Sony Umumkan ZV-1, Kamera Compact Terjangkau Buat Nge-Vlog

Saat saya mendengar rumor bahwa Sony akan merilis kamera baru dengan dimensi ringkas. Saya berharap itu adalah penerus Sony A5100 dan A5000 yang sudah cukup lama tidak di-update. Ternyata yang diumumkan adalah lini produk yang benar-benar baru untuk kamera compact yang disebut Sony ZV-1.

Ya, Sony ZV-1 seperti versi lite atau terjangkau dari kamera compact premium Sony RX100 series. Kamera ini dirancang untuk membuat konten video dan telah dilengkapi sejumlah fitur baru untuk mendukung aktivitas nge-vlog.

sony-umumkan-zv-1-kamera-compact-terjankau-4

“Kamera terbaru ZV-1 dari Sony dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat akan perangkat kamera berkualitas yang mudah digunakan untuk merekam video kasual. Kami berupaya untuk selalu mendengarkan konsumen kami, dan kamera ini merupakan hasil masukan langsung dari komunitas kami yang begitu besar,” ungkap Kazuteru Makiyama, President Director PT Sony Indonesia.

Memiliki desain inovatif yang dilengkapi dengan teknologi, pengaturan, dan mode terbaru, kamera ini memungkinkan pemula untuk merekam video sederhana dengan cara yang tidak dapat mereka lakukan sebelumnya. Kamera ZV-1 hadir untuk membuat subjek di dalam video dapat stand out di lingkungan apapun. Setiap fiturnya dioptimalkan untuk pengambilan video sederhana,” tambahnya.

Untuk spesifikasinya, Sony ZV-1 memiliki sensor CMOS stacked tipe 1.0 inci beresolusi 20MP dengan cip DRAM dan prosesor BIONZ X generasi terbaru dengan LSI front-end. Bersama lensa 24-70mm f1.8-2.8 ZEISS Vario-Sonnar T*.

sony-umumkan-zv-1-kamera-compact-terjankau-3

Soal kemampuan video, Sony ZV-1 sanggup merekam video UHD 4K 30p full pixel readout tanpa pixel binning pada codec XAVC S, 1080 hingga 120p, dan video high-speed upscaled hingga 960p. Sudah mendukung picture profile dan kompatibel dengan ‘Movie Edit add-on’ dari aplikasi seluler “Imaging Edge” untuk stabilisasi gambar saat mengedit kemampuan Highlight untuk mengedit aspek rasio untuk Instagram dan aplikasi lainnya.

Sejumlah fitur baru untuk pembuatan konten video antara lain desain layar LCD vari-angle, stabilisasi gambar yang tertanam di dalam bodi kamera, sistem autofocus dengan Real-time Eye AF dan Real-time Tracking yang cepat, hingga Directional 3-capsule Mic terbaru yang dirancang untuk menangkap audio forward-directional. Di mana memungkinkan kamera menangkap suara subjek sambil meminimalisir kebisingan latar belakang.

sony-umumkan-zv-1-kamera-compact-terjankau-2

Untuk fleksibilitas tambahan, ZV-1 memiliki jack mic standar 3.5mm dan Multi Interface Shoe (MI shoe) sehingga mudah untuk menghubungkan berbagai mikrofon eksternal. ZV-1 juga dilengkapi dengan aksesoris wind screen yang pas saat dipasang pada MI shoe untuk meminimalisir gangguan angin.

Salah satu mode terbaru dari Sony ZV-1 fitur Bokeh Switch terbaru, yang mampu menyesuaikan optical aperture dengan cepat antara latar belakang blur yang lebih banyak dan lebih sedikit tanpa kehilangan fokus pada subjek. Face Priority autoexposure (AE) untuk mendeteksi dan memprioritaskan wajah subjek serta menyesuaikan paparan cahaya untuk memastikan agar wajah dapat tertangkap dengan pencahayaan yang ideal dalam lingkungan apapun.

Pengguna juga dapat dengan nyaman menggunakan ZV-1 dengan satu tangan berkat genggaman bodi kamera yang mudah dipegang serta tombol REC film yang besar terletak di bagian atas kamera untuk akses cepat pada perekaman video, juga lampu rekaman pada bagian depan kamera yang menunjukan jika kamera sedang merekam secara aktif.

Sony ZV-1 dibanderol dengan harga US$799 atau sekitar Rp11,7 jutaan. Direntang harga tersebut, secara langsung Sony ZV-1 akan berhadapan dengan Canon PowerShot G7 X Mark III. Tertarik? Dipastikan akan segera hadir di Indonesia di tahun 2020.

Membuat Visual Webinar Terlihat Profesional dengan EOS Webcam Utility Beta

Pada kondisi pandemi covid-19 saat ini, kegiatan seperti workshop, seminar, meeting, presentasi, dan belajar mengajar. kini dialihkan secara online atau disebut webinar.

Perubahan perilaku ini tentu butuh waktu dan pembelajaran, masih banyak pelaku webinar baik pembicara maupun peserta yang belum familier menggunakan platform webinar. Mereka masih mengandalkan peralatan sederhana yaitu smartphone atau webcam laptop dan earphone.

Lantas, bagaimana cara meningkatkan kualitas visual webinar Anda? Salah satunya dengan menggunakan kamera digital sebagai pengganti webcam.

Penggunaan kamera digital ini akan meningkatkan kualitas visual webinar Anda secara signifikan agar terlihat lebih profesional. Sensor kamera yang besar juga membuatnya bisa lebih diandalkan di lokasi webinar indoor dengan pencahayaan seadanya.

Canon EOS WebCam Utility Beta

Canon-4

Kabar baiknya pada bulan April lalu, Canon telah merilis software untuk mendukung webinar yang disebut Canon EOS WebCam Utility Beta. Agar kita bisa menggunakan kamera digital Canon baik DSLR, compact, maupun mirrorless untuk menggantikan webcam.

Pada ajang Datascrip Solution Days E-Conferense 2020 beberapa waktu yang lalu, salah satu topik webinar membahas penggunaan Canon EOS WebCam Utility Beta. Software bisa diunduh secara gratis dan hanya tersedia di platform Windows 10.

Selanjutnya, sambungkan kamera menggunakan kabel HDMI dan berikut daftar kamera yang didukung. Anda juga bisa menggunakan software pendukung webinar seperti Sparkocam atau OBS Studio. Menurut pembicara Agustinus Tri Mulyadi, dari sisi alat ada tiga kategori webinar dari sisi alat, sederhana, standar, dan profesional.

Untuk platform webinarnya sendiri ada social media seperti live streaming YouTube, Instagram, dan FaceBook. Sementara, untuk aplikasi webinar meeting umumnya mengandalkan Zoom, Skype, Google Meet, Microsoft Teams, dan lainnya.

