Mencoba Aplikasi Obrol, Layanan OTT Eksklusif dari Indosat Ooredoo

Indosat Ooredoo awal bulan ini baru saja meluncurkan sebuah aplikasi OTT (Over The Top) yang memiliki kegunaan untuk beragam aktivitas komunikasi, seperti chat, SMS, dan Telepon. Aplikasi yang dinamai Obrol tersebut eksklusif disediakan untuk para pengguna Indosat Ooredoo. Jika dilihat dari konsepnya, aplikasi ini adalah salah satu cara Indosat mengurangi ketergantungan penggunanya terhadap layanan OTT luar negeri. Saya berkesempatan mencobanya dan menurut saya aplikasi Obrol sangat layak digunakan. Kualitasnya tidak jauh berbeda dengan aplikasi pesan instan kebanyakan.

Belakangan ini operator telekomunikasi selain getol mempromosikan jaringan 4G juga sering melakukan inovasi lain dalam penggunaannya. Misalnya dengan mempromosikan aplikasi-aplikasi yang bekerja dan mendukung layanan 4G. Aplikasi Obrol, yang tersedia untuk platform Android dan iOS, adalah salah satunya.

Dari segi penggunaan aplikasi Obrol ini sama mudahnya dengan penggunaan aplikasi pesan instan kebanyakan. Pada tahap awal, pengguna diminta untuk mendaftarkan akunnya dengan menggunakan nomor aktif Indosat Ooredoo. Setelah menyelesaikan proses registrasi, pelanggan akan dihadapkan pada menu utama.

Selain chat dan telepon menggunakan jaringan internet (VoIP) ke sesama pengguna aplikasi Obrol, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan non pengguna melalui SMS dan telepon (menggunakan jaringan seluler). Untuk fitur ini Indosat Ooredoo menyediakan paket khusus, paket Obrol. Paket ini diklaim lebih murah terutama bagi yang berkomunikasi ke atau dari luar negeri.

Saya sendiri berikan kredit positif dari segi tampilan dan fungsi dasar chat yang disematkan. Tampilan aplikasi Obrol di desain sederhana dengan dominasi warna putih. Ikon-ikon menu juga ditampilkan tidak terlalu mencolok namun tetap terlihat eye catching.

Tampilan aplikasi Obrol
Tampilan aplikasi Obrol

Untuk fitur, sebagai aplikasi yang baru diluncurkan, Obrol tergolong lengkap. Selain memungkinkan pengguna saling berkirim pesan teks, fitur chatting-nya juga dilengkapi dengan fitur berkirim foto,lokasi, kontak, voice note. Bahkan sudah ada fitur voice call menggunakan jaringan internet. Saya sempat mencobanya dengan beberapa kerabat yang ditinggal di Jakarta dan Yogyakarta, suaranya jernih dan hampir tidak ada delay.

Aplikasi Obrol yang diluncurkan bersamaan dengan pembukaan gelaran Indonesia Cellular Show (ICS) ini memang sengaja dibuat untuk memberikan pengalaman baru bagi penggunanya. Dengan jargon all-in-one aplikasi, Obrol meringkas beberapa fitur komunikasi ke dalam satu aplikasi.

Tidak hanya itu, jika ditarik ke belakang soal hiruk-pikuk OTT dan pajaknya di Indonesia, bukan tidak mungkin Obrol akan menjadi alternatif untuk perlahan-lahan mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap aplikasi OTT dari luar negeri. Mengingat permasalahan mengenai pajak OTT sampai sekarang tak kunjung selesai.

Dari segi kualitas, baik aplikasi maupun jaringan yang digunakan saya rasa sah-sah saja menyebut Obrol sebagai pesaing OTT luar negeri. Selain produk dalam negeri, Obrol juga didukung oleh salah satu provider telekomunikasi terbesar di Indonesia. Hanya saja Obrol hanya bisa digunakan untuk pengguna Indosat Ooredoo, meski koneksi jaringannya bisa menggunakan jaringan selain milik Indosat Ooredoo.

Application Information Will Show Up Here

Pemerintah Kota Pekanbaru Gandeng Indosat Ooredoo untuk Solusi Smart City

Di hari jadinya yang ke 232, Pemerintah Kota Pekanbaru menghadiahi masyarakatnya dengan meluncurkan perpustakaan digital yang diberi nama i-Pekan. Aplikasi yang dikembangkan Aksaramaya, pengembang i-Jakarta tersebut juga akan dilengkapi dengan 4000 judul buku dalam bentuk digital yang dipersembahkan oleh Indosat Ooredoo. Tak hanya itu Pemerintah Kota Pekanbaru juga bekerja sama dengan Indosat Ooredoo untuk solusi smart city.

