Vivo S7 5G Resmi Diumumkan, Smartphone 5G dengan Chipset Snapdragon 765G

Vivo kembali mengumumkan smartphone 5G terbarunya, kali ini adalah Vivo S7 5G. Smartphone Android 10 dengan Funtouch 10.5 ini mengandalkan Qualcomm Snapdragon 765G yang punya modem 5G X52 yang terintegrasi langsung di dalam chipset.

SoC ini dibangun pada proses fabrikasi 7nm dan mengemas CPU octa-core. Terdiri dari 1×2.4 GHz Kryo 475 Prime, 1×2.2 GHz Kryo 475 Gold, dan 6×1.8 GHz Kryo 475 Silver.

vivo-s7-5g-resmi-diumumkan

Bersama GPU Adreno 620 dan ditopang RAM 8GB (LPDDR4X dengan konfigurasi dual channel) dengan storage UFS 2.1 128GB atau 256GB. Baterainya berkapasitas 4.000 mAh dan mendukung flash charging 33W dengan charger 11V/3A yang disertakan dalam paket penjualan.

Berkat penggunaan chipset Snapdragon 765G, konektivitas nirkabelnya terbilang lengkap. Mendukung jaringan 5G (SA/NSA), dual-band Wi-Fi, Bluetooth 5.1 dengan aptX HD dan LDAC, serta NFC.

vivo-s7-5g-resmi-diumumkan

Untuk desain, pada bagian depan terpampang layar AMOLED berukuran 6,44 inci dengan resolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9. Panel ini mendukung standar HDR dengan cakupan warna NTSC 98,5 persen dan pembaca sidik jari terpasang di layar.

Pada ujung layar terdapat notch yang menampung dua kamera depan, pertama 44MP f/2.0 yang mendukung sistem autofocus dan sanggup merekam video 4K pada 60 fps. Lalu, di sebelahnya ialah kamera 8MP dengan lensa ultra wide 105 derajat.

vivo-s7-5g-resmi-diumumkan

Sementara, di bagian belakang total ada tiga unit kamera dengan kamera utama beresolusi 64MP yang mendukung fitur electronic video stabilization plus dan Super Night terbaru dari Vivo. Kita bisa merekam video dengan kamera depan dan belakang secara bersamaan (split-screen).

Selanjutnya, ada kamera 8MP dengan lensa ultra wide yang juga berfungsi sebagai kamera macro. Satu lagi, kamera 2MP sebagai depth sensor. Vivo sepertinya belum membawa teknologi stabilisasi gimbal seperti yang dimiliki X50 series.

Saat ini, Vivo S7 5G tersedia di pasar Tiongkok. Harganya dibanderol CNY 2.800 atau sekitar Rp5,8 jutaan untuk versi penyimpanan 128GB dan CNY 3.100 atau Rp6,4 jutaan dengan penyimpanan 256GB.

Sumber: GSMArena

Google Umumkan Pixel 4a, Compact dengan Layar 5,81 Inci dan Snapdragon 730G

Google telah mengumumkan smartphone Pixel terbaru mereka, Pixel 4a. Perangkat ini memiliki bodi compact dengan layar berukuran 5,81 inci dan ditawarkan dengan harga yang cukup terjangkau.

Layar 5,81 inci tersebut menggunakan panel OLED dengan resolusi 1080×2340 piksel dalam aspek rasio 19.5:9. Di pojok kiri atas layar terdapat lubang untuk kamera depan 8MP f/2.0 dengan ukuran per piksel 1,12μm.

Google Pixel 4a 3

Sementara, kamera belakangnya mengandalkan satu kamera saja beresolusi 12,2MP f/1.7 dengan sensor 1/2.55 inci dan piksel besar 1,4µm. Beberapa fitur kamera andalan Pixel 4a antara lain Night Sight, Portrait Mode, dan Top Shot.

Pixel 4a juga dilengkapi dual pixel phase detection autofocus, OIS, dan EIS untuk menghasilkan rekaman video yang stabil. Resolusi video yang didukung sampai 4K 30 fps, 1080p hingga 120 fps, dan 720p hingga 240 fps.

Soal performa, Pixel 4a ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 730G dipasangkan dengan penyimpanan internal 128GB dan RAM 6GB. Tidak ada versi penyimpanan yang lebih besar dan tanpa slot microSD. Baterainya berkapasitas 3.140 mAh dengan dukungan Power Delivery 2.0 hingga 18W.

Perangkat ini tersedia di pasar AS dengan harga US$349 atau sekitar Rp5,1 juta dalam pilihan warna Just Black. Nantinya juga akan hadir di pasar Inggris, Jerman, Australia, Kanada, Prancis, India, Irlandia, Italia, Jepang, Singapura, Spanyol, dan Taiwan.

Bersamaan dengan pengumuman Pixel 4a, Google juga mengkonfirmasi akan mengumumkan dua smartphone 5G terbarunya yaitu Pixel 4a 5G dan Pixel 5 5G. Pixel 4a 5G akan tersedia mulai US$499 atau sekitar Rp7,3 juta. Informasi detailnya belum diungkap, Google mengatakan kedua smartphone 5G ini akan tersedia di pasar AS, Kanada, Inggris, Irlandia, Prancis, Jerman, Jepang, Taiwan, dan Australia.