4 Smartphone OPPO dengan Kamera dan Layar Terbaik Untuk Silaturahmi Virtual Saat Lebaran

Pandemi covid-19, work from home, dan bertepatan dengan bulan Ramadhan. Membuat konsumsi dan produksi konten digital di smartphone meningkat tajam. Banyak yang mengandalkan smartphone untuk bekerja, belajar, menciptakan konten, dan sekaligus menjadi pusat hiburan sambil ngabuburit. Misalnya streaming video di YouTube, film dan serial di Netflix, hingga bermain game saat menunggu buka puasa.

Kebutuhan smartphone yang tinggi tersebut juga tentunya harus diimbangi dengan perangkat yang punya spesifikasi gahar. Terutama dari sisi performa yang harus powerful, kamera yang dapat diandalkan, serta layar yang mampu memanjakan mata agar dapat melakukan panggilan video yang jernih dan merasakan pengalaman bersilaturahmi secara virtual saat momen lebaran nanti.

Nah kalau smartphone yang Anda cari harus bermerek OPPO, maka pilihan yang terbaik jatuh pada lini produk OPPO Find dan Reno series. Find series sendiri ialah smartphone flagship OPPO yang hadir bila benar-benar mengusung teknologi baru.

Sementara, Reno series ialah smartphone kelas menengah dan premium mereka. Yang terbaru pada Find series ialah Find X2 dan Find X2 Pro, serta Reno3 dan Reno3 Pro di Reno series.

OPPO Find X2 dan Find X2 Pro

OPPO-Find-X2-Series

Spesifikasi yang diusung oleh kedua smartphone ini identik, yang beda adalah konfigurasi kamera belakangnya. Dari sisi layar, Find X2 series mengemas ultra vision screen 6,7 inci QHD+ dengan panel AMOLED 120Hz, maksimal brightness 800 nits, dukungan HDR+, dan diproteksi Corning Gorilla Glass 6.

Dapur pacunya, smartphone Android dengan ColorOS 7.1 ini mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 865 yang membawa konektivitas 5G dan WiFi 6. Berpadu RAM 12GB, penyimpanan internal 512GB, dan baterai 4260 mAh (Find X2 4200 mAh) dengan teknologi SuperVOOC 2.0 65W yang sanggup mengisi penuh dalam waktu 38 menit.

Sekarang bahas kamera, Find X2 Pro mengusung kamera utama dengan sensor baru Sony IMX689 yang secara eksklusif dikembangkan untuk OPPO. Resolusinya masih sama, 48MP tapi dengan ukuran sensor lebih besar 1/1.43 inci sehingga tiap pikselnya berukuran 1.12µm.

Dengan teknologi pixel binning 4 in 1, hasil optimalnya ialah 12MP dengan ukuran per piksel 2.24μm dan sanggup menjepret dalam format Raw 12 bit. Sebagai pembading, X2 menggunakan sensor Sony IMX586 48MP 1/2 inci dengan piksel 0.8µm yang mana hasil optimalnya adalah 12MP 1.6µm.

Selain itu, X2 Pro juga mengemas Sony IMX586 48MP sebagai kamera sekunder dengan lensa ultra wide yang menyuguhkan bidang pandang 120 derajat dan mode ultra macro 3cm. Lalu, yang spesial lagi dari X2 Pro ialah kamera 13MP dengan struktur periscope yang menyuguhkan kemampuan 10x hybrid zoom dan 60x digital zoom.

Sementara, kamera dengan lensa ultra wide pada Find X2 beresolusi 12MP dengan sensor Sony IMX708 yang juga menyuguhkan bidang pandang 120 derajat dan mode ultra macro 3cm. Serta, 13MP dengan lensa telephoto normal yang menyuguhkan kemampuan 5x hybrid zoom dan 20x digital zoom.

Ya, kamera belakang Find X2 Pro memang sangat superiror. Sementara, kamera depan pada Find X2 dan Find X2 Pro beresolusi 32MP dan keduanya dapat merekam video 4K hingga 60fps.

Dengan perbedaan kemampuan kamera, Find X2 dibanderol Rp14.999.000 dalam warna ceramic black dan blue ocean (glass). Sedangkan, Find X2 Pro dibanderol Rp17.999.000 dalam warna ceramic black dan orange tea (vegan leather).

OPPO Reno3 dan Reno3 Pro

OPPO-Reno3-K1

Kalau OPPO Find X2 series kemahalan, maka alternatifnya ialah Reno3 series. Meski bersaudara, mereka merupakan dua smartphone yang sangat berbeda.

Mulai dari tampilan Reno3, bagian muka Reno3 seperti kebanyakan smartphone mainstream lainnya dengan notch waterdrop di ujung layar guna menampung kamera depan 44MP. Sedangkan Reno3 Pro tidak punya notch, digantikan dengan dual punch hole yang terletak di pojok kiri atas yang menampung kamera depan 44MP + 2MP.

Keduanya sama-sama mengusung panel Super AMOLED 6,4 inci beresolusi 1080×2400 piksel dalam aspek rasio 20:9. Serta, sudah dilengkapi Netflix HD Certification untuk menonton film atau serial dengan resolusi 1080p di aplikasi Netflix yang menjadi aplikasi bawaan di Reno3 series.

OPPO-Reno3-Pro-K1

Beralih kamera, pengguna Reno3 harus puas dengan kamera utama 48MP. Sedangkan, Reno3 Pro punya resolusi lebih yaitu 64GB. Sisanya sama, ada kamera 8MP dengan lensa ultra wide, 13MP dengan lensa telephoto, dan 2MP dengan lensa monokrom. Lengkap dengan kemampuan 5x hybrid zoom dan 20x digital zoom, serta punya mode ultra clear image 108MP.

Untuk dapur pacunya, kegiatan ber-smartphone pada Reno3 digerakkan oleh chipset MediaTek Helio P90, didukung RAM 8GB, storage 128GB, dan baterai 4.000 mAh dengan VOOC Flash Charge 3.0 20W. OPPO Reno3 dibanderol Rp5.199.000 dalam warna midnight black dan sky white.

Sementara, Reno3 Pro mengandalkan chipset MediaTek Helio P95 yang terbaru, RAM 8GB, storage 256GB, dan baterai 4.025 mAh dengan VOOC Flash Charge 4.0 30W. OPPO Reno3 Pro ini dibanderol Rp7.999.000 dalam warna midnight black dan sky white.

Sebagai hadiah jelang hari Kemenangan, OPPO memberikan Promo Heboh Buat Lebaran untuk berbagai seri smartphone. Anda bisa memperoleh paket lengkap OPPO A92 seharga Rp4.199.000 dan potongan Rp100.000 untuk setiap pembelian bundling Enco W31. OPPO juga memberikan cashback hingga ratusan ribu untuk pembelian seri OPPO A12 dan OPPO A31. Sementara cashback hingga satu juta rupiah akan diberikan untuk pembelian Reno3 series.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Samsung Gelar Workshop Online, Dorong Pengguna Memaksimalkan Kamera Galaxy S20 Series

Untuk menginspirasi kita semua melakukan banyak kegiatan positif selama di rumah saja. Samsung pada tanggal 20 Mei 2020 mengadakan acara live streaming workshop online bertajuk #GetThroughThisTogether dan #WithGalaxyS20.

