Acer Predator Thronos Adalah Kursi Gaming Kelas Sultan

Bagi sebagian besar orang, yang dimaksud kursi gaming tidak lebih dari kursi yang mereka pakai di depan komputer. Namun bagi sebagian kecil gamer yang sangat berdedikasi – serta berkantong amat tebal – mereka butuh sesuatu yang spesial seperti persembahan terbaru Acer berikut ini.

Namanya Acer Predator Thronos, dan seperti yang bisa Anda lihat, ia bukan sembarang kursi gaming. Dari gambar render-nya mungkin ia kelihatan seperti sebuah VR headset yang diletakkan di atas stand, akan tetapi pada kenyataannya ia memiliki struktur utama setinggi 1,5 meter yang terbuat dari baja, dengan kisaran bobot 220 kilogram.

Acer Predator Thronos

Masuk ke dalam ‘kabinnya’, Anda akan langsung disambut oleh kursi yang dapat dimiringkan sampai 140 derajat ke belakang. Supaya lebih nyaman, ada sebilah pijakan kaki yang akan muncul secara otomatis saat kursinya dimiringkan. Setelahnya, dengan satu klik tombol, sepasang ‘lengan’ raksasa akan bergerak membawa monitor dan meja kecil ke hadapan Anda.

Meja kecil itu secara keseluruhan dilapis oleh mousepad, sedangkan monitornya adalah tiga monitor curved 27 inci yang diposisikan berjejer. Seketika itu pula, pengguna akan merasa seperti berada di dalam sebuah kepompong. Selagi bermain, kursinya akan bergetar mengikuti aksi dalam game. Sayang sekali audionya masih harus mengandalkan headset, bukan sistem surround terintegrasi layaknya di sebuah home theater.

Predator Thronos sejauh ini belum memiliki banderol resmi maupun jadwal rilis, tapi harganya sudah pasti mahal, dan itu belum termasuk semua perangkat yang diusungnya, mulai dari ketiga monitor itu tadi sampai gaming PC-nya.

Sumber: Mashable dan The Verge.

Asia Pacific Predator League 2018 Resmi Dimulai, Hadiah Rp 2 Miliar Menanti

Game-game MOBA di perangkat bergerak belakangan menjadi sorotan berkat dilangsungkannya berbagai turnamen yang menjanjikan jumlah hadiah melimpah. Tapi meski MOBA semakin mainstream, PC sebagai tempat lahirnya genre tersebut masih jadi platform eSport utama. Acer yakin dengan hal itu, dan memutuskan buat mengadakan event terbesarnya di kawasan Asia Pasifik.

Acer Predator 3

Hari Jumat kemarin, Acer meresmikan dimulainya Asia Pacific Predator League 2018, sebuah kompetisi eSport paling bergengsi persembahan sang perusahaan PC asal Taiwan itu. Asia Pacific Predator League 2018 mempertandingkan Dota 2 sebagai permainan MOBA terpopuler di PC, dan di sana, peserta akan memperebutkan potongan terbanyak dari total prize pool sebesar US$ 150 – atau sekitar Rp 2 miliar.

Acer Predator 5

“Hari ini kami bangga [bisa] mempersembahkan Predator League 2018, turnamen eSport yang paling dinanti di Asia Pasifik,” ungkap Andrew Hou selaku presiden Acer Asia Pacific. “[Acara] ini ialah tonggak sejarah penting bagi Acer di ranah gaming sekaligus bentuk komitmen kami untuk terus berinovasi dan menghantarkan keunggulan teknologi kepada para gamer melalui lini perangkat Predator.”

Acer Predator 6

Dari bincang-bicang singkat bersama perwakilan Acer, pendaftaran Asia Pacific Predator League 2018 telah dibuka pada tanggal 9 Oktober 2017 lalu, dan penyisihan dimulai pada hari Sabtu dan Minggu kemarin di Jakarta, Blitar serta Balikpapan. Rencananya, kualifikasi dilaksanakan di 15 game center di 12 kota buat mencari 15 tim lokal terbaik sebagai perwakilan dari masing-masing wilayah.

Acer Predator 7

Nantinya, 15 tim plus satu slot wildcard (runner up favorit penyelenggara) akan bertanding di babak single elimination di iCafe buat menentukan empat tim. Lalu akan diadakan pula kompetisi onlinegroup stage‘ untuk menyaring empat tim lagi. Dan selanjutnya, empat tim terbaik – yang sukses melewati turnamen reguler maupun invitasi – akan berlaga di acara puncak yang digelar pada awal tahun depan.