Sumber: GSMArena

Elnomaxim 55mm F1.2 Adalah Lensa Besutan MS Optics Untuk Leica M-mount

Buat kamu yang memiliki hobi fotografi dan menyukai kamera klasik seperti kamera jenis rangefinder besutan Leica. MS Optics baru-baru ini telah meluncurkan lensa baru untuk kamera Leica dengan dudukan M-mount.

Lensa tersebut adalah Elnomaxim 55mm F1.2, lensa ini menggunakan desain optik tipe gauss dengan formula yang sederhana. Sistem fokusnya sepenuhnya manual dengan focal length 55mm dan rentang aperture dari F1.2 hingga F16.

Selain itu, Elnomaxim 55mm F1.2 memiliki jarak fokus minimum satu meter dan punya filter berdiameter 49mm. Panjang dari lensa ini 43mm dan punya bobot 180 gram.

MS Optics yang didirikan oleh Sadayasu Miyazaki asal Jepang ini memang kerap membuat lensa-lensa Leica yang unik. Seperti lensa MS Optics lainnya, Elnomaxim 55mm F1.2 bukan lensa yang super tajam tetapi memiliki karakter yang khas. Berikut beberapa hasil fotonya.

Lensa Elnomaxim 55mm F1.2 untuk Leica M-mount tersedia dalam pilihan warna black chrome dan silver chrome. Bisa dipesan lewat Japan Camera Hunter dengan harga US$1.200 atau sekitar Rp17,6 jutaan dan diproduksi dalam jumlah kecil sehingga stoknya bisa cepat habis tapi kemungkinan akan restock kembali.

Sumber: DPreview

ASUS Juga Merilis Laptop Gaming ROG Strix G Edition dan SCAR Edition

Selain meluncurkan beberapa laptop gaming ROG Zephyrus series, ASUS juga membarui ROG Strix series meliputi ROG Strix SCAR 15/17 dan ROG Strix G15/17 di Indonesia. Seluruh laptop gaming ROG Strix series ini juga ditenagai oleh prosesor Intel Core H-Series generasi ke-10.

ROG Strix terbaru datang dalam dua versi yaitu G Edition dan SCAR Edition. Serta, hadir dengan sejumlah fitur anyar seperti dukungan mode RAID 0 pada SSD, peningkatan kecepatan RAM hingga 3200MHz, hingga penggunaan liquid metal untuk performa pendinginan yang lebih baik.

ASUS ROG Strix SCAR 15/17

ASUS ROG Strix SCAR Edition hadir untuk para gamer eSport yang haus akan performa. Dibekali layar IPS-level dengan refresh rate hingga 300Hz, Strix SCAR 15/17 merupakan laptop terbaik para gamer eSport yang menginginkan tampilan game dengan frame rate tertinggi.

Laptop ini ditenagai prosesor hingga Intel Core i9-10980-HK generasi ke-10, dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 2080 Super, dan RAM DDR4 3200MHz. Berkat konfigurasi ini, ROG Strix SCAR 15/17 tidak hanya mampu melibas semua game PC yang ada saat ini tetapi juga dapat digunakan sebagai mesin multitasking.

Agar dapat bekerja secara optimal, ASUS menyempurnakan sistem pendingin di ROG Strix SCAR 15/17 melalui teknologi augmented cooling. Tidak ketinggalan, fitur RGB LED yang didukung ROG Aura Sync dan ROG Keystone II yang kini dapat mengaktifkan Stealth Mode saat dilepas.

ROG Keystone II merupakan sebuah kunci fisik yang dapat digunakan untuk berbagai hal mulai dari login ke dalam akun Windows dan menyimpan pengaturan di Armoury Crate.

ASUS ROG Strix G15/17

Menghadirkan laptop gaming yang powerful dengan bodi ringkas dan harga terjangkau merupakan tantangan besar bagi produsen laptop. ASUS menjawab tantangan tersebut dengan Strix G15/17, mereka merupakan laptop gaming ROG terjangkau yang hadir tanpa mengorbankan fitur terbaik yang ada di setiap laptop gaming ROG.

Strix G15/17 ditenagai oleh prosesor hingga Intel Core i7 generasi ke-10 dan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 2070 Super. Kombinasi keduanya memastikan laptop gaming ini dapat menjalankan semua game eSport terkini dengan frame rate yang sangat tinggi berkat dukungan layar hingga 240Hz.

ASUS juga menghadirkan tiga pilihan desain untuk Strix G15/17. Selain warna Original Black, terdapat warna khusus Glacier Blue untuk gamer atau content creator yang ingin tampil beda. Serta, Electro Punk yang hanya hadir untuk Strix G15.

