S-Nexian dan Toko Aplikasi Mobile Lokal

S-Nexian dikabarkan segera meluncurkan toko aplikasi mobile Apps Planet yang bakal pre-loaded di dalam jajaran smartphone Android-nya. S-Nexian yang bisa dibilang merupakan vendor ponsel lokal dengan pangsa pasar terbesar telah bekerja sama dengan lima operator GSM untuk sistem pembayaran menggunakan operator billing (atau di sini lebih dikenal sebagai potong pulsa). Rincian tentang Apps Planet masih belum kami dapat di sini — akan kami informasikan kemudian detailnya jika sudah ada informasi jelas. Yang mungkin masih menjadi ganjalan bagi saya adalah adanya toko aplikasi lokal.

Dulu, tiga operator besar yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL sudah pernah mendirikan toko aplikasi mobile lokalnya sendiri. Beberapa malah dengan gempita mengundang pengembang khusus untuk mempresentasikan skema bisnis yang bakal dijalankannya. XL malah dari awal peluncuran layanan BlackBerry-nya sudah menggandeng Better-B dan memberikan aplikasi XL Mall secara pre-loaded. Hasilnya sekarang? Tidak ada satupun toko aplikasi lokal yang bertahan.

Continue reading S-Nexian dan Toko Aplikasi Mobile Lokal

Orisinalitas Terlalu Dilebih-lebihkan

Aria Rajasa adalah CEO dari GantiBaju.com, startup di bidang busana yang mirip dengan Threadless tetapi dengan sentuhan lokal Indonesia, GantiBaju juga memiliki komunitas desain yang sangat kuat.

Semangat Aria di dunia wirausaha membuatnya mendirikan beberapa perusahaan setelah lulus kuliah, dan selain yang yang ia jalankan sekarang, Aria dikabarkan sedang memulai sebuah perusahaan baru (lagi). DailySocial akan memuat tulisannya secara rutin setelah Aria kembali dari vakum yang cukup lama di dunia blogging.

Menurut saya, orisinalitas terlalu dilebih-lebihkan. Kemarin saya menuliskan tentang biangnya cloning yang datang ke Indonesia. Sebelumnya perusahan game besar, Zynga secara memalukan menjiplak Tiny Tower, selain itu game untuk desktop Super Crate Box ‘sangat menginspirasi’ game untuk iPhone, Muffin Knight. Tiga kisah ini hanya sebagian kecil dari berbagai contoh dari sebuah fakta: EVERYBODY COPIES!

Semuanya. Perusahaan besar meniru perusahaan besar lain, perusahaan kecil meniru perusahaan besar, perusahaan besar meniru perusahaan kecil dan tentu saja perusahaan kecil meniru perusahaan kecil lain. Jika dilihat, bisa dikatakan semua orang meniru. Mari kita bahas hal ini kasus demi kasus.

Continue reading Orisinalitas Terlalu Dilebih-lebihkan

Mampukah BCA KlikPay dan Mandiri ClickPay Tingkatkan Gairah E-Commerce

Kemarin BCA meluncurkan KlikPay hampir bersamaan dengan Bank Mandiri yang meluncurkan ClickPay. Apakah namanya hanya kebetulan? Bisa jadi. Tapi beberapa waktu yang lalu kedua bank ini akhirnya memutuskan untuk membuka jalur transaksi yang selama ini diidam-idamkan para nasabah.

Pada intinya, BCA KlikPay dan Mandiri ClickPay memiliki konsep yang sama yaitu mengkoneksikan akun debit anda ke sistem pembayaran untuk layanan online. Layanan dari BCA KlikPay sudah mendukung beberapa layanan online seperti : Bhinneka.com, Blibli.com, CBN, Gudang Voucher dan juga Living Social. Sedangkan layanan Mandiri ClickPay memiliki sedikit lebih banyak : Garuda Indonesia, Plasa.com, Indomog, Rakuten, Blibli.com, Kagum Hotel, Bhinneka.com , dan Enjoyspin.com.