Acer Predator 8

12 kota yang disambangi oleh Predator League 2018 meliputi Jakarta, Blitar, Balikpapan, Malang, Medan, Samarinda, Surabaya, Tangerang, Palembang, Semarang, Karawang, dan Makassar. Tentu saja event ini tidak hanya dilangsungkan di Indonesia. Di tanggal 20 Oktober kemarin, Acer juga melakukan pembukaan Asia Pacific Predator League 2018 di Singapura, Malaysia, India, Thailand, Filipina dan Hong Kong.

Acer Predator 9

Presiden direktur Acer Indonesia Herbet Ang mengungkapkan bahwa Predator League 2018 adalah upaya mendorong kemajuan komunitas gamer lokal serta memicu minat eSport di kalangan remaja. Presiden IeSPA Eddy Lim turut mengapresiasi perhatian Acer pada industri ini, dan menyampaikan harapannya agar Predator League 2018 berjalan lancar hingga momen penutupannya nanti.

Acer Predator 12

Gamer di Indonesia boleh berbangga karena final Predator League kabarnya akan dilaksanakan di kota Jakarta. Acer belum mengabarkan kapan tepatnya final digelar, tapi ada indikasi di minggu pertama bulan Januari 2018.

Acer Predator 10

Alasan Acer memilih buat mengadakan Predator League di Asia Pasifik adalah karena jumlah populasi gamer di sana yang sangat besar: mencapai 40 persen dari total gamer di dunia. Khususnya di Asia Tenggara, ekosistem eSport menunjukkan pertumbuhan super-pesat, diestimasi melonjak 36,1 persen di periode 2015 sampai 2019. Angka ini berada di atas Amerika Latin dengan perkiraan kenaikan 24,7 persen.

Acer Predator 11

Khalayak eSport diperkirakan akan mencapai 385 juta jiwa di tahun 2017, terdiri dari 192 juta peserta dan 194 juta penonton – mayoritas menikmatinya secara online. Untuk populasi penggemar eSport sendiri, Asia Pasifik diprediksi menyumbang porsi paling banyak, yaitu 51 persen.

Acer Predator 13

Sebelum melangsungkan Asia Pacific Predator League 2018, Acer sudah terlibat dalam berbagai macam event eSport, misalnya berpartisipasi di Intel Extreme Masters (IEM) Season 11, juga menjadi sponsor resmi sekaligus penyedia perangkat display di League of Legends eSports 2017.

Acer Predator 15

Jadwal pertandingan Predator League 2018 bisa Anda lihat di bawah.

  • Dota Cafe, Jakarta – 28 dan 29 Oktober
  • HardCore Internet Lounge, Malang – 28 dan 29 Oktober
  • ICafe Medan28 dan 29 Oktober
  • Magnet Cybersports, Samarinda – 28 dan 29 Oktober
  • 3Kingdoms E-Sport Arena, Surabaya – 4 dan 5 November
  • IBISA Esports. Jakarta – 4 dan 5 November
  • TNC Pondok Gaming, Tangerang – 4 dan 5 November
  • Hans Pro Gaming, Palembang – 4 dan 5 November
  • Barol Gaming Internet Cafe, Jakarta – 11 dan 12 November
  • Skyland iCafe, Semarang – 11 dan 12 November
  • Sky.net, Karawang – 11 dan 12 November
  • Pandora Cybercafe, Makassar – 11 dan 12 November

Walaupun telah mengumumkan total hadiahnya, Acer belum menyingkap secara rinci berapa jumlah uang yang mereka akan berikan pada para pemenang serta finalis. Herbet Ang hanya bilang ada uang tunai senilai US$ 15 ribu ditambah notebook gaming Predator menanti buat masing-masing anggota tim yang jadi juara pertama Predator League 2018.

Acer Predator 14

Silakan kunjungi situs Predator-League.com untuk mendapatkan informasi-informasi terkini terkait acara ini.

Acer Predator 1

Dari Mulai PC Bersenjata 4 GPU Hingga Monitor 35-Inci, Deretan Produk Acer Predator Baru Ramaikan IFA 2017

Meledaknya eSport serta terbukanya kesempatan untuk jadi profesional di bidang gaming mendorong peningkatan pasar PC gaming terlepas dari terus menurunnya penjualan komputer. Acer sendiri baru kembali melangkah ke ranah itu di akhir 2015, tapi upayanya dilakukan secara masif, hingga berani mengklaim Predator sebagai brand dengan rangkaian produk terlengkap.

Dan di ajang IFA Berlin 2017, Acer mencoba memperluas lagi lineup Predator melalui penyingkapan bermacam-macam perangkat baru, dari mulai PC desktop bersenjata CPU 18-core dan empat buah kartu grafis, monitor 35-inci, mouse serta headset spesialis gaming.

