Bertemu Developer Game Indonesia Lulusan Google IGA 2019 di Singapura (+ Video)

Google kembali menggelar acara kelulusan program Indie Games Accelerator 2019 pada awal Desember kemarin bagi pengembang game terpilih yang telah masuk program akselerator tersebut. Setelah mendapatkan bimbingan dengan total durasi 6 bulan, kini para game developer tersebut bisa membagikan ilmu mereka secara internal atau pun bersama komunitas di negara masing-masing. 

Program IGA merupakan inisiatif Google untuk memberikan ruang bagi para pengembang indie di wilayah Asia, Middle East & Africa serta Amerika Latin untuk mendapatkan mentorship dalam mengembangkan perusahaan dan game mereka. IGA merupakan bagian dari program Launchpad Accelerator yang bekerja sama secara intens dengan Google Play. 

Tahun 2019 ini ada 1700 developer game yang mendaftar dan hanya 30 yang terpilih dari 27 negara untuk ikut program IGA 2019. IGA ditujukan untuk memberikan pengetahuan bagi para pengembang game, baik itu dari mentorship dari mentor-mentor terpilih maupun dari pengetahuan akan tools atau perangkat yang disediakan Google agar bisa dimaksimalkan oleh pengembang game. Google ingin pengembang game bisa mencapai sukses jangka pendek maupun panjang dengan program ini. DIharapkan para pengembang developer yang ikut juga bisa ikut andil dalam ekosistem game developer di negara mereka berada. 

 

IGA 2019

Indonesia termasuk yang ‘mengirimkan’ wakil terpilih mereka untuk program IGA tahun 2019. Ada dua pengembang game asal Indonesia yang ikut yaitu Nightspade dan Maentrus Digital Lab. IGA 2019 juga menjadi tahun spesial bagi pengembang wilayah LATAM karena tahun ini adalah tahun pertama pintu bagi pengembang asal negara ini bisa ikut mendaftarkan diri dan terpilih untuk ikut program. 

Fasilitas yang didapatkan peserta antara lain adalah undangan untuk ikut bootcamp selama 2 hari penuh di kantor Google Singapura, mentorship yang terpersonalisasi, peluang untuk di-showcase di Google Play, dukungan credit $20.000 di Google Cloud Platform dan Firebase + dukungan training dan support, 1 smartphone Google Pixel, undangan ke acara Google Play Time 2019 di Singapura, delegate pass untuk Google I/O 2019 dan undangan
training Unity.

Acara kelulusan sendiri tahun ini diadakan kembali di kantor Google Singapura yang juga merupakan kantor pusat untuk wilayah Asia Pasifik. DailySocial juga turut diundang untuk menghadiri acara IGA 2019. Kami tidak hanya ikut menyaksikan acara kelulusan tetapi juga berbincang dengan perwakilan dari pengembang game asal Indonesia plus mentor yang juga berasal dari Indonesia. Tidak hanya itu, saya dan perwakilan media yang ikut juga diberikan beberapa penjelasan tentang program IGA dan mengapa Google ‘ngotot’ untuk turun langsung membantu para pengembang game dalam mengembangkan karya mereka. 

Tentang IGA 2019, apa yang menarik?

Ini kali pertama saya mengikuti acara IGA yang diselenggarakan oleh Google. Waktu angkatan pertama, tim saya yang mengikuti acaranya. Tapi ini bukan kali pertama saya mengikuti atau menghadiri acara Google yang terkait developer aplikasi. Google memang memiliki beberapa program untuk para pengembang aplikasi, dan IGA sendiri masuk dalam program Launchpad Accelerator yang biasanya ditujukan untuk para pengembang aplikasi non games. Keputusan Google untuk mengadakan mentorship untuk para pengembang aplikasi memang cukup menarik. 

Yang pertama adalah niatan Google untuk turun langsung mengembangkan toko aplikasi mereka terutama yang berhubungan dengan aplikasi. Dukungan tim dari Google Play tentunya memberikan harapan bagi para pengembang aplikasi game, terutama yang masih indie dan masih butuh bantuan untuk mendapatkan mentorship yang bisa jadi tidak bisa mereka dapatkan dengan usaha sendiri. 

IGA 2019

Vineet Tanwar, Manager, Business Development Google Play menyebutkan dalam salah satu presentasi di IGA 2019, di toko aplikasi mereka alias Google Play bahkan kini ada sudut atau corner khusus untuk para pengembang indie, namanya Indie COrner (g.co/playindie). Area ini berisi judul-judul game dari pengembang indie, di-update oleh Google secara berkala. 

Yang kedua adalah ditambahnya wilayah LATAM ke dalam program IGA untuk tahun kedua ini. Wilayah LATAM sendiri memang dikenal sebagai market game yang cukup menarik untuk pasar mobile gaming. Bahkan untuk pengembang game dari Indonesia. Saya ingat beberapa tahun lalu ada pengembang aplikasi lokal yang pengguna game mereka lebih banyak dari pasar LATAM alih-laih dari ranah lokal. Jumlah pengembang game yang ikut dalam program IGA 2019 kali ini juga cukup banyak, jauh lebih banyak dari negara lain. 

Pihak Google mengatakan saat sesi tanya jawab, hal ini dikarenakan program baru pertama kali terbuka untuk pengembang wilayah ini jadi pengembang aplikasi yang ikut serta cukup membludak. 

IGA 2019

Data statistik dari Newzoo dan McKinsey yang dikutip dalam presentasi di acara menampilkan perbandingan populasi dan pangsa pasar game, LATAM memiliki populasi 656 juta dengan gamers sebanyak 252 juta orang sedangkan SEA 626 juta orang dengan gamers sebanyak 181 juta. Ini adalah gambaran kasar pangsa pasar game, tentu saja pengembang kemudian harus menelaah pasar gaming mobile jika ingin berkembang di Play Store. 

Di waktu presentasi berbeda, Kunal Soni, Director, Business Development Google Play Apps & Games – SEA, India & AU menampilkan beberapa data tentang pasar gaming, terutama untuk mobile gaming

IGA 2019

Penetrasi smartphone di SEA diprediksikan terus meningkat dari 353 juta pengguna di tahun 2019 menjadi 372 juta dan untuk LATAM dari 273 juta di tahun 2019 menjadi 287 juta di tahun 2020 (data dari Canalyst dan eMarketer). 

Kunil juga mengutip data dari Newzoo yang menyebutkan bahwa pasar  gaming mobile saat ini sebesar 54,9 miliar dollar dan akan bertumbuh menjadi 79.7 miliar dollar pada tahun 2020. 

IGA 2019

Sedangkan untuk mobile gaming revenue, Kunil mengutip laporan Newzoo menyebutkan bahwa pendapatan dari game di SEA meningkat dari $3.2 miliar di tahun 2019 diprediksi menjadi $6.1 miliar di tahun 2020. Sedangkan untuk pasar LATAM, $2.2 miliar di tahun 2019 diprediksi menjadi $3.5 miliar di tahun 2020. 

IGA 2019

IGA2019

Google sendiri menyebutkan saat ini ada 2.5 miliar perangkat aktif Android dan 2 miliar lebih pengguna aktif Google Play. Untuk unduhan, Google Play melihat ada 115 miliar lebih unduhan dalam 12 bulan terakhir. 

Beberapa tools yang dipersiapkan Google untuk mendukung perkembangan game di platform mereka antara lain custom listing pages, pre-reg rewards dan Google Play Instant, juga dukungan pengembangan seperti Android Bundles. 

Kunil juga tidak lupa menyingung tentang perihal cara pembayaran, baik itu dengan operator, gift cards ataupun mobile wallet. Termasuk tentang bagaimana fasilitas pembayaran ini tersedia untuk wilayah SEA ataupun LATAM. Lengkapnya bisa dilihat di foto berikut:

IGA 2019

Pendapat developer lokal

Dari kehadiran saya di acara, bisa terdengar jelas bahwa salah satu hal yang paling membantu para developer game yang ikut program adalah mentor. Anda bisa melihat daftar mentor lengkap di sini.

IGA 2019

Saya mendengar ‘curhatan’ para perwakilan developer dari berbagai negara, termasuk juga mengobrol santai dengan dua perwakilan developer lokal yang ikut acara ini, Garibaldi Mukti CEO dari Nightspade dan Reza Febri Nanda, CTO Maentrus Digital Lab. Dan dari sini saya bisa melihat bagaimana para pengembang ini sangat antusias dengan para fasilitas mentorship yang diberikan. Tidak hanya orangnya (beberapa diantaranya adalah orang dengan nama besar studio game terkenal) tetapi juga dari materinya. 

Sami Kizilbash – Developer Relations Google menjelaskan dalam presentasi di acara tentang desain kurukuilum dari IGA 2019. Mulai dari mengembangkan game dan mendesainnya, mengembangkan bisnis, monetisasi dan user economics, melakukan test game yang telah dikembangkan sampai dengan membangun perusahaan sebagai studio game yang bisa berkembang terus. Dari kurikulum ini pengembang bisa mendapatkan cakupan yang cukup luas untuk mulai mengenbangkan game atau memperbaiki game yang telah/tengah dilkembangkan. 

