5 Pilihan Gadget Baru di Indonesia, Minggu Ke-2 Bulan November

Pada minggu kedua bulan November 2021, masyarakat Indonesia kembali diberi pilihan gadget baru yang sekaligus bisa menjadi rekomendasi gadget akhir tahun. Mulai dari rangkaian smartphone dari realme, duo smartphone flagship terjangkau seri 11T dari Xiaomi, dan satu kelas menengah dari Infinix. Serta, drone DJI Mavic 3 yang membawa upgrade signifikan dengan sensor Four Thirds 20 MP dan smartwatch premium Huawei Watch GT 3. Langsung saja, penjelasan singkatnya sebagai berikut:

1. realme

Realme GT Neo2

Dari realme, ada tiga smartphone baru yang menyasar segmen atas sampai bawah. Mulai dari realme GT Neo2 untuk segmen atas yang dijual dengan harga Rp6.499.000 untuk varian memori 12/256 GB.

Walaupun harganya tak terlalu tinggi, smartphone yang menjalankan realme UI 2.0 berbasis Android 11 ini mengemas fitur yang mengesankan. Ia mempersembahkan layar AMOLED 6,62 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz, artinya sudah optimal buat kebutuhan gaming.

Dapur pacunya juga kencang dengan chipset Snapdragon 870 5G, pembaruan langsung dari Snapdragon 865. Terlebih didukung RAM 12 GB dan ditambah lagi RAM virtual hingga 7 GB berkat fitur Dynamic RAM Expansion (DRE).

Lanjut ke kelas menengah, realme mengutus Narzo 50A yang dibanderol Rp2.099.000 untuk varian memori 4/64 GB dan Rp2.299.000 untuk 4/128 GB. Perangkat ini berfokus untuk menghadirkan performa kuat dengan harga kompetitif.

Narzo 50A adalah smartphone berlayar IPS 6,5 inci HD+ yang ditenagai chipset MediaTek Helio G85 dan disuplai baterai jumbo 6.000 mAh. Ia juga menggunggulkan kamera utama dengan resolusi tinggi 50 MP.

Pindah ke kelas bawah, realme membawa Narzo 50i dijual pada harga Rp1.599.000 dengan konfigurasi 4/64 GB.

Ia mengusung layar IPS 6,5 inci HD+ dan menjalankan realme UI Go Edition sehingga resource yang dijalankan tidak seberat perangkat non Android Go. Sayangnya, karena alasan kelangkaan chipset, Narzo 50i masih menggunakan chipset lawas yaitu Spreadtrum SC9863A.

Tak lupa, realme juga memiliki smartband baru bernama realme Band 2 yang dijual pada harga Rp499.000. Ia mengusung layar 1,4 inci dengan kecerahan 500 nit, dibekali sensor Goodix GH3011 yang dapat memantau detak jantung dan SpO2 selama 24 jam, dan baterai yang dapat bertahan hingga 12 hari.

2. Xiaomi

Xiaomi-11T-Series

Di penghujung tahun ini, Xiaomi kembali meramaikan pasar smartphone Tanah Air dengan dua smartphone flagship terjangkau yakni Xiaomi 11T dan 11T Pro. Keduanya berbagi desain dan fitur yang identik, yang beda ialah model chipset-nya.

Fitur yang sama diantaranya layar AMOLED 6,67 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz dan di depan diproteksi Gorilla Glass Victus. Tiga unit kamera belakang dengan kamera utama 108 MP, 8 MP dengan lensa ultrawide, dan 5 MP dengan lensa telephoto.

Perbedaan utamanya terletak pada penggunaan dapur pacu dan kecepatan pengisian dayanya. Xiaomi 11T ditenagai oleh chipset Dimensity 1200 5G dan baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat 67W. Sementara, Xiaomi 11T Pro menggunakan Snapdragon 888 5G yang juga membawa kemampuan perekaman video 8K 30 fps dan pengisian cepat 120W.

Dengan spesifikasi di atas, Xiaomi menjual Mi 11T dengan harga Rp5.999.000. Sementara, Mi 11T Pro 8/256 GB dijual pada harga Rp6.999.000 dan varian 12/256 GB pada harga Rp7.499.000.

3. Infinix 

Pindah ke Infinix Hot 11s NFC, bisa ditebak dari namanya bahwa perangkat kelas menengah ini memiliki fitur NFC yang serbaguna. Ia hadir dengan layar IPS 6,78 inci FHD+ dan memiliki refresh rate 90Hz.

Fitur lain, Infinix Hot 11s NFC menjalankan XOS 7.6 berbasis Android 11 dan memiliki kamera utama 50 MP di belakang. Ditenagai MediaTek Helio G88 Dual-Chip, RAM hingga 6GB, penyimpanan internal hingga 128 GB, dan baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat 18W.