 

Predator Orion 9000

Acer Expands Predator 3

Acer mendeskripsikannya sebagai desktop yang mampu mengintimidasi lawan, dan tema overkill serupa Predator 21 X bisa kita rasakan di sana. Produsen membenamkan empat buah kartu grafis Radeon RX Vega atau dua GeForce GTX 1080 Ti, prosesor 18-core (36-thread) Intel Core i9 Extreme Edition, serta memori RAM sebesar 128GB. Komposisi ini memastikan Orion 9000 sanggup menjalankan game terbaru dan judul paling berat sekalipun semulus sutra.

Acer Expands Predator 2

Penampilannya memang ‘menakutkan’. Case mengambil inspirasi dari desain interior pesawat angkasa, mengombinasikan warna hitam dan perak, dipercantik oleh pencahayaan LED RGB. Melalui jendela di samping, Anda bisa mengintip saat hardware-hardware di dalam sedang bekerja sembari menampilkan atraksi cahaya. Tersedia handle untuk mempermudah kita mengangkatnya, lalu proses gonta-ganti komponen juga sangat mudah.

 

Acer Predator X35

Acer Expands Predator 6

Persaingan monitor monster terasa kian memanas. Setelah Samsung menyingkap panel gaming 49-inci mereka, kali ini giliran Acer memperkenalkan Predator X35. Perangkat ini adalah monitor curved 35-inci dengan aspek rasio 21:9 dan kelengkungan 1800R, menyuguhkan resolusi WQHD 3440x1440p, refresh rate 200Hz dan tak lupa ditunjang kehadiran Nvidia G-Sync.

Acer Expands Predator 7

Untuk memastikan warnanya akurat dan rasio kontrasnya lebih baik, produsen memanfaatkan teknologi quantum dot, dan tak lupa menyediakan fitur Predator GameView beserta delapan preset mode. Hebatnya lagi, kabarnya kita bisa mengustomisasi level keredupan layar, terbagi dalam 512 zona individual.

 

Predator Galea 500

Acer Expands Predator 4

Galea 500 merupakan headphone gaming berteknologi Acer TrueHarmony 3D Soundscape, memanfaatkan driver dengan diafragma yang terbuat dari bio-cellulose. Acer mengklaim, headset ini sanggup menghidangkan suara tinggi super-jernih, mid yang akurat, serta bass membahana. Profile-nya bisa dikustomisasi, dan tersedia pula mode Movie serta Sport.

 

Predator Cestus 500

Acer Expands Predator 5

Mouse gaming ini dirancang untuk menangani genre permainan berbeda, dari mulai FPS, hingga RTS dan MOBA. Metodenya sangat jenius. Cestus 500 mempersilakan kita mengubah level resistensi dan sensitivitas tombol. Mouse dibekali delapan tombol serta LED RGB, semuanya bisa diprogram dan dikonfigurasi sesuai keinginan Anda.

 

Harga dan ketersediaan

  • Predator Orion 9000 Series – mulai US$ 2.000, November 2017
  • Predator X35 – harga belum tersedia, triwulan pertama 2018
  • Predator Galea 500 – US$ 300, November 2017
  • Predator Cestus 500 – US$ 80, November 2017

Sumber: press release Acer.

Acer Luncurkan Monitor Gaming Ultra-Wide dengan Layar Melengkung yang Sesuai Standar 2017

Monitor gaming dengan layar ultra-wide (aspect ratio 2,39:1) yang melengkung tergolong cukup langka di pasaran. Acer Predator Z35 adalah salah satu yang cukup populer, akan tetapi resolusi 2560 x 1080 sudah tergolong rendah di tahun 2017, terutama di saat 4K gaming sekarang sudah bisa terwujud dengan budget yang lebih masuk akal.

Namun Acer diam-diam rupanya sudah menyiapkan penggantinya. Secara desain, Predator Z35P yang sama-sama memiliki bentang diagonal layar sepanjang 35 inci ini tidak jauh berbeda dari pendahulunya, akan tetapi jeroannya sudah dirombak agar lebih relevan dengan standar gaming tahun ini.

Utamanya adalah resolusi yang lebih tinggi di angka 3440 x 1440 pixel (106 ppi), refresh rate 100 Hz (bisa di-overclock hingga menjadi 120 Hz), rasio kontras 2500:1, dan tingkat kecerahan maksimum 300 nit. Bagi yang cukup jeli, refresh rate-nya memang lebih rendah ketimbang pendahulunya, tapi 100 – 120 Hz masih jauh melampaui apa yang bisa ditawarkan monitor non-gaming.