IGA 2019

Google juga mendesain bahwa para mentor yang ada sesuai dengan tantangan yang dihadapi oleh para peserta, bahkan para game studio juga bisa request untuk mentornya sehingga bisa mendapatkan masukan atau ilmu yang benar-benar dibutuhkan. 

Selain kurikulum yang didesain untuk fokus pada keberhasilan peserta, ada satu hal yang cukup disebut oleh banyak peserta sebagai salah satu manfaat yang berkesan bagi peserta, yaitu OKR atau Objectives and Key Results. Semacam sebuah panduan untuk para peserta agar bisa menentukan objective dan key results dari produk/usaha yang dikembangkan, berfokus pada pengembangan tim serta mampu memprioritaskan hasil dengan timeline tertentu. 

IGA 2019

OKR ini juga disebut saat saya berbincang dengan peserta asal Indonesia. Dengan diarahkan dalam workshop mereka jadi bisa menjalankan proses mengembangkan game dengan lebih baik karena jelas proses dan timeline-nya termasuk objective dan hasil yang ingin dicapai. 

IGA 2019

Contoh yang paling menarik adalah dari Garibaldi – Nightspade yang menceritakan bahwa saat mengikuti program ini mereka tengah mengerjakan sebuah game. Namun ketika workshop berlangsung ternyata proses yang mereka jalankan tidak sepenuhnya benar. Maka Nightspade mencoba untuk tetap mengembangkan game yang telah dijalankan tetapi di sisi lain mengembangkan game lain dengan hasil pelajaran yang mereka dapatkan di IGA. Hasilnya, ternyata game baru yang dikembangkan dengan materi dari workshop lebih berhasil. 

Materi tentang leadership juga mendapatkan feedback dari peserta dengan cukup signifikan. Mereka diajarkan untuk membangun sebuah perusahaan yang bisa berkelanjutan. Apalagi game developer terdiri dari berbagai tim dengan keahlian yang berbeda-beda, butuh kepemimpinan yang baik untuk menyatukannya menjadi satu game yang baik. 

Google juga mengatakan bahwa leadership ini penting karena para peserta diajakuntuk membangun perusahaan bukan hanya sebuah produk (game). product.

IGA 2019

Key takeaways

Indie Games Accelerator bisa jadi salah satu pilihan bagi pengembang game indie yang ingin mencari program akselerator. Diselenggarakan oleh ‘empunya’ toko aplikasi alias Play Store yang ada di Android. Memang jumlah peserta dan yang lolos seleksi cukup jauh perbandingannya. Dengan kata lain persaingannya akan cukup ketat. Namun Google membagi pengembang ini adalah berbagai wilayah, jadi kalau memang kualitasnya baik dan memang pengembang game-nya memiliki peluang untuk berkembang dan tentu saja masuk persyaratan yang telah ditentukan Google, para pengembang developer punya peluang untuk ikut program ini. 

Saya melihat bahwa tidak hanya nama besar Google yang menarik dari program ini tetapi para mentor yang bisa membagi pengalaman pengembangan game mereka baik bisnis atau produk, dan satu lagi yang juga penting adalah tools dari Google. Bukan hanya tools yang bersifat teknis seperti cloud platform atau firebase tetapi juga tentunya tools yang berhubungan dengan Play Store. Proses A/B test, bagaimana caranya mengumpulkan data, optimasi ukuran file (APK), penggunaan baterai secara optimal adalah beberapa hal yang penting untuk diperhatikan bagi game developer mobile

Tools lain seperti OKR dan leadership membantu para game developer indie untuk tidak hanya fokus membuat game yang baik tetapi juga belajar proses yang benar serta mengembangkan perusahaannya untuk menjadi studio yang berkembang. 

IGA 2019

Sayang memang saya tidak menanyakan secara spesifik bagaimana kualifikasi indie yang dijalankan Google. Karena dari peserta IGA 2019 ini memang cukup beragam dan tidak hanya berisi game developer kecil beranggotakan di bawah 5 orang atau mereka yang belum pernah atau sedang mengembangkan game. Ada juga studio yang gamenya telah diunduh oleh jutaan pengguna, ada pula game developer yang telah mengembangkan game untuk waktu yang cukup lama. 

Dalam laman resmi mereka juga tidak disebutkan batasan ukuran besarnya studio game atau game developer yang bisa ikut. Namun lebih pada game studio atau developer yang memang membutuhkan bantuan untuk mengembangkan game dengan lebih baik. Toh kalau memang sudah bukan ‘indie’ lagi, game developer biasanya sudah bisa jalan mandiri dalam mengembangkan perusahaan mereka. 

Sebagai pelengkap, berikut video suasana acara kelulusan IGA 2019 dan wanacara singkat saya dengan perwakilan Nightspade dan Maentrus Digital Lab, serta salah satu mentor dari Indonesia.

Main Game Bareng Komunitas Esports Ability Indonesia di Hybrid Dojo

Kalau Anda menjadi pembaca setia Hybrid.co.id, Anda bisa jadi telah menonton video tentang komunitas Esports Ability Indonesia, sebuah komunitas yang menjadi wadah bagi penyandang disabilitas yang gemar esports alias bermain game kompetitif. Nah, kini EAI akan mengadakan gathering di Hybrid Dojo.

Acara akan gathering ini tentunya akan diisi dengan beragam kegiatan esports, misalnya saja ada turnamen ringan FIFA 20 dan Tekken 7 selain itu juga bisa main bareng PUBGM dan Mobile Legends. Namun tidak seperti turnamen lainnya, ada yang spesial di acara gathering kali ini.

Yang pertama, akan ada para peserta dari komunitas disabilitas yang meski memiliki kekurangan, tetap bisa dan semangat untuk bermain game-game kompetitif yang biasanya dimainkan di kompetisi esports. Anda juga akan bisa belajar bahasa isyarat bersama teman-teman tuli dari Esports Ability Indonesia.

Untuk turnamennya sendiri terbuka untuk umum, artinya semua pemain game FIFA 20 dan Tekken 7 bisa ikut, namun ada syaratnya. Karena lawannya nanti adalah teman-teman disabilitas maka ada syarat tambahan agar level of playing-nya sejajar. Untuk FIFA 20, nantinya akan ada dua bracket, satu bracket untuk disabilitas dan satu lagi non disabilitas. Pemenang dari masing-masing bracket akan saling bertanding. Untuk Teken 7, nanti mainnya tidak akan menggunakan tangan. Menarik bukan? Tutorialnya nanti akan dipandu oleh Elo Kusuma dari channel Youtube Rotti’s Game.

Acara akan diadakan hari Sabtu 19 Oktober 2019, mulai jam 10 pagi sampai dengan jam 5 sore. Lokasi acara di Hybrid Dojo – Kantor DailySocial.id Jl. Kemang Selatan 1D No.2, Jakarta Selatan. Acara gratis tidak dipungut biaya sama sekali dan bagi pemenang akan disediakan hadiah berupa voucher Razer Gold. Anda yang tertarik tinggal hadir saja di lokasi untuk bermain. Untuk kontak bisa ke @ebility.id atau via WhatsApp ke 081233864279.

Shena Septiani dari Esports Ability Indonesia mengatakan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk mempertemukan antara komunitas gamer disabilitas dan non disabilitas. Sesuai misi mereka yaitu untuk mengenalkan budaya disabilitas kepada masyarakat dan menjadi pioneer kesetaraan dalam berkompetisi esports. Shena juga menambahkan bahwa acara ini bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan eksistensi, inklusifitas, sportifitas, dan kesetaraan dalam eSport. Kedepannya EAI ingin mengusahakan acara ini berlangsung secara rutin demi tercapainya misi kami untuk mewujudkan dunia kompetisi esports yang setara bagi semua kalangan.

Di Hybrid, kami percaya bahwa seperti olahraga umum, esports harusnya bisa dinikmati oleh semua kalangan, jika di olahraga non elektronik ada paragames, semoga saja di esports pun ada wadah serupa, agar teman-teman disabilitas juga bisa merasakan serunya pertandingan esports. Jalannya memang masih panjang, tetapi memulai adalah sebuah langkah realistis untuk menggapai impian, untuk itu kami mengundang pembaca Hybrid untuk berkenalan dengan komunitas disabilitas Esports Ability Indonesia untuk bertukar sapa, diskusi dan tentunya bermain bersama.

Info tambahan bisa cek di poster berikut:

Esports Ability Indonesia

Mencoba OPPO Reno2 F, Perangkat Seri Reno yang Segera Rilis

Kalau Anda mengikuti info dari akun resmi OPPO Indonesia, sudah pasti telah melihat beberapa iklan teaser tentang kehadiran perangkat baru seri Reno yaitu Reno2 F. Perangkat ini menjadi perangkat lanjutan dari seri Reno yang akan segera hadir di Indonesia, lebih tepatnya akan dirilis tanggal 8 Oktober 2019.

DailySocial berkesempatan untuk mencoba secara singkat lebih dulu perangkat ini, meski info detail belum bisa diungkapkan, tetapi kami telah mendapatkan sedikit gambaran tentang kapabilitas perangkat serta terutama kesan yang dihadirkan dari sisi desain.

