata.

Mulai dari docking untuk konsol yang dilengkapi kipas pendingin, docking untuk DualSense sekaligus dengan charger, headset stand, dan juga rak penyimpan kotak game. Salah satu yang menawarkan adalah iPega yang bisa dibeli dengan harga yang cukup terjangkau.

Penutup

Image credit: Sony

Itu tadi adalah daftar 7 aksesoris PlayStation 5 yang paling laris dan wajib dimiliki oleh mereka yang sudah memiliki PS5 maupun yang masih berencana membeli konsolnya. Beberapa aksesoris yang kami rekomendasikan adalah aksesoris resmi dari Sony yang tentunya lebih aman dan sudah pasti teruji kompatibilitasnya.

Namun aksesoris seperti hardisk eksternal tentunya akan dibutuhkan oleh para pemain PlayStation 5 cepat atau lambat. Apalagi mengingat ukuran game baru terus membesar dari tahun ke tahun.

Tentunya masih ada berbagai aksesoris lain untuk PlayStation 5 yang belum kami masukkan. Namun setidaknya daftar ini bisa menjadi pertimbangan Anda untuk berbelanja aksesoris PS5 tersebut sekarang.

Epic Kini Buat Anti-Cheat Gratis untuk Game Developer

Kedermawanan Epic Games kelihatannya tidak hanya sebatas kepada para gamer dengan memberikan game gratis setiap minggunya namun juga kepada para developer lewat program yang mereka namai “Online Services project”.

Layanan bernama Epic Online Services (EOS) yang dikembangkan oleh Epic Games ini digratiskan untuk semua pengembang, bahkan bila mereka merilis game yang mereka buat di Steam sekalipun. Awalnya layanan ini berupa sistem multiplayer lintas platform. Namun kini Epic menambahkan dua fitur baru yaitu voice chat dan anti-cheat.

Sistem anti-cheat yang digratiskan oleh Epic adalah Easy Anti-Cheat, yang telah mereka akusisi pada 2018 lalu. Easy Anti-Cheat memang bukan nama baru di dunia video game karena proteksinya sudah digunakan di berbagai game seperti Apex Legends, Fortnite, Dead by Daylight, hingga Halo: The Master Chief Collection.

Fitur lainnya adalah voice chat bernama EOS Voice yang sudah diimplementasikan ke dalam Fortnite dan berhasil digunakan lintas platform. Sistem voice chat ini akan diatur sepenuhnya oleh Epic mulai dari server, multi-region, hingga pemeliharaan.

Lalu apa motif di balik Epic yang menggratiskan sistem terpadu yang harusnya menghasilkan jutaan Dollar ini? Jawaban singkat dari sang CEO Tim Sweeney adalah “metaverse”.

“Epic bertujuan mendorong lebih banyak pengembang untuk membangun game lintas platform, menghubungkan komunitas pemain mereka, menumbuhkan industri game, dan mewujudkan visi metaverse bersama-sama,” ungkap Sweeney.

Metaverse yang disebutkan di sini dalam pengertiannya adalah dunia virtual yang berisi banyak pemain seperti halnya game MMO (Massive Multiplayer Online). Namun bagi Epic, metaverse adalah membangun ekosistem hiburan berbasis game online yang tidak memiliki batasan platform.

Bukan hanya sekadar crossplay, Epic juga ingin membawa semuanya mulai dari pemain, uang, dan juga aset game melintasi semua perangkat lewat Epic Online Services-nya.

Langkah dari Epic ini sebenarnya bukan hal baru karena sang saingan, Valve, juga mengembangkan teknologi yang kurang lebih sama terlebih dahulu. Steam memiliki Steamworks yang juga merupakan kumpulan alat dan layanan untuk para pengembang dan penerbit game membangun game-nya.

Namun satu kelebihan dari Epic Online Services ketimbang Steamworks adalah kemampuannya untuk digunakan lintas platform. Hal ini tentu akan membantu banyak pengembang kecil dan juga studio indie yang memiliki keterbatasan dana untuk mengimplementasikan sistem anti-cheat dan juga voice chat.

