Razer Luncurkan Kipas Pendingin untuk Smartphone, Ada Versi iPhone (MagSafe) dan Universal

Agar suatu perangkat gaming bisa konsisten kinerjanya, dibutuhkan sistem pendingin yang efektif, tidak terkecuali untuk smartphone. Problemnya, ponsel tidak punya cukup ruang untuk mengemas kipas yang bisa membantu membuang panas yang dihasilkan. Solusinya, kita butuh bantuan aksesori eksternal.

Kipas pendingin untuk smartphone sepintas mungkin terdengar konyol, tapi kategori produk ini sebenarnya sudah eksis sejak lama, dan sekarang Razer pun juga tidak ingin ketinggalan. Dijuluki Razer Phone Cooler Chroma, ini merupakan solusi pendingin yang dirancang untuk menemani smartphone selama sesi gaming berlangsung secara intensif.

Untuk menjalankan tugasnya, perangkat ini mengandalkan sistem pendingin termoelektrik, heat sink aluminium, dan kipas dengan tujuh bilah yang mampu berputar dalam kecepatan maksimum 6.400 RPM. Selagi bekerja, suara yang dihasilkan oleh kipasnya diklaim tidak akan lebih dari 30 dB. Tentu saja, sebuah aksesori gaming tidak akan lengkap tanpa adanya sistem pencahayaan RGB yang bisa diprogram.

Meski dirancang untuk perangkat mobile, aksesori ini tidak bisa dibilang portabel. Pasalnya, ia tidak memiliki modul baterai, dan harus selalu dicolokkan ke sumber listrik via kabel USB-C.

Mungkin Razer memang sengaja menargetkan produk ini untuk konsumen yang terbiasa bermain sambil ponselnya di-charge. Seperti yang kita tahu, skenario seperti ini sering kali berujung pada panas berlebih di bodi ponsel, terutama ketika harus menjalankan game-game yang berat macam Genshin Impact, dan itulah problem yang hendak diatasi oleh kipas pendingin smartphone besutan Razer ini.

Razer Phone Cooler Chroma hadir dalam dua versi; satu yang bisa menempel secara magnetis ke punggung seri iPhone 12 ataupun 13 (MagSafe), satu lagi yang dilengkapi penjepit universal untuk ponsel Android maupun iPhone yang tidak mendukung MagSafe. Keduanya sama-sama dijual seharga $60, atau kurang lebih sekitar 860 ribu rupiah.

Bukan, ini bukan aksesori smartphone teraneh yang pernah Razer buat, sebab mereka juga punya sarung jempol untuk gaming. Namun kembali lagi, kecil kemungkinan produsen menciptakan produk jika tidak ada pasarnya.

Sumber: The Verge.

Fjorden Hadirkan Grip dan Kontrol Kamera Lengkap pada iPhone Tanpa Menjadikannya Kelewat Tebal

Kualitas kamera iPhone sudah pasti bakal terus meningkat seiring berjalannya waktu. Yang sulit diubah mungkin adalah dari segi kenyamanan penggunaan, terutama jika dibandingkan dengan ergonomi yang ditawarkan kamera tradisional.

Pengguna bisa saja menggunakan aksesori hand grip, tapi ini jelas menambah ketebalan iPhone secara drastis, yang berarti sederhananya kita mengorbankan portabilitas demi fungsionalitas. Apakah selamanya harus seperti itu? Kalau melihat grip bernama Fjorden berikut ini, semestinya kita bisa menjawab tidak.

Pengembangnya mengklaim Fjorden sebagai grip yang sangat pocketable. Tebalnya cuma 10,7 mm, atau 21 mm jika dipasangkan ke iPhone 12 Pro yang dibalut case. Sebagai perbandingan, charging case milik AirPods juga punya ketebalan 21,3 mm. Jadi kalau Anda bisa menyimpan case AirPods di saku celana jin model skinny, berarti Anda juga bisa menyelipkan iPhone dan Fjorden tanpa kesulitan.

Selain tentunya menghadirkan tonjolan untuk memantapkan genggaman, Fjorden turut menyajikan sejumlah elemen kontrol kamera. Yang pertama adalah tombol shutter dua tahap, yang dapat diklik separuh untuk mengunci fokus, dan diklik penuh untuk mengambil gambar. Di sebelahnya ada kenop customizable, yang bisa diprogram untuk mengatur shutter speed, aperture, ISO, maupun berbagai parameter exposure lainnya.

