Seri Game Fighting Legendaris, King of Fighters XV, akan Hadir di 2022 di Semua Platform, termasuk PC

Ada banyak game baru yang dipamerkan pada ajang Gamescom 2021 kemarin. Salah satunya adalah seri terbaru dari seri King of Fighters berjudul King of Fighters XV. Game fighting besutan SNK ini telah mendapatkan cuplikan trailer terbaru serta akan rilis pada tanggal 17 Februari 2022 mendatang.

Sekuel terbaru The King of Fighters ini pertama kali diumumkan oleh SNK pada ajang EVO 2019. Saat itu, mereka mengungkap bahwa King of Fighters XV sedang dalam tahap pengembangan. Beberapa saat kemudian, King of Fighters XV dikabarkan akan rilis di tahun ini. Namun, karena pandemi COVID-19, SNK terpaksa mengundur perilisan game ini ke tahun depan.

Melihat cuplikan trailer yang dirilis SNK, King of Fighters akan memiliki 39 karakter dari semua seri game ini. Melanjutkan prekuel sebelumnya, cerita King of Fighters XV disebut-sebut akhirnya akan mencapai klimaks.

Image Credit: SNK

King of Fighters XV ini menghadirkan sistem pertarungan tim 3v3 seperti pendahulunya. Namun, terdapat beberapa sistem gameplay baru yang tidak ada di game sebelumnya yang dinamakan Shatter Strike, RUSH, serta MAX MODE. Anda bisa mengetahui lebih lengkap penjelasan sistem-sistem ini di website resmi mereka.

Image Credit: SNK

KOF XV juga menghadirkan beberapa mode permainan online seperti Ranked Match, Casual Match, Room Match, dan Online Training. Selain itu, terdapat mode versus baru yaitu DRAFT, di mode ini pemain dapat mem-ban karakter membuatnya tidak dapat dipakai.

King of Fighters XV akan datang ke platform PC (via Steam dan Epic Games Store), PlayStation 5, PlayStation 4, dan Xbox Series X/S. Untuk PC, SNK juga sudah mengungkap rekomendasi spesifikasi serta minimum dari King of Fighters XV.

Image Credit: SNK – Steam

King of Fighters XV telah membuka pre-order dengan dua pilihan edisi, Standard dan Deluxe. Game ini dibanderol dengan harga US$59.99 (sekitar Rp859 ribu) untuk edisi Standard dan US$84.99 (sekitar Rp1,21 juta) untuk Deluxe. Selain itu, KOF XV juga memiliki beberapa Team Pass dan DLC yang bisa Anda lihat lebih lanjut di website resmi mereka.

Selain King of Fighters XV, banyak game baru yang dipamerkan di Gamescom 2021. Seperti Marvel’s Midnight Suns, Sifu, UFL, dan banyak lagi.

Tencent Perkuat Divisi Streaming Internal, Blizzard Ganti Nama McCree di Overwatch

Sepanjang minggu lalu, ada beberapa kabar menarik di dunia gaming. Salah satunya adalah batalnya merger antara dua platform streaming game Tiongkok, Huya dan Douyu. Alhasil, Tencent memutuskan untuk memperkuat divisi streaming game mereka sendiri. Selain itu, Blizzard mengumumkan bahwa mereka akan mengganti nama McCree, yang berujung pada penundaan peluncuran konten terbaru untuk Overwatch. Pada minggu lalu, Korea Selatan juga mengungkap bahwa mereka akan menghapus peraturan tentang batas waktu bermain game bagi anak dan remaja.

Merger Huya-Douyu Dilarang, Tencent Perkuat Divisi Streaming Game Internal

Di Tiongkok, Huya dan Douyu merupakan dua platform streaming game terbesar. Tencent memiliki saham di masing-masing platform streaming tersebut. Pada akhir tahun 2020, Tencent berencana untuk menggabungkan Huya dan Douyu. Dengan begitu, mereka akan menguasai sekitar 67,5% saham dari perusahaan gabungan antara Huya dan Douyu. Hal ini akan menjadikan Tencent sebagai pemimpin dalam industri streaming game yang bernilai US$3 miliar. Sayangnya, keinginan Tencent untuk melakukan merger pada Huya dan Douyu dilarang oleh pemerintah Tiongkok, menurut narasumber Bloomberg.

Sekarang, Tencent banting setir. Mereka membubarkan tim yang bertanggung jawab atas proses merger Huya dan Douyu. Sebagai gantinya, mereka membuat tim baru di Penguin Esports, aplikasi streaming mobile mereka. Divisi yang bertugas untuk mengurus operasi dan desain produk tersebut akan dipimpin oleh Huya Chairman, Huang Lingdong. Sementara Bobby Jin — yang bertanggung jawab atas liga esports League of Legends di Tiongkok — akan menjadi tangan kanan Huang.

