Asus ZenWatch 3 Akhirnya Kebagian Jatah Update Android Wear 2.0

Setelah berbulan-bulan dibiarkan tanpa kejelasan, pengguna ZenWatch 3 akhirnya bisa tersenyum lebar mengetahui update Android Wear 2.0 sudah mulai datang menghampiri smartwatch kesayangan mereka. Asus memang tergolong sangat terlambat, tapi setidaknya mereka bisa menepati janjinya meski dirumorkan bakal memensiunkan lini smartwatch-nya.

Memangnya sesignifikan apa perubahan yang dibawa Android Wear 2.0 pada ZenWatch 3? Cukup signifikan. Contoh yang paling sederhana tapi begitu besar dampaknya adalah akses langsung ke Google Play Store, sehingga aplikasi bisa langsung diunduh lewat smartwatch, bukan lagi melalui smartphone yang di-pair.

Fitur andalan lain Android Wear 2.0 tentu saja adalah integrasi Google Assistant. Di samping itu, aspek personalisasi turut mendapat perhatian khusus, dimana pengguna ZenWatch 3 kini dapat mengutak-atik watch face-nya guna menampilkan informasi dari sejumlah aplikasi.

Tidak kalah menarik adalah fitur terjemahan instan. Kemudian ada pula opsi yang lebih lengkap ketika hendak merespon pesan yang masuk, termasuk halnya opsi Smart Reply yang akan memberikan rekomendasi balasan berdasarkan konteks pada pesan yang diterima.

Terakhir, Asus tidak lupa memperbarui aplikasi ZenFit-nya agar dapat melakukan penghitungan repetisi – fitur yang kemungkinan besar sudah dinanti-nanti para gym freak. Kendati demikian, latihan sederhana macam push-up atau sit-up pun juga bisa dimonitor berkat pembaruan ZenFit ini.

Sumber: Wareable dan Hexus.

Louis Vuitton Mulai Berkecimpung di Ranah Smartwatch Lewat Produk Seharga Ribuan Dolar

Tema luxury tak bisa dipisahkan dari produk-produk Louis Vuitton. Fashion house terkemuka asal Perancis itu menawarkan berbagai macam produk mewah, dari mulai sepatu, perhiasan, serta jam tangan. Koleksi arloji Tambour sendiri pertama kali diperkenalkan di 2002, dan untuk mengga-rapnya, Louis Vuitton menggaet desainer terkenal seperti Takashi Murakami dan Marc Jacob.

Dan di paruh kedua tahun 2017, Louis Vuitton tampaknya memutuskan untuk mulai bermain di segmen yang belakangan ini kepopularitasannya naik daun. Mereka memperkenalkan anggota terbaru keluarga Tambour, sebuah jam pintar bernama Tambour Horizon. Seperti produk garapan merek-merek raksasa elektronik populer, Tambour Horizon juga telah dibekali kecanggihan Android Wear.

Tak seperti produsen lain yang berupaya menekan harga produk mereka sembari memberikan fitur terlengkap, Louis Vuitton tak mau mengambil jalan pintas. Case-nya memanfaatkan bahan baja anti-karat buatan Swiss, mengusung rancangan cembung demi memaksimalkan diameter serta meminimalisir bobot. Louis Vuitton menyediakan tiga varian body, yaitu stainless steel, brushed steel dan hitam, dengan enam koleksi siap pakai. Selain itu ada 60 pilihan strap – 30 untuk pria dan 30 buat wanita.

Tambour Horizon menyuguhkan layar sentuh AMOLED 390×390p bundar selebar 1,3-inci berlapis kaca safir yang dibingkai oleh dial ring 24-jam – memudahkan pengguna mengakses zona waktu berbeda. Smartwatch hanya menyuguhkan satu tombol fisik, berada di sisi kanan tubuhnya.

Louis Vuitton Tambour Horizon 4

Dengan dibekali platform wearable Google, Tambour Horizon bisa melakukan berbagai fungsi layaknya produk Android Wear lain. Terdapat fitur alarm, timer, info cuaca, pedometer, serta notifikasi panggilan, pesan teks, dan email, kemudian Anda dipersilakan menggonta-ganti watch face sesuai keinginan. Meski demikian, analisis tubuh bukanlah keahlian utama Tambour Horizon karena ia tidak dibekali sensor detak jantung.