Continue reading Mampukah BCA KlikPay dan Mandiri ClickPay Tingkatkan Gairah E-Commerce

Perusahaan yang Fokus Pada Strategi Mobile, Cenderung Abaikan Web

Angel investor dan pengusaha kawakan, Mark Suster mendiskusikan tentang bagaimana perusahaan yang fokus pada strategi mobile sebagai yang utama, seperti yang disarankan oleh Fred Wilson sekitar satu tahun yang lalu, cenderung melupakan aspek kedua dari nasihat Fred, yaitu web.

Mobile memang bagian utama dalam masa depan konsumsi teknologi. Dalam beberapa tahun ke depan, segalanya nampak akan beralih ke mobile dengan beberapa contoh perusahaan yang mengutamakan akses mobile seperti Instagram dan Square. Ini juga terbukti dari pertumbuhan penjualan smartphone yang meroket dalam beberapa tahun ke belakang. Walaupun demikian, web memiliki kapabilitas yang lebih luas, fleksibel dan lebih komprehensif dalam memberikan akses pada pengguna. Perusahaan yang fokus pada mobile sebagai strategi utama sayangnya cenderung melupakan kemampuan yang bisa diberikan dari akses web.

Menjalankan strategi mobile sebagai pilihan pertama adalah sebuah pilihan strategi yang cukup baik, namun ada banyak pengalaman dan fitur yang tidak bisa dihantarkan oleh akes dari mobile. Contoh yang diberikan Mark, Pinterest, adalah sebuah contoh tepat yang menunjukkan kemampuan web di atas mobile.

Continue reading Perusahaan yang Fokus Pada Strategi Mobile, Cenderung Abaikan Web

Apakah Konferensi Teknologi Layak Untuk Dihadiri?

Komunitas startup teknologi di Indonesia tidak membuang waktu dalam menghadapi awal tahun 2012. Awal tahun ini dimulai dengan Boost Asia Conference yang diselenggarakan selama dua hari di Hotel Intercontinental di Jakarta pada tanggal 17-18 Januari 2012. Konferensi ini menghadirkan sejumlah pembicara dan panelis dari Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, dan Indonesia serta dihadiri oleh hampir 300 pengusaha, investor, orang bisnis lainnya, media, dan bahkan para siswa.

Saya tidak akan membahas lebih lanjut tentang konferensinya, Rama yang akan berbicara tentang hal itu. Apa yang saya ingin bahas adalah tentang efektivitas dan daya tarik dari konferensi, terutama konferensi industri teknologi seperti Boost atau SparxUp yang dilaksanakan oleh DailySocial sendiri, dan apakah para peserta layak membayar untuk hadir di berbagai acara konferensi ini.

Konferensi melayani dua tujuan. Salah satunya adalah untuk memberikan wawasan, pengalaman, dan pengetahuan dari pemain industri yang telah bekerja keras, yang telah melihat pasang surut dari industri dan tahu tantangan yang dihadapi oleh setiap orang yang ingin memasuki industri.

Continue reading Apakah Konferensi Teknologi Layak Untuk Dihadiri?

Layanan E-Commerce Khusus Gadget, JuraganGadget Resmi Diluncurkan

Selama ini, layanan e-commerce khusus untuk gadget bisa dibilang didominasi oleh Bhinneka sebagai pemain lama yang sudah makan asam garam di dunia dotcom Indonesia. Namun akhirnya Bhinneka mendapatkan kompetitor baru yaitu JuraganGadget yang baru diluncurkan kemarin di Jakarta.

Sebagai salah satu langkah promosi, JuraganGadget tidak mengenakan biaya pengiriman untuk daerah Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, salah satu keunggulan favorit saya adalah adanya dukungan pembayaran menggunakan Paypal jadi saya bisa menggunakan kartu kredit saya untuk berbelanja tanpa khawatir dengan celah security. Namun sayangnya ketika saya mencoba membayar menggunakan Paypal ternyata masih terdapat error di situs JuraganGadget, dan akhirnya saya memutuskan tidak jadi membeli.