Blizzard Bakal Ganti Nama Jesse McCree di Overwatch

Minggu lalu, Blizzard mengumumkan bahwa mereka akan mengganti nama Jesse McCree. Keputusan ini diumumkan melalui Twitter. Nama McCree diambil dari nama salah satu developer Blizzard. Namun, developer tersebut dipecat karena terlibat dalam skandal diskriminasi dan pelecehan seksual yang menyebabkan Blizzard dituntut oleh pemerintah California. Karena itu, Blizzard memutuskan untuk mengganti nama McCree. The Washington Post melaporkan, Blizzard juga akan menghapus referensi akan McCree, Barriga, dan LeCraft di World of Warcraft.

Keputusan Blizzard untuk mengganti nama McCree di Overwatch berarti mereka harus menunda story arc baru di game tersebut. Tadinya, Blizzard akan meluncurkan update baru pada September 2021. Namun, karena McCree punya peran penting dalam cerita tersebut, maka Blizzard memutuskan untuk menunda peluncuran konten tersebut hingga tahun depan. Sebagai gantinya, Blizzard akan meluncurkan peta FFA baru, lapor Kotaku.

Gearbox buka Studio Baru di Montreal

Gearbox Entertainment mengumumkan bahwa mereka akan membuka studio baru di Quebec, Kanada. Studio yang dinamai Gearbox Studio Montreal itu merupakan bagian dari investasi senilai CDN200 juta (sekitar Rp2,3 triliun) dari Gearbox di provinsi Quebec. Tugas dari studio tersebut adalah untuk mengembangkan game Borderlands dan juga intellectual property baru milik Gearbox. Rencananya, studio di Montreal itu akan mempekerjakan 250 orang. Dengan begitu, total pegawai Gearbox akan mencapai 850 orang.

“Gearbox Entertainment Company punya ambisi untuk mengembangkan tim kreatif kami, baik di level domestik maupun internasional. Dengan begitu, kami harap kami akan bisa memenuhi keinginan fans kami akan intellectual property yang memuaskan,” kata pendiri Gearbox, Randy Pitchford, seperti dikutip dari GamesIndustry.

Zynga Bakal Meluncurkan Merge Dragons di Tiongkok

Zynga mengatakan, mereka berencana untuk meluncurkan Merge Dragons di Tiongkok. Dan mereka telah mendapatkan persetujuan pemerintah Tiongkok untuk itu. Jika perusahaan game asing ingin meluncurkan sebuah game baru di Tiongkok, mereka harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok. Sebuah game dari perusahaan asing hanya bisa diluncurkan di Tiongkok setelah ia melalui proses sertifikasi dan mendapatkan ISBN (International Standard Book Number) dari National Press and Publication Administration (NPPA), seperti yang disebutkan oleh VentureBeat.

Merge Dragons telah mendapatkan ISBN. Game itu akan diluncurkan di Tiongkok pada tahun ini untuk iOS dan Android. Merge Dragons merupakan game buatan Gram Games. Game puzzle adventure ini mempopulerkan sistem “merge” dalam sebuah game. Sejauh ini, secara global, Merge Dragons telah diunduh sebanyak 61,5 juta kali, menurut Sensor Tower.

Korea Selatan Bakal Hapuskan Larangan Bermain Game di Malam Hari

Minggu lalu, pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan menghapus peraturan kontroversial yang melarang anak dan remaja bermain game online pada malam hari. Peraturan yang diperkenalkan pada 2011 itu melarang pemain di bawah umur 16 tahun untuk bermain game PC online pada pukul 12 malam sampai 6 pagi. Tujuannya adalah untuk mencegah kecanduan game. Perusahaan game yang tidak mematuhi peraturan ini akan mendapat denda sebesar KRW10 juta (sekitar Rp125 juta) atau mendapatkan hukuman penjara maksimal selama 2 tahun, menurut laporan GamesIndustry.

Sekarang, pemerintah Korea Selatan, khususnya Kementerian Budaya, Olahraga, dan Wisata serta Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga berencana untuk menghapus peraturan tersebut. Alasannya, karena mereka ingin menghormati hak para anak muda. Alasan lain mengapa pemerintah Korea Selatan berencana untuk menghapus peraturan itu adalah karena peraturan tersebut tidak mencakup mobile game. Padahal, sekarang, anak-anak muda tidak selalu bermain game di PC pada malam hari. Anak dan remaja kini juga melakukan berbagai kegiatan lain di malam hari, seperti menonton streaming, membaca web comics, dan mengakses media sosial.

Sumber header: Pandaily

UFL, Game Sepak Bola Baru Calon Penantang FIFA dan eFootball

Kiblat game sepak bola memang lekat dengan dua judul yaitu FIFA dan PES (sekarang menjadi eFootball). Namun pada Gamescom 2021, satu game sepak bola baru yaitu UFL resmi diumumkan.

Nama UFL sebagai game sepak bola baru seakan hadir sebagai penantang untuk FIFA dan eFootball. Salah satu keunikan dari UFL adalah bisa dimainkan secara gratis di semua konsol gaming.

