AMD Luncurkan Prosesor Khusus Chromebook

Selain Windows dan MacOS, ada satu sistem operasi lagi yang saat ini digunakan oleh para pekerja kantoran. Google membuat ChromeOS yang saat ini sebagian besar menggunakan koneksi internet untuk bekerja. Hal tersebut pula lah yang menyebabkan Chromebook memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kedua sistem lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ternyata AMD saat ini sudah memiliki prosesor yang khusus dibuat untuk Chromebook. AMD mengumumkan prosesor mobile AMD Ryzen pertama dan  AMD Athlon terbaru untuk platform Chromebook dan memiliki kinerja 178% dari generasi sebelumnya. Prosesor ini merupakan hasil kerjasama AMD dengan Google yang menghasilkan prosesor seri C.

Ryzen 2

“Apakah pengguna sedang online, offline, bepergian atau di rumah, Chromebook berbasis prosesor AMD Ryzen dan prosesor Athlon menghadirkan perpaduan CPU, grafis, dan performa keseluruhan untuk tetap produktif serta kemudahan dalam pembelajaran jarak jauh dan bekerja jarak jauh yang memberikan pengalaman terbaik, ”kata Saeid Moshkelani, senior vice president and general manager, Client Compute, AMD. “Kami senang bekerja sama dengan Acer, ASUS, Google, HP dan Lenovo dimana secara signifikan memperluas jumlah Chromebook bertenaga AMD dan memberikan opsi yang lebih bertenaga dengan yang pertama dari banyak sistem Chromebook berbasis AMD Ryzen.”

Ryzen 7 3700C memiliki 4 core dan 8 thread yang memiliki clock 2,3 GHz dengan boost 4 GHz. Total cache yang dimiliki adalah 6 MB dan memiliki GPU dengan 10 inti. Selain itu adal Ryzen 5 3500C dengan core dan thread yang sama namun memiliki clock 2,1 GHz dan turbo boost sampai 3,7 GHz serta GPU dengan 8 inti. Terakhir adalah Ryzen 3 3250C dengan 2 corethread berkecepatan 3,5 GHz.

Selain Ryzen, AMD juga memiliki Athlon Gold 3150C yang memiliki 2 corethread berkecepatan 2,3 GHZ dan turbo boost sampai 3,3 GHz. Terakhir, prosesor Athlon Silver 3050C yang hanya memiliki dua inti saja dengan kecepatan 2,3 GHz dan clock boost 3,2 GHz. Semua prosesor yang diluncurkan untuk Chromebook ini memiliki TDP 15 watt.

Athlon 1

Spesifikasi dari semua prosesor tersebut adalah sebagai berikut

MODEL CORE / THREAD TDP

(Watt)

BOOST/BASE FREQ. (GHz) GPU CORES CACHE (MB)
AMD Ryzen™ 7 3700C 4C/8T 15W Up to 4.0 / 2.3 GHz 10 6 MB
AMD Ryzen™ 5 3500C 4C/8T 15W Up to 3.7 / 2.1 GHz 8 6 MB
AMD Ryzen™ 3 3250C 2C/4T 15W Up to 3.5 / 2.6 GHz 3 5 MB
AMD Athlon™ Gold 3150C 2C/4T 15W Up to 3.3 / 2.4 GHz 3 5 MB
AMD Athlon™ Silver 3050C 2C/2T 15W Up to 3.2 / 2.3 GHz 2 5 MB

AMD menjanjikan prosesor barunya ini untuk bisa digunakan pada Chromebook yang lebih tipis dan ringan. Selain itu, dengan menggunakan prosesor ini akan memperpanjang masa baterai Chromebook baru. Selain itu, kemampuan WiFi 6 serta Bluetooth 5 juga akan diberikan.

Chromebook dengan prosesor khusus ini akan diluncurkan oleh  Acer, ASUS, HP, dan Lenovo pada Q4 2020.

 

Huawei Umumkan Smartwatch Watch Fit, MatePad T10s, dan MateBook D15

Huawei telah meluncurkan tiga produk anyar di Indonesia. Kali ini bukan smartphone, melainkan jam tangan pintar Huawei Watch Fit untuk membantu para penggunanya tetap sehat di era new normal. Kemudian, tablet Huawei MatePad T10S terjangkau yang dirancang untuk belajar online dan laptop tipis powerful untuk bekerja berbasis AMD Ryzen 5. Berapa harga dan seperti apa spesifikasinya?

Huawei Watch Fit

huawei-watch-fit-smart-watch

Daya tarik utama dari smartwatch Huawei Watch Fit ialah daya tahan baterainya yang mencapai 10 hari untuk pemakaian normal dan 12 jam untuk workout + GPS nonstop. Pengisian dayanya hanya dibutuhkan 65 menit sampai 100 persen dan 5 menit pengisian dapat digunakan selama 1 hari.

Untuk desainnya, Huawei Watch Fit hadir dengan layar persegi panjang cukup besar dengan tepi yang agak melengkung di semua sisi. Ukurannya 1,64 inci dengan panel AMOLED, tingkat kerapatan pikselnya 326 ppi, dan dilengkapi fitur auto brightness.

Frame smartwatch ini terbuat dari polymer fiber yang tahan lama, berpadu dengan strap silikon yang tersedia dalam tiga warna yaitu graphite black, mint green, dan cantaloupe orange. Bobotnya sangat ringan hanya 34 gram dengan ketebalan 10,7mm.

Bagian software-nya, Huawei Watch Fit menjalankan Lite OS buatan Huawei dengan 130 lebih watch face dan widget yang bisa di-custom. Jam tangan ini mendukung 12 fitness course, dilengkapi demonstrasi dengan animasi latihan, dan 44 gerakan yang berbeda. Juga terdapat 96 mode latihan dan 11 mode profesional dan 85 mode custom.

Huawei Watch Fit dibanderol Rp1.399.000, fitur-fitur lainnya ialah TruSeen 4.0 untuk memonitor denyut jantung, pengukuran SpO2 untuk mengetahui konsentrasi oksigen dalam darah secara real-time, dan pelacakan periode menstruasi siklus bulanan. Kemudian ada TrueSleep 2.0 yang dapat mengenali 4 fase tidur, mendiagnosa 6 tipe gangguan tidur, dan ada lebih dari 200 saran peningkatan kualitas tidur, serta TruRelax untuk memantau stres.

