Pembaruan Android Oreo untuk BlackBerry KEYone Mulai Diuji

BlackBerry KEYone diluncurkan tahun lalu dengan sistem operasi Android Nougat. Mempertimbangkan BlackBerry dikenal sebagai perusahaan yang mengedepankan keamanan, cukup mengejutkan melihat mereka belum juga meluncurkan pembaruan ke Oreo yang bahkan telah diluncurkan sejak lama. Tapi sekarang pengguna KEYone bisa segera bernafas lega karena Blackberry mengonfirmasi sudah  meluncurkan versi beta Android 8.0 Oreo untuk smartphone BlackBerry KEYone-nya.

Dilaporkan oleh CrackBerry, BlackBerry dikatakan sudah meluncurkan pembaruan beta melalui skema undangan. Artinya, tidak semua orang bisa berpatisipasi. Tetapi jika Anda ingin menjadi bagian di dalamnya, bisa mendaftarkan diri ke laman bbeta.centercode.com/welcome. Sayangnya laporan itu tidak menyebutkan kapan Oreo beta akan tersedia untuk penguji.

Dalam surat elektronik yang disebarkan ke para peserta BlackBerry Beta Zone, disebutkan bahwa perusahaan saat ini sedang memindahkan upaya pengujian beta ke komunitas baru yang dikelola oleh para ahli dari Centercode. Bagi para pengguna diminta untuk melakukan pembaruan profil guna mendapatkan undangan.

screenshot-bbbeta.centercode.com-2018-07-16-13-42-14

Meskipun ini adalah versi beta dengan skema undangan, tidak ada salahnya mencoba dan mendaftar di situs web Centercode yang tautannya sudah saya sertakan di atas. Pengumuman ini juga mengisyaratkan bahwa pengujian bakal memakan waktu sebelum Android Oreo untuk BlackBerry KEYone benar-benar tiba. Kemungkinan terburuk, ketika Android Oreo tiba, versi terbaru Android P juga sudah diambang peluncuran.

Perlombaan semacam ini bukan hal baru, dan sayangnya BlackBerry yang dikenal peduli akan keamanan justru terlibat dalam siklus yang membosankan ini. Bandingkan dengan Nokia yang memberikan komitmen pembaruan secara berkelanjutan, bahkan ketika perangkatnya belum didistribusikan ke pasar global secara merata.

Samsung Gulirkan Update Android Oreo untuk Galaxy A5 (2017)

Ada kabar baik bagi pengguna Samsung Galaxy A5 (2017) nomor model SM-A520F. Pasalnya, Samsung baru saja secara resmi meluncurkan update Android Oreo untuk perangkat bersangkutan, meskipun untuk saat ini baru dua negara yang dijangkau, Rusia dan Rumania. Namun kedatangan update ini menjadi awal yang baik, karena kemungkinan besar cepat atau lambat pengguna Samsung Galaxy A5 (2017) di negara lain juga bakal ikut merasakannya.

Ada sejumlah peningkatan yang dihadirkan oleh Samsung di versi ini selain Samsung Experience 9.0 yang lebih menarik. Yang pertama, Samsung menghadirkan peningkatan keyboard dan juga Bixby. Piranti lunak keyboard disebut menawarkan beberapa mode High Contrast, toolbar baru di atas baris angka, dukungan GIF, stiker dan juga shortcut emoji. Sementara itu panel pengaturan dibuat lebih sederhana namun memberikan pengalaman penggunaan yang lebih baik.

Bixby, selain mendapatkan kemampuan memutar musik di latar belakang juga mempunyai dashboard baru dengan kartu  yang bisa dimodifikasi. Samsung juga menambahkan opsi pembuatan shortcut ke Samsung Cloud dan Finder yang lebih cepat.