Dibandingkan pendahulunya, Z35P memang memiliki refresh rate yang lebih rendah, tapi toh masih jauh lebih tinggi dari monitor non-gaming / Acer
Dibandingkan pendahulunya, Z35P memang memiliki refresh rate yang lebih rendah, tapi toh masih jauh lebih tinggi dari monitor non-gaming / Acer

Dukungan atas Nvidia G-Sync tidak lupa Acer sematkan. Soal konektivitas, Z35P dibekali port HDMI 1.4, DisplayPort 1.2, empat port USB 3.0 dan jack audio 3,5 mm standar. Melengkapi itu semua adalah sepasang speaker dengan daya masing-masing sebesar 9 watt.

Pastinya kelengkapan yang ditawarkan monitor ini – layar besar, ultra-wide, curved, beresolusi serta ber-refresh rate tinggi – harus ditebus dengan modal yang cukup mahal. Acer Predator Z35P rencananya bakal dipasarkan dalam beberapa minggu ke depan seharga $1.100.

Sumber: AnandTech.

Acer Predator Triton 700 Siap Tantang Razer Blade di Segmen Gaming Laptop Berbodi Tipis

Tidak bisa dipungkiri, Razer Blade merupakan salah satu gaming laptop paling cantik yang ada di pasaran saat ini. Bodinya tipis, tapi di saat yang sama mengemas spesifikasi yang mumpuni untuk bisa menjalankan gamegame terkini dengan lancar. Saingannya pun selama ini bisa dibilang tidak ada, tapi semua itu berubah mulai hari ini.

Acer baru saja mengungkap lini gaming laptop terbarunya, Predator Triton. Model perdananya, Triton 700 hampir sama tipisnya dengan Razer Blade di angka 18,9 mm, sedangkan bobot sasis aluminiumnya secara keseluruhan berkisar 2,6 kg. Desainnya yang tergolong minimalis juga menunjukkan bahwa Acer benar-benar mengincar Razer Blade dengan laptop ini.

Di balik bodi yang tipis itu bernaung spesifikasi kelas atas. Utamanya prosesor Intel Core generasi ketujuh Kaby Lake, kartu grafis Nvidia GeForce 10-Series, RAM DDR4 hingga 32 GB dan sepasang SSD tipe PCIe yang sejauh ini belum tertandingi performanya.

Soal GPU-nya, Acer memang belum menyebutkan secara pasti model GeForce 10-Series yang digunakan, tapi mengingat Acer melabeli Predator Triton 700 sebagai laptop yang VR-ready, pastinya model yang dipakai minimal adalah GTX 1060.

Keyboard-nya menggunakan switch mekanik, sedangkan trackpad-nya yang berada di atas dilapisi kaca Gorilla Glass / Acer
Keyboard-nya menggunakan switch mekanik, sedangkan trackpad-nya yang berada di atas dilapisi kaca Gorilla Glass / Acer

Layarnya sendiri merupakan panel IPS 15,6 inci beresolusi full-HD. Acer tampaknya lebih mementingkan performa ketimbang jumlah pixel di sini. Sebagai bonus, perangkat telah mendukung fitur Nvidia G-Sync buat yang hendak menyambungkannya dengan monitor eksternal.

Acer tidak lupa menyematkan keyboard mekanik pada Triton 700. Trackpad-nya sendiri diposisikan di atas keyboard dan dilapisi kaca Gorilla Glass. Penempatannya mungkin membuat Anda sedikit terheran-heran, tapi saya kira konsumennya pasti lebih memilih untuk menggunakan mouse gaming ketimbang trackpad.

Acer Predator Triton 700 rencananya bakal dilepas ke pasar AS mulai Agustus mendatang dengan banderol harga mulai $2.999. Sejauh ini belum ada informasi apakah Acer berniat memboyongnya ke pasar Asia.

Sumber: PR Newswire.

Acer Ungkap Strategi Mereka Untuk Perkuat Cengkeraman di Pasar Gaming Indonesia

Acer Predator lahir kurang lebih dua tahun setelah Asus memperkenalkan Republic of Gamers. Kebangkitan brand-brand gaming dari Taiwan itu boleh jadi merupakan respons dari merajalela-nya nama-nama barat seperti Alienware sampai Digital Storm. Tapi ketika kepopularitasan Asus ROG terus melesat, Predator seakan-akan terbungkam dalam hiruk-pikuknya rivalitas di sana.

Acer Predator Interview 10

Baru pada akhir 2015 Predator kembali muncul ke permukaan. Dengan sigap, Acer meluncurkan sederetan device gaming di Indonesia dan segera meresmikan Predator Store. Tapi tidak bisa disangkal, langkah tersebut terasa sedikit terlambat. Di tengah absennya Predator, para kompetitor besarnya bermanuver lincah. Lalu untuk mengejar ketinggalan mereka, hal spesial apa yang Acer tawarkan buat para gamer?

