Struktur Dota Pro Circuit Baru, Apakah Liga Regional Dapat Membuat Dota 2 Kembali Berjaya di Indonesia?

Bukan wacana lagi, Valve sudah mengumumkan perubahan untuk Dota Pro Circuit musim 2020/2021 mendatang.  Dengan demikian, ranah kompetitif Dota 2 di sepanjang tahun akan lebih padat. Sistem yang lebih terstruktur dengan adanya liga regional 2 tingkat. Musim DPC yang baru nanti akan menguntungkan bagi banyak pihak dari pemain, tim, event organizer bahkan broadcast talent sekalipun.

Liga Regional

1

Ada enam liga regional yaitu Asia Tenggara, Amerika Utara, Amerika Selatan, CIS, Tiongkok, dan Eropa. Setiap liga regional akan dibagi menjadi upper division dan lower division. Masing-masing divisi berisikan 8 tim. Setiap akhir musim, dua tim terbawah dari upper division akan bertukar tempat dengan dua tim teratas di lower division. Lalu dua tim terbawah dari lower division akan tereliminasi dan digantikan oleh dua tim yang lolos dari open qualifier. 

2

Liga regional ini akan berjalan selama 3 minggu dengan format best-of-three round robin. Valve juga memudahkan tim yang bertanding dan penggemar yang ingin menonton pertindingan dengan memberikan jadwal pasti setiap minggunya. Semua pertandingan di upper division akan disiarkan dengan kualitas produksi studio. Berarti, setiap region akan ada satu atau bahkan lebih broadcasting partner dari Valve yang akan menyiarkan pertandingan liga regional. Dengan demikian, semakin banyak lapangan pekerjaan bagi para caster talent di setiap region. Sedangkan pertandingan di lower division bisa Anda tonton melalui Dota TV yang ada di dalam game. 

3

Hadiah pun terbagi lebih merata dengan jumlah yang tidak sedikitTotal hadiah masing-masing liga regional untuk setiap musim (total tiga musim di DPC 2020/2021) adalah US$280 ribu. Tetapi, poin DPC hanya dihadiahkan kepada 5 besar dari upper division setiap liga regional.

Turnamen Major

4

Turnamen Major berisikan 18 tim dari semua region untuk memperebutkan total hadiah US$500 ribu dan poin DPC. Untuk pembagian jumlah slot yang diberikan Valve bagi setiap region, Eropa dan Tiongkok mendapatkan 4 slot, Amerika Utara dan Asia Tenggara mendapatkan 3 slot, CIS dan Amerika Selatan mendapatkan 2 slot. 

5

Babak wild card menggunakan format round robin best-of-2 yang diisi oleh 6 tim dari liga regional. Hanya dua teratas yang akan lolos ke babak group stage. Di tahap selanjutnya, babak group stage berisikan delapan tim dari liga regional dan babak wild card. Menggunakan format yang sama dengan wild card yaitu round robin best-of-2. Dua tim teratas di babak group stage akan duduk di playoff upper bracket. Sedangkan peringkat tiga sampai enam di group stage akan lolos ke playoff lower bracket. Dua tim terbawah akan gugur,

Di akhir musim ketiga, 12 tim dengan poin DPC terbanyak akan mengamankan tempatnya di The International. Dengan begitu, sisa enam tempat di The International akan ditentukan dengan kualifikasi regional.

Liga regional pertama di musim DPC 2020/2021 akan dimulai pada tanggal 5 Oktober 2020. Pertanyaan saya adalah, apakah organisasi esports di Indonesia akan berpikir kembali untuk membuat tim Dota 2?

Daftar Para Pemilik Tim di Overwatch League

Blizzard menerapkan hal berbeda ketika pertama kali memperkenalkan Overwatch League. Mereka menggunakan nama kota untuk tim-tim yang bermain. Karena itu, para penggemar Overwatch League banyak yang tidak tahu mengenai pihak di balik tim-tim ini.

Selain itu, Overwatch League juga merupakan liga berbayar (franchise) dengan nilai investasi sebesar US$20 juta atau setara dengan 57 rumah seharga Rp5 miliar. Berarti, ada penyandang-penyandang dana di balik tim-tim OWL yang mungkin tidak bisa dianggap kelas teri. Jadi, tanpa basa basi lagi, inilah daftar para pemilik tim-tim Overwatch League.

Atlanta Reign

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

Tim ini dimiliki oleh Atlanta Esports Ventures yang merupakan kerja sama antara Province, Inc dan Cox Enterprises. Province adalah sebuah firma penasihat keuangan untuk perusahaan di Amerika Serikat. Sedangkan Cox Enterprises adalah perusahaan di bidang otomotif, telekomunikasi, dan media massa.

Boston Uprising

Sumber: Daily Mail
Sumber: Daily Mail

Kraft Group merupakan pemilik dari Boston Uprising. Bukan Kraft Foods Inc, tetapi Kraft Group di sini adalah sebuah perusahaan di bidang olahraga dan real estate. Mereka juga pemilik dari salah satu tim NFL yaitu New England Patriots. Kraft Group juga telah membuka Helix Esports Arena di Boston.

Florida Mayhem

Twitter: FLMayhem
Sumber: FLMayhem

Florida Mayhem baru saja mengubah warna khas dari tim mereka di musim 2020 ini. Misfits Gaming adalah pemilik dari Florida Mayhem. Misfits Gaming merupakan organisasi esports asal Inggris yang memiliki beberapa divisi seperti CS:GO, League of Legends, Super Smash Bros, dan Ultimate Marvel vs Capcom 3. Mereka juga menerima bantuan dana dari klub bola basket NBA yaitu Miami Heat.