Proyek Tekken X Street Fighter Dipastikan Batal

Di jaman sekarang, kolaborasi antar game atau yang dalam bahasa kerennya disebut crossover menjadi hal yang paling banyak dilakukan oleh banyak game. Sayangnya, di tengah hingar-bingar tren crossover tersebut ada proyek kolaborasi besar yang dikonfirmasi batal yaitu Tekken X Street Fighter.

Game ini dulunya sempat diumumkan oleh Bandai Namco pada gelaran San Diego Comic-Con pada Juli 2010. Game ini bertujuan sebagai pelengkap Street Fighter X Tekken yang telah dirilis oleh Capcom pada 2012 lalu.

Street Fighter X Tekken sebenarnya telah jadi bukti bahwa kerja sama lintas game fighting ini bisa menghasilkan kolaborasi yang unik. Bagaimana karakter-karakter 3D di Tekken dalam game tersebut berubah menjadi 2D dengan gerakan ala Street Fighter.

Dan Tekken X Street Fighter tentu adalah mimpi bagi para fans yang ingin melihat aksi para karakter 2D Street Fighter bila diterjemahkan dalam game fighting 3D milik Bandai Namco Tersebut.

Sayangnya setelah kurang lebih 10 tahun tanpa kejelasan, akhirnya pengembang Bandai Namco mengonfirmasi bahwa proyek Tekken X Street Fighter resmi dibatalkan.

Hal ini secara resmi disampaikan langsung oleh sang produser dari Tekken, Katsuhiro Harada dalam acara “Harada’s Bar Studio”. Dalam talkshow tersebut Harada berbincang dengan game director Tekken 7, Kouhei Ikeda.

“Ya, pengembangannya berhenti tapi kita sudah menyelesaikannya sekitar 30%. Kami ingin menunjukkannya, namun proyek ini telah mati.” Ungkap Harada.

Harada juga menjelaskan bahwa mereka telah mengerjakan banyak hal termasuk desain karakter dan juga gerakan-gerakannya. Hal tersebut dikaitkan dengan karakter Akuma yang hadir sebagai karakter tamu di Tekken 7.

Chun Li seharusnya akan muncul dalam Tekken X Street Fighter (Image Credit: Capcom)

Karakter-karakter Street Fighter lain juga disebut seperti Dhalsim yang sebenarnya telah berhasil ditranslasikan ke dalam Tekken sesuai harapan mereka. Begitu juga dengan Chun-Li yang telah dikerjakan dengan sangat hati-hati dan mendetail.

“Saya berharap saya bisa menunjukkannya kepada Anda. Saya cukup percaya diri.” Lanjut Harada mengenai proyek Tekken X Street Fighter tersebut.  Ikeda kemudian juga berkomentar tentang concept art game-nya yang telah dibuat.

Game Esports Gundam Tengah Dikembangkan oleh Bandai Namco

Gundam adalah salah satu franchise yang mampu bertahan begitu lama dan juga berhasil diadaptasi ke berbagai media, termasuk video game. Meski begitu, Bandai Namco kelihatannya masih melihat peluang untuk memperluas Gundam untuk ikut masuk ke dalam esports.

Hal ini diumumkan pada Konferensi Gundam Pertama di Tokyo. Chief Gundam Officer dari Bandai Namco, Koji Fujiwara mendiskusikan masa depan dari franchise ini dan bagaimana untuk memperkuatnya.

Dari beberapa rencana termasuk memperluas penjualan mainan gunpla dan juga merilis film live-action, Bandai Namco menyebutkan tentang kompetisi esports yang akan dinamai GGGP (Gundam Game Grand Prix).

image credit: ggame-grandprix

Kompetisi ini sebenarnya masih dalam tahap pengembangan oleh Bandai Namco. Untuk awalnya, kompetisi ini akan menggunakan game Gundam EXTREME VS. Maxi Boost On yang sebenarnya sudah ada di arcade sejak 2010 dan sudah masuk ke dalam ranah esports. Versi PlayStation 4-nya yang dirilis pada 2016 (Jepang)/2020 (Worldwide) bahkan akan masuk ke dalam turnamen sekunder Evo 2021.

