BlackBerry Lepas BlackBerry Messenger Sebagai Perusahaan Sendiri?

Seperti yang dilansir oleh The Wall Street Journal, menurut sumber-sumber mereka, BlackBerry saat ini sedang mempertimbangkan untuk melepas BlackBerry Messenger untuk berdiri sendiri sebagai perusahaan subsidiary yang terpisah dari BlackBerry. Kabarnya perusahaan ini akan diberi nama BBM Inc.

Lebih lanjut, WSJ juga mengatakn bahwa BlackBerry sudah mulai memindahkan beberapa petingginya ke tim BlackBerry Messenger dalam rangka mempersiapkan proses pelepasan layanan tersebut menjadi sebuah perusahaan sendiri. Rencananya, BlackBerry Messenger akan dikembangkan untuk menjadi lebih dari sekedar layanan text messenger. Fitur-fitur seperti video chat dan BBM Channels (fitur yang mirip dengan akun selebriti pada layanan Line) akan ditambahkan ke layanan ini nantinya.

Langkah ini, jika benar diambil oleh BlackBerry, akan membantu upaya BlackBerry untuk menyelamatkan perusahaannya. BlackBerry Messenger yang sampai saat ini memiliki pengguna aktif hingga 60 juta pengguna punya kemungkinan untuk lebih mudah melakukan manuver seperti melakukan joint ventures, kerjasama strategis, atau bahkan dijual jika berdiri sebagai perusahaan yang terpisah dari BlackBerry.

Hingga saat tulisan ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari para direktur BlackBerry mengenai kabar pelepasan BlackBerry Messenger ini. Menarik untuk disimak bagaimana dampak beredarnya kabar ini terhadap proses penjualan BlackBerry sendiri sebagai perusahaan.

 

Sumber: The Wall Street Journal.

AdDuplex: Statistik Pangsa Pasar Perangkat Berbasis Windows 8

Beberapa waktu lalu kami sempat mengulas laporan dari AdDuplex perihal pangsa pasar sistem operasi Windows Phone 8. Kali ini AdDuplex merilis laporan mengenai kondisi pangsa pasar sistem operasi Windows 8 dan Windows RT.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap perangkat-perangkat yang menjalankan sekitar 393 aplikasi yang menggunakan SDK dari AdDuplex didapati bahwa perangkat Surface RT keluaran dari Microsoft merupakan perangkat berbasis Windows 8/RT yang paling populer dengan pangsa pasar sebesar 9,5%. Statistik ini cukup mengkhawatirkan mengingat Surface RT, seperti yang dilansir oleh The Verge, belum lama ini menyebabkan kerugian sebesar 900 juta dolar AS bagi Microsoft.

Perangkat-perangkat keluaran HP seperti HP 2000, Pavillion G6, dan Pavillion G7 berada di urutan kedua, ketiga, dan keenam. Sementara dua perangkat dari Dell, Inspiron 3521 dan XPS 10, berada di posisi keempat dan kedelapan. Nama-nama seperti Asus, Toshiba, dan Samsung melengkapi daftar sepuluh perangkat berbasis Windows 8/RT dengan pangsa pasar terbesar.

Dari segi produsen, HP dan Dell memuncaki pangsa pasar dengan presentase masing-masing 21,2% dan 11,2%. Microsoft sendiri berada di posisi ketiga, disusul oleh Asus, Acer, Lenovo, Toshiba, Samsung, Sony dan Gateway di posisi keempat hingga kesepuluh. Menarik juga untuk disimak bahwa Lenovo yang kini merupakan produsen komputer personal dengan pangsa pasar terbesar justru hanya berada di posisi keenam pada daftar ini. Saya simpulkan, Lenovo lebih banyak menjual perangkat berbasis sistem operasi Windows 7 ketimbang Windows 8/RT.

Dengan transisi kepemimpinan Microsoft yang akan kehilangan CEO Steve Ballmer dalam waktu 1 tahun lagi, saya pikir akan sangat menarik untuk disimak bagaimana perkembangan pasar sistem operasi Windows 8 dan Windows RT yang saat ini hegemoninya mulai terkikis oleh perangkat-perangkat mobile seperti ponsel pintar dan tablet. Konvergensi perangkat-perangkat berbasis Windows (baik Windows 8 dan Windows Phone 8), dalam opini saya, akan memegang peran yang vital bagi masa depan Microsoft.

 

[gambar via]

 

Dapatkah Q5 menyelamatkan BlackBerry?

Pertanyaan pada judul di atas merupakan pertanyaan yang muncul di hampir setiap benak orang yang hadir di acara peluncuran BlackBerry Q5 hari Jumat lalu. Tentu saja banyak pertanyaan-pertanyaan jurnalis lain yang lebih tajam, sedikit lebih sinis, dan bahkan kurang bersahabat untuk ditujukan pada sang Managing Director BlackBerry Indonesia, Maspiyono Handoyo. Namun untungnya kita semua dapat menahan diri. Continue reading Dapatkah Q5 menyelamatkan BlackBerry?