Desain eksklusif tersebut menggabungkan tampilan metal dengan warna pink yang sejalur dengan tema electro punk. Khusus untuk Strix G15 Electro Punk, ASUS menyediakan paket penjualan yang terdiri dari unit Strix G15 Electro Punk bersama dengan mousepad esklusif berukuran 35×17 inci dan ROG Backpack Special Edition.

ASUS Umumkan Laptop Gaming ROG Zephyrus Duo 15, Harganya Mencapai Rp95.999.000

ASUS telah meluncurkan beberapa laptop gaming seri ROG Zephyrus terbaru dengan prosesor Intel Core H-Series generasi ke-10 di Indonesia. Meliputi ROG Zephyrus Duo 15, ROG Zephyrus S15, ROG Zephyrus S17, dan ROG Zephyrus M15.

Kali ini ASUS kembali hadir dengan inovasi terbaru. Tidak hanya ditenagai oleh prosesor 10th Gen Intel Core H-Series terbaru, jajaran laptop ROG tahun ini juga hadir dengan peningkatan di berbagai sisi. Semua itu kami hadirkan untuk gamer di Tanah Air,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

ROG Zephyrus Duo 15

asus-umumkan-laptop-gaming-rog-zephyrus-duo-15-5

Ya, seperti ZenBook Duo dan ZenBook Pro Duo, ASUS kali ini membawa teknologi ScreenPad Plus ke lini ROG. Adalah Zephyrus Duo 15 yang menjadi laptop gaming pertama yang memiliki layar kedua berukuran 14,1 inci.

ROG ScreenPad Plus ini mengadopsi teknologi layar sentuh dengan resolusi 4K (3840×1100 piksel) yang ditempatkan di antara keyboard dan layar utamanya yang berukuran 15,6 inci. Layar kedua ini memiliki mekanisme khusus yang akan terangkat dan membentuk sudut 13 derajat sehingga lebih mudah untuk digunakan baik untuk gaming, streaming, content creating, dan multitasking.

Meski begitu, Zephyrus Duo 15 masih tetap tampil dengan bodi yang ringkas dan hadir dengan spesifikasi kelas atas. Zephyrus Duo 15 yang ditenagai oleh prosesor 10th Gen Intel Core i9-10980HK dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 2080 Super, RAM DDR4 32GB, dan penyimpanan SSD PCIe 2TB dibanderol Rp95.999.000. Sementara, ROG Zephyrus Duo dengan prosesor Intel Core i7-10875H dan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 2070 Super dibanderol Rp71.999.000.

Memaksimalkan performa prosesor dan chip grafisnya, Zephyrus Duo 15 dilengkapi layar beresolusi 4K UHD dengan reproduksi warna Adobe RGB 100%. Serta, telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated sehingga sangat memungkinkan untuk digunakan oleh para content creator.

Selain itu, laptop ini juga mendukung fitur G-Sync sehingga efek tearing dan stuttering dipastikan tidak akan muncul ketika bermain game. Fitur G-Sync ini dapat dimatikan untuk menghemat baterai, berkat hadirnya teknologi ROG GPU Switch.

ROG Zephyrus S17

ROG Zephyrus S17 juga tak kalah unik, layarnya berukuran 17,3 inci tapi dengan form factor laptop 15 inci. Seperti ROG Zephyrus Duo 15, letak keyboard Zephyrus S17 juga berada di bawah dan bagian atas keyboard digunakan untuk sistem pendingin Active Aerodynamic System (AAS).

Laptop ini ditenagai oleh prosesor 10th Gen Intel Core i7-10875H. Didukung chip grafis NVIDIA GeForce RTX 2080 Super, RAM DDR4 32GB, serta penyimpanan SSD PCIe 1TB dan dibanderol Rp71.999.000.

ROG Zephyrus S17 1

ROG Zephyrus S17 dirancang tidak hanya untuk bermain game tetapi juga untuk menunjang produktivitas dan layarnya telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated. Selain itu terdapat pula fitur NVIDIA G-Sync yang didukung ROG GPU Switch, serta NumberPad untuk memudahkan pengguna yang sering memanfaatkan numpad. Lewat ROG Zephyrus S17, ASUS ingin membuktikan bahwa laptop gaming berlayar besar tidak selalu harus besar tetapi juga dapat tampil tipis serta portabel.

ROG Zephyrus S15 dan Zephyrus M15

Berbeda dengan ROG Zephyrus Duo 15 dan ROG Zephyrus S17, ROG Zephyrus S15 dan M15 mengadopsi desain konvensional dengan posisi keyboard bukan menepi ke bawah tetapi tetap seperti laptop pada umumnya. Khusus ROG Zephyrus S15 struktur honeycomb dan bodi berbahan magnesium alloy digunakan agar bodinya lebih kokoh.

Secara spesifikasi, ROG Zephyrus S15 mirip dengan Zephyrus S17. Laptop gaming ROG terbaru ini tetap hadir dengan prosesor 10th Generation Intel Core i7 yang didukung chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 2080 SUPER, RAM DDR4 32GB, serta penyimpanan SSD PCIe 1TB dan dibanderol Rp51.999.000.