Ke depannya, Bandai juga menargetkan perkembangan kompetisi ini menjadi event esports berskala global yang akan memusatkan fokusnya pada Amerika Utara. Varian game Gundam yang akan diperlombakan juga akan diperluas pada Mobile Suit Gundam Battle Operation 2 (PlayStation 5/PlayStation 4) dan juga Gundam Breaker Mobile (iOS/Android).

Selain judul-judul yang telah dirilis, Bandai Namco juga mengatakan bahwa mereka akan mengembangkan sebuah judul Gundam baru yang memang dikhususkan untuk kompetisi esports. Fujiawara juga meminta para fans untuk menunggu informasi lanjutanya.

image credit: pushsquare

Game Gundam berkonsep PvP (Player-versus-player) sebenarnya telah beberapa kali dicoba oleh Bandai Namco sebelumnya. Salah satunya adalah New Gundam Breaker yang dirilis pada 2018 lalu. Namun sayangnya game ini mendapat respon yang kurang positif  dari para fans.

Kali ini bukanlah usaha pertama Bandai Namco menggarap game yang memang dipersiapkan untuk esports. Meskipun memang sebelumnya mayoritas game esports yang mereka buat adalah game fighting (Tekken, Dragon Ball FighterZ, Soul Calibur 6).

Hadirnya konsol next-gen sebenarnya juga memberikan kesempatan bagai Bandai Namco untuk mengembangkan sebuah game Gundam yang benar-benar baru dengan grafik, gameplay, dan bahkan mekanisme yang benar-benar dipersiapkan sebagai game kompetitif.

Pengisi Suara Karakter Utama Kena: Bridge of Spirits Ternyata Orang Indonesia

Kena: Bridge of Spirits adalah salah satu game indie yang dirilis secara eksklusif (temporer) untuk PlayStation 4 dan 5. Game ini diantisipasi oleh banyak fans karena grafis indah layaknya animasi dari PIXAR.

Namun siapa yang menyangka bahwa game yang akan dirilis pada akhir tahun ini ternyata punya pengisi suara asal Indonesia. Adalah Dewa Ayu Dewi Larasati yang mengisi suara karakter utama Kena dalam game ini.

Dalam postingan blog terbarunya, pengembang Ember Lab menjelaskan bahwa Kena merupakan debut pertama Ayu sebagai pengisi suara. Namun dijelaskan juga bahwa sang ibu, Kemiko merupakan pengisi suara profesional dan melatih Ayu untuk memerankan Kena.

Image credit: Ember Lab

Ayu merupakan penari sekaligus penyanyi untuk grup gamelan Cundamani yang diasuh oleh sang Ayah, Dewa Putu Berata. Grup gamelan Cundamani ini juga berkolaborasi dengan Jason Gallaty untuk membuat musik dalam game-nya.

“Kesamaan terbesar kami adalah ketekunan dan hubungan kami dengan ayah kami. Kena bekerja keras untuk mengatasi tantangan dan berhasil membantu orang lain sambil mengambil dari pengalaman ayahnya dan selalu menyebutnya dengan penuh cinta,” ujar Ayu menjelaskan karakter Kena.

Ayu bahkan menyebut bahwa karakter Kena memiliki karakteristik dan fitur yang mirip sehingga banyak orang menyebut Ayu adalah fotokopi dari karakter Kena. Ember Lab bahkan menyebut hubungan Ayu dengan Kena sangat ajaib sejak awal dan membawa keunikan pada penampilannya yang tidak dapat dibantah.

Image credit: Ember Lab

Sebagai tambahan Ayu juga menceritakan bagaimana pengalaman perdananya masuk ke dalam ruang rekaman sembari melakukan “effort sounds” untuk game-nya. Ayu menjelaskan bahwa dirinya harus menggerakkan badannya sembari merekam suaranya di ruangan kecil.

“Aku terus membentur mikrofon dengan kepalaku, dinding studio dengan kedua tangan, atau berlari menabrak meja yang berisi skrip. Hal itu sangat lucu! Sesi rekaman itu benar-benar olahraga namun itu menyenangkan!” Ungkap Ayu.