Ketiga, ada tombol multi-fungsi yang dapat diprogram sesuai kebutuhan, bisa untuk mengaktifkan fitur portrait mode, mengganti antara kamera depan dan belakang, dan lain sebagainya. Terakhir, Fjorden juga memiliki tuas kecil yang dapat digunakan untuk berpindah-pindah dari kamera wide, ultra-wide, dan telephoto.

Fjorden kompatibel dengan aplikasi kamera bawaan iPhone, tapi pengembangnya tentu juga menyediakan aplikasi kameranya sendiri dengan fitur yang lebih lengkap. Alternatifnya, pengguna juga bisa menggunakannya bersama aplikasi ProCamera maupun Obscura. Case milik Fjorden juga kompatibel dengan lensa tambahan besutan Moment.

Namun pengembang Fjorden rupanya belum puas sampai di situ saja. Berpegang pada filosofi desain Bauhaus, pengembangnya juga ingin Fjorden punya fungsi ekstra, yakni sebagai kickstand yang adjustable, baik dalam orientasi portrait maupun landscape. Saat sedang tidak diperlukan, semisal ketika sedang berada di dalam mobil, Fjorden juga bisa dilepas dengan mudah dari case-nya.

Fjorden terhubung ke iPhone via Bluetooth, dan itu berarti pengguna juga bisa memakainya sebagai sebuah remote control selagi sedang tidak terpasang. Fjorden menggunakan baterai kancing standar CR2430, dengan klaim daya tahan hingga 12 bulan. Saat sudah habis, baterainya bisa dilepas dengan mudah untuk diganti dengan yang baru.

Saat ini Fjorden sedang menjalani kampanye crowdfunding di Kickstarter, dengan target pengiriman paling cepat pada bulan Februari 2022. Untuk bundel lengkap yang mencakup case, harganya dipatok paling murah 139 euro, atau kurang lebih sekitar 2,4 jutaan rupiah.

Aksesori Ini Sulap iPhone dan Apple Watch Jadi Kamera untuk Vlogging

Salah satu kegunaan Apple Watch adalah sebagai remote sekaligus viewfinder dari kamera iPhone. Jadi semisal Anda hendak mengambil selfie atau wefie menggunakan kamera belakang, Anda bisa meletakkan iPhone di atas tripod, lalu mengepaskan posisi dan menekan tombol shutter dari jauh menggunakan Apple Watch.

Alternatifnya, Apple Watch juga dapat menjadi aksesori yang sangat menarik bagi para vlogger dengan bantuan aksesori bernama Ulanzi ST-09 Phone Tripod Mount berikut ini. Wujudnya sangatlah sederhana, hanya berupa penjepit dengan lubang untuk dipasangi Apple Watch (tanpa strap) di belakangnya.

Setelahnya, pengguna tinggal membuka aplikasi Camera Remote di Apple Watch, dan sesi vlogging pun siap dimulai tanpa harus mengandalkan kamera depan. Selain dipegang begitu saja iPhone-nya, penjepitnya juga dapat dipasangkan ke monopod maupun tripod. Di sisi atas penjepitnya, terdapat cold shoe mount untuk menyambungkan aksesori tambahan macam mikrofon atau LED flash.

Satu hal yang perlu dicatat adalah perihal kompatibilitas. Di situsnya, dituliskan secara spesifik bahwa aksesori ini siap menampung Apple Watch Series 5 varian 44 mm. Secara teknis, satu-satunya model yang punya dimensi sama persis dengan Apple Watch Series 5 adalah Series 4. Apple Watch SE dan Series 6 di sisi lain sedikit lebih tipis – selisih 0,3 mm – sehingga tidak ada yang berani menjamin keduanya bisa benar-benar pas.

Kalau untuk smartphone-nya, apapun yang lebarnya tidak kurang dari 58 mm dan tidak lebih dari 89 mm dapat diakomodasi. Namun berhubung ini juga menyangkut Apple Watch, berarti yang kompatibel jelas cuma iPhone. Kuartet iPhone 12, termasuk halnya iPhone 12 Mini maupun iPhone 12 Pro Max, semuanya dipastikan kompatibel.

