Angkuts Pontianak Perluas Cakupan ke Layanan Pengantaran, Termasuk “Mengangkut Pokemon”

Setelah resmi diluncurkan pada tanggal 22 Mei 2016 lalu di Taman Digulist Pontianak, angkuts (aplikasi angkut sampah) yang berdiri di bawah PT. Angkuts Kreatif Indonesia mengembangkan sayap ke beberapa layanan, mulai dari pengiriman dokumen, paket, laundry, Antar/jemput orang, pembelian makanan, tiket XXI, belanjaan, hingga yang sedang trend saat ini yaitu fitur jasa “angkuts Pokemon” (jasa menemani mencari Pokemon di sekitar Pontianak). Angkuts memiliki tiga pilihan armada, yaitu sepeda motor, pickup, dan truck.

Pokemon Go sedang digemari  masyarakat di Kota Pontianak saat ini, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Di pusat kota sering terlihat orang-orang mencari Pokemon sendirian mengendarai motor hingga tengah malam.

“Melihat [fenomena] itu, angkuts menghadirkan layanan terbaru yaitu ‘angkuts Pokemon’, dengan lokasi khusus di kota Pontianak dari jam 08.00 hingga 24.00 WIB,” terang Public Relation Angkuts Uthamy Ayuningrum.

Arum, demikian ia akrab disapa, menjelaskan saat ini aplikasi Angkuts sudah bisa diunduh gratis di Google Play untuk pengguna Android, sementara untuk platform iOS masih dalam proses pengembangan. Angkuts mengklaim tidak hanya layanan aplikasi semata, tetapi turut serta dalam mencari solusi untuk warga kota Pontianak. Angkuts, membicarakan core business-nya, juga turut serta dalam edukasi kemasyarakat perihal pemilahan sampah dan pengolahan sampah yang baik.

Saat ini angkuts sudah mempunyai investor yang membantu segi pendanaan. Untuk angkuts sampah, justru masyarakat yang akan dibayar oleh angkuts untuk sampah yang mereka berikan, sementara untuk layanan angkuts apa aja masih dalam biaya promo Rp.10.000 untuk kota Pontianak.

Ke depannya, Angkuts menargetkan dapat menjadi aplikasi yang memudahkan kehidupan masyarakat, merealisasikan rencana Pontianak Bebas Sampah 2017, dan turut merealisasikan rencana Indonesia Bebas Sampah 2020.

Application Information Will Show Up Here

Tripy Melayani Kebutuhan Transportasi On-Demand Warga Pontianak

Setelah moda transportasi berbasis aplikasi seperti Go-jek, Uber, dan Grab marak di kota besar di Indonesia, khususnya Jabodetabek, kini hadir aplikasi serupa yang menyasar pengguna di kota-kota yang belum dijamah layanan transportasi tersebut. Salah satunya adalah Tripy yang mengakomodasi transportasi di kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Sudah beroperasi saat ini, Tripy rencananya akan resmi diluncurkan setelah Idul Fitri. Aplikasi Tripy sudah tersedia untuk platform Android dan iOS.

Beroperasi mulai akhir Mei ini di bawah bendera PT. Trip Khatulistiwa Pratama, Khairul Ali – yang akrab disapa Bang Yul – mendirikan Tripy bersama delapan teman lainnya. Salah satu anggota tim, Rizal Bakri, bertanggung jawab membuat aplikasinya. Rizal adalah pemuda asli Pontianak yang sekarang menetap di luar Kalbar.

Bang Yul mengatakan ia dan teman-temannya membuat Tripy dilatarbelakangi minimnya jumlah angkutan umum seperti taksi dan angkot di Pontianak. Tujuan dibentuknya Tripy juga untuk membantu program Pemerintah Kota Pontianak dalam menyediakan moda transportasi kota yang berkualitas.

Armada Tripy terdiri dari mobil (sedan dan SUV) dan motor (layanan Tripy Expres dan Tripy Ojek). Tripy Expres digunakan untuk melayani antar jemput anak sekolah dan pembelian tiket, antar jemput dokumen, dan kurir makanan.