Pada workshop ini, Taufiq Furqan selaku Samsung Mobile Product Manager Samsung Electronics Indonesia menjelaskan sejumlah fitur kamera di Galaxy S20 series guna mengabadikan momen sehari-hari secara kreatif saat pandemi. Pertama ialah capture with crystal clarity.

Seperti yang kalian tahu, Galaxy S20 Ultra memiliki kamera utama 108MP. Serta, 64MP untuk Galaxy S20 dan S20 Plus. Selain untuk mendapatkan foto yang detail, resolusi tinggi ini memungkinkan kita mengatur ulang komposisi dengan melakukan crop.

“Ambil saja foto dengan resolusi tertinggi, misalnya di Galaxy S20 Ultra 108MP. Bila ada yang kurang dan perlu diedit tetap bisa karena resolusinya tinggi,” ungkap Taufiq.

Sebaliknya bila memotret di kondisi cahaya redup, sensor ISOCELL Bright HM1 di Galaxy S20 Ultra ini mengemas teknologi Nona-binning. Di mana, sembilan piksel bekerja menjadi satu sehingga tiapnya piksel punya ukuran besar 2,4um.

Berikutnya ada Space Zoom untuk mengabadikan momen yang jaraknya jauh, misalnya Super Moon. Single Take untuk menangkap momen dengan lengkap dan banyak output dalam sekali tekan hingga 14 foto dan video sekaligus (10 foto dan 4 video) dengan durasi antara 3 sampai 10 detik. Hingga Super Steady 2.0 untuk membuat rekaman video stabil tanpa perlu tripod atau gimbal.

Dalam kesempatan ini, Taufiq Furqan juga berbincang seru dengan Dian Sastrowardoyo sebagai Team Galaxy. Soal bagaimana ia memanfaatkan fitur perekamanan video 8K 30 fps di Galaxy S20 Ultra.

Dian berbagi cerita, soal bagaimana pekerjaan seperti shooting dan photo session yang sebelumnya harus melibatkan banyak crew, bisa dilakukan sendiri atau berkolaborasi dengan menggunakan Galaxy S20 series. Ia juga berbagi tips untuk mengabadikan momen di rumah agar para pengguna Galaxy S20 series dan masyarakat dapat bersama-sama menebarkan konten positif di bulan Ramadan ini.

Bicara video 8K, bagi para video content creator jelas bahwa kemampuan merekam video 4K di Galaxy S20 Plus dan Galaxy S20 Ultra menawarkan banyak manfaat. Terutama bagi yang sudah mengedit video di resolusi 4K, 8K menawarkan fleksibilitas cropping karena empat kali lebar dari 4K. Meski bisa juga jadi beban, karena rakus memori dan butuh komputer yang kencang untuk menangani video 8K saat editing di komputer.

Samsung Umumkan Sensor Gambar ISOCELL GN1 Beresolusi 50MP

Samsung telah mengumumkan sensor gambar baru yang dirancang untuk kamera utama smartphone high-end. Adalah Samsung ISOCELL GN1 yang menawarkan resolusi 50MP dengan piksel berukuran 1,2μm.

Untuk pertama kalinya, Samsung menggabungkan sistem autofocus Dual-Pixel dengan teknologi Tetracell. Guna meningkatkan sensitivitas cahaya, serta meningkatkan kinerja autofocus yang lebih tepat dan cepat pada berbagai kondisi pencahayaan.

samsung-umumkan-sensor-gambar-isocell-gn1-beresolusi-50mp-2

Sistem Dual Pixel AF ini artinya setiap piksel memiliki dua dioda, artinya sensor ini memiliki 100 juta phase detection autofocus (PDAF). Semua piksel pada sensor aktif berfungsi ganda sebagai piksel fokus yang meningkatkan kecepatan autofocus di semua kondisi pencahayaan.

Selain itu, Samsung juga memanfaatkan Dual Pixel dan menyediakan algoritma yang dapat mengambil informasi dari masing-masing dioda untuk menghasilkan foto yang setara dengan resolusi 100MP. Sementara itu, teknologi Tetracel akan menggabungkan empat piksel yang berdekatan menjadi satu untuk meningkatkan sensitivitas cahaya terutama saat memoret di cahaya rendah. Hasilnya adalah 12,5MP tapi dengan ukuran per piksel besar 2,4μm.

Selain itu, sensor ISOCELL GN1 menawarkan fungsi Smart-ISO yang secara cerdas menetapkan nilai ISO optimal dan mode HDR secara real-time. Sanggup merekam video 8K 30 fps dan punya electronic image stabilization menggunakan data dari gyro bawaan.

Menurut Samsung, produksi massal sensor ISOCELL GN1 telah dimulai bulan ini. Pada kondisi cahaya yang berlimpah, bisa menggunakan mode 50MP dengan piksel berukuran 1,2μm. Sedangkan dalam kondisi cahaya rendah, teknologi Tetracell dapat menghasilkan foto 12,5MP 2,4μm dengan noise rendah dan rentang dinamis yang luas.

Sumber: GSMArena

5 Kamera Mirrorless Second Buat Belajar Fotografi

Bagi yang hobi fotografi, umumnya kamera mirrorless menjadi senjata utama. Buat yang berencana ingin lebih serius terjun ke dunia fotografi dan butuh kamera mirrorless tapi punya modal pas-pasan, maka kamera second atau bekas bisa menjadi jawabannya.

Pertimbangan lainnya, karena selain kamera itu sendiri kita juga bakal butuh tambahan lensa atau aksesori lain seperti ND filter dan tripod. Lantas, bagaimana caranya untuk mendapatkan kamera mirrorless second berkualitas?

Menurut saya, cara yang relatif cukup aman adalah dengan membeli di toko kamera yang memiliki kredibilitas yang baik contohnya Doss, Focus Nusantara, dan lainnya. Opsi lain, Anda bisa mencarinya sendiri di situs jual beli seperti OLX atau Tokopedia. Biasanya, butuh waktu untuk mendapatkan kondisi yang sesuai diinginkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah masa garansi masih ada atau sudah habis, kelengkapannya termasuk memastikan bahwa baterainya original, hingga jumlah shutter count. Langsung saja, berikut rekomendasi 5 kamera mirrorless second terjangkau yang punya kapabilitas cukup baik untuk fotografi.

1. Sony A6000

Sony-A6000

Ya, siapa yang tidak tahu dengan kamera mirrorless yang satu ini? Sampai saat ini, Sony A6000 masih menjadi primadona banyak orang. Saya pantau harga barunya sangat stabil yaitu Rp7,5 juta untuk body only.