Layarnya telah mendukung fitur G-Sync dengan refresh rate hingga 300Hz dan response time 3ms, serta memiliki slot ekstra untuk M.2 SSD yang mendukung konfigurasi RAID-0. ROG Zephyrus S15 juga mengandalkan teknologi AAS untuk pendinginannya.

AAS merupakan teknologi pendingin yang memiliki mekanisme khusus sehingga bagian bawah Zephyrus S15 dapat terbuka ketika digunakan. Hasilnya adalah sistem pendingin dapat bekerja lebih optimal berkat ruang sirkulasi udara yang lebih besar.

Sementara ROG Zephyrus M15 merupakan laptop gaming ultraportable berperforma tinggi namun dengan harga yang lebih terjangkau. Disebut sebagai “sweet spot” untuk price vs performance, ROG Zephyrus M15 hadir dengan beragam varian konfigurasi mulai dari penggunaan panel hingga 240Hz serta adopsi chip grafis NVIDIA GeForce mulai dari GTX 1660Ti hingga RTX 2070. Sementara untuk prosesornya, Zephyrus M15 mengandalkan 10th Gen Intel Core i7. Didukung RAM DDR4 16GB, serta penyimpanan SSD PCIe 1TB dan dibanderol Rp28.999.000.

ROG Zephyrus M15 berbeda dengan ROG Zephyrus S15, dimana laptop ini tidak mengadopsi teknologi AAS untuk sistem pendinginnya namun tetap hadir dengan sistem pendingin khusus yang memanfaatkan dua kipas. ROG Zephyrus M15 juga hadir dengan slot M.2 tambahan serta dukungan port Thunderbolt 3 yang dapat dihubungkan dengan berbagai perangkat eksternal modern.

Fujifilm Umumkan Speedlight EF-60 dan Wireless Commander EF-W1 untuk Sistem X Series dan GFX

Fujifilm telah mengumumkan Shoe Mount Flash EF-60 dan Wireless Commander EF-W1 untuk sistem kamera mirrorless APS-C Fujifilm X series dan GFX. Speedlight EF-60 merupakan flash wireless clip-on pertama Fujifilm yang dapat dikendalikan dengan radio.

Flash eksternal EF-60 ini dapat dipasang di bodi kamera lewat hot shoe. Kita juga bisa bereksperimen dengan teknik strobist (flash tidak menempel pada kamera) yang memberi fleksibilitas penempatan cahaya untuk mendapatkan foto yang lebih berdimensi.

Shoe-Mount-Flash-EF-60-3

Meski hadir dengan dimensi compact dan portabel, EF-60 menawarkan output yang kuat dengan sederet fitur kelas profesional. Jangkauan flash ini mencakup rentang zoom dari 24mm hingga 200mm dengan Guide Number (GN) maksimum 60 pada 200mm.

Shoe-Mount-Flash-EF-60-2

Sebagai informasi, GN akan berpengaruh pada tingkat cahaya yang dikeluarkan oleh flash. Di mana, semakin tinggi angka GN maka semakin kuat output cahayanya. Saat digunakan bersama Wireless Commander EF-W1, kita dapat mengontrol output daya EF-60 dengan penambahan 1/3 stop dan semua pengaturan bisa langsung disesuaikan dari EF-W1.

Fujifilm Wireless Commander EF-W1 sendiri pada dasarnya ialah Nissin Air10s Remote dengan branding Fujifilm. Flash trigger 2,4GHz ini mendukung mode TTL, Manual, dan FP High-Speed Sync. EF-W1 memungkinkan kita mengambil kendali penuh atas EF-60 saat tidak terpasang di bodi kamera dan kompatibel dengan flash NAS (Nissin Air System) lainnya. Serta, mendukung hingga tiga grup dan 8 saluran.

Shoe-Mount-Flash-EF-60-4

Shoe Mount Flash EF-60 dibanderol US$400 atau sekitar Rp5,8 jutaan dan Wireless Commander EF-W1 US$200 atau Rp2,9 jutaan. Keduanya kompatibel dengan kamera large format seperti GFX100, GFX 50S, dan GFX 50R. Juga kamera APS-C Fujifilm X-series seperti X-H1, X-Pro2, X-Pro3, X-T1, X-T2, X-T3, X-T4, X -T20, X-T30, X- E3, X100F, dan X100V.

Sumber: DPreview

Laowa Bawa Lensa Macro dan Ultra-Wide ke Sistem L-Mount

Venus Optics telah mengumumkan akan membawa enam lensa Laowa untuk sistem L-Mount. Selain Leica, saat ini L-Mount juga digunakan oleh Panasonic dan Sigma, mereka tergabung dalam L-Mount Alliance yang dibentuk pada tahun 2018.

Dari Leica, ada Leica SL, Leica TL2 dan Leica CL. Panasonic dengan Lumix S series yaitu Lumix S1, S1R, dan S1H. Serta, Sigma adalah Sigma FP. Lensa besutan ketiganya, tidak hanya 100 persen compatible tapi juga menjadi lensa native.