Diumumkan pada pembukaan Gamescom, UFL merupakan game sepak bola yang dibuat oleh studio bernama Strikerz Inc., yang rupanya telah mengembangkan game satu ini selama 5 tahun lamanya.

Strikerz Inc. mengedepankan “Fair To Play” pada game UFL karena semua hasil akan bergantung pada kemampuan para pemainnya. Strikerz Inc. juga mengembangkan UFL dengan Unreal Engine. Meski demikian detail selengkapnya belum diungkap lebih lanjut oleh pihak developer.

Pada game UFL, setiap pemain akan diberi kebebasan untuk membentuk klub sepak bolanya dengan lisensi lebih dari 5.000 pemain. Sistem online juga membuka peluang bagi Anda untuk dapat menunjukkan kualitas di liga top dengan para pemain lainnya.

Sumber: UFL

“Kami adalah fans sepak bola dan gamers setia – kami juga telah bermain game sepak bola selama bertahun-tahun dan kami tahu persis apa yang ingin dilihat orang pada game sepak bola,” ujar CEO Strikerz Inc., Eugene Nashilov.

“Kami ingin kembali menciptakan game dari awal, menawarkan pengalaman bermain yang revolusioner, menarik, dan adil bagi para pemain di seluruh dunia. Kami tidak sabar untuk berbagi lebih banyak hal mengenai game ini,” tutup Eugene di Gamescom 2021.

Sumber: UFL

Di game ini, para pemain sepak bola dinilai dalam game berdasarkan kerja sama dengan perusahaan analisis olahraga InStat. Sedangkan serikat pemain FIFPRO bertugas menyediakan kemiripan wajah dan lisensi pemain.

Sifu, Game Bela Diri ala Jackie Chan, akan Dirilis Tahun 2022

Sebuah game yang mengangkat tema bela diri baru mendapatkan kabar terbaru melalui Gamescom 2021. Game tersebut adalah Sifu. Pada video trailer-nya, Sifu memamerkan gameplay pertarungan, grafis yang khas, dan juga tanggal rilisnya.

Sifu pertama kali diumumkan saat event State of Play milik PlayStation di bulan Februari lalu. Saat itu, Sifu direncanakan akan dirilis di tahun 2021, namun akhirnya ditunda ke tahun depan.

Game ini mengangkat tema bela diri klasik ala Jackie Chan, yang menggunakan teknik bela diri dan benda-benda di sekitar pemain. Sifu berfokus pada perkelahian tangan kosong dan memungkinkan pemain melawan beberapa orang sekaligus.

Pada game ini, pemain akan berperan sebagai protagonis yang ingin membalas dendam, dengan mencari pembunuh yang membantai keluarganya. Dalam pencariannya, pemain akan bertemu dengan banyak sekali musuh. Beradaptasi di lingkungan baru dan memanfaatkan benda sekitar menjadi kunci di game ini.

Ada mekanik menarik yang digunakan game ini, yaitu apabila pemain mati pada sebuah pertarungan, maka pemain akan kembali hidup dengan ilmu yang baru namun dengan fisik yang menua.

Sloclap, studio yang ada di balik Sifu, merupakan developer dari Absolver, sebuah game bela diri yang sukses besar dalam mengeksekusi genre action. Sifu merupakan game kedua mereka setelah Absolver. Dengan modal tersebut, maka besar ekspektasi pemain terhadap Sifu.

Sifu akan dirilis pada tanggal 22 Februari 2022 untuk konsol PlayStation 4, PlayStation 5 dan PC. Anda dapat melakukan pre-order mulai dari sekarang melalui PlayStation Store dan Epic Games Store.

Untuk pre-order, Sifu akan diluncurkan dengan dua versi. Dengan membeli Standard Edition, Anda akan mendapatkan base game dan dua bonus pre-order, yaitu sebuah Photo Mode Cinematic Pack dan dua avatar eksklusif.  Anda dapat membelinya dengan harga US $39,99 atau sekitar Rp577 ribu.

Untuk Deluxe Edition, Anda akan mendapatkan tambahan Original Soundtrack, sebuah art book digital, dan dapat memainkan game ini 2 hari lebih awal. Anda dapat membeli edisi ini dengan harga US $49,99 atau sekitar Rp720 ribu.

10 Game Horror Multiplayer PC Terbaik yang Bisa Membuat Anda Ketakutan bersama Teman

Melihat kondisi pandemi yang tak kunjung usai, Anda mungkin sedang bosan di rumah, memikirkan apa yang harus dilakukan. Bermain game merupakan salah satu aktivitas menarik untuk membunuh kebosanan. Namun, beberapa di antara Anda kemungkinan sudah bosan bermain game kompetitif atau baru saja menyelesaikan game singleplayer. Karena itu, game horror mungkin bisa jadi jawaban untuk kebosanan Anda.

Game horror memang menjadi salah satu genre yang bisa dimainkan saat bosan, mengingat rasa takut ternyata bisa menjadi candu tersendiri. Namun, tidak semua orang memiliki keberanian untuk memainkan game-game ber-genre horror ini sendirian. Seperti saya, berani main game horror, tapi harus ramai-ramai bareng teman.