Samsung juga menghadirkkan Color Lens yang diletakkan di menu Accessibility atau Aksesibilitas. Dengan fitur ini, pengguna dapat mengatur warna untuk layar sehingga terasa lebih nyaman untuk mata. Beberapa opsi yang tersedia antara lain, warna kuning, oranye, merah muda, magenta dan banyak lagi lainnya.

https _i.imgur.com_OtDggFZ

Kemudian berdasarkan screenshot yang diunggah oleh pengguna yang sudah kebagian jatah. Pembaruan Android Oreo juga meningkatkan keamanan sensor biometrik, di mana fitur sensor wajah dan iris hanya akan diaktifkan ketika pengguna mengaktifkan fitur pengaman layar (pola, pin dan kata sandi). Sebaliknya, sensor akan mati jika pengguna beralih ke pengunci layar standar seperti swipe atau tidak sama sekali.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada kejelasan kapan pembaruan Android 8.0 Oreo bakal digulirkan ke negara lain.

Sumber berita GSMArena dan gambar header ilustrasi Android Oreo.

LG Buka Fasilitas Khusus Demi Mempercepat Perilisan Software Update untuk Ponsel Besutannya

Salah satu ‘penyakit’ lama yang masih mencoreng image smartphone Android hingga kini adalah lambatnya software update yang datang ketika ada versi baru Android. Sebagai bukti, hingga bulan Februari kemarin, persentase perangkat yang menjalankan Android Oreo baru 1,1%, padahal Google sudah merilisnya sejak bulan Agustus.

Inilah yang pada akhirnya menjadi nilai jual lini smartphone Google Pixel maupun Android One, yang tak hanya menjanjikan update sesegera mungkin, tapi juga kepastian bahwa perangkat masih akan menerima dukungan software update dalam kurun waktu yang lebih lama ketimbang nasib ponsel Android pada umumnya.

Bagi pengguna smartphone besutan LG, Anda bisa dibilang cukup beruntung karena rival sekampung Samsung itu menanggapi problem ini dengan cukup serius. Sebagai bukti dari komitmennya, mereka baru saja meresmikan fasilitas baru bernama Software Upgrade Center di markas R&D-nya di kota Seoul.

LG bilang bahwa tujuan yang hendak mereka capai adalah menyajikan software update secara lebih cepat dalam jangka waktu yang lebih panjang kepada konsumennya di seluruh dunia. Adanya divisi khusus semacam ini semestinya bisa menjadi solusi atas masalah keterlambatan yang dialami konsumen selama ini.

Langkah pertama yang akan dilakukan adalah merilis update Oreo untuk LG G6 bulan ini juga, diawali dengan Korea dan kemudian berlanjut ke negara lainnya. Semoga saja pabrikan lain jadi tergerak untuk mengambil rute yang sama seperti LG, sehingga pada akhirnya smartphone kita bisa punya ‘umur’ yang lebih panjang.

Sumber: LG.

Update Android 8.0 Oreo Mulai Digulirkan untuk Nokia 3

HMD mempunyai pendekatan yang berbeda dalam memberikan pelayanan bagi konsumennya. Tak hanya fokus pada pengembangan produk-produk baru, HMD Global mencoba tetap berimbang dengan tanpa melupakan pembaruan di perangkat lawasnya. Hal ini telah ditegaskan beberapa kali oleh HMD Global.

Dan setelah melalui proses pengujian yang cukup panjang, hari ini (11/4) waktu setempat, HMD Global resmi meluncurkan Android 8.0 Oreo versi final untuk perangkat Nokia 3. Pengumumannya dikicaukan langsung oleh akun resmi Juho Sarvikas, Chief Product Officer di HMD Global.

Fase beta Android Oreo untuk Nokia 3 dimulai pada bulan Februari lalu. Kala itu HMD Global membuka kesempatan bagi pemilik Nokia 3 untuk ikut mencicipi fase beta-nya sebelum dirilis ke publik. Tapi sekarang, Android Oreo sudah resmi tiba di Nokia 3 setelah digodok selama kurang lebih dua bulan lamanya. Pembaruannya sendiri sudah mulai digulirkan melalui OTA, namun tentu akan butuh waktu untuk bisa dihantarkan ke semua perangkat Nokia 3 di seluruh dunia.

Sistem operasi Android 8.0 Oreo menghadirkan pembaruan signifikan untuk perangkat yang dihuninya. Salah satu yang paling diinginkan adalah peningkatan dari sisi pengalaman pengguna di mana Oreo menghadirkan fitur-fitur baru seperti picture-in-picture, autofill, Instant App, Google Play Protect, dan waktu booting yang lebih cepat. Oreo juga menawarkan efisiensi daya yang disempurnakan dari era Nougat.