Sebagai tambahan kecil, di akhir postingan tersebut dijelaskan juga bahwa Ayu menyukai game Mario Kart — yang menunjukkan bahwa dirinya juga sebelumnya telah menyukai video game.

Selain postingan blog, pengembang Ember Lab juga merilis video baru di kanal YouTube mereka. Dalam video tersebut dijelaskan bagaimana dua bersaudara Josh Grier dan Mike Grier memulai karir mereka sebagai visual effect artist hingga membuat game Kena: Bridge of Spirits ini.

Dalam video tersebut juga terdapat footage pengambilan musik yang mereka lakukan di Bali. Serta bagaimana mereka menjelaskan bahwa Ayu yang tidak pernah menjadi pengisi suara sebelumnya namun mereka merasa bahwa ia cocok untuk karakter Kena.

10 Game Terbaik yang Diumumkan pada E3 2021

Gelaran E3 2021 memang sudah selesai dan banyak game baru diperkenalkan. Beberapa game yang sudah diantisipasi sebelumnya juga muncul untuk memberikan update tentang game-nya. Meskipun E3 tahun ini bukanlah yang terbaik namun setidaknya event ini mampu memancing hype untuk sejumlah game yang diumumkan.

Dari puluhan game yang diumumkan di dalam event kemarin, saya telah merangkum 10 game terbaik yang sekiranya wajib untuk ditunggu hingga dirilis nanti. Sebagai catatan, tidak semua game yang masuk dalam daftar ini telah memiliki tanggal rilis pasti. Namun setidaknya game-game tersebut layak untuk diikuti perkembangannya selanjutnya.

10. Replaced

Xbox Series X|S, Xbox One – 2022

Salah satu judul game baru ini memiliki art style unik namun tetap mengagumkan. Game ini menggabungkan gaya pixel art sekaligus visual kelas tinggi pada pencahayaan dan juga lingkungan game-nya yang membuatnya tetap tampil indah.

Game-nya sendiri dideskripsikan sebagai “sci-fi, retro-futuristic action platformer” yang mengizinkan Anda akan memainkan sebuah kecerdasan buatan (A.I.) yang terjebak dalam tubuh manusia.

9. Starfield

Xbox Series X|S, PC – 11 November 2022

Salah satu RPG fiksi ilmiah yang paling ditunggu tentu adalah Starfield. Dan akhirnya para gamer di seluruh dunia mendapat pandangan pertama terhadap game buatan Bethesda ini.

Meskipun teaser yang ditampilkan lebih berkesan adegan sinematik ketimbang sebuah gameplay yang sebenarnya, berita baiknya, Bethesda akhirnya memastikan tanggal rilis untuk game ini.

8. Redfall

Xbox Series X|S, PC – Musim panas 2022

Bagaimana bila studio pembuat Dishonored dan Prey membuat game seperti Left 4 Dead. Namun alih-alih melawan zombie, para gamer akan melawan sebuah komunitas vampir. Itulah yang ditawarkan oleh Studio Arkane lewat game terbarunya, Redfall.

Game ini membawa co-op shooter ke level yang baru dengan memberikan setiap karakternya dengan kemampuan-kemampuan khusus.

7. Marvel’s Guardians of the Galaxy

PS5, Xbox Series X|S, Xbox One, PS4, PC, Switch – 26 Oktober 2021

Ketika DC dan Warner Bros sudah menampilkan game Suicide Squad tahun lalu, maka Marvel dan Square Enix tahun ini membawa Guardian of the Galaxy kepada para gamer.

Berbeda dengan proyek The Avengers mereka sebelumnya yang muncul sebagai game co-op, game GOTG kali ini akan menjadi game single-player. Kita akan memainkan karakter Star-Lord meski akan tetap ditemani rekan setimnya seperti Gamora hingga Groot.

6. Avatar: Frontiers of Pandora

PS5, Xbox Series X|S, PC – 2022

Salah satu pengumuman paling mengejutkan pada gelaran E3 2021 kemarin pantas dinobatkan pada game ini. Mengambil cerita yang tidak berkaitan dengan filmnya kelihatannya menjadi keputusan yang tepat mengingat sekuel filmnya juga akan dirilis pada tahun yang sama.