Laowa-1

Kehadiran Laowa pun menambah variasi dan terutama soal harga yang relatif lebih terjangkau. Enam lensa Laowa tersebut terdiri dari tiga lensa ultra wide seperti Laowa 10-18mm f/4.5-5.6, Laowa 12mm f/2.8 Zero-D, dan Laowa 15mm f/2 Zero-D yang ideal untuk foto landscape maupun travel karena dimensinya ringkas.

Serta, tiga lensa yang akan memanjakan para fotografer macro yaitu Laowa 15mm f/4 Wide Angle Macro, Laowa 65mm f/2.8 2X Ultra-Macro, dan Laowa 100mm f/2.8 2X Ultra Macro APO. Keenam lensa full frame ini juga beberapa tersedia untuk sistem Sony FE, Canon RF, dan juga Nikon Z.

Dimensi dan bobotnya lensa Laowa ini tidak akan jauh berbeda dengan sistem lain. Pun demikian dengan spesifikasinya dan harganya, informasi lengkapnya bisa kunjungi situs web Venus Opctics.

Sumber: DPreview

OPPO Beberkan Perangkat Keras dan Fitur Unggulan Reno4

Indonesia bakal kedatangan OPPO Reno4, smartphone Reno series terbaru ini rencananya akan dirilis pada tanggal 6 Agustus nanti. Sebelumnya, OPPO juga sudah menunjukkan desain Reno4 dan mengungkap beberapa fitur kamera baru seperti AI Color Portrait Mode dan Monochrome Video.

Kali ini, OPPO berbagi informasi terkait perangkat keras dan perangkat lunak, serta fitur-fitur unggulan dari Reno4 secara keseluruhan. Chipset yang digunakan ialah Qualcomm Snapdragon 720G yang mengemas AI Engine terbaru generasi ke-5 dan akan membantu performa Reno4 dalam menjalankan fitur-fitur kecerdasan buatan yang terintegrasi di ColorOS 7.2 yang berbasis Android 10.

Snapdragon 720G ini dibuat dengan proses fabrikasi 8nm dan Low Power DDR4X Semiconductor. Dibandingkan dengan MediaTek Helio P95 pada Reno3 Pro, kinerja CPU single-core meningkat sekitar 46% dan kinerja CPU multi-core meningkat sekitar 26% berdasar hasil tes Geekbench. Sedangkan, kinerja GPU-nya meningkat sekitar 40% menurut hasil tes Manhattan.

AON Smart Sensor

oppo-beberkan-perangkat-keras-dan-fitur-unggulan-reno4-3

Sekarang mari bahas beberapa fitur unggulan Reno4. Tampak depan, kita melihat Reno4 memiliki dual punch-hole. Meski begitu, sebetulnya Reno4 hanya punya satu kamera depan dan satunya lagi adalah sensor yang disebut OPPO sebagai AI-enhanced smart sensor untuk fitur Smart Spying Prevention.

Contohnya saat ada pesan masuk, sensor akan mengidentifikasi dan memastikan hanya pemilik yang boleh melihat notifikasi tersebut. Kalau bukan pemiliknya, maka konten notifikasi akan disembunyikan untuk melindungi privasi pengguna.

Lebih lanjut, bila hanya satu wajah yang terdeteksi, maka kamera depan akan dihidupkan untuk mengidentifikasi wajah pemiliknya dan akan ditampilkan seluruh pesan. Sebaliknya, jika sensor mendeteksi ada lebih dari satu orang yang menghadap ke layar, maka notifikasi akan tetap ditampilkan tetapi isi konten tidak akan ditampilkan.

Selain untuk perlindungan privasi, sensor ini juga memperluas fungsi Reno4 dengan membawa fitur Smart AirControl, Smart Rotation, dan Smart Always On. Smart Air Control memungkinkan kita pengguna untuk berinteraksi dengan Reno4 tanpa menyentuh layar.

Saat ini, fungsinya memang masih sebatas untuk menggulirkan halaman layar ke arah atas dan ke bawah. Tetapi fitur ini akan terus dikembangkan, saat ini aplikasi yang didukung ialah YouTube, Facebook, Instagram, dan TikTok.

Fungsi lain, kita bisa menjawab panggilan telepon tanpa menyentuh layar. Lalu, ada ke Smart Always On Display yang dapat mengidentifikasi pengguna yang terus-menerus melihat layar, sehingga layar tidak akan mati.

ColorOS 7.2

oppo-beberkan-perangkat-keras-dan-fitur-unggulan-reno4-1

OPPO Reno4 menjalankan antarmuka terbaru ColorOS 7.2 yang berbasis Android 10. Sejumlah fitur baru diusungnya, seperti Super Power Saving Mode yang memanfaatkan pendekatan seluruh sistem (seperti penyesuaian frekuensi CPU dan kecerahan layar) untuk menghemat daya.

Dalam Super Power Saving Mode, ada enam aplikasi yang dapat ditampilkan pada homescreen. Secara default, ada telepon, pesan, jam, dan bisa ditambah untuk aplikasi lainnya. Ketika baterai Reno4 turun menjadi 10% dan 5%, pesan pop-up akan muncul yang meminta pengguna untuk mengaktifkan mode ini.