Huawei MatePad T10S

Huawei-MatePad-T10s

Huawei MatePad T10S merupakan tablet terjangkau dibanderol dengan harga Rp2.599.000 dan dirancang untuk belajar online. Meski murah, spesifikasinya lumayan dan fitur-fiturnya cukup lengkap.

Tablet ini mengusung layar 10,1 inci dengan resolusi Full HD dalam rasio 16:10 yang menawarkan area kerja lapang. Bezel samping sekelilingnya cukup tipis yaitu 9,5mm dan screen-to-body rasionya mencapai 80%. Ketebalan bodinya 7,85mm, bobotnya 450 gram, dan 93 persen bagian belakangnya terbuat dari paduan aluminium.

Huawei MatePad T10S dilengkapi banyak fitur yang membuat aktivitas belajar, bekerja, dan hiburan menjadi lebih nyaman. Mulai dari Huawei ClariVu yang secara otomatis menyesuaikan kecerahan dan warna gambar. Mode eBook untuk pengamalan membaca lebih baik, perlindungan mata sertifikasi TUVRheinland, dan Parental Control untuk manajemen konten anak-anak.

Untuk audio-nya, mengandalkan 1620 high amplitude speaker yang lebih keras dan lebih dikit distorsi. Ada empat speaker Harman Kardon dan dilengkapi dengan software Histen 6.1. Fitur lainnya seperti Huawei MeeTime memungkinkan melakukan panggilan HD dan mendukung berbagi layar. Huawei Share yang memudahkan trasnfer file antara smartphone Huawei, laptop, tablet, dan printer dengan cepat hingga 150MBps.

Untuk dapur pacunya, Huawei MatePad T10S mengandalkan chipset Kirin 710A dengan CPU octa-core dan mendukung GPU Turbo. Berpadu dengan RAM 3GB dan penyimpanan internal 64GB. Pre-order Huawei MatePad T10S dibuka dari tanggal 1-15 September 2020. Khusus pembelian dalam masa pre-order, konsumen mendapatkan cashback hingga Rp350.000 dari harga MatePad T10s yang dijual Rp2.599.000.

Huawei MateBook D15

matebook-d15-s1-pc-1

Sebelumnya Huawei telah lebih dulu merilis MateBook D14 dengan proses AMD Ryzen 7 3700U yang dibanderol Rp10.499.000. Kali ini, Huawei membawa MateBook D15 tapi dengan prosesor AMD Ryzen 5 3500U dengan grafis Radeon Vega 8 sehingga harganya pun lebih murah yaitu Rp8.699.000.

Huawei MateBook D15 mengusung FullView Display 15 inci dengan panel IPS beresolusi Full HD dalam rasio 16:9 dan menawarkan sudut pandang 178 derajat. Bezel samping layar kanan dan kirinya sangat tipis, hanya 5,3mm sehingga menyuguhkan screen-to-body rasio 87 persen.

Layar tersebut dilengkapi fitur Eye Comfort untuk melindungi mata dengan mengurangi cahaya biru dan telah mengantongi sertifikais TUVRheinland. Lantaran bezel atasnya tipis, Huawei menempatkan webcam tersembunyi di keyboard.

matebook-d15-s4-pc-1

Selain itu, MateBook D15 juga dilengkapi dengan sensor sidik jari yang terintegrasi dengan tombol daya. Bodinya ringkas dengan ketebalan 16,9mm dan bobot 1,53 kg sehingga mudah dibawa bepergian.

Huawei juga membekalinya dengan sistem pendingin yang disebut Huawei Shark Fin Design 2.0. Di mana jumlah kipasnya 33% lebih banyak, performa kipas tunggal 27% lebih baik, dan aliran udanya 27% lebih lancar.

Keunggulan lain kapasitas baterai 56 Wh yang sanggup bertahan 6,6 jam untuk tugas office, 6,3 jam untuk nonton video 1080p, dan 6,2 jam untuk browsing. Lengkap dengan dukungan pengisian daya cepat, baterai akan terisi 53% dalam 30 menit lewat portable fast charger 65W USB Type-C yang ringan dengan berat 160 gram.

Huawei MateBook D15 tersedia dalam warna mystic silver dan sudah bisa dipesan lewat pre-order pada 1-10 September eksklusif di JD.id. Dengan harga Rp8.699.000, selama masa pre-order konsumen akan mendapatkan cashback hingga Rp1,7 juta dan bonus dengan total Rp1,3 juta berupa backpack, powerbank, mouse Huawei dan voucher belanja dari JD.id.

Apple Bakal Gunakan ARM pada MacBook 12 Inci

Pada Apple WWDC 2020 yang digelar bulan Juni yang lalu, terdapat beberapa pengumuman yang cukup mengejutkan. Dari sanalah tersiar kabar bahwa Apple akan berpisah dari Intel dan menggunakan cip ARM buatan mereka sendiri. Selain itu, sistem operasi MacOS Big Sur juga bakal memiliki dukungan terhadap instruksi ARM yang saat ini digunakan pada perangkat mobile.

Saat ini, tersiar kabar bahwa Macbook 12 inci yang akan datang bakal menggunakan CPU Apple yagn menggunakan instruksi ARM. Kabar tersebut justru datang dari para pemasok Apple. Prosesor yang biasa digunakan pada MacBook 12 inci dan yang bakal tergantikan adalah Intel Core Y yang memiliki pemakaian tenaga rendah.

A01A00_T_01_02

Prosesor yang bakal digunakan nantinya adalah Apple A14X Bionic. Prosesor tersebut juga bakal digunakan pada iPad generasi terbaru. Selain itu, untuk iPhone 12 bakal menggunakan cip A14 Bionic. Prosesr Apple A14X Bionic sendiri memiliki hasil benchmark yang cukup mengagumkan karena mendekati kinerja dari prosesor Intel Core i9-9980H.

Kabarnya, chipset yang satu ini bakal membawa peningkatan kinerja per watt yang cukup besar untuk MacBook 12 inci. Selain kinerja, daya tahan baterai yang digunakan juga akan meningkat. Apple menjanjikan daya tahan 15 sampai 20 jam dalam sekali pengisian daya. Tentunya, cukup terbayangkan seperti apa kinerja MacBook 12 inci terbaru dengan baterai yang cukup panjang tersebut.