Saat ini terdapat belasan pengemudi mobil dan sekitar 9 pengemudi motor. Jam pelayanan Tripy berlaku 24 jam dan tidak menggunakan sistem shift. Siapa yang rajin, dialah yang akan mendapat penumpang. Dari penerimaan yang didapat pengemudi, pihak Tripy membaginya sebesar 80:20, 80% untuk para pengemudi dan Tripy mendapat 20%.

Di sisi pemasaran, saat ini Tripy mendapat dukungan dari Telkomsel untuk promosi melalui broadcast SMS di Pontianak dan memberi seragam bagi para pengemudi.

Terhadap potensi Go-Jek merambah Pontianak, Bang Yul dengan yakin mengatakan bahwa ia tidak takut bersaing dengan layanan on-demand besar yang sudah berskala nasional.

“Yang utama adalah pelayanan Tripy harus ditingkatkan demi kepuasan konsumen,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Delifairy Jadi Layanan Pengantaran Makanan Berbasis Aplikasi di Pontianak

Delifairy, sebuah aplikasi penghubung antara konsumen dan restoran/ kafe di Pontianak, diresmikan pada 27 Mei 2016 lalu dan saat ini sudah 17 merchant yang bergabung. Tak hanya memberikan informasi soal restoran, Delifairy juga menyediakan layanan pengantaran dengan armadanya.

Maraknya perkembangan restoran di Pontianak dan gaya hidup masyarakat Kota Pontianak saat ini menginspirasi Apri, Uray, dan Yudi Salim membuat Delifairy. Delifairy bisa diakses melalui situs dan aplikasi mobile di platform Android.

Delifairy  dibuat untuk memudahkan konsumen dalam memesan makanan secara real time. Saat ini terdapat tiga orang kurir yang bekerja mulai jam 10.00 hingga 22.00.

“Kendalanya adalah mencocokkan jadwal kurir yang hampir semuanya mahasiswa, dengan jadwal kuliah mereka,” ujar Apri.

Meskipun Foodpanda dan Klik-eat, tak lupa juga disebutkan Go-Food, sudah menyasar segmen ini, belum ada dari mereka yang hadir di Pontianak. Kesempatan ini yang dimanfaatkan Delifairy.

Selain kemudahan untuk konsumen, Delifairy juga memiliki solusi untuk restoran. Pengembang Delifairy menyediakan dashboard yang mencakup data konsumen, data penjualan, analisis, dan personification berupa layanan broadcast yang tepat sasaran dan langsung tertuju ke konsumen.

Pendanaan saat ini masih bersifat swadana sehingga pendapatan seratus persen mengandalkan jasa kurir yang dikenakan biaya Rp 15.000 per order untuk radius 10 km. Lebih dari jarak tersebut dikenakan biaya tambahan antara Rp  5.000-Rp 10.000.  Sementara ini, Delifairy belum mengenakan profit sharing dengan merchant dan otomatis 100 persen keuntungan menjadi milik merchant.

“Mungkin ke depan, jika Delifairy bertambah besar, akan dibicarakan lagi mengenai profit sharing,” tutup Apri.

Ke depan, Yudi mengatakan bahwa Delifairy akan bekerja sama dengan pelaku UMKM di Kalimantan Barat dan ingin mendirikan marketplace terlengkap di Pontianak untuk kuliner. Sementara ini cakupan wilayah layanan Delifairy masih di Pontianak, namun tidak tertutup kemungkinan akan merambah seluruh Kalbar.

Application Information Will Show Up Here

Lepas dari Inkubasi Telkom, Eresto Hadirkan Solusi SaaS Manajemen Restoran

Maraknya perkembangan bisnis kuliner di tanah air dan meningkatnya kebutuhan restoran/café akan solusi digital berbasis cloud, membuat Yasmin Shahab dan sang kakak, Azmiah Shahab (Ami), memutuskan fokus mengembangkan dan memasarkan aplikasi Eresto di bawah bendera PT. Eresto Digital Indonesia pada tahun 2016.