Untuk informasi, Aksaramaya membawa konsep media sosial ke sistem i-Jakarta. Dengan semangat menumbuhkan minat baca masyarakat, sistem ini tampaknya juga akan diadopsi di i-Pekan milik Pemerintah Kota Pekanbaru. Aplikasi i-Pekan ini diklaim akan menjadi aplikasi perpustakaan digital pertama di pulau Sumatera dengan koleksi buku terlengkap. Dengan hadirnya aplikasi ini Pemerintah Kota Pekanbaru berharap bisa mendorong minat baca masyarakat Pekan baru agar terwujud smart society yang menjadi salah adu pilar smart city.

Selain memberikan bantuan berupa buku digital Indosat Ooredoo juga menanda tangani kesepakatan dengan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk uji coba platform smart city dengan sistem Single Window City Dashboard. Nantinya sistem ini akan bisa dimanfaatkan untuk memantau situasi dan laporan masyarakat secara digital dalam satu layar.

Fitur-fitur yang ada di dalamnya meliputi fitur GIS untuk menampilkan data demografi ke dalam peta, integrasi aplikasi pemerintah kota (e-gov, e-tax dll) menjadi dalam satu dashboard, integrasi solusi cluster seperti smart light, smart cctv, smart bin dan smart traffic dengan IOT Controller dan fitur dispatch yang mampu mendelegasikan tugas ke pejabat pemerintah kota secara online.

Walikota Pekanbaru Dr H. Firdaus ST MT menjelaskan bahwa kesepakatan yang terjalin antara Pemerintah Kota Pekanbaru dan Indosat Ooredoo merupakan bukti bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru ingin meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengandalkan solusi ICT.

“Harapan kami dengan penerapan konsep smart city di Pekanbaru ini, pemerintah kota akan lebih cepat, lebih tepat, dan lebih transparan dalam memberikan layanan masyarakat yang jauh lebih baik”, ujarnya.

Sementara itu President & Director Indosat Ooredoo Alexander mengungkapkan pihaknya mendukung sepenuhnya penerapan smart city di Indonesia dengan menyediakan solusi City Dashboard untuk pemerintah kota.

“Komitmen Indosat Ooredoo adalah untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi ICT bagi pelanggan kami untuk mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Bagi Indosat Ooredoo, implementasi smart city adalah suatu lompatan layanan menuju masyarakat yang lebih baik, lebih aman, lebih nyaman, lebih transparan sehingga kami mendukung sepenuhnya penerapan smart city di Indonesia dengan menyediakan solusi City Dashboard sehingga pemerintah kota dan juga masyarakatnya dapat dengan segera mendapatkan manfaat smart city dan juga e-library i-Pekan untuk mendukung smart society ,” ujarnya.

HOOQ Resmikan Kemitraan dengan Tri, Indosat Ooredoo, dan Smartfren

Layanan video on-demand HOOQ hari ini mengumumkan kemitraan dengan Tri, Indosat Ooredoo dan Smartfren. Sebelumnya pengguna HOOQ, saat peluncurannya di Indonesia 14 April lalu, sudah bisa langsung menggunakan pulsa di jaringan Telkomsel dan XL Axiata untuk membayar biaya berlangganan bulanannya.

Nantinya perjanjian berlangganan antara HOOQ dengan Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo akan langsung tersedia untuk semua pelanggan seluler prabayar per akhir April, sedangkan dengan Smartfren di bulan Juni. Pelanggan dapat mengakses HOOQ untuk menonton film-film Indonesia, Asia dan Hollywood dengan biaya berlangganan Rp 49.500 per bulan tanpa memerlukan kartu kredit.

“Kemampuan berinteraksi merupakan pusat dari ekosistem digital. Kemitraan antara HOOQ dengan Hutchison 3 Indonesia, Indosat Ooredoo dan Smartfren akan memungkinkan jutaan penggemar film dan serial TV di Indonesia mengakses layanan video on-demand terbesar di Asia hanya melalui HOOQ,” kata Chief Executive Officer HOOQ, Peter Bithos.

Dari sisi mitra, Chief Sales Marketing Officer Tri Dolly Susanto mengungkapkan, “Kami sangat antusias bermitra dengan HOOQ yang memberikan pelanggan kami akses mobile untuk film-film Indonesia dan Asia. Kami optimistis bahwa layanan video on-demand ini akan memperoleh respons positif dari pelanggan kami mengingat teknologi 4G kini sudah tersedia di jaringan kami, dan 80% dari pelanggan kami adalah pengguna data pada smartphone dan perangkat mobile lainnya.”