Dengan fitur ini, Reno4 dapat berkirim pesan WhatsApp selama 1,5 jam dan menelepon lebih dari 1 jam dengan baterai hanya 5%. Bila baterai habis pun kita bisa mengisi ulang baterai dari 0 persen ke 50 persen dengan waktu 20 menit saja. Serta, 56 menit secara penuh berkat 30W VOOC Flash Charge 4.0 yang dibawa Reno4.

Yang juga cukup menarik ialah fitur icon pull down gesture, yang memungkinkan menggunakan Reno4 dengan satu tangan. Ketika menggeser ke arah atas, di bagian tepi kiri atau kanan homescreen, maka ikon aplikasi akan mengecil ke setiap ke sudut sehingga bisa dijangkau ibu jari.

 

Sony Umumkan A7S III, Tawarkan 4K 120p dan 1080p 240p 10-bit 4:2:2

Setelah berselang lima tahun, Sony akhirnya mengumumkan kamera mirrorless full frame video-centric penerus A7S II yang dirilis tahun 2015 silam. Adalah Sony A7S III yang seluruhnya dirancang ulang, termasuk sensor dan prosesor gambar baru.

Sensor baru ini tetap beresolusi 12,1MP, tapi dengan struktur back-illuminated. Kenapa resolusinya hanya 12,1MP? Tujuannya ialah untuk menghasilkan ukuran per piksel yang besar.

sony-umumkan-a7s-iii-2

Semakin besar pikselnya, maka semakin banyak cahaya yang masuk sehingga meningkatkan sensitivitas terhadap cahaya dan minim noise saat menggunakan ISO tinggi. Sebagai informasi, tambahan ‘S’ sendiri punya dua arti yaitu sensitivity dan speed.

Selain itu, penggunaan struktur back-illuminated juga meningkatkan kecepatan pembacaan data 2x. Dengan kombinasi prosesor gambar baru Bionz XR yang terdiri dari dua gabungan prosesor, membuat kinerja pemrosesan meningkat hingga 8x lebih tinggi dibandingkan dengan sistem konvensional.

Kemampuan Perekam Video

Sony A7S III dapat merekam video 4K hingga 120 fps dan Full HD 240 fps dengan full-pixel readout tanpa pixel binning dan mendukung ISO sampai 409.600. Dengan S-Log3 yang menawarkan dynamic range 15+ stop dan punya ISO minimum 160 sehingga lebih fleksibel saat pengambilan gambar maupun saat post-production.

Sony menambah kemampuan perekaman video All-Intra 10-bit depth yang memiliki gradasi 4x lebih kaya dibandingkan dengan 8-bit. Serta, 4:2:2 color sampling pada semua format dan frame rate, baik resolusi 4K maupun Full HD langsung ke SD card. Video dapat disimpan dalam format H.264 atau format baru XAVC HS dengan codec H.265 HEVC yang menawarkan kompresi 2x lebih tinggi.

sony-umumkan-a7s-iii-5

Sistem fast hybrid AF-nya memiliki  759 point phase-detection, mencakup 92 persen area sensor, dan dapat bekerja di semua mode termasuk saat merekam video 4K 120p. Punya real-time tracking dan real-time Eye AF berbasis AI yang performanya diklaim meningkat 30 persen.

Untuk pertama kalinya, Sony A7S III kini mendukung perekaman video Raw pada 4K 60p menggunakan external recorder lewat port HDMI. Sony juga berhasil mengurangi efek rolling shutter tiga kali lebih baik dibanding A7S II.

Sementara, bagi yang butuh workflow cepat, A7S III dapat merekam video 10-bit HLG (HDR). Juga tersedia creative look, ada 10 jenis preset yang bisa digunakan untuk foto maupun film.

sony-umumkan-a7s-iii-3

Fitur lainnya, Sony A7S III memiliki 5-axis image stabilization dengan Active Mode yang sangat membantu saat syuting secara handheld. Bahkan ketika menggunakan lensa wide angle native dari Sony, maka hasilnya sangat halus dan stabil seperti pakai gimbal.

Video berkualitas tinggi, tentu menggunakan banyak data dan panas pun tidak bisa dihindari. Untuk itu, Sony mengembangkan mekanisme pembuangan panas baru yang memungkinkan merekam video 4K 60p 10-bit 4:2:2 lebih dari satu jam hingga baterai habis.

Fitur yang dinantikan lain, A7S III punya memiliki layar vari-angle yang berarti dapat berputar ke samping dan memberikan kebebasan saat syuting. Sistem menu pada kamera ini juga didesain ulang sepenuhnya dan dapat dioperasikan melalui layar sentuh. Ketika mode video dipilih, menu akan berubah dan menampilkan konfigurasi khusus video.

sony-umumkan-a7s-iii-4

Selain untuk videografi, A7S III juga andal untuk fotografi minim cahaya. Dengan ISO dari 80-102.400 yang bisa diekspansi 40 ke 409.600. Yang juga istimewa ialah electronic viewfinder-nya yang punya resolusi sangat tinggi 9,44 juta titik yang pertama di dunia.