Masih sedikit gambaran mengenai gameplay-nya namun semoga saja grafik menakjubkan yang ditunjukkan di trailernya dapat dibawa ke dalam game-nya.

5. Battlefield 2042

PS5, Xbox Series X|S, Xbox One, PS4, PC – 22 Oktober 2021

Battlefield akhirnya meninggalkan tema perang dunia jadulnya dan bahkan sedikit ke masa depan untuk menyajikan Battlefield 2042 kepada para gamer. EA mengambil keputusan cukup besar dengan menghapus mode campaign dari game-nya dan berfokus 100% pada multiplayer.

Namun Battlefield tentunya lebih dikenal lewat perang masif multiplayer-nya, yang nanti akan mampu mengumpulkan hingga 128 pemain dalam satu map.

4. Far Cry 6

PS5, Xbox Series X|S, Xbox One, PS4, PC – 7 Oktober 2021

Setiap seri baru dari Far Cry pasti banyak dinanti oleh para gamer di seluruh dunia. Komitmen Ubisoft untuk selalu membawa tema yang berbeda dan unik pada setiap serinya memang patut diapresiasi.

Petualangan ke-6 ini akan membawa pemain memerankan karakter bernama Dani ke sebuah pulau tropis bernama Yara untuk dapat mengalahkan diktator jahat bernama Anton Castillo dengan menggunakan berbagai cara, senjata, dan juga bantuan hewan peliharaan miliknya.

3. Forza Horizon 5

Xbox Series X|S, PC

Muncul setelah seri Motorsport namun akan dirilis terlebih terlebih dahulu, game ke-5 dari Forza Horizon ini membawa para pemain menuju alam tropis Mexico yang akan menawarkan pemandangan yang lebih bervariasi.

Mulai dari hutan hujan, padang pasir, hingga gunung berapi aktif yang diselimuti salju, dengan grafis yang semakin dipoles dan berbagai tambahan kecil Forza Horizon 5, tentu menjadi game yang patut ditunggu oleh para gamer yang menyukai balapan.

2. Elden Ring

PS5, Xbox Series X|S, Xbox One, PS4, PC – 21 Januari 2022

Setelah cukup lama tidak terdengar kabarnya, akhirnya game terbaru buatan From Software, Elden Ring menampilkan gameplay perdananya.

Game yang merupakan kolaborasi dengan George R.R. Martin yang terkenal karena Game of Thrones ini membawa para pemain ke petualangan di dunia fantasi baru untuk mencari “Elden Ring”. Pemain akan tetap menemui pertarungan ala ‘Dark Souls’ melawan berbagai jenis musuh dan monster.

1. Legend of Zelda: Breath of the Wild 2

Nintendo Switch – 2022

Nintendo akhirnya mengungkap keberadaan sekuel dari Breath of the Wild. Pada seri keduanya ini Link akan diajak berpetualang ke pulau yang diselimuti oleh awan. Nintendo bahkan mengonfirmasi bahwa sebagian game nantinya akan berada di atas langit.

Penjelajahan di dalam dunianya juga akan lebih seru dengan musuh yang lebih beragam dan juga kemampuan baru untuk dieksplorasi.

Penutup

Itulah tadi 10 game terbaik pada gelaran E3 2021 kemarin. Banyak game yang diantisipasi sebelumnya yang memang tidak muncul ke dalam event ini. Tetapi tentunya beberapa judul baru bisa menjadi target pantauan Anda hingga tahun depan.

Sisi baiknya, beberapa game terbaru masih mengikutsertakan konsol generasi sebelumnya (Playstation 4 dan Xbox One) ke dalam platform game mereka. Artinya, Anda yang masih belum kebagian stok konsol next-gen masih bisa memainkannya. Meskipun tentu akan ada konsekuensi perbedaan grafis dan performa nantinya.

Facebook akan Mulai Coba Pasang Iklan di dalam Game Oculus

Salah satu perangkat virtual reality atau VR Oculus mengumumkan bahwa mereka akan mulai mencoba memasangkan iklan di dalam game-game mereka. Hal ini diumumkan lewat postingan blog resminya.