Acer Predator Interview 3

Acer tentu saja sudah memikirkan hal tersebut, dan mengundang DailySocial ke kantor mereka di Jakarta untuk berbincang-bincang mengenai strategi mereka menginvasi kembali segmen gaming. Di sana, saya disambut oleh beberapa orang perwakilan dari tim Acer Indonesia. Obrolan saya mulai dengan pertanyaan: apa hal yang mendorong Acer menghadirkan lagi Predator di Indonesia?

Acer Predator Interview 1

Jawabannya tidak sulit ditebak. Menurut product manager Andreas Lesmana, pasar gaming di tanah air masih sangat menggiurkan. Kuantitasnya memang tidak setinggi produk mainstream, namun Acer melihat meningkatnya permintaan konsumen terhadap perangkat pendukung gaming secara konsisten.

Acer Predator Interview 10

Selanjutnya, untuk meningkatkan awareness gamer pada Predator sekaligus menyalip posisi para pesaingnya, Acer fokus pada sisi marketing. Sekarang mereka aktif dalam berbagai segmentasi gaming, contohnya adalah virtual reality, mengembangkan channel gaming, hingga melakukan kolaborasi bersama publisher game – setelah Riot Games, Acer kabarnya mulai melirik publisher lokal.

Acer Predator Interview 14

Device-device gaming Predator memang terkenal dengan performa tinggi dan harga yang premium, tersedia dalam berbagai pilihan: notebook, PC desktop, monitor, proyektor, gaming gear seperti keyboard dan mouse, bahkan hingga tas khusus gamer. Namun untuk 2017, Acer punya arahan baru, yaitu agenda buat membawa kapabilitas gaming mumpuni ke produk kelas menengah.

Acer Predator Interview 7

Acer Predator Interview 8

Lewat strategi tesrsebut, Predator tak lagi jadi satu-satunya brand gaming Acer di Indonesia. Laptop dan desktop Predator adalah produk buat hardcore gamer, yaitu perangkat-perangkat berspesifikasi sangat tinggi, umumnya dibanderol Rp 20 juta ke atas. Menariknya, ketersediaan teknologi Nvidia Pascal di notebook memungkinkan Acer meramu device non-Predator yang sanggup menangani game-game mainstream.

Acer Predator Interview 12

Membahas eSport, permainan-permainan multiplayer kompetitif merupakan judul terpopuler, tapi sebetulnya kita tidak membutuhkan komponen-komponen high-end untuk menjalankan mereka. Buat menunjang ranah eSport, Acer telah menyiapkan kejutan di tahun depan, sebuah konsep ‘Aspire rasa Predator’.

Acer Predator Interview 5

Mengkaji ranah hardcore gaming lebih rinci, product pre-sales manager Dimas Setyo bilang bahwa selain menghidangkan kinerja grafis dan olah data yang tinggi, perangkat di kelas ini juga harus memiliki kemampuan-kemampuan pendukung gaming: sistem pendingin andal, keyboard berfitur macro, monitor dengan teknologi Nvidia G-Sync, sampai keleluasaan upgrade RAM.

Acer Predator Interview 13

Sebagai contohnya, Dimas menunjukkan sejumlah pendekatan yang Acer implementasikan pada Predator 17. Untuk menyempurnakan pembuangan panas, notebook gaming ini dibekali Frostcore, yaitu pendingin tambahan yang bisa ditempatkan di slot optical disk drive. Lalu untuk casing-nya, Acer memilih bahan kombinasi plastik dan serat demi memastikan ia bisa bertahan dari sisi ’emosional’ para gamer.

“Jika memakai logam, laptop jadi lebih mudah bengkok dan baret,” kata Dimas.

Acer Predator Interview 11

Namun gamer tidak perlu memperlakukan perangkat Predator bak sepatu kaca. Dengan membelinya, user berhak memperoleh layanan after-sales premium, salah satunya adalah jasa servis on-site, berlaku di 79 kota dalam 34 provinsi. Jika terjadi apa-apa, teknisi – bukan consumer support biasa – akan siap membantu Anda.

Acer Predator Interview 4

Acer mengungkap hal menarik saat saya bertanya mengenai apa hero product di kelas Predator. Bukannya sekedar memasarkan perangkat yang berpotensi jadi best-selling, Acer fokus pada predikat VR Ready. Perlu Anda ketahui, kesiapan Acer suguhkan virtual reality tak sekedar pemenuhan sertifikasi kesanggupan menjalankan konten semata. Di bulan Mei 2015, tim asal Taiwan itu mengumumkan kerja sama dengan Starbreeze (developer The Cronicles of Riddick dan Payday 2) buat menggarap headset  StarVR.