Dengan begini, Apple juga tidak lagi menggunakan GPU buatan AMD. Hal tersebut tentu saja berkaitan erat dengan instruksi ARM yang digunakan pada chipset A14X Bionic. Berarti, Apple juga bakal menggunakan Graphics Processing Unit buatan mereka sendiri. GPU dengan kode Lifuka ini menjanjikan kinerja per watt lebih baik dan dapat digunakan untuk bermain game.

Chipset A14X Bionic nantinya bakal diproduksi oleh TSMC. Apple mendapat keuntungan karena TSMC sudah tidak lagi memproduksi chipset untuk Huawei HiSilicon setelah tanggal 14 September 2020. Hal tersebut berkaitan dengan keputusan pemerintah Amerika yang tidak memperbolehkan penggunaan teknologi Amerika untuk memproduksi chipset untuk Huawei. Prosesor yang satu ini juga kabarnya bakal mengisi kapasitas 5 nm milik pabrik pihak ketiga tersebut.

Sumber: ChinaTimes

Tips Memilih Laptop untuk Editing Video dengan Budget Rp10-20 Juta

Memilih laptop untuk mengedit video bukan perkara yang enteng. Sebab kalau sampai salah beli, bisa mengganggu pekerjaan yang sedang berjalan. Lantas faktor apa saja yang perlu diperhatikan?

Satu hal yang pasti, karena aktivitas editing video tergolong tugas yang berat, tentunya kita membutuhkan spesifikasi yang cukup tinggi. Namun bagaimana bila budget-nya terbatas, misalnya pada skenario ini sekitar Rp10 juta sampai paling mentok Rp20 juta.

Langsung saja, berikut rekomendasi dan tips memilih laptop untuk mengedit video.

Laptop Gaming Vs. Mainstream

Belakangan ini, banyak sekali laptop mainstream premium atau ultra thin dengan bodi ringkas, tipis, dan ringan tetapi cukup powerful dikisaran harga Rp10-20 juta. Contohnya ASUS ZenBook 14 UM425IA, Lenovo Yoga Slim 7, HP Envy x360 13, Huawei MateBook D14, dan banyak lagi.

Meski begitu, saya harus menekankan bahwa laptop ultra thin kurang cocok untuk mengedit video. Maksud saya tetap bisa digunakan untuk edit video, tapi kurang nyaman dan tidak akan optimal. Kenapa?

Sebab prosesor yang digunakan versi hemat daya atau biasanya U series (ultra-low power). Sementara laptop gaming meski bodinya relatif besar dan tebal, tetapi menggunakan prosesor H series atau high performance. Selain itu, laptop gaming juga memiliki sistem pendingin yang lebih baik sehingga lebih tangguh saat diajak kerja berat.

Intel Vs. AMD

Selanjutnya pertanyaan yang sering terlontar saat hendak membeli laptop ialah lebih baik mana laptop dengan prosesor Intel atau AMD. Soal performa, bisa dibilang prosesor AMD bisa bersaing dengan Intel. Saat ini, prosesor Intel Core memang masih mendominasi, namun penggunaan prosesor AMD Ryzen juga meningkatkan pesat.

Nah yang lebih penting adalah pastikan Anda membeli laptop dengan prosesor terbaru, berarti antara 10th Gen Intel Core H-Series dan AMD Ryzen 4000 H-Series. Karena dibanding generasi sebelumnya, perbedaan performanya cukup signifikan.

Bila budget-nya benar-benar terbatas, Intel Core i5 dan AMD Ryzen 5 masih cukup baik menangani aktivitas editing video. Namun untuk kenyamanan dan efisiensi kerja jangka panjang, sebaiknya langsung hajar Intel Core i7 dan AMD Ryzen 7.

Adapun soal GPU, direntang harga Rp10-20 juta biasanya tidak jauh-jauh dari NVIDIA GeForce GTX 1650Ti. Lebih tinggi dari ini lebih bagus, tapi biasanya harganya juga lebih mahal. Pastikan juga penyimpanan yang digunakan berbasis SSD, serta untuk ukuran RAM saya menemukan peralihan standar dari 8GB menjadi 16GB dan agar maksimal pastikan konfigurasinya dual-channel.

Layar Vs. Monitor

Kebutuhan gamer dan video content creator berbeda, laptop gaming dirancang untuk bermain game dan lebih mengutamakan panel dengan refresh rate tinggi. Sementara, yang dibutuhkan oleh video content creator ialah akurasi warnanya yang tinggi.

Solusinya bila produksi konten video Anda cukup serius, maka bisa investasi dengan membeli monitor eksternal. Kriteria monitor yang ideal ialah ukurannya 27 inci, sudut pandang luas, kedalaman warna 10-bit, serta memiliki rasio kontras asli dan rasio kontras dinamis yang baik.

Rekomendasi Laptop

Persaingan laptop gaming tahun ini bisa dibilang sangat ketat, beberapa produsen laptop langsung merilis produk mereka dengan versi Intel dan juga AMD. Biasanya, laptop dengan prosesor AMD harganya relatif lebih terjangkau. Berikut daftar rekomendasinya:

  • ASUS ROG Strix G15
  • ASUS TUF Gaming A15 FX506UI
  • Lenovo Legion 5/5i
  • Lenovo IdeaPad Gaming 3/3i
  • HP Pavilion Gaming 15
  • Dan lain sebagainya

Acer Day 2020 Digelar Sekaligus Luncurkan 4 Laptop Baru

Acara yang mungkin ditunggu-tunggu oleh mereka yang ingin membeli laptop sudah datang. Acer kembali menggelar Acer Day di tahun 2020 ini, sebuah acara yang memberikan banyak diskon dan hadiah pada saat membeli produk Acer. Selain memberikan hadiah, Acer juga menawarkan program lainnya mulai dari cashback hingga Rp2.000.000, free GoPay Credit, free gaming gearsfree preinstalled Office & Home Student 2019 dan juga tambahan garansi resmi hingga tiga tahun.

Foto 2 - Herbet Ang dengan Swift 3 Air 2

Acer ingin terus bisa menjadi bagian dari upaya pelanggan untuk tetap produktif di masa pandemi ini. Acer Day 2020 yang mengusung tema Bisa Produktif Terus, adalah kesempatan yang sengaja kami persiapkan bersama dengan mitra kerja kami di seluruh Indonesia, untuk bisa menawarkan program-program dan inovasi paling baik kepada pelanggan kami semua. Kami berharap, Acer Day 2020 dapat menjadi kesempatan terbaik untuk memiliki produk-produk unggulan kami, terus produktif dan disertai kesehatan untuk dapat berkarya,” kata Herbet Ang, President Director Acer Indonesia.