Desain

Untuk desain sendiri, foto di artikel ini bisa berbicara cukup banyak. Anda akan mendapatkan layar penuh tanpa ada notch, desain tampilan belakang yang menyenangkan serta kalau dari pengalaman genggam, kesan slim yang cukup terasa, jadi nyaman untuk digenggam.

Spesifikasi

Untuk spesifikasi tentunya Anda bisa menunggu info lengkap di DailySocial.id besok. Karena spesifikasi termasuk harga akan diungkap esok hari. Namun untuk besaran RAM dan ROM sudah diinformasikan, yaitu 8GB/128GB. Secara impresi awal, UI dikombinasikan dengan RAM yang ada cukup menyenangkan, Aplikasi kamera juga cukup lengkap khas perangkat Reno, termasuk chroma boost serta stabilizer untuk video dengan kamera belakang.

Kamera

Untuk kamera sendiri, di Reno2F ini akan ada 4 Kamera di bagian belakang dan 1 kamera depan dengan tipe pop up. Fitur yang bisa Anda dapatkan antara lain ultra wide angle untuk kamera belakang, bokeh yang bisa diatur untuk kamera depan dan EIS stabilizer untuk video dengan kamera belakang yang lebih stabil  saat mengambil video.

Dari beberapa spesifikasi di atas saja bisa dilihat, bahwa perangkat ini, meski masih di bawah Reno 10x Zoom namun tetap menjadi perangkat seri Reno yang akan cukup powerfull. Setidaknya Anda yang ingin mendapatkan upgrade dari seri F yang fenomenal itu, akan bisa mendapatkannya di seri ini.

Hasil foto juga cukup baik, saya mencoba dua foto yang sama namun dengan fokus yang berbeda, hasilnya cukup memuaskan. Unsuk selfie, fitur yang memungkinkan bokeh yang bisa diatur tentu menjadi salah satu fitur pelengkap untuk membuat konten selfie yang berbeda.

Untuk hasil foto, Anda bisa melihatnya di-slide berikut ini:

Jangan lupa follow akun media sosial DailySocial.id terutama Facebook, karena besok kita akan live streaming untuk acara peluncuran OPPO Reno2F

*Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

[GalaxySeoulTrip] Memaksimalkan Fitur Galaxy Note 10+ untuk Kreasi Konten di Seoul, Korea Selatan

Samsung telah memperkenalkan dan menjual secara umum perangkat Galaxy Note 10+ mereka di Indonesia. Perangkat ini menjadi salah satu perangkat premium dan tertinggi dari sisi spesifikasi dan fitur di jajaran smartphone milik Samsung. DailySocial dan awak media lain beserta para tech reviewer diundang untuk mencoba langsung perangkat ini di Korea Selatan, lebih tepatnya Seoul dan sekitarnya. 

Di artikel kali ini, saya akan mencoba membahas berbagai fitur yang tersedia di Galaxy Note 10+ yang bisa digunakan untuk berkreasi. Ada pula tips dari sutradara muda Yandy Laurens yang memberikan workshop sebelum acara experience dimulai. Mari kita mulai.

Perangkat segala bisa

Samsung Galaxy Note 10+

 

Pada dasarnya, Galaxy Note 10+ diposisikan sebagai perangkat yang mengunggulkan banyak sisi, setidaknya ada 4 yaitu performa, desain, produktivitas, dan kreasi. Ketika mendengar nama Note 10+, bisa jadi yang terlintas di kepala Anda adalah performa (karena spesifikasi yang tertinggi di kelasnya), desain karena ini perangkat flagship serta fitur stylus serta DeX untuk produktivitas. Namun Note 10+ menyimpan kemampuan lain yang juga bisa dimanfaatkan secara maksimal, yaitu untuk membuat konten. Baik untuk fotografi ataupun videografi. Nah untuk keunggulan Note 10+ yang terakhir ini experience ke Korea Selatan akan mencoba menjawabnya. 

Kami dibekali dengan alat tempur yang menurut saya cukup lengkap. Sebelum keberangkatan alias di bandara, perangkat Galaxy Note 10+ sudah ada di tangan kami sehingga pengenalan perangkat serta koleksi footage untuk awal keberangkatan sudah bisa kami buat. Ini menjadi penting, karena judul acaranya adalah experience, maka sebaiknya perangkat yang ingin dicoba sudah ada ditangan para peserta sejak dari awal. Kami bisa memfoto atau mengumpulkan footage bandara lokal, transit di HongKong dan bandara Incheon di Seoul. 

Perjalanan selama di Korea Selatan dibuka dengan pengenalan teknis perangkat Galaxy Note 10+ oleh  perwakilan Samsung serta diselingi dengan sesi unboxing seri Galaxy Note 10+ versi 5G. Untuk topik 5G ini bisa Anda baca di artikel ini. Sesi selanjutnya adalah workshop bersama Yandy Laurens untuk mengarahkan para peserta pada pembuatan konten video.

Samsung Galaxy Note 10+

 

Workshop Powerful Creator

Workshop yang diadakan juga cukup mendasar, namun akan ada beberapa tips yang saya pikir akan berguna untuk mereka yang ingin membuat konten. Sesi workshop juga tentunya akan menyerempet dengan fitur yang ada di Galaxy Note 10+, yang memang beberapa fiturnya bisa dioptimalkan untuk membuat konten. 

Persiapan untuk membuat film pendek. Sebagai informasi tantangan dari experience kali ini adalah untuk membuat video cinematic sebagai rangkuman perjalan yang dilakukan. Jadi workshop yang diberikan menjadi semacam bekal dari para peserta untuk menyiapkan konten dan mengenal apa saja fitur yang ada di Galaxy Note 10+ yang bisa dimanfaatkan untuk membuat konten video. 

Yandy Laurens menjelaskan beberapa persiapan mendasar untuk membuat konten, dibagi menjadi 3 bagian yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. 

Pra produksi 

Di tahap ini, Anda diharapkan untuk menyiapkan beberapa hal sebelum akhirnya mengumpulkan footage atau mengambil gambar. Tahapan ini bisa dibilang sebagai perencanaan, semua hal yang akan dilakukan di produksi, sebagian besar sudah disiapkan di tahap ini. 

Beberapa hal yang harus disiapkan antara lain: Menyiapkan ide-ide, membuat struktur cerita, memilih type of shot, angle, garis imajiner, serta camera movement yang akan dilakukan nanti.

Untuk menyiapkan ide, kita bisa memilih untuk menyiapkan satu atau beberapa alternatif namun tidak terlalu banyak. Lebih baik memang kita memilih satu untuk fokus menyiapkan ‘tools’ lainnya. Anda bisa membuat mind map sebagai salah satu cara untuk membedah ide, merunutnya menjadi ide yang lebih spesifik atau menggunakannya untuk paduan membuat film/konten. 

Tools atau fitur yang disediakan Galaxy Note 10+ yang bisa digunakan untuk membuat mind map dan mencatatkan ide adalah stylus serta fitur note yang ada di perangkat. Mencatat jadi lebih mudah dengan kesan layaknya menulis di kertas yang cukup terasa di Galaxy Note 10+. Anda juga bisa mengkonversi menjadi PDF coretan yang telah dibuat atau jika tulisan Anda cukup bagus, tulisan tangan menggunakan stylus bisa langsung dikonversi menjadi teks. 

Proses yang yang selanjutnya bisa jadi saling berkaitan satu dan yang lainnya. Untuk struktur cerita pada dasarnya ada 3 bagian, pembuka, konflik, penutup. Anda bisa menggabungkan atau menambah menjadi beberapa bagian/babak untuk menambah seru jalannya cerita. Meski bagian ini terkesan hanya bisa digunakan untuk konten yang bercerita (drama) namun sebenarnya bisa juga digunakan untuk berbagai jenis konten. Bahkan cinematic (yang menjadi tantangan berhadiah di acara kali ini). 

Penambahan type of shot angle dan camera movement akan menambah unsur ‘drama’ pada video. Memberikan mood agar penonton mendapatkan rasa dari video yang ditontonnya. Type of shot yang dilakukan juga sebaiknya digabungkan. Yandy Laurens menjelaskan bahwa type of shot ini bisa disesuaikan dengan mood atau efek apa yang ingin didapatkan bagi penonton. Untuk tipe-tipe shot ada cukup banyak, misalnya close-up, extreme close-up, extreme wide shot, medium shot, full shot, medium close-up, dan medium shot (sumber). Yandy juga menambahkan beberapa pilihan lain seperti two shot, group shot, profile, over shoulder, tatami shot

Lalu untuk angle, Anda bisa memilih dari beragam pilihan seperti top, high, eye, low, bottom atau crazy (atau angle yang tidak biasa). Kombinasi dari berbagai angle ini tentunya juga bisa membangun mood dan menjelaskan seperti apa ‘rasa’ yang ingin dihadirkan oleh si pembuat konten. Untuk camera movement pilihan seperti pan, tilt, crane, track, handheld, zoom, atau kombinasi dari beberapa movement. 