Hal serupa juga ditegaskan oleh Alexander Rusli, Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo. Ia mengatakan, “Kami sangat bangga dapat bermitra dengan HOOQ untuk memberikan pengalaman digital video-on-demand. Kemitraan ini akan memungkinkan pelanggan Indosat Ooredoo untuk menikmati film favorit mereka dengan lebih mudah, lebih cepat dan sebagian besar hal itu karena didukung oleh sistem penagihan operator yang akan memudahkan pembayaran berlangganan melalui paket prabayar dan pascabayar.”

Untuk Smartfren, perjanjian baru akan dimulai akhir Juni 2016 mendatang. Senior Vice President Digital Service Smartfren Revie Sylviana menegaskan, “Smartfren selalu berkomitmen memberikan layanan terbaik di Jaringan 4G/LTE sehingga dapat memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan. Dengan menggabungkan cakupan Jaringan 4G/LTE kami di Indonesia dan layanan video on-demand dari HOOQ, pelanggan akan menikmati streaming film tanpa tersendat.”

Ingin mencoba layanan Hooq? Baca artikel cara bikin akun HOOQ di sister site kami, Trikinet.

Indosat Ooredoo Bawa Gelaran IWIC ke-10 di Ranah Global

Satu dekade sudah Indosat Ooredoo menjaga konsistensi program Indosat Oorede Wireless Innovation Contest (IWIC) yang digelar satu kali setiap tahun. Di dekade pertamanya ini, IWIC dibawa Indosat ke ranah global dengan mengusung tema #ChangetheWorld dan peserta dari belahan dunia lain pun kini bisa berpartisipasi. Tujuannya yakni ingin menunjukkan bahwa Indonesia juga adalah negara pembuat aplikasi mobile yang siap bersaing di kancah internasional.

Melalui keterangannya, Presiden Director dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli mengatakan, “Komitmen kami menjadi operator telekomunikasi terdepan di Indonesia dan membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Melalui IWIC, Indosat Ooredoo ingin mengajak pemuda Indonesia dan pemuda di belahan dunia lain untuk menciptakan ide dan aplikasi agar Indonesia bahkan dunia jadi lebih baik.”

Indosat mengklaim bahwa di gelaran ke-10 ini, IWIC telah berhasil mengumpulkan total 7.111 ide dan aplikasi mobile yang berpartisipasi. Ajang kompetisi tahunan dari Indosat Ooredoo ini sendiri telah dimulai sejak tahun 2006 silam.

Kategori yang jadi sorotan dan dapat diikuti dalam gelaran IWIC ke-10 ini adalah Special Category for Woman & Girls yang merupakan bentuk dukungan pemberdayaan perempuan dan Disabled Category bagi masyarakat berkebutuhan khusus. Selain itu ada juga kategori Kids, Teens, University Student and Public, dan Developers Category yang dapat diikuti oleh peserta sesuai jenjang usia.

Seluruh kategori nantinya akan berkompetisi untuk ide dan aplikasi di bidang Communications, Lifestyle, & Education, Multimedia & Games, Utility (tools, security, ideas or apps for disabled), tourism, dan Social Innovation.  Peserta dapat membuat ide dan aplikasi untuk diaplikasikan di sistem operasi Android, Apple, Symbian, Blackberry, dan Windows Phone.

Gelaran IWIC ke-10 sendiri telah resmi dimulai sejak 21 April 2016 dan akan berakhir pada 2 November 2016. Rangkaian kegiatan yang akan digelar di antaranya yaitu roadshow ke berbagai kampus di Indonesia, gathering dengan komunitas developer, Pesta Digital Anak Indonesia, Hackathon, dan Bootcamp menjelang final IWIC.

Indosat juga telah menyiapkan ragam hadiah bagi para peserta yang berhasil keluar sebagai pemenang, seperti uang tunai, gawai terbaru, hingga kesempatan untuk mendapat beasiswa. Untuk gelaran IWIC ke-10 kali ini, Indosat bekerja sama dengan Kompas Gramedia, Tech in Asia, Dicoding, Haruka Edu, Cody’s App Academy, dan Yayasan Cendikia Indosat.

Gandeng Indosat Ooredoo, Spotify Hadirkan Kurasi Musik Unik dan Lengkap

Mendengarkan musik sesuai dengan selera dan mood personal saat ini semakin lebih mudah pilihannya dengan hadirnya layanan streaming musik terpopuler di dunia, Spotify. Resmi hari ini diluncurkan, Spotify menawarkan 30 juta lagu yang dapat didengar secara gratis di Android, iOS, desktop dan PlayStation.

Bermitra dengan Indosat Ooredoo, Spotify ingin menawarkan kebebasan kepada penggemar musik di Indonesia untuk bisa bereksplorasi mendengarkan berbagai jenis musik dimana pun berada.