Infinix Hot 11s NFC bisa didapatkan dengan harga Rp2.229.000 untuk varian 128/6 GB dan Rp1.949.000 untuk varian 64/4 GB.

4. DJI Mavic 3

Berikutnya ada sebuah drone baru dari DJI, Mavic 3. Kalau dibanding pendahulunya, Mavic 2 Pro dengan sensor 1 incinya sudah terbilang mengesankan, tetapi Mavic 3 menawarkan lebih lagi berkat sensor berukuran Four Thirds 20 MP menggunakan Hasselblad L2D-20c dengan lensa wide 24 mm dan aperture variabel F2.8-11.

Bukan hanya satu, Mavic 3 memiliki kamera sekunder menggunakan sensor CMOS tipe 1/2 inci 12 MP dengan lensa telephoto 162 mm F4.4. Kombinasi keduanya membuat Mavic 3 dapat melakukan hybrid zoom sebanyak 28x.

Untuk perekaman videonya, Mavic 3 dapat menghasilkan footage 5.1K dengan frame rate 50 fps dan mendukung perekaman 10-bit D-Log. Serta, 4K DCI atau UHD dengan frame rate 120 fps dan 1080p dengan frame rate hingga 200 fps (bitrate 200 Mbps dengan H.264 dan 140 Mbps dengan H.265).

Untuk harga, DJI Mavic 3 versi standar dibanderol dengan harga Rp33.750.000. Untuk tipe DJI Mavic Fly More Combo dibanderol Rp42.990.000, sedangkan DJI Mavic 3 Cine Premium Combo dengan built-in 1TB SSD dan didukung dengan perekaman video Apple ProRes 422 HQ dibanderol seharga Rp79.950.000.

5. Huawei Watch GT 3

Terakhir ada smartwatch premium dari Huawei dan pertama yang menggunakan sistem operasi HarmonyOS, yakni Watch GT 3. Ia dibanderol mulai dari Rp3.499.000 untuk model 46 mm Classic Edition dan Rp3.399.000 untuk Active Edition. Serta, Rp3.499.000 untuk model 42 mm Elegant Edition dan Rp3.399.000 untuk model Active Edition.

Beberapa keunggulannya antara lain TruSeen 5.0+ untuk memantau detak jantung secara lebih akurat dan dapat memantau kadar oksigen dalam darah. Ia dilengkapi fitur pemantauan latihan lebih dari 100 mode latihan termasuk 18 mode latihan profesional, 12 latihan luar ruangan, dan 6 latihan dalam ruangan.

Penutup

Dari rangkaian smartphone realme, tepatnya tiga untuk segmen yang berbeda dan dipermanis satu smartband murah meriah. Lalu, dua smartphone flagship terjangkau dari Xiaomi yang kembali meramaikan persaingan di jagat smartphone. Satu smartphone kelas menengah dari Infinix, drone terbaru Mavic 3, dan ditutup smartwatch premium dari Huawei. Dari semua itu, sudah menemukan yang Anda cari untuk upgrade atau hadiah akhir tahun?

Western Digital Hadirkan WD Blue SN570 NVMe SSD Untuk Para Pembuat Konten, Harga Mulai Rp788.000

Western Digital telah meluncurkan flash drive internal WD Blue SN570 NVMe SSD di Indonesia, ia hadir sebagai solusi baru untuk para pembuat konten. Baik untuk meningkatkan performa laptop dan PC yang sudah dimiliki, ataupun merakit PC baru.

Berdasarkan laporan terbaru yang diterbitkan oleh UNESCO, diperkirakan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia memilih menggeluti karir di industri kreatif. Saat mengerjakan suatu project dengan jumlah file besar, penyimpanan data yang cepat tentunya dapat memperlancar alur kerja para pembuat konten supaya lebih produktif.

Di atas kertas, WD Blue SN570 NVMe SSD memang menawarkan kecepatan baca hingga 3.500 MB/s (di kapasitas 500GB – 1TB). Hal itu 5x lebih cepat daripada SSD SATA terbaik dari Western Digital. Produk ini menggunakan interface PCIe Gen3 x4 NVMe v1.4 dengan form factor M.2 2280.

Beban kerja yang kompleks membutuhkan performa dan kehandalan yang tinggi, dan solusi penyimpanan yang tepat dapat membantu alur kerja agar lebih efisien dan meningkatkan produktivitas. WD Blue SN570 NVMe SSD terbaru kami dirancang bagi para pembuat konten, untuk menyediakan kecepatan tinggi, proteksi data, dan daya tahan untuk mendukung visi kreatif mereka,” kata Eric Spanneut, Vice President of Client and Enterprise SSDs for Western Digital’s Flash Business unit.