Dengan harga yang cukup terjangkau ($30), aksesori ini bisa menjadi kado yang lumayan menarik bagi para pengguna iPhone sekaligus Apple Watch. Belum lagi kalau ternyata sang pengguna memang hobi vlogging menggunakan iPhone kesayangannya, sebab sebagus apapun hasil rekaman kamera depan suatu smartphone, sudah pasti tidak bisa menyaingi kamera belakangnya.

Sumber: Gizmodo.

Ramaikan Tren Smartphone dengan Kamera Ultra-Wide, Moment Luncurkan Lensa Fisheye 14mm

Kamera ultra-wide di smartphone bukanlah barang baru, akan tetapi popularitasnya belakangan meningkat pesat berkat iPhone 11 dan iPhone 11 Pro yang hadir mengusung kamera dengan sudut pandang amat lebar tersebut. Maka dari itu, tidak heran apabila produsen lensa smartphone macam Moment langsung bergerak cepat.

Mereka baru saja merilis lensa anyar bernama Moment Fisheye 14mm. Dari namanya sudah kelihatan bahwa lensa ini punya sudut pandang yang luas, tepatnya seluas 170°, atau sekitar 40% lebih lebar ketimbang sudut pandang kamera ultra-wide bawaan iPhone 11.

Perlu dicatat, lensa fisheye umumnya harus berkompromi dengan distorsi, terutama pada garis-garis lurus. Untungnya aplikasi pendamping Moment di iOS sudah dirancang agar dapat mengoreksi distorsi secara otomatis ketika menggunakan lensa ini.

Moment Fisheye 14mm Lens

Selain punya sudut pandang lebih luas, lensa ini juga diklaim bisa menangkap gambar yang lebih tajam. Ini cukup wajar mengingat ada lebih banyak ruang ekstra untuk menempatkan elemen-elemen lensa, dan kebetulan di sini Moment telah menerapkan desain bi-aspheric, yang diyakini sangat optimal untuk smartphone.

Kalau melihat komparasi hasil jepretan menggunakan lensa ini dan kamera ultra-wide iPhone 11, perbedaannya langsung tampak signifikan. Satu hal yang membuatnya jauh lebih superior adalah fakta bahwa lensa ini duduk di atas kamera utama iPhone 11, bukan kamera ultra-wide-nya. Ini berarti hasil fotonya sudah pasti lebih baik karena memang sensor yang digunakan berbeda, dan pengguna juga bisa memakainya bersama fitur Night Mode.

Contoh hasil jepretan menggunakan lensa Moment Fisheye 14mm / Moment
Contoh hasil jepretan menggunakan lensa Moment Fisheye 14mm / Moment

Namun lensa ini akan jauh lebih menarik lagi apabila dipasangkan ke smartphone seperti Google Pixel 4, yang dinilai ketinggalan karena hanya mengemas kamera standar dan telephoto. Kapabilitas fotografi Pixel 4 yang luar biasa bakal semakin maksimal berkat bantuan satu focal length tambahan yang disuguhkan lensa ini.

Moment Fisheye 14mm Lens saat ini telah dipasarkan seharga $120. Untuk dapat menggunakannya, ponselnya tentu harus dibalut casing bikinan Moment terlebih dulu. Selain iPhone dan Pixel, kombo lensa dan casing ini juga kompatibel dengan sejumlah ponsel terbaru dari Samsung maupun OnePlus.

Sumber: PetaPixel.

Battery Case iPhone 11 dan 11 Pro Bikinan Apple Dilengkapi Tombol Fisik untuk Mengakses Kamera

Apple selama ini dikenal sangat terobsesi dalam hal desain. Jadi ketika mereka menelurkan produk yang buruk rupa, publik pun langsung gempar, seperti kasusnya saat mereka merilis battery case untuk iPhone 6S di tahun 2015. Di saat battery case lain terlihat normal, battery case resmi bikinan Apple justru terlihat seperti seekor unta.

Lucunya, Apple masih mempertahankan desain ini sampai sekarang. Lihat saja Smart Battery Case yang baru mereka rilis untuk iPhone 11 dan 11 Pro. Battery case memang sudah semestinya jauh lebih tebal daripada casing biasa, tapi seandainya Apple membuat tonjolannya merata dari atas sampai ke bawah, hasilnya bukan cuma battery case yang terlihat normal, melainkan juga yang mengemas kapasitas lebih besar.