“Setelah hadir di Asia tahun 2013 silam, akhirnya Spotify hadir di Indonesia. Diharapkan dengan hadirnya Spotify bisa dinikmati oleh masyarakat di Indonesia yang ingin mendengarkan musik dengan cepat, aman dan tentunya legal,” kata Managing Director Spotify Asia Sunita Karun.

Kehadiran Spotify nampaknya memang sudah dinantikan bukan hanya pendengar musik di Indonesia namun juga musisi dan label musik di Indonesia. Dengan sistem kurasi semua artis yang ada di Spotify bisa langsung didengarkan secara streaming oleh pengguna sesuai dengan genre dan pilihan yang ditawarkan.

“Spotify membawa pengalaman dan kenikmatan bermusik ke suatu level baru. Belum ada sebelumnya cara lebih mudah atau menyenangkan untuk mencari musik yang disuka,” kata Sunita.

Spotify premium untuk pilihan lebih

Saat ini Spotify mengklaim telah memiliki jumlah pengguna sebanyak 75 juta di seluruh dunia, 30 juta subscriber, 2 miliar playlist dan telah tersebar di 59 negara. Spotify bisa diunduh dan dinikmati secara gratis selamanya untuk para pengguna, namun jika pengguna ingin berlangganan secara premium, bisa mendaftarkan dan membayar setiap bulannya sebesar Rp 49.990.

Tentunya banyak manfaat yang ditawarkan untuk pelanggan premium Spotify, seperti On-demand, Ads Free dan High Definition Audio. Untuk pelanggan premium semua musik yang sudah disimpan (save) juga bisa mendengarkan saat tidak memiliki koneksi data atau internet (offline).

“Dari banyaknya pengguna baru yang telah mengunduh Spotify ke mobile dan desktop, pada umumnya sebanyak 25% langsung menjadi pelanggan premium kami dan memanfaatkan fitur serta fasilitas yang ada,” kata APAC Director of Comms Spotify Jim Butcher.

Tersedia pilihan pembayaran beragam untuk pengguna yang ingin mendaftarkan Spotify premium, di antaranya adalah melalui kartu kredit, internet banking, Doku Wallet, serta jaringan Alfamart, Lawson, dan toko Dan+Dan di seluruh Indonesia. Sementara itu penagihan melalui provider telpon akan tersedia mulai beberapa  bulan depan sesuai rencana.

Dalam acara peresmian Spotify di Indonesia, turut hadir Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli. Dengan pilihan paket IM3 Ooredoo Freedom Combos semua pengguna Indosat Ooredoo dapat menikmati layanan streaming musik dengan harga paket Rp 24.999 hingga Rp 39.999.

“Dengan kartu dan pilihan paket Indosat, pengguna Spotify dan indosat tidak perlu khawatir akan kehabisan kuota saat mendengarkan Spotify di mobile dengan kartu indosat. Melalui Matrix Super Plan dan paket IM3 Freedom Combos Indosat Ooredoo memberikan kuota gratis bagi pengguna Spotify,” kata Alex.

Kurasi musik dan fitur pilihan

Selain menghadirkan kurasi musik yang lengkap dari musisi Indonesia hingga mancanegara, Spotify juga memiliki beberapa fitur menarik untuk pengguna. Seperti Karaoke, Trending, Sleep, Workout dan Running. Untuk fitur terakhir bisa di lihat langsung di pilihan Browse kemudian bisa langsung memilih fitur Running. Pilihan ini sangat tepat bagi penggemar olahraga yang secara rutin gemar melakukan jogging atau berolah raga di fitness center.

“Dengan memilih fitur Running, pengguna bisa memilih lagu sesuai genre yang diinginkan, aktifkan dan nantinya saat Anda mulai berlari musik akan disesuaikan dengan detak jantung Anda, semakin cepat Anda berlari semakin cepat nada musik yang akan dapat didengarkan di smartphone Anda,” kata Sunita.

Sementara itu untuk fitur Karaoke yang merupakan pilihan favorit pendengar di Asia, para pengguna dapat menikmati fitur karaoke dan menyanyikan lagu favorit hanya dengan menekan tombol “lyrics” pada aplikasi Spotify.

Untuk pilihan musik Indonesia keunikan dari Spotify dan tentunya yang membedakan dengan Apple Music dan lainnya adalah pilihan genre musik seperti Bali Lounge hingga musik Dangdut. Untuk memudahkan pengguna di Indonesia, tersedia juga versi bahasa Indonesia.

“Kami mencoba untuk memberikan pilihan yang unik, lokal dan diharapkan bisa diterima oleh seluruh pendengar musik Indonesia, musisi Indonesia melalui layanan streaming musik Spotify,” kata Jim Butcher.