Menariknya setiap pembelian WD Blue SN570 NVMe SSD dilengkapi dengan keanggotaan satu bulan gratis di Adobe Creative Cloud. Konsumen dapat mengakses aplikasi dan layanan kreatif dari Adobe seperti Photoshop, Lightroom, Premier Pro, Illustrator, InDesign, dan lainnya.

Sekarang semua orang membuat konten, entah itu di rumah ataupun ketika mereka sedang berjalan-jalan santai, sehingga mereka semakin bergantung dengan gadget. Melalui kemitraan dengan Western Digital, kami dapat mendukung para pekerja kreatif ini dengan tool yang mereka butuhkan untuk mengeluarkan karya terbaik, kapan saja dan dimana saja inspirasi tersebut muncul,” kata Marc Leibowitz, Vice President, Global Strategic Partnerships at Adobe.

Product image

Fitur lain dari WD Blue SN570 NVMe SSD termasuk dukungan software Western Digital SSD Dashboard yang dapat membantu memantau kesehatan drive, kapasitas yang tersedia, temperature drive, dan fungsi lainnya. Untuk ketersediaan WD Blue SN570 NVMe SSD dapat dibeli di pengecer tertentu dan offcial store Western Digital seperti Tokopedia dan Shopee. Daftar harganya sebagai berikut, mereka dilengkapi dengan garansi terbatas 5 tahun.

  • 250GB: Rp788.000 (tersedia di bulan November)
  • 500GB: Rp1.128.000 (tersedia di bulan November)
  • 1TB: Rp2.050.000 (tersedia dalam beberapa bulan ke depan)

Sony Kembali Pangkas Produksi PlayStation 5 Karena Kelangkaan Komponen

Kelangkaan komponen chipset yang masih terus terjadi mulai memperlihatkan dampak lanjutan ke produksi barang elektronik. Konsol game menjadi salah satu yang terkena dampak utama karena posisi produknya yang tidak esensial.

Sony Group Crop menjadi salah satu yang terkenda dampak kelangkaan ini hingga mereka mengumumkan harus memangkas jumlah produksi PlayStation 5 mereka hingga sekitar satu juta unit setidaknya hingga akhir tahun.

Hal ini diberitakan oleh Bloomberg yang menyebutkan bahwa Sony sebelumnya memiliki target untuk memproduksi lebih dari 16 juta unit PlayStation 5 di tahun 2021 ini. Namun dalam laporan perusahaan terbarunya, Sony dikabarkan memotong target jumlah produksi mereka menjadi 15 juta unit.

Pada awal perilisannya, PlayStation 5 sempat menjadi konsol milik Sony yang mampu mencapai penjualan sebanyak 10 juta unit tercepat. Namun rekor yang dipecahkan oleh PS5 pada bulan Juli lalu tersebut tidak mampu bertahan karena pada bulan-bulan berikutnya penjualan PlayStation 5 tertinggal bila dibandingkan dengan PlayStation 4 di rentang waktu yang sama.

Image Credit: Sony

Mitra manufaktur Sony bahkan memperkirakan bahwa pasokan stok untuk PlayStation 5 akan terus langka bahkan di sepanjang tahun 2022 mendatang. Mereka bahkan menyebut target Sony untuk dapat mencapai target penjualan PS5 sebanyak 22,6 juta unit hingga tahun depan adalah tantangan yang berat.

Masalah kelangkaan chipset ini ternyata merembet juga ke penjualan game-game untuk PlayStation 5. Salah satu publisher kenamaan di Jepang yang tidak mau disebut namanya mengatakan karena stok PlayStation 5 yang tidak kunjung normal, para pemain yang sebelumnya biasa membeli versi PlayStation disebut perlahan beralih untuk membeli versi PC-nya.

Hal ini membuat game-game untuk PlayStation 5 disebut gagal untuk memberikan dampak pada grafik penjualan video game di Jepang. Akibatnya penjualan game-game PlayStation 5 kini harus bertekuk lutut kepada Nintendo Switch yang kini mendominasi pasar Jepang. Padahal Nintendo juga ikut terdampak dari kelangkaan chipset global ini.

Sony sebenarnya telah berusaha mengejar ketertinggalan akibat chipset ini dengan bekerja sama dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) untuk membangun pabrik produksi chip sebesar $7 miliar atau sekitar Rp 99 triliun di Jepang. Namun sayangnya pembangunan pabrik ini baru dimulai pada 2022 mendatang dan baru mulai memproduksi chip pada akhir 2024 mendatang.