Harga second Sony A6000 bervariasi tergantung kondisi dan cukup mudah didapat di pasar. Kisarannya Rp4 jutaan untuk body only dan Rp5 jutaan dengan lensa kit. Kalau kebutuhan video kalian cukup tinggi, alternatif terbaiknya ialah Sony A6300.

Untuk spesifikasi utamanya, Sony A6000 mengusung sensor CMOS APS-C beresolusi 24MP, mampu memoret beruntun hingga 11 fps, dan sanggup merekam video 1080p hingga 60 fps.

2. Fujifilm X-T20

Fujifilm-X-T20

Dari pantauan saya, Fujifilm sangat gencar mempromosikan X-T20 dengan berbagai penawaran menarik. Dari potongan harga yang cukup menggiurkan, gratis baterai, hingga gratis lensa.

Harga baru Fujifilm X-T20 ini berkisar Rp10 juta dengan lensa kit. Sedangkan, untuk second-nya berkisar Rp6-7 jutaan untuk body only. Selain X-T20, sebetulnya X-T100 dan X-A7 second juga cukup menarik. Namun, kedua yang saya sebutkan tadi levelnya lebih rendah dan belum menggunakan sensor X-Trans.

Sementara, Fujifilm X-T20 ini bisa dibilang turunan langsung dari flagship X-T2. Ia sudah mengusung sensor X-Trans CMOS APS-C 24MP, mampu memotret cepat 8 fps, dan sanggup merekam video 4K 30 fps.

3. Canon EOS M50

Canon-EOS-M50

Fitur foto maupun video EOS M50 ini cukup berimbang dan harganya juga menarik. Kamera mirrorless kelas menengah ini mengusung sensor CMOS APS-C beresolusi 24MP dengan prosesor DIGIC 8 dan sistem Dual Pixel AF.

EOS M50 ini mampu mengambil burst pada 7,4 fps dengan continuous autofocus hingga 10 Raw atau 47 JPEG. Serta, merekam video 4K UHD 30 fps meski dengan crop dan tanpa Dual Pixel AF.

Harga barunya berkisar Rp9,5 juta untuk body only dan Rp11,5 juta dengan lensa kit. Sementara, untuk second-nya berkisar Rp6-7 jutaan. Menurut saya, EOS M50 sangat pantas disebut sebagai suksesor Canon EOS M3 yang sangat populer di masanya.

4. Panasonic Lumix GX85

Panasonic-Lumix-GX85

Beralih ke Panasonic, untuk fotografi mereka memiliki Lumix GX85 yang harganya kini sudah cukup terjangkau. Barunya Rp7,5 juta dengan lensa kit dan second-nya sekitar Rp5,5-6 jutaan.

Lumix GX85 ini merupakan kamera mirrorless dengan sensor CMOS Micro Four Thirds beresolusi 16MP dan prosesor Venus Engine yang sanggup menyuguhkan jepretan 8 fps. Fiturnya sangat lengkap, termasuk 5-axis in-body image stabilization, Dual IS, hingga perekam video 4K UHD 30 fps.

5. Olympus OM-D E-M10 Mark II / Olympus PEN E-PL8

Olympus-OM-D-E-M10-Mark-II

Kedua spesifikasinya cukup identik, namun dengan kemasan desain yang berbeda. Olympus OM-D E-M10 Mark II lebih seperti DSLR lengkap dengan EVF dan grip yang cukup besar. Sementara, Olympus PEN E-PL8 sangat ringkas layaknya kamera compact.

Mereka mengusung sensor CMOS Micro Four Thirds beresolusi 16MP, dilengkapi fitur 5-axis in-body image stabilization, dan perekam video 1080p 30fps. Harganya cukup bervariasi berkisar Rp5-6 jutaan tergantung kondisi dan kelengkapannya.

5 Smartphone OPPO A Series Terbaru yang Cocok Buat Lebaran

Hari Raya Lebaran Idul Fitri 2020 sudah di depan mata, tidak terasa kita sudah memasuki sepuluh hari terakhir. Meski ibadah puasa di bulan Ramadhan kali ini sangat berbeda karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19, tapi tak mengurangi esensinya.

Kita masih bisa menjalankan ibadah di rumah dan silaturahmi secara virtual. Ketika uang THR (Tunjangan Hari Raya) turun, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan, biasanya kita bisa menyisihkan dana untuk upgrade sesuatu, misalnya smartphone. Kalau yang Anda cari ialah smartphone Android kelas menengah dan harus merek OPPO. Berikut lima smartphone OPPO A series yang bisa Anda beli buat lebaran.

1. OPPO A12 – Rp1.999.000

OPPO A12 masih sangat fresh, karena baru dirilis pada akhir bulan April kemarin. Perangkat ini memiliki desain back cover yang menarik karena dipoles dengan pola yang unik, OPPO menyebut desain ini stylist 3D Diamond Blaze.

Sementara pada bagian muka, OPPO A12 mengusung layar 6,22 inci beresolusi 720×1520 piksel dalam rasio 19:9. Di pucuk layarnya bisa dijumpai notch bergaya waterdrop yang menampung kamera depan 5MP f/2.4 dengan fitur AI Beautification.

Untuk kamera belakangnya ada dua unit yang terdiri dari kamera utama 13MP f/2.2 dan kamera portrait 2MP f/2.4 sebagai depth sensor. Soal performa, smartphone ColorOS 6.1 berbasis Android 9.0 Pie ini ditenagai chipset Mediatek Helio P35 dengan konfigurasi RAM 4GB, storage 64GB, dan punya baterai 4.230 mAh.

OPPO A12 dibanderol dengan harga Rp1.999.000 untuk varian dengan konfigurasi RAM dan memori internal 3GB/32GB. Serta, Rp2.299.000 untuk versi 4GB/64GB.

2. OPPO A31 – Rp2.799.000

OPPO-A31

Secara keseluruhan, OPPO A31 ialah versi advanced dari OPPO A12 dengan kamera lebih baik, serta konfigurasi RAM dan memori internal lebih besar. Kedua smartphone masih berjalan di OS Android 9 Pie dengan ColorOS 6.1, ditenagai chipset MediaTek Helio P35, dan baterai berkapasitas 4.230 mAh.

Bedanya, ukuran layarnya sedikit lebih besar yaitu 6,5 inci dan menggunakan apsek rasio lebih panjang 20:9. Meskipun resolusi layarnya masih masih di HD+ (720×1600 piksel).

Kemudian, OPPO A31 memiliki tiga unit kamera belakang dengan kamera utama 12MP f/1.8, 2MP f/2.4 dengan lensa macro, dan 2MP f/2.4 sebagai depth sensor. Serta, 8MP f/2.0 sebagai kamera depan.