Jika Anda memiliki tingkat keberanian seperti saya, game-game horror multiplayer di bawah ini sepertinya akan cocok untuk Anda.

1. Phasmophobia (2020)

Image Credit: Kinetic Games

Punya cita-cita menjadi pemburu hantu? Anda bisa mencobanya di game PhasmophobiaGame horror besutan Kinetic Games ini mengajak pemain untuk menjadi pemburu hantu bayaran. Tentu saja, tantangan mengerikan dari game ini adalah hantunya. Karena jika tidak berhati-hati, hantu di game ini dapat mencabut nyawa Anda.

Tugas pemain di game ini adalah menebak jenis hantu yang bergentayangan di rumah klien. Bukan hanya menebak jenis hantu, pemain juga akan mendapat tugas seperti menyaksikan aktivitas hantu, membuat hantu meniup lilin, dan banyak lagi.

Jika berhasil melakukan tugas-tugas, pemain akan mendapatkan bayaran dari klien. Phasmophobia dapat dimainkan bersama 3 teman Anda. Namun, jika memiliki keberanian lebih, Anda dapat memilih untuk bermain sendirian.

Phasmophobia dibanderol dengan harga Rp90 ribu dan dapat ditemukan di Steam.

2. Dead by Daylight (2016)

Image Credit: Behaviour Interactive

Dead by Daylight  merupakan game horror kooperatif yang bisa menempatkan Anda menjadi killer atau survivor. Jika bermain sebagai killer, tugas Anda adalah menangkap dan membunuh 4 survivor. Di sisi lain, survivor harus melarikan diri dari killer dengan cara memperbaiki 5 generator dengan tujuan membuka exit gate.

Dead by Daylight bisa dimainkan sampai 5 pemain sekaligus di mode custom dengan 1 pemain sebagai killer dan 4 pemain lainnya mengambil peran survivor. Menariknya, Behaviour Interactive juga menyematkan fitur cross-play di Dead by Daylight. Jadi, Anda bisa memainkan game ini dengan teman-teman Anda meskipun tidak satu platform.

Meskipun usianya sudah 5 tahun, Dead by Daylight merupakan salah satu game horror ikonik tersukses. Game besutan Behaviour Interactive ini dikenal dengan kolaborasinya dengan film-film maupun game horror ternama seperti Resident Evil, Silent Hill, Stranger Things, dan masih banyak lagi.

Dead by Daylight dibanderol dengan harga Rp135 ribu dan dapat ditemukan di Steam, PlayStation Store, dan Microsoft Store. Dead by Daylight juga tersedia di mobile dan dapat diunduh gratis.

3. In Silence (2020)

Image Credit: Ravenhood Games

In Silence merupakan game horror kooperatif dengan satu pemain akan menjadi monster bernama “Rake” dan 2-6 pemain lain akan menjadi survivor yang harus bertahan hidup dan kabur dari Rake ini.

Rake merupakan monster yang setengah buta tapi memiliki pendengaran super tajam. Jadi, pemain diharuskan untuk tidak membuat suara. Hal ini membuat game-nya jadi sangat menegangkan, apalagi saat Rake lewat di depan muka Anda. Pemain juga bisa mencari senjata di dalam kontainer hijau di map. Jika berhasil menemukan senjata, pemain dapat menembak Rake dan membunuhnya.

Namun, jika terbunuh oleh Rake, pemain akan reinkarnasi sebagai tikus. Saat menjadi tikus, pemain masih dapat berjalan keliling map, membantu teman-teman Anda untuk mencari barang, dan mengalihkan perhatian Rake.

In Silence dapat ditemukan di Steam dengan harga Rp70 ribu.

4. DEVOUR (2021)

Image Credit: DEVOUR

Dari semua game horror multiplayer yang pernah saya mainkan, inilah yang paling menyeramkan. DEVOUR menceritakan 4 mantan anggota kelompok pemuja iblis yang mencoba menyelamatkan mantan ketua kelompok mereka bernama Anna Puerta. Anna diceritakan telah dirasuki oleh iblis berwujud kambing, Azazel.

Untuk menyelamatkan Anna, pemain harus menangkap dan membakar kambing-kambing yang berkeliaran di sekitar rumah Anna. Namun, sosok Anna yang menyeramkan serta beberapa monster yang muncul dari lantai akan mengganggu pemain melakukan tugasnya.

DEVOUR dapat ditemukan di Steam dengan harga Rp39 ribu.

5. Pacify (2019)

Image Credit: SKHAPPS

Pacify mengajak Anda menjadi karyawan PAH Inc. (Paranormal Activity Helpers Incorporated) yang ditugaskan untuk menyelidiki sebuah bangunan menyeramkan. Bangunan ini dirumorkan merupakan bekas rumah duka yang menawarkan kesempatan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah meninggal. Anda bisa menjelajahi rumah menyeramkan ini ditemani 3 teman Anda.