Iklan-iklan yang nantinya akan muncul merupakan iklan yang sudah disesuaikan lewat profil Facebook para pemain. Oculus memang telah dimiliki oleh Facebook sejak 2014. Dan sebelumnya mereka telah membuat para pengguna Oculus untuk login menggunakan akun Facebook mereka.

Pengembangan yang kini dipegang oleh Facebook Reality Labs (FRL) ini bertujuan untuk mengajak lebih banyak orang ke dalam VR. Pemasangan iklan dalam game ini diklaim merupakan bagian penting agar mereka dapat menciptakan platform yang mandiri.

Oculus Quest (image credit: Oculus)

Facebook awalnya sudah menguji coba iklan ini pada aplikasi mobile Oculus bulan lalu. Sistemnya adalah Oculus menarik data dari aktivitas Facebook pemain dan akan menampilkan iklan yang relevan di slot-slot spesifik dalam game-nya.

Data pengguna ini juga termasuk apa saja yang mereka lakukan di dalam Oculus, seperti aplikasi apa saja yang mereka lihat dan instal. Namun Facebook menjamin kerahasiaan hal-hal sensitif seperti percakapan pribadi baik tulisan maupun pembicaraan — termasuk informasi tinggi, berat badan, dan juga gender dari pemainnya.

Pemain nantinya akan dapat mengklik ikan yang dilihat dan bisa memilih untuk membukanya atau menyimpan tautan iklannya untuk nanti. Pemain juga memiliki kemampuan untuk melaporkan iklan atau menyembunyikannya. Meskipun tidak diketahui apakah ada pilihan atau cara untuk menon-aktifkan iklan tersebut secara penuh.

Pemain bisa menyembunyikan iklan atau bahkan melaporkannya (image credit: oculus)

Berita baiknya adalah dari setiap iklan yang diklik para pemain di dalam game, maka para pengembang game tersebut juga mendapatkan bagian. Meskipun sayangnya tidak dijelaskan berapa persentase yang bisa didapatkan oleh para pengembang ini dari iklan real-time di dalam game-nya.

Pada percobaannya, game yang akan digunakan adalah Blaston buatan Resolution Games. Ke depannya, dikatakan bahwa telah ada beberapa pengembang lain yang akan mengadaptasi fitur ads ini di dalam game-nya. Sayangnya tidak ada informasi game apa sajakah yang dimaksud.

Bocoran Tampilan Windows 11 Muncul Sebelum Diperkenalkan Resmi

Pada 2015 lalu, Microsoft sempat memberikan pengumuman bahwa mereka akan menjadikan Sistem Operasi (OS) Windows 10 mereka sebagai OS pemungkas. Namun 6 tahun berlalu, kelihatannya Microsoft berubah pikiran.

Hal tersebut terbukti dengan banyaknya bocoran tampilan dari apa yang dipercaya sebagai Windows 11. Bocoran awal dari Windows 11 ini awalnya diunggah di forum Baidu, sebelum akhirnya menyebar luas ke dunia maya.

Windows 11 dark mode (image credit: The Verge)

Dilansir dari The Verge, tampilan dari Windows 11 terlihat sangat mirip dengan OS eksperimen Microsoft untuk dual-screen yang dinamai Windows 10X. Namun sepertinya proyek tersebut dibatalkan dan diubah menjadi Windows 11.

Tampilan desktop dari bocoran Windows 11 ini menggunakan tatanan shortcut menu di tengah taskbar layaknya pada Windows 10X. Susunan ini juga dapat dipindah ke samping seperti tampilan lamanya bagi pengguna yang tidak nyaman.

Perubahan terbesar yang dilakukan ada pada start menu yang kini ditampilkan lebih sederhana. Windows 11 juga meninggalkan Live Tiles dan beralih dengan ikon-ikon yang lebih kecil. Pengguna masih dapat mengatur start menu ini dengan aplikasi-aplikasi yang dikehendaki.

Selain itu tampilan jendela baik untuk start menu, explorer, hingga pengaturan pada Windows 11 ini memiliki ujung yang membulat. Lengkap dengan ikon-ikon baru untuk berbagai aplikasi dan menu di dalamnya.