Spotify palsu di iOS

Di hari peluncurannya Spotify Indonesia sempat diwarnai dengan hadirnya aplikasi palsu berbayar di Apps Store. Saya sendiri pengguna iOS sempat mengalami gangguan yaitu munculnya di halaman pertama Apps Store berupa aplikasi palsu dengan nama serupa dan logo yang hampir mirip dengan Spotify yang asli.

Menanggapi hal tersebut Sunita Kaur selaku Direktur Spotify untuk Asia mengucapkan permohonan maaf kepada pengguna iOS dan berjanji akan segera memperbaiki error tersebut secepatnya.

“Saya baru mendapatkan informasi pagi ini muncul aplikasi berbayar Spotify palsu di Apps Store, untuk itu kami minta maaf kepada semua pengguna iOS dan memastikan bahwa Spotify bisa diunduh gratis di android dan iOS,” kata Sunita.

Kehadiran Spotify meramaikan layanan streaming musik di Indonesia dan akan bersaing secara langsung dengan Apple Music, JOOX dan Guvera.

ATSI Umumkan Tiga Startup yang Diangkat Sebagai “OTT Nasional”

ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia) bulan Desember lalu menyatakan niatnya untuk membantu tiga startup Indonesia. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 11 Maret 2016 akhirnya proses seleksi selesai. Terpilihlah tiga startup yang akan dibantu ATSI. Tiga nama tersebut adalah Qlue, Catfiz, dan Sebangsa. Sebangsa menawarkan layanan media sosial, Catfiz menawarkan layanan pesan instan, sementara Qlue merupakan salah satu layanan media sosial/forum/pelaporan warga yang sudah diterapkan di beberapa kota, salah satunya Jakarta dan Bekasi.

Menanggapi pemilihan Qlue dalam daftar pilihan ATSI, CEO Qlue Rama Raditya mengungkapkan kebanggaannya. Ia optimis dengan adanya pembinaan ini Qlue berpeluang untuk digunakan secara nasional oleh kota-kota di seluruh Indonesia, bahkan tidak menutup kemungkinan Qlue bisa menjadi salah satu layanan OTT global.

Pemilihan OTT Nasional binaan ATSI dan Kemenkominfo ini dikatakan merupakan bagian dari komitmen mengembangkan talenta muda Indonesia yang memiliki komitmen dan idealisme untuk mengembangkan industri kreatif di tanah air.

ATSI sendiri terdiri dari Indosat Ooredoo, Telkomsel, XL, Hutchison 3 Indonesia dan Smartfren. Diungkapkan Ketua ATSI Alexander Rusli, OTT Nasional terpilih akan dibantu oleh para anggota ATSI berupa SMS blast ke pelanggan, penyebutan dalam materi promosi sesuai dengan program masing-masing operator, dan mengadakan joint event bersama untuk mendongkrak jumlah pelanggan.

“OTT Nasional tersebut akan benar-benar dilepas pembinaannya kalau jumlah pelanggannya sudah mencapai minimal 20 juta pelanggan,” ujar Alex.

Program OTT Nasional ini juga didukung Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia menyatakan OTT Nasional harus terus dipromosikan dan diperkuat sebagai bagian dari pembinaan di sektor industri dan ekonomi kreatif.

“Dukungan ATSI diharapkan dapat menjadi katalisator bagi perkembangan OTT Nasional. Perkembangan industri kreatif berbasis digital dalam negeri akan menjadi modal penting bagi bangsa Indonesia untuk bersaing di ranah global,” jelasnya.

OTT asing vs OTT Nasional

Kebetulan atau tidak, OTT Nasional diumumkan mendekati pengumuman regulasi yang memaksa OTT asing untuk mendirikan bentuk usaha tetap di Indonesia agar tetap bisa beroperasi. Regulasi tersebut dikabarkan akan rampung pada akhir Maret. Jika regulasi itu benar-benar disahkan maka layanan seperti WhatsApp, Facebook, Line, Twitter dan lain-lain wajib memiliki izin badan usaha tetap dan turut serta membayar pajak. Jika tidak mereka terancam tidak boleh beroperasi di Indonesia.

Jika boleh menebak, OTT Nasional ini disiapkan sebagai alternatif jika nantinya OTT asing tidak bisa memenuhi regulasi tersebut. Mengingat belum ada tanggapan atau informasi lebih lanjut tentang siapa yang bersedia (dan tidak bersedia) mengurus izin badan usaha tetap di Indonesia kemungkinan semua OTT asing akan diblokir masih terbuka. Kemudian OTT Nasional akan di-push sebagai pengganti.

