Startup VR Asal Indonesia, SHINTA VR, Dapatkan Pendanaan Pra seri A

Berita terbaru dari pendanaan atas startup asal Indonesia yang bergerak di bidang Virtual Reality atau VR, hadir. SHINTA VR, perusahaan yang berbasis di Jakarta mendapatkan pendanaan pra seri A dari beberapa investor lokal.

Tidak disebutkan nominal angka investasi, tim Hybrid juga telah mencoba mengontak Founder dan Managing Director SHINTA VR, Andes Rizky. Namun memang angkanya tidak diungkap secara umum. Adapun investor yang terlibat pada pendanaan adalah Tigalapan Investama Group dan Investa Syailendra Nuswantara (INSAN) yang memimpin round seri A kali ini.

SHINTA VR sendiri sebelumnya telah mendapatkan investasi dari Telkomsel Innovation Centre (TINC), Renctracks Co Creation, Ltd (Jepang), dan beberapa angel investor.

Anda yang sering mengikuti berita tentang VR dari ranah lokal mungkin akan mengenal beberapa lini produk dari Shinta VR, yaitu Millealab, SpaceCollab atau IP VTuber milik mereka.

Millealab sendiri merpakan unit bisnis dari SHINTA VR yang memiliki beberapa kegiatan antara lain pembelajaran Virtual Relaity ke sekolah-sekolah di 34 provinsi di Indonesia, dengan menggunakan teknologi berbasis 3D dan Virtual Reality. Program ini berhasil mencetak 5200 guru terlatih dan 120 guru sebagai ambassador VR sejak program dijalankan tahun 2019. Millealab menyediakan software platform khusus untuk membuat konten pembelajaran berbasis VR.

Sedangkan SpaceCollab adalah pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan tersinkronisasi berbasis multi-perangkat (VR, komputer, dan smartphone) yang sudah dipakai di beberapa universitas dan perusahaan.

Untuk yang terakhir, Shinta VR memiliki IP VTuber sendiri serta mendirikan agensi Virtual Youtuber bernama Maha5 yang telah bekerja sama dengan GoPlay, Samsung dan berbagai pihak lain.

Dikutip dari rilis, Andes Rizsky, Founder dan Managing Director SHINTA VR, mengatakan bahwa, “Konsistensi kami di bidang Immersive Technology sejak 2016 lalu adalah sebuah perjalanan yang akan membentuk masa depan industri imersif di Indonesia.” Dengan pendanaan ini, SHINTA VR akan memfokuskan diri menjadi perusahaan metaverse paling berdampak di Indonesia.

Sedangkan Presiden Direktur TigaLapan Investama, Titi Khoiriah, mengatakan bahwa SHINTA VR merupakan portofolio pertama mereka di tahun 2021. Memiliki pengalaman di bidang investasi kontruksi, TigaLapan ingin masuk ke industri digital di Indonesia lewat Shinta VR.

Fahmi Bagus Mahessa dari business dan investment aggregator untuk usaha rintisan (start-up) INSAN menyebutkan bahwa, “SHINTA VR telah membuktikan eksistensinya dalam industri imersif dan secara konsisten bertumbuh dengan sangat baik. Kami percaya mereka bisa menjadi sangat besar.”

Investasi kali ini tentunya menarik di tengah semakin luasnya perkembangan metaverse, yang salah satunya menggunakan virtual reality sebagai sarana dalam mengakses konten atau berinteraksi. Tentunya akan menarik untuk melihat produk atau karya apa lagi yang akan dirilis oleh SHINTA VR, di era metaverse yang akan semakin menjadi umum dalam waktu dekat.

Saya kebetulan berteman baik dengan Andes, dan berencana untuk menggali lebih atas rencana SHINTA VR, setelah pendanaan kali ini. Ikuti terus infonya di Hybrid.co.id.

Era Produktivitas Masa Kini ala Samsung Galaxy Z Fold3 5G 

Ketika Samsung meluncurkan seri smartphone lipat terbaru mereka (Galaxy Z Fold3 dan Z Flip3), salah satu visi yang dipercaya sedang diemban pabrikan asal Korea Selatan oleh banyak penikmat gadget adalah, Samsung sedang ingin mempopulerkan smartphone lipat ke banyak konsumen. 

Beberapa tanda yang mendukung pendapat ini adalah, tidak ada perangkat generasi terbaru Seri Note di tahun ini serta harga jual paling dasar yang lebih mudah dari seri Fold Samsung sebelumnya. Selain dua hal ini, spesifikasi serta fitur baru yang disematkan di Z Fold3 dan Z Flip3 juga memberikan kesan bahwa dua perangkat ini adalah bukan hanya perangkat lipat terbaik yang ingin Samsung hadirkan, tetapi juga seri perangkat paling tinggi di jajaran perangkat smartphone Samsung, di atas Seri S dan seri Note. 

Salah satu ‘bahan jualan’ dari seri Galaxy Z Fold3 adalah tentang bagaimana perangkat ini jadi perangkat superior untuk kegiatan yang menyangkut multitasking. Baik produktivitas atau bisa juga untuk hiburan/leisure. Kalau biasanya ketika seri S rilis Samsung banyak mengadakan kegiatan untuk mengenalkan kemampuan fotografi perangkat, untuk seri Fold tentu saja kegiatan akan merujuk pada penggunaan perangkat untuk produktivitas. Karena fitur multitasking akan banyak digunakan di aktivitas ini. 

Dari sisi spesifikasi, Galaxy Z Fold3 bisa dibilang membawa berbagai fitur mumpuni misalnya: Prosesor yaitu Snapdragon 888 Ram 18GB dan peyimpanan internal 256GB atau 512Gb. Layar luar AMOLED 2268 x 832 piksel dan refresh rate 120Hz, layar dalam AMOLED 7,6 inci dengan resolusi 2208 x 1768 pixel dan refresh rate 120 Hz. Kamera tersembunyi untuk di layar dalam. Dukungan atas S Pen Pro dan S Pen. Anti air IPX8. 10MP selfie camera, 4MP under display camera, triple rear camera 12MP ultra wide, 12MP wide angle dan 12MP telephoto. 

Dari fiturnya ini saja, di atas kertas, perangkat tentunya bisa diharapkan mampu melibas berbagai aktivitas power user, seperti produktivitas. Multitasking, processing activity, berpindah aplikasi secara cepat dan juga dukungan fasilitas tambahan, seperti stylus misalnya. 

Lalu seperti apa proses multitasking yang bisa dianggap mewakili sebagian fitur di Z Fold3? Untuk hal ini, Samsung mengadakan acara workshop “Unfold the New Trend of Productivity” untuk memberikan gambaran pada awak media yang diundang seperti apa aktivitas nyata kekinian yang berhubungan dengan multitasking dan produktivitas dengan perangkat Z Fold3 5G. 

Di acara ini dihadirkan 3 pembicara, dari Samsung yaitu Taufiq Furqan, Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia. Lalu dua lagi adalah Putera Dwi Karunia – founder Brodo dan Dinda Puspitasari – ilustrator.

Untuk Putera (Uta) sendiri, perangkat Z Fold3 membantu dalam menjalankan usahanya serta mengatur banyak hal di mana saja dengan lebih efisien. Semacam laptop tapi dalam bentuk yang lebih kecil. 

Ia mengatakan bahwa perangkat ini bisa menjadi 3 perangkat sekaligus. 

“Pertama, pas masih tertutup, dia bisa dipakai sebagai smartphone biasa untuk penggunaan yang singkat seperti chatting dan browsing. Kedua, saat terbuka, ia otomatis jadi seperti tablet karena layar utamanya yang memang lapang. Ini enak banget untuk buka dokumen, presentasi, sampai spreadsheet bahkan dalam waktu yang lama, experiencenya nggak bisa saya dapetin di smartphone biasa. Ketiga, Samsung Galaxy Z Fold3 5G ini juga membuat multi-tasking semakin mudah dengan fitur multi-windownya. Pokoknya versatile banget dan sangat memudahkan saya untuk beralih dari satu urusan bisnis ke keperluan lainnya sesuai kebutuhan”.

Beberapa hal yang menjadikan Z Fold3 unggul sebagai perangkat adalah: 

Multi windows yang digunakan Uta untuk memerika presentasi sambil mencatat poin penting di tengah panggilan video dengan tim Brodo. Multitasking seperti mengunggah file ke layanan cloud sambil membaca email dan melihat konten media sosial Brodo. Atau fitur 120Hz untuk kenyaman menjelajah konten seperti berita, riset pasar atau laporan internal. 

