Langkah Awal Memulai Bisnis Kuliner, Pemula Wajib Tahu!

Bisnis kuliner merupakan salah satu sektor bisnis yang berkembang pesat dari tahun ke tahun. Alasannya sederhana, makanan merupakan kebutuhan primer masyarakat. Masyarakat akan selalu membutuhkan konsumsi makanan, dan cara praktis memenuhinya adalah dengan membeli.

Oleh karena itu, pada dasarnya bisnis kuliner memiliki peluang yang besar karena permintaan yang selalu ada. Namun, perlu strategi yang tepat juga, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memulai bisnis satu ini.

Lantas, bagaimana langkah awal untuk memulai bisnis kuliner?

Langkah Awal Memulai Bisnis Kuliner

Lakukan Riset

Image by StockSnap from Pixabay

Seperti halnya bisnis pada umumnya, tentu langkah paling awal adalah melakukan riset. Riset dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pasar, potensi yang ada dan dapat dimanfaatkan, serta menganalisis kompetitor.

Misalnya, Anda dapat melakukan survei sederhana untuk mengetahui makanan apa yang diinginkan target konsumen namun belum tersedia, atau melihat ke sekitar Anda untuk mengetahui bisnis kuliner apa yang bisa Anda bangun.

Cara lainnya, Anda bisa menganalisis tren untuk mengetahui inovasi kuliner apa yang bisa Anda buat. Selain itu, penting juga untuk menganalisis kompetitor. Walau potensi besar, bila sudah banyak kompetitor maka ada baiknya untuk mempertimbangkan ulang jenis usaha kuliner yang akan Anda buat.

Manfaatkan Teknologi: Aplikasi POS, Layanan Social Marketplace dan  Cloud Kitchen

Beberapa tampilan fitur di aplikasi BukuWarung

Kehadiran teknologi dirancang untuk memudahkan manusia, tidak terkecuali jika Anda berencana membangun bisnis di bidang kuliner. Pemanfaatan teknologi memberikan banyak keuntungan baik dari sisi finansial ataupun pemasaran.

Keberadaan cloud kitchen misalnya, menjadi angin segar karena memberikan dukungan kepada pelaku UMKM khususnya di sektor kuliner. Berdasarkan riset Momentum Works, sejumlah restoran dan platform pesan antar makanan menggunakan waktu lebih banyak di tahun 2021 untuk bereksperimen dengan model bisnis baru, salah satunya cloud kitchen.

Riset tersebut menyebutkan, cloud kitchen membantu restoran dan pelaku usaha kuliner untuk menaikkan total pendapatan (topline) melalui jangkauan konsumen yang lebih luas.

Selain itu, Anda juga bisa mendalami penawaran yang diberikan oleh banyak startup di sektor kuliner, salah satunya dari Tokobay.

Tokobay merupakan sebuah social marketplace yang fokus di bidang kuliner. Dilansir dari situs resmi Tokobay, hadirnya Tokobay berangkat dari sebuah pemahaman bahwa industri kuliner tidak akan menua. Kemudian, Tokobay hadir untuk mempermudah para pelanggan dan juga pelaku usaha di bidang kuliner melalui teknologi.

Anda bisa bergabung ke Tokobay untuk menjadi mitra dan mendapatkan peluang penjualan dari sana.

Dukungan untuk sektor kuliner juga bisa Anda peroleh dari startu SaaS Runchise yang memiliki hubungan kemitraan dengan logistik pihak ketiga untuk menghadirkan layanan pengantaran internal kepada restoran. Sementara itu untuk strategi monetisasi, selain mengenakan subscription plan, mereka juga mengenakan MDR (Merchant Discount Rate) untuk online order.

Terakhir yang tidak kalah penting, memanfaatkan teknologi untuk pencatatan transaksi, bisa menggunakan BukuWarung, aplikasi POS, menjadi merchant di GrabFood ataupun GoFood tidak boleh dilewatkan.

Matangkan Business Plan

Image by fancycrave1 from Pixabay

Langkah selanjutnya adalah mematangkan business plan atau dalam Bahasa Indonesia berarti rencana bisnis. Tentunya, ini merupakan langkah yang krusial.

Business plan merupakan kerangka detail yang berisi informasi mengenai bisnis, tujuan bisnis, serta rincian cara untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan memiliki business plan yang matang, bisnis kuliner Anda akan memiliki arahan yang jelas dan lebih realistis untuk dicapai.

Dalam business plan, jangan lupa untuk mematangkan nama, konsep, menu, dan keunikan bisnis Anda, ya!

Pilih Lokasi

Image by Hands off my tags! Michael Gaida from Pixabay

Selanjutnya adalah mempertimbangkan lokasi bisnis. Lokasi merupakan hal penting dalam bisnis kuliner, karena orang cenderung membeli makanan yang dekat dengan lokasinya. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui lokasi terbaik untuk bisnis kuliner Anda.

Lokasi tidak harus selalu di pusat keramaian, bisa jadi lokasi terbaik untuk bisnis kuliner Anda justru melalui cloud kitchen atau secara online. Banyak variabel yang mempengaruhi penentuan lokasi bisnis kuliner, lho.

Hitung dan Siapkan Modal

Image by Alexa from Pixabay

Berikutnya adalah modal. Perhitungan modal sangat sensitif dalam pembentukan sebuah bisnis, terutama jika Anda seorang pemula. Anda perlu menghitung biaya operasional seperti bahan baku, gaji karyawan, sewa tempat, tagihan listrik, dan juga biaya non operasional seperti biaya kerugian penjualan, pajak, hingga biaya administrasi bank.

Akan semakin baik jika Anda mampu menghitung keseluruhan modal secara rinci, agar Anda mengetahui berapa biaya yang perlu Anda keluarkan secara pasti dan menyesuaikan dengan kesanggupan Anda. Selain itu, Anda juga perlu menghitung perkiraan laba untuk mengetahui jangka waktu bisnis untuk balik modal.