Louis Vuitton Tambour Horizon 2

Spesialisasi Tambour Horizon terdapat pada kemampuan discovery. Smartwatch menyajikan fitur City Guide, berguna untuk memberikan Anda rekomendasi restoran dan tempat-tempat menarik berdasarkan lokasi. Lalu ada My Flight, bertugas menginformasikan rencana perjalanan dan mengingatkan jika ada perubahan jadwal penerbangan.

Louis Vuitton Tambour Horizon 1

Louis Vuitton Tambour Horizon diotaki chip Qualcomm Snapdragon 2100, dibantu RAM 512MB, penyimpanan internal sebesar 4GB, serta ditenagai baterai 300mAh. Susunan hardware ini sebetulnya berada di bawah Fossil Q Founder dan LG Watch Style – masing-masing menyimpan RAM 1GB dan 768MB.

Louis Vuitton Tambour Horizon 3

Untuk memiliki satu unit Tambour Horizon, Anda perlu mengeluarkan uang setidaknya US$ 2.500 atau US$ 2.900 untuk model berwarna hitam. Produk sudah bisa dipesan di website Louis Vuitton.

Smartwatch Baru Armani Sajikan Layar Sentuh dan Segala Kecanggihan Android Wear

Setelah nama-nama populer di ranah gadget memperkenalkan smartwatch, brand-brand fashion merespons dengan menyingkap perangkat wearable stylish yang tidak kalah canggih. Dan di akhir tahun lalu, ada tiga produk menarik ditawarkan oleh perusahaan fashion terkenal asal Amerika, Fossil Group, meliputi DieselOn Time, Kate Spade, dan Emporio Armani.

Ketiga smartwatch ini mempunyai desain berbeda dengan satu benang merah: mereka dirancang sebagai device hybrid. Sekilas, wujud DieselOn Time, Kate Spade, serta Emporio Armani menyerupai arloji klasik biasa; dan fitur pintarnya tersembunyi di dalam. Menariknya, salah satu dari brand itu memutuskan buat merangkul sistem layar sentuh dan segala kecanggihan platform Android Wear.

Emporio Armani 2

Anggota terbaru di keluarga Emporio Armani Connected kabarnya disiapkan agar kompatibel ke perangkat Android maupun iPhone. Ia berfungsi layaknya smartwatch sejati, dan menjadi ekstensi dari perangkat bergerak Anda. Device dapat menampilkan pesan teks serta menampilkan notifikasi ketika ada panggilan masuk atau update di sosial media, hingga mempermudah kita mengendalikan musik.

Berdasarkan gambar-gambar yang dipublikasi Armani di website-nya, Emporio Armani Connected baru mempunyai desain simpel, dengan pilihan warna hitam, silver dan emas. Selain layar sentuh, sepertinya interaksi konten bisa dilakukan via tiga tombol fisik di sebelah kanan. Bagian strap juga bisa diganti. Armani menyediakan strap berbahan rantai logam, nilon, karet dan kulit dengan pilihan warna berbeda.

Emporio Armani 1

Kostomisasi pada penampilan tak cuma dapat dilakukan pada bagian luar saja. Sama seperti device Android Wear lain, Anda bisa mengubah watch face sesuai keinginan jika masih belum puas dengan desain custom Armani. Selain itu, smartwatch juga mampu melacak aktivitas fisik yang Anda lakukan, mengolah data tubuh, dan membantu kita mencapai target setiap hari.

Berdasarkan informasi dari Digital Trends, Emporio Armani Connected sudah mengusung Android Wear versi 2.0, diotaki chip Snapdragon Wear 2100, dan memanfaatkan layar AMOLED sebagai jendela akses ke fitur-fitur di dalam. Belum diketahui berapa tepatnya resolusi dari display tersebut (produsen hanya bilang layarnya ‘beresolusi tinggi’), serta apakah smartwatch juga didukung sensor detak jantung.