Selain itu fitur App Pairs juga memantu Uta dalam mengakses kombinasi dari berbagai aplikasi favorit secara cepat. Misalnya mengkombinasikan Power Point dengan Samsung Notes dan Calculator. Atau kombinasi antara Youtube, Samsung Notes dan Document. 

Lalu ada pula fitur Drag and Split yang membantu dalam mengakses link dari rekan kerja melalui layanan pesan tanpa perlu mengecilkan jendela aplikasi pesan. 

Sedangkan kegiatan produktivitas lain yang juga ingin ditonjolkan adalah yang berhubungan dengan artwork atau kegiatan seni dan desain. Salah satunya tentu saja karena Z Fold3 adalah perangkat seri Fold pertama yang mendukung S Pen. 

Narasumber untuk menceritakan pengalaman menggunakan Z Fold3 adalah Dinda Puspitasari yang merupakan fashion ilustrator. 

Skema penggunaan yang dilakukan Dinda antara lain adalah menggunakan perangkat ini untuk mengumpulkan inspirasi lewat fitur multi windows. Bisa melakukan beberapa kegiatan secara langsung seperti menjelajah Pinterest, menonton Youtube dan mencatat atau membuat sketsa kasar. 

Fitur-fitur yang menurut Dinda menarik di perangkat ini antara lain berfungsi sebagai Workstation, membuat draft pertama dari karyanya dengan S Pen lalu membagikannya via fitur Shared Notebooks ke tim. 

Fitur lainnya adalah kemudahan men-convert artwork yang dibuat ke bentuk PSD dengan resolusi tinggi. Lalau kombinasi antara S Pen dan layar utama yang responsif memudahkan dan memberikan kenyamanan ketika sketching, layaknya menggambar menggunakan pensil dan kertas. 

Fitur Flex Mode juga menjadi andalan Dinda karena bisa mengatur sudut lipatan dari Galaxy Z Fold3 5G, berguna untuk mengikuti konferensi video dengan nyaman dan bisa bebas mengambil alat gambar atau referensi karya untuk menunjang penjelasannya.

Sebagai pengguna Note 10 Plus, saya cukup mengerti seperti apa power user itu dan seperti apa keseruan yang terjadi ketika ada perangkat yang memang bisa mendukung kegiatan sebagai power user. Untuk urusan produktivitas memang diperlukan perangkat yang mendukung. Bukan berarti perangkat non stylus tidak bisa digunakan sebagai produktivitas tetapi ada beberapa kelebihan yang bisa dihadirkan oleh perangkat smartphone dengan dukungan stylus. 

Dan, tentunya memang mindset itu yang saya tangkap dari kehadiran Samsung Galaxy Z Fold3 5G. Sempat mencoba experience walau hanya sebentar, perangkat ini memang cocok kalau dijadikan sebagai perangkat pengganti tablet atau laptop. Terutama adalah dukungan S Pen yang baru pertama kali hadir di seri Fold. 

Terasa berat memang Z Fold3 tetapi tidak seberat yang saya kira, masih cukup oke dan nyaman untuk digunakan rutin. Kombinasi windows split-nya memang menarik. Berhubungan saat acara sedang berlangsung turnamen international Dota2, maka saya mencoba memposisikan sebagai pelatih tim esports. Yang mencoba menonton pertandingan sambil mencatat atau menganalisis via Samsung Notes dan S Pen. Fungsinya memang bisa berguna untuk para power user

Di sisi desain, kesan pertama perangkat ini memang sudah cukup premium. Unit berwarna Phantom Silver yang saya coba tidak hanya memberikan kesan mewah tetapi juga tangguh. 

Menarik tentunya melihat strategi Samsung dengan tidak merilis Note terbaru tahun ini dan malah menambahkan S Pen di seri Z Fold. Dorongan untuk menambah pengguna Fold memang bisa jadi salah satu sarana Samsung menjadi pemimpin di segmen ini. Tidak banyak pabrikan lain yang membuat perangkat lipat yang sudah beberapa seri seperti Samsung. 

Dan kampanye akan penggunaan perangkat untuk kegiatan produktivitas dan multitasking adalah cara paling masuk akal untuk mengenalkan Galaxy Z Fold3 5G. 

Review WD Black D30, SSD Eksternal Mungil yang Dilengkapi Aksesoris Dock

Sejak pertama kali berkenalan dengan seri WD_Black untuk yang versi portable drives, saya langsung kepincut dengan desain dan tampilan luar dari seri perangkat ini. Waktu itu perkenalan pertama saya dengan perangkat WD_Black P10. Sekarang ini telah jadi perangkat yang bisa diandalkan dari kecepatan baca/tulis atau dari sisi desainnya yang keren. 

Nah, WD dengan baik hati mengenalkan saya pada perangkat lain yang masih dalam satu seri WD_Black, yaitu WD_Black D30 Game Drive SSD. Perangkat SSD eksternal ini dari desainnya sudah benar-benar mencuri perhatian saya. Bentuknya, cara penempatannya serta tentu saja kemampuan teknisnya. 

Mari kita bahas satu persatu. 

Catatan: Saya menguji dengan menggunakan laptop yang telah memiliki USB 3.1 Gen 2, serta perangkat PS4 yang hanya USB Gen 3. WD_Black D30 paling optimal digunakan di USB 3.2 Gen 2, namun karena keterbatasan perangkat, saya hanya menguji di USB 3.1 Gen 2 laptop serta USB Gen 3.0 di PS4.

Unit WD_Black D30 Game Drive SSD yang saya coba adalah dengan ruang penyimpanan 1TB. 

Desain WD_Black D30

Kalau Anda terbiasa dengan dock hard disk yang umum ditempatkan di meja atau area rak khusus, maka konsep desain dari WD_Black D30 cukup mirip. Ada bagian utama yang adalah hard drive-nya lalu ada plastik kecil yang berfungsi sebagai dock. Jadi Anda bisa menempatkan WD_Black D30 ini di dekat laptop Anda atau jika menggunakannya sebagai penyimpanan eksternal perangkat konsol, menempatkannya di dekat konsol. 

Yang membedakan dengan eksternal drive model dock adalah ukurannya. WD_Black D30 hadir dengan ukuran yang cukup mungil, bahkan bisa digenggam oleh telapak tangan dewasa. Karena menggunakan NVMe maka bentuk dari perangkat bisa agak lebih kecil dibandingkan bentuk HD SATA. Ini menjadikan WD_Black D30 benar-benar terasa seperti HD Dock tapi versi SD (merujuk pada model Gundam), kecil cenderung kayak mainan. 

Tapi dengan desain seperti ini, jika Anda hanya memiliki ruang yang tidak lebar di samping konsol Anda, maka bentuknya yang kecil akan sangat relevan. Untuk desain tampilan, D30 masih mengusung tampilan layaknya seri WD_Black lain seperti P10 atau P50. Tampilan yang memberikan kesan kokoh karena bentuknya seperti peti kemas. 

Saya adalah, satu dari mungkin banyak orang yang menyukai desain seperti ini. Penyimpanan eksternal diharuskan memiliki daya tahan, dan desain serta pilihan bahan khas WD_Black seri ini cukup mewakili itu. Kombinasi metal dan plastik serta tampilan desainnya, memberikan kesan terlindungi. 

Untuk memudahkan pengguna, D30 juga telah memiliki lampu indikator sebagai pelengkap. Untuk kabel tersedia dengan konektor USB type C to Type A. Panjangnya memang tidak cukup jika Anda ingin menaruh perangkat HD ini agak jauh dari perangkat utama seperti PS atau PC, tetapi bagi saya sudah cukup, karena memang penempatannya cukup dekat dengan perangkat PC/PS4. 

Pengalaman penggunaan WD_Black D30

Karena WD_Black D30 ini dipromosikan sebagai game drive, maka saya menggunakannya sebagai penyimpanan utama ketika memainkan PS4. Kebetulan salah satu game favorit saya, FIFA22 belum lama dirilis, setelah mengunduh di PS4, saya langsung memindahkan ke D30 dan mengaksesnya dari SSD ini ketika bermain. 

Namun sebelum menjadikan D30 ini sebagai penyimpanan utama untuk game PS4, saya mengujinya dulu dengan laptop, termasuk uji menggunakan aplikasi Crystal Disk Mark. 

Pengujian

Pengujian pertama adalah dengan menggunakan aplikasi Crtytal Disk Mark untuk mendapatkan angka read dan write. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Pengujian yang pertama:

Pengujian yang kedua:

WD_Black D30 sendiri di atas kertas atau dari spesifikasi yang disebutkan di situs resmi sampai dengan 900MB/s. Namun tentu saja harus melihat spesifikasi interface yang maksimal di perangkat ini yaitu USB 3.2 Gen 2. 