Intip Isi Genshin Impact versi 2.3: Albedo? Sistem Baru Banner Rerun, serta Fitur Menarik Lainnya

Genshin Impact baru saja mengumumkan detail mengenai versi terbaru melalui sebuah livestream, yakni versi 2.3. Mereka menampilkan banyak fitur, event, dan karakter baru, serta sebuah kejutan untuk para pemain yang sedang menunggu karakter favorit mereka kembali.

Berikut ini hal-hal yang akan hadir di versi 2.3 mendatang:

1. Karakter Baru & Karakter Rerun

sumber: Genshin Impact

Hal paling mengejutkan di versi 2.3 adalah hadirnya Albedo dan Eula pada waktu yang sama. Hal ini pertama kali ada di Genshin Impact. Untuk informasi detailnya, Anda bisa cek cara kerja banner baru ini di sini.

Selain karakter rerun, akhirnya Genshin Impact menyingkapkan aksi dua karakter terbaru mereka, yaitu Arataki Itto dan Gorou. Kedua karakter Geo ini akan dirilis pada waktu yang sama, setelah banner rerun pertama berakhir. Dijelaskan pula bagaimana gameplay kedua karakter tersebut.

2. Senjata dan Artefak Baru

sumber: Genshin Impact

Setelah update mengenai artefak terakhir pada 2.0, akhirnya Genshin Impact mengumumkan dua jenis Artefak baru. Kedua artefak ini akan memperkuat karakter Geo dan karakter healer. Domain artefak ini nantinya akan ada di pulau Seirei.

Selain itu, diperkenalkan juga senjata claymore terbaru, yaitu Redhorn Stonethresher, yang didesain khusus untuk Arataki Itto.

3. Event-event Baru

Banyak event baru maupun event lama yang dihadirkan kembali, akan mengisi versi 2.3 kali ini. Hadiah yang diberikan juga cukup beragam dari masing-masing event. Event-event tersebut meliputi:

Shadow Amidst Snowstorms

sumber: Genshin Impact

Event yang menjadi highlight pada versi kali ini akan bercerita mengenai Albedo, yang ditampakkan akan melawan rekan sesama kapten Favonius-nya, yaitu Eula. Selain cerita yang misterius, nantinya pemain akan berkesempatan untuk mendapatkan sebuah sword gratis, melalui sejumlah tantangan. Mulai dari Agility Training: Up and Down, Tracker Training, dan Combat Training.

sumber: Genshin Impact

Selain hadiah-hadiah tersebut, pemain juga berkesempatan untuk menghias boneka salju mereka masing-masing. Boneka salju ini nantinya dapat disimpan di dalam Teapot.

Bantan Sango Case Files: The Warrior Dog

sumber: Genshin Impact

Event baru selanjutnya merupakan event yang cukup unik. Nantinya, pemain akan bermain bak seorang ninja yang sedang mengendap-endap. Yang menarik nantinya adalah, para penjaga yang akan mengawasi pemain merupakan sekelompok anjing lucu.

sumber: Genshin Impact

Selain hadiah Primogem dan resource lainnya, ada hadiah khusus berupa sebuah alat, yang dapat menangkap hewan-hewan di open world. Hewan-hewan yang telah ditangkap ini, nantinya dapat ditaruh di Teapot. Untuk jenis hewan apa saja yang nantinya dapat ditangkap, akan diuraikan di Archive.

Energy Amplifier Fruition

sumber: Genshin Impact

Di versi 2.3, event Energy Amplifier kembali lagi, dengan kelanjutan ceritanya. Pemain akan menyelidiki penyebab menguatnya para monster di daerah Liyue.

Pemain akan menghadapi beberapa tantangan, yang tingkat kesulitannya dapat ditentukan oleh pemain sendiri. Hadiah akan dipisah menjadi dua kategori, yaitu misi tuntas untuk pertama kali dan akumulasi poin untuk bonus hadiah.

Misty Dungeon: Realm of Light

sumber: Genshin Impact

Misty Dungeon merupakan sebuah event, yang memungkinkan pemain untuk mencoba sejumlah karakter yang mungkin mereka tidak miliki. Event test-drive ini nantinya akan menyesuaikan tema dari karakter-karakter yang akan dipinjamkan kepada para pemain.

Marvelous Merchandise

sumber: Genshin Impact

Untuk menutup versi 2.3, Liben kembali hadir dengan hadiah yang dapat ditukarkan setiap harinya. Biasanya event ini akan berlangsung selama satu minggu.

Pemain nantinya dapat memperoleh hadiah dengan menukarkan material tertentu. Jika pemain tidak menyukai hadiah yang tersedia di hari tertentu, pemain dapat mengunjugi dunia pemain lain untuk mendapat jenis hadiah yang sesuai.