Yasmin dan Ami masih banyak masalah di sisi manajemen / sistem bisnis rumah makan dan kafe, yang menyebabkan banyak pengusaha kuliner menutup bisnisnya di tahun pertama.

“Mulai dari ketidakefektifan dalam sistem, kurangnya kontrol sampai kendala di marketing, yang mana hal itu bisa diselesaikan dengan pendekatan teknologi (IT),” ujar Yasmin, Founder dan Chief Financial Officer Eresto.

Pengembangan produk Eresto dimulai tahun 2013. Di tahap awal pengembangan, Eresto terpilih untuk mengikuti program inkubasi Telkom di Bandung Digital Valley pada 2013 hingga tahap validasi produk dan market. Ide aplikasi Eresto sempat memenangkan INAICTA ICT Award dari Kemenkominfo RI di tahun yang sama untuk kategori Small Medium Enterprise.

Fitur-fitur unggulan

Untuk konsumen, Eresto menyediakan fitur self-order. Para pengunjung bisa melakukan pemesanan dan pembayaran dari meja masing-masing. Dengan menggunakan Eresto, restoran dan kafe secara otomatis mengurangi pengurangan kertas karena semua order dan receipt diolah secara digital. Eresto untuk konsumen saat ini tersedia untuk platform Android, meskipun saya belum menemukannya di Google Play, sementara versi iOS-nya masih dalam pengembangan.

Untuk versi restoran, pengaksesannya dilakukan melalui browser. Eresto disebutkan bisa digunakan mulai hulu hingga hilir, termasuk manajemen pemesanan, pengaturan inventaris barang, sampai sistem pencatatan keuangan.

Integrated digital management restaurant system kami menyediakan fitur lengkap yang memungkinkan mengelola restaurant mulai dari basic – front end di outlet – sampai ke back end seperti persediaan stok/ gudang (inventory) serta fitur keuangan/akuntansi,” terang Yasmin.

Layanan ini menyediakan konsep berlangganan dengan beberapa paket yang disajikan sesuai kebutuhan, mulai dari Rp 300 ribu per bulan. Sejauh ini kebanyakan klien Eresto adalah restoran-restoran yang berbasis di Bandung.

“Saat ini kami menggunakan sistem pembayaran di awal untuk software dan sistem pembayaran per bulan untuk cloud-nya,” kata Yasmin.

Ia melanjutkan, “Ke depannya, dengan semakin banyak restoran yang bergabung, kami bisa menyewakan sistem ini secara total sehingga lebih banyak lagi restoran yang bisa bergabung.”

Selain untuk restoran independen, Eresto diklaim juga bisa memfasilitasi restoran yang punya cabang banyak secara terintegrasi dan real time. Pihak restoran juga bisa mengelola data para konsumen mereka dengan beberapa fitur CRM.

Sistem ini bisa dijalankan di cloud secara total maupun secara hybrid, sehingga kendala infrastruktur internet tidak menjadi masalah mendasar.

Selain melayani wilayah Bandung dan Jakarta, Eresto mengklaim banyak memperoleh permintaan dari daerah lainnya, seperti Bali, Sumatera dan Kalimantan. Saat ini Eresto disebutkan sedang menjajaki kerja sama dengan local franchise yang telah mempunyai puluhan cabang di kota-kota besar di Indonesia. Salah satu alasan restoran mau bergabung menggunakan Eresto adalah keinginan mereka menggantikan sistem POS yang selama ini digunakan.

Khusus untuk aplikas pengganti POS, tersedia juga Pawoon, meski solusinya tidak selengkap Eresto.

Pendanaan dan harapan ke depan

“Kami sudah pernah mendapatkan pendanaan awal dari perusahaan Telkom di tahap produk validasi dan konsumen validasi,” ujar Yasmin.

Menjadi finalis di ajang Mandiri Hackhathon, event yang diadakan Bank Mandiri dan IBM beberapa bulan lalu, menjadi jalan masuknya investasi dari angel investor yang hadir di event tersebut.

Dengan investasi tahap awal yang sudah ada dan perolehan pendapatan dari model bisnis yang dijalani, Yasmin berharap semakin banyak restoran yang terbantu melalui Eresto. Ke depan, Yasmin berharap bisa memperoleh pendanaan lebih lanjut dari venture capital untuk meningkatkan kualitas produknya.

Tiketbusku Layani Pemesanan Bus Antarkota Secara Online di Sulawesi

Tiketbusku adalah situs reservasi bus antarkota secara online pertama yang berpusat di Sulawesi. Sebagai mitra Perusahaan Otobus (PO), pihak Tiketbusku telah membuat sistem manajemen tiket bus terpadu sehingga penjualan tiket bus di setiap titik kantor perwakilan terkontrol dan tersinkronisasi. Saat ini Tiketbusku melayani pembelian tiket di kawasan Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.

Tiketbusku dirancang sejak April 2014 dan menggelar soft launching pada 1 Desember 2015 silam di Makassar. Dilatarbelakangi oleh kegelisahan Kasman Suherman yang telah beberapa kali mengikuti kompetisi tingkat lokal dan nasional, ia memutuskan membuat Tiketbusku dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam mengecek /membeli tiket bus secara online.

“Saya mendirikan startup lokal ini sebagai pemicu bagi  mahasiswa yang lain bahwa  sudah saatnya kita menjadi bangsa yang produktif,  bukan konsumtif,” ujar mahasiswa jurusan Teknik Informatika UIN Alauddin Makassar semester VIII ini.

Saat ini aplikasi Android Tiketbusku sedang dalam tahap pengembangan.

Dari sisi pemesanan, Tiketbusku mengklaim memberikan kemudahan bagi para pemesan dengan cara yang  lebih singkat dan mudah dipahami (user friendly). Sistem penjualan ticketing Tiketbusku untuk perusahaan otobus disebutkan bisa digunakan secara gratis. Kasman menerapkan sistem bagi hasil untuk penjualan secara online.

Saat ini operasional masih bersifat bootstrapping dan Kasman berharap bisa memperoleh pendanaan eksternal untuk pengembangan lebih lanjut. Secara umum, memang belum ada situs pemesanan tiket bus yang berkembang secara nasional, seperti halnya Tiket atau Traveloka. Hal ini membuat startup yang fokus di segmen ini, yaitu pemesanan tiket bus dan travel, memiliki peluang untuk mengembangkan produknya di skala yang lebih luas.

Rute yang dilalui

Kasman mengatakan saat ini untuk  wilayah Sulawesi Selatan sudah terdapat enam perusahaan bus yang bergabung dengan tiketbusku. Terdapat pula dua  perusahaan bus di Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara yang bergabung.

Tiketbusku juga melayani rute antar kota di Sulawesi Selatan, seperti rute Makassar-Pare-Pare dan Makassar-Bone.

“Tiketbusku melayani rute dari Makassar ke Sulawesi Barat, dan sebaliknya,” kata Kasman.

Rumah Banjar Fasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh di Banjarmasin

Berdiri di bawah bendera KamiKamu, Rumah Banjar memfasilitasi pembelajaran interaktif jarak jauh sejak tahun 2013, khususnya di daerah seputaran Banjarmasin, Kalimantan Selatan. DailySocial berkesempatan mewawancarai pendiri Rumah Banjar Nikko P. Putra tentang aktivitas layanan dan kendala yang dihadapinya sebagai startup.

Nikko menjelaskan Rumah Banjar merupakan akronim dari Bahasa Banjar, yakni Ruang Maya Hagan Bahan Balajar, yang berarti Ruang Maya untuk Bahan Belajar. Hal ini sesuai dengan tujuan utamanya, yakni menjadi portal e-learning untuk bahan belajar.

Proses pembelajaran dapat dilakukan melalui situs dan aplikasi mobile untuk platform Android.

Latar belakang dan model bisnis

Kurangnya semangat belajar para siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah, memotivasi Nikko membuat portal Rumah Banjar. Nikko melihat potensi dan kemampuan  tenaga pengajar, baik guru sekolah maupun yang bukan guru, untuk membuat media pembelajaran yang menarik serta interaktif sangat tinggi. Sejauh ini, media yang dapat menampung belum ada.

Alasan itu yang membuat Nikko mendirikan Rumah Banjar agar pelajar dapat belajar dengan menyenangkan lewat karya-karya interaktif yang dibuat oleh para pengajar tanpa terbatas ruang dan waktu.

Rumah Banjar mulai dibangun pada akhir 2012 dan mulai aktif  digunakan pada Mei 2013. Seiring dengan perkembangan startup di Indonesia, Nikko menyadari adanya peluang untuk  memberikan reward kepada pengajar atas karya terbaiknya. Rumah Banjar mencoba menerapkan model bisnis yang menjembatani antara para pengajar dengan pihak ketiga yang ingin mendukung karya interaktif melalui media periklanan.

Rumah Banjar sendiri tidak mengambil fee dari besaran yang diterima para pengajar tersebut. Pendapatan Rumah Banjar diperoleh dari sektor lain, seperti traffic dan undangan pelatihan yang kadang diinisiasi oleh  ekolah atau komunitas pengajar. Pengguna utama, yaitu pelajar (baik murid sekolah, maupun pelajar home schooling), dapat mengakses media pembelajaran tersebut dengan gratis.

Kendala

Kendala di lapangan adalah para pengajar yang tidak semua melek teknologi, entah itu karena tidak memadainya infrastruktur di daerah, maupun dari segi kemampuan teknis. Nikko dan tim harus sering bergerak  secara offline untuk mengajarkan cara perancangan media pembelajaran  interaktif secara mudah dan sedikit memotivasi soal peluang para pengajar menghasilkan pendapatan dari  kreasi mereka.

“Tak jarang pula kami menerima media pembelajaran dari pengajar secara offline, dibandingkan mengunduhnya langsung secara online,” jelas Nikko.

Solusi alternatif yang dihadirkan Nikko adalah memanfaatkan intranet dan melalui DVD portal e-Learning Rumah Banjar yang didistribusikan ke sekolah-sekolah di Banjarmasin. Saat ini, Nikko masih mengelola Rumah Banjar secara swadana (bootstrap) karena belum mendapat pendanaan dari pihak ketiga. Rumah Banjar mencakup seluruh wilayah di Kalsel dan Indonesia lainnya dengan memanfaatkan internet.

“Saat ini promosi offline kami masih dilakukan di wilayah Kalsel. Dan pengajar juga berasal dari Kalsel yang beberapa di antaranya telah  mengikuti pelatihan yang kami selenggarakan,” jelasnya.

Ke depan, Nikko berharap Rumah Banjar dapat memiliki infrastruktur untuk menunjang kinerja yang lebih luas dengan pelayanan yang lebih baik. Nikko dan tim  juga ingin meningkatkan kemampuan para pengajar agar dapat merancang game edukasi mereka sendiri sehingga media pembelajaran  dapat dikreasikan jauh lebih menarik dan menyenangkan.

Application Information Will Show Up Here

Travella Permudah Pemesanan Transportasi Antar Kota di Kalimantan Barat

Resmi dilaunching di Hotel Golden Tulip Pontianak pada 3 Juni 2016 silam, Travella hadir sebagai alternatif layanan transportasi dalam dan luar kota pertama di Kalimantan Barat yang dapat diakses via situs dan aplikasi Android (saat ini baru berbentuk APK). DailySocial berbincang dengan Romio Silitonga, pemuda asal Kabupaten Sanggau, Kalbar, yang bersama timnya membidani lahirnya Travella.

Romio melihat sulitnya mencari taksi untuk ke luar kota Pontianak, seperti ke Sanggau, Sintang, Sambas, hingga ke Entikong, yang merupakan wilayah perbatasan Kalbar dengan Sarawak, Malaysia Timur. Bersama empat orang rekannya, ia lantas membuat aplikasi Travella. Romio memilih nama Travella agar akrab di telinga konsumen di Kalbar.

“Pengerjaannya dimulai sejak Febuari 2016 dan di-launching pada tanggal 3 Juni 2016,” jelas Romio. Saat ini, selain bekerja sama dengan empat perusahaan taksi antar kota (semacam travel antar kota jika di Pulau Jawa – Ed) di wilayah Kalbar, Travella juga bekerja sama dengan sebuah perusahaan angkutan dalam kota, berupa ojek dan taksi online dalam kota Pontianak. Travella juga bekerja sama dengan satu perusahaan rental mobil di Pontianak. Untuk kabupaten/ kota, Travella melayani tujuan dari Pontianak ke Sanggau, Sintang, Entikong, Singkawang, Sambas, Sekadau, dan Bandara Supadio.

Ke depan, Travella ingin bekerja sama dengan jaringan ritel dan rumah makan di Pontianak untuk layanan kurir belanja dan pengantaran makanan. Travella juga akan bekerjasama dengan JNE untuk layanan antar jemput oleh-oleh khas Pontianak bagi pembeli di luar Pontianak dan luar Kalbar.

Model bisnis yang diterapkan Travella adalah komisi setiap transaksi yang terjadi. Untuk layanan transportasi, Travella mendapat bagi hasil di kisaran 7%-20%.

Dibanding startup di Pulau Jawa, kendala yang dikeluhkan Travella yang berbasis di Pontianak adalah hal klasik. Tidak handalnya ketersediaan infrastruktur listrik (PLN), yang bisa terjadi selama 3 hari berturut-turut selama 10-12 jam per hari membuat operasional startup yang sangat mengandalkan internet menjadi terganggu.

Membidik Pasar di Sumatra dan Kalimantan

Pihak Travella berharap mereka bisa memperluas layanannya ke daerah-daerah lain di luar Pulau Jawa, khususnya di Sumatra dan Kalimantan. Memang selama ini layanan seperti ini kebanyakan masih fokus di Pulau Jawa dan hadirnya Travella membawa angin segar bagi masyarakat di pulau lain.

“Travella juga akan hadir di beberapa kota lain dan membuka kantor perwakilan di Palembang, Jambi, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan,” tutup Romio.

Marketplace Guru Privat Gurukite, Mengajar Sambil Beramal

Gurukite adalah sebuah jasa penyedia guru privat berbasis online pertama di Pontianak  yang dibuat  oleh tiga alumni FKIP Matematika Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Randa Reynaldi, Syarifah Wardatul Fitri, dan Muhammad Ridho pada awal 2016, dengan modal awal di bawah Rp 500.000. Kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang bertengger di peringkat ke-29 dari 34 provinsi di Indonesia mendorong Randa, Fitri, dan Ridho untuk berkontribusi memajukan pendidikan di Kalimantan Barat.

Randa mengatakan Gurukite lahir didorong banyaknya permintaan akan guru privat untuk mengajar mata pelajaran bagi siswa SD-SMA di Pontianak. Sayangnya, siswa  atau orang tua siswa merasa kesulitan dalam mencari guru privat.

“Berangkat dari kekurangan itu, kami membuat Gurukite,” ujar Randa.

Gurukite ingin memudahkan pencarian guru privat dan memfasilitasi teman-teman yang ingin menjadi guru privat tapi tidak tahu harus mencari lowongan di mana. Ridho menambahkan Gurukite tidak sekedar semata mengajar, tapi juga berkolaborasi dengan beberapa elemen gerakan sosial bidang pendidikan di Kalimantan Barat.

Gurukite menawarkan jasa layanan mengajar layanan privat semua mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMA. Selain itu, juga ada guru khusus yang mengajar mata pelajaran informal, seperti menjahit, mengaji, desain grafis, berenang dan fotografi.

“Saat ini sudah 85 guru yang bergabung dengan kami,” terang Fitri.

Berpartisipasi dalam kegiatan sosial

Selain mengajar, para guru yang tergabung dengan Gurukite juga dapat ikut berkontribusi dalam gerakan sosial. Bentuknya ada dua, bisa dengan bersedekah melalui potongan otomatis 5 persen untuk program sosial yang diadakan oleh komunitas pendidikan di Kalbar atau terjun langsung dengan mengajar di pelosok Kalbar.

Model Bisnis

Sistem pembayaran yang diterapkan Gurukite berkebalikan dari sistem umumnya yg diterapkan oleh lembaga penyedia guru privat. Di Gurukite para siswa membayar langsung uang kursus ke para guru, setelah itu guru yang akan memberi komisinya ke penyedia platform.

“Kita ingin menerapkan sistem kepercayaan dalam berelasi serta juga ingin melatih kejujuran para guru,” ujar Ridho.

Fee yang diterapkan guru yang tersedia saat ini berkisar antara Rp 25.000 – Rp 60.000 untuk satu kali pertemuan. Dari fee tersebut, para guru mendapat 85 persen dari total, sisanya 10 persen untuk biaya administrasi dan 5 persen untuk disumbangkan ke program sosial.

Selain ketersediaan aplikasi mobile dalam waktu dekat, Gurukite dalam rencana pengembangannya akan menghadirkan beberapa fitur tambahan, seperti bank soal, kumpulan media pembelajaran, dan berita-berita seputar pendidikan.

“Saat ini gurukite.com baru bisa diakses melalui halaman browser. Untuk app-nya baru akan di-launching pada bulan Agustus,” tuntas Randa.

Startup Fintech Asal Makassar DavestPay Coba Hadirkan Layanan Online Payment B2C (UPDATED)

PT Hensel Davest Indonesia didirikan pada tahun 2009. Bermula sebagai usaha pengisian pulsa elektrik, kini berkembang ke transaksi multi-biller yang menyasar segmen B2C (Business to Customer). Melihat tingginya permintaan masyarakat akan sebuah aplikasi pembayaran secara online, maka pada Desember 2015 DavestPay diluncurkan sebagai solusi pembayaran tagihan dan pembelian online untuk semua orang. Seperti apa aplikasi DavestPay ini dan seperti apa model bisnisnya? Berikut wawancara DailySocial dengan Pangerang Andrian selaku Digital Marketing & O2 Merchant Manager PT Hensel Davest Indonesia, perusahaan yang membawahi DavestPay.

Latar belakang dan tujuan membuat DavestPay

“DavestPay didirikan ketika kami merasakan bagaimana selama ini masyarakat harus datang ke loket yang letaknya jauh dari tempat tinggal, mengantri berjam-jam, bahkan untuk menghindari antrian ramai, tidak jarang mereka harus datang pagi sekali. Berapa banyak waktu dan tenaga yang terbuang hanya untuk membayar tagihan,” ujar Andrian.

DavestPay memiliki ragam fitur pembayaran dalam satu aplikasi, seperti pembayaran listrik (prepaid, post-paid, non-taglis), iuran BPJS, tagihan PDAM, tagihan telepon, tagihan internet, TV berlangganan, pembayaran cicilan kendaraan, pembelian pulsa, tiket pesawat, voucher hotel, hingga voucher game. Ke depan mereka juga akan memiliki fitur transfer serta peminjaman uang.

Sistem kerja dan keunggulan aplikasi DavestPay

Semua transaksi pembayaran di DavestPay dilakukan secara online. Para merchant mengisi saldo deposit yang kemudian bisa digunakan untuk bertransaksi. Dengan cara ini, setiap merchant bisa membuka usaha loket pembayaran sendiri. Keunggulan aplikasi DavestPay dibanding pesaing sejenis adalah ragam produk yang jauh lebih lengkap dengan harga yang lebih murah dibanding kompetitor. Serta aplikasi yang berjalan multi-platform, mobile dan web. Sejauh ini sudah beberapa merchart yang bergabung, seperti PLN, Telkom, BPJS, semua operator pulsa, semua maskapai penerbangan domestik, serta beberapa hotel di tanah air.

“Total agen DavestPay sendiri sekarang sudah berjumlah 10,000 agen tersebar di seluruh kota besar di Indonesia,” Andrian menjelaskan.

Keuntungan yang didapat merchant adalah akses ke harga produk paling murah. Sedangkan kemudahan yang didapat konsumen dengan adanya aplikasi ini, yang mana mereka dapat melakukan segala jenis pembayaran tagihan langsung dari smartphone dan dengan harga murah yang tidak ditemui oleh aplikasi sejenis.

Mengenai model bisnis yang diterapkan, Andrian menyebutkan, saat ini, DavestPaymemiliki model bisnis transactional fee serta penerapan biaya registrasi untuk menjadi merchant. Namun, di luar itu, merchant juga bisa menggunakan aplikasi ini dengan cara download gratis, tetapi harga produk sama dengan harga jual normal pada umumnya.

Saat ini pengisian deposit saldo DavestPay dilakukan dengan cara transfer ke rekening bank nasional yang bekerja sama dengan mereka. Pembagian keuntungan merchant mendapat keuntungan dari komisi langsung pada setiap transaksi.

Andrian mengatakan, berhubung DavestPay masih sangat baru, kurangnya awareness masih menjadi kendala terbesar. Tetapi saat ini, tim Hensel Davest Indonesia sudah menyiapkan sejumlah strategi seperti kampanye digital marketing dan brand activation di beberapa kota besar di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Prodeals Hadirkan Daftar Diskon Belanja untuk Pengguna di Makassar

Prodeals didirikan sejak September 2015 lalu. Saat itu, Muhammad Munir Ahmadi Putra, salah satu pendiri Prodeals melihat di Makassar belum memiliki aplikasi lokal yang mengakomodir diskon. Munir dan tim lalu membuat aplikasi Prodeals yang bertujuan mempermudah konsumen mencari produk diskon di Makassar. Selain itu, Prodeals juga membantu para pelaku UMKM di Makassar mempromosikan produk mereka. Business models yang digencarkan adalah melalui pembagian profit diskon yang transaksinya dilakukan lewat aplikasi Prodeals.

“Saat ini, ada sekitar dua puluhan tenant yang bekerja sama dengan kami. Mereka semua berada di Makassar,” kata Munir.

Prodeals memiliki 4 fitur utama seperti Around You, Category, Search dan Share. Around You adalah fitur yang menampilkan berbagai diskon di Makassar yang ada di sekitar pengguna dengan sekali sentuh. Fitur Category memudahkan konsumen mencari diskon berdasarkan kategori yang mereka pilih. Search berupa fitur pencarian diskon di daftar tenant yang tersedia. Dan fitur Share untuk membagikan diskon yang disukai ke media sosial atau aplikasi lainnya.

Munir mengakui, kendala yang mereka hadapi saat ini adalah kurangnya informasi mengenai cara mendapatkan pendanaan dari investor, serta investor mana saja yang biasa member pendanaan bagi para startup yang dapat membantu mengakomodasi para startup di Makassar. Peran investor baik berupa angel investor maupun venture capital sangat penting bagi startup, meski ada juga startup yang sukses karena mendapat pendanaan dari boostraping. Ia mencontohkan Go-Jek yang bisa sukses seperti sekarang berkat peran investor yang mem-backup biaya operasional mereka.

Ke depan, Prodeals akan fokus memperbaiki produk mereka dan mengembangkan aplikasi sehingga bisa diakses juga bagi pengguna dari luar Makassar dan bersaing dengan startup lain di Pulau Jawa. Munir menambahkan, saat ini mereka masih fokus di Makassar dan belum ingin memperluas pasar ke luar Makassar.

“Kami ingin memperkuat fondasi di Makassar lebih dahulu,” ujanya.

Selain fokus memperkuat fondasi di Makassar, Prodeals juga akan melakukan perbaikan sistem aplikasi mereka. Munir mengatakan, jika mereka bisa survive di Makassar dan fondasinya kuat, mereka dapat merambah ke wilayah Indonesia Timur lain mulai dari seluruh Pulau Sulawesi , Maluku hingga Papua.

“Indonesia Timur adalah pasar yang sangat potensial dan masih belum dijamah,” tandasnya.

Application Information Will Show Up Here