Di dalam bangunan tersebut, pemain akan bertemu dengan satu gadis kecil bernama Emilia yang dirasuki roh jahat. Tugas pemain adalah mencari jalan keluar dari rumah itu dengan cara mencari kunci-kunci di sekitar rumah. Jika bertemu dengan Emilia saat ia dalam mode ngamuk, pemain akan diubah jadi boneka.

Pacify dapat ditemukan di Steam dengan harga Rp39 ribu.

6. The Forest (2018)

Image Credit: Endnight Games

Game co-op survival horror multiplayer yang dikembangkan oleh Endnight Games ini bercerita tentang pesawat yang jatuh di suatu pulau kecil. Gawatnya, pulau kecil ini dipenuhi dengan hutan, gua-gua ,dan manusia kanibal. Anda bisa menjelajahi pulau kecil ini dengan 7 teman Anda.

Di The Forest, Anda akan mengambil peran salah satu penumpang pesawat bernama Eric Leblanc yang selamat dari kecelakaan. Sesampainya di pulau kecil itu, Anda harus bertahan hidup dengan membangun tempat berlindung, memburu hewan untuk makanan, dan tentu saja, melawan para kanibal yang berusaha menyantap Anda. Namun, tugas utama dari game ini adalah mencari anak laki-laki Eric bernama Timmy.

The Forest dapat ditemukan di Steam dengan harga Rp108 ribu.

7. Lunch Lady (2021)

Image Credit: Lunch Lady

Lunch Lady merupakan game horror online co-op yang bisa dimainkan hingga 4 pemain. Di game ini, Anda akan bermain sebagai siswa yang menyelinap masuk ke sekolah pada malam hari untuk mencuri kunci jawaban ujian.

Ada 10 lembar kunci jawaban yang harus dikumpulkan secepat dan sehati-hati mungkin. Jika tidak berhati-hati, ibu-ibu penjaga kantin akan menangkap Anda. Semakin lama Anda di dalam sekolah, ibu-ibu pembunuh itu akan semakin cepat dan kuat. Untuk keluar, Anda harus mencari kunci-kunci di sekitaran area sekolah.

Lunch Lady dibanderol dengan harga Rp39 ribu dan dapat ditemukan di Steam.

8. Dying Light (2015)

Image Credit: Techland

Dying Light membawa Anda menjadi seorang agen rahasia bernama Kyle Crane. Tugas Crane adalah menyusup ke salah satu zona karantina di kota timur tengah bernama Harran. Di sana, Crane akan bertemu dengan para penyintas di satu gedung bernama “The Tower”.

Di kota Harran, pemain akan mendapatkan quest yang berhubungan dengan jalan cerita Dying Light. Semakin jauh ceritanya, pemain dapat mendapatkan senjata yang lebih bagus serta beragam skill baru. Game horror zombie besutan Techland ini dapat dinikmati bersama 3 teman Anda.

Game ini mendapatkan respon positif dari para pemain. Melihat respon pemain, Techland bahkan mengumumkan sekuel dari game besutan mereka itu berjudul Dying Light 2: Stay Human.

Dying Light dibanderol dengan harga Rp128 ribu dan dapat ditemukan di Steam.

9. Left 4 Dead 2 (2009)

Image Credit: Valve

Left 4 Dead 2 merupakan game tembak-tembakan zombie yang bisa dimainkan hingga 4 pemain. Game ikonik besutan Valve ini menceritakan tentang 4 penyintas yang telat untuk menaiki helikopter penyelamat. Akhirnya, mereka berempat memutuskan untuk pergi ke suatu mall yang dikabarkan ada tempat evakuasi yang masih beroperasi.

Tentu saja, perjalanan mereka tidak sampai di mall saja. Tujuan mereka adalah untuk bertahan hidup di tengah-tengah kekacauan penuh mayat hidup. Jika Anda tertarik untuk mengikuti perjalanan ke-empat penyintas itu, Anda dapat membeli Left 4 Dead 2 di Steam dengan harga Rp69 ribu.

10. GTFO (2019)

Image Credit: GTFO

GTFO adalah game co-op horror FPS yang dapat dimainkan sampai 4 pemain. Game ini menceritakan tentang 4 orang yang terperangkap di kompleks bawah tanah. Anda dan teman-teman akan bermain sebagai keempat orang yang kurang beruntung ini.

Keempat orang ini dikurung di sana di luar kehendak mereka. Mereka dipaksa untuk menuruni lebih dalam ruang bawah tahan itu dengan tujuan melakukan berbagai tugas yang diberikan oleh entitas yang disebut Warden. Mengerikannya, kompleks bawah tanah ini telah ditinggalkan selama bertahun-tahun dan dipenuhi oleh monster aneh pemakan daging.

Anda harus bertahan hidup melawan monster-monster ini sekaligus menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh Warden.

GTFO dibanderol dengan harga Rp487 ribu dan dapat ditemukan di Steam.