Karena saya menguji dengan laptop yang menggunakan interface USB 3.1 Gen 2, kecepatan seperti di atas cukup sesuai ekspektasi. Meski dengan spesifikasi ports yang sama di beberapa pengujian oleh media lain bisa sampai 597.13MB/s untuk baca dan 653.43MB/s untuk tulis. Namun ada juga yang hanya 444.60MB/s untuk baca dan 395.56 MB/s untuk tulis.

Selain untuk PC atau laptop dengan port USB 3.2 Gen 2 yang bisa mendapatkan kecepatan maksimal. WD juga menyebutkan bahwa perangkat D30 bisa digunakan untuk perangkat konsol. Seprti yang disebutkan di atas, saya menguji sambil menggunakan sehari-hari D3 untuk ruang penyimpanan di PS4. Namun PS4 hanya memiliki interface USB 3.0 jadi tentu saja kecepatan akan kurang optimal 

Saya mengujinya untuk men-transfer file game dari PS4 ke D30, waktu yang dibutuhkan seperti berikut:

Selain itu saya juga mencobanya dengan menggunakan untuk bermain FIFA22, yang cukup dikenal agak lelet jika dimainkan di PS4 bukan next gen console. Pengalamanya cukup baik. Bahkan saya merasa ada peningkatan sedikit tapi cukup terasa karena loading di beberapa menu dan bagian game FIFA22 ada peningkatan jadi tidak terlalu lambat. 

Untuk pengalaman bermainnya sendiri hampir tidak ada masalah, FIFA22 bisa saya mainkan dengan lancar secara rutin. Termasuk update konten atau patch. 

Kesimpulan Review WD_Black D30 Game Drive SSD

Untuk alasan desain dan kecepatan yang dihadirkannya, WD_Black D30 Game Drive SSD adalah sebuah pilihan yang sangat menarik bagi saya. Desain memang bisa jadi masalah selera, namun menemukan desain SDD dengan desain minimalis tetapi masih tetap ada elemen tangguh serta masih memiliki elemen gaming, dan hadir membawa spesifikasi yang mumpuni, tidak cukup banyak. Dan, D30 cukup mewakili itu semua. 

WD sendiri menyediakan 3 pilihan storage yaitu 500GB, 1TB dan 2TB. Dari sisi harga memang cukup premium, dan ini adalah salah satu kekurangan (kalau boleh menyebut demikian) dari perangkat ini. Dalam laman resminya, unit yang saya uji dibanderol seharga 149.99 atau 150 dollar.

ViCee Not So Ez Tournament untuk Wild Rift Telah di Laksanakan, Tim Tuesday Jadi Juara Pertama

Acara turnamen LoL Wild Rift, ViCee Not So Ez Tournament telah digelar dan telah mempertandingkan babak final hari minggu kemarin. Pada babak final tim Tuesday berhasil menjadi pemenang dan mendapatkan predikat juara 1.

Turnamen yang babak kualifikasi diikuti ratusan peserta ini (total 128 slot yang tersedi) akhirnya membawa empat tim sebagai finalis, yaitu tim Tuesday, As a Team, Wild Beast Esports an Menuju Jerman. Keempat tim ini juga telah mendapatkan coaching clinic dari coach Yota sebagai pelajaran untuk meningkatkan permainan di babak semifinal dan final.

Untuk daftar pemenang sendiri adalah sebagai berikut: Bronze match antara As a Team dan Menuju Jerman dimenangkan oleh As a Team, sedangkan untuk partai utama alias final antara Tuesday dan Wild Beast Esport dimenangkan oleh tim Tuesday. Yang menjadikan tim Tuesday sebagai juara pertama, Wild Beast Esport sebagai juara kedua dan As a Team sebagai juara ketiga. Masing-masing akan mendatkan hadiah uang tunai dan merchandise dengan total sebesar 10 juta rupiah.

Babak final dijalankan secara live di akun Youtube ViCee. Para penonton juga bisa mendapatkan hadiah saldo Gopay karena setiap match ada pertanyaan sebagai kuis agar acara menonton jadi lebih seru.

Yang menarik dari gelaran acara Not So Ez ini adalah tidak hanya menampikan turnamen saja tapi juga ada beberapa acara lain, seperti poaching clinic. Clinic bersama coach Yota ini hadir untuk memberikan bekal pad para finalis sebelum mereka bertanding di babak semifinal. Mereka diberikan juga ruang untuk tanya jawab terkait permainan.

Baik perwakilan tim Tuesday dan As a Team mengatakan bahwa poaching clinic ini memberikan pengalaman yang positif bagi timnya. Pelajaran dari Coach Yota disebutkan perwakilan tim Tuesday memberi pelajaran terkait macro game dan juga cara berkomunikasi dengan tim.

 

Tim ini juga mengatakan bahwa workshop bersama coach Yota memberikan pengetahuan tentang apa yang harus diprioritaskan untuk dilakukan dalam game.

‘Materi yang paling bermanfaat dan paling penting untuk kami adalah targeting saat teamfighting karena kami sadar bahwa tim di Indonesia mayoritas suka untuk mengkontes objektif di early game. Hal itulah yang membantu tim kami untuk mendominasi di beberapa permainan yang kami mainkan.’

Untuk babak final sendiri, tim Tuesday mengatakan bahwa turnamen ini merupakan pengalaman yang sangat berharga, karena sudah menyisihkan 128 tim lainnya. Mesk tim baru dibentuk 1 minggu sebelum turnamen namun karena memiliki latar belakang masing-masing pemain yang sudah pernah ikut turnamen, tim ini akhirnya bisa menjadi juara pertama turnamen ViCee Not So Ez ini.

Sedangkan dari tim As a Team mengatakan bahwa coaching clinic kemarin memberikan banyak informasi menarik dan menambah ilmu. Beberapa di antaranya adalah pelajaran tentang decision making dan bagaimana cara mengambil keputusan yang tepat, resiko yang harus dihadapi serta apa yang bisa didapatkan atas keputusan yang diambil.

Untuk turnamen sendiri, meski agak kecewa karena tidak bisa menjadi juara pertama namun mereka tidak akan berhenti untuk berusaha menjadi tim top 3 untuk Wild Rift di Indonesia.

ViCee Not So Ez Tournament untuk game Wild Rift sendiri baru diadakan pertama kali oleh ViCee Indoneia.

Ada total 128 tim yang berkompetisi memperebutkan banyak hadiah menarik! Selain uang tunai, Wild Rift-nya langsung juga memberikan hadiah untuk para pemenang, yaitu set Wild Rift Turret Phone Stand, Wild Rift T-Shirt, dan Batik Mask. Semuanya official merchandise. Sedangkan hadiah uang tunai yaitu 5 juta rupiah untuk juara pertama, 3 juta rupiah untuk juara kedua dan 2 juta rupiah untuk juara ketiga.

Not So Ez Esports Tournament, presented by ViCee Indonesia juga memberikan finalis treatment, yaitu Poaching Clinic dan Mabar With Pro ViCee Not So Ez dengan tim BOOM ID.

Not So Ez Esports Tournament juga didukung oleh Hybrid.co.id dan Hasagi dalam penyelenggaraannya.

Untuk yang penasaran keseruan pertandingan final, bisa cek video di bawah ini.

Babak Final Wild Rift Not So Ez Tournament by ViCee Siap Digelar

Ajang turnamen LoL Wild Rift bertajuk Not So Ez by ViCee akan segera masuk pada puncaknya, yaitu partai final. Setelah melewati masa kualifikasi dan semifinal, dari 128 tim maka terpilih 4 tim untuk bertanding memperebutkan posisi 1, 2 dan 3, dan merebutkan hadiah utama total 10 juta rupiah. 

Keempat tim itu adalah Tim Tuesday, Wild Beat Esport, As a Team dan Menuju Jerman. Untuk babak final sendiri akan bertanding tim Tuesday VS Wild Beast Esport sedangkan perebutan juara ketiga alias bronze match adalah As a Team VS Menuju Jerman

Pertandingan sendiri akan dijalankan secara online dan akan bisa ditonton secara live via akun Youtube ViCee. Pertandingan akan digelar 10 Oktober mulai pukul 13.00 WIB.