Bagi Anda yang ingin memeriksa ketersediaan update ini, bisa membuka menu Setting – About – System Update – Check for Update.

Sumber berita AndroidPolice.

Project OpenWatch Bisa Menjadi Cikal Bakal Sistem Operasi Smartwatch Alternatif Terhadap Wear OS

Kecuali Anda Apple, Samsung atau Fitbit, sulit rasanya mengembangkan sistem operasi sendiri demi menandingi Wear OS (Android Wear) besutan Google. Seperti yang kita tahu, ketiga pabrikan besar itu punya OS smartwatch-nya sendiri-sendiri: watchOS (Apple), Tizen (Samsung), dan FitbitOS (Fitbit).

Namun ketika opsi yang tersedia secara luas (Wear OS) menjadi hambatan atas inovasi Anda, upaya untuk mengembangkan sistem operasi sendiri mau tidak mau harus dilakukan. Itulah yang menjadi motivasi bagi pengembang smartwatch Blocks, yang harus berusaha sendiri karena tidak ada OS yang tersedia yang mendukung konsep modular mereka.

Yang patut diapresiasi, Blocks tidak egois. Belum lama ini mereka meluncurkan Project OpenWatch, sebuah proyek open-source yang bertujuan untuk memudahkan developer lain dalam mengembangkan sistem operasi smartwatch-nya sendiri. Basisnya adalah Android Oreo, namun untuk sekarang baru satu jenis chipset yang didukung, yaitu MediaTek MTK6580M yang digunakan oleh Blocks.

Project OpenWatch

Sejauh ini sudah ada dua developer yang cukup tenar yang mengembangkan OS-nya dengan memanfaatkan Project OpenWatch, yakni pengembang CarbonROM dan LineageOS (penerus CyanogenMod). Sayang keduanya belum berani mengumumkan jadwal perilisannya.

Blocks melihat Project OpenWatch sebagai solusi bagi mereka yang tertarik mengembangkan smartwatch kelas budget, spesifiknya yang berharga kurang dari $100. Bagi konsumen, proyek ini berpeluang melahirkan sejumlah sistem operasi baru sebagai alternatif dari Wear OS.

Pertanyaannya, apakah kita benar-benar butuh OS smartwatch baru? Kalau dalam kasus Blocks, kehadiran OS baru sangat masuk akal mengingat konsep modular yang ditawarkan memang tergolong baru. Semoga saja OS baru yang terlahir nantinya bisa mengatasi problem-problem Wear OS, dan bukan sekadar mengandalkan interface baru yang lebih chic atau fancy.

Sumber: Liliputing dan The Verge.

Asus Umumkan Seri ZenFone 3 yang Kebagian Update Android 8.0 Oreo

Asus terbilang rajin meluncurkan pembaruan untuk perangkat-perangkatnya. Meski sedang fokus mempersiapkan peluncuran perdana seri ZenFone 5, Asus menyempatkan diri untuk memberikan perhatian ke seri-seri terdahulu. Ada tiga seri, yaitu ZenFone 3 Laser, ZenFone 3 Zoom, dan ZenFone 3 Deluxe yang dipastikan bakal menerima update Android 8.0 Oreo.

Dalam konfirmasi ketersediaan update yang diumumkan melalui kicauan Twitter itu, Asus Malaysia memastikan pembaruan tersebut akan hadir pada bulan Maret 2018. Namun sayang tidak disebutkan secara jelas tanggal berapa pengguna salah satu dari tiga perangkat bisa mulai melakukan pembaruan.

update Asus Zenfone

Peluncuran ini bukan yang pertama dilakukan. Sebelumnya, Asus juga sudah merilis pembaruan untuk sejumlah perangkat ZenFone, antara lain ZenFone 3 dan ZenFone 3 Max. Beberapa pekan kemudian disusul oleh ZenFone 4 Pro yang juga menjadi salah satu perangkat yang beruntung.