Aplikasi Xbox Live baru untuk Windows 11 (image credit: The Verge)

Selain tampilan, Microsoft juga dikabarkan bahwa Windows 11 ini akan punya integrasi yang lebih baik dengan aplikasi Xbox. Hal ini tentu merupakan kabar gembira bagi para gamer yang mungkin sempat mengalami eror ataupun hal mengganggu lain saat menggunakan aplikasi Xbox di Windows 10.

Versi yang bocor ini diyakini masih versi awal pengembangan sehingga masih ada beberapa fitur yang masih belum dimasukkan ke dalamnya. Salah satunya adalah fitur Widgets yang akhirnya kembali namun masih belum terintegrasi secara sempurna dengan OS-nya

Windows 11 widgets (image credit: The Verge)

Dengan semakin banyaknya bocoran dari Windows 11 ini, diprediksi bahwa Microsoft akan memberikan beta untuk OS baru ini tidak lama lagi. Terutama mengingat bahwa Windows akan mengadakan event spesial pada 24 Juni 2021 mendatang yang kemungkinan akan jadi event perkenalan perdana pada Windows 11 ini.

Sayangnya tidak ada informasi apakah para pemilik Windows 10 nantinya akan mendapatkan upgrade gratis seperti Windows 8 lalu atau tidak.

Razer Tampil Perdana di E3 2021, Perkenalkan Produk-produk Barunya

Gelaran E3 biasanya identik dengan para penerbit dan pengembang yang menunjukkan game-game terbarunya yang akan datang. Namun perangkat gaming Razer ternyata ikut muncul pada event E3 2021 untuk memperkenalkan produk-produk barunya.

Ada 4 produk baru yang dipamerkan pada keynote berdurasi 2 jam tersebut. Sang CEO, Min Liang Tan, turun tangan langsung untuk memperkenalkan produk-produk terbaru untuk para gamer dan juga para pecinta RGB.

Razer Blade 14

Produk pertama dan menjadi sorotan utama dari showcase milik Razer adalah laptop gaming legendaris mereka yaitu Razer Blade 14. Laptop flagship ini kini mendapatkan generasi terbarunya yang ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen 9 5900HX.

Masalah grafis, laptop tipis ini ditenagai oleh Nvidia RTX 3060 dan RTX 3070. Bahkan nantinya akan ada pilihan RTX 3080 bagi mereka yang ingin memaksimalkan performa laptop ini.

Razer USB-C 130W GaN Charger

Selanjutnya, Razer juga memperkenalkan generasi terbaru dari all-in-one charger mereka. Charger kompak ini diklaim lebih kecil 59% daripada generasi sebelumnya. Namun charger ini tetap mampu mengisi daya hingga 4 perangkat sekaligus.

Charger ini memiliki 2 USB-A dan 2 USB-C yang dapat digunakan untuk mengisi daya mulai dari smartphone, tablet, laptop, dan bahkan perangkat gaming lainnya. Charger ini juga punya fitur fast-charging hingga total 130W.

Menjadi charger yang siap untuk dibawa berpergian dan mampu mengisi lebih dari 1 perangkat sekaligus, Razer GaN charger ini dibanderol dengan harga yang lumayan mahal yaitu US$180 atau sekitar Rp2,5 juta.

Razer Raptor 27 inci

Produk kedua yang dipamerkan oleh Min-Liang Tan adalah monitor gaming baru mereka. Pada generasi baru ini, monitor gaming ini kini memiliki refresh rate yang naik hingga 165Hz, naik dari sebelumnya 144Hz.

Monitor ini juga menjadi monitor gaming pertama yang mendapatkan sertifikasi THX untuk memastikan panel yang digunakan memenuhi standar dari THX. Menjadi monitor dari Razer, monitor ini juga memiliki lampu RGB di bawahnya.

Untuk masalah harga, Monitor Razer Raptor 27 ini akan dibanderol $799 atau sekitar Rp11,379,597. Sedangkan mount VESA-nya dijual secara terpisah pada $99,99 atau sekitar Rp1,4 juta.