Itulah tadi beberapa game horror yang asyik dimainkan bersama teman. Dengan ini, Anda bisa ketakutan ramai-ramai dan tidak sendirian. Semoga beberapa game horror multiplayer ini bisa mengalahkan kebosanan Anda di rumah ya!

Marvel’s Midnight Suns, Turn-Based RPG dari Developer XCOM

Setelah game Marvel’s Avengers dan Guardians of Galaxy, Marvel kini kembali memamerkan game terbarunya berjudul “Marvel’s Midnight Suns” di ajang Gamescom 2021.

Dikembangkan oleh Firaxis Games, Marvel’s Midnight Suns merupakan RPG yang akan menghadirkan banyak karakter dari dunia Marvel.

Pada ajang Gamescom 2021 kemarin, Marvel telah mengungkap tanggal rilis serta cuplikan trailer dari RPG terbaru mereka itu. Marvel’s Midnight Suns dikabarkan akan rilis pada bulan Maret 2022 mendatang. Game ini akan tersedia untuk PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox Series X/S, Xbox One, Nintendo Switch, dan PC (baik di Steam atau Epic Games Store).

Image Credit: Marvel Comics / Firaxis Games

Cuplikan trailer dari Marvel’s Midnight Suns menunjukkan beberapa hal. Yang paling kentara adalah grafisnya yang menakjubkan. Meskipun masih sedikit cartoonish, helai-helai rambut serta efek api dan partikelnya sangat enak untuk dipandang. Pada tanggal 1 September, Midnight Suns akan memamerkan gameplay-nya untuk pertama kali di website resmi mereka.

Mengadopsi cerita dari komik “Midnight Sons“, Marvel’s Midnight Suns bercerita tentang kelompok antagonis bernama Hydra yang telah membangkitkan Ratu Iblis, Lilith. Setelah tertidur berabad-abad lamanya, Lilith memiliki keinginan untuk menyelesaikan ramalan kuno dan memanggil tuannya yang jahat bernama Chthon.

Lilith (Image Credit: Marvel Comics / Firaxis Games)

Melihat ancaman itu, Avengers mati-matian melawan para penjahat dengan bantuan dari Midnight Suns. Midnight Suns merupakan kelompok pahlawan muda dengan kekuatan supernatural yang terdiri dari Nico Minoru, Blade, Magik, dan Ghost Rider. Kelompok pahlawan ini dibentuk dengan tujuan mencegah ramalan kuno yang ingin dipenuhi si Ratu Iblis.

Untuk melawan Hydra dan Lilith, Avengers dan Midnight Suns membangkitkan seorang pendekar kuno bernama “The Hunter” untuk membantu mereka. Hunter merupakan anak Lilith yang dibuang dan satu-satunya pahlawan yang diketahui pernah mengalahkan Lilith.

Image Credit: Marvel Comics / Firaxis Games

Menariknya, pemain akan mengambil peran pendekar kuno tersebut dan membantu Iron Man, Doctor Strange, Wolverine, Ghost Rider dan kawan-kawan untuk mengalahkan Lilith. Menurut Jake Solomon, selaku direktur kreatif Marvel’s Midnight Suns, The Hunter akan menjadi karakter yang sepenuhnya dapat dikustomisasi dengan lebih dari 40 kekuatan dan kemampuan untuk dipilih.

Apakah Anda tertarik untuk mencoba game terbaru dari Marvel ini? Jika Anda pemain game mobile dan ingin mencoba game Marvel lainnya, Marvel beberapa waktu lalu juga merilis game mobile hasil kolaborasinya dengan NetMarble berjudul Marvel Future Revolution.

eFootball Pamerkan Gameplay Baru, Tunjukkan Mekanisme yang Lebih Detail

Pasca pengumuman perubahan nama dari seri game sepak bola andalan Konami, dari Pro Evolution Soccer atau PES menjadi eFootball pada Juli lalu, memang muncul sejumlah kekhawatiran dari para fans atas masa depan game ini. Apalagi selain nama, eFootball juga mengubah sistem game tahunannya menjadi free-to-play.

Seakan menjawab semua pertanyaan dari para fans, Konami akhirnya merilis video gameplay baru pada gelaran Gamescom. Dalam video berdurasi hampir 7 menit tersebut Konami cukup blak-blakan memamerkan berbagai hal baru yang akan mereka suntikkan ke dalam eFootball.

Yang pertama tentunya adalah implemetasi engine baru yaitu Unreal Engine 4 yang menggantikan Fox engine. Pergantian engine ini tentu memberikan Konami berbagai keunggulan dari sisi visual maupun mekanis gameplay ketimbang Fox Engine yang telah digunakan sejak PES 2014.

Meskipun begitu, Konami tetap lebih memfokuskan videonya pada perkembangan mekanis gameplay yang akan ditawarkan pada eFootball nantinya. Sebelumnya Konami juga mengatakan akan merombak ulang animasi serta kontrol yang akan digunakan pemain dalam menyerang dan juga bertahan.