Persiapan di atas dilakukan agar nanti saat produksi, kita tidak lagi kebingungan akan seperti apa jenis shot, angle atau movement yang akan dilakukan. Tentunya untuk hasil video cinematic atau travel, apa yang telah disusun tidak menjadi panduan yang baku. Akan ada banyak situasi yang mungkin akan menarik untuk diambil dan akan menambah baik hasil video, atau ada pula situasi yang dihindari. Mempersiapkan segalanya menjadikan fokus dari si pembuat video, apalagi jika kondisi shooting nantinya akan dipatok oleh waktu. Misalnya saja di acara experience ini, tentu saja peserta akan dibatasi waktu untuk di lokasi tertentu karena bersama rombongan dan lokasi yang akan dikunjungi dalam satu hari tidak hanya satu saja. 

Fitur pencatatan di Galaxy Note 10+ bisa menjadi pilihan, Anda tidak perlu lagi menulis di lokasi lain, semuanya bisa dilakukan di perangkat Anda. Mencatat, mengambil video dan meng-edit-nya. 

Produksi 

Kita akan masuk ke tahap yang kedua yaitu produksi. Di tahap ini kita akan dihadapkan pada beberapa keadaan yang mengharuskan kita mengambil keputusan untuk mengambil gambar apa, seperti apa dan bagaimana. Beberapa tips atau saran yang diberikan Yandy Laurens di tahap ini antara lain, yang pertama adalah resapi. 

Ketika datang ke suatu tempat, apalagi jika traveling dengan waktu terbatas, kadang kita terburu-buru dan langsung melakukan berbagai shot karena tidak ingin kehilangan momen. Campur aduk dengan berbagai angle serta tipe shot. Akhirnya kita malah kewalahan dan bisa jadi kehilangan tujuan, misalnya gambar yang harusnya diambil dengan shot wide malah diambil dengan close up. Atau gambar yang ingin menandakan mood tertentu malah kehilangan moodnya karena tidak seperti yang Anda harapkan. Yandy mengatakan bahwa sebaiknya ketika datang ke satu lokasi, maka kita meresapi lokasi tersebut. Tidak terburu-buru untuk mengambil berbagai footage tetapi menarik diri sebentar, melihat keadaan, melihat sekitar, merasakan nuansa yang ada, baru setelah itu menentukan, apa yang ingin diambil tipe shot-nya seperti apa, angle-nya apa. Apakah akan menggunakan FPS ‘normal’ atau lambat, apakah akan mengambil suara asli atau nanti menggunakan voice over/musik. 

Dengan meresapi lokasi maka kita diharapkan bisa mengambil gambar yang benar-benar bagus dan benar-benar diinginkan sesuai dengan storyboard. Jadi file yang nantinya terkumpul akan berguna.

Tips yang selanjutnya yaitu merencanakan dan mengatur ritme pengambilan gambar. Setiap footage atau adegan yang ingin diambil, telah dipikirkan ini akan masuk di sequence yang mana. Pengejewantahan dari storyboard yang telah kita buat dikombinasikan dengan seperti apa tampilan visual akhir yang ingin kita dapatkan. Lalu kita juga bisa mengatur ritme dalam pengambilan gambar. Tidak melulu harus statis, rekam, cut, lalu berpindah ke angle atau titik lain. Rekam lagi agak panjang, berhenti, pindah, rekam sebentar, pindah dan seterusnya. Ada kombinasi yang dilakukan sesuai dengan hasil akhir yang diinginkan.

Lalu tools atau fitur apa yang ada di Galaxy Note 10+ yang bisa dimanfaatkan pada tahap produksi ini, Yandy menjelaskan setidaknya ada 3, yang pertama adalah zoom in mic. Galaxy Note 10+ telah dilengkapi dengan perekaman zoom yang juga bisa meng-capture suara dengan lebih jelas. Jadi ketika kita merekam video dan melakukan zoom ke suatu objek, maka suara yang dihasilkan oleh objek yang kita zoom tadi akan semakin jelas. Contoh sederhana fitur zoom in mic di bawah ini.

Super steady cam adalah salah satu fitur yang ada di Note 10+ yang akan berguna ketika akan mengambil gambar yang membutuhkan kestabilan. Misalnya aksi merekam dengan berlari atau berjalan di tangga atau berjalan normal namun agak cepat. Dengan fitur ini kita tidak memerlukan lagi gimbal atau tripod, hanya dengan tangan saya akan didapatkan hasil video yang stabil. 

Note 10+ juga menyediakan 3 pilihan kamera yang bisa dipilih untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan. Selain kamera utama dengan spesifikasi 16MP yang mampu mengambil sudut ultra wide ada pula kamera 12MP untuk wide angle kamera serta 12 MP untuk telephoto camera. Satu lagi adalah kamera depth vision. Kombinasi kamera-kamera ini bisa memperkaya hasil video yang kita ambil. Misalnya saja satu footage akan tampak menarik jika diambil sudut sangat lebar, sedangkan shot yang lain akan menarik untuk diambil dengan kamera jarak dekat. 

Galaxy Note 10+ juga telah menyediakan fitur live focus video yang juga bisa menambah kaya video yang kita ambil. Ada efek glitch untuk memberikan efek ala film teknolog, ada pula efek blur atau – fitur yang saya suka- memberikan efek gradasi, objek tampil berwarna secara penuh sedangkan lingkungan sekitar jadi berwarna hitam putih. Fitur-fitur ini tentunya akan semakin memperkaya hasil footage atau video yang diambil dan bisa menambah mood ke dalam hasil akhir video. 

Fitur lain yang bisa sangat berguna ketika pengambilan gambar atau produksi adalah super slow motion dan hyperlapse. Fitur super slow motion adalah salah satu fitur favorit saya di Galaxy Note 10+, dengan fitur ini Anda bisa mendapatkan fps yang lebih tinggi dari fitur slow motion. Jadi efek dramatis yang akan dihasilkan semakin seru. Fitur ini juga bisa dikombinasikan dengan salah satu fitur lain yang juga menyenangkan untuk membuat video yaitu hyperlapse. Dengan fitur ini Anda bisa menggunakan untuk mengambil footage keramaian, orang berjalan (travel) atau suasana crowded yang memudar. Video-video traveling atau landscape alam juga akan menyenangkan jika menggunakan fitur ini. Contoh super slow mo dan hyperlapse bisa dilihat di video berikut.

Pasca Produksi 

Untuk tahap terakhir yaitu pasca produksi. Salah satu hal yang paling saya ingat pada tahap ini, Yandy Laurens mengatakan bahwa editing merupakan penulisan kembali. Artinya ketika kita mengambil gambar saat produksi, kita sebenarnya sedang menuliskan cerita (dengan audio visual atau visual saja), cerita itu telah terekam dan disimpan di perangkat, nah saat editing, kita sebenarnya  sedang menuliskan lagi cerita yang sudah kita tulisan sebelumnya. Jadi tahapan kita bisa melihat kembali proses produksi yang ada, dan bisa melakukan pengurangan, penggabungan agar cerita menjadi lebih menarik atau baik lagi.   

Untuk proses pasca produksi ada beberapa tahapan yang bisa kita lalui. Yang pertama adalah mengarsipkan file dengan baik. Ini bisa jadi salah satu bagian dari pasca produksi yang terpenting tetapi terkadang dilewatkan begitu saja. Padahal dengan mengarsipkan dengan baik maka akan memudahkan dalam melakukan editing. Pembagian folder file bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing, apakah berdasarkan dengan tanggal, jenis shot, lokasi atau yang lainnya. Intinya adalah pengarsipan ini disusun untuk memudahkan untuk melakukan editing. 

Yandy juga menjelaskan bahwa editign itu adalah proses berkala. Artinya dalam proses editing bisa jadi tidak akan langsung selesai. Kita bisa mengendapkan hasil editing semalam misalnya lalu melanjutkannya keesokan hari. Atau bisa juga dilakukan secara kontinyu, misalnya disesuaikan dengan waktu pengambilan, jadi editing dilakukan secara terus menerus sesuai dengan tambahan footage. Yang terakhir ini bisa dilakukan untuk jenis editing untuk travel misalnya, agar mood hari tertentu bisa didapatkan. 

Selain itu Yandy juga menyebutkan bahwa editing adalah proses menuliskan kembali, jadi ketika kita mengedit kita bisa menemukan berbagai kemungkinan lain yang mungkin tidak muncul saat pengambilan gambar. Meski kita telah membuat rencana atau storyboard, tentunya kemungkinan baru yang muncul saat editing ini bisa dijadikan bahan masukan agar hasil akhir videonya bisa jadi lebih baik. Dengan proses editing yang berkala, kemungkinan baru juga bisa muncul yang bisa menjadikan kita menuliskan kembali untuk lebih baik cerita yang sedang disusun, kita bisa membuka kemungkinan baru saat menjalani proses editing. 

Dua tips lagi yang diberikan Yandy Laurens saat workshop adalah, peka pada sound dalam gambar serta tools untuk mengedit dengan menggunakan Galaxy Note 10+. Untuk yang pertama, Yandy mengingatkan peserta untuk merasakan juga suara yang ada di lokasi shooting. Tidak hanya mengambil gambar tetapi juga bisa lebih cermat atas suara yang ada di lokasi. Suara ini juga bisa dimasukan dalam video untuk memberikan efek tertentu, misalnya dramatis atau memberikan mood pada penonton agar mengetahui seperti apa suasana yang ada di video. Kombinasi juga bisa dilakukan misalnya antara lagu latar dan suara asli dari lokasi. Kombinasi ini jika dilakukan dengan tepat akan memberikan efek dramatis tersendiri. 