Selain babak final akan ada keseruan lain yang dihadirkan, yaitu mabar bareng tim pro. Pemenang alias juara 1 nantinya akan bermain melawan tim Wild Rift BOOM ID. Pertandingan ini tentunya akan menjadi kesempatan baik bagi tim pemenang Not So Ez Tournament by ViCee karena akan bisa memberikan pengalaman berharga bagi mereka. 

Tidak hanya itu akan ada pula kuis berhadiah saldo Gopat yang bisa didapatkan oleh peserta, akan ada pertanyaan selama pertandingan berlangsung yang nantinya bisa dijawab di kolom komentar. Di akhir acara akan diumumkan para pemenangnya. 

Ini baru kali pertama ViCee Indonesia menggelar Not So Ez Esports Tournament, League of Legends, Wild Rift. Selain uang tunai, Wild Rift juga memberikan hadiah untuk para pemenang, yaitu set Wild Rift Turret Phone Stand, Wild Rift T-Shirt, dan Batik Mask. Semuanya official merchandise.

Not So Ez Esports Tournament, presented by ViCee Indonesia juga memberikan kesempatan bagi para finalis dengan sesi Poaching Clinic bersama coach @yotalogy.

Jangan kelewatan untuk menonton babak final di Youtube ViCee jam 13.00 WIB hari Minggu 10 Oktober 2021, dapatkan hadiah di kuis selama acara.

Not So Ez Esports Tournament di sponsori penuh oleh ViCee dan didukung oleh Hybrid.co.ic dan Hasagi.

Belajar dari Coach Yota di Acara Not So Ez Tournament

Turnamen LoL Wild Rift persembahan ViCeee tablet hisap 4 rasa yaitu Not So Ex Tournament akan segera digelar. Jumlah peserta sampai 128 slot full akan saling bertanding untuk memperebutkan hadiah uang tunai total 10 juta rupiah. Tapi rangkaian acara tidak hanya untuk para tim pendaftar saja, Anda semua juga bisa ikut join. 

Selain turnamen, ada 2 acara tambahan di gelaran Not So Ez Tournament ini, yang pertama adalah live stream dari babak final yang juga akan dimeriahkan oleh main bareng tim BOOM ID sebagai pro player. Sedangkan yang kedua, adalah webinar poaching clinic bareng coach Yota. Acara akan diadakan Jumat, 8 Oktober 2021 mulai pukul 13.00 – 16.00 WIB. 

Nah untuk yang kedua ini, Anda semua bisa ikut webinar dan bisa punya kesempatan bertanya langsung ke coach Yota dan juga bisa berpeluang mendapatkan hadiah hiburan. 

Cara daftar Poaching Clinic

Cara daftar untuk webinar atau poaching clinic ini mudah. Beli 2 strip ViCee rasa apa pun, daftar di link ini dan upload foto struk pembeliannya serta data diri Anda. Peserta untuk umum ini terbatas hanya untuk 100 orang saja. Jadi jangan ketinggalan. 

Di webinar ini nanti Anda bisa mendengarkan penjelasan dari coach Yota yang akan berguna untuk meningkatkan permainan Wild Rift, tim finalis juga punya kesempatan bertanya, sedangkan penonton bisa mendapatkan hadiah langsung berupa Wild Core. 

Catat tanggal webinar yaitu 8 Oktober 2021 mulai pukul 13.00 – 16.00 WIB via link yang akan dikirim ke peserta terpilih.

Not So Ez Tournament sendiri merupakan gelaran turnamen persembahan ViCee yang didukung oleh Hybrid.co.id dan Hasagi. Turnamen ini mempertandingkan game LoL Wild Rift sebagai esports. Hadiah total turnamen adalah 10 juta rupiah, ada hadiah hiburan serta hadiah Go Pay jutaan rupiah untuk penonton. 

Catat acara Not So Ez Tournament:

8 Oktober 2021 – poaching clinic oleh Yota (eksklusif untuk tim finalis dan 100 peserta terpillih) 

10 Oktober 2021live stream grand final di channel Youtube Vicee. Akan ada kuis berhadiah jutaaan rupiah untuk para penonton. Jadi pastikan Anda catat tanggalnya dan tonton acara live final Not So Ez Tournament di channel Youtube Vicee

Gadget Champions 2021: Laptop ASUS ExpertBook B9400 Dapatkan Kategori Best for Work

Kegiatan rutin Gadget Champions kembali hadir untuk tahun 2021. Dengan konsep yang sedikit berbeda, gelaran tahunan ini juga kini digelar bersama dengan 3 media teknologi di tanah air: Yangcanggih.com, Gizmologi.com dan DailySocial.id/Gadget.

Untuk tahun ini ada empat kategori utama pada Gadget Champions 2021 yaitu Best for Work, Best for School, Best for Content Creation, dan Best for Gaming.

Kategori Best for Work kami hadirkan untuk menghargai perangkat canggih pendukung produktivitas untuk membantu pengguna menghadapi tantangan modern yang semakin menantang.

Untuk laptop bisnis kategori Best For Work, pilihan jatuh pada laptop ASUS ExpertBook B9400. Perangkat ini hadir tidak hanya membawa desain menarik tetapi juga performa yang cocok untuk digunakan dalam kegiatan produktivitas. Dukungan perangkat yang bisa diandalkan sangat penting dewasa ini bagi pebisnis untuk menjalankan kegiatannya dengan lancar.

 

Dari sisi desain, ASUS ExpertBook B9400 hadir dengan body ringkas dan ringan. Hasil inovasi ASUS ang memungkinkan body laptop pyunya ketebalan tidak lebih dari baterai AA. 

Bezel layar 14 inci juga hadir dengan cukup tipis dan mengadopsi NanoEdge Display. Untuk pengalaman mengetik, desain laptop sudah ErgoLift yang memungkinkan body utama laptop dan keyboard-nya terangkat 5 derajat saat digunakan. 

Performa ASUS ExpertBook B9400 yang ditenagai Prosesor 11th Gen Intel Core dan Tervalidasi Intel EVO.

ExpertBook B9400  hadir dengan prosesor Intel Core 11th Gen terbaru membawa  performa lebih baik dari generasi sebelumnya. Tidak hanya itu, prosesor ini juga hemat daya dan dilengkapi dengan dukungan Wi-Fi 6 (802.11ax) dan Thunderbolt 4. 

Untuk GPU, laptop ini dilengkapi GPU terintegrasi Intel Iris Xᵉ Graphics terbaru. Intel Iris Xᵉ Graphics hadirkan performa grafis dan konsumsi daya lebih baik. Untuk RAM adalah LPDDR4X dengan kapasitas 16GB serta penyimpanan berupa NVMe PCIe SSD 3.0 sampai 2TB. 

Sistem pendingin menggunakan Advanced Thermal Module, dengan dimensi 25% lebih kecil dari sistem pendingin laptop pada umum. Kelebihan utama dari Advanced Thermal Module yang digunakan di ExpertBook B9400 antara lain: sistem pendinginnya menggunakan tilted heatsink design, kedua adalah struktur sistem pendinginnya, dari heatpipe, heatsink, hingga case untuk kipas, merupakan satu bagian dan bukan terdiri dari beberapa bagian yang disambung, ketiga adalah setiap sirip (fin) yang ada di heatsink dibuat menggunakan bahan alluminium alloy. 

Baterai juga jadi perhatian di laptop ini. ExpertBook B9400 digunakan hingga 20 jam. Daya tahan baterai ini hasil perpaduan dari berbagai teknologi terkini, mulai dari prosesor hingga layar. 

ExpertBook B9400 hadir dengan layar khusus berteknologi Panel Self Refresh (PSR). Teknologi ini memungkinkan layar mengkonsumsi daya jauh lebih rendah dari layar standar yang digunakan di laptop pada umumnya. 

Value yang ditawarkan ASUS ExpertBook B9400

Sedangkan dari sisi value, laptop ini membawa beberapa keunggulan seperti Keyboard dan Touchpad yang dirancang untuk penunjang Produktivitas. Keyboard ExpertBook B9400 memiliki fitur spill resistant juga dilengkapi dengan backlight yang dapat diatur tingkat kecerahannya.

Ketangguhan laptop ini juga berstandar militer. dengan sertifikasi lolos uji ketahanan bersatandar militer AS (MIL-STD 810H). Komponen sensitif seperti motherboard juga dilengkapi dengan peredam getaran, engsel berbahan stainless steel yang lebih tebal dan dihubungkan menggunakan sekrup yang lebih besar sehingga layarnya dapat bertahan hingga 50 ribu kali buka-tutup dengan kekuatan tekanan hingga 50Kg. 