Untuk menampung file, kamera ini punya dual slot untuk UHS-II SD card dan CFexpress Type-A. Lalu, berapa harga Sony A7S III dan kapan tersedia? Rencananya Sony A7S akan mulai tersedia pada akhir bulan Septermber 2020 mendatang dengan harga mulai dari US$3499 atau sekitar Rp51 jutaan.

[Review] ASUS VivoBook S14 (M433), Lebih Terjangkau Dengan Prosesor AMD Ryzen 7 4700U

Pada bulan Juni lalu, ASUS menghadirkan sejumlah produk yang ditenagai oleh prosesor mobile AMD Ryzen 4000 series. Di mana salah satunya adalah ASUS VivoBook S14 (M433), laptop mainstream yang dirancang untuk generasi muda.

Kalau ditilik dari penampilannya memang tampak familier, serupa dengan ASUS VivoBook S14 (S433) yang dirilis pada bulan Mei. Keduanya memang sama-sama menyandang nama “VivoBook S14”, bedanya terletak pada prosesor yang digunakan yaitu antara Intel Core generasi ke-10 atau AMD Ryzen 4000 series.

Mari kita bandingkan harganya, VivoBook S14 (S433) dengan prosesor Intel Core i5-10210U dibanderol Rp13.999.000 dan Rp15.999.000 untuk varian Intel Core i7-10510U. Sementara, VivoBook S14 (M433) dengan AMD Ryzen 7 4700U dibanderol Rp11.799.000.

Seperti biasa, harga dari laptop berbasis AMD selalu lebih menarik dibanding Intel. Tetapi bagaimana dengan performanya? Biar tidak penasaran, simak review ASUS VivoBook S14 (M433) berikut ini sampai tuntas.

Desain

review-asus-vivobook-s14-m433-2

ASUS menyediakan VivoBook S14 (M433) dalam empat warna, yaitu gaia green, resolute red, dreamy silver, dan indie black. Untuk kedua kalinya, saya kebagian indie black – warna ini menimbulkan kesan elegan dan minimalis.

Sebagai laptop VivoBook S yang merupakan kelas tertinggi dalam keluarga VivoBook series, build quality-nya terasa premium. Kerangkanya terbuat dari material aluminium alloy dengan desain diamond cut di bagian tepinya yang menambah kesan mahal.

Namun yang bikin saya kesengsem ialah perawakannya ringkas dan tipis, cocok buat kalangan anak muda yang punya mobilitas tinggi. Dimensi persisnya 32,4×21,3×1,59 cm dengan bobot 1,4 kg, sehingga praktis saat diajak bepergian setiap hari.

review-asus-vivobook-s14-m433-3

Bagian depannya, didapati tulisan “ASUS VivoBook” yang ditempatkan di samping sehingga menyisakan banyak ruang kosong atau disebut negative space. Kita dapat memanfaatkan area kosong ini untuk menempelkan stiker dan ASUS juga menyertakan beberapa stiker eksklusif di paket penjualannya.

Layar

review-asus-vivobook-s14-m433-4

Saat tutupnya dibuka, kita disambut oleh layar seluas 14 inci yang dikemas dalam desain NanoEdge Display. Bezel samping layarnya tipis hanya 5,7 mm dan 10,8 mm untuk sisi atasnya, hasilnya adalah screen-to-body ratio mencapai 85 persen dan ukuran keseluruhan bodi yang lebih kecil.

Ukuran layar 14 inci tergolong sedang, tidak begitu besar tapi juga tidak sempit sehingga cukup ideal untuk bekerja dengan nyaman dan produktif. Ukurannya pas untuk aktivitas seperti browsing, membuat laporan, virtual meeting, dan sebagainya.

Layarnya menggunakan panel LED-backlit beresolusi Full HD (1920×1080 piksel). IPS-level dengan sudut pandang lebar hingga 178 derajat dan mampu mereproduksi warna pada color space sRGB hingga 100 persen.

Dengan kata lain, VivoBook S14 (M433) juga siap untuk mengakomodir kebutuhan para content creator guna membantu pembuatan konten kreatif. Misalnya editing video untuk YouTube, editing foto, bikin konten Carousel Instagram, dan lainnya.

Beralih ke bagian bawah layar, terpampang keyboard berukuran penuh (full size) yang dilengkapi backlit dan punya tombol enter yang unik dengan tepian color-blocking yang menjadi pusat perhatian. Keyboard-nya memiliki key travel 1.4mm, aktivitas mengetik cepat dapat dilakukan dengan nyaman.

Lalu, pada area touchpad ditemukan sensor sidik jari yang terintegrasi dengan fitur Windows Hello. Dengan begitu, kita dapat login lebih cepat dan praktis tanpa perlu mengetikkan kata sandi untuk masuk ke dalam sistem Windows 10.