Menjadi sebuah pertanyaan besar tentunya ketika tiba-tiba operator telekomunikasi bersama-sama membantu startup, lebih spesifik lagi OTT. Pasalnya tempo hari para operator ini sempat mengeluhkan para penyedia OTT asing yang berjalan di infrastruktur mereka tanpa memberikan kontribusi. Jadi apakah ini murni menaikkan industri kreatif Indonesia atau sekedar bisnis? Apakah ATSI bisa bersikap netral, dalam semangat netralitas Internet, untuk urusan OTT nasional vs OTT asing?

Indosat Ooredoo, Lintasarta, dan IBM Jalin Kemitraan untuk Suguhkan Solusi Korporasi

Indosat Ooredoo, bersama dengan anak perusahannya Lintasarta, melakukan kerja sama strategis dengan IBM dalam hal IT service. Kemitraan yang rencananya berjalan lima tahun ini berfokus pada menyediakan solusi IT bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Salah satunya dengan pemanfaatan data center Lintasarta.

Selain data center, kerja sama ini juga didukung oleh jaringan infrastruktur Indosat Ooredoo, tenaga penjualan dan basis pelanggan. Dengan pengalaman dari IBM solusi yang disasar terkait dengan data center, cloud, mobility, security, dan analytics. Kedua perusahaan juga dikabarkan akan membangun command center dan Security Operation Center (SOC) terintegrasi untuk melayani perusahaan dengan memonitor dan mengelola operasional IT mereka.

Dengan kerja sama ini pelanggan dari kedua perusahaan akan mendapat akses untuk secara bersama membangun solusi berbasis data center, cloud, dan akses untuk tergabung dalam IBM Cloud global, termasuk IBM Bluemix Platform as a Service (PaaS), yang akan membuat produktivitas DevOps lebih baik, dan juga akses ke IBM MaaS360 platform manajemen mobility enterprise berbasis cloud.

“Kami sangat gembira dengan kemitraan bersama IBM melalui Lintasarta ini, yang memiliki makna strategis tidak hanya bagi kita bersama, namun juga bagi para perusahaan dan bisnis di  Indonesia yang ingin meningkatkan kemampuan IT-nya untuk bisa memberikan layanan terbaik bagi pelanggan mereka. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi  kami untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, kami ingin membawa manfaat digital semaksimal mungkin bagi perusahaan dan bisnis di Indonesia yang memiliki pasar dengan pertumbuhan sangat pesat,” demikian disampaikan President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli dalam keterangan pers yang kami terima.

Sementara itu Chairman & CEO IBM Asia Pasific Randy Walker mengatakan bangga dengan kerja sama ini. Bersama-sama IBM, Indosat Ooredoo dan Lintasarta akan melakukan transformasi pada operasional yang selama ini ada di perusahaan-perusahaan di Indonesia.

“Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang ekonominya tengah berkembang, dan penggunaan perangkat mobile yang pintar menjadi terpadu, membuka kesempatan luas untuk bisnis. Untuk hal ini kami sangat bangga bekerja sama dengan Indosat Ooredoo dan Lintasarta untuk membantu pelanggan ikut dalam kekuatan dan fleksibilitas solusi berbasis data center dan cloud serta transformasi digital pada bisnis mereka,” terang Randy.

Hal senada juga diungkapkan President Director Lintasarta Arya Damar. Ia mengungkapkan dalam kerja sama ini Lintasarta dan IBM akan berupaya mempercepat penerapan solusi berbasis data center dan cloud di Indonesia.

“Memadukan inovasi global, kapasitas dan keahlian IBM dengan infrastruktur lokal, pengetahuan pasar dan jaringan Lintasarta, kami akan menyediakan jalur paling canggih untuk untuk transformasi digital klien kami,” tukas Arya.

Indosat Ooredoo Akomodasi Platform Slimduet Sebagai Solusi Distribusi SIM Virtual

Indosat Ooredoo sebagai salah satu pemain telekomunikasi Indonesia menawarkan solusi terkini yang memungkinkan penyediaan SIM prabayar secara virtual dengan menggandeng platform slimduet dari GreenRoam Alliance milik Taisys. Dengan solusi ini, turis asing yang datang ke Indonesia menggunakan kartu prabayar Indosat Ooredoo secara virtual menggunakan aplikasi slimduet.

Dikemukakan pada ajang Mobile World Congress (MWC) GSMA di Barcelona beberapa hari yang lalu, CEO Indosat Ooredeoo Alexander Rusli mengharapkan gagasan ini mampu membantu turis yang datang ke Indonesia untuk dapat membeli dan mengunduh kartu prabayar lokal Indosat Ooredoo lewat aplikasi slimduet. slimduet sendiri adalah ekosistem eSIM komersial pertama di dunia yang memungkinkan penyediaan SIM prabayar secara virtual milik perusahaan Singapura Taisys.