Pada acara yang sama, Acer juga memperkenalkan 4 buah laptop. Ke empat perangkat tersebut adalah Acer Aspire 5 Magical Color, Swift 3 Air 2, Swift 3 Ryzen 4000, dan laptop gaming Nitro 5 Ryzen 4000.

Aspire-5-Baru

Aspire 5 (A514-53) Magical Color merupakan laptop dengan warna yang unik. Baterai yang dipasang pada laptop ini memiliki daya tahan hingga 14 jam. Selain itu, Acer juga menanamkan Intel SSD Optane pada perangkat ini, yang akan meningkatkan kinerja HDD yang terpasang didalamnya. Lalu, pada laptop ini juga ditanamkan teknologi bernama Exo Amp Anenna yang memperkuat penerimaan WiFi sampai dengan 360 derajat.

Swift-3-SF313-52

Laptop selanjutnya adalah Swift 3 Air 2 (SF313-52) yang merupakan lini tipis dari Acer yang ditujukan untuk pengguna dengan gaya hidup dan bobot ringan. Laptop ini menghadirkan layar 2K dengan rasio 3:2 yang menghasilkan 18% view vertical yang lebih luas. Baterai yang terpasang mampu bertahan hingga 17 jam. Untuk kartu grafisnya, digunakan Intel Iris Plus dengan prosesor Core i5-1035G4. Terakhir laptop ini juga memiliki port Thunderbolt yang memiliki interface yang sama dengan USB-C.

Swift-3-SF314-42

Selain versi Intel, Acer juga memiliki Swift 3 Ryzen 4000 (SF314-42) yang menggunakan prosesor AMD Ryzen 5 4500U. Laptop yang satu ini memiliki fitur fast charging yang bakal mengisi baterai dengan cepat, 30 menit untuk 4-12 jam. Bobotnya yang hanya 1,2 kg ini membuat penggunanya tidak akan terkena sakit pinggang saat membawanya kemana-mana. Laptop ini juga sudah mendukung teknologi WiFi 6 sehingga akan mudah melakukan koneksi pada router yang mendukung.

Nitro-5-AN-55

Laptop terakhir adalah Nitro 5 Ryzen 4000 Series (AN515-44) yang masuk dalam lini gaming dan ditujukan untuk casual gamer. Pendinginan pada laptop yang satu ini pun memakai desain yang baru, di mana Acer meletakkan dua kipas secara terpisah pada sisi kiri dan kanannya dengan heatsink yang lebih tebal serta 4 buah lubang pembuangan panas pada sisi kanan, kiri, dan belakangnya. Kpias ini sendiri juga bisa ditingkatkan rotasinya dengan teknologi Acer CoolBoost, sehingga panasnya akan lebih cepat terbuang.

Storage laptop ini dapat di-upgrade sampai dengan 2TB SSD + 2TB HDD dengan dual slot SSD NVMe yang tersedia. Keyboard-nya memiliki desain warna warni RGB 4 zones. Layar dari laptop gaming ini mendukung refresh rate 144 Hz sehingga bisa menghadirkan frame rate tinggi tanpa tearing. 

Selama Acer Day 2020, konsumen akan mendapatkan penawaran cashback hingga Rp1.500.000. Pada laptopnya juga telah tersedia free Office & Home Student 2019 senilai Rp1.799.000juga garansi resmi tambahan hingga total tiga tahun. Acer Day 2020 sendiri dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus hingga 30 September 2020.

AMD Kekurangan Pasokan Prosesor, Padahal Sedang Meraih Sukses

Dengan lahirnya Ryzen, membuat lembaran baru bagi AMD untuk menjual prosesornya. Bagaimana tidak, saat ini kinerja dari prosesor AMD sudah bisa melebihi dari yang ditawarkan oleh pesaing utamanya, yaitu Intel. Hal tersebut berkat arsitektur baru yang mereka serta proses pabrikasi yang lebih kecil. Jadi selain lebih kencang dari generasi sebelumnya, daya yang digunakan juga lebih irit.

Intel sendiri juga sedang kesulitan dalam memproduksi prosesornya yang menggunakan proses pabrikasi 10 nm dan 7 nm. Hal ini membuat Intel harus kembali mengeluarkan prosesor dengan proses pabrikasi 14 nm. Namun apakah hal ini bisa membuat AMD menguasai pasar prosesor x86? Ternyata hal tersebut belum bisa dipastikan.

Asus AMD 13

AMD yang saat ini memiliki tahta kecepatan dalam prosesor x86 ternyata ada dalam posisi yang kurang nyaman. Memang, saat ini banyak sekali produsen laptop yang menawarkan produknya dengan menggunakan prosesor Ryzen. Akan tetapi, ternyata pasokan prosesor itu cukup tertunda dari TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company). Hal tersebut juga diperparah dengan kondisi pandemi COVID-19 yang mengacaukan seluruh rantai pasokan.

Menurut sebuah pemasok komputer asal Jerman yang dikutip oleh Slashdot melalui PCPer, AMD bakal kekurangan pasokan khususnya Ryzen 7 4800H. Hal ini akan berlanjut hingga akhir bulan September 2020. Hal tersebut dibuktikan oleh HP, Acer, dan Lenovo yang menawarkan laptop dengan prosesor AMD dengan Ryzen 3 dan 5 saja. Kondisi ini juga membuktikan kenapa konsumen tidak bisa membeli Ryzen 4000G secara terpisah tanpa satu sistem desktop penuh.

AMD Ryzen_2

Peluncuran konsol game XBox dan Playsation ditengarai sebagai salah satu penyebabnya juga. Seperti yang kita ketahui, kedua konsol tersebut menggunakan prosesor AMD pula. Hal ini menunjukkan bahwa AMD harus menyediakan prosesor mereka dalam jumlah yang besar saat peluncuran kedua konsol game tersebut dan hal ini menjadi fokus TSMC untuk kapasitas produksi prosesor AMD Ryzen.

Oleh karena kelangkan ini, AMD berharap untuk bisa menggandakan kapasitas produksi wafer mereka di pabrik TSMC pada tahun depan. Jadi, kemungkinan laptop dengan prosesor Ryzen 4800H akan banyak ditemukan di pasaran pada tahun 2021. Namun jika saat ini Anda menemukan laptop dengan prosesor AMD 4800H di pasaran, tidak ada salahnya untuk membelinya karena kelangkaan tersebut.