Lalu yang kedua adalah tools untuk editing. Ini akan berkaitan dengan fitur yang ada di Galaxy Note 10+. Perangkat ini telah dilengkapi dengan fitur easy editing yang bisa dilakukan secara instan. Jadi ketika mengambil video tertentu, Anda bisa langsung mengeditnya agar bisa mendapatkan mood yang pas. Fitur S pen juga bisa membantu untuk memudahkan dalam proses editing. Selain di aplikasi bawaan, Anda juga bisa menggunakan aplikasi Adobe Rush dengan S pen untuk kombinasi editing yang lebih advance.

Selain tips yang diberikan dalam presentasi yang telah saya rangkum di atas ada pula beberapa tips tambahan yang berhubungan dengan folder file serta memilih footage. Yandy memberikan tips untuk memecah video yang diambil berdasarkan kategori, bagus, ok, disimpan dulu. Kategori bagus adalah footage utama yang akan digunakan dalam video, lalu ok adalah footage yang biasa saja tetapi mungkin akan berguna dan disimpan dulu adalah footage yang tidak masuk ketiganya. Dengan pengkategorian seperti ini akan memudahkan untuk memilih mana video utama yang dingin digunakan dan mana alternatif stock video yang dipunyai. 

Untuk tips selanjutnya berawal dari pertanyaan saya ke mas Yandy Laurens, dan berangkat dari kesulitan saya sendiri. Biasanya ketika merekam sesuatu maka kita akan tergoda untuk mengambil semua footage untuk stock karena takut kehilangan momen. Ambil jarang jauh, wide, shot dekat dan sebagainya. Lalu saat editing malah bingung sendiri karena kebanyakan stock video. Salah satu tips yang bisa dilakukan adalah mengambil stock video utama dengan wide atau ambil objek dari angle yang bisa mencakup keseluruhan, lalu sambil mengambil video ini mulai dipikirkan untuk next angle-nya. Jadi kita mendapatkan stock aman berupa keseluruhan objek sedangkan shoot angle lain selanjutnya adalah untuk memperkaya mood. 

Itu tadi hasil workshop bersama Yandy Laurens ketika saya mengikuti acara experience Samsung Galaxy Note 10+ di Seoul, Korea. Terus terang workshop yang diberikan memang cukup standar namun berguna untuk membantu saya ketika mengikuti acara dan mengambil footage. Malah tidak disangka video yang saya buat jadi pemenang di tantangan utama yaitu membuat video cinematic. Tips seperti membuat story board, meresapi lingkungan yang menjadi tujuan objek dan tidak terburu-buru mengambil gambar, editing adalah proses menuliskan kembali serta mengambil footage wide atau aman jika dirasa waktu terlalu mepet adalah beberapa tips yang membantu saya ketika membuat video perjalanan di Seoul dan sekitarnya kemarin. 

Selain itu, perangkat yang saya gunakan juga tentunya memang mumpuni untuk mengambil video dengan kualitas yang sangat baik, fitur-fiturnya juga sangat mendukung untuk berkreasi. Spesifikasi yang tinggi juga membuat proses editing dan rendering hampir tidak ada masalah. Saya menggunakan aplikasi bawaan, Adobe Rush serta Power Director untuk membuat video di Galaxy Note 10+. (Hasil bisa dilihat di bagian bawah).

Sebagai tambahan tidak lengkap rasanya jika tidak menyertakan beberapa hasil foto (bukan hanya video) yang saya ambil dengan menggunakan Galaxy Note 10+, berikut beberapa sample-nya.

Ini hasil video, semua gambar diambil dengan Galaxy Note 10+, editing juga menggunakan perangkat yang sama. Tools yang digunakan, aplikasi editing bawaan, Adobe Rush dan Power Director.

Audio-Technica Rengkuh Tren Terkini Audio, Rilis Earphone Solid Bass TWS dan Headphone Nirkabel

Pasar audio yang diwakili oleh earphone dan headphone di ranah lokal bisa jadi lagi dalam masa ‘lucu-lucu-nya’, dengan kata lain cukup menjanjikan. Terutama di ranah wireless atau nirkabel yang diwiliki earphone TWS atau true wireless dan headphone nirkabel.

Tren hadirnya perangkat audio nirkabel ini juga dilihat Adio-Technica sebagai pasar yang menjanjikan. Dikenal sebagai produsen perangkat audio kelas premium atau untuk kalangan audiophile, kini mereka pun merilis perangkat nirkabel untuk pasar Indonesia. Bertempat di sebuah kafe di bilangan SCBD, perwakilan Audio-Technica dan distributor yaitu Axindo mengajak awak media dan penikmat audio untuk mendengarkan penjelasan produk baru ini dan hands-on (sangat singkat).

Ada 6 produk yang diperkenalkan, dengan pembagian 1 perangkat audio TWS atau true wireless, 2 perangkat headphone nirkabel dengan sound reality dan 3 headphone wireless dengan active noice cancelling.

Audio-Technica sendiri menonjolkan produk TWS mereka yang diberi kode produk ATH-CKS5TW yang memang sesuai dengan tren terkini, yaitu earphone TWS. Pasar kini dibanjiri dengan produk ini, terutama juga didorong oleh hilangnya headphone jack di beberapa perangkat ponsel.

Spesifikasi produk

ATH-CKS5TW adalah earphone yang didesin dengan model in ear, menghadirkan fitur bass yang menjadi fasilitas utamanya (selain wireless). Hadir dengan bentuk yang cukup kompak layaknya jenis earphone di segmen ini. Anda akan mendapatkan case dengan bentuk lonjong yang juga berfungsi sebagai charger. Daya tahan baterai secara total sampai 45 jam (15 jam playback time 1.5 kali tambahwan waktu dengan charge case) dan hadir dengan 3 warna, hitam, biru dan warna khaki. Solid bass adalah jargon yang cukup ditonjolkan di perangkat ini, selain itu eartip yang telah dilengkapi ring stable fit agar lebih nempel di telinga, bluetooth versi 5, codec yang kompatibel adalah aptX/AAC/SBS, IPX2 yang artinya tahan percikan air serta didukung oleh aplikasi dari Audio-Technica untuk pengaturan lewat aplikasi.

Dijual dengan harga 2.290.000 rupiah, earphone yang juga memilii ANC atau active noise cancelling ini akan bisa menjadi alternatif baru pada penikmat TWS sebagai pilihan. Terutama bagi mereka yang suka dengan bass.

Masuk ke produk selanjutnya yaitu seri headphone sound reality yaitu ATH-SR30BT, ATH-SR50BT. Keduanya dibedakan dari sisi fitur yang juga berpengaruh pada harga. Untuk dari sisi desin hampir mirip, termasuk build quality.

Dari sisi desain, keduanya cukup minimalis, denga bahan dasar utama plastik. Ada bagian besi penyangga gagang headphone. Untuk pad cukup nyaman dan bentuk pad adalah tipe over the air yang artinya akan menutupi keseluruhan kuping.

ATH-SR30BT hadir dengan fitur daya tahan baterai hingga 70 jam dan 4 warna yaitu hitam, abu, biru dan pink. Harga jualnya adalah 1.240.000 rupiah. Bisa dibilang sangat terjangkau dengan fitur wireless dan merek ATH yang dibawanya. Fitur lainnya antara lain adalah koneksi bluetooth 5.0, support AAC dan SBC untuk codec-nya, sensivitas 99db/mW dan tipenya closed-back dynamic. Headphone ini juga mendukung gesture swipe untuk beberapa fungsi panggilan dan musik.

Untuk yang ATH-SR50BT hadir dengan desain over the air, desian yang mirip dengan SR30BT namun dengan pad yang lebih nyaman serta elemen tambahan yang menurut saya lebih baik, bahkan desainnya lebih baik dari seri yang di atasnya. Ada pad penahan kepala yang cukup tebal di gagang headphone, lalu busa pad-nya juga terasa lebih nyaman dari seri SR lainnya. Ketahanan baterai memang hanya 28 jam tetapi headphone bisa dilipat untuk portabilitas yang lebih baik. Untuk fitur teknoilogi yang disematkan ada ambient control yang merupakan perpaduan dari active noise cancelling dan hear thruogh. Jadi Anda bisa memilih dua menu pilihan apakah akan mendengar suara sekitar atau mengisolasi dengan fitur ACN.

Yang paling mengejutkan adalah harganya, dijual 2.749.000 rupiah, perangkat ini jauh lebih murah dari beberapa headphone wireless lain dengan kualitas suara yang cukup mumpuni. Touch control di bagian luar pad, mendukung aptX, AAC, SBC dengan bluetooth 5.0, tersedia kabel bagi Anda yang memilih untuk menggunakan dalam mode wired, mendukung aplikasi connect app ATH serta disediakan pouch untuk memudahkan dibawa kemana saja. Warna yang disediakan ada hitam dan coklat.

Kita masuk ke 3 perangkat terakhir yaitu yang tipe ANC alias active noice cancelling. Ada ATH-ANC900BT, ATH-ANC700B, ATH-ANC500BT, semuanya adalah tipe over the air dengan pad yang cukup lembut.