ExpertBook B9400 menggunakan bodi berbahan magnesium lithium yang diproduksi melalui teknik CNC milling dengan 21 tahap manufaktur agar kokoh. 

ExpertBook B9400 juga sudah mendukung fitur Windows Hello sehingga penggunanya tidak perlu lagi mengetikkan password untuk masuk ke dalam sistem. Dua opsi login menggunakan sistem biometrik fingerprint sensor dan facial recognition sensor.

Bergerak ke keamanan data, ExpertBook B9400 memiliki fitur yang memungkinkan pengguna laptop ini untuk mengunci BIOS dan SSD-nya menggunakan sistem proteksi password.

Juga terdapat fitur USB Storage Block yang memungkinkan pengguna ExpertBook B9400 tidak dapat menghubungkan USB flash disk atau penyimpanan eksternal lainnya tanpa izin dari administrator. 

Fitur lainnya adalah Secure File Shredder. Sesuai dengan namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk menghancurkan file digital hingga tidak dapat dipulihkan menggunakan metode apapun. 

Laptop ExpertBook B9400 juga telah mendukung sitem manajemen IT kelas enterprise, lalu laptop ASUS ExpertBook B9400 dibangun di atas fitur Trusted Platform Module. 

Untuk kameranya juga terdapat fitur perlindungan privasi dan spesifikasi HD yang mumpuni. Ada pula webcam shield untuk menjaga privasi. Dari sisi audio ASUS ExpertBook B9400 hadir dengan speaker yang telah mendapatkan sertifikasi dari Harman / Kardon. Untuk mikrofon telah dilengkapi dengan dengan teknologi AI Noise Cancelling yang memungkinkan suara di sekitar dapat direda, sangat cocok untuk kegiatan meeting online

ASUS ExpertBook B9400 mengusung Wi-Fi 6 (802.11ax) terbaru yang memiliki kecepatan transfer data lebih tinggi ketimbang Wi-Fi generasi sebelumnya. Laptop ini juga dilengkapi dengan port USB 3.2 Gen2 Type-A, HDMI 2.0b, dan 3.5mm combo audio jack. Melengkapi port tersebut adalah dua port Thunderbolt 4 dengan interface USB Type-C yang mendukung fitur power delivery untuk pengisian daya yang fleksibel.

Dengan segala keunggulan ini, laptop ASUS ExpertBook B9400 bisa menjadi pilihan untuk kegiatan bekerja, produktivitas dan bisnis.

*)Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh ASUS. 

Impresi Awal FIFA22 di PS4, Menikmati Peningkatan Pengalaman Bermain dengan Segala Keterbatasan Perangkat

Akhirnya tiba juga waktunya untuk kembali menuliskan pengalaman tahunan memainkan game FIFA. Kali ini saya berkesempatan untuk mencoba lebih awal game buatan EA terbaru yaitu FIFA22. 

Sebelum memulai, saya ucapkan terimakasih untuk EA yang telah memberikan akses lebih cepat pada tim Hybrid untuk mencoba game FIFA22. Saya mulai mengunduh kurang lebih Selasa 21 September 2021. Karena keterbatasan waktu dan kecepatan internet, saya baru bisa menikmati game secara penuh kurang lebih 2 hari berikutnya. Tapi saya sudah bisa mencoba bermain sejak hari pertama kode game diberikan oleh tim EA. Alasannya kenapa, nanti akan saya jelaskan lebih lanjut. 

Oke, sebagai informasi pembuka, saya cukup intens bermain FIFA21, impresi awal dari pengalaman bermain juga sempat saya tuliskan ketika mendapatkan akses lebih awal dari game ini akhir tahun lalu. Fokus saya memang hanya memainkan FUT, meski tidak jago-jago amat tetapi pengalaman yang saya dapatkan cukup komplit. Ada kesalnya (mendapatkan pack yang bagus di akhir-akhir), ada senangnya (bisa memainkan beberapa pemain favorit dengan squad favorit) serta membayangkan beberapa hal yang saya harapkan bisa hadir di FIFA22 (salah satunya adalah peningkatan skill AI dari kiper). 

Catatan penting: Seperti yang disebutkan di atas, saya mencoba FIFA22 di perangkat PS4. FIFA22 dibuat untuk next gen console, artinya Anda akan mendapatkan pengalaman yang paling lengkap dengan memainkannya di PS5. Hypermotion Technology yang banyak dipromosikan EA untuk game ini hanya bisa didapatkan di next gen console baik PS atau Xbox. Akan ada keterbatasan yang didapatkan dengan memainkan FIFA22 di PS4, namun sayangnya saya hanya bisa membandingkan dengan melihat video review atau handson FIFA22 di PS5 karena tidak memiliki perangkat ini untuk menguji. Meski demikian, bagi pengguna PS4 jangan khawatir, Anda bisa tetap merasakan keseruan bermain FIFA22 di perangkat ini. 

Catatan kedua, karena saya tidak terlalu suka bermain Volta dan juga Career Mode maka pengalaman uji yang saya lakukan terutama akan bermain terutama di FUT dan sedikit di menu Kick Off. 

Mengunduh FIFA22

Ada beberapa hal yang ingin saya ceritakan terkait proses unduhan FIFA22. Saat pertama kali mengunduh game ini, kita akan disuguhkan pada dua batch unduhan. Yang pertama memungkinkan kita memainkan beberapa bagian dalam game sambil menunggu unduhan total game selesai. 

Di batch pertama ini kita sudah bisa memainkan menu kick off dengan beberapa tim yang masuk di Liga Champions. Jadi meski game keseluruhan belum bisa dimainkan kita sudah bisa mengintip pengalaman bermain secara singkat. 

Di bagian menu utama juga akan muncul informasi tentang sudah berapa persen unduhan utama yang dilakukan. Sayangnya, ketika mencoba mengunduh dan memainkan game untuk kedua kalinya, kipas PS4 saya berputar cukup kencang dan mengeluarkan suara yang cukup nyaring dalam waktu yang lama. Jadi setelah sempat mencoba beberapa game, saya menunggu untuk unduhan lengkap selesai dulu baru bermain secara penuh. 

Desain dan pengalaman UI 

Salah satu yang paling kentara adalah tampilan atau UI atau elemen desain yang muncul sejak game ini dinyalakan. Bagi beberapa orang, termasuk saya, terkadang mood bermain suatu game, apalagi yang menjadi game rutin tahunan seperti FIFA22, elemen desain ini disadari atau tidak memberikan pengaruh yang cukup relevan bagi keinginan untuk bermain berlama-lama. Dan bagi saya, EA telah melakukannya dengan baik. Sama seperti pertamakali menyentuh FIFA21 dan merasakan rasa kesegaran dari FIFA20, di FIFA22 pengalaman itu tetap terjaga. 

Pemberian dari sisi ukuran teks, penambahan elemen desain. Perubahan menu apa yang tampil di depan serta beberapa pengurangan atau pemindahan menu terasa cukup menyenangkan di FIFA22. Memang akan ada keterbatasan animasi di PS4. Misalnya saja di menu utama alias home kita tidak akan mendapatkan animasi pemain berjalan dari bagian kanan menuju tengah tetapi pemain diam saja di posisinya sejak awal.

Tetapi bagi Anda yang tidak perlu dimanjakan oleh berbagai animasi tambahan ini, FIFA22 di PS4 tetap nyaman digunakan. 

Beberapa pembaruan lain yang terlihat adalah tampilan data statistik saat pertandingan selesai, baik jeda babak pertama atau setelah babak kedua. Di tampilan ini kita bisa melihat secara detail tentang berbagai data permainan secara singkat dengan tampilan yang penuh pada layar. 

Lalu tentu saja bagi Anda pemain FUT akan melihat perbedaan cukup signifikan dari berbagai elemen di menu ini. Yang cukup kentara adalah saat open pack, animasi kini tampil lebih singkat, tidak ada lagi lorong menuju player reveal, langsung ke ‘panggung’ tempat pemain di-reveal. Perbedaan untuk melihat apakan ini walkout atau tidak ada di api yang muncul di belakang panggung, semakin meriah maka pack semakin baik. 

Desain pack juga mendapatkan penyegaran, kini tampil layaknya pack untuk trading card, dengan elemen-elemen pemanis jadi mirip plastik bungkus kartu. Lalu keterangan detail pack ada di bagian bawah. Tampilan pack ini menurut saya salah satu penyegaran UI yang sangat menarik. Jadi lebih tertarik untuk bermain agar bisa punya pack yang akan dibuka. 