Acer Predator Interview 6

Acer Predator Interview 9

Jadi itulah dia sejumlah strategi yang diterapkan Acer di momen invasi gelombang kedua mereka di pasar gaming Indonesia: menyajikan fitur lengkap dan performa tinggi di kelas hardcore serta jaminan gaming capable di level mainstream, menawarkan pilihan produk bervariasi demi memenuhi permintaan beragam kalangan gamer, serta tidak melupakan sisi layanan purna jual.

Saya pribadi sangat penasaran pada bagaimana Acer mengemas produk-produk gaming non-Predator setelah sebelumnya menyematkan titel ‘gaming‘ pada V Nitro. Selain Predator 21 X dan monitor berteknologi eye-tracking Z271T, Acer rencananya akan mengenalkan PC dan laptop gaming anyar di awal tahun 2017.

Terima kasih banyak pada tim Acer Indonesia atas kesempatan ini.

Teknologi Eye-Tracking dan Layar Curved Jadi Andalan Dua Produk Gaming Next-Gen Acer

Sempat hibernasi selama beberapa tahun, Acer akhirnya memutuskan buat ‘membangunkan’ Predator di penghujung 2015. Absennya perusahaan Taiwan ini dari segmen gaming nusantara membuat mereka sedikit tertinggal dari kompetitornya. Karena alasan itu, Acer perlu melakukan sebuah manuver besar demi memperlihatkan keseriusannya dalam kembali berkirprah di ranah ini.

Pertama-tama, mereka hadirkan lagi produk-produk hardcore gamer tahun lalu. Selanjutnya, Acer meresmikan Predator Store pertama di Indonesia di pertengahan 2016. Setelah pelan-pelan menyusul para rival, mungkin Anda sudah mendengar soal ‘gebrakan‘ yang Acer lakukan di IFA 2016 silam. Dan di minggu ini, Acer mengundang sejumlah media untuk menjajal dua produk next-gen mereka.

Predator Z271T 1

Kemampuan eye-tracking dan layar curved merupakan kesamaan dari dua perangkat tersebut, meski sebetulnya mereka sangat berbeda.

Predator Z271T

MSI tidak lagi jadi satu-satunya produsen gaming device di Indonesia yang memanfaatkan kecanggihan fitur eye-tracking Tobii. Acer membawa teknologi tersebut ke kelas DIY lewat monitor unik bernama Predator Z271T, mengombinasikannya bersama Nvidia G-Sync dalam konfigurasi teroptimal buat gamer PC.

Predator Z271T 4

Predator Z271T memang tidak mengusung desain ramping ber-frame tipis, namun setup-nya memberikan keunggulan bagi user. Monitor curved seluas 27-inci tersebut ditopang oleh stand fleksibel, memudahkan Anda menyesuaikan sudut agar permainan nyaman dipandang. Lalu di bagian bawah, Acer menyematkan modul pelacak gerakan mata besutan developer asal Swedia itu.

Predator Z271T 8

Di awal acara gathering tersebut, presales manager Acer Indonesia Dimas Setyo segera mengajak saya menjajal langsung kapabilitas eye-tracking Predator Z271T via mini game berjudul Blind Love. Permainan menantang Anda membantu petualangan singkat seekor tikus tanah dengan menyingkirkan penghalang serta hewan-hewan berbahaya menggunakan fokus mata.

Predator Z271T 3

Pengalamannya jauh lebih istimewa dari yang bisa saya ceritakan secara tertulis. Modul Tobii eye-tracking Z271T mampu membaca arah mata secara presisi, padahal saya tidak melakukan konfigurasi terlebih dulu. Mengenakan kacamata sama sekali tidak mengurangi tingkat keakuratannya, lalu monitor sanggup mendeteksi titik fokus di lokasi yang berdekatan – misalnya buat memutar sebuah objek.

Predator Z271T 7

Tanpa mengaktifkan fitur eye-tracking, Predator Z271T tetap merupakan monitor gaming mumpuni, mengusung tipe IPS LED 1920×1080 dengan tingkat kelengkungan 1800R dan color gamut sRGB 100 persen. Waktu responsnya sangat cepat, yakni 4ms GTG dan menyajikan refresh rate 144Hz. Viewing angle-nya luas (178 derajat), lalu pemakaiannya di waktu yang lama tidak membuat mata Anda cepat lelah karena monitor menyimpan fitur Bluelight Shield.

Predator Z271T 5

Selain itu, Nvidia G-Sync bertugas menyinkronkan GPU dengan refresh rate montor demi memastikan game Anda berjalan mulus: meminimalisir stutter dan keterlambatan input.