Houston Outlaws

Sumber: Twitter CheckpointXP
Sumber: Twitter CheckpointXP

OpTic Gaming adalah pemilik pertama dari Houston Outlaws. Pada tahun 2019.  Immortals mengakuisisi OpTic Gaming dan mendapatkan kepemilikan atas Houston Outlaws. Namun, Blizzard memutuskan untuk tidak memperbolehkan satu pihak memiliki lebih dari satu tim yang ada di Overwatch League — mengingat Immortals merupakan pemilik dari Los Angeles Valiant. Dengan demikian, Immortals menjual kepemilikan Houston Outlaws kepada Beasley Broadcast Group.

London Spitfire

Sumber: Dexerto
Sumber: Dexerto

Cloud9 adalah tentu tidak asing bagi Anda penggemar esports. Cloud9 adalah pemilik dari juara musim pertama Overwatch League yaitu London Spitfire. Menariknya, Cloud9 selalu mengambil pemain asal Korea Selatan untuk bermain di London Spitfire sejak musim pertama sampai sekarang.

New York Excelsior

Sumber: HotSpawn
Sumber: HotSpawn

NYXL merupakan tim favorit saya sendiri di Overwatch League berkat permainan Mcree dan Blackwidow dari Dohyeon “Pine” Kim yang di luar nalar manusia. NYXL dimiliki oleh Sterling.VC. Fred Wilpon selaku Co-Founder dari Sterling Equities juga merupakan pemilik dari Klub baseball New York Mets.

Paris Eternal

Sumber: InvenGlobal
Sumber: InvenGlobal

Mungkin Anda belum pernah mendengar pemilik dari Paris Eternal yaitu DM-Esports. Tetapi Anda pasti pernah mendengar klub sepak bola Olympique de Marseille. DM-Esports dijalankan oleh Presiden dari McCourt Global yaitu Drew McCourt. McCourt Global adalah perusahaan di bidang real estate yang juga memiliki klub bola Olympique de Marseille.

Philadelphia Fusion

Sumber: NBC Sports
Sumber: NBC Sports

Comcast Spectator merupakan perusahaan telekomunikasi di Amerika Serikat sekaligus pemilik dari Philadelphia Fusion. Comcast Spectator memiliki nama besar di dunia olahraga Amerika Serikat. Mereka juga memiliki klub yang bermain di NHL yaitu Philadelphia Flyers dan klub NBA Philadelphia 76ers. Comcast Spectator juga telah menjalin kerja sama dengan SK Telecom untuk mengembangkan tim League of Legends legendaris yaitu T1.

Toronto Defiant

Sumber: Twitter Toronto Defiant
Sumber: Twitter Toronto Defiant

Overactive Media yang mengakuisisi organisasi esports Splyce adalah pemilik dari Toronto Defiant. Dengan akuisisi ini, mereka juga memiliki tim League of Legends yang bermain di LEC. Overactive Media dipimpin oleh mantan CEO Komite Olimpiade Kanada yaitu Chris Overholt.

Washington Justice

Sumber: Twin Galaxies
Sumber: Twin Galaxies

Washington Esports Ventures yang dijalankan oleh Mark Ein adalah pemilik dari Washington Justice. Klub Bola Tennis Washington Kastles yang bermain di World TeamTennis juga dimiliki oleh Mark Ein.

Chengdu Hunters

Sumber: heroesneverdie
Sumber: heroesneverdie

Bagi Anda penggemar esports tentu tahu Nimo TV yang menjadi platform live stream bagi para pemain profesional Mobile Legends. Nimo TV dimiliki oleh perusahaan asal Tiongkok yaitu Huya Inc. Huya TV merupakan pemegang hak siar atas beberapa turnamen esports seperti LCS, LEC, LCK dan ESL. Huya Inc. merupakan pemilik dari Chengdu Hunters.

Dallas Fuel

Sumber: Esports Observer
Sumber: Esports Observer

Bagi Anda yang mengikuti ranah kompetitif Overwatch sebelum Overwatch League. Tentu Anda mengenal Brandon “Seagull” Larned dari Team Envy. Setelah kemunculan Overwatch League, Team Envy Overwatch akhirnya berubah menjadi Dallas Fuel. Team Envy menerima bantuan dana dari Hersh Family Investments sejumlah US$20 juta.

Guangzhou Charge

Sumber: The Game Haus
Sumber: The Game Haus

Zhong Naixiong adalah konglomerat asal Tiongkok yang merupakan founder dari Nenking Group dan juga pemilik dari Guangzhou Chage. Nenking Group bergerak di bidang keuangan, real estate, farmasi dan olahraga. Nenking Group juga memiliki klub bola basket Guangzhou Long-Lions dan klub bola di Perancis yaitu FC Sochaux-Montbéliard.

Hangzhou Spark

Sumber: The Game Haus
Sumber: The Game Haus

Bilibili adalah perusahaan video platform asal Tiongkok yang memegang kepemilikan atas Hangzhou Spark. Bilibili juga memiliki hak siar atas Overwatch League 2019 dan Worlds di Tiongkok. Tencent Holdings membeli 25 juta lembar saham Bilibili pada tahun 2018 kemarin. Saya juga menyarankan Anda untuk melihat halaman Instagram dari Hangzhou Spark. Mereka memiliki desain yang unik dalam melakukan post di sosial media.