Sumber: PCPer, Slashdot, Reddit

Mini PC Asus PN50 Unggulkan Prosesor AMD Ryzen 4000 U-Series yang Dibekali GPU Terintegrasi

Pasar laptop belakangan ini dibanjiri oleh produk-produk yang ditenagai prosesor AMD Ryzen Mobile 4000 Series. Dalam waktu dekat, sepertinya tren yang serupa juga akan merambah segmen mini PC. Salah satu pelopornya adalah Asus, yang baru saja meluncurkan mini PC seri PN50 berbekal prosesor Ryzen Mobile 4000 Series.

Secara fisik, perangkat ini kelihatan sangat identik dengan seri PN60 yang mengusung prosesor Intel ber-TDP 15 W. Dimensinya sangat mungil di angka 115 x 115 x 49 mm, dan bobotnya hanya berkisar 0,7 kg. Saking kecilnya, perangkat ini datang bersama VESA mount kit sehingga bisa dipasangkan ke belakang monitor.

Namun seperti yang sudah disebutkan, jeroan PN50 mengandalkan platform besutan AMD, spesifiknya lini Ryzen 4000 U-Series yang mengemas GPU terintegrasi. Total ada empat varian PN50 yang bakal ditawarkan, masing-masing dengan rincian prosesor sebagai berikut:

Core/Thread Clock Speed (Base/Boost) Cache GPU GPU Clock Speed
Ryzen 7 4800U 8/16 1,8 GHz / 4,2 GHz 12 MB Vega 8 1.750 MHz
Ryzen 7 4700U 8/8 2 GHz / 4,1 GHz 12 MB Vega 7 1.600 MHz
Ryzen 5 4500U 6/6 2,3 GHz / 4 GHz 11 MB Vega 6 1.500 MHz
Ryzen 3 4300U 4/4 2,7 GHz / 3,7 GHz 6 MB Vega 5 1.400 MHz

Asus PN50

Semua prosesor itu punya TDP cuma 15 W, wajar mengingat AMD merancangnya untuk dipakai di ultrabook. Namun meskipun TDP-nya sama seperti prosesor Intel yang dipakai di seri PN60, keempat prosesor Ryzen ini tentu punya kinerja grafis yang jauh lebih unggul, dan jika memilih varian termahalnya, performa multithreading-nya juga lebih superior berkat jumlah core dan thread yang lebih banyak.

Keempat prosesor itu bisa ditandemkan dengan RAM DDR4-3200 berkapasitas maksimum 64 GB, serta storage tipe SATA 2,5 inci dan M.2 2280 SATA/PCIe sekaligus. Terkait konektivitas, selain mengemas modul Wi-Fi 6 Intel AX200, Asus PN50 dilengkapi sederet port di sisi depan dan belakangnya. Pada bagian depan, ada port USB-C 3.2 Gen 2, port USB-A 3.2 Gen 1, 3-in-1 card reader, beserta jack audio.

Asus PN50

Beralih ke belakang, PN50 mengemas port HDMI 2.0, port USB-C 3.2 Gen 2, port Gigabit Ethernet, sepasang port USB-A 3.2 Gen 1, dan satu port tambahan yang bakal berbeda di setiap kawasan (pilihannya antara DisplayPort 1.4, COM, VGA, atau LAN). Secara total, Asus PN50 bisa disambungkan ke satu layar 8K 60 Hz, atau empat layar 4K 60 Hz via port HDMI, DisplayPort, dan sepasang port USB-C.

Belum diketahui kapan perangkat ini akan Asus bawa ke Indonesia dan berapa harganya. Di Inggris, Asus PN50 dibanderol paling murah £275 (Ryzen 3 4300U), sedangkan yang paling mahal dijual seharga £500 (Ryzen 7 4800U). Perlu dicatat, harga itu belum termasuk RAM dan storage sama sekali.

Sumber: AnandTech.

[Review] Lenovo Legion 5 AMD Ryzen 4000 H-Series, Kelas Menengah Untuk Gamer Esports dan Video Editor

Pada bulan Juni lalu, Lenovo meluncurkan laptop gaming Legion 5i di Indonesia, bersama dengan IdeaPad 3i. Tambahan ‘i’ menandakan bahwa perangkat tersebut ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-10. Namun, Lenovo juga menyediakan versi yang diotaki oleh AMD Ryzen 4000 series.

Sebelumnya saya telah mengulas Lenovo IdeaPad Gaming 3i dengan prosesor Intel Core i7-10750H, kali ini saya kedatangan Lenovo Legion 5 dengan AMD Ryzen 5 4600H. Bila Anda ingin tahu kemampuan Lenovo Legion 5 untuk bermain game, sudah dibahas cukup lengkap pada artikel review Lenovo Legion 5 di Hybrid.co.id. Di sini saya akan mengupas bukan dari perspektif seorang gamer, melainkan sebagai content creator.

Saya pikir bukan rahasia lagi, kalau laptop dengan titel ‘gaming‘ juga menjadi pilihan utama bagi para content creator sebagai mesin pembuat konten. Aktivitas kreatif seperti editing foto maupun video, desain grafis, dan lainnya, juga menuntunt kekuatan CPU dan GPU yang tinggi. Langsung saja, berikut review Lenovo Legion 5 selengkapnya.

Desain

review-lenovo-legion-5-5

Bila dibandingkan dengan IdeaPad Gaming 3i yang belum lama ini saya review, secara estetika desain Legion 5 terlihat lebih berkelas. Maklum posisi Legion 5 memang berada di kelas menengah, bukan entry-level. Unit yang saya tes berwarna hitam keabu-abuan dengan finishing matte. Lenovo menyebutnya Phantom Black dan memberikan kesan profesional.

Sebagian besar kontruksi tubuhnya terbuat dari material plastik dan build quality-nya cukup solid. Kerangka bentuknya minimalis dan terkesan low profile, tak seperti kebanyakan laptop gaming yang tampil garang dan mencolok dengan pernak-pernik lampu RGB.

review-lenovo-legion-5-4

Di bagian depan ditemukan tulisan Lenovo kecil yang dibingkai persegi panjang dengan motif silver di pojok kiri atas. Serta, tulisan Legion yang khas berukuran sedikit lebih besar di pojok kanan bawah dengan efek khusus saat terkena pantulan cahaya atau dilihat pada sudut-sudut tertentu.