Emporio Armani Connected anyar ini merupakan bentuk dari upaya Fossil meluncurkan 300 smartwatch baru di tahun ini. Mereka belum menginformasikan harganya, namun kemungkinan lebih mahal dari varian hybrid yang dibanderol US$ 375. Produk kabarnya akan mulai dijual pada tanggal 24 September nanti.

Sumber: Armani.

Asus Dirumorkan Bakal Pensiunkan Lini ZenWatch

LG, Huawei, Casio, semuanya sudah merilis smartwatch Android Wear 2.0 mereka. Bahkan ZTE yang sebelumnya belum pernah bermain di segmen smartwatch pun akhirnya memperkenalkan smartwatch Android Wear 2.0 besutannya. Kalau Anda teliti, mungkin Anda bertanya-tanya kenapa Asus belum.

Pabrikan asal Taiwan tersebut terakhir merilis ZenWatch 3 pada bulan September tahun lalu. Namun karena Google sendiri menunda perilisan Android Wear 2.0, ZenWatch 3 sampai detik ini masih menjalankan OS versi lawas dan belum juga menerima update.

Asus sendiri sebelumnya pernah mengatakan bahwa update Android Wear 2.0 bakal tersedia pada awal kuartal kedua tahun ini – Asus masih punya waktu sampai 30 Juni untuk menepati janjinya. Namun seandainya rumor yang baru-baru ini berhembus benar, tampaknya update tersebut tidak akan pernah datang.

Pasalnya, Digitimes melaporkan bahwa Asus berniat untuk memensiunkan lini ZenWatch dikarenakan penjualannya tidak memenuhi target yang diharapkan. Berdasarkan data yang diterima dari jaringan suplai Asus, setiap bulannya lini ZenWatch hanya terjual sekitar 5.000 sampai 6.000 unit.

Memang tidak ada konfirmasi dari pihak Asus terkait hal ini, tapi andai saja benar, sepertinya kita tidak akan berjumpa dengan ZenWatch 4 atau apapun nama suksesor yang telah Asus siapkan. Andai saja benar, Asus berarti akan menyusul jejak Motorola yang bisa dibilang sudah menyerah dan move on dari ranah smartwatch Android Wear.

Sumber: Android Authority dan Digitimes.

Huawei Watch Akhirnya Ikut Kebagian Jatah Update Android Wear 2.0

Anda baru membeli Huawei Watch sesaat sebelum suksesornya diumumkan? Tak usah berkecil hati atau malah marah besar. Meskipun secara hardware keduanya sedikit berbeda, letak perbedaan utamanya justru adalah software atau sistem operasi yang dijalankan.

Kabar baiknya, Huawei sudah mulai meluncurkan update Android Wear 2.0 secara resmi ke seluruh pengguna Huawei Watch orisinil. OS baru ini setidaknya bisa sedikit menyegarkan perangkat yang dirilis pada tahun 2015 tersebut.

Berdasarkan pengamatan Android Central, Android Wear 2.0 bahkan bisa meningkatkan performa Huawei Watch secara cukup signifikan, dan pembaruan interface-nya jauh lebih cocok untuk wajah membulat smartwatch tersebut.

Fitur-fitur unggulan lain, seperti kemampuan untuk meng-install aplikasi langsung di smartwatch serta membalas pesan secara langsung turut hadir. Dua hal yang tidak bisa dihadirkan hanyalah konektivitas LTE dan dukungan Android Pay, mengingat keduanya bergantung pada hardware.

Untuk meng-update, silakan buka menu Settings > System > About > System Updates. Kalau notifikasi update-nya ternyata belum muncul, Anda bisa coba matikan Bluetooth di ponsel, lalu sambungkan smartwatch ke Wi-Fi dan klik icon centang biru berkali-kali sampai notifikasinya keluar.

Sumber: Android Central.

ZTE Quartz Ialah Smartwatch Android Wear Pertama ZTE, Harganya Sangat Kompetitif

Pesatnya penetrasi smartphone dan makin sadarnya orang terhadap kesehatan tubuh adalah dua dari banyak faktor yang mendorong meningkatnya adopsi smartwatch. User biasa mengguna-kannya sebagai ekstensi smartphone serta alat buat menakar kegiatan olah fisik. Dan di bulan Februari kemarin, satu brand telekomunikasi ternama kabarnya berniat untuk masuk ke ranah itu.

