Setelah Ekspansi di Tiga Negara, JavaMifi akan Fokus pada Inovasi Produk

Setelah 2019 disibukkan dengan ekspansi ke Jepang, Thailand, dan Vietnam, JavaMifi tahun depan bakal fokus pada inovasi dan produk baru. Salah satu yang dihadirkan adalah modem terbaru dengan tampilan yang lebih ringkas dengan daya tahan baterai lebih lama. Produk baru yang diluncurkan diharapkan dapat mengakomodasi masukan dari penggunanya. Meskipun telah meluncurkan modem tipe baru, modem versi lama masih terus disediakan oleh JavaMifi.

Rencana lainnya perusahaan ingin menghadirkan layanan berlangganan. Program ini menghadirkan mekanisme baru dalam proses pembayaran, yakni secara bulanan. Dinilai akan lebih efisien untuk kalangan pebisnis yang sering bepergian ke luar negeri. Pengguna juga bisa melakukan top-up untuk paket-paket yang ingin ditambahkan.

“Targetnya bukan hanya kalangan B2C saja, namun jug B2B yang kerap melakukan perjalanan bisnis ke berbagai negara memanfaatkan layanan berlangganan JavaMifi,” kata Founder JavaMifi Andintya Maris.

Modem baru JavaMifi
Modem baru JavaMifi

Meskipun sebanyak 70% market share masih didominasi oleh penyewaan mifi untuk perjalanan ke mancanegara, namun JavaMifi terus menghadirkan layanan yang relevan untuk pengguna di Indonesia. Salah satunya dengan menjalin kemitraan dengan berbagai operator telekomunikasi.

“Kami ingin membantu lebih banyak pengguna domestik untuk menggunakan layanan kami, sehingga memperlancar komunikasi saat melakukan perjalanan wisata atau bisnis di berbagai kota,” kata General Manager JavaMifi Arindro Nugroho.

Bermitra dengan Softbank

Pertengahan November lalu perusahaan telah meresmikan kerja sama strategis dengan salah satu operator seluler terbesar di Jepang, yakni SoftBank. Kerja sama ini tidak hanya memperluas jangkauan JavaMifi di Jepang, namun juga memungkinkan warga Jepang yang berkunjung ke Indonesia untuk dapat memanfaatkan layanan tersebut.

“Sebelumnya kami telah melakukan kemitraan serupa dengan Sakura. Namun dengan Softbank, mereka bersedia untuk membantu kami mempromosikan JavaMifi kepada wisatawan asal Jepang yang memiliki rencana untuk berkunjung ke Indonesia,” kata Arindro.

Saat ini JavaMifi telah memiliki sekitar satu juta pengguna. Target tahun 2020, mereka ingin mengakuisisi sekitar dua juta pengguna baru.

Disinggung apakah JavaMifi akan melakukan penggalangan dana dalam waktu dekat, disebutkan perusahaan telah mengalami pertumbuhan dan profit yang positif. Sehingga untuk penggalangan dana tidak menjadi rencana perusahaan dalam beberapa tahun ke depan. JavaMifi juga enggan untuk menyebutkan siapa perusahaan atau entitas yang mendukung jalannya bisnis perusahaan.

“Fokus kami tahun depan adalah meluncurkan produk baru, menambah tim, dan mengembangkan teknologi. Tidak ada rencana untuk penggalangan dana atau IPO dalam waktu dekat,” tutup Founder JavaMifi Suhartanto Raharjo.

Setelah Jepang dan Thailand, JavaMifi Persiapkan Ekspansi Ke Vietnam

JavaMifi, startup penyedia jasa sewa modem wifi, segera berekspansi ke Vietnam dalam waktu dekat setelah resmi beroperasi di Jepang dan Thailand pada kuartal pertama tahun ini. Ambisi besar perusahaan dari strategi ini adalah memperkuat posisinya di Asia sebagai brand lokal.

“Selain Vietnam, kami ada beberapa sasaran [negara] tapi fokus kita di Asia, benua lain belum ada. Tapi kita akan ke Vietnam dalam waktu dekat,” ujar Founder JavaMifi Andintya Maris, kemarin (16/5).

Ekspansi ini bakal dilakukan bersama mitra lokal setempat, sama seperti strategi sebelumnya. Menurut Andintya, dengan kemitraan ini akan memudahkan turis di negara tersebut yang ingin melancong ke Indonesia dengan memanfaatkan jaringan data dari JavaMifi.

“Sehingga device dari kita, dan operasionalnya dari kita sendiri. Kami menyediakan beberapa ribu device di Thailand.”

Sayangnya Andintya enggan menyebut target ekspansi yang akan dibidik perusahaan serta alokasi dana yang disiapkan untuk merealisasikannya. Dia hanya berharap seluruh ekspansi ini diharapkan dapat mendongkrak bisnis perusahaan secara keseluruhan.

Digambarkan pertumbuhan bisnis di 2018 dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 800%. Adapun untuk pertumbuhan pengguna mencapai 40%.

Jaringan modem JavaMifi ini sendiri telah mencakup 160 negara. Perusahaan bekerja sama dengan berbagai operator lokal untuk menjamin kestabilan jaringan data. Diklaim JavaMifi memiliki lebih dari satu juta pelanggan aktif sejak berdiri pada 2015.

Selain ekpansi, berbagai inisiatif perusahaan bakal dilakukan baik dari pengembangan produk dan kegiatan pemasaran. Dari sisi produk, meski tidak bisa didetailkan, JavaMifi bakal mengumumkan kemitraan dengan operator lokal untuk bantu komunikasi saat ke luar negeri.

“Payung JavaMifi adalah cross border connectivity, sehingga pengembangan produk kita tidak akan jauh dari itu. Ada beberapa produk dengan operator telekomunikasi untuk bantu komunikasi antar negara yang bakal diluncurkan tahun ini.”

Dari sisi pemasaran, JavaMifi mengumumkan kemitraan dengan KrisFlyer, keanggotaan premium frequent flyer dari Singapore Airlines. Inisiatif terbaru ini diperuntukkan buat anggota KrisFlyer memperoleh kesempatan menukarkan miles mereka dengan modem JavaMifi saat sampai di destinasi tujuan mereka.

JavaMifi Siapkan Ekspansi ke Filipina dan Jepang Tahun Depan

JavaMifi, perusahaan penyedia layanan sewa pocket wifi, mengungkapkan tengah menyiapkan rencana ekspansi bisnis ke Filipina dan Jepang untuk awal tahun depan. Untuk merealisasikan rencana tersebut, perusahaan akan bekerja sama dengan mitra lokal yang juga bergerak di bisnis yang sama.

“Bentuknya [sebagai joint venture atau agen penjual] masih dibicarakan dengan mitra, tapi proses [persiapan] sudah 50%. Kemungkinan paling cepat baru diresmikan kuartal pertama tahun depan,” ucap Founder JavaMifi Andintya Maris, Rabu (21/11).

Tak hanya berhenti di kedua negara tersebut, JavaMifi juga bakal ekspansi ke negara lainnya terutama di kawasan Asia. Menurutnya, dengan ekspansi ini, diharapkan dapat memperluas penetrasi bisnis JavaMifi di kalangan wisatawan inbound dan outbound yang hendak melancong.

Di samping itu, kemitraan dengan mitra lokal juga bakal diperkuat, terutama dengan UKM yang fokus pada layanan sewa pocket wifi. JavaMifi akan menjadi penyedia modem untuk kemitraan tersebut.

Pengembangan produk juga bakal digencarkan. Menurut Andintya, JavaMifi tengah mempersiapkan produk yang akan mendukung pengguna yang sedang berada di lokasi terpencil. Sehingga di mana pun pengguna berada tetap menerima koneksi internet. Bakal ada pula produk untuk solusi komunikasi antar negara.

“Dengan dukungan ekosistem travel yang semakin matang, tren positif outbound travel kami yakini akan bertahan hingga tahun-tahun mendatang. JavaMifi menargetkan pertumbuhan hingga tiga kali lipat dari pertumbuhan kami di tahun ini yang juga telah melampaui target dari yang sudah ditetapkan di awal tahun.”

Rilis produk terbaru

Dalam kesempatan yang sama, JavaMifi merilis produk terbaru yang diperuntukkan buat frequent traveller seperti travel blogger, pelaku bisnis, atau pengusaha yang rutin melakukan perjalanan keluar negeri. Produk ini dinamai JavaMifi Pro, sebuah layanan berlangganan dengan metode pembayaran bulanan (pascabayar).

Founder JavaMifi Suhartanto Raharjo menjelaskan, ada tiga paket layanan yang bisa dipilih pengguna, yakni Pro-Go, Pro-Asia, dan Pro-Global. Masing-masing produk disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

Ambil contoh untuk Pro-Go, tersedia paket internet tanpa batas gratis selama lima hari di negara manapun. Apabila lebih dari lima hari, pengguna cukup membayar kelebihan biaya per hariannya. Biaya berlangganan dimulai dari Rp299 ribu per bulan.

Setelah menggunakan layanan ini, perangkat wifi bisa disimpan sendiri oleh pengguna selama periode berlangganan berlangsung. Adapun minimal masa berlangganan cukup tiga bulan. Setelah itu, bisa dikembalikan atau memperpanjang masa berlangganan.

“Biasanya kalau mau sewa JavaMifi, harus reservasi minimal H-2 dan langsung bayar. Nah sekarang enggak perlu lagi. Begitu sampai di negara tujuan cukup nyalakan wifi dan otomatis deteksi lokasi, langsung tersambung ke internet tanpa perlu hubungi CS,” terang Suhartanto.

Setiap kali menyewa, pengguna akan mendapat satu kotak pocket wifi yang berisi modem wifi itu sendiri, kabel USB, dan travel adaptor. Baterai modem dapat bertahan hingga 15 jam pemakaian. Ditambah pula sudah terlindungi oleh asuransi yang disediakan oleh Future Ready sebagai rekanan JavaMifi.

Andintya menambahkan untuk mempersiapkan produk teranyar ini, perusahaan telah menyiapkan 5000 modem yang siap digulirkan kepada para penggunanya. Saat ini pengguna tetap JavaMifi mencapai lebih dari 1 juta orang. Jaringan JavaMifi telah mencakup di lebih dari 160 negara.

Strategi JavaMifi Tingkatkan Penetrasi Bisnis Sewa “Pocket WiFi”

Bergesernya gaya hidup masyarakat menjadi leisure, secara langsung membuat jumlah turis inbound dan outbound meningkat. JavaMifi, pemain lokal penyedia sewa pocket wifi, bertekad untuk menjadi penyedia solusi komunikasi untuk para turis leisure dan bisnis. Tak hanya dari paket data internet, mereka berharap bisa merambah layanan suara (voice) dengan menyewakan smartphone. Lini produk terbaru ini rencananya bakal hadir paling lambat akhir tahun ini.

Founder JavaMifi Andintya Maris menuturkan, produk teranyarnya tersebut bakal menjadi diferensiasi antara perusahaan dengan kompetitor. Langkah tersebut dinilai sejalan dengan semangat perusahaan yang ingin menempatkan diri sebagai penyedia solusi komunikasi bagi para turis inbound dan outbound.

Nanti model bisnisnya, tambah Co-Founder JavaMifi Suhartanto Raharjo, perusahaan akan menyewakan smartphone yang diperuntukkan turis yang ingin bepergian ke Amerika Serikat. Smartphone tersebut bisa dipakai untuk menelepon ke nomor asal negara tersebut sepuasnya tanpa batas waktu. Produk ini menjadi alternatif pilihan bagi pengguna disamping membeli SIM card.

“Produknya masih on-trial. Rencananya kuartal empat ini akan diluncurkan. Awalnya kami pilih AS dulu karena dari data kami disebutkan turis yang bepergian ke sana karena ingin leisure sekaligus melakukan bisnis,” ucap Suhartanto kepada DailySocial.

Selain memperluas layanan berbasis suara, JavaMifi juga terus memperkuat basis data internet. Baru-baru ini perusahaan meresmikan fitur koneksi internet menggunakan VPN untuk turis outbound ke Tiongkok. Diklaim fitur ini membuat JavaMifi sebagai satu-satunya penyedia pocket wifi yang menyediakan layanan tersebut di Indonesia.

Perusahaan juga memberikan tambahan layanan akses internet dengan memanfaatkan jaringan satelit untuk para turis yang berada di lokasi tak berhasil dijangkau oleh operator lokal, seperti gunung.

“Tidak hanya itu, tahun ini kami bakal fokus perbanyak sisi partnership dengan berbagai OTA, agen perjalanan, maskapai penerbangan agar channel distribusi semakin banyak.”

Model bisnis JavaMifi

Perusahaan yang sudah berdiri sejak 2015 ini untuk sementara masih menjalankan bisnis sewa pocket wifi secara harian. Pengguna bisa memesan pocket wifi via situs, OTA, bank, ataupun agen perjalanan. Barang bisa dikirimkan ke tempat tujuan, atau bisa diambil di bandara internasional.

Pengembalian pocket wifi juga fleksibel, dapat di gerai Alfamart/Indomaret, Pop Box, atau langsung di bandara. Beberapa bandara internasional tersebut di antaranya, Lombok, Bali, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Medan.

“JavaMifi sudah hadir di lebih dari 150 negara di seluruh dunia. Pengguna bisa menyewa pocket wifi dengan mudah dengan metode yang fleksibel untuk pengantaran dan pengembaliannya.”

Hingga kini perusahaan memiliki enam ribu perangkat pocket wifi yang siap disewa. Rencananya sampai akhir tahun ini bisa bertambah jadi sepuluh ribu perangkat. Hanya saja Suhartanto enggan menyebutkan jumlah penggunanya, bila dilihat dari komposisinya 40% berasal dari turis inbound dan sisanya adalah outbound. Dia mengklaim perusahaan termasuk pemain tiga besar untuk segmen ini di Indonesia.