Perangkat Asus sendiri tersedia dalam banyak model dan serial, agar tidak membuat konsumen kebingungan, adapun tiga perangkat Asus ZenFone yang kebagian jatah Maret nanti adalah Asus ZenFone 3 Laser (ZC551KL), Asus ZenFone 3 Zoom (ZE553KL), and Asus ZenFone 3 Deluxe (ZS550KL). Dalam konfirmasinya, Asus juga tidak memberikan penjelasan mengenai cakupan wilayah yang kebagian jatah.

Sedangkan bagi mereka yang memiliki satu dari tiga model tersebut, nantinya bakal menerima notifikasi update. Tetapi jika sampai akhir Maret belum menjumpai notifikasi, pengguna bisa memeriksa ketersediaannya melalui System Update yang sejatinya disediakan oleh semua pabrikan perangkat.

Sumber berita AndroidSould dan gambar header ilustrasi Google.

Per Februari 2018, Nougat Adalah Versi Android yang Paling Banyak Digunakan

Sebagai pengguna smartphone Android, sudahkah Anda menikmati fitur-fitur yang ditawarkan versi terbarunya, Oreo 8.1? Kalau sudah, Anda termasuk dalam populasi yang amat langka. Pasalnya, berdasarkan data dari Google, per tanggal 5 Februari 2018 kemarin, baru ada 1,1% perangkat yang menjalankan Android Oreo (8.0 dan 8.1).

Data ini didapat dari perangkat yang mengakses Google Play Store dalam seminggu terakhir. Pertanyaannya, kalau bukan yang terbaru, lalu versi Android apa yang paling banyak digunakan konsumen? Jawabannya adalah Nougat (7.0 dan 7.1), dengan total 28,5%.

Ini merupakan pertama kalinya Nougat menduduki posisi teratas sejak Google merilisnya sekitar satu setengah tahun yang lalu. Sampai detik ini pabrikan smartphone memang tergolong lambat dalam merilis update Android versi terbaru, tapi setidaknya data ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen tidak terlalu ketinggalan jauh.

Android adoption rate

Di bawah Nougat, Marshmallow dan Lollipop rupanya masih memiliki porsi yang cukup besar, masing-masing dengan 28,1% dan 24,6%. Yang cukup mencengangkan, ternyata masih ada 0,3% konsumen yang menggunakan smartphone dengan OS Android Gingerbread, yang versi terakhirnya (2.3.7) dirilis lebih dari enam tahun yang lalu.

Sebagai perspektif, tingkat adopsi iOS 11 sudah mencapai angka 65% per 18 Januari kemarin berdasarkan data dari Apple, sedangkan iOS 10 28% dan sisa 7% untuk versi-versi yang lebih lawas lagi. Kendati demikian, ini tak bisa dijadikan perbandingan langsung mengingat semua perangkat yang menjalankan sistem operasi iOS dibuat oleh Apple sendiri, sedangkan mayoritas perangkat Android bukan berasal dari Google.

Sumber: 9to5Google.

HMD Global Godok Smartphone Android Go Bernama Nokia 1?

HMD Global dikabarkan sedang menggodok satu lagi ponsel paling murah di jajarannnya dengan nama Nokia 1 yang secara default menggunakan Android Go, sistem operasi versi ringan dari Android 8.0 Oreo. Dihembuskan oleh situs Winfuture, bahwa Nokia 1 bakal digulirkan untuk pasar global namun dengan fokus yang tertuju pada pasar-pasar berkembang terlebih dahulu, salah satunya India. Banderolnya pun dipastikan sangat terjangkau, di kisaran kurang dari $100 per unitnya.

Nokia 1 disebut menampilkan layar HD IPS dengan resolusi layar 1280 x 720 piksel. Jeroannya hanya memiliki RAM sebesar 1GB dan penyimpanan internal 8GB. Tidak ada informasi terkait prosesor pilihannya. Tapi HMD Global bisa saja memilih Qualcomm atau MediaTek karena kedua perusahaan tersebut telah mengumumkan dukungan mereka untuk Android Go Edition.

Pada saat mengumumkan versi Android Go, Google mengatakan bahwa sistem operasi ini dimaksudkan untuk perangkat dengan RAM 512MB sampai dengan 1GB. Google juga sudah secara resmi mengonfirmasi bahwa akan ada banyak ponsel Android Oreo Go Edition yang akan diluncurkan pada awal tahun 2018.