Tipe yang paling rendah adalah ATH-ANC500B, produk ini dijual engan harga 1.490.000 rupiah dengan beberapa fitur seperti ketersediaan koneksi kabel meski tipe hearphone adalah bluetooth, koneksi bluetooth versi 4.2, dukungan codec SBC, dan fitur active noise cancelling. Ketahanan baterai saat digunakan sampai dengan 20 jam ketika diisi secara penuh.

Untuk tipe ATH ANC700B dilengkapi fitur swipe untuk akses menu, daya tahan baterai saat digunakan sampai dengan 25 jam, tersedia koneksi kabel, dukungan wireless bluetooth 4.1, codec yang didukung adalah aptX, AAC, SBC dan fitur noice cancelling. Dijual dengan harga 2.890.000 rupiah.

Tipe yang paling tinggi adalah ATH-ANC900BT yang hadir dengan daya tahan baterai digunakan sampai dengan 35 jam, koneksi bluetooth 5.0 lalu fitur ANC dengan model digital hybrid. Dukungan codex aptX, AAC dan SBC dan dilengkapi dengan fitur multiple microphone untuk efek noise cancelling yang lebih optimal. Dijual dengan harga 4.490.000 rupiah.

Pengalaman penggunaan

Audio Technica

Jujur, ruang dan lokasi yang ada di acara memang kurang pas untuk sesi hands-on, kita berharap saja sang distributor mau memijamkan alatnya untuk kita uji di DS Gadget Lab. Saya hanya sempat mencoba satu perangkat saja yaitu ATH SR50BT. Impresi awalnya adalah, ini headphone price deal. Desain cakep (yang saya coba warna coklat), impresi awal singkat suara juka cukup baik. Bass cukup terasa, detail juga dan highnya juga cukup, meski agak lebih bagi tipe kuping saya. Fitur ambient control juga cukup baik meski tidak sebaik yang true noise cancelling. Namun saya prediksikan cukup untuk penggunaan sehari-hari.

Selain perwarkilan dari Audio Technica ,dalam acara juga hadir salah satu reviewer audio yang aktif membahas berbagai jenis headphone yaitu Glenn Latuheru. Sebagai pelengkap, ia memberikan impresi untuk beberapa audio yang menurutnya cocok untuk selera kupingnya.

Untuk ATH-CKS5TW, Glenn memberikan impresi bahwa TWS dengan tipe in ear ini suaranya fun cocok untuk musik kekinian atau populer seperti RnB, Hip-hop atau EDM karena bass-nya cukup terasa. Selain itu vocalnya cukup kelihatan dengan trebble yang terdengar halus jadi tidak bikin capek untuk mendengarnya dalam waktu lama.

Untuk seri ATH-ANC900BT impresi yang diceritakan Glenn adalah seri yang paling oke di antara seri ACN lain, suara yang dihasilkan natural, cukup fun dengan bass yang cukup dapet dengan komposisi yang seimbang antara semuanya.

Untuk seri terakhir, pilihan jatuh pada ATH-SR50BT. Hasil suara yang meningkat dari seri perangkat sebelumnya dari ATH, cocok untuk mereka yang suka dengan hasil suara natural, dan dari sisi harga serta fitur sangat worth. Fitur sudah lengkap termasuk hear through, sudah bluetooth dan suara yang cukup baik.

Tren perangkat audio alias headphone dan earphone wireless memang sepertinya akan memasuki masa keemasan. Jika dulu harganya cukup tinggi, dengan seiring kebutuhan yang semakin meningkat, tentunya akan hadir berbagai perangkat yang lebih terjangkau dengan fitur yang cukup lengkap.

Mengikuti Seri A yang lain, Samsung Kini Hadirkan Galaxy A20s dan A30s

Seperti yang bisa diprediksi, setelah memperkenalkan seri A yang sudah di-update untuk A10s dan A50s, kini giliran dua seri A lain yang mendapatkan update atau upgrade dari versi sebelumnya. Dua perangkat itu adalah Galaxy A20s dan Galaxy A30s.

Penambahan embel-embel ‘s’ untuk seri A ini masih tidak mengubah strategi komunikasi yang dilakukan untuk seri A, yaitu untuk generasi atau pengguna yang suka melakukan live konten. Malah dengan dirilis seri update ini, beberapa fitur bisa semakin dimanfaatkan bagi generasi live.

Galaxy A20s dan Galaxy A30s
Tampilan belakang Galaxy A20s dan Galaxy A30s.

Samsung Galaxy A20s Harga normal Rp2.499.000 untuk versi 3GB/32GB dan Rp2.799.000 untuk versi 4GB/64BGB

Mari kita bahas dulu Galaxy A20s. Perangkat ini menghadirkan dukungan prosesor Snapdragon 450 dengan sistem operasi Android 9. Untuk RAM dan ROM-nya disediakan dua pilihan yaitu 3GB/32GB dan 4GB/64GB dengan Micro SD slot yang bisa menampung sampai 512GB. Untuk segmen menengah bawah

Kamera di perangkat ini juga semakin mendekati seri di atasnya, setidaknya dari sisi jumlah Galaxy A20s menghadirkan 3 kamera belakang dan 1 kamera depan. Spesifikasinya 13MP (F1.8), 8MP (F2.2) dan 5MP (F2.2) untuk kamera belakang. Masing-masing berfungsi sebagai kamera utama, wide dan depth camera. Untuk kamera depan ada 8MP (F2.0).

Galaxy A20s
Kelengkapan di Galaxy A20s.

Untuk baterai ada 4000 mAh dengan koneksi USB Type-C, sedangkan fitur keamanan ada fingerprint yang terletak di bagian belakang ponsel serta face recognition. Layar Galaxy A20s menghadirkan 6.5 inci HD+ (720×1520) PLS, kamera depan ada di notch dengan model Infinity V.

Lalu apa keunggulan yang ingin ditawarkan Samsung dengan update seri A20s ini? Setidaknya ada 3. Yang pertama adalah triple camera dan fitur live focus. Seri A20 sebelumnya hanya punya dua kamera, kini dihadirkan 3 kamera. Yang paling penting menurut saya adalah tersedianya fitur Live Focus yang memungkinkan pengguna seri A20s menikmati fitur yang ada di kamera seri atasnya. Live Focus memungkinkan pengguna mengambil efek-efek tertentu yang langsung didapatkan dari aplikasi kamera bawaan.

Galaxy A20s
Tampilan belakang Galaxy A20s.

Yang kedua adalah audio Dolby Atmos untuk memberikan pengalaman hiburan yang lebih baik. Untuk keunggulan ketiga adalah menyediakan dua pilihan kapasitas penyimpanan, 3GB/32Gb dan 4GB/64GB sebelumnya hanya satu pilihan saja.

 

Samsung Galaxy A30s Harga normal Rp3.299.000 untuk versi 4GB/64GB

Sekarang mari kita bahas Galaxy A30s. Spesifikasi pertama yang kita bahas adalah dukungan prosesor Exynos 7904 dengan sistem operasi Android 9. Untuk RAM dan ROM-nya disediakan satu pilihan saja yaitu 4GB/64GB dengan Micro SD slot yang bisa menampung sampai 512GB. Untuk segmen menengah bawah

Kamera di perangkat ini juga ditingkatkan, setidaknya dari jumlah, ada 3 kamera belakang dan 1 kamera depan. Spesifikasinya 25MP (F1.7), 5MP (F2.2) dan 8MP (F2.2) untuk kamera belakang. Masing-masing berfungsi sebagai kamera utama, wide dan depth camera. Untuk kamera depan ada 16MP (F2.0), sama seperti seri A30 sebelumnya.

Galaxy A30s
Kelengkapan kotak Galaxy A30s.

Untuk baterai ada 4000 mAh dengan koneksi USB Type-C, sedangkan fitur keamanan ada fingerprint yang kini terletak di bagian layar depan alias on screen fingerprint dengan tambahan face recognition. Layar Galaxy A20s menghadirkan 6.4 inci HD+ (720×1520) Super Amoled, kamera depan ada di notch dengan model Infinity V. Untuk display sebenarnya turun dari seri A30 sebelumnya, namun kini Anda bisa menikmati fingerprint di layar a la seri kelas atas Galaxy.

Sekarang mari kita bahas keunggulan apa yang dingin ditawarkan Samsung dengan update seri A30s ini. Yang pertama adalah triple camera yang kini menghiasi bagian belakang ponsel. Tambahan kamera ini juga memungkinkan menghadirkan fitur live focus untuk efek menarik dari aplikasi kamera secara langsung. Yang menyenangkan juga adalah kamera depan sudah bisa melakukan live focus untuk video.

Keunggulan kedua adalah AI Gaming Booster untuk para gamers. Jadi ponsel bisa mengenali tipe game yang sedang dimainkan lalu mengoptimalkan performa. Juga akan mempelajari pola penggunaan pengguna untuk mengoptimalkan pemakaian baterai, suhu dan memori.

Galaxy A30s
Bagian belakang Galaxy A30s, difoto dengan fitur live focus dari Galaxy Note 10+.