Terlepas dari itu, Smart Battery Case untuk iPhone 11 dan 11 Pro ini punya satu detail yang cukup menarik. Di sisi kanan bawahnya, terdapat sebuah tombol fisik yang berperan sebagai tombol shutter kamera. Bahkan saat layar iPhone sedang terkunci, pengguna bisa menekan tombol tersebut untuk langsung masuk ke aplikasi kamera bawaannya.

iPhone 11 Smart Battery Case

Selagi di dalam aplikasi kamera, pengguna dapat menekan tombol tersebut untuk menjepret foto, baik menggunakan kamera belakang atau depan. Tekan dan tahan tombol itu, maka iPhone akan memulai perekaman video sampai kita melepas tombolnya – format yang Apple sebut dengan istilah QuickTake.

Apple tidak merincikan seberapa besar kapasitas baterai yang tertanam di dalam case ini, akan tetapi mereka mengklaim case ini bisa menyuplai hingga 50% daya baterai ekstra dalam posisi terisi penuh. Pengisiannya pun bisa dengan menggunakan wireless charger di samping kabel Lightning.

Apple saat ini telah memasarkan Smart Battery Case dengan banderol $129 untuk semua model, mulai dari iPhone 11 Pro Max sampai iPhone XR. Perlu dicatat, yang dilengkapi tombol shutter kamera tadi hanyalah case untuk iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max.

Sumber: DPReview.

Pictar Pro Hadirkan Kontrol ala DSLR pada Smartphone

Kita semua tahu betapa pesatnya peningkatan kualitas kamera smartphone dari tahun ke tahun. Namun sejak dulu yang tidak bisa diberikan adalah kemudahan pengoperasian menggunakan tuas dan kenop fisik, mengingat semuanya harus lewat sentuhan pada layar.

Untuk urusan itu, kita harus meminta bantuan aksesori. Salah satu yang cukup menarik adalah Pictar Pro, yang saat ini sedang ditawarkan melalui situs crowdfunding Kickstarter. Pictar Pro pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah kontrol kamera smartphone, baik iPhone ataupun Android.

Pictar Pro

Misi tersebut diwujudkan lewat sepasang kenop putar, satu untuk mengatur exposure compensation, satu untuk mengubah mode pemotretan. Tombol shutter dua langkah seperti di kamera biasa juga hadir, demikian pula tuas untuk mengatur zoom secara mulus, serta grip bertekstur untuk memantapkan genggaman.

Untuk menggunakannya, kita tinggal menyelipkan smartphone, lalu membuka aplikasi pendampingnya yang menawarkan pengaturan lengkap. Koneksi Bluetooth maupun USB tidak dibutuhkan, pengembangnya mengklaim Pictar Pro menggunakan teknologi gelombang suara untuk berkomunikasi dengan ponsel.

Pictar Pro

Pictar Pro dibekali baterai berkapasitas 1.400 mAh, dan ia rupanya bisa menyalurkan daya tersebut ke smartphone yang mendukung wireless charging. Saat terpasang pada Pictar Pro, smartphone bisa kita dudukkan di atas tripod, dan kita juga bisa menambahkan aksesori seperti flash maupun mikrofon eksternal via dudukan cold shoe.

Juga unik adalah aksesori opsional berupa viewfinder yang bisa dikempiskan ketika sedang tidak dipakai. Viewfinder ini akan menampilkan persis seperti yang tampak pada layar smartphone, namun karena harus membidik, pengguna jadi bisa melihat dengan lebih jelas di bawah terik sinar matahari.

Pictar Pro

Di Kickstarter, harga early bird yang ditawarkan untuk Pictar Pro adalah $129. Bundel bersama aksesori lain juga tersedia dalam banderol yang lebih mahal.

Sumber: PetaPixel.

Belkin BoostUp Wireless Charging Dock Dapat Mengisi Tiga Perangkat Buatan Apple Sekaligus

iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X yang dirilis tahun lalu adalah smartphone pertama Apple yang mendukung wireless charging. Begitu antusiasnya Apple dengan fitur tersebut, mereka juga sempat menyinggung soal wireless charger garapan mereka sendiri yang bernama AirPower, yang dirancang untuk mengisi ulang baterai tiga perangkat sekaligus: iPhone, Apple Watch, dan AirPods.

Sayangnya, hingga peluncuran iPhone XS, XS Max dan XR beberapa waktu lalu, AirPower tak kunjung diluncurkan. Menurut rumor yang berseliweran, Apple belum bisa mengatasi problem overheating pada AirPower, sehingga mereka memilih untuk terus bungkam soal perangkat tersebut, dan sampai sekarang tidak ada yang tahu apakah Apple masih berniat merilisnya atau tidak jadi sama sekali.