Tahun depan, bersamaan dengan Nokia, Huawei yang berbasis di Tiongkok kabarnya juga akan meluncurkan ponsel Android Go. Smartphone dari Huawei ini disebut hadir dengan spesifikasi yang mirip dengan Nokia 1 dan diperkirakan dibandrol di kisaran $85.

Saat ini, smartphone termurah HMD Global adalah Nokia 2, yang diluncurkan pada bulan Oktober 2017 lalu. Ponsel ini dilepas seharga 99 Euro, dilengkapi layar 5 inci HD LTPS dan didukung oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 212.

Sumber berita Ubergizmo dan header ilustrasi Nokia 2.

Google Singkap Daftar Smartwatch yang Kebagian Jatah Update Oreo

Sejak resmi meluncur pada bulan Agustus lalu, Android Oreo perlahan mulai tersedia di banyak smartphone, mulai dari HTC U11 sampai Huawei Nova 2S, sedangkan Nokia dan Motorola masing-masing juga sudah membeberkan daftar ponsel besutannya yang bakal kebagian update Oreo.

Namun selain di smartphone, Oreo rupanya juga bakal mendapat tempat di smartwatch. Tentu saja yang saya maksud adalah smartwatch Android Wear, dan baru-baru ini Google telah mengungkap daftar perangkat yang akan menerima update Android Oreo tersebut.

Sejauh ini update Android Wear Oreo (8.0) sudah tersedia pada smartwatch berikut:

  • Fossil Q Venture
  • LG Watch Sport
  • Louis Vuitton Tambour
  • Michael Kors Sofie
  • Montblanc Summit
  • Hugo Boss Touch
  • Movado Connect
  • Tommy Hilfiger 24/7 You
  • Guess Connect

Sisanya bakal menyusul, tapi belum bisa dipastikan kapan karena harus mengikuti waktu yang ditentukan oleh masing-masing pabrikan. Berikut daftar lengkapnya:

  • Casio WSD-F20
  • Casio WSD-F10
  • Diesel Full Guard
  • Emporio Armani Connected
  • Fossil Q Control, Q Explorist, Q Founder 2.0, Q Marshal dan Q Wander
  • Huawei Watch 2
  • LG Watch Style
  • Michael Kors Access Bradshaw, Access Dylan dan Access Grayson
  • Misfit Vapor
  • Mobvoi Ticwatch S & E
  • Nixon Mission
  • Polar M600
  • Tag Heuer Connected Modular 45
  • ZTE Quartz

Update Android Wear Oreo (8.0)

Tidak seperti Android Wear 2.0 yang berbasiskan Nougat, Android Wear Oreo sebenarnya tidak membawa pembaruan yang teramat signifikan meskipun versinya lompat jauh (enam angka). Fitur barunya mencakup opsi untuk mengatur intensitas getaran saat menerima notifikasi, opsi Touch Lock agar layar hanya bisa dinyalakan dengan tombol power dan optimalisasi konsumsi baterai.

Pengguna smartwatch yang tidak kebagian jatah, seperti Asus ZenWatch 3, LG Watch R, Huawei Watch generasi pertama dan Moto 360/Sport generasi kedua, pastinya bakal merasa sedikit kecewa. Kendati demikian, setidaknya mereka tidak melewatkan terlalu banyak hal baru.

Sumber: Engadget.

Google Pixel 2 dan Pixel 2 XL Resmi Diperkenalkan

Keputusan Google untuk mengakuisisi sebagian divisi smartphone HTC bulan lalu pada dasarnya bisa menjadi bukti akan komitmen besar sang raksasa internet dalam menghadapi persaingan di industri ponsel. Apa yang dilakukan Google memang tidak lebih dari sebatas merekrut karyawan HTC, akan tetapi kalau jumlahnya mencapai 2.000 orang, saya kira itu sudah cukup untuk menunjukkan keseriusan Google.

Setelah cukup sukses dengan Pixel dan Pixel XL tahun lalu, Google pun sudah siap untuk memperkenalkan suksesornya. Di antara deretan hardware yang Google umumkan dalam event semalam, Pixel 2 dan Pixel 2 XL dengan mudah menjadi sorotan publik yang paling utama.