Salah satu yang menjadi prioritas Konami kelihatannya ada pada konfrontasi duel satu lawan satu yang sering terjadi di sepak bola. Sistem pengendalian bola kini dibuat lebih luwes untuk memungkinkan penyerang dapat bergerak lebih bebas untuk melewati para bek.

Image credit: Konami

Di sisi lain bek kini juga bisa mengantisipasi serangan baik itu dengan memotong umpan atau bahkan kini berduel fisik dengan penyerang untuk mendapatkan bolanya. Konami juga ikut merombak ulang sistem pelanggaran yang akan menyesuaikan dengan sistem duel baru tersebut.

Selain itu, eFootball juga menjanjikan berbagai update di masa depan termasuk “sharp kick“, kemampuan untuk mengecoh pertahanan yang lebih bebas, tendangan spesial yang nantinya akan memberikan kemampuan khusus untuk mengeksekusi tendangan, umpan, ataupun umpan lambung yang butuh waktu untuk dieksekusi.

Image credit: Konami

Dan yang terakhir adalah Konami menjanjikan adanya implementasi fitur haptic feedback dan adaptive trigger kepada para pemain PlayStation 5 yang memainkan eFootball menggunakan DualSense.

Sayangnya Konami masih belum memiliki tanggal rilis pasti untuk game eFootball ini. Mengingat game-nya kini beralih menjadi game-as-service maka kemungkinan besar game ini tidak akan memiliki fitur lengkap saat dirilis, namun berbagai fitur baru akan disuntikkan sebagai update di masa depan.

Konami menjanjikan bahwa eFootball ini nantinya akan tersedia di hampir semua platform mulai PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan bahkan untuk Android serta iOS.

EA Akhirnya Pastikan Bahwa Skate 4 Juga Akan Masuk ke PC

Kabar gembira bagi para pecinta game olahraga ekstrim di platform PC. Karena akhirnya seri game skateboard populer milik EA, Skate, dikonfirmasi akan masuk juga ke PC. Tentunya hal ini menjadi yang pertama bagi Skate, mengingat ketiga game sebelumnya dirilis eksklusif hanya untuk Playstation 3 dan Xbox 360 saja.

Seri Skate memang telah cukup lama vakum kurang lebih 10 tahun sejak Skate 3 terakhir dirilis pada 2010 lalu. Untungnya pada 2020, EA memberikan kejutan dengan mengumumkan bahwa mereka akan menghidupkan kembali seri ini bersama dengan kreator aslinya yang kini bekerja di studio baru bernama Full Circle.

Satu tahun berlalu tanpa adanya informasi baru, pihak pengembang Skate menegaskan bahwa mereka tengah sibuk mengerjakan game tersebut dan harus melewatkan berbagai event peluncuran seperti EA Play Live 2021 lalu. Namun akhirnya pihak pengembang kini memberikan informasi penting terkait pengembangan game-nya.

Lewat cuitan di akun Twitter-nya, Skate mengonfirmasi bahwa mereka juga akan membawa game baru mereka ke platform PC. Dalam cuitan tersebut, ditampilkan juga rekaman seorang skateboarder yang bermain di jalanan dan melakukan beberapa trik, sebelum akhirnya melakukan kick-flip melewati sebuah monitor tabung kuno yang menampilan animasi logo Skate.

Sayangnya, hanya itu saja yang disampaikan oleh pengembang tersebut. Namun mengingat proyek Skate ini memang baru diumumkan tahun lalu, kelihatannya para pengembang memang masih membutuhkan waktu lebih untuk mempersiapkan game-nya sampai benar-benar siap ditampilkan ke publik.

Di lain tempat, ternyata studio Full Circle telah menunjukkan game, atau setidaknya progres game yang telah mereka kerjakan kepada beberapa orang. Orang-orang terpilih tersebut memberikan reaksi positif terhadap dunia open-world yang diusung dan juga memuji animasi gerakan karakter dalam game-nya saat melakukan trik.

Semua hal tersebut dirangkum ke dalam video berjudul “We’re Working On it” yang dirilis bulan lalu di Youtube. Sayangnya, dalam video tersebut tetap tidak dimunculkan tampilan dari game-nya. Tetapi setidaknya, Studio Full Circle menunjukkan proses motion-capture yang dilakukan untuk membuat animasi bermain skateboard-nya lebih realistis di game barunya ini. Pada akhirya, sepertinya para fans memang harus ekstra bersabar untuk menunggu hingga game-nya dirilis nanti.

Jurassic World Evolution 2 dengan 75 Jenis Dinosaurus Umumkan Tanggal Rilis

Baru saja Jurassic World Evolution 2 merilis video trailer pendek pada saat perhelatan Future Games Show. Bagi Anda penggemar film lawas Jurassic Park, tentu tidak asing dengan franchise yang satu ini.

Di video trailer-nya, Jurassic World Evolution 2 menunjukkan apa saja yang menjadi pesonanya. Game simulasi bertemakan taman dinosaurus ini menampilkan kehidupan dinosaurus, baik di daratan, lautan, sampai angkasa.