Yang ketiga adalah tersedianya NFC dan on screen fingerprint. NFC sekarang jadi sorotan, biasanya tersedia di ponsel menengah atas dan flagship, kini permintaan untuk kamera menengah dengan fasilitas ini semakin ramai diperbincangkan. Penggunaan sarana komuter di kota besar, misalnya Jakarta, serta pembayaran jalan tol yang kini pengisian kartunya semakin dimudahkan lewat toko online seperti Tokopedia, Blibli dan Bukalapak menjadikan fitur NFC jadi fitur yang sering ditanyakan ketika ada peluncuran smartphone terbaru. Nah A30s mengikuti update A50s yang kini telah menyediakan fitur NFC. Untuk fingerprint, seperti yang dijelaskan di atas, kini pengguna bisa menikmati tampilan belakang yang polos karena fingerprint-nya sudah bisa dinikmati di layar depan.

Galaxy A20s dan Galaxy A30s
Tampilan depan Galaxy A20s dan Galaxy A30s.

Samsung sendiri tetap mengemas seri A ini, baik yang A20s atau A30s dengan jargon live yang ditujukan untuk generasi live. Sesuai dengan strategi marketing mereka untuk seri ini yaitu A for Live.

Galaxy A20s dan Galaxy A30s
Tampilan belakang Galaxy A20s dan Galaxy A30s, nampak perbedaan antara efek prism dan tanpa efek prism untuk tampilan belakang dua perangkat.

Untuk warna disediakan 3 pilihan yaitu hijau, merah dan hitam untuk A20s. Untuk A30s ada warna prism crush black, prism crush white dan prism crush green. Informasi penjualan termasuk promosi cashback (sampai dengan tanggal 28 September) bisa dilihat di Galaxyaseries.com.

 

Laptop Premium Asus, Zenbook S UX392 Diperkenalkan Publik, Harganya 31 Juta Rupiah

Bersamaan dengan ZenBook Flip 13 UX362, Asus juga merilis laptop premium mereka yang harganya cukup fantastis, setidaknya untuk laptop non gaming dan berbasis Windows. Adalah Asus Zenbook UX392 nama dari perangkatnya.

Jika Anda mendengar harganya dan belum menyentuh produknya, mungkin akan terheran-heran mengapa begitu mahal. Namun, sebagai laptop dengan ukuran layar hampir 14 inci, ultrabook ini memang bisa dibilang layak untuk menyandang harga demikian. Tidak hanya dari sisi desain dan material serta tampilan layar yang nyaris tanpa bezel, tetapi juga dari sisi spesifikasi.

Zenbook S UX392

Desain cantik untuk kalangan pebisnis

Tampilannya yang simple, tegas dan tidak neko-neko memberikan kesan yang terkesan dingin namun cocok untuk teman bekerja karena terasa tangguh. Meski ukurannya kecil namun di tampilan keyboard masih bisa menampilkan tombol panah, touch pad dilengkapi dengan sidik jari untuk fitur keamanan yang terkoneksi dengan Windows Hello.

Salah satu daya jual yang ditawarkan oleh Asus untuk perangkat ini adalah slim, dengan tebal 12.9mm dengan bobot 1.1 kg. Kemudian sisi layar juga menjadi salah satu daya jual, layar FHD 13.9 inci ini cukup menonjol karena bezel dari perangkat cukup tipis. Asus menyebutkan screen-to-body ratio-nya hingga 97%.

Zenbook S UX392

Desain ramping ini tentunya menjadi nilai lebih untuk para pebisnis yang masih memerlukan laptop untuk dibawa bepergian dalam urusan kerjaan. Bahan aluminium yang menyelilmuti body-nya juga hadir dengan durabilitas karena telah menerima sertifikasi uji ketahanan standar militer MIL-STD-91OG. Unit yang saya liat kemarin berwarna perak, namun Asus juga menyediakan warna lain yaitu Utopia Blue.

Dari sisi konektivitas atau port, perangkat ini menyediakan port USB 3.1 Gen2 Type-A serta 2 USB 3.1 Gen2 Type-C dengan kecepatan transfer data diklaim Asus sampai 10Gbps. Port Type-C ini juga mendukung display output dan power delivery. Tersedia pula 1 MicroSD port dan jack audio.

 

Spesifikasi teknis

Nah, berbicara performa, tentu saja laptop yang masuk kategori ultabook dan ditujukan untuk pebisnis harus mumpuni dengan spesifikasi yang tinggi. Zenbook S UX392 hadir dengan dukungan prosesor Intel Core i7-8565U 4,6GHz lalu 16GB LPDDR3 Ram serta penyimpanan 1TB M.2 NVMe PCle SSD. Sedangkan graphics ada Nvidia GeForce MX150 dengan 2GB GDDR5 VRAM dan Integrated Intel HD Graphics 620.

Untuk baterai sendiri disematkan baterai dengan kapasitas 50Wh yang diklaim dapat digunakan sampai 15 jam (tentunya ini tergantung pemakaian). Di atas kertas, spesifikasi ini akan mampu untuk diajak bekerja mendukung produktivitas, sesuai dengan segmen yang ingin disasar.

Acara rilis kemarin memang tidak menyediakan tempat untuk mencoba atau hands-on, saya hanya bisa mencoba keyboard, merasakan bobot body dan mengangumi desain dari jarak dekat. Tentunya untuk memberikan nilai harus dilakukan uji secara mendalam. Namun kesan pertama yang saya dapatkan adalah cocok untuk ditujukan bagi segmen pebisnis. Bentuknya yang kecil tapi tidak kekecilan dan compact akan menyenangkan untuk dibawa kemana saja. Spesifikasi yang powerful dengan keyboard yang cukup nyaman dan touchpad yang cukup lebar akan bisa mendukung pekerjaan.

Harga Zenbook S UX392 ini dijual dengan angka Rp30.999.000 dengan garansi global 2 tahun.

Zenbook S UX392

Hadirkan 2 Kamera Depan dan 4 Kamera Belakang, vivo V17 Pro Dijual dengan Harga 5.7 Juta Rupiah

Tanggal 23 September 2019 vivo secara resmi memperkenalkan perangkat anyar mereka yaitu V17 Pro. Perangkat menghadirkan total 6 kamera, 2 kamera depan dan 4 di belakang. Pembaca DailySocial mungkin sudah membaca artikel tentang perangkat ini yang menampilkan beberapa hasil fotonya. Nah artikel ini akan membahas detail spesifikasi beserta harga jual.

Dalam rilisnya, vivo menyebutkan bahwa V17 Pro ini merupakan kamera pertama di Indonesia yang menggunakan dual pop up selfie camera. Dijual dengan harga 5.699.000 rupiah, perangkat terbaru vivo ini akan meramaikan segmen smartphone menengah dengan banyak kamera.

vivo V17 Pro

Spesifikasi kamera

Untuk V17 Pro Anda akan mendapatkan dua kamera untuk digunakan selfie, satu kamera 32MP sebagai kamera depan utama dan 8MP sebagai kamera ultra wide. Keunggulan kamera sepertinya menjadi salah satu fokus vivo untuk mempromosikan perangkat ini. Tidak hanya lewat iklan yang bertebaran di Youtube, tetapi saat rilis pun, cukup kentara.

Untuk melengkapi kehebohan kamera depan dua buah, vivo menyertakan 4 kamera belakang dengan spesifikasi sebagai berikut: 48MP sebagai kamera utama dengan sensor Sony IMX 582, 8MP ultra wide, 2MP macro serta 2MP depth sensor untuk efek bokeh.

Tren 4 kamera di segmen menengah ini memang lagi cukup hits. Setidaknya sudah 2 perangkat terbaru yang merilis dengan tipe seperti ini, Realme 5 Pro dan OPPO A9. Meski dua perangkat yang duluan hadir ini masih bisa dibilang saudara jauh dengan vivo, namun model 4 kamera seperti ini bisa jadi adalah salah satu strategi jualan untuk menggoda para penikmat gadget di segmen menengah.

vivo V17 Pro

Fitur utama

Sebenarnya ada kurang lebih 19 fitur unggulan yang disertakan vivo pada rilis, namun saya tidak akan membahas semua, hanya beberapa saja. Tentu saja yang pertama adalah yang berhubungan dengan fotografi. Tiga kamera yang disediakan melanjutkan seri sebelumnya yaitu V15 Pro, sedangkan ada satu tambahan kamera makro, meski hanya 2MP tetapi menjadi tambahan bagi mereka yang ingin mengambil shoot dari dekat. Namun untuk depth sensor, agak turun dari V15 Pro yang memiliki kamera depth sensor 5MP.

Dari penjelasan saat presentasi, sebenarnya yang paling menarik untuk diuji dari kamera belakang adalah fitur super night mode yang dilengkapi dengan f/1.8. Contoh dari beberapa hasil memang sudah kami publikasi di artikel ini, namun akan kami uji lagi di artikel review.

Fitur unggulan lain adalah di kamera depan, yang kini memiliki tidak satu tetapi 2 kamera yang tampil dengan efek pop up. Selain besarnya MP yang dihadirkan serta kini telah memiliki lensa khusus untuk wides elfie, yang menarik adalah dipromosikannya fitur super night selfie untuk hasil foto selfie dengan cahaya temaran yang lebih baik.