Bocoran informasi dari Bluetooth SIG terbukti akurat. Di tanggal 10 April kemarin, ZTE resmi mengumumkan ZTE Quartz, smartwatch Android Wear pertama racikan sang perusahaan Tiongkok itu. Lewat Quartz, ZTE menawarkan beberapa hal menarik: fitur dan konektivitas lengkap, desain timeless, daya tahan baterai mumpuni, ketahanan terhadap air, dan yang terpenting ialah harga yang terjangkau.

ZTE Quartz 1

ZTE Quartz merupakan smartwatch dengan wujud ala arloji klasik. Tubuhnya bundar berwarna perak, dengan diameter 45,72mm dan memiliki ketebalan 14,5mm. Device menyajikan layar AMOLED 1,4-inci berlapis Corning Gorilla Glass 3 untuk mengamankannya dari baretan. Quartz juga mempunyai sertifikasi IP67 – artinya ia sudah terproteksi dari debu halus dan dapat bekernya normal setelah tercemplung ke air sedalam maksimal 1-meter selama setengah jam.

ZTE Quartz 2

Smartwatch ini memungkinkan Anda melakukan panggilan, serta membaca dan membalas pesan teks. Quartz bisa disambungkan ke smartphone atau dipakai secara mandiri. Bahkan tanpa terkoneksi ke handset sekalipun, Anda bisa menggunakannya buat menelepon. Bagian strap (wristband) bisa mudah digonta-ganti, dan Anda dipersilakan memilih dan mengustomisasi watch face.

ZTE Quartz 3

Di dalam, ZTE menyematkan system-on-chip Qualcomm Snapdragon Wear 2100 dengan prosesor quad-core 1,1GHz sebagai otaknya. Quartz juga menyimpan RAM sebesar 768GB, memori internal 4GB; sensor accelerometer, gyroscope dan barometer; dipadu konektivitas Wi-Fi, GPS, dan Bluetooth 4.1; serta ditenagai baterai non-removable 500mAh. Di sisi sistem operasi, Quartz dibekali platform wearable Google terbaru, Android Wear 2.0.

“Peluncuran ZTE Quartz menandai langkah resmi ZTE memasuki bidang penyediaan wearable,” tutur CEO ZTE USA Lixin Cheng via rilis pers. “Dahulu, kami dikenal berkat upaya mendorong batasan smartphone premium dengan harga ekonomis. Lewat smartwatch ini, kami memperluas jangkauan ke segmen wearable, dan menawarkan konsumen sebuah perangkat wearable yang kaya fitur serta terjangkau.”

Harga ZTE Quartz memang sangat kompetitif, dijajakan kurang dari US$ 200 (tepatnya US$ 192). Produk rencananya dibundel eksklusif bersama T-Mobile, akan tersedia secara online di tanggal 14 April besok, dan baru setelahnya dijual offline mulai tanggal 21 April 2017.

Sumber: ZTE.

Hugo Boss dan Tommy Hilfiger Ramaikan Pasar Smartwatch Android Wear 2.0

Android Wear 2.0 mencuri sorotan publik pada ajang Baselworld tahun ini, utamanya berkat diungkapnya Movado Connect. Namun smartwatch itu ternyata bukan satu-satunya amunisi yang disiapkan Movado, pabrikan jam tangan asal Swiss tersebut turut mengumumkan dua smartwatch yang dibuatnya untuk dua brand fesyen ternama: Hugo Boss dan Tommy Hilfiger.

Ini juga merupakan upaya kedua dari Hugo Boss dan Tommy Hilfiger di pasar smartwatch. Sebelumnya, mereka sudah memperkenalkan smartwatch hybrid yang juga digarap oleh Movado, namun dengan bantuan HP. Sekarang, smartwatch terbarunya mengikuti jejak Movado Connect yang mengusung Android Wear 2.0.

Tidak banyak detail yang diungkap, baik untuk Hugo Boss Touch maupun Tommy Hilfiger TH24/7You, demikian nama lengkap kedua perangkat ini. Keduanya sama-sama tampak minimalis nan elegan, masing-masing tentunya dengan sederet watch face uniknya tersendiri.

Untuk Hugo Boss Touch, material yang digunakan adalah stainless steel, dan tentunya tersedia pilihan strap yang dapat dilepas-pasang dengan mudah. Tidak ada heart-rate monitor di belakangnya, akan tetapi ia kompatibel dengan Android Pay berkat kehadiran chip NFC.

Tommy Hilfiger TH24/7You / @AndroidWear (Twitter)
Tommy Hilfiger TH24/7You / @AndroidWear (Twitter)

TH24/7You di sisi lain sedikit lebih inferior karena tidak mengusung chip NFC, demikian juga untuk heart-rate monitor. Selain strap kulit, terdapat pula pilihan strap berbahan stainless steel yang semakin memperkuat aura elegan perangkat.

Hugo Boss Touch kabarnya bakal dipasarkan mulai bulan Agustus seharga $395, sedangkan Tommy Hilfiger TH24/7You seharga $299, kemungkinan juga pada waktu yang berdekatan.

Sumber: Wareable 1, 2.

Tak Jadi Pakai OS Sendiri, Misfit Vapor Bakal Usung Android Wear 2.0

Di ajang CES pada bulan Januari kemarin, Misfit mengumumkan smartwatch pertamanya yang bukan merupakan perangkat hybrid. Dalam pengumumannya, tidak disebutkan sistem operasi apa yang bakal dijalankan, tapi berdasarkan pantauan Wareable, smartwatch bernama Vapor itu menggunakan OS rancangan Misfit sendiri.

Namun semua itu ternyata hanya tinggal kenangan. Misfit baru saja mengonfirmasi kalau Vapor bakal ditenagai oleh Android Wear 2.0, bukan lagi OS besutannya sendiri.

Entah apa alasan yang mendasari keputusan ini, namun kalau menurut saya, Misfit kurang begitu yakin akan ekosistem aplikasinya. Android Wear merupakan platform smartwatch yang sudah terbilang matang, dan sepertinya sulit bagi Misfit untuk meyakinkan komunitas developer untuk mengembangkan aplikasi hanya untuk smartwatch barunya saja.

Terlepas dari itu, Android Wear 2.0 malah bakal menghadirkan integrasi Google Assistant pada Vapor. Di saat yang sama, Misfit Vapor juga akan bersaing langsung dengan smartwatchsmartwatch seperti Guess Connect, Huawei Watch 2, LG Watch Sport dan Style, New Balance RunIQ, serta Casio WSD-F20.

Secara hardware tidak ada yang berubah dari Vapor, termasuk bezel-nya yang dilengkapi panel sentuh untuk memudahkan pengoperasian. Layarnya juga masih sama, mengandalkan panel AMOLED 1,39 inci dengan kerapatan pixel 326 ppi. Deretan sensornya tidak ada yang dikurangi, termasuk heart-rate monitor dan GPS.

Chipset yang menjadi otaknya pun juga tetap Qualcomm Snapdragon Wear 2100. Secara keseluruhan, spesifikasi yang diusung Vapor memang identik dengan smartwatch Android Wear 2.0 (yang memang mengikuti standar yang diberikan Google), dan fakta ini semakin membuat keputusan Misfit untuk mengganti OS-nya jadi kian masuk akal.

Sayang hingga kini Misfit masih belum punya jadwal perilisan yang pasti. Rencananya di akhir musim panas, dengan banderol harga $199 dan pilihan warna hitam atau rose gold.

Sumber: Wareable.

Berubah Drastis, Smartwatch Guess Connect Generasi Kedua Kini Ditenagai Android Wear 2.0

Dua tahun silam, Guess memperkenalkan smartwatch perdananya yang dikembangkan bersama Martian Watches. Apa yang mereka ciptakan sejatinya merupakan sebuah arloji tradisional dengan imbuhan layar OLED mini dan sejumlah fitur pintar ala smartwatch.