Continue reading Layanan E-Commerce Khusus Gadget, JuraganGadget Resmi Diluncurkan

Bapak Internet, Vint Cerf: Internet Bukanlah Hak Asasi

Vinton G. Cerf, seorang ilmuwan komputer terkemuka dan juga dikenal sebagai “Bapak Internet”, dalam op-ed di New York Times mengungkapkan hal yang berbeda dari kebanyakan pendapat saat ini. Di saat sejumlah negara mulai memperkenalkan konsep Internet sebagai hak asasi, Cerf dengan tegas menyatakan bahwa Internet bukanlah hak asasi. Menurutnya, Internet sebagai teknologi adalah enabler hak asasi, tapi bukanlah hak asasi itu sendiri. Hak asasi di sini termasuk di dalamnya kebebasan berpendapat dan Internet memungkinkan setiap orang untuk mengemukakan pendapatnya dengan mudah, kecuali jika Anda hidup di negara-negara represif, misalnya Korea Utara.

Cerf lebih lanjut mengumpamakan situasi ini dengan suatu masa di mana seseorang yang tidak memiliki kuda akan mengalami kesulitan untuk mencari penghidupan. Yang menjadi hak di sini adalah mencari penghidupan, bukan kepemilikan akan kuda. Seandainya saat ini hak kepemilikan kuda diberikan kepada semua orang, tentu saja hal tersebut tidak serta-merta memberi manfaat buat setiap orang, bahkan malah merepotkan.

Continue reading Bapak Internet, Vint Cerf: Internet Bukanlah Hak Asasi

Di Indonesia Path Bisa Berdampak kepada iPhone dan Android Seperti Apa yang BBM Lakukan ke BlackBerry

Guest Post kali ini ditulis oleh Ario Tamat yang menuliskan opini tentang Path, terutama setelah diluncurkannya Path 2.0 dan hubungannya dengan pengguna di Indonesia. Ario Tamat bekerja di industri musik digital di Indonesia pada tahun 2003-2010, dan saat ini bekerja di industri film dan TV di Vietnam. Dia bisa ditemui di Twitter di @barijoe atau blog-nya di http://barijoe.wordpress.com.

Jumlah teman yang meng-add saya di Path semakin bertambah, begitu juga dengan teman-teman yang membicarakan layanan ini di Twitter atau melakukan cross-posting konten. Hal ini menunjukkan bahwa perlahan namun pasti, Path – terutama sejak dirilisnya Path 2.0 – membuat banyak terobosan bagi pengguna jejaring sosial di Indonesia. Saya setuju, bahwa Path memiliki tampilan visual yang menakjubkan dan adiktif, dan untuk beberapa aspek, pertemanan di Path menjadi lebih intim karena jumlah orang yang bisa diajak berteman dibatasi.

Continue reading Di Indonesia Path Bisa Berdampak kepada iPhone dan Android Seperti Apa yang BBM Lakukan ke BlackBerry

Aplikasi Lokal, Peluang Pasar dan Kegiatan Marketing

Saya sedang melakukan ritual blog walking dan menemukan sebuah artikel di TechCrunch yang membuat saya kemudian berpikir tentang aplikasi buatan lokal. Saya tidak akan membahas hal yang dibahas di artikel tersebut, namun artikel tersebut mengingatkan saya bahwa ya, ada banyak sekali aplikasi di luar sana dan semua saling berebut untuk mendapatkan pengguna, baik lokal maupun international.

Ketika berbicara tentang aplikasi lokal secara khusus (terutama yang menargetkan pengguna lokal) artikel tersebut secara tidak langsung juga mengingatkan bahwa aplikasi lokal pun memiliki perjalanan juang yang cukup sengit, tidak hanya di pasar international tetapi khususnya di pasar lokal, apalagi saya sendiri merasa bahwa ekosistem penggunaan aplikasi di Indonesia masih belum dewasa, malah bisa jadi baru tahap awal (sekali).

Continue reading Aplikasi Lokal, Peluang Pasar dan Kegiatan Marketing