“Kami sangat gembira dengan kerja sama ini,  yang merupakan wujud dari komitmen kami untuk terus memberikan pengalaman digital kepada perlanggan melalui penyediaan solusi distribusi SIM card secara virtual untuk pelanggan, khususnya untuk para turis atau tamu mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Kami terus bertransformasi untuk menciptakan berbagai solusi dan inovasi digital, dan kami sangat bersemangat dalam menyediakan solusi  ini karena dapat memperluas peluang pasar dan bisnis kami,” kata Alex berdasarkan siaran resminya hari ini (26/2).

Memiliki 69 juta pelanggan di Indonesia, langkah ini dinilai sebaga upaya guna melayani 10 juta turis mancanegara yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya.

Chairman Taisys Jason Ho menambahkan, “Kami sangat menyambut Indosat Ooredoo sebagai anggota terbaru dari GreenRoam Alliance. Seluruh anggota Alliance memiliki akses ke produk dan solusi telco-centric yang komprehensif yang dirancang untuk membantu melewati tantangan pasar dan menciptakan sumber pendapatan baru melalui inovasi dan teknologi yang teruji. Kami yakin dua perusahaan akan bekerja sama untuk pengembangan bisnis ke depan.”

Sebelum kemitraan ini, kami turut memberitakan Indosaat Ooredoo yang menginisiasi tren eSIM yang mampu mengintegrasikan satu SIM card mampu beroperasi dalam koneksi jaringan seluler di lintas negara tanpa perlu menggantinya. Menggarap proyek ini, Indosat Ooredoo memilih operator dari Jepang DoCoMo.

Application Information Will Show Up Here

Didukung Google, Indosat Ooredoo Resmi Perkenalkan Servis Home Internet GIG

Meski tidak terlalu terekspos, beberapa orang mungkin sempat mendengar upaya Indosat memantapkan langkah di bidang penyediaan home internet. Sejak triwulan kedua 2015, mereka memperkenalkan GIG ke area-area ‘high residential‘ di Jabodetabek dan Bandung. Jumlah peminat yang terus meningkat membuat Indosat Ooredoo semakin percaya diri.

Baru pada tanggal 18 Februari 2016, Indosat Ooredoo mengumumkannya secara lebih resmi. Ditargetkan kepada konsumen rumahan, GIG menjanjikan satu hal simpel, yaitu laju internet sampai 1Gbps. Namun mereka tidak bermanuver sendiri. Indosat turut menggandeng Google buat menyempurnakan layanan mereka. Ada tiga produk Google yang menjadi pilar GIG: Chromecast, Chromebook dan Google Drive.

Indosat GIG 09

Dengan menjadi pelanggan GIG, Anda ditawarkan koneksi full fiber optic tanpa batas dan stabil mulai dari 15Mbps. Tim Indosat Ooredoo mengklaimnya sebagai internet rumah pertama yang betul-betul mencapai 1 gigabit per detik (atau 125MB per detik). Dari penuturan CEO Alexander Rusli, GIG ditujukan untuk menyuguhkan akses lebih baik dan lebih luas di tempat tinggal kita, sehingga anggota keluarga dapat menikmati hiburan bersama-sama.

Indosat GIG 01

Untuk membuktikan kecanggihannya, Chief New Business & Innovation Officer Prashant Gokarn melakukan demonstrasi speed test langsung dari panggung presentasi. Begitu dimulai, jarum indikator segera melesat ke posisi tertinggi. Dan hebatnya lagi, kecepatan unduh serta unggahnya terbilang setara (di demo, upload malah lebih cepat 13Mbps), dan ping cuma 2ms.

Indosat GIG 08

Sang CEO yakin GIG merupakan sebuah game-changer, ia optimis servis baru tersebut dapat mengubah cara khalayak berinteraksi dengan perangkat mereka. Sejauh ini pelanggan GIG dibebaskan buat mengakses segala jenis konten internet tanpa pemblokiran apapun, selama legal. Menjawab singkat pertanyaan saya mengenai fair usage policy, Alex berkomentar singkat, “Tidak ada FUP.”

Indosat GIG 07

Lewat GIG, Indosat Ooredoo mempunyai visi untuk ‘mengubah gaya hidup user agar lebih digital di tempat tinggalnya’. Lalu ketika anggota keluarga Indonesia kini cenderung asik sendiri dalam menikmati hiburan, via TV ataupun gadget, GIG diracik buat mengembalikan kebersamaan ke ruang keluarga.

Indosat GIG 05

Bersama dengan acara ini, Chromecast akhirnya mendarat di Indonesia. Perangkat sebesar ibu jari tersebut ialah media streaming, memungkinkan kita menayangkan konten smartphone atau tablet ke layar televisi, sehingga keluarga bisa menikmati video beresolusi tinggi dari YouTube dan layanan sejenis. Seorang representasi Google menunjukkan kemudahan pengoperasian Chromecast, dan berkat GIG, load video 4K berjalan sangat singkat.