Kini tiba saatnya bagi Guess untuk mengungkap suksesornya. Generasi kedua Guess Connect ini sudah berubah drastis, dari yang tadinya berupa jam tangan analog menjadi murni mengadopsi teknologi digital. Tentu saja, yang menjadi bintang adalah sistem operasi Android Wear 2.0 yang masih tergolong cukup gres.

Terkait spesifikasinya, Google sendiri sebenarnya sudah menetapkan standar untuk semua smartwatch Android Wear 2.0. Itulah mengapa spesifikasi Guess Connect juga tergolong mirip-mirip. Guess memang baru mengungkap chipset Qualcomm Snapdragon Wear 2100, tapi saya kira sisanya tidak jauh berbeda dari perangkat lain yang juga mengemas chipset ini.

Fitur tracking-nya pastinya juga ikut terintegrasi, tapi sejauh ini belum ada kejelasan apakah Guess telah menambatkan heart-rate monitor maupun GPS. Namun satu hal yang bisa dipastikan, smartwatch ini telah mengemas Google Assistant, yang sejatinya merupakan fitur standar untuk OS Android Wear 2.0.

Guess Connect akan ditawarkan dalam dua varian desain dan ukuran: yang berdiameter 41 mm ditujukan buat konsumen perempuan, sedangkan varian 44 mm yang berpenampilan lebih sporty untuk konsumen laki-laki. Smartwatch ini akan dilepas ke pasaran mulai musim gugur atau musim dingin tahun ini juga, sayang belum ada informasi mengenai harganya.

Sumber: Engadget dan Globe Newswire.

Montblanc Resmi Ungkap Smartwatch Perdananya

Baru saja memperkenalkan smartwatch baru, Tag Heuer sudah mendapat rival yang sepadan. Pada tanggal 16 Maret kemarin, Montblanc resmi memperkenalkan smartwatch perdananya. Dinamai Montblanc Summit, smartwatch ini berpotensi menjadi pesaing terdekat Tag Heuer Connected Modular 45.

Untuk menciptakan kesan pertama yang apik, Montblanc mengambil lini jam tangan 1858 miliknya sebagai inspirasi utama dalam mendesain Summit. Aura klasik ini turut didukung oleh elemen premium, seperti misalnya case yang terbuat dari bahan stainless steel atau titanium.

Summit mengemas layar AMOLED 1,39 inci, dengan resolusi 400 x 400 pixel. Layar ini dibungkus oleh kaca safir yang agak cembung guna memberikan kesan seakan-akan seperti jam tangan analog. Secara keseluruhan, Summit tahan air dengan sertifikasi IP68.

Menjadi otak Summit adalah chipset Snapdragon Wear 2100 besutan Qualcomm, didukung oleh RAM 512 MB dan storage internal sebesar 4 GB. Sistem operasi yang dipercayai adalah Android Wear 2.0, tentunya lengkap beserta integrasi Google Assistant. Konektivitas Wi-Fi turut hadir, namun tidak untuk LTE, GPS maupun NFC.

Montblanc mengklaim setidaknya ada 300 kombinasi desain yang bisa didapat dari Summit / Montblanc
Montblanc mengklaim setidaknya ada 300 kombinasi desain yang bisa didapat dari Summit / Montblanc

Sejauh ini Anda mungkin berpendapat bahwa Tag Heuer Connected Modular 45 lebih superior karena mengemas NFC dan berdesain modular. Akan tetapi ada satu fitur yang ditawarkan Summit yang tidak akan Anda jumpai di Tag Heuer, yakni heart-rate monitoring. Soal baterai, Montblanc mengklaim daya tahan satu hari penuh.

Seperti halnya smartwatch lain, Summit juga memiliki strap berukuran 22 mm yang mudah dilepas-pasang. Diameter case-nya sendiri berkisar 46 mm, sedangkan tebalnya hanya 12,5 mm. Di atas kertas, Summit tidak terasa terlalu besar tapi juga tidak tergolong ringkas.

Montblanc mengklaim setidaknya ada lebih dari 300 kombinasi desain yang bisa didapat dari Summit. Smartwatch ini rencananya akan dipasarkan mulai bulan Mei mendatang, dengan banderol mulai $890.

Sumber: PR Newswire dan Montblanc.