Steve Ballmer Pensiun dari Kursi CEO Microsoft Terhitung Tahun Depan

Setelah lebih dari satu dekade memimpin dan menahkodai perusahaan software terbesar di dunia Microsoft, Steve Ballmer mengumumkan rencana pensiun dari kursi CEO dalam waktu 12 bulan ke depan. Keputusan pensiun ini sudah dikonfirmasi oleh Microsoft melalui sebuah rilis press di situs resmi perusahaan.

Continue reading Steve Ballmer Pensiun dari Kursi CEO Microsoft Terhitung Tahun Depan

Terobsesi Kembangkan Aplikasi Peta, Apple Akuisisi StartUp Embark

Apple Map pernah dinilai sebagai produk gagal, Tim Cook bahkan harus meminta maaf terkait banyaknya kesalahan di aplikasi yang pada mulanya didesain sebagai pesaing Google Map, meski telah menghadirkan versi perbaikan namun masih dianggap kalah canggih jika dibandingkan dengan Google Map.

Continue reading Terobsesi Kembangkan Aplikasi Peta, Apple Akuisisi StartUp Embark

Foxconn Ingin Percepat Penyelesaian Perundingannya Dengan Erajaya

Melanjuti rencana pembukaan pabrik Foxconn di Indonesia, belum lama ini, Foxconn dikabarkan ingin cepat menyelesaikan perundingan bisnis dengan PT. Erajaya Swasembada Tbk. sebagai perusahaan calon mitranya di Indonesia. Perundingan tersebut dilaporkan terkait dengan masalah teknis dan substansi kerja sama antar keduanya.

Continue reading Foxconn Ingin Percepat Penyelesaian Perundingannya Dengan Erajaya

Lenovo Dikabarkan Akan Membeli BlackBerry

Setelah beberapa waktu secara resmi menyatakan sedang mempertimbangkan akan menjual perusahaannya, BlackBerry kini dikabarkan mendapatkan peminat. Adalah produsen peralatan elektronik asal Taiwan, Lenovo, yang saat ini santer diberitakan akan membeli BlackBerry.

Kabar ini dipicu wawancara CEO Lenovo, Yang Yuanqing, kepada situs Bloomberg. Dalam wawancara tersebut Yuanqing mengatakan bahwa Lenovo sedang berencana melakukan akuisisi di area komputer personal dan telepon seluler. “Industri ini sedang di periode konsolidasi, maka kami tentunya harus mengambil kesempatan [melakukan akuisisi] jika kami bisa menemukan target yang tepat”, tambahnya.

Meski Yuanqing tidak menyebut secara spesifik nama perusahaan mana yang hendak diakusisi oleh Lenovo, beberapa analis memprediksikan bahwa BlackBerry merupakan target potensial untuk diakuisisi oleh Lenovo. Jean-Louis Lafayeedney, analis dari JI Asia, mengatakan, “BlackBerry memegang jumlah paten yang signifikan yang mungkin dibutuhkan oleh Lenovo dalam upayanya meningkatkan pangsa pasar di luar Cina, utamanya di pasar negara-negara berkembang”.

Saham BlackBerry mengalami lonjakan sebesar 14% menyusul bergulirnya kabar kemungkinan akuisisi oleh Lenovo ini. Lenovo sendiri, berdasarkan data terakhir dari Gartner, saat ini memiliki pangsa pasar ponsel pintar terbesar keempat di dunia. Tentunya menarik untuk disimak jika benar terjadi Lenovo membeli BlackBerry, utamanya mengingat Lenovo sejauh ini sudah menjadi pemain yang cukup besar di pasar ponsel pintar dengan mengandalkan perangkat-perangkat berbasis Android.

 

Sumber: Bloomberg [1][2]. [gambar via]

Apple Buka Empat Posisi Baru di Indonesia

Bagi Anda yang ingin berkarir di salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Apple Inc, kabar yang satu ini mungkin merupakan kabar yang ditunggu-tunggu terutama bagi Anda yang ingin menjadi bagian dari perusahaan yang dibangun oleh “the legendary” Steve Jobs. Pasalnya, Apple melalui halaman lowongan kerja resminya mengumumkan perekrutan untuk mengisi sejumlah posisi penting di Indonesia. Apa saja posisi yang ditawarkan?

Continue reading Apple Buka Empat Posisi Baru di Indonesia

Otak di Belakang Steam Bergabung Dengan Microsoft

Apa hal yang membedakan perusahaan Valve dengan Microsoft? “Banyak sekali!” Bisa jadi itulah kata yang Anda katakan ketika mendengar nama perusahaan ini. Terkait Valve dan Microsoft, ada berita yang cukup menarik yang saya dapatkan dari The Escapist Magazine: Jason Holtman, salah satu otak di belakang kesuksesan Steam bergabung dengan Microsoft.

Continue reading Otak di Belakang Steam Bergabung Dengan Microsoft