Indosat GIG 03

Dengan mencolokkan Chromecast ke televisi, handset berperan sebagai unit remote. Pengguna dapat mengendalikan device selama berada dalam satu network Wi-Fi (tim Google belum menerangkan lebih lanjut mengenai ada atau tidaknya guest mode). Chromebook sendiri disajikan lewat paket berbeda, namun Google belum bisa memastikan apakah perangkat akan dipasarkan secara bebas di Indonesia.

Veronica Utami selaku Head of Marketing Google menjelaskan, mereka yakin internet cepat dipadukan bersama device yang tepat akan menghasilkan pengalaman maksimal. Google memprediksi, akan ada banyak hal menarik terjadi ketika banyak masyarakat memperoleh kedua faktor tersebut. Menguatkan tanggapan itu, Alexander berpendapat bahwa kombinasi semuanya dapat mendorong toknologi untuk menyatukan – bukan memisahkan – manusia.

Indosat GIG 02

Indosat Ooredoo memberikan sejumlah skenario pemakaian GIG oleh keluarga: Pertama, kecepatan tinggi memungkinkan ketiadaan buffering ketika video streaming, dan membuat kegiatan browsing jadi mulus; berbagai acara TV dan film anak bisa tersaji tanpa kendala; aplikasi hiburan serta edukasi dapat diunduh tanpa memakan waktu; kemudian para ibu juga lebih leluasa mencari resep makanan.

Terdapat beberapa tier bundel GIG by Indosat Ooredoo untuk menjangkau tiap-tiap kebutuhan konsumen: 15Mbps, 30Mbps, 100Mbps dan 1Gbps. Paket sudah termasuk biaya instalasi, modem fiber, home Wi-Fi, kuota tidak terbatas, layanan pelanggan 24/7, unit Chromecast dan bonus Google Drive 50GB. Di tier 100Mbps, satu buah Chromebook tersedia buat Anda.

Indosat GIG 10

Indosat Ooredoo sendiri belum mengungkap banyak info mengenai paket 1Gbps. Detail dapat diperoleh dengan menghubungi langsung customer support. Di acara peluncurannya, mereka juga tidak menyingkap tarif masing-masing tingkatan kecepatan GIG, hanya menyebutkan kisaran antara Rp 250 ribu sampai Rp 5,5 juta. Kita boleh berasumsi, 1 gigabit menuntut harga termahal.

Di tahun ini, Indosat Ooredoo berencana untuk memperluas layanan GIG ke kota-kota besar lain misalnya Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Makasar, Balikpapan, dan Bali; serta menggapai kawasan-kawasan komplek perumahan.

Indosat Ooredoo Luncurkan Platform Penyimpanan Berkas Incloud

Untuk membantu para pengguna menyimpan semua dokumen musik, foto hingga video dari smartphone, Indosat Ooredoo menghadirkan Incloud, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dari perangkat mobile secara online. Incloud tak jauh beda fungsinya dengan Dropbox dan disediakan gratis untuk pelanggan Indosat Ooredoo. Tidak disebutkan berapa kapasitas penyimpanan yang disediakan bagi setiap pelanggan.

Dengan menggunakan Incloud, pelanggan dapat memutar musik, menonton film, melihat album foto serta melakukan penyimpanan (backup) kontak dan membagikan berkas yang sudah disimpan secara online. Terdapat juga fitur auto-upload untuk semua foto atau video yang diambil dengan smartphone.

“Ini merupakan bagian dari perjalanan kami mewujudkan perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia yang menghadirkan inovasi digital bagi masyarakat, serta meningkatkan manfaat dan kemudahan dalam menunjang aktifitas sehari-hari pelanggan, utamanya untuk masa liburan akhir tahun sebentar lagi,” ujar Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Alexander (Alex) Rusli di Jakarta.

Untuk menggunakan Incloud ini, pengguna Indosat Ooredoo cukup mengunduh aplikasi Incloud melalui Google Play, Apple App Store, atau menggunakan versi peramban di alamat tautan berikut. Pendaftaran akun baru Incloud dilakukan menggunakan nomor Indosat Ooredoo sebagai nama akun.

Sebelumnya Indosat Ooredoo telah melakukan survei kepada konsumen bahwa ada sekitar 24% populasi yang ingin menggunakan aplikasi penyimpanan secara online. Dari data yang berhasil dikumpulkan, saat ini pengguna layanan cloud di seluruh dunia berjumlah sekitar 1,5 miliar dengan tingkat pertumbuhan sekitar 16% untuk tahun 2016.