Los Angeles Gladiators

Sumber: Dexerto
Sumber: Dexerto

Denver Nuggets dan klub sepak bola Arsenal merupakan saudara dari Los Angeles Gladiators. Karena kedua tim ini dimiliki oleh Kroenke Sports & Entertainment. Tetapi, kegiatan operasional Los Angeles Gladiators dijalankan oleh Sentinels.

Los Angeles Valiant

Sumber: OCRegister
Sumber: OCRegister

Sempat saya bahas di kepemilikan Houston Outlaws, Immortals adalah pemilik dari Los Angeles Valiant. Immortals adalah organisasi esports yang dibentuk pada tahun 2015 dan memiliki banyak divisi seperti League of Legends, CS:GO, Super Smash Bros dan Dota 2. Immortals mendapat bantuan dana dari Anschutz Entertainment Group, Steve Kaplan selaku Co-Owner dari klub bola basket Memphis Grizzlies, CEO dari Honest Co. yaitu Brian Lee dan mantan CEO dari eBay yaitu Meg Whitman. AEG sendiri juga memiliki saham di tim NBA Los Angeles Lakers.

San Fransisco Shock

Sumber: Dexerto
Sumber: Dexerto

Andy Miller adalah CEO dari NRG Esports, Co-Owner dari klub bola basket Sacramento Kings, mantan Vice President Mobile Advertising Apple Inc. dan salah satu pemilik dari San Fransisco Shock. Nama besar seperti Shaquille O’Neal dan Jennifer Lopez adalah investor untuk NRG Esports.

Seoul Dynasty

Sumber: Hot Spawn
Sumber: Hot Spawn

Samsung Galaxy merupakan tim League of Legends yang memutuskan untuk merubah nama menjadi Gen.G dan melebarkan sayap ke Overwatch atas kepemilikan Seoul Dynasty. Gen.G mulai berfokus di esports Amerika Utara dengan membentuk tim Fortnite, Apex Legends dan CS:GO.

Shanghai Dragons

Sumber: Esports Heaven
Sumber: Esports Heaven

Publishing partner dari Blizzard di Tiongkok yaitu NetEase adalah pemilik dari Shanghai Dragons. Walaupun kepemilikan Blizzard sebagian dipegang oleh Tencent, Blizzard sendiri lebih sering melakukan kegiatan bisnisnya dengan NetEase. Shanghai Dragons terkenal karena tidak mendapatkan kemenangan satupun di musim inaugural pertama.

Vancouver Titans

Sumber: Hot Spawn
Sumber: Hot Spawn

Banyak sekali tim NHL yang bersaudara dengan tim yang bermain di Overwatch League. Termasuk Vancouver Titans yang bersaudara dengan Vancouver Canucks. Karena kedua tim ini dimiliki oleh Aquilini Investment Group. Rogers Arena yang menjadi tempat diselenggarakan turnament The International 2018 juga dimiliki oleh Aquilini Investment Group. Di tahun 2019, Aquilini GameCo mengakuisisi Luminosity Gaming yang telah membantu mereka menjalankan kegiatan operasional dari Vancouver Titans.

Ambisi Blizzard untuk Menghidupkan Kembali Esports Warcraft III: Reforged dan Starcraft II

Rangkaian acara ESL Pro Tours untuk Starcraft II dan Warcraft III: Reforged sudah dimulai dengan berjalannya ESL Dreamhack Anaheim 2020. Blizzard berharap bisa memberi kepastian pagi para pemain yang ingin bertanding di dua game title tersebut. ESL dan Dreamhack telah menandatangani kerja sama selama 3 tahun untuk menjalankan ranah kompetitif Starcraft II dan Warcraft III: Reforged. Blizzard akan menyediakan US$4,6 juta sebagai prize pool pada musim-musim pertama ESL Pro Tours ini.

Dalam sesi wawancara dengan Shack News, Esports Associate Product Manager dari Blizzard yaitu Kerry LaRose menjawab beberapa pertanyaan mengenai apa saja yang Blizzard harapkan di musim pertama ESL Pro Tours. Kelly LaRose berkata bahwa Blizzard ingin menjalankan long-term roadmap guna memberi kepastian bagi para organisasi tim esports dan juga pemainnya untuk terjun ke ranah kompetitif Warcraft III: Reforged dan Starcraft II. Ia menekankan bahwa kerja sama dengan ESL adalah keputusan yang paling tepat. ESL sudah berpengalaman dalam menjalankan turnamen RTS dan para komunitas esports juga menyukai hasil karya mereka.

Walaupun Warcraft III tergolong game yang sudah tua, Kelly LaRose berusaha meyakinkan para pemain lama ataupun pemain baru bahwa game ini masih layak dimainkan. Dengan bukti banyaknya pemain lama yang bermain kembali dan pemain baru yang mencoba untuk bermain setelah peluncuran Warcraft III: Reforged dan dibantu dengan esports, Blizzard berusaha untuk mengambil perhatian lebih banyak orang dan berharap semakin banyak pemain baru yang ingin memasuki ranah kompetitif. Memulai kembali ranah kompetitif Starcraft II dan Warcraft III: Reforged tentu akan memberi tantangan bagi Blizzard. Tetapi Kelly LaRose percaya diri karena Blizzard dan ESL sudah berpengalaman untuk menjalankan game title RTS sebelumnya. Blizzard menganggap tantangan sebenarnya adalah bagaimana cara mereka untuk berbaur di setiap region yang ada dan mengajak para pemain baru untuk mengikuti turnamen yang diselenggarakan. Selanjutnya, mereka juga masih memikirkan bagaimana caranya untuk mengembangkan para pemain yang baru memulai karir di dunia kompetitif untuk berkembang agar setara dengan pemain papan atas yang sudah ada. Blizzard bukan hanya ingin mendapatkan talenta baru tetapi juga bagaimana para talenta baru ini bisa jadi bintang.

Untuk menghibur para penggemar lama Warcraft III dan Starcraft II, Kelly LaRose menyebutkan bahwa masih ada pemain-pemain besar yang bertanding saat ini. Seperti Jang “Moon” Jae Ho, Dmitry “Happy” Kostin dan Andriy “Foggy” Koren. Mereka juga akan menantikan nama-nama baru yang muncul di ESL Pro Tours yang pantas bersanding dengan para pemain profesional yang sudah ada. ESL Dreamhack Anaheim 2020 ini adalah kesempatan mereka untuk melihat kemunculan para talenta baru ini.

Tentu mudah bagi die hard fans RTS untuk mengikuti ESL Pro Tours ini, tetapi bagaimana pemain baru mereka bisa diajak untuk menonton turnamen berskala tinggi tersebut? Kelly LaRose menjawab, Blizzard akan menaruh live stream turnamennya di game launcher sehingga para pemain mendapatkan informasi mengenai turnamen yang sedang berjalan. Mereka juga berharap ESL dapat membantu mereka dalam hal ini.

Perihal wabah virus corona yang sedang menyebar, Kelly LaRose menekankan bahwa kesehatan setiap individu adalah hal utama. Pasalnya, Tiongkok merupakan salah satu region yang paling kompetitif dalam kedua game RTS ini. Blizzard juga yakin ESL dan Dreamhack selalu mengutamakan keselamatan banyak pihak dalam menjalankan turnamennya.

Kesimpulannya, Blizzard tidak hanya berfokus untuk mengembalikan pemain lama. Tetapi juga mengembangkan pemain baru yang ingin memasuki dunia kompetitif dan mengembangkan mereka lebih lanjut. Dengan demikian, Blizzard berusaha menghidupkan esports dari kedua game RTS mereka.

Mantan Juara Dunia Call of Duty Ungkap Maraknya Penggunaan Doping di Esports

Persaingan di ranah kompetitif yang semakin ketat dan hadiah yang semakin besar membuat para atlet esports memutar otaknya agar bisa mengalahkan lawan. Dari menghadirkan pelatih sampai psikolog untuk membantu tim meraih kemenangan, beberapa atlet esports juga memilih performance enhancing drugs sebagai pilihan untuk meraih kemenangan.

Kory “Semphis” Friesen adalah mantan pemain CS:GO dari tim Cloud9. Pada sesi wawancara dengan Launders, ia mengakui dirinya dan rekan timnya menggunakan adderall ketika bermain di turnamen pada tahun 2015. “Kami semua menggunakan adderall dan kami tidak perduli.” Lalu Mohan “Launders” Govindasamy bertanya apakah semua pemain menggunakan adderall saat LAN event ESEA? Semphis mengatakan, “iya.”

Mantan pemain Dallas Fuel Timo “Taimou” Kettunen juga sempat membahas perihal penggunaan adderall di Overwatch League. Ketika sesi live stream-nya, Taimou menyebutkan “setidaknya ada 20 pemain yang menggunakan adderall di Overwatch League.” Adam “KiLLa” Sloss memberikan tanggapan kepada Washington Post mengenai penggunaan adderall di esports. “tidak ada yang membicarakan hal tersebut karena semua orang menggunakan adderall”. Ketika ditanyakan apakah KiLLa pernah melihat langsung atlet esports menggunakan adderall, mantan juara dunia Call of Duty ini menjawab “sangat sering dan ini sudah menjadi masalah besar”.

Akhirnya, ESL membuat peraturan akan penggunaan doping tersebut. Siapapun yang kedapatan menggunakan doping akan dicabut gelar juaranya, diberikan ban selama 1 sampai 2 tahun dan tidak diberikan uang hadiah. Apabila bukti penggunaan doping ditemukan sebelum turnamen berlangsung, pelaku akan didiskualifikasi dari turnamen. Ulrich Schulze selaku Senior Vice President of Product dari ESL menuliskan Tweet mengenai hal tersebut. ESL telah melakukan random test kepada para pemain di turnamen yang mereka selenggarakan. Tetapi sampai Tweet tersebut ditulis, ia belum menemukan satupun pemain yang positif menggunakan adderall.

Pada tahun 2018 kemarin, Valve mencabut bantuan terhadap turnamen Major Dota 2 yaitu Galaxy Battles. Keputusan Valve ini dikarenakan peraturan pemerintah Filipina yang mengharuskan para pemain esports profesional untuk menjalani drug tests sebelum masuk ke negara ini. Valve menganggap hal ini mempersulit para pemain yang akan mengikuti turnamen tersebut. Pemerintah Filipina sudah menganggap pemain esports profesional sebagai atlet. Karena itu, mereka diminta untuk menjalani serangkaian drug tests tersebut.

Masih banyak pihak yang memikirkan apakah mereka harus melarang penggunaan adderall di turnamen esports. Salah satunya adalah mantan Commissioner Overwatch League yaitu Nate Nanzer yang memberikan pernyataannya di sesi wawancara dengan Shack News. Ia berkata bahwa “adderall adalah obat legal yang bisa dibeli dengan resep dokter di Amerika Serikat. Dan belum ada data yang menyebutkan bahwa penggunaan adderall bisa membuat seseorang bisa lebih baik dalam bermain Overwatch.”

Adderall dalam dunia medis biasa digunakan untuk membantu orang yang menderita gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas agar lebih fokus dan tenang. Tetapi, penggunaan adderall biasanya dimanfaatkan oleh seseorang yang membutuhkan konsentrasi di waktu yang lama. Dalam esports sendiri, para atlet percaya bahwa adderall bisa meningkatkan performa mereka ketika bertanding.

Masih banyak yang tidak peduli akan penggunaan doping di esports mungkin menjadi salah satu alasan kenapa hal tersebut belum menjadi perdebatan. Di dunia olahraga, Lance Armstrong yang kedapatan positif dalam penggunaan doping mendapatkan kutukan dari berbagai pihak. Di dunia olahraga, penggunaan doping sudah dianggap tabu. Bagaimana menurut Anda? Apakah seharusnya penggunaan doping sudah harus mulai didiskusikan?

Ubisoft Akan Rilis RPG Tom Clancy’s Elite Squad dalam Waktu Dekat

Setelah pengumumannya di E3 2019 kemarin, akhirnya Tom Clancy’s Elite Squad dikabarkan akan rilis dalam waktu dekat. Tom Clancy’s Elite Squad adalah role-playing games yang bisa Anda mainkan di platform Android dan iOS secara free-to-play. Tetapi pada post Twitter tersebut, Ubisoft menyebutkan “coming soon in Google Play”. Sehingga para pengguna iOS harus bersabar lebih lama lagi untuk memainkan game ini. Perihal ditanyakan tanggal pasti perilisannya, Ubisoft menjawab bahwa tahun ini akan dilakukan perilisan secara bertahap. Tetapi Ubisoft tidak memberikan informasi negara mana yang akan dipilih untuk diluncurkan perilisan pertama.

Menariknya, game ini menggabungkan karakter-karakter dari game Tom Clancy’s yang lain seperti Rainbow Six, Splinter cell, Ghost Recon dan The Division. Anda dipersilakan untuk memilih lima karakter ke dalam tim untuk bermain di mode story mode atau online PVP. Pada Desember 2019 kemarin, Tom Clancy’s Elite Squad mengumumkan masuknya Dokkaebi ke dalam game. Saat ini, Anda dapat mengikuti pre-register untuk mendapatkan karakter eksklusif.

Mungkin Anda akan mengira genre game ini adalah first person shooter. Tetapi Ubisoft memperkenalkan game ini sebagai role-playing games 5v5 dynamic battle. Melihat gameplay-nya, Tom Clancy’s Elite Squad menggunakan desain karakter yang bergaya kartun. Terlihat berbeda dengan game Tom Clancy’s lain yang memiliki desain realistis. Anda dapat mengendalikan karakter yang dimainkan untuk diserang dan mengeluarkan skill. Anda juga dapat meng-upgrade karakter yang dimiliki di game ini. Setiap karakter juga memiliki skill dan senjata tersendiri yang bisa Anda manfaatkan sesuai strategi.

Berbeda secara desain dan genre game, Ubisoft seperti menghindari persaingan dengan raksasa yaitu Call of Duty Mobile dan PUBG Mobile. Pasalnya, Ubisoft harus memasuki pasar yang sudah dikuasai oleh yang lain. PUBG Mobile sendiri memiliki 50 juta user yang bermain setiap harinya. Call of Duty Mobile sendiri berhasil meraih 100 juta downloads pada minggu pertama peluncuran. Mengenai hal tersebut, Ubisoft menjawab keputusannya dalam memilih genre ini adalah “untuk memberikan kesempatan para penggemar game Tom Clancy’s memainkan karakter favoritnya baik heroes ataupun villains di dalam satu game.”

Team Liquid Dinobatkan Sebagai Tim yang Paling Banyak Ditonton pada Tahun 2019

Dikutip dari Esports Charts, Team Liquid merupakan tim esports yang paling banyak ditonton pada tahun 2019 dengan mengumpulkan 124.4 millions hours watched. Pada urutan kedua, ada G2 Esports dengan 102 millions hours watched. Hanya Team Liquid dan G2 Esports yang berhasil melewati batas 100 millions hours watched. Bahkan T1 dengan Lee “Faker” Sang-hyeok hanya berada di posisi 4 dengan jumlah 72.1 millions hours watched. Sedikit mengejutkan, Astralis yang hanya memiliki divisi CS:GO berhasil menduduki peringkat 5 pada penghargaan ini. Dengan total 50.1 millions hours watched, sepertinya Astralis mendapatkan angka tersebut dengan banyaknya penampilan mereka di partai final turnamen-turnamen besar.

Di tahun 2018 kemarin, Team Liquid juga berhasil meraih penghargaan most popular team oleh Esports Charts. Raihan prestasi menjadi faktor utama Team Liquid menjadi sangat populer. Dengan 14 tim dari berbagai game title dan juga pemain-pemain yang memiliki segudang prestasi, Team Liquid selalu terlihat di banyak turnamen dan menjadi juara.

Popularitas akan mengikuti prestasi, bukan sebaliknya

Sumber: Dexerto
Sumber: Dexerto

Bisa Anda lihat divisi League of Legends dari Team Liquid yang mendominasi ranah kompetitif Amerika Utara. Yiliang “Doublelift” Peng dan timnya berhasil menjuarai North America LCS Summer dan juga Spring pada tahun 2019. Kemenangan di NA LCS membawa mereka untuk menjadi wakil Amerika Utara di Mid-Season Invitational 2019 dan Worlds 2019. Doublelift sendiri merupakan pemain paling populer di divisi League of Legends-nya. Ia memiliki 938 ribu followers di Twitter dan 1.3 juta followers yang menonton live stream-nya di Twitch.

Terbilang hampir sama populernya dengan divisi League of Legends, divisi CS:GO dari Team Liquid saat ini menduduki peringkat 3 HLTV. Mereka berhasil memenangkan banyak turnamen besar pada tahun 2019 kemarin. Seperti Intel Extreme Masters XIV di Chicago, BLAST Pro Series: Los Angeles 2019 dan ESL One: Cologne 2019. Kepopuleran divisi CS:GO-nya pun bertambah ketika Jake “Stewie2k” Yip bergabung pada Desember 2018. Saat ini Stewie2k memiliki 368 ribu followers di Twitter dan ia juga rutin melakukan live stream bersama Michael “Shroud” Grzesiek melalui channel Twitch-nya yang memiliki 673 ribu followers.

Walaupun kini sudah berbeda, divisi Dota 2 Team Liquid terbilang sangat bersinar saat dipimpin oleh Kuro “KuroKy” Salehi Takhasomi pada tahun 2017 sampai 2019 lalu. Berhasil menjuarai The International 2017 menjadi batu loncatan untuk kepopuleran Team Liquid di mata penggemar Dota 2 kala itu. Di tahun 2019 pun Team Liquid Dota 2 masih konsisten akan prestasinya. Walau akhirnya kalah oleh OG Dota 2 pada partai final The International 2019.

Sumber: is.fi
Sumber: is.fi

Bahkan di Hearthstone pun, Team Liquid memiliki pemain yang tidak kalah populer dengan pemain dari divisi lain. Janne “Savjz” Mikkonen merupakan pemain profesional Hearthstone yang sudah bergabung dengan Team Liquid sejak tahun 2014. Ia terlihat sangat interaktif dengan penontonnya yang berjumlah 545 ribu saat melakukan live stream di Twitch. Savjz juga membuat konten video melalui channel Youtube-nya yang saat ini memiliki 234 ribu subscribers.

Tier One Entertainment Buat Kurikulum Esports Pertama di Filipina

Sudah banyak pihak yang menyadari bahwa esports bisa menjadi ladang pekerjaan yang menjanjikan. Maka, beberapa universitas seperti Harrisburg University sudah membuka program sarjana esports. 

Sumber: Facebook TryQ
Sumber: Facebook TryQ

CEO dari Tier One Entertainment yaitu Tryke Gutierrez telah mengumumkan melalui halaman Facebook-nya bahwa ia telah bekerja sama dengan Lyceum of the Philippines University untuk membentuk kurikulum esports. Kurikulum ini akan dijalankan, apabila sudah disetujui oleh Commission on Higher Education di Filipina.

“Kami akan mengajukan kurikulum ini kepada Commission on Higher Education di bulan Maret mendatang. Apabila disetujui, program ini akan segera berjalan di tahun 2020.”

Dikutip dari post milik Tryke Gutierrez, kurikulum ini akan dipakai untuk dua program yaitu Sarjana Science in Esports dan Diploma 2 Esports and Game Design. Ia pun sudah menjabarkan desain kurikulum esports-nya untuk program Sarjana. Terbagi dua, program Sarjana esports meliputi Esports Management dan Game Design Management. 

Sumber: Facebook TryQ
Sumber: Facebook TryQ

Berikut adalah bahasan yang akan dipelajari di esports management:

  • Team Manager/Owner
  • Marketing/Public Relation Executive
  • Community/Social Media Manager
  • Sales/Partnership Manager
  • Esports Agent
  • Event Manager/Production Executive
  • Production/Broadcasting
  • Marketing Manager
  • Market Researcher

Banyak sekali ilmu yang bisa dipelajari dari kurikulum esports management, baik yang berkaitan dengan sisi bisnis maupun manajerial dari sebuah tim esports, event organizer dan production house. Sehingga, mahasiswa yang nantinya akan mengikuti program tersebut akan mengetahui banyak sekali aspek yang ada di industri esports ini.

Sedangkan untuk jurusan Game Design Management, tidak ada kaitan dengan esports sama sekali karena menitikberatkan pada game development seperti:

  • Game Designer
  • Game Tester
  • Video Game Designer
  • Software Developer
  • Animation Engineer
  • Lead Game Programmer/Developer
  • Associate Game Quality Assurance
  • Video Game Quality Assurance Engineer
  • Associate Technical Director
  • Senior Game Sound Engineer
  • Graphics Programmer
  • Technical Support Engineer

Tryke menyebutkan, apabila kurikulum ini berjalan, akan ada banyak lulusan yang siap bekerja di esports dengan keahliannya masing-masing. Dengan demikian, hal tersebut akan mengembangkan industri esports ke tahap yang lebih baik lagi. Harapannya, mereka yang sudah punya keahlian bisa lebih mengenal industri esports. Sebaliknya, mereka yang sudah mengerti esports bisa mengasah keahlian profesional.

Tryke mengingatkan kepada calon mahasiswa, bahwa program pendidikan ini tidak akan semudah menjalani hobi. “Saya ingin mengingatkan bagi Anda yang ingin mengambil program ini untuk menjalani secara serius pembelajaran yang diberikan oleh para ahli. Kami akan terus memajukan industri esports ini. Tetapi kami juga membutuhkan bantuan dari kalian. Belajarlah dengan giat dan sampai jumpa 4 tahun lagi!”

Operator Baru Rainbow Six Siege: Iana dan Oryx, Apa Kelebihannya?

Dengan pengumuman update Operation Void Edge, diperkenalkan juga dua operator baru di Rainbow Six Siege yaitu Nienke “Iana” Meijer dan Saif “Oryx” Al Hadid. Dengan unique ability yang berbeda dari operator terdahulu, Iana dan Oryx akan memberi warna baru di dalam game. Di artikel ini, saya dan Ajie “WildLotus” Zata selaku Team Manager dari Team Scrypt akan menjelaskan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing operator baru ini.

Iana – Intel Gathering

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Sebelum membahas unique ability miliknya yaitu Gemini Replicator, saya akan membahas mengenai primary weapon-nya terlebih dahulu. Karena tidak sedikit pemain yang memilih operator dengan alasan primary weapon yang bagus. Iana memiliki ARX200 dan G36C yang terbilang mudah untuk dikendalikan recoil-nya. Selain itu, damage dari ARX200 tergolong besar (47 damage). Seharusnya, ARX200 akan lebih populer untuk dipilih dibandingkan G36C. Dan akan banyak pemain yang memilih Iana karena ARX200 yang ia miliki.

Gathering intel adalah kemampuan utama Iana. Melihat ia memiliki 2 drone ditambah Gemini Replicator. Totalnya ada tiga alat baginya untuk mengumpulkan informasi mengenai musuh. Menurut kami, Iana sangat berguna di dalam kondisi planting. Iana akan memanfaatkan informasi mengenai letak musuhnya ketika bomb defuser sudah dipasang. Dengan informasi tersebut, Iana bisa melakukan rotasi dengan mudah untuk menjaga bomb defuser. Karena ini, seharusnya operator Mute akan semakin populer untuk menghalangi intel gathering. 

Selain mengumpulkan informasi, Iana juga beguna untuk mengecoh lawannya. Sama seperti Alibi di posisi defender, hologram yang dikeluarkan juga memiliki potensi untuk membuat lawan bingung. Lawannya akan bertanya-tanya, apakah ini Iana asli atau tidak. Bisa dibilang seperti mind games, sangat sulit bagi musuh untuk mendeteksi Iana yang asli atau hologram. Ada beberapa alat yang bisa mendeteksi Iana, yaitu Evil Eye milik Maestro dan gadget Bulletproof Camera. Pasalnya, Evil Eye akan mendeteksi musuh dengan siluet berwarna putih. Hal tersebut karena Evil Eye juga mendeteksi panas tubuh lawannya. Apabila hologram milik Iana terlihat di Evil Eye, tidak akan terlihat siluet putihnya karena hologram tidak memiliki panas tubuh.

Kesimpulannya, Iana adalah seorang operator dengan kemampuan intel gathering ditambah primary weapon yang bagus. Tidak ada alasan bagi siapapun untuk tidak membelinya.

Oryx – King of Rotation

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Senjata yang dimiliki Oryx juga mudah untuk digunakan. Walau memiliki damage yang kecil, MP5 tidak sulit untuk diatur recoil-nya. Tetapi MP5 milik Oryx tidak diberikan ACOG, berbeda dengan Doc atau Rook. Oryx juga memiliki barbed wire yang berguna untuk mendeteksi kedatangan musuh. Baliff 410 sebagai secondary weapon akan sangat berguna bagi Oryx untuk membuat rotasi baginya. Rotasi yang saya maksud di sini bukanlah breakable walls tetapi hatch yang bisa ia manfaatkan dengan unique ability-nya.

Oryx bisa melakukan rotasi yang tidak mungkin dilakukan oleh operator lain. Yaitu melakukan rotasi dengan memanjat hatch. Oryx dapat melakukan rotasi dengan sangat cepat dengan kemampuannya ini. Ia juga bisa memilih untuk langsung memanjat atau bergelantung untuk melihat sekitar terlebih dahulu.

Banyak yang membicarakan Remah Dash karena bisa menghancurkan breakable walls. Tetapi kami lebih melihat keunggulan Remah Dash di kemampuannya untuk berlari cepat. Walaupun dengan jarak yang pendek, Remah Dash akan sangat membantu Oryx untuk berpindah tempat lebih cepat. Remah Dash juga akan menjadi counter bagi tim yang menggunakan operator dengan shield seperti Montagne atau Blitz. Pasalnya apabila Remah Dash mengenai musuh, akan memberikan efek knock down selama beberapa detik yang cukup bagi Oryx untuk menghabisinya.

Inti dari Oryx di sini adalah rotasi yang cepat. Dengan Remah Dash, bisa memanjat hatch ditambah Baliff 410 sebagai secondary weapon menjadikan Oryx sebagai penguasa map.

Coca-Cola Menjadi Sponsor Utama untuk eNascar iRacing

Merek soft drink Coca-Cola yang menjadi partner utama Nascar Cup, menandatangani multi-year partnership dengan eNascar iRacing. Karena hal ini, prize pool-nya meningkat menjadi US$300.000 dan sang juara akan mendapatkan uang jajan sebesar US$100.000. Nominal tadi pun menjadikan eNascar Coca-Cola iRacing kompetisi esports racing dengan hadiah terbesar. Sebanyak 40 driver dan 20 tim akan bertanding di kompetisi ini.

Tim Clark selaku Chief Digital Officer dari Nascar berkomentar, “pertumbuhan jumlah penonton dari eNascar pada tahun 2019 merupakan hasil dari para gamers bertalenta yang memberikan tontonan menarik. Momentum yang didapat oleh eNascar Coca-Cola iRacing ini akan sangat membantu untuk membawa penggemar olahraga balap generasi selanjutnya.”

Sumber: Esports Insider
Sumber: Esports Insider

Tim Clark seperti sadar bahwa esports merupakan sarana yang tepat untuk menyasar kaum muda-mudi. Ia berharap dengan eNascar Coca-Cola iRacing ini bisa menarik para penggemar olahraga balap baru dari generasi millenial dan generation z. Pasalnya, rata-rata umur penonton dari NASCAR TV berumur 58 tahun. Walaupun jumlah penonton yang jauh berbeda, eNascar merupakan tempat yang lebih tepat bagi Coca-Cola untuk mengincar konsumen yang lebih muda.

Setelah debut televisi yang terbilang sukses di tahun 2019, eNascar Coca-Cola iRacing akan kembali ditayangkan di NBCSN. Mereka akan menyiarkan enam pertandingan yang berlangsung saat babak playoff. Tony Gardner selaku Presiden dari iRacing.com Motorsport Simulations berkomentar, “eNascar Coca-Cola iRacing merpertontonkan para pembalap luar biasa. Dengan prize pool sebesar US$300.000 pada musim tahun 2020, Anda akan diberikan tontonan pertandingan yang lebih sengit lagi.”

Ada 20 total balapan yang akan diadakan pada musim ini. Berbeda dengan musim lalu yang hanya 18 balapan yang diselenggarakan. Jadwal balapan eNascar Coca-Cola iRacing lebih banyak diselenggarakan pada hari selasa malam waktu setempat. Anda dapat menonton siarannya melalui website eNascar.com dan Twitch iRacing.

  • Feb. 4 – *Daytona Clash
  • Feb. 11 – Daytona
  • Feb. 25 – Auto Club
  • March 17 – Homestead
  • March 31 – Bristol
  • April 14 – Richmond
  • April 28 – Dover
  • May 12 – Charlotte
  • May 26 – Atlanta
  • June 16 – *All-Star Race
  • June 30 – Indianapolis
  • July 14 – New Hampshire
  • July 28 – Michigan
  • Aug. 11 – Watkins Glen
  • Aug. 25 – Daytona
  • Sept. 15 – Darlington
  • Sept. 24 – Las Vegas
  • Oct. 1 – Talladega

Tentara Amerika Serikat Gunakan Esports Sebagai Sarana Rekrutmen

Pada tahun 2018, Tentara Amerika Serikat mengalami kekurangan jumlah anggota sebanyak 6500 orang. Karena mereka gagal mencapai target rekrutmen pada tahun tersebut, mereka harus mencari cara lain menarik para generasi muda. Ryan McCarthy sebagai Army Secretary berkata, “kami harus lebih dekat dengan anak muda yang berumur 17-24 tahun. Apa yang mereka lakukan? Bagaimana cara mereka berkomunikasi dan bagaimana menyampaikan pesan yang tepat kepada mereka.”

Tentara Amerika Serikat berusaha untuk terjun ke dunia esports guna menarik calon yang berpotensi. Sumber menyebutkan bahwa sebanyak 72% pria di Amerika Serikat yang berumur di bawah 30 tahun adalah gamers. Memang banyak kesempatan bagi tentara Amerika Serikat untuk menarik calon-calon tentara baru melalui esports ini.

Sumber: Recruiting Army Command
Sumber: Recruiting Army Command

Pada tahun 2019, telah dibentuk tim esports yang beranggotakan tentara Amerika Serikat. Tim ini hasil dari penyaringan 6500 tentara sampai akhirnya hanya diambil 30 anggota. Para anggota tim U.S. Army Esports ini berlatih selama 6 jam sehari dan diajarkan untuk menjawab pertanyaan dari para calon yang berpotensial. Jadi, selain menjadi atlet esports, para tentara ini juga akan menjalani tugas sebagai hubungan masyarakat. Jenderal Frank Muth selaku Head of Army Recruiting Command berkata, “mereka akan memiliki kemampuan untuk memulai pembicaraan mengenai bagaimana rasanya menjadi tentara”. Para tentara Amerika Serikat ini benar-benar terjun langsung untuk berkomunikasi dengan para gamers. Sebelumnya, akses informasi memang menjadi penghambat rekrutmen. Karena itu, cara ini bisa membuat para gamers yang tertarik bisa bertanya lebih jauh.

Sumber: Recruiting Army Command
Sumber: Recruiting Army Command

Kuncinya adalah memperlihatkan kesamaan antara para tentara dan potential recruits ini. Mereka mendatangi sekolah dan acara esports dengan membawa kendaraan trailer yang berisikan perlengkapan bermain game seperti PC dan gaming console. Jenderal Hughes berkata “kami harus mendatangi para potential recruits ini berada, yaitu melalui esports.” 

McCarthy mengira bahwa mereka sebelumnya memang tidak mengerti bagaimana caranya menyasar anak-anak muda. Ia merasa sukses dengan pendekatan tersebut. Hanya saja hal ini (esports) harus tetap dilakukan ke depannya.