Belkin BoostUp Wireless Charging Dock

Ketidakjelasan ini dimanfaatkan dengan baik oleh produsen aksesori macam Belkin. Mereka baru saja mengungkap aksesori bernama BoostUp Wireless Charging Dock yang sanggup mengisi ulang tiga perangkat sekaligus, meski salah satunya bukan secara wireless. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar, yang di-charge secara wireless hanyalah iPhone dan Apple Watch, lalu satu perangkat sisanya menggunakan sambungan USB biasa.

Secara teknis, charger ini mampu mengisi iPhone yang kompatibel dengan kecepatan 7,5W. Untuk Apple Watch, sayang kapasitasnya cuma 5W/1A, demikian pula yang menyambung via USB – bisa Anda bayangkan sendiri betapa lamanya mengisi ulang iPad lewat sambungan USB-nya. Charger-nya sendiri menggunakan adaptor 45W.

Belkin PowerHouse Charge Dock / Belkin
Belkin PowerHouse Charge Dock / Belkin

Terlepas dari itu, yang ingin ditonjolkan adalah kepraktisan mengisi ulang tiga perangkat menggunakan satu charger saja, meski belum sepraktis sesumbar Apple terkait AirPower. Alternatifnya, kalau hanya perlu mengisi iPhone dan Apple Watch saja, ada PowerHouse Charge Dock yang lebih menyerupai docking charger tradisional dengan konektor Lightning.

Belkin berencana memasarkan BoostUp Wireless Charging Dock pada bulan Desember seharga $160, sedangkan PowerHouse Charge Dock lebih awal di bulan November seharga $100. Sekali lagi, keduanya bukanlah alternatif setara AirPower, tapi setidaknya penawaran Belkin ini tidak bersifat gaib.

Sumber: 9to5Mac dan PR Newswire.

Logitech Luncurkan Wireless Charger Sekaligus Stand untuk iPhone

Yang namanya wireless charger semestinya tidak menyusahkan konsumen mengingat teknologi tersebut memang dirancang demi kemudahan dan kenyamanan. Namun pada kenyataannya, ada banyak wireless charger di pasaran yang mengharuskan pengguna untuk meletakkan perangkatnya dengan hati-hati; miring sedikit, maka charging pun tidak akan berlangsung.

Hal itu tidak berlaku buat Logitech Powered Wireless Charging Stand. Sesuai namanya, ia juga merangkap tugas sebagai stand untuk smartphone, khususnya iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X. Logitech pun tidak lupa bilang kalau mereka memang bekerja sama dengan Apple dalam merancang produk ini.

Logitech Powered Wireless Charging Stand

Pada bagian depannya, kita bisa melihat penyangga berbentuk huruf “U” yang akan menahan posisi iPhone. Permukaannya dilapisi bahan karet supaya iPhone tetap mantap pada posisinya meski telah bergetar berkali-kali akibat notifikasi. Sudut kemiringannya persis 65º, yang menurut Logitech paling optimal untuk fungsi Face ID milik iPhone X.

Juga menarik adalah, perangkat rupanya dapat di-charge dalam orientasi landscape. Cukup letakkan dalam posisi miring di atas penyangganya itu tadi, maka pengguna dapat menonton video dengan nyaman selagi baterai perangkat terisi ulang secara wireless.

Logitech Powered Wireless Charging Stand

Perangkat ini memiliki output charging 7,5 watt (maksimum untuk iPhone), tapi cuma 5 watt untuk ponsel-ponsel lain. Charger dapat digunakan bersama ponsel lain selama dimensinya cukup dan tidak berbeda jauh dari ketiga model iPhone yang kompatibel. Bagi pengguna yang memasangkan casing pada iPhone-nya, Anda bisa memakai charger ini tanpa perlu melepas casing dengan catatan tebalnya tidak lebih dari 3 mm.

Berhubung ini masuk kategori aksesori iPhone, jangan terkejut kalau harganya mahal. Logitech memasarkannya seharga $70, meski itu sebenarnya tidak terpaut terlalu jauh dari wireless charger besutan Belkin atau Mophie yang desainnya standar.

Sumber: Logitech.

Susul Belkin, Mophie Juga Luncurkan Power Bank Khusus Pengguna Perangkat iOS

Bagi para pengguna iPhone, memiliki power bank berarti mereka juga harus siap sedia dengan kabel micro USB untuk mengisi ulang baterai portable tersebut. Namun belum lama ini Belkin menawarkan solusi yang jauh lebih elegan, yakni sebuah power bank yang mengemas port Lightning, sehingga pengguna iPhone hanya perlu membawa satu kabel saja selagi bepergian.

Belkin tentu tidak sendiri, sebab Mophie baru saja mengumumkan produk serupa. Namun kalau Belkin hanya menawarkan satu model, Mophie telah menyiapkan empat model sekaligus, yaitu Powerstation, Powerstation XXL, Powerstation Plus dan Powerstation Plus XL.

Mophie Powerstation XXL / Mophie
Mophie Powerstation XXL / Mophie

Powerstation dan Powerstation XXL adalah model yang standar, dengan perbedaan pada kapasitas dan jumlah port USB yang tersedia: Powerstation dengan kapasitas 6.040 mAh dan sepasang port USB, sedangkan Powerstation XXL dengan kapasitas 20.200 mAh dan tiga port USB.

Powerstation Plus (6.040 mAh) dan Powerstation Plus XL (10.000 mAh) di sisi lain sama-sama menawarkan kabel Lightning terintegrasi – meski menurut saya ini terkesan gimmicky, sebab yang saya cari dari lini power bank baru ini adalah perwujudan skenario di mana saya hanya perlu membawa satu kabel Lightning saja.

Mophie Powerstation Plus / Mophie
Mophie Powerstation Plus / Mophie

Namun khusus Powerstation Plus XL, setidaknya masih ada satu gimmick yang mungkin lebih berguna, yakni dukungan wireless charging. Ya, power bank yang satu ini bisa diisi ulang cukup dengan diletakkan di atas Qi wireless charger, meski ini berarti harga yang harus ditebus jelas lebih mahal.

Bicara soal harga, banderol resmi keempatnya adalah sebagai berikut:

Sumber: Mophie.

Spigen Luncurkan Casing iPhone dengan Desain ala iMac G3 dan iPhone Orisinil

Tidak terasa sudah 20 tahun sejak Apple pertama kali memperkenalkan iMac G3. Komputer all-in-one itu merupakan yang pertama mengemas port USB sebagai standar, meski dunia lebih mengenalnya lewat desain unik dan bodi plastik warna-warni nan semi-transparannya.

Wujudnya jelas terlihat kuno sekarang, akan tetapi terkadang nuansa retro itu bisa menjadi nilai jual tersendiri. Anggapan ini rupanya diamini oleh Spigen, yang baru-baru ini memperkenalkan casing iPhone dengan desain yang sangat terinspirasi oleh iMac G3, mulai dari warnanya sampai panel semi-transparan yang seakan menampilkan jeroan perangkat.

Spigen Classic C1

Casing bernama Spigen Classic C1 ini sejatinya terdiri dari dua lapisan yang terbuat dari bahan polycarbonate dan thermoplastic polyurethane (TPU). Lapisan yang dalam dengan motif jeroan perangkat bertugas meredam getaran ketika ponsel terjatuh, sedangkan lapisan luarnya yang terdiri dari bagian atas dan bawah menambah proteksi sekaligus mempermanis tampilannya.

Spigen Classic C1

Istimewanya, casing ini tergolong tipis. Saking tipisnya, iPhone 8 maupun iPhone X yang dipasangi masih bisa di-charge secara wireless. Sangat praktis ketimbang harus melepas casing setiap kali hendak meletakkan perangkat di atas wireless charger.

Spigen Classic One

Kalau desain ala iMac G3 bukan selera Anda, tersedia juga casing lain bernama Spigen Classic One. Yang ini mengambil inspirasi desain iPhone orisinil yang diperkenalkan di tahun 2007, dengan panel belakang dua warnanya yang sangat ikonik. Fiturnya sama persis seperti Classic C1, serta juga tersedia untuk iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X.

Bagi yang tertarik, Spigen saat ini tengah memasarkannya lewat situs crowdfunding Indiegogo. Selama masa kampanye, satu casing dihargai $25 (estimasi harga retail-nya $40), sedangkan yang lebih menarik adalah bundel dua casing sekaligus (Classic C1 dan Classic One) seharga $35 saja.

Via: SlashGear.