Untuk atribut konektivitasnya, di sebelah kanan terdapat port USB Type-A 3.1 Gen 1, tombol Novo, dan led indikator daya. Sementara, di sisi kiri hanya terdapat port USB Type-A 3.1 Gen 1 yang alwasy on dan port headphone. Mereka diapit oleh lubang ventilasi udara di ujung kanan dan kirinya.

Sisanya Lenovo menempatkannya di bagian belakang. Meliputi port RJ45 ethernet, USB Type-C 3.1 yang mendukung display port, dua USB Type-A 3.1 Gen 1, HDMI, power input, dan slot Kensington lock. Lalu, untuk konektivitas nirkabelnya mendukung WiFi 6 802.11AX (2×2) dan Bluetooth 5.

Keyboard

review-lenovo-legion-5-9

Sebagai laptop gaming, keyboard memiliki peranan penting dalam menyuguhkan pengalaman gaming yang memuaskan. Lenovo pun membawa keyboard yang disebut Legion TrueStrike berukuran penuh dengan number pad dan punya tombol panah cukup besar yang letaknya agak menjorok ke bawah sehingga mudah digunakan.

Keyboard Legion TrueStrike ini memiliki desain soft landing dengan jarak antar tombol 1,5mm dan tiap tombolnya dilapisi anti-oil coating. Saat jemari menekannya, terasa mantap tapi tidak kaku dan punya sensasi taktil yang responsif terhadap tekanan jari.

Selain itu, keyboard juga telah mengemas fitur anti ghosting 100% dan N-Key Rollover (NKRO). Kedua fitur ini memastikan kontrol yang membutuhkan kombinasi beberapa tombol dapat berfungsi dengan baik sebagai input.

Bagi content creator, fitur tersebut juga dapat mendukung pekerjaan. Sebab kita dapat mempercepat waktu mengedit dengan memanfaatkan shortcut menggunakan kombinasi tombol tertentu. Berkat ukuran tiap tombol yang cukup besar, aktivitas mengetik cepat juga dapat dilakukan dengan nyaman.

Tak ketinggalan keyboard Legion 5 hanya dilengkapi dengan lampu backlight berwarna putih, meski tersedia juga opsi dengan RGB 4-zone. Di atas keyboard ditemukan tombol power dengan indikator LED yang berubah warna sesuai thermal mode yang dipilih.

Lenovo menyediakan Q-Control yang memungkinkan pengguna untuk beralih ke thermal mode, caranya dengan menekan kombinasi tombol Fn+Q. Mode performance berwarna merah, balance dengan warna putih, dan juga quiet warna biru. Lalu, touchpad-nya sudah didukung dengan Windows Precision Driver.

Layar

review-lenovo-legion-5-12

Lenovo Legion 5 mengusung layar yang cukup lapang yakni 15,6 inci ditopang resolusi Full HD (1920×1080 piksel). Ukuran yang tidak terlalu besar tapi juga tidak kecil, sudah cukup ideal untuk bermain game dengan nyaman dan juga enak buat editing video.

Di sisi lain, kita harus sedikit kompromi dengan dimensi dan beratnya. Legion 5 masih sangat memungkinkan untuk dibawa bepergian, tapi sesekali. Engsel layarnya yang bisa dibuka hingga 180 derajat yang mungkin sewaktu-waktu bisa berguna saat berkolaborasi dan bingkai layarnya ralatif cukup tipis.

Unit yang saya review menggunakan panel IPS dengan refresh rate 120Hz dan mendukung 45% NTSC. Di bagian atas layar terdapat webcam dengan notch dan dilengkapi dengan fitur TrueBlock privacy shutter untuk melindungi privasi pengguna. Notch ini membantu kita membuka layar dengan satu tangan.

Saya pribadi cukup puas dengan visual yang disajikan dan sebagai laptop gaming saya juga tidak berharap layar Legion 5 memiliki rasio kontras asli dan rasio kontras dinamis yang tinggi. Jelas untuk produksi konten yang lebih serius kita akan membutuhkan monitor eksternal.

Keluhan saya adalah tingkat kecerahan layarnya maksimum hanya 250 nits. Hal ini membuat aktivitas bermain game dan bekerja di luar ruangan yang cerah bakal kurang nyaman.

Hardware & Performa

review-lenovo-legion-5-13

Unit review Lenovo Legion 5 yang saya tes ditenagai oleh prosesor mobile AMD Ryzen 4000 H-series atau seri performa. Tepatnya menggunakan AMD Ryzen 5 4600H dengan GPU NVIDIA GeForce GTX 1650Ti 4GB GDDR6. Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z sebagai berikut:

Sekedar informasi, prosesor AMD generasi terbaru ini diproduksi menggunakan metode fabrikasi 7nm dan yang digunakan pada Legion 5 memiliki konfigurasi 6 core dan 12 thread. Didukung RAM DDR4-3200 (1600 MHz) 16GB dengan konfigurasi dual-channel (2x 8GB) dan penyimpanan PCIe SSD 512GB.

Berdasarkan hasil benchmark, kombinasi tersebut ternyata kurang lebih sama kencangnya dengan IdeaPad Gaming 3i yang sebelumnya saya review. Dengan prosesor Intel Core Core i7-10750H dengan 6 core, 8 thread, NVIDIA GeForce GTX 1650 4GB GDDR6, dan RAM 16GB DDR4-3200 (1600 MHz).

Mari lihat hasil dari Cinebench R15 untuk mengukur kemampuan sistem dalam rendering gambar yang prinsipnya sama seperti software editing video Adobe Premiere Pro. Legion 5 meraih skor 1449 cb dan untuk CPU single-core 176 cb. Sebagai pembanding, IdeaPad Gaming 3i berhasil meraih 1.390 cb dan CPU single-core 210 cb. Angka ini memastikan, Legion 5 cukup memadai untuk keperluan olah video.

Selain itu, Legion 5 meraih skor multi-core 25.138 dan 4.984 untuk single-core pada software benchmark Geekbench 4. Sementara, untuk PCMark 10 Legion 5 mendapatkan skor sebesar 5.100. Jelas performa Legion 5 memang powerful untuk keperluan produktivitas. Bisa dibilang memenuhi kebutuhan desainer grafis, content creator, fotografer, dan editor video.

Bagaimana untuk urusan gaming? Melihat kombinasi hardware tersebut, maka game-game Esports bisa dijalankan dengan sangat baik. Tapi lain cerita untuk gaming AAA, karena konfigurasi AMD Ryzen R5-4600H dan GTX 1650Ti ini sebetulnya lebih dari sedang tetapi belum cukup.

Verdict

review-lenovo-legion-5-14

Seperti yang diharapkan, harga laptop gaming Lenovo Legion 5 versi AMD lebih murah daripada versi Intel. Totalnya ada tiga varian, pertama mengandalkan prosesor AMD Ryzen 5 4600H dengan GPU NVIDIA GeForce GTX 1650 4GB GDDR6 yang dibanderol Rp15.499.000.

Unit yang saya review merupakan varian kedua, dengan prosesor AMD Ryzen 5 4600H dan NVIDIA GeForce GTX 1650Ti 4GB GDDR6 yang dibanderol Rp16.499.000. Satu lagi varian tertinggi menggunakan AMD Ryzen 7-4800H dengan NVIDIA GeForce GTX 1660 Ti, ditambah refresh rate layar 144Hz yang dibanderol Rp18.499.000.

Harganya memang masih relatif cukup tinggi, mengingat para kompetitornya cukup berat, sebut saja ASUS TUF Gaming A15 FX506 dan HP Pavilion Gaming 15. Namun perlu dicatat, Lenovo memang menaikkan standar kapasitas RAM dari 8GB menjadi 16GB.

Menurut saya, Legion 5 versi AMD Ryzen 5-4600H dan GeForce GTX1650 Ti dengan harga Rp16,5 memang terbilang tanggung. Untuk penggunaan jangka panjang, saya lebih merekomendasikan menambah budget Rp2 juta untuk mendapatkan versi AMD Ryzen 7-4800H.

Sparks

  • Desain berkelas dan build quality cukup baik
  • Keyboard Legion TrueStrike berfitur anti ghosting 100% & NKRO
  • Prosesor AMD Ryzen 5 4600H yang powerful dengan RAM 16GB

Slacks

  • Kecerahan layar maksimum 250 nits
  • Harga relatif sedikit lebih mahal dibanding kompetitor

[Review] ASUS TUF Gaming A15 FX506: Kencangnya AMD Ryzen Dipadu dengan NVIDIA RTX

aSebelum masa kejayaan AMD Ryzen, penggunaan Graphics Processing Unit dari NVIDIA selalu dipasangkat dengan prosesor Intel. Tidak sedikit pula yang menganggap bahwa saat prosesor AMD dipasangkan dengan GPU NVIDIA membuahkan kinerja yang tidak optimal. Tentu saja hal tersebut sudah berkali-kali dibantah oleh berbagai pihak. Dan sekali lagi, hal tersebut pun tidak dihiraukan oleh ASUS yang mengeluarkan sebuah laptop gaming yang memadukan keduanya.

Perusahaan asal Taiwan tersebut saat ini memiliki laptop dengan nama ASUS TUF Gaming A15 yang menggunakan AMD dan NVIDIA. AMD saat ini memiliki prosesor mobile dengan kinerja tinggi, yaitu Ryzen 7 4800H. ASUS pun memasangkan NVIDIA GeForce RTX 2060 dan layar yang mendukung refresh rate 144 Hz.

ASUS TUF Gaming A15 -

Menyandang nama TUF (The Ultimate Force) mengartikan bahwa harga jual dari laptop ini akan lebih “terjangkau” dibandingkan dengan kelas RoG (Republic of Gaming). Namun, lebih terjangkau tidak berarti bahwa harga pasarannya murah. Untuk versi yang saya dapatkan ini (Ryzen 7 4800H + NVIDIA GeForce RTX 2060) dijual dengan harga Rp. 20.299.000.

Spesifikasi lengkap dari ASUS TUF Gaming A15 FX506 yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Prosesor AMD Ryzen Mobile 7 4800H 8C16T
GPU NVIDIA GeForce 2060
RAM 8 GB DDR4 3200 MHz Single Channel
Storage SSD PCIe NVMe 512 GB
Monitor 15,6 inci Full HD 144 Hz 3ms Adaptive Sync
OS Windows 10
Bobot 2.3 Kg
Dimensi 359,8 x 256 x 24,7 mm
Audio DTS-X Ultra

Untuk hasil dari CPU-Z dan GPU-Z bisa Anda lihat di bawah ini

Desain

Saat melihat desain dari TUF A15 ini, saya cukup terkesan dengan ketebalannya. ASUS TUF Gaming A15 ini bukanlah sebuah laptop gaming yang terlihat bulky seperti saudaranya, ROG. Namun, laptop ini juga tidak setipis Zephyrous yang berasal dari ASUS juga.

ASUS TUF Gaming A15 - KEyboard

Casing laptop ini masih terbuat dari plastik polikarbonat. Akan tetapi, ASUS TUF Gaming A15 sudah memiliki standarisasi militer MIL-STD-810H yang membuatnya lebih kuat saat terjadi benturan atau jatuh. Hal ini tentu saja membuat penggunanya tidak lagi harus khawatir saat laptopnya terbentur.

ASUS TUF Gaming A15 - BElakang

Seperti laptop gaming ASUS lainnya, TUF Gaming A15 juga memiliki desain full keyboard dengan desain chiclet. ASUS menghiasi keyboard-nya untuk para gamer dengan membuat tombol WASD menjadi transparan, sehingga memiliki warna yang lebih kontras saat LED backlit dinyalakan. Keyboard ini juga sudah menggunakan teknologi bernama Overstroke Technology yang membuatnya bisa bertahan lama.

ASUS TUF Gaming A15 - Sisi Kanan

Laptop yang satu ini menggunakan layar dengan dimensi 15,6 inci dengan jenis TN. Layarnya sendiri juga sudah mendukung refresh rate 144 Hz dengan response time 3 ms serta teknologi adaptive sync yang membuatnya bisa terbebas dari tearing. Bingkai yang dimiliki oleh layar ini juga cukup kecil sehingga cukup nyaman untuk dipandang.

ASUS TUF Gaming A15 - Sisi Kiri

Untuk sisi kanannya, ditemukan sebuah USB 2.0, pembaca SD, dan lubang udara. Pada sisi kanannya terdapat cukup banyak port yang terdiri dari RJ45 atau LAN, HDMI, dua buah USB 3.2, USB-C, serta audio 3.5 mm. Bagian belakang dari laptop ini dihiasi oleh sirip-sirip pendingin serta ventilasi untuk mengeluarkan udara.

Pengujian

Laptop ini menggunakan prosesor dari AMD yang juga dirilis pada tahun 2020. Ryzen Mobile 4000 series memang dirancang untuk memiliki jumlah inti dan thread yang banyak. Pada Ryzen 7 4800H yang diproduksi dengan proses pabrikasi 7 nm ini, jumlah intinya adalah 8 dan threads-nya 16. Kecepatan yang dimiliki oleh prosesornya adalah 2.9 GHz dengan Boost Clock 4.2 GHz.

 

ASUS TUF Gaming A15 juga memiliki dua buah grafis. Yang pertama adalah grafis terintegrasi Radeon Vega 7 dan yang kedua adalah NVIDIA GeForce RTX 2060. Tentu saja pada pengujian ini saya hanya menggunakan discrete graphics saja, untuk menghemat waktu. Untuk menghemat baterai, gunakan grafis terintegrasi Vega 7.

Pada pengujian kali ini saya menghadirkan prosesor untuk laptop Intel Core i7  9750H. Hal tersebut untuk mengetahui seberapa kencang kinerja dari laptop dengan AMD Ryzen 7 4800H dan Core i7 9750H. Kedua laptop sama-sama menggunakan NVIDIA GeForce RTX 2060.

Saya juga melakukan pengujian dengan menggunakan game. Berikut adalah hasilnya dengan pembandingnya.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop. Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 5 jam 24 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Sebuah laptop gaming memang sudah selaras dengan citra “harga tinggi”. Harga tersebut bisa menembus lebih dari 30 juta dengan spesifikasi yang sangat tinggi. Hal tersebut membuat tidak semua orang bisa membelinya. Oleh karena itu, ASUS mengeluarkan solusinya dengan meluncurkan seri TUF. Untuk kali ini, kelas TuF yang dimiliki oleh ASUS adalah Gaming A15 yang menggunakan AMD dan NVIDIA didalamnya.

ASUS TUF Gaming A15 - Atas

Dengan menggunakan AMD Ryzen 7 4800H, kinerja ASUS TUF Gaming A15 memang tidak bisa dianggap remeh. Kinerjanya yang tinggi membuat semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat. Untuk bermain game, sepertinya tidak perlu lagi khawatir dengan frame rate rendah karena sudah menggunakan NVIDIA GeForce RTX 2060.

ASUS menjual laptop yang satu ini dengan harga Rp. 20.299.000. Harga tersebut memang mahal, namun lebih terjangkau dibandingkan dengan seri RoG. Dengan harga itu pula, pengguna sudah bisa bermain dengan nyaman.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan AMD Ryzen 7 4800H
  • Menggunakan NVIDIA GeForce RTX 2060 untuk gaming
  • Layar mendukung 144 Hz
  • Menggunakan SSD NVMe PCIe
  • Daya tahan baterai yang bagus untuk sebuah laptop gaming

Slacks

  • Kipasnya cukup berisik
  • RAM masih single channel, membuat kinerjanya tidak optimal

 

AMD Perkenalkan Threadripper Pro, Lini Prosesor Baru untuk Kelas Workstation

Lineup prosesor AMD sejauh ini mencakup tiga seri yang berbeda: Ryzen untuk konsumen umum, Ryzen Threadripper untuk enthusiast, streamer maupun konten kreator lainnya, dan EPYC untuk data center (server). Hari ini, AMD memperkenalkan seri baru Ryzen Threadripper Pro untuk kalangan enterprise yang membutuhkan workstation berperforma tinggi.

Threadripper Pro ditargetkan buat desainer profesional, arsitek, engineer, data scientist, dan profesi-profesi lainnya yang menuntut kinerja komputasi yang sangat tinggi. Dari kubu Intel, mereka punya sekitar 85 prosesor yang berbeda untuk target pasar ini. AMD di sisi lain cuma menawarkan empat model saja:

Core/Thread Base Clock/Boost Clock Total Cache (L2+L3)
Threadripper Pro 3995WX 64/128 2,7 GHz/4,2 GHz 288 MB
Threadripper Pro 3975WX 32/64 3,5 GHz/4,2 GHz 144 MB
Threadripper Pro 3955WX 16/32 3,9 GHz/4,3 GHz 72 MB
Threadripper Pro 3945WX 12/24 4,0 GHz/4,3 GHz 70 MB

Keempat prosesor tersebut sama-sama memiliki TDP sebesar 280 W, 128 PCIe 4.0 lane, dan dukungan memory ECC DDR4-3200MHz 8-channel dengan kapasitas maksimum hingga 2 TB. Sebagai perbandingan, lini prosesor AMD EPYC mendukung kapasitas RAM hingga sebesar 4 TB, akan tetapi clock speed-nya kalah jauh jika dibandingkan dengan Threadripper Pro.

Kalau dibandingkan dengan Threadripper biasa, Threadripper Pro unggul perihal dukungan memory; kapasitasnya lebih besar dengan channel yang lebih banyak, dan tipe memory ECC yang didukung pun lebih beragam (UDIMM, RDIMM, LRDIMM, 3DS RDIMM). Jumlah PCIe 4.0 lane-nya pun dua kali lebih banyak, dan tentu saja Threadripper Pro sudah disertai fitur-fitur enterpriseready.

Lalu bagaimana jika dibandingkan dengan penawaran sekelas dari kubu Intel? Di sini AMD mencontohkan Threadripper Pro 3995WX dengan 64-core/128-thread yang mampu mencatatkan performa 27% lebih kencang ketimbang sepasang prosesor Intel Xeon Platinum 8280 (total 56-core/118-thread). Varian 12-core-nya pun juga mencatatkan kinerja 1/4 lebih gegas daripada Intel Xeon W-3235 dengan jumlah core dan thread yang sama persis.

Lenovo ThinkStation P620

Uniknya, ketimbang menawarkan langsung ke konsumen, AMD lebih memilih untuk bekerja sama dengan OEM. Sejauh ini baru Lenovo yang menawarkan workstation dengan Threadripper Pro, yaitu Lenovo ThinkStation P620.

Belum diketahui OEM mana lagi yang bakal meluncurkan workstation baru berbekal Threadripper Pro, namun saya kira beberapa juga akan menyusul, apalagi mengingat penawaran AMD ini jauh lebih simpel ketimbang yang digagaskan Intel.