Predator Z271T 2

Predator 21 X

Acara ini juga merupakan tempat dipamerkannya Predator 21 X secara perdana di Indonesia, sebuah notebook gaming monster yang berada di batasan antara desktop replacement dan perangkat eksperimental. Di sana, Acer membubuhkan layar melengkung, keyboard mekanik, sepasang kartu grafis high-end Nvidia, prosesor Intel terbaru dan tak lupa eye-tracking Tobii Technology.

Predator 21 X 5

Predator 21 X 1

Walaupun sudah beroperasi, Predator 21 X tersebut merupakan unit prototype. Device belum mempunyai software Predator Sense, dan Acer juga belum menginstal permainan apapun sehingga performanya belum bisa ditakar. Laptop ini menghidangkan layar G-Sync melengkung seluas 21-inci beresolusi 2560×1920. Wujudnya sangat besar, dengan desain simetris berbumbu garis dan bidang bersudut tajam. Konon, bobotnya mencapai 8-kilogram.

Predator 21 X 4

Predator 21 X 2

Seperti MSI GT80 Titan, Acer menggunakan switch Cherry MX Brown di keyboard mekanik berpencayahaan RGB. Bedanya, ada lima tombol macro lagi di sebelah kiri papan ketik – profile-nya dapat Anda konfigurasi sendiri. Kemudian, solusi Acer untuk menyuguhkan keypad dan mousepad adalah lewat modul flip detachable, tersambung ke laptop via connector bermagnet. Baik sisi keypad dan mousepad turut dibekali LED RGB.

Predator 21 X 7

Predator 21 X 9

Predator 21 X 10

Di tubuh bongsornya, Acer menanamkan CPU Intel Core i7 generasi ke-7 ‘Kaby Lake’, dua buah GPU Nvidia GeForce 1080 via SLI, dan konfigurasi RAM hingga 64-gigabyte. Untuk ruang penyimpanan, Predator 21 X mendukung empat buah SSD ditambah satu hard disk. Demi memastikan komponen internal tetap sejuk, produsen memanfaatkan tiga kipas AeroBlade dipadu lima fan lagi dan delapan pipa pendingin.

Predator 21 X 8

Predator 21 X 11

Predator 21 X 6

Oh satu hal lagi: agar Predator 21 X dapat mengeluarkan seluruh kemampuannya, ia harus tersambung ke dua unit adaptor rakasa – lagi-lagi mengurangi level mobilitasnya.

Predator 21 X 3

Harga & ketersediaan

Rencananya Predator 21 X dan Predator Z271T baru akan tiba di Indonesia pada triwulan pertama 2017. Acer belum mengungkap info harga kedua produk, tapi dari rumor yang beredar, harga Predator 21 X boleh jadi mencapai Rp 100 juta. Lebih tinggi lagi dari Asus ROG GX700.

Predator

Ingin Tunjukkan Komitmen Pada Gamer Indonesia, Acer Resmikan Predator Store

Di tahun 2008, Acer memperkenalkan deretan PC desktop Aspire khusus gaming: Predator. Perangkat mempunyai ciri khas berupa chassis futuristis dan perfoma hardware mutakhir. Namun beberapa tahun setelah itu, brand Predator seolah-olah tenggelam di tengah ketatnya kompetisi produk gaming, tersaingi oleh beberapa rival senegaranya.

2016 ialah sebuah titik balik bagi Predator. Industri gaming kian matang serta tidak bisa lagi disepelekan, dan memanfaatkan momentum tersebut, Acer memperluas portfolio Predator. Kini tak hanya desktop, device gaming mereka meliputi notebook, tablet beserta gaming gear. Dan di minggu pertama bulan April 2016, Acer resmi membuka Predator Store pertama di Indonesia, berlokasi di Mangga Dua Mall lantai 2 No. 4B.

Acer Predator Store 15

Presiden Acer Indonesia Herbet Ang bilang, alasan mereka meresmikan Predator Store adalah sebagai bukti komitmen serta keseriusan Acer untuk mendekatkan diri pada kalangan antusias dan gamer hardcore di tanah air – atau konsumen yang memerlukan perangkat gaming mumpuni. Tapi mereka tak mau sekedar menjajakan produk, Acer ingin menyuguhkan pengalaman bagi para pengunjung.

Acer Predator Store 06

Caranya? Tepat di depan store, Anda dapat langsung melihat satu set device distingtif, disusun agar menyerupai simulator mobil balap. PC desktop Predator G6 menjadi jantung yang memompa tenaga, lalu monitor curved ultra-wide quad-HD berperan sebagai jendela ke ruang digital. Untuk sistem kendali, Acer menyertakan steering wheel dan pedal gas/rem/kopling lengkap.