Selain itu, dapur pacunya ditopang besaran RAM 4GB atau 6GB dengan kapasitas memori internal yang lapang 128GB. Harga OPPO A31 dibanderol Rp2.799.000 untuk varian 4GB/128GB dan Rp2.999.000 untuk versi 6GB/128GB.

3. OPPO A52 – Rp2.999.000

e04619a80bf70340bddca1a4448f3146_oppo-a52-02

Kalau OPPO A12 dan OPPO A31 ditujukan untuk kelas pemula, OPPO A52 berada di level lebih tinggi. Smartphone yang dirilis pada awal bulan Mei 2020 ini hadir dengan desain layar baru Neo Display dan ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 665 yang powerful di kelasnya.

Bagian muka OPPO A52 mengemas Neo Display dengan lubang di pojok kiri atas guna menyematkan kamera depan 16MP. Menggunakan panel IPS berukuran 6,5 inci, resolusinya sudah Full HD+ (1080×2400 piksel) dalam rasio 20:9.

Balik ke belakang, kita akan menjumpai empat unit kamera yang disusun merapat ke kiri atas dalam modul berbentuk persegi panjang. Kamera utamanya 12 MP f/1.8, 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 13mm, dan sisanya masing-masing 2MP dengan lensa macro dan sebagai depth sensor.

Selain itu, OPPO A52 sudah menjalankan OS Android 10 dengan ColorOS 7.1 versi terbaru dan punya sensor fingerprint yang terletak di sisi kanan smartphone. Soal harga, OPPO A52 dibanderol Rp2.999.000 dengan RAM 6GB dan memori internal 128GB – saya sangat merekomendasikan yang satu ini.

4. OPPO A91 – Rp3.699.000

c6f4f8aa3ecf192f09c6f542265d39e5_OPPO-A91-Black-White

Aspek unggulan utama pada OPPO A91 ialah kemampuan kameranya yang mengusung konfigurasi quad camera dengan kamera utama beresolusi 48MP. Bersamanya ada 8MP dengan lensa ultra-wide angle, 2MP dengan macro, dan 2MP dengan lensa monokrom, serta tak lupa kamera depannya 16MP.

Yang membuatnya cukup istimewa, OPPO A91 sudah dibekali panel Super AMOLED dengan fitur hidden fingerprint unlock dan diproteksi Gorilla Glass 5. Layarnya membentang 6,4 inci, tapi masih menggunakan desain notch bergaya water-drop, resolusinya 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9.

Adapun soal performa, OPPO A91 ditenagai chipset Mediatek Helio P70 ditunjang konfigurasi RAM 8GB dan storage 128GB. Tanki baterai 4000mAh juga didukung pengisian daya cepat 20W VOOC Flash Charge 3.0, memungkinkan pengguna untuk mengisi ulang daya 50 persen dalam 30 menit. Sayangnya, smartphone yang dibanderol Rp3.699.000 ini masih menjalankan OS Android 9.0 Pie dengan ColorOS 6.1.

5. OPPO A92 – Rp4.199.000

OPPO-A92-V2

Bisa dibilang, OPPO A92 merupakan versi Pro dari OPPO A52. Mereka berbagi desain dan spesifikasi yang identik dengan peningkatan di sejumlah area. Mulai dari layar, OPPO A92 mengusung Neo-Display berukuran 6,5 inci beresolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9, bedanya layar yang digunakan sudah berjenis Super AMOLED.

Beralih ke belakang, OPPO A92 mengadopsi desain 3D quad-curve guna mengoptimalkan sudut lengkung pada bagian belakang sehingga lebih nyaman dalam genggaman tangan. Penempatan AI Quad Camera belakangnya disusun dalam modul berbentuk persegi panjang di sisi kiri atas yang tampil kekinian dan sensor fingerprint-nya dipindahkan dari belakang ke sisi kanan smartphone.

Kamera utama OPPO A92 beresolusi 48MP Quad Bayer dengan aperture f/1.7 yang mana secara default menghasilkan foto 12MP dengan ukuran per piksel 1.6µm atau 48MP 0.8µm bila semua piksel digunakan. Bersama 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide yang menyuguhkan bidang pandang 119 derajat. Sisanya masing-masing 2MP dengan lensa monokrom dan sebagai depth sensor.

Soal performa, smartphone Android 10 dengan ColorOS versi terbaru 7.1 ini mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 665 ditopang RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB. Tak hanya itu, kapasitas baterainya juga besar yakni 5.000 mAh yang kini didukung dengan pengisian cepat 18W, sebelumnya hanya dibekali charger 10W.

OPPO We Care

We-Care-

Itu dia rekomendasi lima smartphone OPPO A series terbaru buat lebaran. Kabar baiknya, mulai 15 Mei 2020 OPPO mengumumkan program bertajuk Promo Heboh Buat Lebaran. Di mana OPPO memberikan sejumlah penawaran menarik dan cash back.

Selain itu, di tengah pandemi covid-19 ini OPPO telah mengumumkan program We Care kedua mereka yang ditujukan kepada para petugas medis yang merupakan garda terdepan dalam penanggulangan covid-19 di Indonesia. Program ini berlangsung mulai 15 Mei hingga 15 Juni 2020 di seluruh OPPO Service Center.

Dalam program ini, tenaga medis yang memiliki permasalahan smartphone OPPO akan mendapatkan layanan prioritas, apabila perangkat masih dalam masa garansi, tentunya akan diberikan pengantian sparepart secara cuma-cuma. Sedangkan perangkat yang berada di luar masa garansi, akan mendapat potongan harga 30% untuk pengantian sparepart selain PCB/mesin dan juga potongan 15% apabila terjadi pergantian sparepart terutama untuk bagian PCB atau mesin.

Untuk mendapatkan pelayanan prioritas ini, para petugas medis hanya cukup menunjukkan bukti ID Card yang menerangkan bahwa mereka adalah bagian dari petugas medis. Apabila tenaga medis yang masih bertugas mengalami permasalahan dengan perangkatnya, maka OPPO menyediakan layanan free delivery dengan menghubungi Call Center OPPO di 021 – 290 76776.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

[Review] Samsung Galaxy A31, Naik Kelas dengan Kamera 48MP dan NFC

Samsung belum lama ini meluncurkan Galaxy A31 yang ditujukan untuk mendukung gaya hidup live generation. Smartphone kelas menengah yang dibanderol Rp4.199.000 ini diumumkan lewat acara live streaming mengingat Indonesia saat ini masih dalam kondisi pandemi covid-19.

Sebagai penerus Galaxy A30s, Galaxy A31 pun hadir dengan perbaikan di sejumlah area. Diantaranya peningkatan resolusi layarnya yang kini beresolusi Full HD+, dengan kamera utama 48MP, hingga performa yang harusnya lebih baik.