Desain dan layar

Google Pixel 2

Sepintas perubahan fisiknya memang tidak terlalu kentara, akan tetapi duo Pixel 2 ini sama-sama mengusung desain yang terkesan lebih polished ketimbang pendahulunya. Bodinya terbuat dari aluminium, dengan permukaan belakang bertekstur matte, diikuti oleh area kecil berlapis kaca di atas sensor sidik jari yang menjadi rumah bagi modul kamera.

Tidak seperti pendahulunya, bodi Pixel 2 dan Pixel 2 XL kini tahan air dengan sertifikasi IP67. Penggunaan material aluminium harus berkonsekuensi pada absennya satu fitur yang umum kita jumpai pada smartphone flagship, yaitu wireless charging. Saya yakin banyak yang menyesalkan hal ini, apalagi mengingat fitur ini pada akhirnya sudah tersedia di iPhone 8 dan iPhone X – untungnya Pixel 2 mendukung fast charging.

Google Pixel 2 XL

Sama seperti tahun lalu, perbedaan utama Pixel 2 dan Pixel 2 XL terletak pada layarnya. Namun perbedaannya kali ini lebih menyeluruh dan bukan cuma melibatkan ukuran saja: Pixel 2 datang dengan layar AMOLED 5 inci beresolusi 1920 x 1080, Pixel 2 XL dengan layar pOLED 6 inci beresolusi 2880 x 1440, keduanya sama-sama dilapisi kaca Gorilla Glass 5 dan memiliki rasio kontras 100.000:1.

Selain menggunakan panel OLED yang berbeda jenis, Pixel 2 XL juga mengemas bezel atas-bawah yang jauh lebih tipis ketimbang adik kecilnya. Kendati demikian, bezel-nya ini masih sedikit lebih tebal dibanding milik Samsung Galaxy S8 atau malah iPhone X, tapi sebagai gantinya, Google dapat menyematkan speaker stereo yang menghadap ke depan (juga pada Pixel 2).

Bodi kedua ponsel sama-sama tipis; Pixel 2 setebal 7,8 mm, sedangkan Pixel 2 XL setebal 7,9 mm. Pixel 2 tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni hitam, putih dan biru agak abu-abu; sedangkan Pixel 2 XL dalam dua warna saja, yaitu serba hitam dan kombinasi hitam-putih.

Spesifikasi dan kamera

 

Google Pixel 2 XL

Perbedaan Pixel 2 dan Pixel 2 XL berhenti sampai di layarnya saja. Spesifikasi yang diusung sama persis, mencakup chipset Snapdragon 835, GPU Adreno 540, RAM 4 GB, pilihan storage 64 atau 128 GB (tanpa slot microSD), dan tentu saja keduanya sama-sama menjalankan Android 8.0 Oreo yang paling gres. Sedikit berbeda adalah kapasitas baterai: 2.700 mAh untuk Pixel 2, dan 3.520 mAh untuk Pixel 2 XL.

Satu hal yang mungkin terdengar mengecewakan adalah absennya jack headphone, yang berarti pengguna harus mengandalkan adapter USB-C (termasuk dalam paket penjualan) untuk memakai headphone standar. Alternatif lain, Google juga mengumumkan earphone wireless bernama Pixel Buds yang merupakan pendamping ideal untuk konektivitas Bluetooth 5.0 milik duo Pixel 2 ini.

Google Pixel 2

Beralih ke sektor kamera, Google kembali menunjukkan keseriusannya lewat perpaduan hardware dan software. Pixel 2 dan Pixel 2 XL dilengkapi kamera belakang tunggal 12 megapixel dengan lensa f/1.8 dan OIS, plus kamera depan 8 megapixel berlensa f/2.4. Kamera belakangnya cuma satu? Yup, tapi Anda jangan terlalu cepat khawatir.

Pasalnya, duo Pixel 2 ini masih bisa mengambil gambar dengan background yang tampak kabur ala fitur Portrait Mode pada iPhone 8 Plus. Kapabilitas ini diwujudkan oleh kecanggihan teknologi dual pixel dan machine learning, yang memungkinkan Pixel 2 untuk membuat semacam depth map dari foto yang diambil sebelum akhirnya mengemulasikan efek nge-blur yang dramatis.