4. Story Quest & Hangout Story

sumber: Genshin Impact

Untuk mengenal lebih dekat mengenai Arataki Itto, Story Quest mengenai dirinya akan dirilis di versi ini. Selain itu, pemain juga dapat menikmati Hangout Story miliki Gorou dan Beidou.

5. Boss Baru

sumber: Genshin Impact

Genshin Impact memperkenalkan sebuah boss baru yang akan dihadapi oleh pemain. Musuh yang dinamain dengan “Golden Wolford” ini akan berlokasi di pulau Tsurumi. Dideskripsikan bahwa monster boss ini akan melemah, saat diserang dengan serangan Geo.

6. Fitur Baru Serenitea Pot

sumber: Genshin Impact

Ada sedikit update mengenai Serenitea Pot, yaitu pemain nantinya dapat menaruh Paimon di dalam Teapot. Belum dijelaskan apakah ada hadiah yang menanti, namun Paimon akan memberikan beberapa dialog yang dapat dinikmati pemain.

Itulah tadi semua hal yang berkaitan dengan update terbaru Genshin Impact. Versi 2.3 dijadwalkan akan rilis pada 24 November 2021. Genshin Impact dapat dimainkan secara gratis di PC, Android, iOS, PlayStation 4 & 5.

GuildFi Bermisi Jadi Platform yang Menjembatani Game P2E Sekaligus Menciptakan Interoperabilitas Antar Metaverse

Suka atau tidak, tren metaverse di dunia gaming akan terus berkembang, dan kategori game play-to-earn (P2E) juga akan bertambah besar seiring dengan terus meningkatnya hype akan NFT dan cryptocurrency. Problemnya adalah, semua itu masih terasa sangat baru bagi banyak orang, dan tidak jarang itu menciptakan kompleksitas tambahan sekaligus meningkatkan entry barrier.

Melihat kondisi seperti itu, sebuah startup asal Thailand ingin menawarkan solusi dalam bentuk platform yang menjembatani pemain dan game-game P2E. Mereka menamai dirinya GuildFi, dan visi yang ditawarkan rupanya cukup menarik sampai akhirnya mereka berhasil mengamankan pendanaan awal sebesar $6 juta dari sejumlah investor ternama.

Oleh pendirinya, GuildFi dideskripsikan sebagai ekosistem terdesentralisasi (Web3) yang menghubungkan game, NFT, dan komunitas, dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat oleh pemain, sekaligus menciptakan interoperabilitas antar metaverse.

“Kami memecahkan masalah penemuan dan akses tantangan untuk pemain dengan membantu mereka menemukan game-game baru, meningkatkan kinerja lewat gaming tool, dan memantau keterlibatan mereka. Dengan GuildFi, satu ID berlaku untuk semua perjalanan pemain di metaverse, dan pencapaian mereka tidak lagi terbatas pada guild atau game yang spesifik, melainkan justru berkontribusi terhadap peringkat mereka dan meningkatkan keuntungan mereka dalam jangka panjang,” jelas Jarindr Thitadilaka, co-founder GuildFi, dalam sebuah siaran pers.

Supaya lebih jelas, mari kita bahas fitur yang platform GuildFi tawarkan satu per satu, dimulai dari GuildFi ID. Ini merupakan akun dengan sistem levelling yang melacak pencapaian dan jejak pemain di seluruh metaverse. Pemain bakal menerima poin keterlibatan dan peringkat yang kemudian dapat diterjemahkan menjadi hadiah.

Sejauh pengamatan saya, game yang terhubung dengan platform GuildFi sejauh ini baru ada dua, yakni CyBall dan Axie Infinity. Untuk Axie, GuildFi bahkan menawarkan serangkaian tool untuk memantau pendapatan SLP harian, simulasi PVP, status tim, card explorer, dan manajemen program scholarship. Sejalan dengan misi untuk meminimalkan entry barrier game P2E, GuildFi pun juga menawarkan program scholarship-nya sendiri.

Selanjutnya, ada fitur Proof-of-Play Reward yang akan memaksimalkan keuntungan pemain dengan menganalisis aktivitasnya secara menyeluruh. Keuntungannya sendiri bisa dalam bentuk alokasi kampanye NFT, atau bonus yield dari token GuildFi sendiri.

Terakhir, ada fitur Metadrop Launchpad yang menawarkan sederet deal NFT dan token berdasarkan peringkat masing-masing pemain. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa langsung kunjungi situs resmi GuildFi.