Apalagi yang menarik dari perangkat terbaru Galaxy A series ini? Berikut review Samsung Galaxy A31 selengkapnya:

Desain Ramping

Dari sisi tampilan, desain Galaxy A31 tidak aneh-aneh, tetap simpel dan minimalis. Bagian mukanya mengemas Infinity-U display dengan bezel samping layar yang tipis dan memiliki lekukan berbentuk U di tepi atas layar guna memuat kamera depan beresolusi 20MP.

Balik ke belakang, back cover-nya disertai pola yang unik dan terdapat efek bias aurora saat melihatnya pada sudut tertentu. Lalu, empat unit kamera belakangnya disusun apik dalam bingkai persegi panjang menyerupai huruf L dan posisinya merapat ke sisi kiri atas.

Hadir dalam dimensi 159.3×73.1×8.6 mm dan bobot 185 gram, profil Galaxy A31 terbilang langsing dan tinggi meski tertanam baterai berkapasitas besar 5.000 mAh. Body-nya memang terbuat dari material plastik, tapi tidak terkesan murahan dan terasa solid di tangan.

Untuk kelengkapan atribut lainnya, tombol power dan volume berada di sisi kanan. Sedangkan, di sisi kiri ada SIM tray yang berisi dua slot nano SIM dan satu slot microSD. Pada sisi atas terdapat mikrofon sekunder, sedangkan jack audio 3,5mm, port USB Type-C, mikrofon utama, dan speaker terletak di sisi bawah.

Infinity U Display 20:9

Review-Samsung-Galaxy-A31-13

Panel yang digunakan berjenis Super AMOLED berukuran 6,4 inci dengan resolusi 1080×2400 piksel yang menghasilkan tingkat kepadatan layar 441 ppi. Kualitas layarnya sudah lebih dari cukup untuk menikmati konten video, aktivitas sehari-hari, maupun bermain game, konten tampil cemerlang dengan warna yang menyenangkan dan punya tingkat hitam yang tinggi khas Super AMOLED.

Menggunakan aspek rasio 20:9, layar Galaxy A31 menjulang ke atas terasa sekali amat panjang dan layarnya terlihat agak sempit. Sisi baiknya, Galaxy A31 bisa dipegang satu dengan mudah, apalagi sudut-sudut body-nya agak membulat. Meskipun ibu jari kita hanya bisa menjangkau setengah layar.

Review-Samsung-Galaxy-A31-18

Rasio memanjang ini menyuguhkan pengalaman menonton film lebih asyik. Serta, mode split screen view dapat menampilkan dua aplikasi secara bersamaan dengan lebih optimal saat multitasking sehingga bisa lebih produktif.

One UI 2.1

Samsung Galaxy A31 melangkah pada sistem operasi Android 10 dengan user interface One UI terbaru versi 2.1 yang sangat user friendly. Ikon-ikonnya tampak besar dan kaya akan fitur.

Dari sisi layar, Galaxy A31 dilengkapi blue light filter dan dark mode untuk membuat pengguna lebih nyaman dengan antarmuka gelap. Lalu, terdapat screen mode vivid atau natural, tata letak home screen satu lapis atau dua lapis, edge screen yang menyediakan akses cepat, hingga sistem navigasi full screen gestures.

Untuk keamanan, perangkat ini mengandalkan On-Screen Fingerprint bersama face recognition untuk buka dan kunci smartphone secara praktis. Fitur andalan lain pada Galaxy A31 ialah adanya NFC yang bermanfaat untuk mengecek dan mengisi saldo di uang elektronik, serta pembayaran digital dengan Samsung Pay.

Quad Camera 48MP

Review-Samsung-Galaxy-A31-4

Kamera belakang Galaxy A31 cukup lengkap, ada empat unit dengan lensa berbeda. Kamera utamanya beresolusi 48MP Quad Bayer dengan aperture f/2.0, menggunakan sensor Samsung ISOCELL Bright GM2 didukung ISP (Image Signal Processor) suguhan chipset MediaTek Helio P65.

Secara default hasil optimalnya 12MP dengan ukuran per piksel besar 1.6µm sehingga mampu menangkap lebih banyak cahaya dan dapat diandalkan dalam kondisi low light. Kendati begitu, mode foto beresolusi juga tetap tersedia di pengaturan rasio dan pilih 4:3 48MP.

Selanjutnya ada kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 13mm untuk fasilitas wide angle. Fitur ini tersedia pada mode foto maupun video, caranya dengan menggeser ikon dua pohon ke tiga pohon yang berada tepat di atas tombol rana.

Sisanya masing-masing 5MP f/2.4 dengan lensa macro dan sebagai depth sensor atau memperoleh foto dengan efek bokeh. Saya cukup terkesan dengan hasil foto macro-nya, hasilnya lumayan meski masih kurang tajam. Kuncinya ada pada jarak pengambilan yaitu 3-5 cm, jadi perlu maju mundur untuk memastikan kita mendapatkan fokus yang tepat.

Review-Samsung-Galaxy-A31-25

Kamera belakang dan depannya ini dapat merekam video sebatas 1080p 30fps, belum sampai 4K. Oh iya, kamera depannya beresolusi 20MP dengan aperture f/2.2. Fitur kamera pada Galaxy A31 terbilang minim. Selain mode foto dan video, hanya ada mode live focus, pro, panorama, macro, dan food. Serta, fitur Scene Optimizer, Bixby Vision, dan AR Zone.  Berikut hasil foto Samsung Galaxy A31:

Hardware dan Performa

Review-Samsung-Galaxy-A31-20

Di sisi hardware, Galaxy A31 ditenagai chipset MediaTek Helio P65. SoC ini mengemas CPU octa-core, terdiri dari dual-core Cortex-A75 berkecepatan 2.0GHz dan hexa-core Cortex-A55 1.7GHz, serta GPU Mali-G52 2EEMC2.

Cortex-A75 sendiri sekitar 22 persen lebih cepat dibanding Cortex-A73 yang digunakan pada seri sebelumnya (Helio P60). Kinerjanya didukung RAM 6GB dan penyimpanan internal 128GB yang bisa diperluas lewat slot microSD. Performa di dunia nyata harusnya tidak ada kendala.

Review-Samsung-Galaxy-A31-26

Setidaknya itu yang saya alami, tugas-tugas yang diberikan dapat dijalankan dengan lancar. Sedangkan untuk kebutuhan daya, Galaxy A31 dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh dengan fast charging 15W, dengan penggunaan normal kemungkinan bisa bertahan sepanjang hari dalam sekali charge.

Verdict

Review-Samsung-Galaxy-A31-21

Secara keseluruhan, Samsung Galaxy A31 cukup kompetitif di kelas menengah level bawah. Dibanding pendahulunya, sejumlah peningkatan dibawanya. Mulai dari layar Super AMOLED yang kini beresolusi Full HD+, kamera utamanya 48MP, hingga hadirnya fitur NFC.