Acer Predator Store 16

Di acara ini, Acer mendemonstrasikan Project CARS bersama setup simulator dan saya kebetulan berkesempatan menjajalnya beberapa kali. Kombinasi kartu grafis Nvidia GeForce GTX 980, prosesor Intel Skylake i7-6700K dan memori RAM sampai 64GB memastikan G6 tak kesulitan menangani Project CARS di resolusi 3440×1440. Memang tak ada frame rate counter, namun permainan berjalan sangat mulus tanpa ada slow-down sekalipun layar menampilkan belasan mobil serta dipenuhi efek visual.

Acer Predator Store 07

Acer Predator Store 14

Beralih ke lini portable, Predator 15 dan 17 merupakan notebook gaming primadona sang produsen asal New Taipei City itu. Keduanya dibekali teknologi Cooler Master demi menjaga temperatur internal tetap sejuk (sangat penting terutama di iklim tropis Indonesia), lalu FrostCore hadir sebagai solusi pendingin paling unik. Ia adalah sebuah modul kipas angin, dapat menggantikan optical disk drive, sangat berguna seandainya Predator 15/17 harus digunakan dalam durasi lama.

Acer Predator Store 12

Di website resmi, spesifikasi kedua notebook gaming tampak identik. Anda bisa memperoleh GPU Nvidia GeForce GTX 980M dan layar 4K. Tapi varian yang masuk ke Indonesia sedikit berbeda. Berbincang-bincang dengan seorang representasi Acer, mereka hanya menyediakan model full-HD, juga menyampaikan bahwa potensi UHD sebetulnya tidak terhidang maksimal di display belasan inci, dan keberadaannya tentu akan membebani hardware.

Acer Predator Store 05

Acer Predator Store 08j

Pembukaan Acer Predator Store juga menandai dimulainya penjualan Predator 8 di nusantara, sebuah tablet Android 8-inci spesialis gaming. Dipersenjatai Intel Atom x7 dan HD Graphics, fitur unggulan di handset ini terletak pada desainnya yang distingtif, speaker, dan layar. Wujudnya tak seperti tablet biasa, dengan tubuh logam bersudut; empat speaker Predator Quadio di sana diklaim sanggup mengeluarkan suara membahana; lalu panel full-HD menyajikan color gamut 100 persen NTSC.

Jika Anda membutuhkan sistem berperforma hampir menyerupai notebook gaming namun dengan desain yang tidak begitu menonjol, Acer menyiapkan Aspire V Nitro dan Aspire V15. Meski bukan anggota keluarga Predator, mereka turut menyimpan kapabilitas gaming. Aspire V15 cocok buat gamer casual ‘yang menginginkan pengalaman sensorik’, sedangkan V Nitro bisa digunakan oleh para gamer pro di arena esport.

Acer Predator Store 03

Acer Predator Store 10

Selain perangkat-perangkat ini, Acer menyiapkan tiga pilihan monitor gaming: Predator XB1 dengan layar 1080p 100% sRGB plus Nvidia G-Sync; monitor curved 35-inci Predator Z35; dan Predator X34, monitor melengkung 34-inci QHD berkemampuan overclock refresh rate hingga 100Hz. Jika monitor masih terlalu ‘standar’, tersedia pula proyektor khusus gaming, Predator Z650. Tanpa mengorbankan ketajaman (1080p lossless) dan kualitas warna (sRGB 100%), Anda mendapatkan layar seluas 100-inci di jarak 1,5m.

Acer Predator Store 11

Dibukanya Predator Store juga menandai kesiapan Acer menjamu layanan purna jual secara menyeluruh. Deretan device itu didukung oleh garansi selama tiga tahun, dan khusus perangkat Predator, ada tambahan satu tahun servis on-site eksklusif. Jaringan Acer Customer Service Center telah tersebar di 95 lokasi di 79 kota Indonesia.

Acer Predator Store 02

Duo Laptop Gaming Terbaru Acer Dilengkapi Sistem Pendingin Modular dan Audio Surround

Setelah memperluas lini Predator ke ranah mobile dengan tablet Predator 8 dan smartphone Predator 6, Acer kini kembali ke akarnya, yakni PC gaming. Dua laptop gaming terbarunya, Acer Predator 15 dan Predator 17, tak cuma mengemas spesifikasi yang wah, tetapi juga sejumlah fitur unik yang tak dimiliki pesaing-pesaingnya. Continue reading Duo Laptop Gaming Terbaru Acer Dilengkapi Sistem Pendingin Modular dan Audio Surround