Konektivitas

ASUS VivoBook S14 (M433) telah dilengkapi dengan beragam konektivitas modern. Salah satunya modul WiFi 802.11ax atau WiFi 6 yang merupakan teknologi komunikasi data nirkabel generasi terbaru.

Dibanding dengan WiFi generasi sebelumnya, WiFi 6 menjanjikan kecepatan transfer data yang lebih tinggi hingga tiga kali lipat. Kapasitas jaringannya juga hingga empat kali lipat lebih banyak dan latency hingga 75 persen lebih rendah.

Sementara untuk konektivitas lainnya, di sisi kanan terdapat dua port USB 2.0 dan microSD card reader. Sedangkan, di sisi kiri terdapat port DC-in, HDMI, USB 3.2 Gen 1 Type-A, USB-C 3.2 Gen 1 yang menjanjikan kecepatan transfer data lebih cepat, dan audio jack combo.

Selain itu, port USB Type-C juga dapat dimanfaatkan untuk mengkoneksikan VivoBook S14 (M433) dengan berbagai perangkat eksternal modern. Kini mulai banyak perangkat yang memanfaatkan USB Type-C sebagai interface-nya.

Hardware & Performa

review-asus-vivobook-s14-m433-9

ASUS VivoBook S14 (M433) telah ditenagai oleh prosesor mobile AMD Ryzen 4000 series. Prosesor generasi terbaru ini hadir dengan arsitektur core “Zen 2” terbaru dari AMD dan merupakan prosesor mobile x86 pertama di dunia yang menggunakan teknologi 7nm. Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z sebagai berikut:

Sejauh ini, hanya ada satu varian yang tersedia yakni AMD Ryzen 7 4700U dengan chip grafis AMD Radeon. Prosesor mobile ini memiliki konfigurasi 8 core dan 8 thread dengan Max Boost hingga 4.1GHz, dan cache 12MB.

Performanya turut ditopang RAM sebesar 8GB DDR4 3200MHz dual channel dan penyimpanan berupa PCIe SSD sebesar 512GB. Kombinasi tersebut tak hanya powerful untuk berbagai aktivitas tetapi juga efisien.

Sebagai gambaran untuk menilai kemampuan performanya, VivoBook S14 (M433) meraih skor multi-core 21.169 dan 4.927 untuk single-core pada software benchmark Geekbench 4. Artinya laptop ini memang powerful dan memadai untuk menangani berbagai pekerjaan seperti tugas dan aplikasi kantor, tugas kuliah/sekolah, hingga pekerjaan kreatif seperti edit foto maupun membuat desain.

Sementara, untuk Cinebench R15 mendapatkan skor CPU 1.051 cb dan 182 cb untuk single-core. Sesekali VivoBook S14 (M433) bisa diajak kerja berat, seperti editing video dan bermain game casual atau eSports.

Saya bilang sesekali, kalau butuh laptop buat gaming atau editing video rutin maka lebih baik memilih laptop seri ROG atau TUF Gaming. Prosesor yang digunakan juga merupakan versi hemat daya, hal itu juga yang membuat VivoBook S14 (M433) dapat menemani penggunanya dalam jangka waktu lebih lama.

Verdict

review-asus-vivobook-s14-m433-10

Terus terang, kehadiran laptop berbasis AMD Ryzen 4000 series bikin saya girang. Sebab performa dan harganya ketemu, tetap dibanderol dengan sangat kompetitif. Termasuk ASUS VivoBook S14 (M433), harga resminya Rp11.799.000, tapi pada AMD Official Store di Tokopedia bisa didapat dengan harga promo Rp10.299.000.

Bila budget-nya masih belum masuk, kabar baiknya laptop dengan AMD Ryzen 3000 series atau generasi sebelumnya – harganya pada turun. Kalau mau bersabar, pilihan produk dengan AMD Ryzen 4000 series juga bakal lebih bervariasi, karena tak cuma ASUS yang getol, pabrikan lain juga.

Menurut saya, bila Anda butuh laptop ringkas yang cukup premium dengan performa bisa diajak ngebut sesekali untuk tugas berat. Saya pikir VivoBook S14 (M433) pilihan yang tepat. Sebagai informasi penutup, laptop ini sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Home & Student 2019 orisinil pre-Installed yang dapat digunakan selamanya. Juga punya dua tahun garansi global, ditambah satu tahun layanan garansi eksklusif ASUS Perfect Warranty yang mana ASUS akan mengganti kerusakan akibat kesalahan pengguna dan hanya perlu membayar 20 persen total biaya.

Sparks

  • Dimensi ringkas dan build quality-nya cukup premium
  • Ditenagai prosesor mobile AMD Ryzen 7 4700U yang powerful
  • RAM 8GB DDR4 3200MHz dual channel 
  • Penyimpanan PCIe SSD 512GB
  • Mendukung WiFi 6 dan punya port USB Type-C
  • Harga sangat kompetitif

Slacks

  • Layar level-IPS 
  • Bezel layar dari plastik
  • Belum mengadopsi USB Thunderbolt