Penggunaan aspek rasio layar 20:9 secara mengejutkan juga meningkatkan pengalaman pengguna, bersama One UI versi 2.1 terbaru yang berkonsentrasi pada kemudahan penggunaan. Dibanderol dengan harga Rp4.199.000, harganya tidak terpaut jauh dengan Galaxy A51 yang posisinya lebih tinggi.

Sparks

  • Super AMOLED Full HD+
  • Quad Camera dengan kamera utama 48MP
  • NFC
  • Android 10 dengan One UI 2.1
  • Baterai 5.000 mAh dengan fast charging 

Slacks

  • Fitur kamera minim
  • Harganya relatif mahal, tidak jauh dengan Galaxy A51

5 Kamera Mirrorless APS-C Terbaik Untuk Produksi Video

Saat ini, kemampuan perekam video di kamera mirrorless merupakan aspek penting ketika hendak meminang kamera baru. Terlebih bila tujuan Anda memang untuk memproduksi konten video.

Berikut ini adalah rekomendasi lima kamera mirrorless dengan sensor APS-C yang punya fitur-fitur video-centric. Menurut saya sangat cocok untuk para content creator dan juga videografer yang rutin mengambil stock footage.

Kenapa memilih sistem APS-C? Sebab menawarkan keseimbangan antara harga dan kualitas, harga body kamera dan lensa-lensanya lebih terjangkau dengan kualitas yang mencukupi.

Sebelum itu, saya ingin mention bahwa di sistem Micro Four Thirds ada Panasonic Lumix GH5 yang kemampuan perekam videonya tak diragukan lagi. Baiklah mari mulai, daftar di bawah ini berdasarkan harga yang paling terjangkau.

1. Canon EOS M6 Mark II – Rp12.740.000

Canon-EOS-M6-Mark-II

Kamera yang dirilis pada tahun 2019 ini mengusung sensor CMOS baru APS-C dengan resolusi tertinggi di kelasnya, yaitu 32.5MP. Kamera ini sanggup merekam video hingga UHD 4K (3840×2160 piksel) 30fps full tanpa crop, serta didukung sistem Dual Pixel autofocus dengan subject tracking dan face/eye detection.

Canon EOS M6 Mark II juga menawarkan mode high frame rate 1080p 120fps, di samping opsi 1080p 60fps dan 1080p 30fps. Fitur lainnya ialah terdapat mode HDR video yang sepenuhnya otomatis, LCD 3 inci touchscreen yang dibawanya bisa dimiringkan ke atas hingga 180 derajat dan 45 derajat ke bawah, dan punya kelengkapan port mikrofon.

Harus saya akui, Canon EOS M6 Mark II masih lebih condong ke arah fotografi. Kamera ini belum dibekali dengan dukungan picture profile untuk fleksibilitas color grading, tanpa port headphone untuk monitor audio, dan tidak memiliki fitur peringatan zebra. Namun setelah EOS M50, EOS M6 Mark II punya fitur video terbaik diantara kamera mirrorless APS-C dari Canon.

2. Sony A6400 – Rp13 Juta

Sony-A6400

Masuk ke poin kedua, kita sudah mendapatkan kamera mirrorless hybrid dengan kemampuan still dan video yang sama baiknya. Adalah Sony A6400 yang dirilis pada tahun 2019 dengan sensor APS-C beresolusi 24MP dan prosesor Bionz X baru dengan teknologi real-time tracking.

Sony A6400 dapat merekam video UHD 4K (menggunakan oversampling 6K) 24fps atau 25fps tanpa crop, 30 fps dengan crop 1.2x, dan 1080p hingga 120fps. Lengkap dengan fitur video seperti focus peaking yang berguna saat menggunakan manual focus, zebra, dan dukungan picture profile S-Log & HLG.

Selain itu, layar sentuh 3 incinya bisa di flip 180 derajat ke depan, punya port headphone, dan HDMI. Namun, tidak ada port headphone dan tidak mendukung perekakaman video 10 bit menggunakan external recorder lewat HDMI.

3. Fujifilm X-T3 – Rp19,5 Juta

Fujifilm-X-T3

Kamera mirrorless flagship Fujifilm ini dirilis pada tahun 2018 dan merupakan kamera pertama Fuji yang menggunakan sensor baru BSI CMOS X-Trans 26MP dengan X-Processor 4. Meski penerusnya sudah ada, kemampuan video kamera ini masih terbilang sangat mumpuni.

Fujifilm X-T3 memiliki kemampuan merekam video UHD/DCI 4K hingga 60fps dengan bitrate maksimum 400Mbps 4:2:0 10-bit secara internal. Serta, resolusi 1080p hingga 120fps dengan crop 1.29x.

Fitur video lainnya seperti dukungan F-Log, focus peaking, zebra, dan magnification untuk mendapatkan fokus dan exposure yang tepat. Serta, mode Movie Silent Control yang menyediakan kontrol ke layar sentuh. Perlu dicatat, layar X-T3 ini hanya bisa dimiringkan ke atas-bawah maupun ke kiri.

4. Sony A6600

Sony-A6600

Sony A6600 adalah kamera mirrorless flagship APS-C Sony penerus A6500 yang dirilis tahun 2019. Fitur pembeda utama antara A6600 dengan A6400 atau seri di bawahnya ialah adanya 5-axis in-body image stablization, menggunakan jenis baterai baru NP-FZ1000 seperti yang terdapat pada Sony A7 III, punya port headphone untuk monitor audio, tetapi kehilangan flash internal.

IBIS pada Sony A6600 memungkinkan kita menggunakan shutter speed yang lebih rendah hingga 5 stop saat memotret dalam kondisi low light dan membantu mendapatkan pergerakan yang lebih smooth saat merekam video secara hand-held. Menurut CIPA, baterai NP-FZ1000 sendiri sanggup memberikan 810 jepretan sekali charge dan menjadikan A6600 punya ketahanan baterai terbaik di kelasnya.

Sisanya identik dengan A6400, sebut saja sensor APS-C beresolusi 24MP dan prosesor Bionz X baru dengan teknologi real-time tracking. Dapat merekam video UHD 4K (menggunakan oversampling 6K) 24fps atau 25fps tanpa crop, 30 fps dengan crop 1.2x, dan 1080p hingga 120fps. Lengkap dengan fitur video seperti focus peaking yang berguna saat menggunakan manual focus, zebra, dan dukungan picture profile S-Log & HLG. Selain itu, layar sentuh 3 incinya bisa di flip 180 derajat ke depan.

5. Fujifilm X-T4 – Rp26.999.000

Fujifilm-X-T4

Fujifilm X-T4 menggunakan sensor dan prosesor yang sama seperti X-T3 yang juga terdapat pada X-T30, X-Pro3, dan X100V. Adalah sensor gambar BSI CMOS X-Trans 26MP dengan X-Processor 4.