Tentukan Pemasok Bahan

Image by Kiều Trường from Pixabay

Nah, untuk memulai bisnis kuliner, sangat penting untuk memiliki pemasok bahan baku tetap yang memiliki harga murah. Memang betul, Anda bisa membeli bahan makanan di mana saja, namun akan lebih baik untuk memiliki pemasok bahan baku yang terpercaya, serta bisa diandalkan.

Pastikan Cita Rasa Menu

Image by Abdulmajeed Hassan from Pixabay

Orang-orang mungkin akan membeli produk Anda karena penasaran. Namun, hal yang akan membuat mereka melakukan pembelian ulang adalah cita rasa masakan. Pastinya, makanan yang Anda jual harus lezat agar dapat membuat konsumen puas.

Apapun dan berapapun menu yang Anda jual, pastikan bahwa menu tersebut enak. Upayakan agar produk Anda memiliki kekurangan minimum dengan cara melakukan percobaan resep. Mungkin butuh beberapa kali percobaan hingga mendapat resep dengan rasa yang pas, tapi hal itu sebanding dengan hasilnya. Anda juga perlu memastikan cita rasa yang konsisten di setiap hidangannya, ya!

Persiapkan Strategi Pemasaran

Image by Photo Mix from Pixabay

Langkah berikutnya yang tak kalah penting adalah strategi pemasaran. Bagaimana sebuah bisnis akan sukses tanpa adanya strategi pemasaran yang menunjang? Sepertinya mustahil.

Yang perlu diingat, strategi pemasaran bisnis kuliner Anda perlu disesuaikan dengan target konsumen. Bila target konsumennya adalah remaja, penggunaan media sosial dan konten kreatif yang disesuaikan dengan tren sangat direkomendasikan. Kenali target konsumen Anda, dan buatlah pendekatan yang sesuai.

Anda juga perlu mempertimbangkan berbagai media pemasaran, seperti banner, brosur, media Out of Home (OOH) lainnya, social media adsmarketplace, dan lain-lain.

Itu tadi 7 langkah yang bisa Anda lakukan untuk memulai bisnis kuliner. Pada dasarnya, langkah-langkah tersebut tidak terlalu berbeda dengan bisnis di industri lainnya. Kuncinya adalah riset untuk mengidentifikasi situasi dan potensi, serta memiliki persiapan yang matang untuk mencapai tujuan bisnis.

Melihat persaingan bisnis yang ketat, bisnis Anda sebaiknya memiliki nilai unik agar bisa diminati dan terus bertahan. Semoga bermanfaat!

Simak Panduan Lengkap Jualan di Marketplace Jakmall

Jakmall didirikan oleh PT Jakmall Digital Niaga sejak Agustus 2016. Marketplace satu ini membuka kesempatan bagi siapa saja untuk bergabung sebagai supplier dan member afiliasi guna mendukung operasionalnya.

Terdapat dua tipe penjual, yakni supplier serta member afiliasi. Sebagai supplier, Anda dapat membuka toko online di platform Jakmall dan mengunggah produk yang Anda jual. Sementara, member afiliasi merupakan penjualan dengan metode dropship, di mana Anda cukup mempromosikan produk yang terdaftar di Jakmall, kemudian melakukan pembelian bila terdapat pesanan. Sehingga, sebagai member afiliasi Anda tidak perlu memiliki stok barang atau mengatur pengiriman, karena semuanya dilakukan oleh para Merchant Afiliasi Jakmall.

Lantas, bagaimana cara untuk berjualan? Simak panduan di bawah ini ya.

Cara Menambahkan Produk di Jakmall

  • Pertama-tama, tentunya Anda harus sudah memiliki akun di Jakmall. Kunjungi laman Jakmall dan login.
  • Klik Produk, kemudian klik Tambah Produk

  • Lengkapi seluruh data yang diminta pada bagian Informasi Umum, lalu klik Simpan & Lanjutkan

  • Lengkapi varian produk yang Anda jual pada bagian Varian, lalu klik Simpan & Lanjutkan

  • Unggah foto produk kemudian klik Simpan & Lanjutkan

  • Berikutnya, periksa kembali entri produk untuk menghindari kesalahan informasi. Apabila telah yakin, klik Aktifkan Produk

  • Selesai!

Cara Menambahkan Etalase Toko di Jakmall

  • Pertama-tama, kunjungi laman Jakmall dan login
  • Klik menu Toko kemudian klik Etalase

  • Selanjutnya, klik Tambah Etalase

  • Tuliskan nama etalase yang ingin Anda tambahkan, kemudian klik tombol Tambahkan

  • Selesai! Etalase baru berhasil ditambahkan.

Cara Memasukkan Produk ke Etalase Toko Jakmall

  • Pertama-tama, kunjungi laman Jakmall dan login
  • Langkah berikutnya, klik menu Produk kemudian klik Daftar Produk
  • Pada produk yang ingin Anda masukkan dalam etalase, klik tombol Ubah
  • Selanjutnya, centang etalase tujuan yang Anda inginkan. Anda juga bisa menambah etalase baru dengan mengklik Tambah Etalase Baru

  • Jangan lupa klik Simpan

  • Selesai!

Itulah tadi panduan untuk menambahkan produk, menambahkan etalase, serta memasukkan produk ke etalase untuk berjualan di Jakmall. Sangat mudah dipahami kan? Segera coba dan semoga berhasil!

Panduan Lengkap untuk Mendaftar Jadi Suplier di Marketplace Jakmall

Pada Agustus 2016, Jakmall didirikan sebagai online marketplace yang dioperasikan oleh PT Jakmall Digital Niaga. Jakmall berupaya menghadirkan barang dengan kualitas nomor satu dengan harga yang terjangkau, dengan menjadi perantara langsung antara pembeli dengan penjual.

Marketplace yang mengedepankan inovasi dan teknologi berkelanjutan ini membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin menambah pendapatannya untuk menjadi penjual. Terdapat dua tipe penjual yang bisa Anda pilih, yakni supplier serta member afiliasi.

Apabila memilih menjadi supplier, Anda dapat membuka toko online di platform Jakmall dan mengunggah produk yang Anda jual. Sementara, member afiliasi merupakan penjualan dengan metode dropship, di mana Anda cukup mempromosikan produk yang terdaftar di Jakmall, kemudian melakukan pembelian bila terdapat pesanan. Sehingga, sebagai member afiliasi Anda tidak perlu memiliki stok barang atau mengatur pengiriman, karena semuanya dilakukan oleh para Merchant Afiliasi Jakmall.

Lantas, bagaimana cara untuk mendaftarkan diri? Simak panduan di bawah ini, ya!

Tutorial Menjadi Supplier Jakmall

  • Langkah pertama, kunjungi laman Jakmall lalu klik tombol Jadi Supplier

  • Gulir layar kemudian klik Daftar Sekarang

  • Selanjutnya, Anda akan diminta untuk login bila sudah memiliki akun
  • Bila Anda belum memiliki akun, Anda dapat mendaftar dengan klik tombol Daftar

  •  Setelah login, Anda akan masuk ke laman Formulir Pendaftaran. Lengkapi seluruh data yang dibutuhkan pada Informasi Supplier, lalu klik Lanjut
  • Berikutnya, isikan informasi mengenai alamat toko Anda pada laman Pengiriman. Klik Lanjut.
  • Langkah selanjutnya, isi informasi terkait produk Anda dan unggah sampel produk pada Informasi Produk. Klik Lanjut.
  • Selanjutnya, lengkapi dokumen yang dibutuhkan yakni kartu identitas dan NPWP pada bagian Dokumen. Apabila sudah terunggah, klik Lanjut.
  • Cermati Syarat dan Ketentuan Toko dengan seksama. Bila sudah, centang kotak “Saya telah membaca dan setuju dengan ketentuan yang berlaku” lalu klik tombol Lanjut.
  • Proses pendaftaran telah selesai! Anda akan dihubungi oleh tim Jakmall dalam waktu 2×24 jam mengenai status pendaftaran toko Anda. Pastikan untuk selalu mengecek kotak masuk email Anda ya!

Images from Jakmall.com

Tutorial Menjadi Member Afiliasi Jakmall

  • Langkah pertama, Anda perlu mengunjungi laman Jakmall kemudian gulir layar hingga bawah, klik Afiliasi
  • Selanjutnya, klik Daftar Sekarang
  • Login atau Daftar bila Anda belum memiliki akun
  • Berikutnya, Anda perlu mengisi formulir pendaftaran member afiliasi. Bagian pertama adalah Informasi Pribadi yang terdiri dari nama, nomor telepon, email, jenis kelamin, tanggal lahir, nomor KTP, foto KTP, profesi, serta nama toko. Bagian kedua adalah Informasi Alamat yang terdiri dari kota/kecamatan, kode pos, dan detail alamat. Kemudian bagian terakhir yakni Informasi Tambahan terdiri dari bidang minat usaha dan sumber informasi program afiliasi. Lengkapi seluruh kolom dengan data yang dibutuhkan, lalu klik Lanjutkan ke Pembayaran
  • Lakukan pembayaran sebesar Rp350.000 untuk terdaftar sebagai member afiliasi seumur hidup
  • Selesai! Anda sudah terdaftar sebagai member afiliasi.

Cara untuk Memilih Jenis Iklan yang Efektif, Penting Diketahui sebelum Beriklan

Kini terdapat beragam pilihan untuk beriklan. Mulai dari cara tradisional hingga modern, dengan berbagai media. Tiap bisnis bagai berlomba-lomba untuk melakukan promosi, misalnya melalui iklan, untuk menjangkau audiens yang lebih besar dan mencapai tujuannya.

Iklan bukan hanya harus menarik, tetapi juga harus berhasil menyampaikan pesan kepada audiens. Melalui iklan, sebuah merek bukan hanya bisa mendapatkan brand awareness namun juga conversion. Artinya, penggunaan iklan akan sangat membantu pertumbuhan sebuah bisnis.

Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua iklan efektif untuk digunakan? Jenis iklan yang dipilih bergantung pada tujuan dari iklan itu sendiri.

Apa saja? simak pembahasan berikut ini, ya!

Out of Home (OOH)

Image by Steven London from Pixabay

Iklan Out of Home (OOH) atau outdoor advertising merupakan segala bentuk iklan yang ada di luar ruangan, seperti billboardneon boxbaliho, kendaraan umum, sarana umum, dan lainnya.

Iklan jenis ini cocok dipilih bila tujuan iklan adalah untuk memunculkan respon dari target audiens sebelum mereka sampai ke rumah. Kelebihannya, iklan OOH dapat menimbulkan efek offline ke online. Misalnya, setelah melihat iklan, orang dapat melakukan pemesanan produk secara online di marketplace.

Selain itu, iklan OOH juga baik untuk dipilih oleh produk atau merek yang tidak memiliki target pasar khusus. Karena iklan OOH dapat dilihat oleh siapa saja dan tidak dapat ditentukan, sehingga iklan OOH memiliki jangkauan yang luas. Sebaliknya, untuk produk atau merek yang memiliki target pasar spesifik, kurang cocok untuk memilih iklan jenis ini.

Native Ads

Image by Hannes Edinger from Pixabay

Native ads merupaka bentuk iklan yang dibuat agar terlihat seorganik mungkin. Native ads disajikan dalam tampilan yang disesuaikan dengan platform di mana ia ditempatkan, dengan harapan audiens tidak menyadari bahwa itu adalah iklan.

Lalu, kapan native ads tepat dipilih? Native ads cocok untuk pengiklan yang berupaya untuk terhubung dengan audiensnya dengan gaya natural, soft-selling, dan menimbulkan gangguan minimal. Iklan jenis ini adalah solusi untuk menghindari audiens memblokir atau menutup iklan.

Social Media Ads

Image by Adelmo Donis from Pixabay

Sesuai dengan namanya, social media ads merupakan iklan yang ditempatkan di media sosial, baik itu Instagram, Facebook, Tiktok, atau media sosial apapun.

Iklan jenis ini sangat cocok digunakan oleh produk atau merek yang memiliki target pasar berupa masyarakat yang melek digital, akrab dengan teknologi, dan pengguna aktif media sosial.

Secara garis besar, umumnya iklan jenis ini paling efektif untuk menyasar Milenial atau Gen Z, yang akrab dengan media sosial. Sebaliknya, iklan ini sangat tidak sesuai bila audiens yang dituju adalah Baby Boomers, yang cenderung tidak familar dengan penggunaan media sosial.

Namun, Anda juga perlu memperhatikan platform media sosial yang Anda pilih. Hal tersebut dikarenakan tiap platform tentunya memiliki karakteristik pengguna yang berbeda-beda.

Printed Media

Image by Steve Buissinne from Pixabay

Printed media atau iklan di media media massa dalam bentuk cetak dapat dilakukan di koran ataupun majalah. Walau kini masyarakat mulai beralih dari media cetak ke media digital, namun iklan jenis ini masih diminati.

Pastinya, media cetak memiliki keuntungan khusus dibanding dengan media lainnya. Pertama, media cetak dianggap lebih kredibel. Oleh karena itu, iklan di media cetak menjadi pilihan tepat bila pengiklan membutuhkan kepercayaan besar dari audiens.

Kedua, media cetak memiliki “sensory presence“, yakni dapat dirasakan oleh indera tubuh. Pada majalah misalnya, pembaca dapat meraba tekstur kertas, mencium bau kertas yang khas, mendengar suara lembar per lembar yang dibalik. Dengan begitu, iklan di media cetak lebih meninggalkan kesan dibanding media lainnya.

Ketiga, media cetak memiliki audiens spesifik. Pada majalah musik, pembacanya secara spesifik adalah seorang penggemar musik atau orang-orang yang bergelut di industri musik. Hal ini memudahkan bila Anda ingin menempatkan iklan dengan target audiens spesifik.

Radio

Image by chunchun from Pixabay

Beriklan di radio hingga kini masih digandrungi. Bagaimana tidak, radio memiliki keunikan sebagai media yang berbasis lokalitas, walau memungkinkan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Nah, bila Anda sebagai pengiklan membutuhkan target audiens yang spesifik dalam hal geografis, radio bisa jadi pilihan tepat.

Selain itu, iklan di radio dianggap mampu menarik perhatian pendengarnya. Radio umumnya didengarkan saat orang-orang sedang berkendara dalam perjalanan, di mana tidak terdapat banyak distraksi. Pendengar hanya terfokus pada jalanan sembari mendengar siaran dari radio.

Oleh karena itu, iklan di radio efektif dalam mengiklankan produk atau layanan yang tidak mengedepankan visual, namun menekankan pada aspek audio saja.

 

Apakah Anda sudah bisa menentukan iklan yang ingin Anda gunakan? Sebelum Anda memilih iklan untuk merek Anda, penting untuk mengetahui aspek apa yang perlu ditonjolkan dan jenis iklan apa yang mendukung aspek tersebut.

Semoga bermanfaat.

Sudah Tahu Plus Minus Bisnis Pakaian? Berikut Selengkapnya!

Sandang, pangan, dan papan merupakan tiga kebutuhan pokok manusia yang wajib dipenuhi. Sandang yang berarti pakaian, memiliki fungsi utama untuk melindungi tubuh. Namun, kini pakaian juga menjadi media untuk mengekspresikan diri hingga cerminan status sosial.

Beragam kreasi dan inovasi dilakukan oleh pelaku bisnis di sektor pakaian. Tentunya, kedua hal tersebut wajib dilakukan karena sektor pakaian dihadapkan dengan kompetisi yang ketat serta tren yang cepat berganti. Namun, dukungan dari pemerintah turut mengimbangi kemajuan dari sektor ini.

Tertarik dengan bisnis pakaian? Simak pembahasan mengenai kelebihan serta kekurangan dari bisnis ini selengkapnya.

Kelebihan Bisnis Pakaian

Image by Pexels from Pixabay
  • Banyaknya permintaan

Seperti yang sudah dibahas di atas, pakaian merupakan kebutuhan primer manusia. Oleh sebab itu, manusia akan selalu membutuhkan pakaian sampai kapanpun. Dengan strategi bisnis yang tepat, produk Anda memiliki potensi laris di pasaran.

  • Tidak ada kedaluwarsa

Berbeda dengan makanan atau minuman yang memiliki batas kedaluwarsa, pakaian tidak terbatas masa simpannya. Selama produk pakaian disimpan secara baik, maka kualitasnya akan tetap terjaga dan layak jual.

  • Banyak ruang untuk berinovasi

Tren yang berubah dengan cepat juga memiliki sisi positif, di mana pelaku bisnis pakaian memiliki ruang untuk berinovasi. Sektor fashion memberikan kesempatan bagi pelakunya untuk memunculkan gagasan serta merealisasikannya. Sangat cocok untuk Anda yang punya segudang ide!

  • Distribusi tergolong mudah

Pakaian bukan merupakan barang mudah pecah atau sensitif dengan hal-hal tertentu. Oleh karena itu, Anda bisa dengan mudah mendistribusikan produk pakaian ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan dunia. Hanya perlu plastik pelindung, maka produk Anda akan aman sampai ke tangan konsumen.
Dengan demikian, bisnis pakaian juga bisa menjamah target pasar yang sangat luas.

  • Dapat dilakukan secara online

Bisnis pakaian memberikan fleksibilitas bagi Anda untuk melakukannya secara online. Dengan meningkatnya minat masyarakat akan penggunaan media sosial dan marketplace untuk berbelanja, Anda semakin mudah untuk berjualan tanpa perlu toko offline.

Selain itu, bisnis pakaian juga sangat memungkinkan untuk dilakukan dengan metode dropship, sehingga Anda hanya perlu bermodal ponsel dan internet saja!

Kekurangan Bisnis Pakaian

Image by Orna Wachman from Pixabay
  • Banyaknya kompetitor

Bisnis pakaian memang menggiurkan karena peminatnya yang selalu ada, hal itu menyebabkan banyaknya pelaku bisnis sektor ini. Persaingan yang ketat mengharuskan Anda untuk memutar otak agar produk yang Anda jual dipilih oleh target konsumen.

Namun jangan takut, dengan perencanaan yang matang, konsep yang unik, serta strategi pemasaran yang optimal, Anda pasti bisa sukses dalam bisnis pakaian!

  • Tren berubah dengan sangat cepat

Walaupun produk pakaian tidak akan kedaluwarsa, namun tren yang berubah dengan amat cepat dapat membuat produk tersebut ‘basi’. Basi yang dimaksud adalah sudah tidak relevan dengan perkembangan tren, sehingga tidak lagi diminati.

Untuk mengatasinya, Anda harus selalu mengikuti tren agar produk yang Anda jual sesuai dengan keinginan konsumen.

  • Modal relatif besar

Apabila bisnis pakaian bukan dijalankan dengan metode dropship atau reseller, dengan kata lain Anda merupakan produsen, maka modal yang diperlukan cukup besar. Hal tersebut lantaran banyak alat yang diperlukan, mulai dari mesin jahit, mesin neci, perlengkapan jahit lainnya, hingga biaya untuk riset dan pengembangan produk.

  • Biaya promosi besar

Kompetisi yang ketat membuat Anda perlu mengatur strategi pemasaran. Kini, pemasaran yang digandrungi adalah melalui sarana digital, seperti iklan di media sosial, kampanye, endorse, hingga penggunaan brand ambassador memerlukan biaya yang tak sedikit.

  • Repeat order cenderung kecil

Produk pakaian yang tidak memiliki masa kedaluwarsa memang menguntungkan. Tapi layaknya dua mata pisau, di sisi lain hal ini juga agaknya merugikan. Pakaian yang tahan lama dapat dipakai berkali-kali, sehingga orang cenderung menggunakannya dalam waktu lama dan tidak melakukan pembelian ulang atau repeat order.

Di sinilah inovasi sangat diperlukan, walau konsumen memiliki banyak pakaian, namun bila Anda bisa menyajikan produk yang dapat membuat mereka tergiur maka akan tetap laris di pasaran.Itu dia analisis kelebihan dan kekurangan dari bisnis pakaian. Sekarang, tentunya Anda telah memahami plus minus dari sektor bisnis ini. Apakah Anda  semakin tertarik atau justru ingin mengulik sektor bisnis lainnya?

Simak Analisis SWOT Bisnis Minuman Berikut Ini, Lengkap!

Indonesia merupakan negara yang letaknya dilalui oleh garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia memiliki iklim tropis yang disinari oleh matahari sepanjang tahun serta suhu udara yang cukup tinggi. Tak heran, masyarakat Indonesia sering merasa gerah terutama pada musim kemarau, di mana suhu terasa panas.

Nah, salah satu solusi dari kegerahan adalah dengan minum. Selain mengembalikan cairan tubuh, minum juga memberi efek menyegarkan, apalagi jika meminum minuman dingin.

Sejak dahulu, banyak minuman tradisional yang dijajakan di berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari es cendol, es campur, es doger, es oyen, es kelapa muda, hingga minuman sederhana namun digemari semua kalangan yakni es teh manis.

Oleh sebab itu, pada dasarnya bisnis minuman memiliki potensi besar di Indonesia. Tapi, masih banyak lagi kelebihan dari bisnis minuman yang perlu Anda ketahui. Simak selengkapnya pada analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) bisnis minuman berikut ini, ya!

Analisis SWOT Bisnis Minuman

Strength (Kekuatan)

Strength merupakan unsur internal yang menjadi keunggulan dari suatu bisnis. Dalam bisnis minuman, analisisnya adalah sebagai berikut:

  1. Modal relatif kecil
  2. Harga bahan baku relatif murah
  3. Bahan baku mudah ditemukan
  4. Proses pembuatan mudah dan tergolong cepat
  5. Tidak perlu keahlian khusus
  6. Mudah dijalankan
  7. Manajemen bisnis sederhana
  8. Perputaran uang yang relatif cepat

Weakness (Kelemahan)

Selanjutnya yakni weakness, yaitu kekurangan internal dari bisnis yang dapat menghambat keberjalanan bisnis. Dalam bisnis minuman, analisisnya adalah sebagai berikut:

  1. Banyak minuman yang sifatnya musiman atau mengikuti tren
  2. Terdapat kemungkinan produk rusak (mencair, basi, dll)
  3. Minuman kekinian bukan kebutuhan primer
  4. Perlu ditunjang lokasi yang strategis
  5. Kurang memiliki keunikan atau nilai lebih

Opportunity (Peluang)

Unsur berikutnya adalah opportunity, yakni kesempatan bagi bisnis untuk semakin berkembang. Dalam bisnis minuman, analisisnya adalah sebagai berikut:

  1. Digandrungi mayoritas masyarakat Indonesia
  2. Minuman cenderung dapat diterima seluruh kalangan usia, ekonomi, dan gender
  3. Solusi mengatasi kegerahan
  4. Adanya musim kemarau di Indonesia meningkatkan permintaan minuman
  5. Permintaan pasar selalu ada
  6. Gaya hidup konsumtif
  7. Terdapat berbagai pilihan minuman dan rasa yang dapat disesuaikan dengan selera pasar

Threat (Ancaman)

Unsur terakhir adalah threat yang berisikan hal-hal yang dapat menghambat keberjalanan bisnis. Dalam bisnis minuman, analisisnya adalah sebagai berikut:

  1. Tren berubah dengan cepat
  2. Banyaknya kompetitor bisnis minuman
  3. Menjamurnya kedai kopi
  4. Ekonomi tidak stabil
  5. Harga bahan baku dapat naik sewaktu-waktu
  6. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengurangi konsumsi gula
  7. Maraknya kampanye hidup sehat
  8. Potensi permintaan yang menurun bila musim hujan

Demikian analisis SWOT bisnis minuman yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membuka bisnis ini. Perlu diketahui, pembahasan di atas merujuk pada bisnis minuman secara umum. Tentunya setiap jenis minuman memiliki analisis SWOT yang lebih terperinci, namun analisis di atas dapat memberikan gambaran besar mengenai keempat unsur SWOT untuk bisnis minuman.

Semoga bermanfaat!

Cara Jualan di JD.ID, Bikin Penjualanmu Makin Optimal

JD.ID memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk membuka toko dan berjualan produk apapun yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Marketplace ini memiliki 12 kategori produk dengan ratusan ribu SKU yang terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia. Mulai dari produk fashion, alat elektronik, makanan dan minuman, gadget, hingga produk luxury tersedia di platform ini.

Lantas, bagaimana cara berjualan di JD.ID?

Cara Jualan di JD.ID

Sebelumnya, Anda sudah harus memiliki akun yang terdaftar sebagai seller JD.ID, baik itu Penjual Lokal maupun Penjual Cross Border. Selanjutnya, lengkapi persyaratan-persyaratan seperti di bawah ini.

  • Pertama, buka laman JD.ID lalu klik menu Seller dan klik Seller Center
  • Selanjutnya, klik Sudah Memiliki Akun dan masukkan email atau nomor telepon serta password Anda. Lalu klik Masuk.
  • Setelah masuk ke halaman utama, klik Seller dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Anda perlu melengkapi New Seller Mission yang terdiri dari Basic Information, Address Information, Authentication, Bank Information, lalu kemudian mengunggah produk yang ingin Anda jual.
  • Pada menu Shop Information, Anda perlu mengisi informasi kontak, informasi bank, dan informasi legal bila ada.
  • Gulir layar, kemudian lengkapi kategori bisnis Anda, scan KTP, nomor KTP, nomor representatif, dan alamat KTP
  • Pada menu Address Information, Anda perlu mengisi alamat pengiriman dan alamat pengembalian
  • Selanjutnya, isikan seluruh informasi yang dibutuhkan hingga lengkap

Apabila seluruh menu telah terisi, Anda bisa mengunggah produk pertama Anda. Hal tersebut dikarenakan Anda perlu menjadi Qualified Seller untuk bisa mulai berjualan.

Produk yang sudah diunggah otomatis masuk ke etalase toko dan dapat dibeli oleh pelanggan.

Semoga bermanfaat, ya!

Tertarik Bisnis Frozen Food? Ini Perhitungan Modal Usahanya!

Frozen food merupakan salah satu alternatif makanan instan yang praktis untuk dimasak, namun tetap memiliki cita rasa lezat dan bergizi tinggi. Cukup dimasak, seperti digoreng atau dikukus sebentar saja, olahan frozen food siap disantap.

Yang termasuk dalam kategori frozen food yakni berbagai macam olahan daging sapi, ayam, dan seafood, seperti nugget, sosis, bakso, tempura, otak-otak, dimsum, lalu kentang goreng beku, risol, kebab, dan produk sejenisnya. Pada dasarnya, aneka makanan olahan yang telah diawetkan dengan cara dibekukan dapat digolongkan dalam kategori frozen food.

Lantas, berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis frozen food?

Perhitungan Modal

Image by ElasticComputeFarm from Pixabay

Untuk memulai bisnis frozen food, pada dasarnya tidak ada perhitungan modal yang paten. Dengan kata lain, Anda bisa menyesuaikan seberapa banyak stok produk Anda dengan modal yang Anda miliki.

Semakin banyak jenis makanan dan stok produk Anda, maka Anda membutuhkan freezer dan energi listrik yang lebih besar. Otomatis, modal yang Anda butuhkan juga tidak sedikit.

Namun, bila modal Anda tidak terlalu besar, atau Anda ingin cek ombak sebelum mengeluarkan modal besar, alangkah baiknya Anda memulai dari stok yang sedikit. Dengan begitu, Anda hanya memerlukan satu kulkas atau freezer saja yang tentunya akan sangat menghemat modal. Selain itu, Anda bisa memulai dengan berjualan di rumah agar tidak mengeluarkan biaya sewa tempat dan karyawan.

Sebagai permulaan, Anda juga tidak perlu membuat frozen food sendiri, lebih baik menjadi reseller dari produk frozen food yang sudah laris di pasaran. Selain lebih dipercaya masyarakat, Anda juga tidak perlu mengurus sertifikat izin PIRT.

Nah, selanjutnya akan dibahas mengenai rincian modal bisnis frozen food. Perlu diingat, harga di bawah hanya berupa estimasi, Anda bisa menemukan harga yang lebih rendah ataupun lebih tinggi di pasaran.