Perubahan dari sisi UI lain yang juga cukup kentara adalah akses langsung ke menu squad di FUT. Dulu, ketika sudah masuk ke menu FUT, pemain diberi dua pilihan untuk menu akses cepat ke squad dan stadion yang tampil di kiri dan kanan bawah, bisa diakses dengan menggunakan analog kiri dan kanan. Kini hanya ada akses menu cepat ke Squad dan bisa diakses dengan menekan analog L ke bawah. 

Elemen seperti pilihan warna dan elemen desain lain yang hadir di FIFA22 juga menurut saya cukup menyegarkan. Dulu warna elemen tambah dominan agak ke ungu/pink dan kini menjadi hijau terang. Menu utama game di PS juga tampil dengan warna hijau terang. Beberapa detail elemen di dalam menu permainan juga tampil dengan warna hijau terang, Bahkan animasi loading juga tampil dengan warna ini. 

EA cukup berani memang memasukan warna terang ini tetapi jika dilihat pengalaman secara keseluruhan jadinya cukup serasi. Menurut saya desain utama dari FIFA22 yang tampil agak cenderung biru ke arah gelap, ketika di tambahan elemen hijau ini jadinya cukup menyatu. Tidak aneh dan norak malam membantu menegaskan, posisi menu yang sedang kita pilih. Misalnya ketika ada di menu home utama, maka bagian menu yang akan kita pilih, warnanya latarnya hijau terang. 

Secara singkat, kesan elemen desain yang tampil di FIFA22 bagi saya cukup menyenangkan dan bisa memberikan suasana segar, yang memang harusnya selalu didapatkan ketika memainkan game tahunan seperti FIFA22 ini.

Pengalaman bermain 

Pengalaman bermain awal FIFA22 ini sebenarnya membawa mixed feeling. Di satu sisi terasa ada peningkatan dan bahkan bisa mengubah cara bermain keseluruhan, tapi di sisi lain juga membuat tanda tanya. Pengalaman awal sebelum game penuh terunduh sesudahnya memunculkan pengalaman bermain yang berbeda. 

Saat mencoba menu kick off di awal, ketika game baru diunduh seperempat, saya mencoba beberapa match. Saya menggunakan PSG dan sempat juga menggunakan Chelsea. Pengalaman awal ini agak kurang menyenangkan bagi saya, karena gameplay terasa agak aneh, sangat berbeda dengan FIFA21. Terasa lambat dan berat. Saya tidak tahu apakah memang karena ini hanya semacam demo saja sebelum permainan diunduh semua atau yang lain, karena pengalaman yang berbeda muncul ketika sudah memainkan FUT beberapa lama, kemudian kembali memainkan menu Kick Off (pertandingan menggunakan negara). 

Seperti yang dituliskan di awal artikel, saya lebih banyak bermain FUT. Jadi sejak awal akan mencoba menggeber di menu ini untuk mengumpulkan beberapa rewards atau pack pemain. Nah kembeli ke pengalaman bermain, ternyata setelah game secara penuh diunduh dan memainkan FUT dengan squad dari pack yang saya dapatkan sebagai bonus dari bermain FIFA21 serta sedikit pengaturan rooster, pengalaman bermain yang didapatkan cukup berbeda. 

Gameplay yang di menu FUT cukup terasa familiar, tidak lambat seperti sebelumnya, bisa bermain cepat juga. Namun tentu ada beberapa feeling yang berbeda karena ada pembaruan yang disematkan EA pada FIFA22 ini. 

Beberapa hal yang cukup terasa ketika bermain antara lain adalah pergerakan bola. Terasa lebih real, baik ketika kita mengoper bola ke teman, kita bisa melihat pergerakan bola yang tidak lurus saja tetapi agak memantul mengikuti kontur lapangan. Lalu kemudian pergerakan bola mental baik saat pemain menerima bola pertama kali atau ketika terjadi benturan perebutan bola. Gerak ‘liar’ bola ini memang diharapkan mendekati real jadi akan memunculkan skema-skema baru, misalnya kemelut di depan gawang. Ada unsur tidak terduga yang akhirnya menentukan respon pemain di pertandingan. 

Untuk pergerakan pemain ketiga kita kontrol juga terasa ada peningkatan. Semakin real dan memunculkan skema-skema gerakan yang memang meniru aslinya. Termasuk juga pergerakan ketika kita bertahan dan ingin merebut bola. Saya sering kali secara gegabah bergerak untuk merebut bola dan ketika salah langkah, untuk kembali mengejar pemain lawan butuh waktu. Persis seperti permainan asli. Meski memang ini akan tergantung dari pemain yang kita gunakan (tergantung data statistik di pemain itu sendiri). 

Salah satu yang paling saya sukai dari pembaruan di FIFA22 adalah tentang kiper alias penjaga gawang. Sebagai pemain bola yang dulu bermain sebagai kiper, ada berapa skenario yang saya mengerti di kondisi asli. Dan FIFA21 menurut saya agak cukup busuk dari sisi kiper. Kadang saya merasa bahwa peran kiper di FIFA21 itu agak kurang berguna, apalagi ketika berhadapan dengan penyerang top yang punya rating dan data statistik bagus. 

Di FIFA22 saya merasa kiper cukup mendapatkan buff atau peningkatan. Kini kegunaannya cukup terasa karena cukup sulit untuk membobol gawang lawan. Antara kita harus presisi mengarahkan tendangan, butuh momen yang cukup pas untuk menendang atau mengatur tenaga atau teknik tendangan agar pas ke titik kosong. 

Meski demikian, seperti yang disebutkan Coach Fadh di akun FB-nya. Untuk saat ini, kiper agak kurang berguna untuk tendangan jarak jauh. Karena memang sering gampang kebobolan untuk tendangan tipe ini. Saya juga mengalami beberapa kali, baik kebobolan atau membobol gawang lawan dengan tentangan dari jarak jauh. Yang terasa bisa ketahan tetapi malah gol. 

Selain itu, di sisi kiper, animasi tambahan yang disebutkan EA pada awal promosi update FIFA22 benar-benar membuat semakin seru. Gerakan kiper tidak lagi membosankan itu-itu saja, terutama ketika kebobolan. Kita bisa melihat animasi yang keren dari kiper baik ketika menahan tendangan, bahkan ketika kebobolan juga kita bisa melihat animasi kiper yang berusaha menahan tendangan. Animasi ini menambah seru ketika kita melihat replay gol. 

Pengalaman bermain lainnya adalah tentang crossing, yang masih bisa membuat gol meski karena defender-nya kini terasa lebih sulit jadi memang butuh pemain dengan skill header tinggi atau penempatan umpan yang benar-benar pas. 

Untuk defender, terasa semakin solid dan sudah untuk ditembus. Animasi ketika mencoba merebut bola juga terasa lebih asik. 

Seperti seri sebelumnya, FIFA22 juga menyimpan gerakan-gerakan combo yang harus dipelajari agar saat menyerang kita bisa memberikan tidak hanya atraksi tetapi juga peluang tambahan untuk menipu lawan. Saya mencoba beberapa gerakan baru di FIFA22, beberapa diantaranya cukup mudah dikuasai tetapi yang lain sampai sekarang saya belum bisa menjalankannya. 

Skill Bridge – ini ternyata cukup mudah meski kombinasinya agak kurang terbiasa di awal. Kita harus menekan L2 dan tahan, lalu tekan R1 dua kali untuk memulai gerakan. Kombinasi ini berguna untuk variasi selain combo flick R yang biasa dilakukan penyerang di FIFA21. SKill bintang 4

Four touch turn – yang ini sampai sekarang saya belum bisa menjalankan di permainan secara mulus, namun aksesnya cukup mudah. Tahan L2 sambil menggerakan L dua kali berlawanan dengan arah pergerakan pemain. Skill bintang 4 

Scoop Turn Fake – yang ini kalau melihat animasinya cukup keren, karena sesuai namanya kita bisa melakukan gerakan menipu lawan. Cara melakukannya, gerakan tombol fake shot lalu gerakan L dengan arah berlain lari atau gerakan pemain. Skill bintang 4

Dan terakhir adalah First Time Spin. Ini juga cukup mudah karena kita hanya perlu menekan L1 + R1 secara bersamaan ketika akan menerima bola. Nanti pemain dengan skill bintang 5 akan memutar untuk menemukan posisi menyerang. 

Bisa juga lihat beberapa penjelan visual via video di bawah ini:

Satu skill tambahan yang cukup OP ketika digunakan secara tepat adalah yaitu untuk skill lari cepat atau Super Knock On. Ini berguna ketika kita ingin melewati pemain lawan dengan pemain yang larinya sangat cepat. Bola sentuhan pertama kita dorong agak jauh ke depan lalu kejar untuk dribbling atau langsung shooting. Flick dua kali R atau RS persis saat bola menyentuh pertama kali pemain. 

