Fintech for Creator Platform UpBanx Secures 74 Billion Rupiah Funding, Claiming Centaur Valuation in Its First Year

The fintech platform UpBanx, which aims to develop a digital banking platform for creators (or influencers) and brands, announced a pre-seed funding of $5.2 million or around 74 billion Rupiah, claiming a valuation of $120 million (centaur) within only 6 months of operation or 1 official month. The service alone is yet to accessible for public.

The current funding was participated by Y Combinator, Alpha JWC Ventures, Alto Partners Multi-Family Office, Number Capital, UBI Capital, Raffi Ahmad and Nagita Slavina, the creator network of Collab Asia and DRM (Digital Chain Maya), and a number of well-known angel investors.

It is also listed in the ranks of these angel investors, Melvin Hade (GFC Partner), Hendra Kwik (CEO of Fazz Financial), Hendoko Kwik (CEO of Modal Rakyat), Budi Handoko (CEO of Shipper), and Arya Setiadharma (CEO of Prasetia Dwidharma).

UpBanx was founded by Wafa Taftazani (ex-Googler and Co-Founder of Modal Rakyat), Hendri Wijaya, and Alif Jafar Fatkhurrohman. The company is part of the prestigious Y Combinator incubator batch W22 .

The CEO, Wafa Taftazani said, “We built UpBanx as an integrated platform for the creator economy and beyond. Apart from providing financial solutions, we will also facilitate seamless collaboration between creators and brands. In the near future, we will also act as a Web3 launch platform for creators. and brands, to help support fan engagement in new, innovative ways.”

UpBanx will be available in 2022. The concept is somewhat different from most digital banking. In order to join, participants must be creators on YouTube, Instagram, or TikTok. The curation criteria is yet to announce by the platform.

UpBanx will later use a banking license owned by BPR Sentral Mandiri and supported by Fazz Financial’s fintech ecosystem, including Modal Rakyat and Cashfazz.

There are not many digital banking platforms that specifically target niche markets. Previously, Hijra from Alami was also projected to be the first Islamic digital bank.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Platform Fintech untuk Kreator UpBanx Raih Pendanaan 74 Miliar Rupiah, Klaim Valuasi Centaur di Tahun Pertama Beroperasi

Platform fintech UpBanx, yang bertujuan mengembangkan platform perbankan digital untuk kreator (atau influencer) dan brand, mengumumkan perolehan pendanaan pra-pendanaan awal dengan nilai $5,2 juta atau sekitar 74 miliar Rupiah dengan klaim valuasi $120 juta (centaur) hanya dalam 6 bulan beroperasi atau 1 bulan berdiri resmi. Layanannya sendiri belum bisa diakses oleh publik.

Pendanaan kali ini diikuti Y Combinator, Alpha JWC Ventures, Alto Partners Multi-Family Office, Number Capital, UBI Capital, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, jaringan kreator Collab Asia dan DRM (Digital Rantai Maya), dan sejumlah angel investor ternama.

Termasuk di jajaran angel investor ini adalah Melvin Hade (Partner GFC), Hendra Kwik (CEO Fazz Financial), Hendoko Kwik (CEO Modal Rakyat), Budi Handoko (CEO Shipper), dan Arya Setiadharma (CEO Prasetia Dwidharma).

UpBanx didirikan oleh Wafa Taftazani (ex-Googler dan Co-Founder Modal Rakyat), Hendri Wijaya, dan Alif Jafar Fatkhurrohman. Mereka mengikuti inkubator prestisius Y Combinator batch W22.

CEO Wafa Taftazani mengatakan, “Kami membangun UpBanx sebagai platform terintegrasi untuk ekonomi kreator dan lebih luasnya. Selain menyediakan solusi keuangan, kami juga akan memfasilitasi kolaborasi yang lancar antara kreator dan brand. Dalam waktu dekat, kami juga akan bertindak sebagai platform peluncuran Web3 untuk kreator dan brand, untuk membantu fan engagement dengan cara baru yang inovatif.”

UpBanx bakal hadir tahun 2022 ini. Konsepnya agak berbeda dengan perbankan digital kebanyakan. Untuk bergabung, peserta harus menjadi kreator di YouTube, Instagram, atau TikTok. Belum diketahui bagaimana kriteria kurasi yang dilakukan platform nantinya.

UpBanx nantinya akan menggunakan lisensi perbankan milik BPR Sentral Mandiri dan didukung ekosistem fintech milik Fazz Financial, khususnya Modal Rakyat dan Cashfazz.

Belum banyak platform perbankan digital yang spesifik menargetkan pasar-pasar ceruk (niche). Sebelumnya Hijra dari Alami juga diproyeksikan menjadi bank digital syariah pertama.