Untuk membuktikan kecanggihan software-nya, Google bahkan juga menyematkan fitur Portrait Mode ini ke kamera depan Pixel 2, sehingga selfie yang pengguna ambil pun juga bisa tampak seperti hasil jepretan kamera DSLR. Selain Portrait Mode, ada juga fitur Motion Photo ala Live Photo di iPhone.

Soal video, Pixel 2 dapat merekam dalam resolusi maksimum 4K 30 fps, atau 1080p 120 fps untuk slow-motion. Kombinasi optical dan electronic image stabilization akan otomatis aktif guna memastikan video yang diambil tetap mulus meski pengguna sedang mengendarai motor sekalipun.

Foto-foto yang beredar di internet selama ini sudah bisa menunjukkan kehebatan kamera Pixel orisinil, dan Pixel 2 sudah pasti menjanjikan kualitas yang lebih baik lagi. Google bahkan sempat menyinggung hasil benchmark tertinggi dari DxOMark untuk kamera Pixel 2 yang mencatatkan skor 98, tapi kita harus selalu ingat untuk tidak menjadikan benchmark sebagai patokan utama.

Google Assistant dan fitur lainnya

Tahun lalu Pixel menjadi smartphone pertama yang mengusung integrasi Google Assistant. Tahun ini, Assistant pada Pixel 2 jadi lebih cerdas lagi. Cara memanggil Assistant di Pixel 2 juga sedikit berbeda, yakni dengan meremas kedua sisi ponsel, macam yang ada pada HTC U11, namun opsi standar via perintah suara masih tetap ada.

Assistant kini dapat diinstruksikan untuk mengakses pengaturan perangkat, seperti misalnya untuk mengaktifkan Wi-Fi hotspot atau fitur do not disturb. Assistant nantinya juga dapat memberikan bantuan berdasarkan rutinitas Anda. Jadi semisal Anda mengucapkan “good night“, Assistant akan mengaktifkan mode silent, mengaktifkan alarm, mematikan lampu pintar di kamar, dan masih banyak lagi.

Fitur lain yang tak kalah menarik adalah Now Playing, yang memungkinkan Pixel 2 untuk mengenali lagu yang sedang diputar di sekitarnya. Fitur ini berjalan secara otomatis dan tidak membutuhkan koneksi internet; judul lagunya akan langsung ditampilkan di bagian bawah layar, dan dari situ pengguna bisa langsung memutarnya di aplikasi streaming musik ataupun YouTube.

Google Lens

Pixel 2 juga menjadi smartphone pertama yang dilengkapi fitur Google Lens. Fitur ini terintegrasi pada aplikasi kamera, memungkinkan pengguna untuk mengakses beragam informasi dari objek di sekitarnya hanya dengan mengarahkan kamera Pixel 2.

Terakhir, dan yang menurut saya cukup penting, adalah integrasi Google Photos, dengan penyimpanan tak terbatas untuk foto dan video dalam resolusi penuh hingga akhir tahun 2020, lalu lanjut menjadi resolusi tinggi (bukan resolusi asli) untuk seterusnya. Ini penting mengingat Pixel 2 tidak dibekali slot microSD untuk ekspansi storage.

Harga dan ketersediaan

Google Pixel 2 XL

Google saat ini sudah membuka pre-order Pixel 2 dan Pixel 2 XL, tapi baru di Amerika Serikat, Kanada, Inggris Raya, Jerman, India dan Australia; lalu menyusul ke Itali, Spanyol dan Singapura di akhir tahun. Harga Pixel 2 dipatok $649 (64 GB) atau $749 (128 GB), sedangkan Pixel 2 XL dibanderol $849 (64 GB) atau $949 (128 GB).

Sejauh ini belum ada yang bisa memastikan apakah Google Pixel 2 dan Pixel 2 XL bakal masuk ke pasar Indonesia. Pixel orisinil sampai sekarang pun belum tersedia di tanah air karena tersandung masalah TKDN. Semoga Google dapat menanggulanginya kali ini.

Sumber: Google.

*Update: Tambahan informasi mengenai kapasitas baterai Pixel 2 dan Pixel 2 XL.