Astell & Kern Luncurkan Speaker Bluetooth Kelas Audiophile, Acro BE100

Dikenal sebagai produsen pemutar musik portabel kelas audiophile, Astell & Kern (A&K) belakangan mulai berani keluar dari zona nyamannya dan meluncurkan earphone hasil garapan tim internalnya sendiri. Yang terbaru, pabrikan asal Korea Selatan tersebut memperkenalkan speaker Bluetooth perdananya, Astell & Kern Acro BE100.

Target pasar utamanya tetap kalangan audiophile, dan itu diwujudkan lewat DAC (digital-to-analog converter) 32-bit yang tertanam di dalam speaker ini. Tidak kalah penting adalah Bluetooth 5.0, lengkap dengan dukungan codec 24-bit aptX HD (48 kHz) maupun LDAC (96 kHz), sehingga pengguna masih bisa menikmati koleksi musik Hi-Res selagi dimanjakan oleh kepraktisan koneksi nirkabel.

Kinerja audionya disokong oleh sebuah woofer 4 inci berbahan Kevlar dan sepasang silk dome tweeter 1,5 inci, yang semuanya menerima suplai daya dari amplifier Class-D 55 W hasil rancangan A&K sendiri. Kita juga bisa menjumpai lubang besar di sisi belakang yang akan semakin memantapkan dentuman bass yang dihasilkan.

Semua itu dikemas dalam bodi dengan desain angular yang sudah menjadi ciri khas produk-produk A&K selama ini, baik dalam pilihan warna hitam atau putih. Bagian grilnya yang memiliki motif trapezoid terbuat dari bahan logam, sementara sisi-sisi lainnya dibalut oleh bahan kulit sitentis.

Pada sisi atasnya, kita juga bisa menemukan kenop besar untuk mengatur volume secara presisi — lagi-lagi mewarisi ciri khas pemutar musik portabelnya. A&K tidak lupa membekali Acro BE100 dengan fitur Dynamic Range Control (DRC) untuk melindungi unit speaker-nya ketika perangkat digeber dalam volume maksimum.

Satu hal yang perlu dicatat adalah, Acro BE100 bukan speaker portabel. Ia tidak dilengkapi baterai internal dan harus selalu dicolokkan ke listrik. Wujudnya mungkin boleh terlihat cukup ringkas, tapi bobot perangkat ini cukup lumayan di angka 3,2 kg.

Kalau memang tidak portabel, kenapa A&K tidak sekalian menyematkan koneksi Wi-Fi saja, sehingga perannya sebagai speaker nirkabel rumahan bisa semakin maksimal? Saya tidak punya jawabannya, tapi satu hal yang pasti, itu jelas bakal menambah ongkos.

Acro BE100 di sisi lain tergolong cukup terjangkau untuk ukuran produk Astell & Kern, dengan banderol tidak lebih dari $380, atau kurang lebih sekitar 5,4 jutaan rupiah. Memang masih lebih mahal daripada kebanyakan speaker Bluetooth, tapi tetap saja langka untuk perusahaan yang terbiasa menjual produk audio seharga puluhan juta rupiah.

Sumber: What Hi-Fi.

Starfield akan Mendapatkan Full Mod Support, Kata Todd Howard, Bos Bethesda

Jika Anda penggemar setia game-game Bethesda seperti saya, Anda harusnya tahu bahwa salah satu keunikannya adalah dukungan terhadap modding dan komunitasnya.

Buktinya, saat artikel ini ditulis, 5 dari 6 game dengan jumlah mod terbanyak di Nexus Mods adalah besutan Bethesda. Skyrim masih menjadi game dengan mod terbanyak dengan 66,6 ribu mod dan diikuti oleh Skyrim: Special Edition dengan 41,4 ribu mod. Di peringkat ketiga, ada Fallout 4 dengan 39,3 ribu mod.

Sebenarnya, jika kita berbicara sejarah, game-game lawasnya Bioware dan Obsidian juga memiliki akses modding yang mudah dan komunitas yang besar tapi sayangnya seiring waktu game-game mereka jadi sangat tidak ramah untuk modder. Dari 3 developer RPG legendaris tadi, hanya Bethesda yang lebih konsisten dalam memberikan akses modding ke para pemainnya.

Dukungan modding ini sepertinya akan terus berlanjut ke game Bethesda selanjutnya, Starfield. Hal ini disampaikan langsung oleh Todd Howard, salah satu petinggi di Bethesda pada sesi AMA (Ask Me Anything) di Reddit.

“Rencana kami adalah memberikan dukungan modding seperti game-game sebelumnya.” Kata Howard. “Komunitas modding kami sudah berjalan dan berkembang bersama kami selama 20 tahun. Kami menyukai apa yang mereka lakukan dan berharap mereka bisa berkarier dari sana.”