Di game ini, pemain bebas membentuk sebuah taman penangkaran dan bagaimana merawat dinosaurus. Banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari proses menangkapnya dari alam liar, mengangkutnya ke kandang sampai memberi makan dinosaurus buas. Developer menjanjikan sebuah pengalaman memuaskan menyaksikan sebuah dunia Jurassic yang otentik .

Karena Jurassic World Evolution 2 merupakan game simulasi, maka kelihaian pemain menjadi faktor penting. Selain mengatur kandang dan bangunan, pemain juga dapat mengatur penempatan komponen-komponen abiotik, seperti air, tanah, bebatuan, topografi, dan yang lainnya. Pemain juga dapat membuat semacam pameran, yang dapat dikunjungi oleh manusia.

Sumber: Jurassic World Evolution 2

Di saat acara Future Game Show, Rich Newbold, selaku Game Director, membeberkan beberapa informasi mengenai Jurassic World Evolution 2. Berbeda dengan prequel-nya, kali ini pemain tidak hanya terpaku dengan kepulauan Muertes, dan dapat bermain di lingkungan yang lebih bervariasi, seperti pegunungan, padang pasir, gunung es. Walau demikian, setiap lingkungan, pastilah memiliki bahayanya masing-masing, seperti badai pasir dan hujan lebat.

Rich Newbold menambahkan, bahwa akan ada dua spesies baru yang akan ditambahkan: Ichthyosaurus dan Cearadactylus. Kedua dinosaurus ini akan menambah roster dinosaurus yang kini berjumlah 75 spesies.

Akan dimasukkan juga unit baru, yaitu Scientist. Mereka bertanggung jawab atas segala riset dan perkembangbiakan dinosaurus. Melalui Scientist, pemain dapat memanipulasi DNA dinosaurus dengan sifat tertentu, seperti ketahanan tubuh terhadap sebuah penyakit. Namun pemain juga harus memerhatikan tingkat stres dari Scientist, karena apabila stress mereka memuncak, mereka dapat menyabotase taman.

Jurassic World Evolution 2 direncanakan rilis tahun ini, tepatnya tanggal 9 November 2021 untuk PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One dan Xbox Series X|S. Apabila Anda tertarik, Anda dapat melakukan pre-order di sini.

DokeV, Game Open World Penuh Warna Baru dari Pearl Abyss

Bagaimana jadinya bila dunia Pokemon bergabung dengan karakter Splatoon, dan ditambah dengan sentuhan budaya Korea? Mungkin DokeV ini adalah jawabannya. Game terbaru dari Pearl Abyss yang diumumkan pada gelaran Gamescom ini langsung menarik perhatian banyak gamer.

Developer dari Black Dessert ini seakan mengambil arah visual yang sangat berlawanan dengan game mereka sebelumnya. Dengan desain karakter kartun namun dunia yang realistis, serta animasi serta efek visual ala anime, membuat DokeV tampil unik dan berbeda dari game-game lainnya.

Lewat trailer terbarunya, DokeV dengan percaya diri menunjukkan gameplay-nya yang ceria namun juga penuh ledakan. Trailer-nya juga mayoritas berfokus kepada sang karakter utama yang menjelajahi dunianya menggunakan skateboard, paraglider, jet ski, dan bahkan mobil mainan. Dunia yang ditawarkan dalam game ini juga cukup bervariasi. Mulai dari perkotaan padat ala kota-kota di Korea hingga pegunungan dan alam liar.

Untuk gameplay-nya, DokeV mengadaptasi premis dari Pokemon yang meminta para pemain untuk mengoleksi mahluk-mahluk bernama Dokebi, mahluk legendaris yang berasal dari mitologi dan cerita rakyat Korea. Dokebi yang berhasil dikoleksi oleh pemain akan memberikat kekuatan unik.

Dalam videonya juga diperlihatkan beberapa variasi seperti serangan palu raksasa, pistol air, walkie talkie, penyedot debu, bola granat, busur pelangi dengan panah yang dapat meledak, hingga topi sulap yang mengeluarkan hujan konfeti. Dari apa yang terlihat di video, para pemain nantinya juga dapat berganti-ganti senjata saat bertempur melawan monster.

Sayangnya, terlepas dari trailer yang sudah cukup meyakinkan tersebut, Pearl Abyss masih dalam tahap pengembangan untuk DokeV. Masih belum ada tanggal rilis pasti dari game ini ataupun platform apa saja yang akan dituju. Pearl Abyss bahkan menjelaskan bahwa konten yang mereka tunjukkan masih dapat berubah selama pengembangan.

Selain itu melihat dari trailer gameplay yang diperlihatkan. Dengan semua visualisasi realistis yang diusung, serta beragam efek visual yang muncul saat melakukan serangan, DokeV sepertinya akan menjadi game dengan kebutuhan hardware yang cukup tinggi. Meski memang, Pearl Abyss juga belum mengumumkan spesifikasi minimumnya untuk PC.