Sebagai penerus X-T3, X-T4 membawa pembaruan dan peningkatan yang sangat signifikan. Sebut saja, 5-axis in-body image stabilization atau IBIS yang mampu mengurangi guncangan hingga 6,5 stop.

Mekanisme layarnya kini sudah fully articulated yang sangat berguna untuk memastikan framing dan autofocus yang tepat. Dilengkapi mode film simulation baru Eterna Bleach Bypass dan menggunakan jenis baterai baru NP-W235 yang memiliki kapasitas sekitar 1,5 kali lebih besar dibanding NP-W126S.

Capability videonya, Fujifilm X-T4 ini dapat merekam video UHD/DCI 4K 30fps tanpa crop dan 60fps dengan crop 1.18x dengan bitrate maksimum 400Mbps 4:2:0 10-bit secara internal. Serta, rekaman video slow motion 1080p pada 240fps.

5 Laptop Tipis Powerful dengan Prosesor AMD Ryzen 7

Saat pandemi ini, kebutuhan akan laptop yang bertenaga semakin meningkat untuk mengerjakan berbagai macam tugas kantor dan membuat konten di rumah saja. Namun, banyaknya pilihan laptop juga membuat kita bingung memilih laptop yang tepat dan sebanding dengan harganya.

Kalau budget yang Anda alokasi sekitar Rp10 – 15 juta, maka laptop bertenaga prosesor AMD Ryzen 7 adalah alternatifnya. Berintegrasi dengan GPU Radeon RX Vega, sudah terbukti mampu menyajikan performa yang powerful dan hemat daya.

Prosesor AMD Ryzen 7 ini sudah dirancang dengan fabrikasi 14nm, sehingga banyak ditemukan pada laptop berdimensi ringkas dan tipis. Berikut adalah rekomendasi lima laptop ringkas bertenaga prosesor AMD Ryzen 7.

1. Huawei MateBook D14 – Rp11,5 Juta

Huawei-MateBook-D14

Ya, Huawei yang kita kenal sebagai pabrikan smartphone belum lama ini menghadirkan laptop dengan prosesor AMD Ryzen 7 3700U bernama MateBook D14. Guna menyokong performanya agar optimal, Huawei membenamkan RAM 8GB DDR4 dalam arsitektur dual-channel dan menawarkan penyimpanan berbasis PCIe SSD berkapasitas 512GB.

Sesuai namanya, Huawei MateBook D14 mengusung layar IPS 14 inci beresolusi 1920×1080 piksel dengan bezel samping layar yang tipis hanya 4,8mm dan layarnya menawarkan sudut pandang 178 derajat. Desainnya sendiri terlihat milik ‘MacBook-nya Apple’ yang ramping dan premium dengan bobot 1,38 kg serta ketebalan 15,9mm.

Meski begitu, engsel MateBook D14 ini bisa didorong hingga 180 derajat sehingga memudahkan berkoloborasi. Keunikan lainnya kamera webcam-nya tersembunyi di papan ketik dan punya pembaca sidik jari untuk masuk ke sistem dengan praktis dan aman hanya dengan satu tekanan.

2. HP Envy 13 x360 – Rp14,8 Juta

HP-Envy-13-x360

HP Envy 13 x360 ialah laptop convertible ultra-thin dari HP yang punya desain sangat premium. Ia menyajikan layar sentuh IPS seluas 13,3 inci beresolusi 1920×1080 piksel dengan bezel kanan, kiri, dan atas yang tipis.

Keistimewaan laptop ini ialah engselnya bisa diputar sejauh 360 derajat dan sudah dibekali stylus. Sehingga mendukung setidaknya empat mode penggunaan, dari mode laptop, tablet, reverse, dan tent.

Prosesor yang digunakan adalah AMD Ryzen 7 2700U dengan AMD Radeon RX Vega 10. Kinerjanya didukung oleh RAM 8GB DDR4 dual-channel dan penyimpanan berbasis PCIe SSD 512GB yang menyajikan pengalaman bekerja yang smooth.

3. Lenovo Yoga 530 – Rp12 Juta

Lenovo Yoga 530

Sama seperti HP Envy 13 x360, Lenovo Yoga 530 juga merupakan laptop convertible dengan desain yang tak kalah menarik. Paduan layar sentuh 14 inci beresolusi 1920×1080 piksel, engsel yang dapat ditekuk hingga 360 derajat, dan pena digital menjadikannya laptop yang menyenangkan bagi fotografer maupun desainer.

Stylus tersebut bernama Lenovo Active Pen 2 yang memberikan fungsi tambahan pada saat menggambar dengan berbagai tekanan. Hal ini membuat Yoga 530 lebih natural pada saat digunakan untuk menggambar, membuat ilustrasi, hingga editing foto.

Dapur pacu Lenovo Yoga 530 ini menggunakan prosesor AMD Ryzen 7 2700U dengan GPU terintegrasi AMD Radeon RX Vega 10. Bersamanya ada RAM 8GB DDR4 dual-channel dan penyimpanan PCIe SSD 512GB yang memastikan input dari pengguna dijalankan dengan lancar.

4. ASUS VivoBook Ultra A412DA – Rp9.499.000

ASUS-VivoBook-Ultra-A412DA

Selain datang dengan prosesor Intel, ASUS juga punya varian VivoBook Ultra A412 dengan prosesor Ryzen 7 3700U bersama grafis AMD Radeon RX Vega 10. Dalam menangani tugas sehari-hari, laptop ini ditopang oleh RAM 8GB DDR4 dan penyimpanan berbasis PCIe SSD 512GB.

Layarnya berukuran 14-inci beresolusi 1920×1080 piksel berstandar output NTSC 45 persen, disertai lapisan anti-glare demi meminimalkan gangguan akibat pantulan. Selain VivoBook Ultra A412DA, saya juga sangat merekomendasikan ASUS ZenBook UM431 dan ZenBook Flip UM462 yang juga ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen Mobile – sayang saya tidak bisa menemukan kedua laptop tersebut di pasaran.

5. Acer Swift 3 – Rp9.499.000

Acer-Swift-3

Daftar terakhir ada Acer Swift 3 (SF315 41 R9D8) yang mengusung layar IPS seluas 15,6 inci beresolusi 1920×1080 piksel. Bertenaga prosesor AMD Ryzen 7 2700U bersama integrasi AMD Radeon RX Vega 10, RAM 8GB DDR4, dan penyimpanan HDD 1TB + SSD 128GB untuk mengakomodasi kebutuhan kerja maupun hiburan.

Selain berbekal performa yang kencang, teknologi AMD Ryzen di dalamnya juga dapat menghemat konsumsi daya. Acer pun mengklaim bahwa laptop ini mampu dipakai terus-menerus tanpa henti hingga 10 jam dalam sekali charge. Laptop ini juga dilengkapi dengan teknologi fingerprint yang terletak di bagian kanan, untuk menambah sisi keamanan penggunanya.