Kabar ini adalah kabar terindah buat fans fanatik game Bethesda seperti saya. Namun, kabar ini juga akan membuat kita semua semakin penasaran seperti apa akses modding yang terbuka untuk komunitas, mengingat Starfield dikembangkan dengan versi update dari Creation Engine yang sebelumnya digunakan untuk membangun Skyrim, Fallout 4, dan Fallout 76.

Berbicara soal Starfield, game ini rencananya akan dirilis di 11 November 2022. Sebelumnya Bethesda telah merilis sebuah trailer untuk game ini yang bisa Anda tonton di bawah ini.

Jika berbicara soal Bethesda, salah satu pertanyaan yang akan selalu terlontar adalah “Kapan Elder Scroll 6?” Pertanyaan tersebut juga dilemparkan juga saat sesi AMA tadi. Menariknya, inilah jawaban Todd, “Di hari ayah tahun ini, anak saya memberikan kartu ucapan dengan tulisan, “Kamu ayah yang hebat, tapi di mana TES6?””

 

Penghasilan Nexon Turun Drastis Hingga 44 Persen

Industri game mobile disebut-sebut akan terus mendatangkan keuntungan selama beberapa tahun ke depan. Beberapa publisher dan developer game PC dan konsol bahkan memutuskan untuk memberikan perhatian khusus pada platform mobile karena keuntungan yang menjanjikan.

Namun ternyata tidak semua perusahaan game mobile memperoleh untung selama beberapa tahun ini. Dikabarkan oleh Gamesindustry.biz, raksasa game asal Korea Selatan, Nexon mengumumkan bahwa pendapatan game mobile mereka turun hingga 44% dibanding tahun lalu. Penurunan ini membuat pendapatan dari Nexon terjun dari ¥42,4 miliar (sekitar Rp5,3 triliun) menjadi ¥18.6 miliar (Rp2,3 triliun).

Anjloknya pendapatan ini disebut karena tahun lalu hampir semua game dan hiburan mendapat lonjakan pemasukan dari adanya pandemi. Sedangkan tahun ini kasus COVID sudah menurun di beberapa negara sehingga sudah berkurang juga jumlah orang-orang yang tak bisa keluar dari rumah.

Uniknya, pendapatan Nexon dari game-game mereka di platform PC malah meningkat sebanyak 24% dari tahun sebelumnya. Nexon mencatat pendapatan sebesar ¥57,2 miliar (Rp7,2 triliun) yang disebut menjadi 75% dari total pendapatan perusahaannya.

Image Credit: Nexon

Nexon menyebut bahwa pendapatan mereka mayoritas berasal dari Dungeon & Fighter, MapleStory, FIFA Online 4, dan The Kingdom of the Winds: Yeon. Di Indonesia sendiri, game terbaru milik Nexon, yaitu Blue Archive juga mulai diminati oleh gamer mobile di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Nexon memang terus berusaha untuk memecah bisnisnya agar tidak tergantung kepada platform PC saja. Bahkan di tahun 2020 lalu, Nexon berhasil meningkatkan pendapatan dari platform mobile-nya hingga 33%, dan menurunkan persentase pendapatan dari platform PC hingga kurang dari 67%.

Ke depannya, Nexon berharap untuk mendapat pendapatan antara ¥51.2 miliar (Rp 6,4 triliun) hingga ¥57 miliar (Rp7,1 triliun) pada kuartal keempat 2021 ini. Hal tersebut berarti Nexon menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Nexon juga dilaporkan tengah memiliki tiga buah game baru yang tengah dikembangkan yang memiliki kode nama “Codename: Pioneer” yang diprediksi akan menjadi sebuah game co-op F2P (free-to-play). Ada juga “Codename: Discovery”, sebuah game yang berfokus pada permainan berbasis tim dengan dunia yang dinamis.

Sedangkan yang terakhir adalah proyek dengan nama “Creative Platform”. Sayangnya Nexon tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai proyek ini namun diprediksi bahwa game ini akan memiliki kesamaan dengan game-game sandbox seperti Minecraft, Roblox, Fortnite creative mode, dan Rust.

OWC Klaim Ciptakan SSD Tercepat Sekaligus Berkapasitas Terbesar, Sehebat Apa Memangnya?

Rata-rata SSD PCIe 4.0 terbaru menawarkan kecepatan di atas 7.000 MB/detik, alias dua kali lebih kencang daripada model-model terbaik pada generasi sebelumnya. Namun itu rupanya masih jauh dari kapabilitas PCIe 4.0 yang sebenarnya, seperti dibuktikan oleh produk terbaru dari OWC berikut ini.