Beberapa hal lain yang saya temukan dan bisa memberikan pengalaman bermain yang berbeda antara lain adalah ketika kita masuk ke Squad dan melakukan pengaturan untuk gaya permainan, skala pengaturan taktik kini dari 0 – 100, jadi kita bisa mengatur nya agak detail. Kemudian ternyata tambahan animasi yang dijanjikan EA ini kita bisa menikmati juga di PS4 terutama saat pertandingan. Dan ternyata tambahan animasi ini bisa membuat mood bermain kita jadi lebih seru, jadinya ingin bermain dalam waktu lama.

Meski demikian, saya juga melihat ada beberapa tampilan animasi yang tidak muncul di PS4, terutama saat mengakses menu utama atau home. FIFA22 di PS5 tampil dengan animasi yang lebih kaya. 

Beberapa kali bermain di Squad Battle juga saya merasakan ada sedikit buff yang dilakukan karena untuk level yang agak rendah skill permainan cukup meningkat. Dan tentu saja seperti yang sudah dibahas FIFA, cara kita bermain FUT Division Rival kini berubah. Saya malah melihatnya kayak mirip permainan MOBA mobile atau battle royale mobile. Yang per-season-nya jadi cukup banyak event dan rewards.

Ada divisi yang bisa dilewati, lalu di dalam Divisi ada Rank yang juga bertingkat dan antar Rank ada Stages. Nah di FIFA22 ada juga tambahan checkpoint atau milestones. Stage bisa turun kalau kalah tetapi di checkpoint pemain tidak akan turun. Jadi untuk rewards di tingkat tertentu akan lebih aman. Pemain yang terus bermain juga tidak akan kehilangan usaha mereka. 

Untuk FUT champions, setiap main Rivals nanti akan ada poin yang didapat untuk kualifikasi. Lalu ada pula Playoff dengan sistem poin. Menang 4 poin dan kalah dapat 1 poin. Poin ini dikumpulkan untuk bisa masuk ke babak FUT Champions Final. Di sini sama juga akan pake poin untuk persyaratan. Tiap Rank baik di Playoff atau Final akan mendapatkan rewards.

Untuk lebih lengkap tentang fitur-fitur yang ada di FIFA22 bisa cek di sini

Untuk mode Volta dan karir memang karena memang minat saya tidak terlalu ke sana, maka pembahasannya tidak terlalu mendalam. Saya lebih fokus ke gameplay dan FUT. Tetapi EA sendiri merilis berbabai pembaruan untuk dua mode ini. 

Volta

Ada skill meter system baru. Alasan EA adalah untuk membuat VOLTA berbeda dengan mode FIFA lainnya. Ada beberapa langkah untuk mengisi Skill Meter yang bisa dilakukan pemain. 

Ada pula mekanik baru yang diberi istilah Signature Abilities. Kemampuan ini bisa dipilih di awal atau diubah berikutnya. Nanti ada Signature Ability Meter yang ketika full bisa diaktifkan. Ada 3 gerakan yaitu Power Strike, Pure Pace, Aggressive Tackle. 

Selain itu EA juga memberikan peningkatan fundamental seperti pantulan bola ke dinding serta yang berhubungan dengan pemain bertahan. Info tentang Volta yang secara lengkap bisa Anda baca di sini

Career mode

Jujur sebenarnya saya cukup tertarik untuk memainkan mode karir. Namun waktu yang dibutuhkan untuk memainkan FUT dan menemukan tim idaman sudah cukup menguras alokasi waktu bermain FIFA saya, jadi setiap kali seri FIFA rilis, hampir selalu tidak sempat memainkan mode karir. 

Jika Anda tertarik memainkan ini di sela-sela pertandingan bersama teman atau bahkan FUT, ada beberapa hal yang mungkin akan semakin menggoda Anda untuk bermain. Antara lain adanya pilihan untuk membuat tim sendiri di Manager Career, lalu bisa melakukan kustomisasi stadium di Career Mode FIFA22, dan ada pula tambahan fitur yang memungkinkan pemain untuk masuk ke pertandingan sebagai pemain pengganti. 

Untuk info lebih lengkap bisa dibaca di sini

Demikian kesan pertama saya dalam beberapa hari memainkan FIFA22. Tentunya tidak semua menu atau fitur bisa saya coba dalam waktu cukup singkat ini. Sebagai catatan juga, EA biasanya akan secara rutin melakukan update, termasuk juga beberapa waktu setelah game ini tersedia secara penuh untuk publik (lewat dari masa early access). Jadi bisa saja akan ada beberapa perbaikan dari pengalaman yang saya dapatkan ketika awal. 

Oh ya, satu lagi hal yang menjadi rutin EA rilis adalah soundtrack permainan seri FIFA. Sayangnya ini memang masalah selera, dan selera saya lebih menyukai lagu-lagu yang hadir di game FIFA21 dibandingkan FIFA22 untuk yang non Volta. Kurang lebih hanya 1 lagu yang cukup enak dan familiar di telinga saya di FIFA22, yaitu lagu dari Chvrches. 

Oke, impresi awal untuk game tahunan memang tidak bisa singkat, semoga beberapa informasi pengalaman di atas memberikan sedikit gambaran tentang pengalaman bermain FIFA22. Sekali lagi terima kasih EA telah memberikan kesempatan kembali untuk Hybrid mencoba game ini lebih awal. 

Untuk informasi tentang FIFA22 secara keseluruhan bisa dilihat di sini.

9 Alasan ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) Cocok untuk WFH dan Pembelajaran Jarak Jauh

Memilih laptop untuk digunakan sebagai perangkat penunjang kegiatan bekerja dari rumah (WFH) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) memang sedikit sulit karena saat ini ada banyak sekali pilihan laptop dengan rentang harga, spesifikasi, dan fitur yang beragam. Meski demikian, ada beberapa poin yang bisa dijadikan acuan ketika memilih laptop untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari sistem operasi dan software penunjangnya, spesifikasi utamanya, fitur penting penunjang kegiatan belajar dan bekerja secara online, opsi upgrade, serta yang paling sering dilupakan adalah ukuran serta kualitas layar.

ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) merupakan laptop yang telah dapat memenuhi syarat tersebut. Hadir dengan layar berukuran 15-inci berteknologi ASUS OLED, laptop ini adalah pilihan tepat bagi Anda yang sedang mencari laptop terjangkau dan mampu melakukan banyak hal. Berikut adalah sembilan alasan mengapa VivoBook Ultra 15 OLED (K513) dapat diandalkan sebagai laptop sehari-hari Anda.

1. Dilengkapi dengan Windows 10 Home

VivoBook Ultra 15 OLED (K513) telah dilengkapi dengan Windows 10 Home. Sistem operasi terbaru besutan Microsoft tersebut sangat cocok untuk menunjang produktivitas penggunanya berkat serangkaian fitur yang ada di dalamnya, seperti kompatibilitas dengan berbagai aplikasi kantoran hingga dukungan penuh terhadap berbagai aplikasi kreatif serta hiburan. Aplikasi tersebut bisa dipasang dengan mudah melalui Microsoft Store yang telah tersedia di Windows 10 Home.

Microsoft juga menyediakan solusi perlindungan menyeluruh pada Windows 10 Home. Selain dilengkapi dengan sistem keamanan terintegrasi yang selalu diperbarui melalui Windows Update, Windows 10 Home juga memiliki sebuah fitur bernama Windows Hello. Lupakan juga kata sandi Anda. Dengan Windows Hello, Anda dapat masuk lebih cepat dan aman menggunakan sistem pembaca sidik jari yang sudah tersedia di VivoBook Ultra 15 OLED (K513).

2. Gratis Office Home & Student 2019 Seumur Hidup

Nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2019. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya.

Penggunaan aplikasi Office seumur hidup dapat memastikan Anda untuk selalu memiliki akses ke fitur yang Anda kenal dan sukai. Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software juga akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk melindungi perangkat, program dan data Anda.

3. Manjakan Mata dengan ASUS OLED

Keunggulan utama VivoBook Ultra 15 OLED (K513) terletak pada layarnya. Tidak hanya mengusung layar berukuran 15-inci, laptop ini juga menggunakan teknologi layar ASUS OLED. Teknologi layar eksklusif tersebut memiliki beberapa kaunggulan dibandingkan dengan layar laptop standar.