Biaya Peralatan

  • Chest freezer 200 liter: Rp2.000.000,-
  • Banner 1 buah: Rp50.000,-
  • Meja 1 buah: Rp300.000,-
  • Kursi 1 buah: Rp200.000,-
  • Peralatan lainnya: Rp200.000,-

Total: Rp2.750.000,-

Biaya Operasional (Per Bulan)

  • Sosis sapi 20pcs: Rp700.000,-
  • Sosis ayam 20pcs: Rp600.000,-
  • Bakso sapi 20pcs: Rp800.000,-
  • Aneka nugget dan olahan ayam 40pcs: Rp2.000.000,-
  • Aneka olahan seafood 100pcs: Rp2.300.000,-
  • Kentang goreng beku 10pcs: Rp200.000,-
  • Bapao frozen 10pcs: Rp150.000
  • Listrik dan air: Rp300.000,-
  • Plastik kemasan: Rp100.000,-

Total: Rp7.150.000,-

Total Biaya Peralatan dan Biaya Operasional

Rp9.900.000,-

Itulah tadi perhitungan modal untuk memulai bisnis frozen food sederhana tanpa sewa tempat dan sewa karyawan. Hanya dengan modal kurang dari sepuluh juta rupiah saja, Anda sudah bisa membuka bisnis frozen food.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, angka di atas merupakan estimasi dan dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan serta keinginan Anda. Bila daftar produk di atas dirasa kurang mencukupi, maka Anda dapat menambah varian produk atau jumlah stok selama kapasitas freezer memadai.

Begitu pula sebaliknya, bila daftar produk di atas dirasa terlalu banyak untuk dijual dalam satu bulan pertama, maka bisa disesuaikan kembali sesuai dengan analisis pribadi Anda.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

Mengelola Stok Produk Jadi Mudah Lewat Aplikasi Sahabat Bisnis, Intip Caranya!

Apakah Anda memiliki bisnis namun sering kali kesulitan dalam mengelola stok produk? Jangan khawatir, kini terdapat banyak aplikasi penyedia solusi pengelolaan stok produk. Salah satu di antaranya adalah Sahabat Bisnis.

Dapat digunakan secara gratis, Sahabat Bisnis merupakan platform yang memberikan pelayanan digital untuk berbagai kebutuhan pengelolaan bisnis. Mulai dari inventory management, e-invoicing, hingga cloud computing.

Lalu, bagaimana caranya? Simak artikel ini hingga akhir, ya!

Tutorial Mengelola Stok Produk Melalui Sahabat Bisnis

Dengan menggunakan aplikasi Sahabat Bisnis, mengelola stok produk menjadi lebih mudah. Anda hanya perlu mengikuti langkah-langkah di bawah ini.

  • Langkah pertama, Anda perlu membuat SKU Produk untuk produk yang belum terdaftar. Klik Master Data kemudian pilih Produk. Selanjutnya, klik tombol Tambah Produk.
  • Lengkapi data produk dengan mengisikan informasi produk secara lengkap, lalu klik Simpan
  • Bila SKU produk berhasil tersimpan, maka akan muncul pop-up notification seperti gambar di bawah ini
  • Untuk menambahkan stok produk, pergi ke menu Inventory lalu klik Stok Penyesuaian. Selanjutnya, klik tombol Buat Stok Penyesuaian.
  • Pada halaman Buat Stok Penyesuaian, terdapat tiga menu yang tidak dapat Anda ubah. Pertama, Nomor Stok Penyesuaian. Kedua, Nama Bookkeeper. Dan yang ketiga adalah Tanggal Stok Penyesuaian.
  • Pilih Gudang di mana produk tersebut disimpan dengan cara mengklik dropdown di Pilihan Gudang
  • Tahap selanjutnya, Pilih Produk yang hendak Anda lakukan penyesuaian stok dengan cara mengklik tombol Tambahkan Produk
  • Simpan produk dengan mengeklik tombol Tambahkan Produk. Jika berhasil, produk akan masuk di Tabel Stok Produk yang hendak dilakukan stok penyesuaian.
  • Isikan jumlah stok akhir di kolom Stok Akhir untuk masing-masing produk. Selain itu, Anda juga mengisikannya berdasarkan kolom Jumlah Selisih Masuk/Keluar produk.
  • Pastikan data Stok Penyesuaian terisi dengan benar. Kemudian simpan stok penyesuaian dengan klik tombol Simpan. Jika berhasil, akan muncul notifikasi seperti di bawah ini.

  • Terdapat 2 status utama dokumen Stok Penyesuaian, yaitu
    1. Menunggu Verifikasi, artinya data stok penyesuaian perlu mendapatkan persetujuan dari Bookkeeper.
    2. Terverifikasi, artinya data stok penyesuaian telah mendapatkan persetujuan dari Bookkeeper.

Itulah tadi tutorial untuk mengelola stok produk melalui Sahabat Bisnis. Dengan mengikuti tahapan di atas, Anda bisa mengelola stok produk secara gratis, namun hasilnya sangat fantastis. Selamat mencoba!

Mau Usaha Laundry? Cermati Kelebihan dan Kekurangannya Terlebih Dahulu

Kini, jasa laundry semakin digandrungi. Mulai dari rumah tangga, mahasiswa, hingga pekerja banyak memanfaatkan jasa laundry demi hidup yang lebih ringkas. Hanya dengan merogoh kocek ribuan rupiah saja, pakaian kotor Anda kembali wangi dan siap dipakai.

Oleh sebab itu, jasa laundry semakin menjamur dan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Bila Anda tertarik untuk mencoba, sebelumnya Anda perlu melakukan analisa kelebihan dan kekurangan bisnis ini. Dengan begitu, Anda lebih siap memulai bisnis dan mampu menyiapkan strategi terbaik.

Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari bisnis laundry? Yuk, simak artikel ini hingga akhir!