Keunggulan smartphone kamera untuk selfie ini tentunya menjadi hal menarik, karena bagi vivo, selfie masih bisa menjadi salah satu keunggulan yang ditawarkan untuk menarik konsumen untuk membeli perangkat teranyar mereka. Bahkan keseriusan untuk meningkatkan hasil kamera untuk selfie hadir dengan disematkannya 2 kamera untuk bagian depan. Dijelaskan bahwa kehadiran fitur-fitur yang ada di V17 Pro ini telah berdasarkan riset yang dilakukan vivo dan menurut mereka fitur yang dihadirkan di perangkat ini diminati oleh para konsumen.

Dari sisi perangkat lunak, fitur selfie kini juga dimanjakan dengan fitur pose master untuk membantu pengguna menemukan pose menarik saat selfie, serta tentu saja fitur beauty dengan AI yang menjadi andalan.

Fitur lain seperti prosesor sebenarnya kurang menarik, karena masih menggunakan prosesor seri terdahulu yaitu Snapdragon 675 AIE namun Anda mungkin melirik RAM dan ROM-nya yang cukup besar yaitu 8GB/128GB. Bagian layar juga diunggulkan dengan menghadirkan E3 OLED terbaru yang menghadirkan warna yang lebih baik. Di perangkat lunak disediakan pula fitur Eye Care untuk kenyamanan bermain game. Sedangkan untuk baterai hadir dengan 4.100 mAh dengan dual engine fast charging.

Dari sisi desain V17 Pro ini sebenarnya cukup menarik, hadir dengan pilihan (baru) dua warna yang terinspirasi dari nama kain, Satin Black dan Silk White, kombinasi desain peletakan kamera, bahan body belakang serta warnanya, menarik sebagai perangkat yang ditujukan untuk kelas menengah.

Harga dan ketersediaan

vivo V17 Pro

Vivo V17 Pro dijual dengan harga 5.699.000 rupiah dan tersedia untuk pemesanan dari tanggal 23-30 September 2019. Ada program menarik dari XL serta fasilitas trade in berbagai tambahan fasilitas seperti asuransi.

Anda yang memiliki V15 Pro dan ingin naik ke seri baru bisa memanfaatkan fasilitas trade in untuk update dengan perangkat terbaru vivo. Perangkat ini juga bisa ditujukan bagi Anda yang ingin menikmati hasil kamera selfie dengan smartphone pertama di Indonesia yang mempunyai dual pop up selfie camera.

Kami akan melakukan review perangkat vivo V17 Pro, tunggu artikelnya di DailySocial.id.

vivo V17 Pro

Melihat Samsung Galaxy Note 10+ Versi 5G di Seoul, Korea Selatan

Beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan untuk ikut serta dalah kegiatan experience Galaxy Note 10+ di Seoul dan beberapa daerah sekitarnya di Korea Selatan. Acara ini memang lebih menitikberatkan pada pengalaman penggunaan Note 10+, namun dalam salah satu sesi, Samsung tidak lupa memperlihatkan perangkat ‘spesial’ dari Galaxy Note 10+, yaitu yang versi 5G.

Samsung memang menjadi salah satu pabrikan yang telah mempersiapkan untuk menyonsong generasi berikutnya untuk konektivitas, yaitu 5G. Menurut Samsung seperti dikutip dari rilis, pengembangan untuk menyambut jaringan 5G ini cukup lengkap, mulai dari chipset, infrastruktur jaringan dan perangkat seluler itu sendiri.

Perangkat Samsung yang telah mendukung 5G antara lain Galaxy S10 5G, Galaxy Note10|10+ 5G dan Galaxy A90 5G serta Galaxy Fold 5G. Korea yang juga menjadi home base dari merek nomer satu di Indonesia ini juga telah mengadopsi jaringan 5G. Jari koneksi cepat ini telah tersedia secara komersial.

Galaxy Note 10+ 5G

Kami, awak media dan reviewer gadget, juga berkesempatan untuk melihat unboxing dari perangkat Galaxy Note10+ 5G serta menguji jaringan dengan menggunakan operator KT. Saat unboxing, Product Marketing SEIN, M. Taufiq Furqan menjelaskan bahwa secara tampilan fisik, kotak dan beberapa aksesoris lain tidak ada bedanya antara yang 4G atau yang beredar di Indonesia sekarang dengan yang 5G. Perbedaan tentu saja ada di perangkat keras dalam perangkat, yaitu Exynos Modem 5100. Galaxy Note 10|10+ dengan SoC Exynos 9825 telah disiapkan untuk 5G, ketika dipasangkan dengan modem yang disebutkan di atas dijaringan yang telah mendukung, maka pengguna bisa menikmati jaringan 5G.

Untuk uji kecepatan sendiri, memang tidak bisa di keseluruhan lokasi tempat kami berkunjung, karena memang tidak semua wilayah Korea Selatan sudah bisa menikmati 5G, misalnya di N Tower saat melakukan uji hanya mendapatkan sinyal LTE. Untuk area di kota seperti Seoul, tempat kami menginap dan berkegiatan, kami bisa melihat angka kecepatan internet di 5G. Seperti apa kecepatannya, bisa di cek di gambar di bawah ini.

Galaxy Note 10+

Untuk salah satu hasil ujinya sendiri, didapatkan kecepatan unduh 550 Mbps sedangkan unggah 14.7 Mbps. Kalau dilihat dari angka unduh memang cukup tinggi, namun dari unggah agak kurang. Meski demikian, pengujian ini memang biasanya berbeda-beda, teman kami dari Yangcanggih.com mendapatkan angka unggah yang lebih besar, yaitu sekitar 47 Mbps, namun untuk angka unduhnya lebih kecil yaitu 523 Mbps.

Dengan perangkat kompak segala ada seperti Galaxy Note 10+, memang jaringan seperti ini sangat bisa dimaksimalkan, setidaknya untuk kegiatan yang berhubungan dengan pemakaian perangkat. Misalnya untuk produktivitas seperti mengungggah, mengunduh dan mengirim file, live communication atau untuk kegiatan hiburan seperti streaming dan bermain game. Tidak lupa kegiatan berkreasi seperti membuat dan mengunggah video, kombinasi jaringan cepat dan perangkat mumpuni adalah kombinasi seru.

Dikutip dari rilis, Samsung juga menjelaskan bahwa mereka telah memiliki banyak paten 5G dan merupakan perusahaan pertama yang menerima persetujuan FCC (Federal Communication Commission) untuk peralatan 5G mereka.

Samsung Note 10+ sendiri bisa dibilang perangkat paling tinggi untuk lini perangkat Samsung. Dilengkapi stylus terbaru, fitur DeX yang lebih disempurnakan. Lalu spefisikasi tinggi SoC Exynos 9825 (modem 5100 khusus untuk versi 5G), dengan 12GB RAM dan 256GB atau 512GB untuk ROM. Serta untuk kamera ada kamera belakang 16MP Ultra Wide Camera, 12MP Wide-angle Camera, 12MP Telephoto Camera dan DepthVision Camera dan 10MP Selfie Camera.

DailySocial juga akan membuat artikel lain tentang pengalaman menggunakan Galaxy Note 10+ untuk kegiatan membuat konten, foto dan video dan penggunaan stylus selama di Korea Selatan. Jadi tunggu artikel lainnya.

Daftar 16 Besar Turnamen Hybrid Cup Tekken 7

Turnamen Hybrid Cup yang mempertandingkan Tekken 7 akan memasuki babak 16 besar. Setelah hari pertama sebanyak 32 peserta bertanding dengan sengit dalam 8 grup, kini waktunya para peserta yang lolos ke babak berikutnya untuk unjuk gigi dan berlomba untuk menjadi yang terbaik di hari kedua.

DSC06377

Berikut adalah daftar peserta di 16 besar:

Winners Side

DRivals | TJ.Hybrid
WIF | Silver
Mrv
CHAOS | Hero
Drivals |C-O-B-U-S.Hybrid
Myth | link
DRivals | Nodrop.Hybrid
R-TecH

Losers Side

UwU| Ar’Fear
DRivals | Jackbosstin.Hybrid
DRivals | Adnairoon
WIF | CJ
WIF | abel
Myth | RTG
DRivals | Retardo.Hybrid

Semua tim ini akan tampil tanggal 8 September 2019 dengan sistem pertandingan double elimination. Untuk bracket bisa dilihat di Challonge.com/HybridCupTekken7.

Hybrid Cup – Tekken 7 ini merupakan hasil kerja sama dengan Advance Guard sebagai strategic partner. Acara ini disponsori oleh Game.ly, Logitech, PEX Chair, dan Imajin. Hybrid.co.id sebagai penyelenggara, lewat program Hybrid Dojo berharap bahwa Hybrid Cup ini menjadi salah satu dukungan bagi komunitas Tekken 7 agar bisa berkembang lebih pesat. Rencananya Hybrid Cup juga akan menjadi program rutin yang diadakan oleh Hybrid Dojo.

Acara bakal 16 besar besok terbuka untuk umum untuk menonton pertandingan, serta disediakan pula beberapa laptop untuk bermain casual. Acara akan dimulai kurang lebih pukul 12.30 WIB. Hybrid Cup diselenggarakan di Hybrid Dojo – DailySocial HQ, Jl. Kemang Selatan 1D No. 2, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Selamat kepada para peserta yang lolos ke babak 16 besar, good luck and have fun!