Pertama adalah kualitas visual terbaik. ASUS OLED mampu menyajikan warna dengan sangat kaya dan akurat. Layar ASUS OLED di VivoBook Ultra 15 OLED (K513) memiliki tingkat reproduksi warna hingga 100% pada color space DCI-P3, standar warna yang digunakan oleh industri perfilman. Tidak hanya itu, tingkat akurasi warnanya juga sangat tinggi dan telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated display.

Layar ASUS OLED juga telah mendukung teknologi HDR bersertifikasi VESA DisplayHDR dengan rasio kontras yang sangat tinggi. Hal tersebut membuat layar ASUS OLED di VivoBook Ultra 15 OLED (K513) dapat menampilkan warna hitam yang sesungguhnya. Selain itu, detail dari gambar bergerak juga dapat dinikmati lebih baik berkat response time yang sangat kencang.

4. Lebih Sehat dan Produktif

Layar ASUS OLED di VivoBook Ultra 15 OLED (K513) tdiak hanya sekadar mampu menampilkan visual dengan kualitas terbaik. Teknologi layar tersebut membuat VivoBook Ultra 15 OLED (K513) memiliki tingkat radiasi cahaya biru yang jauh lebih kecil dibandingkan layar laptop pada umumnya.

Radiasi cahaya biru merupakan penyebab utama kelelahan dan kerusakan pada mata saat menggunakan laptop. Berkat ASUS OLED yang memiliki tingkat radiasi cahaya biru sangat rendah, Anda dapat bekerja lebih lama tanpa khawatir mata cepat rusak. Kegiatan WFH dan PJJ pun tidak hanya menjadi lebih mudah dan menyenangkan, tetapi juga menyehatkan.

5. WFH dan PJJ Lancar Tanpa Gangguan

Kondisi pandemi yang melanda saat ini memaksa berbagai kegiatan mulai dari bekerja hingga sekolah dilakukan secara online. Hal tersebut juga membuat tren WFH dan PJJ semakin meningkat. Baik WFH maupun PJJ, keduanya membutuhkan laptop dengan fitur konektivitas serta komunikasi yang baik.

Ada dua alasan utama mengapa VivoBook Ultra 15 OLED (K513) cocok sebagai laptop untuk WFH dan PJJ. Pertama, VivoBook Ultra 15 OLED (K513) telah dilengkapi dengan teknologi AI Noise Cancelling yang dapat meredam suara bising yang ada di sekitar Anda sehingga sesi WFH dan PJJ dapat berjalan lebih baik. Selain itu, VivoBook Ultra 15 OLED (K513) juga sudah menggunakan WiFi 6, teknologi WiFi terbaru yang lebih kencang dan stabil. WiFi 6 di VivoBook Ultra 15 OLED (K513) juga dilengkapi dengan fitur WiFi Smart Connect, yang memungkinkan sistem untuk memilih dan terkoneksi dengan router yang memiliki sinyal paling kuat secara otomatis. Dengan demikian, Anda akan selalu mendapatkan sinyal WiFi terbaik.

6. Spesifikasi Modern

VivoBook Ultra 15 OLED (K513) ditenagai oleh 11th Gen Intel Core processor. Prosesor generasi terbaru tersebut hadir tidak hanya dengan peningkatan performa dari generasi sebelumnya, tetapi juga memiliki tingkat konsumsi daya yang lebih optimal. Hal tersebut membuat Anda dapat berkegiatan lebih lama tanpa harus menghubungkan laptop ke sumber listrik. Selain itu Konektivitas WiFi-6 terbaru juga memungkinkan Anda mendapatkan konektivitas nirkabel terbaik yang responsif dan diandalkan.

Tidak hanya dari sisi prosesor, VivoBook Ultra 15 OLED (K513) juga dibekali memori DDR4 RAM serta telah menggunakan penyimpanan berupa PCIe SSD. Penyimpanan modern tersebut memiliki kecepatan baca dan tulis yang jauh lebih cepat dari HDD tradisional, memungkinkan VivoBook Ultra 15 OLED (K513) dapat memuat dan menjalankan aplikasi secara lebih kencang.

7. Lebih Kencang dan Hemat Daya dengan AIPT

VivoBook Ultra 15 OLED (K513) merupakan salah satu laptop yang telah dilengkapi dengan ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT). Teknologi tersebut memungkinkan VivoBook Ultra 15 OLED (K513) mendapatkan peningkatan performa hingga 40% dibandingkan dengan laptop dengan spesifikasi serupa. Tidak hanya itu, AIPT juga membuat konsumsi daya pada VivoBook Ultra 15 OLED (K513) menjadi lebih rendah.

AIPT hadir dengan tiga profil pengaturan di VivoBook Ultra 15 OLED (K513). Untuk mengaktifkannya, Anda hanya perlu menekan kombinasi tombol “Fn” dan “F” dan sesuaikan dengan kebutuhan penggunaan Anda.

8. Dapat di-Upgrade

Salah fitur pada laptop yang paling diminati oleh pengguna di Indonesia adalah ketersediaan opsi upgrade. VivoBook Ultra 15 OLED (K513) sendiri hadir dengan beberapa opsi upgrade, salah satunya adalah upgrade kapasitas RAM melalui satu slot SO-DIMM DDR4. Selain itu, Anda juga dapat menambah kapasitas penyimpanan menggunakan 2.5” SATA SSD atau HDD di laptop VivoBook Ultra 15 OLED (K513). 

Opsi ugrade tersebut membuat VivoBook Ultra 15 OLED (K513) cocok untuk dijadikan sebagai investasi yang masih dapat memenuhi kebutuhan Anda beberapa tahun ke depan. Apalagi VivoBook Ultra 15 OLED (K513) sudah dikonfirmasi akan mendapatkan update sistem operasi Windows 11 tanpa biaya tambahan.

9. Harga Terjangkau

VivoBook Ultra 15 OLED (K513) merupakan laptop yang menggunakan panel OLED dengan harga paling terjangkau yang ada di Indonesia saat ini. Laptop ini telah tersedia dengan banderol harga Rp8.599.000.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh ASUS.

Not So Ez Tournament Persembahan Vicee Ajak Tim LoL Wild Rift untuk Bertanding

Popularitas game MOBA LoL Wild Rift menjadikan gamers tertarik untuk membuat tim dan ikut serta dalam berbagai pertandingan atau turnamen. Untuk Anda pemain LoL Wild Rift, brand tablet hisap vitamin C populer ViCee mengajak tim Anda untuk join turnamen seru Not So Ez Wild Rift Tournament. 

Not So Ez Tournament merupakan gelaran acara yang diadakan ViCee dan didukung oleh Hybrid.co.id serta Hasagi. Gelaran acara ini menghadirkan turnamen, pouching clinic (webinar) serta mabar bareng tim pro.  

Untuk turnamen sendiri, pendaftaran sudah dibuka sejak 13 September 2021 sampai nanti 2 Oktober 2021. Total hadiah yang akan diperebutkan dalam turnamen ini adalah 10 juta rupiah. Slot tim yang tersedia 64 tim. Peserta terbuka untuk umum, siapa saja bisa ikut turnamen ini. 

Selain turnamen acara juga akan dimeriahkan oleh poaching clinic (webinar) bersama dengan Yota untuk tim yang masuk babak final serta 100 penonton terpilih. Akan ada hadiah bagi wild cores juga untuk penonton terpilih. 

Satu lagi acara tambahan selain turnamen dan webinar adalah mabar alias main bareng dengan tim profesional. Untuk 4 tim yang masuk babak final, akan ada pertandingan persahabatan dengan tim Wild Rift dari BOOM Esports. Jadi selain yang tunai, kesempatan untuk berdiskusi dan tanya jawab dengan coach Yota, peserta turnamen juga bisa berlatih tanding dengan tim profesional. 

Untuk susunan acara sendiri, babak kualifikasi akan diadakan tanggal 7 Oktober 2021, lalu semifinal akan digelar 9 Oktober 2021 sedangkan babak final akan diadakan tanggal 10 Oktober 2021 yang juga akan di live stream di akun Youtube ViCee Indonesia. 

Untuk link pendaftaran bisa menuju tautan ini.

Dan untuk untuk pendaftaran dan persyaratan webinar nanti akan di-update via media sosial, jadi pastikan untuk follow akun ViCee dan Hybrid agar tidak ketinggalan informasi. 

Buktikan kamu adalah tim terbaik yang bisa menjadi juara. Jangan ketinggalan untuk daftar

Informasi turnamen:

Infomasi poaching clinic – webinar:

Informasi hadiah:

Informasi tanggal turnamen: