Muhammad Iqbal Sandira: Tips Menerapkan Digital Marketing untuk UMKM, Harus Berani Investasi dan Mau Belajar

Siapa yang tak tahu istilah ‘digital marketing’? Istilah ini adalah salah satu istilah yang menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama pelaku bisnis, pada era digital seperti saat ini. Hal ini dikarenakan digital marketing bukan hanya digunakan pada bisnis skala besar melainkan juga untuk UMKM.

Jadi, pentingkah UMKM menerapkan digital marketing? Bagaimana dengan UMKM yang berada di daerah? Adakah tips dalam menerapkan digital marketing untuk bisnis skala kecil dan menengah?

Muhammad Iqbal Sandira, selaku General Manager Marketing PT Diagnos Laboratorium Utama, berbagi informasi mengenai digital marketing untuk UMKM guna menjawab beberapa pertanyaan di atas.

Tapi, sebelum itu, simak definisi dari istilah digital marketing itu sendiri menurut Iqbal sebagai pelaku digital marketing.

Apa Itu Digital Marketing?

Secara umum, digital marketing adalah sebuah strategi pemasaran yang menggunakan sarana digital. Namun, Iqbal menegaskan bahwa istilah digital marketing yang digunakan di Indonesia memiliki arti yang lebih spesifik. Menurutnya, istilah digital marketing yang sering digunakan di Indonesia lebih mengacu kepada internet marketing.

“Digital itu kan banyak jenisnya, seperti monitor LED dan banner digital. Tapi, di Indonesia orang terbiasa menafsirkan istilah digital marketing itu adalah internet marketing,” ujarnya.

Internet marketing sendiri merupakan strategi pemasaran yang memanfaatkan channel-channel internet, seperti website, aplikasi, dan masih banyak lagi.

Seberapa Penting Digital Marketing untuk Suatu Bisnis?

Bagi Iqbal, digital marketing memiliki peranan penting dalam suatu bisnis, baik bisnis berskala kecil, menengah, maupun besar. Tapi, apa yang membuatnya begitu penting?

Iqbal menjelaskan terdapat dua alasan yang menjadi dasar mengapa digital marketing penting untuk suatu bisnis. Pertama, internet sudah menjangkau setidaknya 75% wilayah di Indonesia. Kedua, industri harus inovatif dan sustain agar sesuai dengan tujuan dari SDGs (Sustainable Development Goals).

“Indonesia itu sudah di-cover oleh internet sebesar tujuh puluh lima persen. Jadi, mau tidak mau memahami channel digital itu urgent untuk industri, dan sesuai juga dengan tujuan SDGs ya dimana industri itu harus inovatif dan sustain. Maka, untuk menjadwab itu semua, industri harus paham digital karena digital adalah masa depan.”

Atas kedua alasan itulah, Iqbal menyatakan pentingnya digital marketing, bahkan untuk usaha skala kecil dan mikro, meskipun teknik yang diterapkan berbeda dengan usaha dengan skala besar.

Tidak hanya menjadi sebuah keharusan, baginya penerapan digital marketing juga merupakan ssebuah kebutuhan. Terlebih lagi dengan adanya kompetitor yang akan selalu melakukan inovasi digital.

“Saya merasa bahwa transformasi digital terutama di bagian marketing itu sangat penting karena kalau tidak dia akan ketinggalan dengan kompetitor. Kompetitor itu banyak melakukan inovasi digital sedangkan kita terlambat. Jadi mau tidak mau digital harus dikejar.”

Apakah UMKM Daerah Perlu Menerapkan Digital Marketing?

Mengingat UMKM tersebar di seluruh penjuru Indonesia, lalu bagaimana dengan UMKM yang berada di daerah atau perbatasan? Apakah digital marketing tetap menjadi sebuah kewajiban untuk diterapkan?

Iqbal berpendapat bahwa digital marketing juga perlu diterapkan oleh UMKM daerah. Hal ini dikarenakan, digital marketing dapat membantu para UMKM menjangkau pelanggan lebih banyak dan lebih mudah.

Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, tahapan atau cara penerapan digital marketing untuk UMKM, khususnya UMKM daerah, tentu berbeda. Alih-alih fokus pada branding, UMKM daerah memiliki urgensi untuk bisa menjangkau pelanggan sejauh mungkin dan secepat mungkin agar bisa dengan cepat menghasilkan cuan.

“Mengenai pengenalan produk, brand awareness, itu tidak menjadi prioritas. Bahkan, itu nomor sekian. Yang penting itu bagaimana membuat channel digital itu me-reach customer. Sejauh mungkin dan secepat mungkin,” tutur Iqbal.

Memulai Penerapan Digital Marketing untuk UMKM

Meskipun menjadi sebuah keharusan, namun memulai penerapan digital marketing untuk UMKM memang tidak mudah. Terlebih lagi, jika belum memiliki ilmunya.

Untuk mengatasinya, Iqbal memberikan dua solusi. Solusi pertama adalah dengan menganggarkan 3% hingga 5% dari keuntungan untuk digunakan mencari orang yang tepat guna membantu penerapan digital marketing pada UMKM.

Jika tidak ingin menggunakan keuntungan untuk merekrut orang lain, solusi kedua adalah dengan menghabiskan waktu untuk belajar secara mandiri.

“Jadi pelan-pelan. Pakai tiga sampai lima persen keuntungan. Coba cari orang yang tepat, freelance yang tepat kalau belum menguasai (digital marketing). Cari informasinya. Saya kira harus berani berinvestasi. Kalau nggak berani berinvestasi ya nggak berkembang. Kalau tidak mau keluar modal, habiskan waktu untuk belajar. Investasi leher ke atas,” ujar Iqbal.

Untuk belajar secara mandiri pun kini sudah semakin mudah. Iqbal menyebutkan bahwa digital marketing bisa dipelajari secara mudah melalui platform-platform seperti Google, YouTube, atau mengikuti bootcamp.

Tips Menerapkan Digital Marketing untuk UMKM

Banyak sekali cara untuk menerapkan digital marketing. Namun, untuk UMKM, Iqbal merekomendasikan untuk fokus pada pemasaran organic.

Pemasaran organik atau organic marketing adalah sebuah pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan traffic ke sebuah usaha melalui channelchannel tidak berbayar. Organic marketing biasanya berkaitan dengan strategi SEO dan channel-channel organik seperti Google dan media sosial.

Kemudian, Iqbal juga memaparkan dua tips atau dua langkah penerapan digital marketing secara organic untuk UMKM, yakni digital presence dan akuisisi keyword potensial.

Digital Presence

Hadir di semua channel digital, seperti Google, Facebook, Instagram, dan YouTube, adalah hal pertama yang harus dilakukan UMKM. Cara ini merupakan strategi agar bisnis Anda bisa selalu hadir ketika audiences melakukan pencarian pada channel-channel digital tersebut.

“Jadi ketika audience mau menentukan pilihannya, dia ada. Itu kayaknya yang paling penting ya. Organik itu kan di facebook beda, search engine beda, Google beda, Instagram beda. Setiap orang search dia ada, di setiap platform manapun.”

Akuisisi Keyword Strategis

Tahap kedua setelah hadir di semua channel digital adalah dengan mengakuisisi keyword potensial atau keyword strategis. Langkah ini adalah contoh penerapan SEO yang menurut Iqbal sangat penting bagi UMKM.

“SEO itu ujung tombak. Karena Google itu zero moment of truth. Ketika orang tidak punya referensi, Google memberikan referensi. Dan itu yang harus diperhatikan oleh teman-teman UKM,” katanya.

Iqbal juga tak lupa memberikan contoh akuisisi keyword untuk memberikan gambaran lebih jelas kepada UMKM.

Misalnya, sebuah bisnis dengan nama Casanova menjual produk baju berukuran besar. Lalu, bisnis tersebut bisa mengakuisisi keywordkeyword yang sering digunakan oleh audiences untuk menemukan produk tersebut. Contohnya seperti long-tail keyword “baju besar ciputat” dan “baju besar di daerah ciputat”.

Meski cara tersebut adalah strategi untuk long-term, namun menurut Iqbal akuisisi keyword strategis tetap perlu dilakukan.

“Ya tantangannya adalah search volume rendah. Tapi lebih baik kita akuisisi aja. Apalagi kalo baru mulai,” ujarnya.

Ternyata, digital marketing juga menjadi sebuah kewajiban untuk UMKM, di manapun mereka berada, pada era digital seperti saat ini. Hanya saja penerapannya memang berbeda dengan digital marketing pada bisnis skala besar.

Meski begitu, di atas Iqbal sudah membagikan cara dan tips penerapan digital marketing untuk UMKM. Sehingga, UMKM bisa mengaplikasikannya dengan mudah dan bisa menjangkau customer lebih banyak dengan bantuan digital.

Dirasa Lebih Mudah, 3 UMKM Ini Lebih Memilih Media Sosial Daripada Marketplace

Riset yang dilakukan oleh DBS pada tahun 2020 menyebutkan bahwa Indonesia menempati posisi tertinggi dalam negara dengan pengguna e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Di tahun 2019, sebanyak 90% dari pengguna internet di Indonesia pernah melakukan transaksi di e-commerce. Dalam survei yang sama, diketahui bahwa kegiatan belanja online meningkat sebesar 14% semenjak adanya pandemi Covid-19 di Indonesia.

Minat belanja online masyarakat Indonesia yang tinggi mengiringi masifnya pertumbuhan marketplace di Indonesia. Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, serta puluhan marketplace lainnya hadir di Indonesia sebagai perantara penjual dan pembeli dalam bertransaksi. Hingga kini, marketplace terus mengembangkan fiturnya agar semakin mempermudah penggunanya.

Meskipun begitu, nyatanya tidak semua penjual menjadikan marketplace sebagai platform utama. Beberapa di antaranya belum berfokus pada marketplace, atau bahkan belum mencoba menggunakan marketplace, karena berbagai alasan.

Tiga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia, yakni TanganDia, Kailoka, dan Popsiklus membagikan kisah menarik mengenai hal tersebut.

TanganDia: Fokus Pada Brand Awareness

UMKM pertama yang membagikan kisahnya adalah TanganDia. Nama TanganDia diambil dari proses pembuatan produk yang handmade dan nama founder TanganDia, yakni Diayani Sukardi.

TanganDia menjual hasil kreasi rajut, yang berfokus pada produk boneka. Dengan banyaknya orang yang merajut baju, Diayani mengaku melihat peluang usaha dengan inovasi boneka rajut. Berawal dari hobi dan belajar secara otodidak, kini TanganDia semakin berkembang dibantu dengan pemanfaatan internet.

Memulai penjualan di Instagram dan menitipkan produk buatannya ke berbagai tempat, saat ini TanganDia masih fokus pada penggunaan media sosial dan berjualan secara offline bekerja sama dengan Artani Bulk Store. Marketplace yang digunakan hanya Tokopedia bagi pembeli yang menginginkan gratis ongkir.

Dahulu, TanganDia pernah mencoba beberapa marketplace, namun kerena berbagai pertimbangan melanjutkan untuk fokus pada media sosial saja. Diayani mengaku mereknya masih butuh peningkatan brand awareness, agar semakin banyak masyarakat yang tahu dan mengenal TanganDia. Marketplace dirasa kurang cocok untuk meningkatkan brand awareness karena pengunjung marketplace umumnya mencari sesuatu untuk dibeli. Sementara, di media sosial, TanganDia hadir di sela-sela audiens yang lebih luas, beragam, dan memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam mengakses media sosialnya.

“Kami belum bisa mengatakan (penggunaan media sosial) maksimal atau tidak, karena semua ada plus minusnya. Tapi untuk saat ini, media sosial masih menjadi platform berjualan utama kami karena lebih simple, audiensnya lebih banyak, dan jangkauannya lebih luas,” ujar Diayani.

Tentunya, baik media sosial maupun marketplace memiliki tantangannya masing-masing. Menurut Diayani, penggunaan Instagram lebih efisien, calon pembeli yang berminat cukup mengirim direct message (DM) dan bisa langsung berdiskusi dengannya tanpa harus saling follow dan menyimpan kontak.

Walau di sisi lain transaksi via marketplace dikenal lebih aman, TanganDia mengupayakan untuk terus meningkatkan branding guna meningkatkan kepercayaan masyarakat.  Diayani juga mengakui bahwa di media sosial lebih rentan hit and run. Istilah tersebut merujuk pada pembeli yang telah memesan produk, namun tiba-tiba menghilang saat pembayaran. Berbeda dengan marketplace, pembeli harus membayar di awal agar barang pesanan bisa dikirimkan.

Dalam waktu dekat, TanganDia berencana untuk memperluas pasar dengan menggunakan marketplace asal Amerika yaitu Etsy.

Kailoka: Interaksi via Whatsapp sebagai Upaya Pendulang Konversi

Kailoka, merek kerajinan kayu lokal yang asal namanya dari gabungan antara Bahasa Sunda dan Sansekerta, yaitu Kai dan Loka. Kai berarti kayu, sementara Loka artinya tempat.

Berdiri sejak tahun 2018, Kailoka mengawali bisnis dengan meluncurkan produk jam tangan ukir berbahan dasar kayu. Di tahun berikutnya, Kailoka melakukan inovasi dengan menghadirkan beragam model baru. Menyuguhkan produk yang disukai pasar, unik, dan dengan proses produksi yang mudah merupakan tujuan dari Kailoka.

Harizal, Founder Kailoka, mengatakan bahwa Kailoka banyak terbantu dengan digitalisasi. Internet memiliki andil mulai dari proses pencarian ide, produksi, hingga pemasaran. Tak terkecuali dalam berjualan, Kailoka selain menjual produk secara offline dengan mengikuti pameran, juga mengoptimalkan website yang terintegrasi dengan Instagram Shopping, Facebook Page Shop dan WhatsApp Business.

Yang menarik, Kailoka tidak menggunakan payment gateway namun memilih interaksi WhatsApp sebagai upaya pendulang konversi. Selain itu, Kailoka juga tersedia di marketplace yakni Shopee dan Blibli.com.

Memilih memaksimalkan media sosial dibanding marketplace tentu disertai alasan. Harizal mengaku bahwa produk Kailoka unik. perlu untuk menyesuaikan dengan karakteristik pribadi penggunanya. Media sosial merupakan tempat di mana pengguna mengekspresikan diri, sehingga lebih sesuai dengan value Kailoka. Selain konversi pembelian, media sosial dapat meningkatkan brand awareness dan product insight, di mana Kailoka bisa memberikan informasi mengenai merek dan masing-masing produknya agar masyarakat semakin akrab.

Pengguna media sosial yang terus bertumbuh merupakan salah satu kelebihan dari penggunaan media sosial dalam promosi. Secara aktif menggunakan media sosial, tentunya diiringi dengan konten yang menarik, berkualitas, dan konsisten, berpotensi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu merek. Terlebih, media sosial menjadi wadah tepat untuk menyajikan konten yang relevan dengan audiens, menyesuaikan dengan tren yang kerap berubah dengan cepat.

Sementara, penggunaan Shopee dan Blibli.com juga dipilih sebagai upaya melayani konsumen dan menyediakan opsi transaksi yang terpercaya. “Kami mendorong pelanggan atau pembeli produk Kailoka untuk memiliki kebebasan transaksi, dan banyak juga yang memilih untuk bertransaksi melalui marketplace. Berbagai keuntungan yang ditawarkan marketplace, seperti gratis ongkir, juga sangat menguntungkan bagi kami,” terang Harizal.

Berupaya untuk terus memanfaatkan teknologi, Kailoka percaya bahwa penguasaan terhadap teknologi menjadi kunci untuk menguasai pasar. Di masa depan, markeplace dan media sosial akan semakin terhubung, sehingga Kailoka akan melakukan optimasi untuk memaksimalkan keduanya.

Popsiklus: Produk Upcycling yang Slow Craft, Kurang Ideal di Marketplace Serba Cepat

Popsiklus merupakan bisnis yang bergerak di bidang seni rupa terapan yang ramah lingkungan, yakni upcycling yang merupakan teknik daur ulang bahan bekas pakai menjadi barang dengan fungsi baru. UMKM yang telah berdiri sejak 2009 ini menawarkan produk tas, dompet, notebook, dan produk lainnya dengan kisaran harga 395 ribu hingga 550 ribu rupiah.

Beberapa tahun sejak berdiri, Popsiklus mulai merambah ke penggunaan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp, selain berjualan secara offline. Berbeda dengan dua UMKM sebelumnya, Popsiklus belum pernah mencoba berjualan di marketplace hingga saat ini.

“Popsiklus termasuk slow craft sehingga kurang ideal untuk dijual di marketplace yang serba cepat. Proses pembuatan produk sangat panjang, terlebih saat ini kapasitas produksi terbatas. Perlu waktu enam bulan untuk menjahit karton lurus dan satu tahun untuk bisa menjahit produk yang lolos quality control, sehingga untuk menambah pekerja juga tidak mudah,” ungkap Kurniati Rachel Sugihrehardja atau Nia selaku Founder Popsiklus.

Lebih lanjut, Nia mengungkapkan bahwa masyarakat belum siap menyerap produk berbahan dasar limbah. Produk hasil upcycling yang cenderung lebih tinggi dalam segi harga belum dijadikan opsi utama. Sementara, bila dijual di marketplace, produk Popsiklus akan bersaing dengan produk lainnya yang memiliki fungsi sama dengan harga lebih rendah.

Di sisi lain, Nia merasa bahwa penggunaan media sosial sudah cukup maksimal, karena sejalan dengan proses produksi dan penyerapan oleh konsumen. Media sosial juga memberikan pendekatan yang lebih personal. Selama ini, Nia sering mendapat banyak pertanyaan terkait produknya, karena bahan dasar limbah karton susu terbilang jarang digunakan, tidak seperti limbah plastik yang lebih umum. Walau menurutnya, Popsiklus paling ideal dijual secara offline karena calon pembeli biisa melihat dan memegang langsung.

Kupas Tuntas Perizinan Usaha UMKM, Jasman Efendi: Legalitas adalah Investasi

Dahulu, perizinan usaha seringkali menjadi momok karena prosesnya yang terkenal sulit, menguras banyak biaya, dan memakan waktu yang lama. Namun, hal itu tidak berlaku lagi sekarang di era digital. Semua informasi kini bersifat transparan dan murah, sehingga proses perizinan usaha bahkan bagi UMKM dapat dilakukan dengan mudah.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Jasman Efendi, selaku Head of Operations Legalku, dalam wawancara mengenai perizinan usaha UMKM. Dalam wawancara tersebut, Fendi juga membagikan beberapa informasi yang dapat membantu UMKM dalam mengurus perizinan usaha. Berikut adalah informasi selengkapnya untuk Anda.

Keuntungan Perizinan Usaha Bagi UMKM

Sumber: pixabay

Mengapa perizinan usaha penting bagi UMKM? Pada dasarnya, perizinan usaha tidak hanya penting bagi UMKM, melainkan bagi semua kegiatan usaha. Baik bagi usaha perorangan dengan skala kecil maupun perusahaan besar, perizinan merupakan suatu kewajiban yang perlu untuk dimiliki.

“Jika kita mengacu kepada regulasi, (perizinan) itu merupakan suatu kewajiban. Jadi, setiap orang yang ingin usaha apapun bentuknya, apapun kelasnya, itu diwajibkan untuk memiliki izin usaha. Dan itu (perizinan usaha) sudah di-support oleh pemerintah untuk saat ini melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan implementasi yang namanya OSS,” ujar Fendi.

Sifatnya yang wajib ini membuat perizinan memberikan banyak keuntungan tersendiri bagi sebuah usaha, terutama UMKM. Fendi menyebutkan bahwa terdapat tiga keuntungan bagi UMKM yang memiliki perizinan usaha.

“Pertama, dia legal secara hukum. Kedua, menjadi usaha formal yang sudah ada legitimasinya. Ketiga, biasanya terkait dengan pembiayaan jauh lebih gampang, lebih murah, dan lebih gampang di-approve karena legalitasnya sudah ada.”

Keuntungannya tentu tidak hanya berhenti sampai di situ. Ketika sebuah usaha sudah legal, yang dibuktikan dengan telah adanya perizinan, maka sebuah usaha akan lebih mudah untuk berkembang ke berbagai sisi, salah satunya melalui sisi pembiayaan atau investasi.

Apa Saja Perizinan yang Harus Dimiliki UMKM?

Seperti yang Anda ketahui, legalitas atau perizinan usaha memiliki banyak turunan atau jenis. Mengenai apa saja legalitas yang harus dimiliki UMKM, semua kembali kepada bidang industri setiap UMKM. Secara lengkap, pemerintah telah mengklasifikasikannya dalam KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) yang bisa Anda lihat di situs resmi OSS.

“Kalau untuk saat ini, pemerintah melalui kementerian perdagangan dan kementerian BKPM sudah mengklasifikasikan untuk bidang-bidang usaha yang ada. Namanya KBLI. Saat ini yang berlaku adalah KBLI 2021. Di situ ada kode lima digit angka. Totalnya ada seribu lima ratusan lebih yang bisa dipilih. Itu kita cari yang sesuai dengan bidang usaha yang kita jalankan. Nah, dari kode tersebut, nanti kita bisa tau izinnya apa saja, berapa lama prosesnya, serta persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk memproses izin tersebut,” jelas Fendi.

Jadi, untuk mengetahui jenis perizinan apa saja yang harus dimiliki oleh usaha Anda, Anda bisa mengakses situs resmi OSS untuk melihat panduannya di KBLI. Namun, secara umum, Fendi mengatakan bahwa izin dasar yang harus dimiliki oleh setiap UMKM adalah NIP atau Nomor Induk Perusahaan.

Menurut Fendi, NIP merupakan izin dasar atau izin yang minimal harus dimiliki oleh para UMKM untuk kemudian setelahnya berlanjut ke izin lanjutan yang jenisnya menyesuaikan dengan industri UMKM tersebut. Contohnya, sebuah usaha yang bergerak di industri makanan skala rumahan harus memiliki izin lanjutan berupa PIRT (Perizinan Industri Rumah Tangga), selain NIP.

Biaya Mengurus Perizinan untuk Skala UMKM

Selain berbelit-belit, dahulu mengurus perizinan juga terkenal membutuhkan banyak biaya. Tapi saat ini, diakui oleh Fendi, biaya mengurus perizinan sangat terjangkau. Terlebih lagi untuk dokumen yang mayoritas gratis. Untuk nominal real, Fendi tidak bisa memastikan. Namun, ia bisa memastikan kalau jumlahnya tidak memberatkan para pelaku usaha mikro hingga ultra mikro..

“Sebenernya kalau memang dia benar-benar usaha ultra mikro itu harusnya gak besar ya biaya yang dikeluarkan. Saya rasa kalau pelaku usaha yang hanya menerbitkan NIP untuk usaha dasar yang tidak berat itu estimasinya mungkin sekitar lima puluh sampai seratus lima puluh ribuan biayanya.”

Untuk mengurus perizinan dasar, seperti NIP, UMKM perlu mengeluarkan biaya sebesar kurang lebih 50 ribu rupiah. Selain perizinan dasar, UMKM juga harus mengurus perizinan lanjutan yang jumlahnya juga, menurut Fendi, seharusnya tidak menjadi kendala bagi UMKM.

“Misalnya kalau PIRT itu harus ada biaya uji labnya. Uji lab itu mulai dari seratus lima puluh ribuan misalnya per menu. Jadi, itu juga tidak terlalu membebankan untuk saat ini. Semua biayanya transparan untuk saat ini. Bisa dicek di beberapa web resmi dari BPOM atau PIRT, dari dinas kesehatan, dan lain-lain,” ujar Fendi.

Dengan transparannya informasi mengenai biaya perizinan ini, Anda dapat mengetahui informasi lengkapnya dengan cara mengakses web resmi dari instansi yang menaungi perizinan tersebut.

Kendala yang Sering Dihadapi UMKM dalam Mengurus Perizinan Usaha

Meski mengurus perizinan usaha kini semakin mudah di era digital, namun masih banyak UMKM yang belum tercatat secara legal. Hal ini diakui oleh Fendi karena adanya kendala yang dialami UMKM, salah satunya adalah kendala informasi mengenai proses pengurusan perizinan itu sendiri.

“Sebenarnya, secara produk itu pemerintah sudah membuat itu jauh lebih simple dan jauh lebih mudah untuk dipahami. Cuma fakta lapangan yang kita lihat sejauh ini memang komunikasi serta penyampaian ke masyarakat luas yang belum optimal. Mungkin sudah dilakukan tapi belum optimal. Nah disitulah Legalku juga berperan.”

Untuk mengatasi kendala tersebut, Legalku bekerja sama dengan organisasi-organisasi dan asosiasi yang menaungi UMKM melakukan edukasi terkait perizinan usaha kepada para pemilik usaha mikro hingga ultra mikro dalam bentuk workshop, seminar, dan kegiatan lainnnya.

Selain kendala informasi, biaya ternyata juga masih menjadi kendala yang cukup sering dihadapi UMKM meski sebelumnya Fendi mengatakan bahwa biaya mengurus perizinan seharusnya tidak berat bagi UMKM. Hal ini mungkin didasari karena fakta dimana legalitas ini tidak langsung berhubungan dengan produk ataupun perkembangan usaha secara nyata.

“Legalitas itu mungkin tidak langsung terasa berhubungan dengan produk dan dengan growth-nya suatu usaha. Tapi, sebenarnya legalitas itu suatu kewajiban yang harus dimiliki suatu usaha. Kenapa? Karena poin penting seperti yang disampaikan di awal tadi.”

Fendi juga menganalogikannya seperti pagar rumah dimana membuat pagar memang menguras biaya, tapi secara tidak langsung dapat melindungi dari kejadian tidak diinginkan di masa depan. Dari segi usaha, kejadian tidak diinginkan tersebut contohnya dipidanakan karena produk yang ditawarkan tidak sesuai standar.

Maka dari itu, Fendi memberikan cataatn untuk menganggap legalitas sebagai bentuk investasi, bukan sebagai cost.

“Jadi, kita bisa lihat legalitas itu sebagai bentuk investasi. Kalau kita lihatnya legalitas itu adalah cost, nah itu yang bikin berat.”

Selain dengan mengubah anggapan mengenai legalitas itu sendiri, kendala biaya juga bisa diatasi dengan metode cicilan yang disediakan oleh beberapa konsultan perizinan usaha.

Mengurus Perizinan Usaha UMKM secara Daring

Di era serba digital seperti sekarang, banyak hal bisa dilakukan dengan lebih mudah. Salah satunya adalah mengurus perizinan usaha secara daring (online).

Jika dahulu mengurus perizinan mengharuskan pemilik usaha untuk memahami proses yang berbelit-belit dan memakan waktu, uang, dan tenaga, maka saat ini Anda bisa mengurus semuanya dengan cepat.

“Kalau untuk bidang-bidang tertentu yang simple dan tidak memerlukan izin khusus itu biasanya hitungan jam atau satu hari. Kalau untuk izin-izin khusus tergantung izin apa yang dibutuhkan. Kita bisa cek di oss.go.id. Nah di situ tertera tuh untuk izin ini prosesnya berapa hari. Misalnya tiga sampai lima hari. Kalau UMKM atau ultra mikro, yang biasanya cuma butuh NIP itu hitungan jam udah bisa selesai,“ kata Fendi.

Bagi usaha kelas mikro atau ultra mikro sendiri membutuhkan waktu hanya hitungan jam untuk pembuatan izin dasar NIP secara online. Anda tidak perlu lagi melalui proses yang berbelit-belit dan menunggu berminggu-minggu. Satu-satunya yang harus dipelajari adalah teknis pengurusan izin tersebut.

Jika merasa kesulitan dengan proses perizinan usaha secara online, Anda juga bisa mendapatkan bantuan dari organisasi, asosiasi, atau dinas yang menaungi UMKM. Melalui organisasi atau asosiasi tersebut, Legalku juga hadir guna membantu Anda mempermudah proses mendapatkan izin usaha.

Untuk membantu UMKM dalam mengurus perizinan usaha, Legalku akan mencari tahu perizinan apa yang dibutuhkan oleh UMKM tersebut sebagai langkah pertama.

“Kita interview dulu, bahkan kita bakal cari tahu dulu. Misalnya dia request ingin bikin PT misalnya, kita bakal coba cari tahu dulu. Bener nggak dia butuh PT atau jangan-jangan cuma tahu informasi sebagian, padahal dia butuhnya bukan itu. Jadi sedikit berbeda ya legalitas ini dengan produk-produk lain. Kalau kita ngomongin legalitas itu kita bicaranya adalah kebutuhan bukan keinginan,” ujar Fendi.

Setelah mengetahui perizinan apa yang dibutuhkan, selanjutnya Legalku juga akan menjelaskan bagaimana prosesnya, persyaratan, hingga waktu yang dibutuhkan.

Meskipun banyak yang menganggap perizinan usaha, terutama pada UMKM, bukanlah suatu yang penting, tapi nyatanya memiliki izin usaha merupakan sebuah keharusan. Selain untuk melegalkan usaha, izin usaha juga bisa melindungi usaha dari kejadian tidak diinginkan di masa mendatang.

Kemudian, informasi mengenai perolehan izin usaha kini juga bersifat transparan. Sehingga, Anda bisa mempersiapkan dan mengurus perizinan tersebut dengan mudah, cepat, dan murah melalui pelayanan yang semua dapat diakses secara online

Kisah TanganDia yang Tumbuh Bersama Digitalisasi, Diayani: Pandemi Bukan Hambatan

Usaha dengan skala mikro atau kecil bukanlah sebuah hambatan untuk terus bertumbuh. Terlebih lagi di era digital seperti saat ini yang membuat berbagai hal lebih mudah untuk dilakukan, meski ketika situasi mencoba menghambatnya melalui pandemi. TanganDia membuktikannya dengan menjadi Best of The Best UMKM dalam event Telkomsel Digital Creative Entrepreneurs 2021.

Selain penolong saat pandemi, internet ternyata juga telah berperan besar dari awal perjalanan TanganDia. Bagaimana kisah lengkapnya? Simak cerita dari Diayani Sukardi, owner TanganDia, tentang kisah suksesnya bersama digitalisasi.

Berani Tampil Beda dengan Boneka Rajutan Tangan

TanganDia adalah sebuah usaha yang menjual hasil kreasi rajutan. Dinamakan TanganDia karena semua produk dihasilkan dengan tangan atau handmade. Kemudian, Dia sendiri diambil dari nama owner TanganDia.

“TanganDia itu memproduksi sebuah kreasi tangan berupa rajutan. Nah, nama TanganDia itu berasal dari nama saya, Dia, dan karena memang semua produk yang saya buat itu tidak ada yang menggunakan mesin, semuanya asli dari tangan,” kata Dia.

Seperti kebanyakan usaha kerajinan lainnya, TanganDia juga berawal dari hobi Dia dalam merajut. Namun, alih-alih membuat produk fashion seperti banyak pengrajin lainnya, Dia memilih untuk fokus pada pembuatan boneka rajutan tangan.

Sumber: Instagram @tangandia

“Awalnya itu hanya sekedar hobi saya yaitu merajut. Namun yang saya lihat di sini orang lain merajut hanya dalam bentuk baju kebanyakan, belum ada yang dalam bentuk boneka.  Jadi saya berfikir jika saya merajut dalam bentuk boneka akan ada peluang disitu.”

Dari situlah tekad Dia dimulai. Tekad tersebut juga menyemangatinya untuk belajar secara otodidak dan berkreasi dalam membuat pola boneka.

Memulai dari Platform Online dan Titip Jual

Meski tampil berbeda, namun ternyata tidak mudah bagi Dia dalam memasarkannya. Dia pun memanfaatkan media sosial, seperti Instagram. Kemudian, atas semangat dan dukungan yang diberikan teman-temannya, Dia juga menitipkan beberapa produk kreasinya di berbagai tempat, seperti kafe, dengan harapan meningkatkan awareness orang-orang terkait produknya.

Sumber: Instagram @tangandia

“Jadi, selama ini masih (jualan) sebatas online melalui media sosial seperti Instagram dan lain-lain. Saya belum memiliki toko sendiri. Namun, saya suka titipkan barang dagangan saya ini ke teman-teman yang bekerja di hotel atau kafe. Setidaknya sebagai contoh barang rajutan hasil saya. Alhamdulillah dari situ banyak orang yang meihat dan akhirnya tertarik untuk memesan,” ujar Dia.

Meski niat awal Dia hanya ingin menumbuhkan awareness pengunjung hotel atau kafe tempat ia menitipkan produknya, tapi hasilnya ternyata melebihi dugaan. Bahkan, ia juga berhasil menjual produknya ke Jerman melalui sistem titip jual tersebut.

“Kalo itu saya sudah pernah menjual ke Jerman, itu awalnya juga yang saya bilang dititipkan ke teman. Ternyata di Jerman banyak orang yang suka dan memesan ke saya.”

Tawar Menawar Jadi Tantangan yang Sering Dihadapi

Ketika menjual barang handmade yang pembuatannya membutuhkan waktu dan perhatian ke banyak detail, harga adalah satu hal yang seringkali menjadi kendala dalam proses penjualan. Hal ini juga dirasakan oleh TanganDia. Ia mengaku proses tawar menawar merupakan kendala yang paling sering ia temui selama menjalankan TanganDia. 

Namun, meski begitu, TanganDia tidak ingin kendala tersebut berubah menjadi hambatan TanganDia. Ia pun mengatasinya dengan menyesuaikan produk sesuai budget pelanggan.

Sumber: Instagram @tangandia

“Kesuliatnnya itu jika ada orang yang menawar, karena ini kan hasil karya tangan sendiri ya. Akhirnya saya mengatasi kesulitan tersebut dengan menanyakan terlebih dahulu budget dari orang yang memesan itu supaya saya bisa menyesuaikan barang yang harus saya buat.”

Berinovasi dan Raih Keuntungan di Tengah Pandemi

Banyak usaha terdampak akibat adanya pandemi Covid-19 dari berbagai sisi, seperti dari sisi produksi maupun penjualan. Namun, hal ini ternyata tidak berlaku bagi TanganDia. Dia mengaku bahwa pandemi tidak menghambat TanganDia, melainkan menjadi momen TanganDia untuk berinovasi.

Saat berselancar di internet kala itu, Dia menemukan sebuah ide yang juga merupakan inovasi baru untuk TanganDia, yaitu membuat strap masker rajutan tangan.

“Sebetulnya kalau dibilang pandemi menghambat “TanganDia” tidak juga ya. Karena pandemi saya jadi mendapatkan inovasi baru dengan membuat strap masker namun dari rajutan tangan. Jadi alhamdulillah cukup meningkat omset penjualan dari strap masker, karena dalam sehari bisa menjual seratus strap masker,” jelas Dia.

Alih-alih terpuruk, ide tersebut membuat TanganDia meraih banyak keuntungan selama pandemi. Karena untuk memproduksinya tidak membutuhkan banyak bahan namun bisa terjual dalam jumlah banyak.

Untuk menjualnya, Dia juga masih memanfaatkan platform digital, seperti marketplace, dan menitipkannya kepada teman.

Konsisten Pada Niat Awal Menjadi Sumber Semangat

Rasa lelah dan ingin menyerah bisa mendatangi siapa saja, termasuk Dia. Meski tidak terlihat dari luar, tapi nyatanya Dia pernah merasakan momen ingin menyerah. Namun, Dia kini memiliki resep untuk mengatasi rasa lelah tersebut, yakni selalu ingat dan konsisten pada niat awal.

“Konsisten. Karena saya sudah sempat mau menyerah karena capek bikinnya lama, namun karena niat dari awal jadi saya berfikir sayang kalau saya harus berhenti disini. Melihat saya juga sudah berada di titik ini,” ujarnya.

Rencana Merambah Pasar Luar Negeri dengan Digitalisasi

Perkembangan TanganDia dari awal hingga sekarang ternyata tidak membuat Dia segera puas. Dia masih memiliki segudang rencana untuk TanganDia. Salah satunya adalah merambah pasar luar negeri dengan bantuan digitalisasi yang selama ini sudah menjadi ‘teman’ bagi TanganDia.

“Saya berencana ingin melakukan penjualan ke luar negeri dengan marketplace seperti eBay dan Alibaba yang tidak memiliki perang harga yang tinggi,” kata Dia.

Selain fokus untuk memasarkan produknya ke luar negeri, Dia juga ingin mencoba suatu hal yang baru dengan bantuan teknologi digital, yakni menjual pola atau desain berbayar melalui platform Etsy. Meskipun tantangannya, tapi menurutnya ide tersebut patut untuk dicoba.

“Dan rencana lain saya ingin menjual pola atau design berbayar yang bisa digunakan oleh orang lain. Walaupun tantangannya banyak namun tidak salah untuk mencoba ya. Di sisi lain meskipun tantangannya banyak, namun cukup menguntungkan. Dengan satu kali berpikir namun bisa menjual di beberapa orang yang bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan ya,” lanjutnya.

Tidak berhenti sampai di situ, Dia juga berencana untuk memangun studio offline TanganDia yang nantinya bisa digunakan untuk pelatihan merajut.

Impian untuk Bisa Berdayakan Sesama Perempuan

Saat ini, selain fokus pada penjualan produk rajutannya, Dia juga membuka kursus atau pelatihan merajut untuk para ibu rumah tangga. Ia ingin membantu para ibu bisa memanfaatkan waktunya dengan kegiatan positif.

Sumber: Instagram @tangandia

Kemudian, ia juga memiliki harapan nantinya akan semakin banyak ibu yang bisa merajut dan membantunya dalam proses produksi TanganDia.

“Harapannya yang pasti semoga semakin banyak yang bisa merajut karena saya memiliki harapan ingin menambah pegawai dan membantu ibu ibu rumah tangga agar memiliki kesempatan untuk berkegiatan yang lain selain berdiam dirumah.”

Teknologi adalah Proses Menjadi Bisa Karena Terbiasa

Meski kini sudah banyak UMKM yang berhasil memanfaatkan teknologi, tapi masih banyak pula UMKM lainnya yang masih takut dan tidak bisa untuk memulainya. Dia pun memberi saran untuk jangan pernah takut dalam mencoba. Bisa karena terbiasa.

“Kalo saran dari saya, sih, jangan pernah takut untuk mencoba atau terjun langsung dalam proses digitalisasi. Sebenarnya bukan tidak bisa, namun hanya belum terbiasa. Jika dibiasakan saya yakin akan bisa, karena hal tersebut akan dilakukan secara terulang yang membuat kita mahir atau bisa. Intinya bukan tidak bisa tapi hanya belum terbiasa.”

Berani berinovasi, pantang menyerah, dan terus bermimpi besar adalah beberapa hal yang bisa diambil dari kisah yang dibagikan oleh Dia dalam perjalanannya membangun TanganDia. Tiga hal itu juga yang membawa Dia bisa bermanfaat untuk sesama melalui pelatihan yang ia adakan.

Sejak awal berdiri hingga sekarang, TanganDia juga tak pernah luput memanfaatkan berbagai kemudahan yang diberikan di era digital. Bahkan ia pun berencana untuk terus mengembangkan TanganDia dengan bantuan digitalisasi. Karena baginya, selama berani mencoba, semua bisa menjadi mungkin.

Kiat Sukses Affiliate Marketing untuk Content Creator dan Pemula oleh Accesstrade

Affiliate marketing adalah salah satu bisnis yang kini banyak dipilih untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Tidak hanya oleh para content creator atau influencer, mereka yang pemula pun bisa ikut menerapkan kiat-kiat untuk sukses mendapatkan penghasilan melalui affiliate marketing.

Prayudho Rahardjo selaku CEO Interspace Indonesia yang menaungi salah satu platform affiliate terbesar di Indonesia, yakni Accesstrade, membagikan kiat sukses untuk menjadi seorang affiliate marketer.

Namun, sebelum masuk ke tips sukses menjalankannya, mari simak dan pahami apa itu yang dimaksud dengan affiliate marketing menurut CEO Interspace Indonesia, Prayudho.

Apa Itu Affiliate Marketing?

Affiliate marketing merupakan salah satu kegiatan marketing dimana pemilik usaha menggunakan jasa para affiliate marketer untuk membantu memasarkan produk mereka.

Nantinya, Anda sebagai affiliate marketer akan mendapatkan keuntungan berupa komisi apabila mereka berhasil mencapai goals dengan menuntun customer melakukan actions. Actions di sini bisa berupa transaksi, registrasi, dan lain-lain.

Tugas Affiliate Marketer

Untuk bisa mencapai goals yang disebutkan di atas dan mendapatkan keuntungan dari affiliate marketing, seorang affiliate marketer harus menjalankan tugasnya dengan baik. Berikut adalah tugas-tugas seorang affiliate marketer yang disampaikan oleh Prayudho:

  • Mempromosikan produk dari campaign yang Anda pilih di platform affiliate marketing melalui website, blog, atau media sosial.
  • Memahami dan mematuhi aturan yang berlaku pada campaign yang Anda pilih.

Persiapan untuk Menjadi Affiliate Marketer

Apapun pekerjaan yang Anda tekuni, persiapan selalu menjadi hal terpenting yang harus dilakukan. Dengan persiapan, Anda dapat menjalankan segala sesuatunya dengan lebih baik, meskipun itu adalah kali pertama Anda.

Hal yang sama juga berlaku untuk menjadi seorang affiliate marketer. Sebelum Anda terjun menekuni bisnis afiliasi, Prayudho berpesan untuk mempersiapkan beberapa hal seperti berikut ini.

Siapkan Media Promosi

Sumber: Pixabay

Mengingat tugas utama affiliate marketer adalah melakukan promosi, maka mempersiapkan media promosi merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Saat ini terdapat banyak sekali media promosi yang dapat Anda gunakan untuk mempromosikan produk affiliate yang Anda pilih.

Website, YouTube, Instagram, Facebook, TikTok, bahkan platform untuk chatting. Platform apapun bisa digunakan untuk affiliate marketer mempromosikan produk,” ujar Prayudho.

Kenali Produk yang Akan Dipromosikan

Persiapan selanjutnya adalah dengan mengenali produk yang akan Anda promosikan. Pengetahuan Anda akan produk tersebut tentunya akan membantu Anda ketika mempromosikannya.

Tentukan Target Audiens

Selain mempersiapkan media promosi dan pengetahuan produk, Anda juga perlu menentukan target audiens sebelum mulai menjalankan tugas Anda sebagai affiliate marketer. Target audiens atau target market ini sangat penting karena akan menentukan bagaimana nantinya Anda akan melakukan promosi.

Memahami Kemampuan Dasar Promosi Produk

Melakukan promosi memang terdengar mudah untuk dilakukan. Namun, ternyata ada cara untuk bisa melakukan promosi produk secara efektif yang bisa diterapkan oleh affiliate marketer. Pengetahuan itulah yang harus dipahami dan diubah menjadi kemampuan.

Prayudho juga membagikan beberapa tips promosi produk efektif untuk para affiliate marketer yang akan dibahas di bawah ini.

Kiat Sukses Menjalani Affiliate Marketing

Mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi affiliate marketer tidaklah sulit. Terlebih lagi bagi Anda yang sebelumnya sudah sering membuat konten dan memiliki audiens sendiri.

Berikut ini terdapat beberapa tips yang dibagikan oleh Prayudho tentang bagaimana cara memilih produk/campaign afiliasi dan cara promosi efektif agar sukses sebagai affiliate marketer.

Tips Memilih Project atau Produk

Sebelum menentukan project atau produk yang akan Anda promosikan, pastikan Anda sebelumnya telah menganalisis target market atau audiens Anda.

“Pastikan Anda mengetahui niche market dan target audiens Anda, mau ke arah mana dan siapa orang-orang yang akan menjadi target promosi. Cari tahu apa ketertarikan mereka dan kebiasaan mereka. Setelah hal-hal tadi sudah jelas, baru pilih produk affiliate yang dirasa tepat untuk target audiens Anda,” jelas Prayudho.

Dengan menyesuaikan produk affiliate dengan minat dan kebutuhan audiens, maka konten promosi yang Anda buat dapat lebih mudah diterima oleh audiens. Sehingga, kemungkinan audiens untuk melakukan action yang Anda inginkan juga semakin besar.

Tips Promosi yang Efektif dan Sukses

Sebelumnya telah disampaikan bahwa memahami cara promosi yang efektif merupakan sebuah persiapan penting agar promosi Anda berjalan dengan sukses. Tapi, apa yang menjadi tolak ukur sebuah promosi dikatakan sukses?

Prayudho menjelaskan bahwa sebuah promosi yang dilakukan affiliate marketer dikatakan sukses jika berhasil mendapatkan kepercayaan audiens dan audiens melakukan action yang diharapkan.

“(Promosi dikatakan sukses) ketika promosi yang dilakukan oleh affiliate marketer berhasil menarik perhatian target audiens dan terjadi action, misal transaksi. Hasil action tersebut juga valid dan organik, pembeli pun memiliki kepercayaan yang baik dengan si affiliate marketer,” katanya.

Lalu, bagaimana agar bisa mendapatkan kepercayaan audiens sehingga memudahkan promosi? Berikut informasi dari Prayudho.

Konsisten Dalam Membuat Konten Promosi

Sumber: Pixabay

Konsisten merupakan hal terpenting untuk bisa mendapatkan kepercayaan audiens. Dengan konsisten membuat konten promosi, audiens dapat menilai bahwa Anda serius dalam memberikan informasi terkait produk-produk yang mereka minati.

Selain itu, rutin membagikan konten promosi juga dapat membuat audiens terbiasa menikmati konten Anda dan mudah menerima promosi di dalamnya.

Memberikan Review Produk yang Jujur dan Objektif

Tips kedua untuk membangun kepercayaan audiens adalah dengan memberikan review yang jujur serta objektif terhadap produk yang Anda promosikan.

“Membangun hubungan yang baik dengan target audiens serta membangun kepercayaan dengan calon pembeli (dapat dilakukan) dengan cara memberi review yang jujur dan objektif akan produk yang dipromosikan,” kata Prayudho.

Selalu Perhatikan Aturan Tiap Campaign

Setiap campaign afiliasi memiliki peraturan dan goals yang berbeda-beda. Jadi, pastikan Anda selalu memperhatikan aturan dan instruksi yang ada agar dapat dengan mudah menentukan bagaimana cara Anda melakukan promosi.

Bagaimana Cara Sukses Menjadi Affiliate Marketer untuk Pemula?

Prayudho mengatakan bahwa menjadi affiliate marketer bukan hanya peluang bagi mereka yang sebelumnya sudah aktif di media sosial, melainkan mereka yang baru membuat akun juga berkesempatan untuk sukses menjadi affiliate marketer.

Hanya saja untuk Anda yang memulai dari nol memerlukan effort lebih untuk membangun audiens Anda sendiri.

Jika bingung bagaimana memulainya, Anda bisa mengikuti beberapa tips dan trik di bawah ini untuk mengawali perjalanan Anda sebagai affiliate marketer.

Buat Konten yang Simple Tapi Bermanfaat

Tips pertama adalah dengan membuat konten yang simple namun dengan isi yang bermanfaat. Anda juga dapat memanfaatkan topik-topik yang tengah trending dan menggunakan visual yang menarik.

Bangun Personal Branding yang Menyenangkan

Untuk bisa menarik audiens, membangun personal branding pada media promosi yang Anda gunakan termasuk penting untuk dilakukan.

“Buat pribadi kita tampil menyenangkan di platform-platform online yang kita jadikan tempat promosi produk affiliate marketing. Dari sini, orang akan memilih sendiri mana sosok affiliate marketer atau influencer yang cocok atau relate dengan mereka.”

Tak dapat dipungkiri, bisnis affiliate marketing memang memiliki potensi yang sangat besar ke depannya. Hal yang sama juga diakui oleh Prayudho. Melihat potensi tersebut, ia juga menyampaikan bahwa Accesstrade kini akan semakin fokus mengembangkan pasar bagi para advertiser (pemilik usaha) dan publisher (affiliate marketer).

Hal ini tentu merupakan kesempatan yang bagus untuk Anda yang ingin mulai menekuni bisnis affiliate marketing, terutama melalui platform Accesstrade, serta menerapkan kiat sukses menjadi affiliate marketer seperti yang telah dibagikan di atas.

Header by Pixabay.

Menjadi Mitra Cook di Kokikan, Ubah Masakan Rumahan Jadi Cuan

Memulai usaha kini bisa dilakukan dari hal yang sangat sederhana, seperti hobi. Sebuah hobi ternyata bisa diubah menjadi sumber pendapatan dengan bantuan platform digital seperti Kokikan. Kokikan merupakan sebuah platform digital yang dapat membantu Anda mengubah hobi memasak menjadi kegiatan yang menghasilkan uang.

Sebelum masuk lebih dalam untuk melihat bagaimana syarat, cara, dan keuntungan menjadi mitra Cook di Kokikan, mari kenali lebih dahulu apa itu platform Kokikan menurut Ervina Chandra selaku Marketing Specialist Kokikan.

Apa Itu Kokikan?

Kokikan adalah sebuah platform digital berbasis aplikasi yang mengusung konsep jual-beli makanan rumahan ke tetangga. Aplikasi Kokikan memberikan solusi untuk siapa saja yang ingin mendapatkan penghasilan dari hasil masakan mereka dengan menjualnya ke tetangga melalui aplikasi Kokikan.

“Sekarang mereka dengan mudah dapat menjual masakan mereka tanpa bingung dengan promosi karena cukup dengan meng-upload foto masakan mereka di aplikasi Kokikan. Dan mereka juga dapat memperluas customer mereka karena mereka akan mendapatkan pembeli yaitu tetangga-tetangga mereka yang belum mereka kenal juga,” jelas Ervina.

Selain untuk mereka yang memiliki hobi memasak, Kokikan juga merupakan sebuah solusi untuk membantu mereka yang tidak sempat memasak, namun ingin tetap makan makanan rumahan.

“Bagi para user, Kokikan memberikan solusi untuk mereka yang sudah jenuh dengan makanan restoran dan merindukan makanan rumahan, tapi tidak sempat untuk memasak. Mereka bisa memesan lewat aplikasi Kokikan,” lanjutnya.

Saat ini, Kokikan juga telah hadir di kawasan Jakarta dan mulai mengembangkan sayapnya ke daerah sekitar Jakarta, seperti Tangerang.

Panduan Menjadi Cook di Kokikan

Untuk bisa mendapatkan penghasilan dari menjual masakan Anda di aplikasi Kokikan, sebelumnya Anda harus terdaftar terlebih dahulu sebagai Cook di Kokikan. Sebelum melakukan registrasi, pastikan Anda memenuhi syarat untuk menjadi Cook yang informasinya akan dipaparkan di bawah ini.

Syarat Daftar Cook di Kokikan

Syarat untuk menjadi Cook di Kokikan tidaklah sulit. Ervina membagikan informasinya terkait apa saja yang harus Anda siapkan sebelum mendaftar. Berikut ini adalah daftar data yang akan diperlukan dalam proses pendaftaran:

  • Foto KTP
  • Foto Dapur
  • Data Diri

Setelah siap dengan data di atas, Anda bisa langsung masuk ke tahapan pengisian formulir pendaftaran di aplikasi Kokikan.

Cara Daftar Menjadi Cook di Kokikan

Langkah pertama untuk menjadi mitra Cook di Kokikan adalah mengunduh aplikasi Kokikan di PlayStore maupun AppStore. Selanjutnya, Anda perlu memverifikasi data dengan memasukkan data-data yang sebelumnya telah Anda siapkan pada formulir verifikasi Cook di aplikasi Kokikan.

Setelah berhasil terverifikasi, maka Anda bisa langsung mulai menjual masakan Anda di Kokikan dan menyajikannya untuk orang-orang di sekitar tempat tinggal Anda.

Cara Kerja Mitra Cook Kokikan

Cara kerja jual-beli makanan di Kokikan memiliki konsep yang kurang lebih sama dengan marketplace khusus makanan lainnya, dimana Cook akan memasak makanan setelah ada pesanan masuk dari pelanggan di aplikasi Kokikan. Namun, Kokikan memiliki dua sistem pemesanan, yakni eat now dan pre-order yang perbedaannya juga dijelaskan oleh Ervina.

“Sistem di Kokikan untuk sekarang ada dua, yaitu eat now dan pre-order. Eat now adalah sistem dimana para user memesan makanan dan akan dimasakkan segera oleh Cook. Satunya lagi adalah sistem pre-order dimana user bisa memesan dari jauh hari dan akan dikirimkan pada hari yang ditentukan.”

Kemudian, untuk sistem pengiriman, Cook dapat mengantar sendiri pesanan ke pelanggan, mengingat lokasi pelanggan hanya akan berada di sekitar lingkungan Cook. Ervina juga menjelaskan perihal jarak pelanggan yang bisa memesan makanan para Cook.

“Untuk sekarang, Kokikan tidak memakai sistem radius, tapi per-apartment. Jadi user dan Cook dalam satu apartment bisa melakukan transaksi jual-beli, walaupun mereka berbeda tower apartment,” katanya.

Sistem Komisi

Setelah memahami cara kerja penjualan makanan di Kokikan, mungkin terbersit dalam benak Anda bagaimana Anda akan mendapatkan komisi atau penghasilan. Terkait pembagian keuntungan, Ervina mengatakan bahwa Kokikan hanya akan memotong platform fee ketika terjadi transaksi.

“Kokikan tidak memungut biaya jika tidak ada transaksi. Dan jika terjadi transaksi, Kokikan hanya men-charge platform fee per-transaksi,” ujar Ervina.

Keuntungan Menjadi Cook di Kokikan

Keuntungan adalah salah satu aspek yang bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum Anda mendaftar sebagai Cook. Selain memudahkan Anda dalam menjual masakan Anda, ternyata masih banyak keuntungan lainnya yang bisa didapatkan oleh mitra Cook. Apa saja ya? Simak informasinya berikut ini. 

Gratis Biaya Registrasi

Terkait biaya registrasi, Ervina mengonfirmasi bahwa tidak ada biaya registrasi untuk Cook ataupun user.

“Kokikan tidak memungut biaya registrasi untuk Cook dan user. Jadi, siapa saja bisa bergabung dengan Kokikan. Cukup download aplikasi dan verifikasi data.”

Waktu Fleksibel

Ervina mengatakan bahwa keuntungan lain yang bisa didapatkan oleh Cook adalah waktu berjualan yang fleksibel. Anda bisa menyesuaikan waktu berjualan dengan kesibukan Anda yang lain.

Itulah mengapa menjadi Cook di Kokikan sangat cocok untuk siapa saja yang memiliki minat dalam memasak dan ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari rumah. Mulai dari ibu rumah tangga, pekerja lepas, hingga Anda yang ingin menekuni usaha di bidang kuliner

Jenis Makanan Beragam

Mitra Cook dapat menjual beragam jenis makanan melalui aplikasi Kokikan. Mulai dari makanan utama hingga dessert. Hanya ada satu syarat yang disampaikan oleh Ervina terkait jenis masakan, yakni asalkan makanan tersebut adalah masakan buatan rumahan.

“Jenis makanan yang bisa ditawarkan pun sangat beraneka ragam. Makanan besar sampai dessert bisa mereka jual dan beli di Kokikan, selagi itu homemade.”

Pelatihan dari Kokikan Academy

Merasa belum terlalu mahir dalam memasak? Tenang saja. Kokikan juga menghadirkan pelatihan-pelatihan untuk para Cook pada fitur Kokikan Academy di aplikasi Kokikan.

“Sekarang kami memiliki Kokikan Academy dalam aplikasi Kokikan, dimana para Cook bisa belajar mengenai preparation cooking sampai cara berjualan,” kata Ervina.

Selain pelatihan memasak, terdapat pula pelatihan terkait usaha untuk membantu para Cook dalam memasarkan makanannya.

Dengan kehadiran platform seperti Kokikan, hobi memasak kini bisa dikembangkan menjadi sumber pendapatan sekaligus membantu tetangga sekitar memperoleh masakan rumahan secara mudah.

Para Cook juga dapat mengasah skill memasak melalui Kokikan Academy, serta mendapatkan kemudahan dalam memasarkan makanan ke para pelanggan di sekitar lingkungannya. Bagaimana? Tertarik ubah masakan jadi penghasilan dengan Kokikan?

Ryan Gondokusumo: Standar Kualitas pada Usaha di Bidang Jasa

Dalam membangun usaha, khususnya di bidang jasa, hubungan antara pelanggan sebagai konsumen dan pelaku bisnis sebagai produsen sangatlah penting. Kesuksesan usaha jasa itu sendiri ditentukan oleh seberapa besar kepuasan konsumen jasa tersebut.

Founder sekaligus CEO perusahaan jasa Sribu, Ryan Gondokusumo, berbagi wawasannya terkait kiat membangun usaha di bidang jasa, terutama dalam membangun dan meningkatkan kualitas layanan.

Berikut ini penjelasan lengkap terkait standar kualitas jasa pada usaha di bidang jasa, berdasarkan kacamata praktisi yang bergelut di perusahaan bidang jasa. Simak selengkapnya.

Standar Kualitas Jasa: Kepuasan Pelanggan jadi Kunci

Jasa merupakan aktivitas ekonomi yang bersifat tidak nyata, yakni aktivitasnya melibatkan sejumlah interaksi antara produsen dan konsumen, namun tidak menghasilkan transfer kepemilikan terhadap sesuatu dan tidak terikat pada suatu produk fisik.

Kualitas jasa sendiri didefinisikan sebagai penilaian atau sikap publik terhadap suatu jasa. Persepsi terhadap kualitas jasa merupakan hasil dari perbandingan antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual jasa.

Dengan begitu, pelaku bisnis sebagai produsen seringkali kesulitan mengukur kualitas jasa yang ditawarkannya. Sehingga, penilaian pelanggan yang berasal dari kepuasannya sangat berpengaruh dalam mengukur kualitas layanan pada usaha di bidang jasa.

Menurut Ryan, kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan bisnis, khususnya di bidang jasa. Ia berkata, pelaku bisnis penyedia jasa harus memberikan layanan yang dapat memuaskan ekspektasi pelanggannya.

“Jika layanan jasa tidak dijalankan sesuai dengan ekspektasi klien atau pelanggan, maka kedepannya klien tersebut juga tidak akan menggunakan lagi jasa itu lagi. Sehingga, kepuasan pelanggan ini sangat penting,” kata Ryan.

Kepuasan pelanggan terhadap jasa dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan penyedia jasa. Misalnya seperti mendatangkan pembelian berulang, menciptakan loyalitas pelanggan, pelanggan yang puas memberikan rekomendasi kepada pihak lain, dan sebagainya.

Dimensi yang menjadi Tolok Ukur Kualitas Jasa

Dengan pengaruh kepuasan pelanggan bagi usaha jasa itu, pelaku bisnis penyedia jasa perlu mengetahui seberapa besar kepuasan pelanggan terhadap jasa yang diberikannya, agar dapat mengukur dan meningkatkan kualitas jasanya.

Ryan mengungkapkan tiga tolok ukur yang menjadi standar kualitas layanan jasa pada usaha di bidang jasa. Pertama, kualitas tenaga kerja. Hal ini dilihat dari kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja penyedia jasa itu sendiri.

“Kedua, komunikasi. Komunikasi itu diliat dari seberapa baik penyedia jasa menyampaikan update ke pelanggan. Selain itu juga dilihat dari seberapa detail penyedia jasa menjelaskan serta menanyakan kebutuhan pelanggan,” lanjut Ryan.

Ketiga, kecepatan. Hal ini dilihat dari kemampuan penyedia jasa memberikan dan menyelesaikan layanan kepada pelanggan, sesuai dengan tenggat waktu yang telah disepakati bersama.

“Jadi, dilihat seberapa cepat penyedia jasa deliver hasil kerjanya. Kalau tenggat waktu yang disepakati adalah dua hari, tetapi penyedia jasa deliver hasil kerjanya ternyata sepuluh hari, itu juga dapat membuat kualitas jasa itu tidak bagus,”

Tak jauh berbeda dengan tiga tolok ukur yang dikemukakan Ryan sebagai praktisi, ada pun tolok ukur standar kualitas jasa menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1998) sebagai ahli. Para ahli tersebut menilai terdapat lima dimensi kualitas jasa, antara lain sebagai berikut:

  • Keandalan (reliability), yakni kemampuan penyedia jasa memberikan layanan yang dijanjikan kepada pelanggan dengan akurat dan memuaskan.
  • Daya tanggap (responsiveness), yakni respon dan kesigapan perusahaan penyedia jasa beserta tenaga kerjanya untuk membantu konsumen melalui layanan yang diberikan.
  • Jaminan (assurance), yakni mencakup kompetensi, kesopanan dan kredibilitas yang dimiliki para tenaga kerja penyedia jasa, yang berhubungan dengan kepercayaan pelanggan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.
  • Empati (empathy), yakni perhatian penyedia jasa kepada pelanggannya melalui kemudahan akses dalam melakukan hubungan komunikasi dalam rangka memahami kebutuhan konsumen.
  • Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, penampilan para tenaga kerja dan sarana komunikasi yang dimiliki penyedia jasa.

Kiat Membangun Standar Kualitas Usaha Jasa

Ryan menilai, langkah pertama yang perlu dilakukan pelaku bisnis sebagai penyedia jasa, dalam membangun standar kualitas jasa pada usaha jasa adalah mengetahui ekspektasi pelanggan terlebih dahulu.

Menurutnya, standar kualitas jasa dapat dibangun dari mulai memenuhi permintaan dan ekspektasi pelanggan dengan baik.

“Misalnya, pelanggan ingin dibuatkan website dalam tenggat waktu dua hari, tetapi requirement yang diberikan sangat banyak, sehingga penyedia jasa merasa keberatan. Sebagai penyedia jasa, harus bisa terbuka, beri tahu pelanggan mampu selesaikan hingga berapa lama,” jelas Ryan.

Ia menilai, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dari segi client management,  penyedia jasa harus dapat memberikan gambaran realistis, terkait teknis dan kemampuannya dalam menyelesaikan permintaan pelanggan.

Selanjutnya, penyedia jasa perlu memperhatikan dimensi-dimensi yang menjadi tolok ukur standar kualitas jasa itu sendiri. “Kembali ke tiga hal tadi, yakni kualitas, komunikasi dan kecepatan delivery penyedia jasa yang sesuai dengan ekspektasi pelanggan,” jelas Ryan.

“Kalau dari segi kualitas, tentunya dengan cara perbanyak jam terbang, semakin banyak portfolio penyedia jasa, maka semakin banyak bisa handle pelanggan, sehingga ke depannya menciptakan hasil kerja yang lebih berkualitas,” katanya.

Cara Perusahaan Sribu Tingkatkan Kualitas Jasa

Sribu merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang penyediaan jasa solusi konten dan pemasaran digital berbasis crowdsourcing. Misi perusahaan jasa satu ini adalah menjadikan jasa branding dan pemasaran digital semakin mudah diakses oleh seluruh pelaku bisnis, mulai dari yang kecil, menengah hingga besar.

“Kami mempertemukan antara klien sebagai pelanggan dengan freelancer sebagai penyedia jasa. Hingga hari ini, Sribu sudah memiliki lebih dari 15 ribu klien dan 26 ribu freelancer yang terkurasi,” papar Ryan.

Ryan lalu mengungkapkan, standar kualitas jasa Sribu bergantung pada kualitas freelancer sebagai penyedia jasa yang menggunakan platform crowdsourcing milik perusahaan jasa tersebut.

Ia mengatakan, cara Sribu meningkatkan kualitas jasanya adalah dengan melakukan kurasi di awal perekrutan freelancer. Proses kurasi tersebut dilihat dari portofolio, pengalaman kerja, cara komunikasi, hingga cara pengisian profil dari calon freelancer tersebut.

“Database kami mencatat ada 400 ribu freelancer yang mendaftar menjadi penyedia jasa di platform kami, tetapi kami kurasi jadi hanya 26 ribu. Kebanyakan freelancer tersebut banyak bergerak di bidang marketing dan branding. Mulai dari pembuat website, designer, copywiter, fotographer, social media marketer, digital marketer dan lain-lain,” kata Ryan.

Selain melakukan kurasi ketat terhadap freelancer sebagai penyedia jasa, Sribu juga memaksimalkan layanannya dalam menjembatani penyedia jasa dan pelanggannya, agar komunikasi antara kedua pihak tersebut semakin baik.

“Kami berusaha menyediakan media komunikasi yang bagus. Ke depannya juga kami akan membuat mobile app supaya komunikasi kedua pihak terkait lebih mudah. Kami siapkan segala jenis tools untuk memudahkan akses layanan jasa.” tutup Ryan.

Online Grocery, Solusi Efisiensi Bisnis bagi Pelaku Bisnis Kuliner

Bisnis kuliner atau F&B menjadi salah satu bisnis yang berkembang sangat pesat. Seiring dengan perkembangan itu, bermunculan berbagai platform digital yang mendukung usaha kuliner dalam segi efisiensi. Salah satunya, yakni platform online grocery.

Melansir laporan DailySocial.id beberapa waktu lalu, nilai pasar online grocery diprediksi akan terus bertumbuh. Asia Tenggara termasuk Indonesia, diproyeksikan akan mendapati pertumbuhan tercepat.

Hal ini dikarenakan pelaku bisnis kuliner telah banyak yang mulai memanfaatkan teknologi digital dalam bisnisnya. Dari semula kegiatan operasional dijalankan secara tradisional, kini bergeser jadi serba digital. Termasuk dalam mencari supply bahan pokok produk.

Apa Itu Online Grocery?

Online grocery di sini merupakan layanan yang memungkinkan pelaku bisnis kuliner mendapatkan persediaan bahan pokok sehari-hari bagi produknya. Di samping pelaku bisnis kuliner, layanan ini pada dasarnya dapat dimanfaatkan bagi siapa saja, termasuk kebutuhan individu.

Cara kerja layanan online grocery yakni melakukan pemesanan lewat aplikasi. Bentuknya on-demand, pesanan diantar langsung ke rumah masing-masing dalam kerangka waktu yang ditentukan.

Layanan ini dinilai akan memiliki masa depan yang cerah, di tengah kebiasaan masyarakat yang semakin digital, serta konsolidasi ritel dan platform yang semakin baik. Namun, di Indonesia sendiri, penetrasi online grocery masih di seputar kota besar seperti wilayah Jabodetabek.

Keuntungan Online Grocery Bagi Pelaku Bisnis Kuliner

KOL dan Public Relations Officer Pasarnow Muhammad Iqbal Assidiq, saat diwawancarai DailySocial.id, memaparkan bahwa hadirnya platform online grocery saat ini dapat menguntungkan pelaku bisnis kuliner, terutama dari segi efisiensi biaya dan produksi.

“Melalui layanan B2B di online grocery, seperti Pasarnow, pelaku bisnis kuliner bisa mendapatkan harga dan tenor pembayaran yang khusus dalam pembelian kebutuhan bahan pokok harian seperti sayur, buah, protein, dan sembilan bahan pokok,” ungkap Iqbal.

Selain dari segi harga, dari segi kualitas pun layanan ini menjamin dapat memberi kualitas terbaik sampai di tangan penjual, demi menjaga kualitas produk yang akan dijual. Lalu, produk juga akan diantarkan langsung ke tempat penjual tanpa biaya tambahan.

Mengutip pernyataan Co-founder & CEO platform online grocery Pasarnow, James Rijanto beberapa waktu lalu, ia menyebutkan bahwa memastikan kualitas kesegaran produk merupakan sebuah tantangan, yang membutuhkan pengiriman dengan kontrol ekstra, sehingga biaya logistik tinggi.

Namun, sebagai solusi dari permasalahan tersebut, platform belanja kebutuhan pokok secara online biasanya banyak berinvestasi di teknologi dan infrastruktur operasional. Dengan memiliki kurir pengantarannya sendiri, guna menjaga kualitas dan kesegaran bahan pokok yang dipesan.

Pasarnow Sebagai Platform Online Grocery

Platform online grocery mulai muncul di Indonesia sejak 2013-an. Kala itu ada beberapa pemain yang hadir ke pasaran, salah satu yang masih bertahan sampai sekarang SeroyaMart. Di tahun-tahun berikutnya mulai bermunculan pemain lain, seperti HappyFresh, SayurBox, KeSupermarket, Hypermart, GoMart, GrabFresh, juga Pasarnow.

Pasarnow sendiri mulanya merupakan platform social commerce, dengan nama ‘Jamannow’ yang kemudian memantapkan diri melakukan peralihan model bisnis (pivot) menjadi layanan online grocery, dengan nama ‘Pasarnow’.

Startup yang berdiri sejak 2019 ini fokus menyederhanakan rantai pasok di sektor bahan makanan segar dan menawarkan produk makanan segar berkualitas kepada pelanggan, melalui platform multi-channel.

“Mekanisme pemesanan bahan pokok bagi pelaku bisnis kuliner sendiri dapat dilakukan melalui aplikasi Pasarnow. Sementara, untuk pengiriman pesanan akan diantarkan H+1, dengan pemesanan yang dilakukan sebelum pukul lima sore,” papar Iqbal.

Iqbal melanjutkan, selain menyasar pelaku bisnis kuliner, Pasarnow juga menyediakan kebutuhan bagi ibu rumah tangga, working moms, sport/vegan/healthy enthusiast serta hotel, restoran, dan kafe.

“Sejauh ini Pasarnow telah memiliki 24.769 pelanggan B2B, dan 804 pelanggan HoReCa (hotel, restoran, kafe). Serta, dapat menjangkau layanan di berbagai wilayah seperti Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya,” jelas Iqbal.

Dalam memberi kepuasan layanan bagi banyak pelanggannya itu, Pasarnow sendiri memiliki lebih dari 1.000 mitra petani dan pemasok bahan pokok harian, dengan lebih dari 100 karyawan dan 200 pekerja harian dan mitra pengemudi.

Kemitraan Reseller Pasarnow bagi Pelaku Bisnis Pemula

Selain itu, platform Pasarnow juga membuka program kemitraan yakni MitraNow. Komunitas mitra satu ini terbuka bagi pelaku bisnis pemula yang ingin mencoba peruntungannya menjadi reseller kebutuhan bahan pokok sehari-hari.

“Kami sangat terbuka untuk merekrut mitra-mitra baru. Target mitra kami mostly ibu atau bapak rumah tangga, yang mempunyai banyak relasi atau tergabung dalam suatu komunitas di area tempat tinggalnya, serta aktif bersosialisasi dengan warga sekitar,” kata Iqbal.

Keuntungannya adalah mitra akan mendapatkan penghasilan berkat hasil penjualan kebutuhan bahan pokok sehari-hari yang dijual dengan harga kompetitif. Selain itu, mitra juga akan mendapatkan komisi, voucher dan kupon belanja sebagai reward.

“Untuk mendaftar jadi Mitra, bisa melalui aplikasi Pasarnow ataupun menghubungi customer service, yang nantinya akan disambungkan ke tim sales. Syaratnya hanya memiliki KTP dan norekening. Bermodalkan HP mitra dapat menghasilkan jutaan rupiah,” lanjut Iqbal.

Tips Bagi Pelaku Bisnis Kuliner

Ada pun Iqbal juga membagikan tips bagi pelaku bisnis kuliner dalam pemanfaatan layanan online seperti platform belanja kebutuhan pokok bagi kelangsungan bisnisnya. Pertama, pelaku bisnis kuliner perlu memiliki human resource yang familiar dengan penggunaan teknologi.

“Selanjutnya, bagi pelaku bisnis kuliner yang ingin memasarkan produknya secara online, dapat memasang biaya yang lebih murah, namun efektif untuk menjangkau calon konsumen hingga konsumen tertarik membeli produk yang ditawarkan,” saran Iqbal.

Ryan Kristo Muljono: Kiat Melakukan Validasi Pasar dalam Membangun Usaha di Bidang Jasa

Sejak awal membangun usaha, khususnya di bidang jasa, terdapat sebuah tahapan bisnis yang bernama validasi pasar atau market validation yang perlu dilewati. Tahapan ini perlu dijalani bahkan sebelum sebuah produk siap dipasarkan.

Menurut CEO perusahaan penyedia layanan website development ToffeeDev Ryan Kristo Muljono, validasi pasar memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mempersiapkan sekaligus mengevaluasi produk mereka.

Berikut ini penjelasan lengkap terkait cara melakukan validasi pasar dalam membangun usaha di bidang jasa, berdasarkan kacamata praktisi yang bergelut di perusahaan bidang jasa. Simak selengkapnya.

Apa Itu Validasi Pasar dalam Usaha Jasa?

Validasi pasar dalam usaha jasa adalah proses penyajian konsep suatu produk berupa layanan jasa kepada target pasarnya, sebagai penentu kelayakan produk tersebut sebelum diluncurkan ke pasar.

“Tahap validasi pasar ini menentukan apakah market atau pasar itu siap dengan produk jasa yang kita tawarkan. Biasanya dilakukan untuk produk yang baru pertama dipasarkan atau usaha yang baru mau mulai,” jelas Ryan.

Lebih jauh, validasi pasar yang dilakukan di awal tahap konsepsi tersebut, juga akan menentukan apakah bisnis yang dijalankan akan menguntungkan dan mendapat investasi signifikan untuk mengembangkan layanan jasa ke depannya.

Alasan Market Validation Penting Dilakukan

Menurut Ryan, validasi pasar penting dilakukan oleh perusahaan yang baru saja ingin memulai usaha dan perusahaan yang ingin mengembangkan produk baru. Keduanya sama-sama perlu melakukan tahapan ini guna mengukur nilai produknya.

Bagi Perusahaan yang Baru Ingin Memulai Usaha Jasa

Validasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan yang baru ingin memulai usaha jasanya, akan memperkuat ambisi dan semangat perusahaan itu untuk terjun ke pasar. Selain itu, dapat mengantisipasi waktu dan sumber daya, sebelum produk berupa layanan jasa ditawarkan.

“Bagi perusahaan yang baru mulai, market validation sangat penting untuk dibuat sejak awal. Alasannya karena untuk mengetahui atau memvalidasi bahwa jasa yang ditawarkan akan dibutuhkan oleh pasar,” kata Ryan.

Bagi Perusahaan yang Ingin Mengembangkan Layanannya

Sedangkan, bagi perusahaan yang telah berdiri dan ingin mengembangkan layananannya, validasi pasar penting dilakukan untuk mencari pemodal ventura dan jenis investor lainnya, yang memerlukan bukti validasi pasar sebelum menyetujui pendanaan perusahaan.

Namun, di samping itu, Ryan juga menilai bahwa bagi perusahaan yang telah berkembang bahkan dapat dikatakan maju, tahap market validation ini mungkin saja dapat dilewati. Ia memberi contoh kasus pada perusahaan besar seperti Apple Inc.

“Pada saat Apple mengeluarkan produk baru, mereka membuat kategori produk yang belum ada. Tetapi pada produk yang sebelumnya telah ada, pasar telah menerima dengan sangat baik hingga produk menjadi populer. Popularitas itu diturunkan pada produk yang baru, sehingga market validation tidak begitu diperlukan,” ujarnya.

Ryan mengatakan, perusahaan baru tidak disarankan untuk coba-coba melakukan cara yang sama dengan perusahaan seperti Apple Inc maupun perusahaan besar lainnya. “Perusahaan kecil tersebut nantinya akan susah banget untuk bisa ikut berkompetisi,” tambahnya.

Pendekatan Market Validation yang Dapat Dilakukan

Menurut Ryan, cara sederhana dalam melakukan validasi pasar adalah dengan melakukan riset pasar atau market research. Dengan riset pasar, perusahaan dapat mengetahui pola dan behaviour dari market yang dituju, di suatu daerah atau di kalangan tertentu.

“Perusahaan bisa melakukan beberapa cara riset market kepada target market atau calon pelanggan yang akan disasar. Caranya dapat dengan melakukan survei, memanfaatkan data, hingga menawarkan initial offer,” kata Ryan.

Tetapi, pendekatan yang paling umum dilakukan dalam validasi pasar adalah wawancara target market, serta pembeli atau pengguna. Kedua, melakukan survei pengguna. Survei tersebut juga dapat berupa wawancara.

Kunci dari validasi pasar ini adalah riset pasar yang dilakukan harus mencakup kontak langsung dan umpan balik dari target pasar yang disasar. Sehingga, perusahaan dapat melihat tanggapan dan antusias mereka terhadap layanan yang akan ditawarkan.

Langkah-langkah dalam melakukan Validasi Pasar

Setiap perusahaan melewati proses validasi pasar dengan pendekatan yang bervariasi, berdasarkan jenis industri dan target pasar yang disasar oleh perusahaan tersebut. Pendekatan yang berbeda itu akan mempengaruhi langkah yang dilakukan oleh perusahaan.

Ada pun langkah-langkah yang umumnya dilewati oleh perusahaan jasa selama proses validasi pasar, antara lain sebagai berikut:

Tegaskan Konsep Layanan

Sebelum melaksanakan pendekatan dalam validasi dasar, perusahaan perlu memikirkan secara detail konsep layanan yang akan ditawarkan ke pasar. Kembangkan deskripsi terkait konsep layanan secara lugas dan mudah dipahami.

Temukan Target Market Ideal

Selanjutnya, perusahaan perlu memikirkan target pasar yang akan dituju, berikut dengan permasalahan yang dimiliki dan bagaimana layanan dapat menjadi solusi. Setelahnya, baru dapat mencari tahu subjek seperti apa yang akan disasar. Sehingga, layanan yang perusahaan tawarkan tepat sasaran dan tepat guna.

Buat Pertanyaan yang Sesuai

Pada langkah ini, perusahaan perlu memfokuskan jenis dan bentuk pertanyaan yang akan diberikan kepada target market saat proses validasi pasar. Perusahaan perlu membuat pertanyaan terbuka dan membebaskan subjek untuk menjawab dengan kata-kata sendiri.

Menurut Ryan, bentuk pertanyaan tersebut akan sangat bervariasi, tergantung dengan layanan jasa yang akan ditawarkan. Ia menilai, pertanyaan validasi pasar dapat mengarah kepada kepentingan perusahaan saja, kepentingan target pasar saja, atau bisa keduanya.

“Misalnya, pada perusahaan jasa pembuatan website, maka bisa mewawancarai para pengusaha, mulai dari CEO atau pengusaha mikro, menengah, hingga besar besar atau dari multinasional company. Nah, setiap target market itu, akan ada pertanyaan yang berbeda, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,” jelas Ryan.

Lakukan Survei atau Wawancara

Dalam proses market validation, makin banyak survei atau wawancara dan makin besar ukuran sampel, maka semakin baik. Dengan begitu, perusahaan dapat melihat pola yang luas, bahkan menemukan masalah baru yang dapat diselesaikan melalui layanan yang akan ditawarkan.

Analisis Hasil Data

Setelah melakukan survei atau wawancara, kumpulkan detail dari masing-masing jawaban subjek, dengan memfokuskan pada beberapa jawaban kunci. Setelahnya, cari pola dalam jawaban, sehingga dapat disimpulkan ke dalam sebuah pernyataan.

Perjalanan ToffeDev melakukan Market Validation

Ryan mengungkapkan perjalanan ToffeDev dalam proses validasi pasar, saat mula-mula meluncurkan solusinya ke pasar. Hal pertama yang dilakukan yakni menerka-nerka target market yang akan membutuhkan layanan perusahaan jasa pembuatan website satu itu.

“Kami perlu tahu dulu siapa target market dan pertanyaan yang kami akan tanyakan kepada mereka. Kami juga sesuaikan layanan kami dengan kebutuhan pasar saat itu,” tambahnya.

Pertanyaan yang ditanyakan kepada target marketnya sendiri dimulai dari pertanyaan sederhana, gabungan antara pertanyaan yang mengarah kepada kepentingan perusahaan dan kepentingan pasar.

“Pertanyaan sederhananya, seperti ‘seberapa penting website untuk perusahaan Anda?’. Lalu, ‘seberapa tertarik Anda untuk menggunakan website dalam menyiarkan atau mempromosikan bisnis Anda?’ seperti itu,” ungkap Ryan.

Setelah itu, ToffeeDev melakukan tes dan ukur hasil data, dengan menyimpulkan tanggapan pasar terkait penawaran yang diberikan perusaahan itu. Ryan mengaku, proses validasi pasar yang dilakukan ToffeeDev sedikit lebih lama dibanding perusahaan yang lebih besar.

“Alasannya sederhana, yakni karena pada awalnya kami adalah startup company, di mana kami boostrap semua aktivitas marketnya kita,” tambahnya.

Kunci Suksesnya Proses Validasi Pasar Usaha Jasa

Menurut Ryan, validasi pasar dikatakan sukses pada saat penawaran jasa perusahaan, sesuai dengan ekspektasi pasar dan dapat diterima pasar dengan baik. Sederhananya, dengan target pasar yang tepat, maka jasa yang ditawarkan akan laku besar di pasar.

“Selain itu, supaya berhasil, perusahaan harus tahu dulu siapa yang akan membutuhkan jasa atau layanan yang dimiliki perusahaan. Hindari pemikiran bahwa layanan perusahaan Anda akan cocok bagi semua orang. Target pasar harus spesifik dan detail,” sarannya.

Ia juga menambahkan, jumlah budget marketing di awal yang dapat dikeluarkan perusahaan untuk melakukan riset pasar dalam proses validasi pasar, akan menentukan berhasil tidaknya campaign yang dilakukan perusahaan.

Panduan Program E-Katalog dan Bela Pengadaan, Jalan Pintas Bagi UMKM Menjangkau Pasar Instansi Pemerintah

Meluaskan pasar adalah misi dari setiap usaha. Adanya program E-Katalog yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), memungkinkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk dapat dengan mudah menjangkau pasar instansi pemerintah.

Apa itu program E-Katalog LKPP? Bagaimana proses pendaftarannya? Lalu, seberapa besar jangkauan yang bisa diperoleh dengan menjadi penyedia? Jangan khawatir. Semua informasi tersebut akan Anda dapatkan di sini.

Apa Itu E-Katalog LKPP?

E-Katalog adalah aplikasi atau platform belanja online yang dikembangkan oleh LKPP. LKPP sendiri merupakan lembaga non departemen yang bertugas menyusun regulasi dan kebijakan terkait penyedia barang/jasa yang diperlukan oleh instansi pemerintahan dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.

Melalui platform E-Katalog, LKPP juga memberikan peluang seluas-luasnya kepada pelaku usaha di Indonesia untuk turut menjadi penyedia dan menawarkan barang-barang yang dibutuhkan oleh instansi pemerintah.

Katalog elektronik (eCatalogue) LKPP ini telah diatur oleh Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Syarat-Syarat Menjadi Penyedia E-Katalog

Tertarik menjadi penyedia barang untuk pemerintah? Pastikan Anda memenuhi syarat yang ditentukan. Pada situs resmi E-Katalog, pihak LKPP telah memberikan informasi terkait hal tersebut.

Syarat pengajuan penyediaan barang berbeda-beda untuk setiap programnya. Anda bisa melihatnya pada detail setiap pendaftaran program penyediaan yang juga ada pada situs resmi E-Katalog LKPP di menu Pengumuman.

Proses Pendafataran Menjadi Penyedia E-Katalog LKPP

Dilansir dari channel YouTube Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan eproc LKPP, berikut ini adalah tata cara pendaftaran untuk menjadi penyedia di E-Katalog LKPP.

Membuat Akun SPSE

Langkah pertama untuk mengajukan penyediaan barang di E-Katalog LKPP adalah membuat akun SPSE. Akun SPSE ini dapat Anda buat pada LPSE terdekat. Begini langkah-langkahnya:

  • Akses website LPSE terdekat.
  • Kemudian, klik tombol Pendaftaran Penyedia.
  • Masukkan email Anda sebagai calon penyedia dan kode keamanan yang ada pada halaman tersebut.
  • Lalu, klik Mendaftar.
  • Selanjutnya, lakukan konfirmasi email dengan klik tombol Konfirmasi pada kotak masuk email terdaftar.
  • Kemudian, Anda akan diarahkan kembali ke website LPSE untuk mengisi form pendaftaran.
  • Isi semua informasi yang diminta pada form pendaftaran.
  • Jika semua sudah terisi dengan benar, klik Mendaftar untuk menyimpan data yang Anda isi.
  • Setelah itu, lakukan verifikasi secara online ataupun offline di LPSE terdekat.
  • Selesai. Akun SPSE Anda berhasil dibuat.

Video Tutorial Pendaftaran Akun SPSE

Mendaftar Pada SIKaP

Setelah berhasil membuat akun SPSE, langkah selanjutnya sebagai calon penyedia adalah melakukan pendaftaran pada SIKaP dan melengkapi data. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:

  • Akses sikap.lkpp.go.id.
  • Buka menu Masuk untuk melakukan login.
  • Lakukan login dengan menggunakan user ID dan password akun SPSE yang telah Anda buat sebelumnya.
  • Setelah berhasil masuk, buka tab Identitas untuk mengisi kelengkapan data terkait identitas perusahaan Anda.
  • Selanjutnya, lengkapi informasi terkait izin usaha Anda pada tab Izin Usaha. Pilih jenis izin usaha,  tanggal berlaku, kualifikasi, nomor surat dan instansi pemberi izin usaha. Lengkapi juga informasi kualifikasi bidang usaha. Jika sudah, klik Simpan.
  • Berikutnya, isi informasi terkait Akta, seperti nomor akta, tanggal, dan juga nama notaris. Lalu, klik Simpan.
  • Kemudian, lengkapi data Anda sebagai pemilik. Mulai dari jenis nama, kewarganegaraan, nomor ID (KTP/Paspor), NPWP, alamat, hingga jenis kepemilikan.
  • Selain data pemilik, Anda juga akan diminta untuk melengkapi data pengurus dan tenaga ahli. Isi data dengan lengkap dan benar, lalu klik Simpan.
  • Setelah itu, isi informasi terkait data peralatan pada tab Peralatan. Masukkan nama peralatan, jumlah, kapasitas, merk dan tipe, tahun pembuatan, kondisi, lokasi peralatan, status kepemilikan, bukti kepemilikan, dan keterangan (jika perlu). Klik Simpan.
  • Pada tab selanjutnya, yakni tab Pengalaman, Anda akan diminta untuk memasukkan informasi mengenai pengalaman kerja Anda yang telah selesai. Isi informasi dengan lengkap dan benar. Jika sudah, klik Simpan.
  • Berikutnya, isi informasi pajak pada tab Pajak dengan memasukkan jenis laporan pajak, masa pajak, nomor bukti penerimaan surat, beserta tanggalnya. Klik Simpan.
  • Terakhir, isi informasi terkait preferensi pengadaan barang yang Anda inginkan, mulai dari lokasi, jenis pekerjaan, penyelenggara, dan harga perkiraan sendiri (HBS).
  • Klik Simpan.

Video Cara Mengisi Data SIKaP

Akses E-Katalog dan Lakukan Pengajuan

Apabila telah berhasil melengkapi data pada SIKaP, selanjutnya Anda bisa langsung melakukan pendaftaran penyedia barang pada E-Katalog. Anda bisa melihat program penyediaan yang tersedia pada situs resmi E-Katalog LKPP menu Pengumuman atau langsung klik di sini.

Jika terdapat program penyediaan yang sesuai dengan kualifikasi usaha Anda, lakukan pengajuan penyediaan barang tersebut.

Penandatanganan Kontrak Katalog

Berikutnya, tim verifikator katalog LKPP akan melakukan verifikasi pada pengajuan Anda. Apabila pengajuan Anda disetujui, Anda akan masuk ke tahap penandatangan kontrak dan penayangan produk pada E-Katalog.

Mempelajari Petunjuk Penggunaan Aplikasi Pra Katalog Penyedia

Untuk memudahkan Anda sebagai penyedia barang, pastikan Anda mempelajari cara menggunakannya dengan membaca petunjuk penggunaan aplikasi Pra Katalog Penyedia yang dapat diunduh di sini.

Jenis-Jenis Katalog pada E-Katalog LKPP

Pada E-Katalog LKPP, terdapat tiga jenis katalog yang perlu Anda ketahui sebagai penyedia, antara lain Katalog Elektronik Nasional, Katalog Elektronik Sektoral, dan Katalog Elektronik Lokal.

Katalog Elektronik Nasional adalah katalog elektronik yang dikelola oleh LKPP. Kemudian, Katalog Elektronik Sektoral adalah katalog elektronik yang dikelola oleh lembaga atau kementerian. Sedangkan Katalog Elektronik Lokal merupakan katalog elektronik yang dikelola oleh pemerintah daerah.

Cakupan Pasar E-Katalog LKPP

Sebagai pemilik usaha yang tertarik melebarkan sayap dengan menjadi penyedia di E-Katalog LKPP, informasi mengenai cakupan pasar E-Katalog ini tentu penting bagi Anda. Bhinneka, sebagai salah satu penyedia E-Katalog, membagikan pengalamannya terkait hal tersebut.

Novrita Andriana Fitri, Head of Corporate Sales Bhinneka, menyampaikan bahwa E-Katalog LKPP ini dapat diakses oleh setiap instansi pemerintahan di Indonesia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa E-Katalog mencakup seluruh KLPD di Indonesia.

Dengan cakupannya yang luas, E-Katalog juga memberikan hasil yang cukup signifikan unuk Bhinneka sebagai penyedia.

Sebagai perusahaan e-commerce yang fokusnya ke B2B dan B2G, adanya e-Katalog cukup signifikan dalam proses pengadaan barang/jasa yang dilayani,” ujar Novrita.

Jenis Barang yang Dapat Ditawarkan pada E-Katalog

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Anda sebagai penyedia bisa melakukan penawaran penyediaan barang yang diminta dalam menu Pengumuman pada situs E-Katalog. Dengan begitu, jenis barang/jasa yang bisa Anda tawarkan merupakan jenis barang/jasa yang dibutuhkan oleh kementerian atau lembaga.

Tapi, seperti apa contoh jenis barangnya? Sejak 2015, Bhinneka telah menjadi penyedia barang untuk E-Katalog LKPP. Untuk jenis barang, Bhinneka menyediakan barang terkait IT dan MRO, perkakas, serta furnitur kantor. Jadi, Anda juga bisa menyediakan jenis barang tersebut untuk ditawarkan.

Perbedaan E-Katalog dan BeLa Pengadaan

Selain menjadi penyedia di program E-Katalog, Bhinneka juga menjadi penyedia untuk program BeLa Pengadaan. Apa perbedaan keduanya? 

BeLa Pengadaan merupakan bagian dari program TokoDaring LKPP. Bhinneka sendiri menjadi salah satu PPMSE di TokoDaring, termasuk di platform BeLa Pengadaan,” jelas Novrita.

Berbeda dengan E-Katalog yang merupakan program langsung dari LKPP, BeLa Pengadaan adalah bagian dari program TokoDaring yang juga dikelola oleh LKPP. Namun, fungsinya tetap sama, Anda tetap bisa menyediakan barang untuk instansi pemerintah pada kedua program tersebut.

Demikian informasi terkait program menjadi penyedia di E-Katalog LKPP dari situs resmi dan salah satu penyedia E-Katalog, Bhinneka.com. Untuk Anda yang ingin meluaskan jangkauan hingga ke instansi pemerintah, program ini sangat cocok untuk dicoba.

Persiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dan ikuti langkah-langkah pendaftaran di atas dengan cermat.