Razer Project Hazel

Masker gaming mungkin adalah sebutan yang melekat pada Project Hazel sejak pertama kali diperkenalkan. Bagaimana tidak, masker wajah dengan lampu LED ini benar-benar direalisasikan oleh Razer.

Masker ini dilengkapi dengan filter berstandar N95 yang dapat diganti, pelindung wajah yang terbuat dari silikon, lampu dalam masker yang akan menerangi wajah, dan juga lapisan anti embun bagi para pengguna kacamata.

Sayangnya, masker ini belum memiliki harga pasti dan hanya dikonfirmasi akan dijual secara terbatas. Dengan perkiraan penjualan pertama pada kuartal 4 tahun ini.

Microsoft Umumkan Forza Horizon 5, Bawa Game-nya Ke Mexico

Seri Forza Horizon tentunya menjadi salah satu seri yang disukai oleh banyak pecinta game balap mobil. Selalu menghadirkan dunia yang indah dan berbeda-beda untuk dijelajahi membuat setiap serinya menjadi unik.

Setelah sebelumnya para pemain diajak merasakan indahnya pedesaan Inggris, maka kini pemain diajak berpetualang di alam eksotis Mexico. Forza bahkan mendesrikpsikan seri ke-5 ini sebagai “seri Horizon terbesar dan paling beragam yang pernah ada”.

Forza Horizon 5 diumumkan pada Showcase milik Xbox dan Bethesda Games pada gelaran virtual E3 2021. Dalam presentasinya, game ini menunjukkan berbagai lokasi eksotis yang bisa diakses para pemain nantinya.

Mulai dari gunung berapi aktif bersalju yang dijelaskan sebagai titik tertinggi yang pernah ada dalam game Horizon dengan detail dan akurasi data fotogrametri yang realitstis. Selain gunung, dunia Forza Horizon 5 juga akan memiliki hamparan padang pasir luas, hutan hujan yang rimbun dan dipenuhi dengan reruntuhan kuno, hingga kota Guanajuato yang berwarna-warni.

Visual dari game ini tampil indah dan mengalami peningkatan yang lumayan signifikan dari game sebelumnya. Detail tekstur baik pada mobil dan lingkungan hingga penggunaan ray-tracing semakin membuat game ini tampak realistis.

Selain trailer, Microsoft juga memberikan trailer gameplay untuk lebih banyak menunjukkan detail dari game-nya. Yang pertama adalah campaign mode yang dalam deskripsinya dikatakan bahwa pemain akan mengeksplorasi beragam lokasi baru di Mexico untuk mengembangkan festival mereka. Mode ini kelihatannya tidak jauh berbeda dengan Horizon sebelumnya.

Dipamerkan juga “Horizon Live server” yang memungkinkan semua pemain yang ada di dalam game-nya adalah pemain asli. Pada instalasi sebelumnya, dunia dari Forza Horizon mayoritas diisi oleh AI bernama “Drivatar”

Salah satu hal kecil yang mendapat banyak perhatian dari banyak fans adalah ketika pada trailer tersebut memperlihatkan sebuah Mclaren 720 Spyder yang tengah berhenti untuk membuka atapnya. Fitur ini memang menjadi salah satu fitur yang diinginkan oleh para fans sejak lama.

Mini game baru bernama Pinata Pop

Ditampilkan juga berbagai mini games yang bisa dinikmati oleh para pemain nantinya. Mini games lama seperti mode ‘battle-royale’ mereka yaitu Eliminator kembali ke game ini. Mini games baru juga ditunjukkan seperti Pinata Pop yang akan meminta para pemain menabrak pinata di sekitar map.

Terakhir, Forza juga memperkenalkan fitur EventLab yang memungkinkan para pemain untuk membuat balapan, tantangan, stunts, dan bahkan mode game baru di dalam game-nya untuk dimainkan bersama-sama.

Forza Horizon 5 akan dirilis pada 9 November 2021 mendatang untuk konsol Xbox Series X|S, Xbox One, dan juga PC. Game ini juga akan masuk ke dalam Steam dan juga Xbox Game Pass Ultimate.