Kelebihan Bisnis Laundry

Image by Ryan McGuire from Pixabay

Selalu Dibutuhkan

Keuntungan yang pertama dari bisnis laundry yakni akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan akan jasa laundry bukan suatu hal yang sifatnya musiman.

Terlebih melihat zaman yang kini serba cepat, masyarakat semakin sibuk dan membutuhkan solusi praktis, cepat, dan mudah. Dengan begitu, bisnis laundry dapat dikatakan akan selalu memiliki pelanggan.

Dapat Dilakukan di Rumah

Kebanyakan bisnis konvensional membutuhkan lokasi strategis untuk membuka usahanya, sehingga perlu pemilihan lokasi yang sesuai dengan target pasar. Namun berbeda dengan bisnis laundry, bisnis ini bisa dibuka di mana saja, termasuk di rumah.

Bila lokasi rumah cukup strategis, misalnya berlokasi di dekat universitas, maka hal itu menjadi sebuah keuntungan. Namun tidak perlu khawatir, bisnis laundry bisa dijalankan di mana saja mengingat pelanggan juga mungkin datang dari tetangga terdekat.

Mudah Dijalankan

Bisnis laundry dapat dikatakan tidak memerlukan keahlian khusus. Tidak perlu teknik yang sulit, pada dasarnya Anda hanya cukup mengoperasikan mesin cuci, melipat, dan menyetrika. Mudah dijalankan, bukan?

Tidak Memerlukan Banyak Tenaga Kerja

Bila Anda baru merintis bisnis laundry, Anda bisa memulai dari bisnis skala kecil. Dengan begitu, bisnis bisa dijalankan oleh satu atau dua orang tenaga kerja saja. Bahkan, bisnis ini bisa Anda lakukan sendiri sehingga Anda tidak perlu merekrut orang dengan keahlian khusus.

Modal Relatif Kecil

Kelebihan selanjutnya dari bisnis laundry adalah modal yang relatif kecil. Modal bisnis ini sangat bisa disesuaikan dengan kemampuan Anda. Saat merintis, Anda tidak perlu memiliki banyak mesin cuci sekaligus.

Cukup dengan satu mesin cuci dan setrika saja, Anda sudah bisa membuka bisnis laundry. Anda bisa menambah alat penunjang bisnis seiring dengan berkembangnya bisnis Anda.

Manajemen yang Sederhana

Manajemen bisnis laundry cukup sederhana. Bisnis ini tidak memerlukan manajemen rantai pasokan, quality control, dan hal-hal teknis lainnya. Dengan begitu, Anda tidak perlu energi besar untuk manajemennya.

Potensi Balik Modal yang Cepat

Dengan modal usaha yang relatif kecil dan tenaga kerja yang sedikit, bisnis laundry berpontensi untuk cepat balik modal. Namun yang perlu diingat, hal ini sangat bergantung pada strategi bisnis, pelayanan yang memuaskan, lokasi yang tepat, dan banyak hal lainnya. Sehingga, Anda harus bisa memaksimalkan bisnis Anda agar cepat balik modal, ya!

Kelemahan Bisnis Laundry

Image by Hans Braxmeier from Pixabay

Kendala Cuaca

Bisnis laundry sangat bergantung pada cuaca. Cuaca buruk, misalnya hujan yang tak kunjung reda, tentu menghambat operasional laundry karena membuat baju tidak cepat kering.

Hal ini harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk membuka bisnis laundry. Kira-kira, solusi apa yang akan Anda lakukan dalam situasi ini?

Banyak Kompetitor

Saat ini bisnis laundry sangat menjamur. Bagaimana tidak, adanya potensi yang besar dan diiringi dengan kemudahan untuk menjalankannya membuat banyak orang tertarik untuk berbisnis laundry.

Nah, Anda harus memperhatikan lokasi di sekitar bisnis Anda. Kompetitor yang terlalu banyak akan membuat persaingan yang ketat, dan kemungkinan akan menghambat perkembangan bisnis.

Alat Cenderung Mahal

Tentunya Anda sudah mengetahui bahwa bisnis laundry membutuhkan beberapa alat elektronik, di antaranya adalah mesin cuci dan setrika. Alat elektronik biasanya dibandrol cukup tinggi. Namun, ada banyak opsi alat elektronik yang lebih terjangkau jika Anda mau mencari.

Butuh Biaya Perawatan

Tak hanya membeli alat elektronik, Anda juga perlu merawatnya agar bertahan lama. Alat-alat bisnis laundry memiliki potensi untuk rusak, sehingga hal ini harus masuk dalam pertimbangan Anda.

Ketika alat rusak, Anda akan kesulitan dalam menjalankan bisnis dan Anda perlu menyisihkan uang untuk memperbaikinya.

Butuh Ruangan Luas

Hal yang sering luput dalam pertimbangan para pengusaha bisnis laundry adalah kebutuhan ruangan yang luas. Selain untuk menempatkan alat-alat laundry, Anda juga perlu ruangan untuk menjemur.

Ruangan untuk jemuran juga tidak bisa sembarangan, Anda harus memperhatikan sirkulasi sinar matahari dan angin agar jemuran bisa cepat kering.

Rentan Mendapat Keluhan

Bila Anda membuka bisnis dalam sektor pelayanan, Anda harus memberikan pelayanan terbaik dan sebisa mungkin tanpa cela. Termasuk dalam bisnis laundry, kesalahan sekecil apapun dapat memicu potensi keluhan dari pelanggan. Misalnya baju yang terkena noda, baju hilang, baju yang luntur, dan lain-lain harus Anda minimalisir.

Itulah tadi beberapa kelebihan dan kekurangan dari bisnis laundry yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membuka bisnis laundry. Bisnis yang dipersiapkan secara matang akan memberikan hasil maksimal.

Jadi, jangan lupa untuk mempertimbangkan hal-hal di atas dengan cermat ya. Semoga bermanfaat.