Perangkat bernama OWC Accelsior 8M2 ini diklaim mampu mencapai kecepatan setinggi 26.000 MB/detik, dan itu dimungkinkan berkat penggunaan interface PCIe 4.0 x16 (sama seperti yang digunakan kartu grafis). Sebagai perbandingan, kebanyakan SSD NVMe yang tersedia di pasaran menggunakan interface PCIe 4.0 x4 via konektor M.2.

Dengan kinerja sengebut itu, Accelsior 8M2 sangat ideal untuk produser video dengan beban kerja yang paling berat sekalipun. Saat perangkat dipasangkan ke Mac Pro misalnya, OWC mengklaim pengguna dapat mengedit sekaligus memutar hingga 16 video 8K ProRes444 secara bersamaan tanpa tersendat di Final Cut Pro X.

Selain diklaim sebagai yang tercepat, Accelsior 8M2 juga diklaim sebagai SSD PCIe berkapasitas terbesar; maksimum hingga 64 TB. Rahasianya terletak pada total 8 slot M.2 yang tersimpan di balik heatsink-nya, yang masing-masing bisa dijejali dengan modul NVMe berkapasitas 8 TB. Dari situ kita tidak perlu heran mengapa perangkat ini datang membawa kipas beserta konektor daya 6-pin.

Kalau Anda belum bisa menebak, SSD yang satu ini jelas bukan untuk semua orang. Gamer yang paling hardcore pun bahkan tidak butuh performa storage sekencang ini — setidaknya untuk sekarang — dan yang menjadi target pasarnya memang adalah kalangan pekerja profesional.

Jadi jangan heran juga melihat harganya yang luar biasa mahal: $799 untuk varian 0 TB, alias harus Anda isi sendiri dengan modul NVMe. Varian lainnya mencakup 2 TB, 4 TB, 8 TB, 16 TB, 32 TB, dan yang paling mahal, 64 TB seharga $12.999, atau kurang lebih sekitar 185 juta rupiah, cuma untuk SSD saja. Namun ini tentu bukan masalah besar bagi yang sanggup meminang Mac Pro seharga $53.799.

Sumber: PC Gamer dan Tom’s Hardware.

Unity Akuisisi Studio VFX Weta Digital Sebagai Langkah Awal Menyambut Tren Metaverse

Unity Technologies, perusahaan pembuat game engine Unity, mengumumkan bahwa mereka sedang dalam proses mengakuisisi Weta Digital dengan mahar sebesar $1,625 miliar.

Weta Digital, buat yang tidak tahu, adalah studio visual effect (VFX) asal Selandia Baru yang diprakarsai oleh Sir Peter Jackson. Kalau Anda gemar menonton film, Anda semestinya sudah sangat familier dengan berbagai karya Weta di judul-judul seperti Avatar, Black Widow, Planet of the Apes, The Suicide Squad, dan tentu saja, trilogi Lord of the Rings beserta Hobbit.

Apa saja yang bakal didapat oleh Unity dari akuisisi ini? Yang paling utama adalah lebih dari selusin proprietary software milik Weta, mulai dari yang dapat menyimulasikan rambut dan bulu pada objek 3D, sampai teknologi facial capture dan beragam tool esensial lain untuk kreasi VFX. Sebanyak 275 engineer Weta yang bertanggung jawab atas pengembangan software-software tersebut juga akan bergabung dengan Unity.

Deretan software ini nantinya bakal diintegrasikan ke engine Unity secara perlahan. Unity bahkan sudah punya rencana untuk membawa semua itu ke infrastruktur cloud dengan model bisnis subscription. Kapan pastinya itu bakal terealisasi masih belum diketahui, namun yang pasti tujuan akhirnya adalah membawa teknologi-teknologi canggih yang Weta gunakan selama ini ke tangan jutaan kreator pengguna engine Unity.

Selain itu, Weta juga akan mewariskan asset library-nya ke Unity. Menariknya, asset library ini ke depannya akan terus diperbarui seiring Weta melanjutkan kiprahnya di bidang VFX di bawah nama baru, WetaFX.

Apakah ini berarti game yang dibuat menggunakan Unity bakal langsung memiliki grafik sekelas film-film Hollywood? Mungkin tidak sesimpel itu implikasinya, apalagi mengingat proses pembuatan VFX di film dan game memang cukup berbeda.

Alasan utama di balik akuisisi ini sebenarnya adalah untuk bersiap menyambut tren metaverse. Unity percaya bahwa kalangan kreator bakal punya peran besar dalam perkembangan metaverse, dan akuisisi ini akan membantu mereka mengakselerasi misi tersebut.

Sumber: Unity dan Weta Digital via Engadget.