EA akan Segera Buka Masa CBT Apex Legends Mobile di Indonesia

Beberapa waktu yang lalu Electronic Arts (EA) selaku publisher game dari Apex Legends mengumumkan sedang mengembangkan versi mobile-nya. Setelah beberapa bulan dikembangkan, Apex Legends Mobile sudah memasuki masa closed beta test.

Dalam masa CBT ini, Apex Legends Mobile sudah dapat dimainkan. Namun belum semua orang bisa memainkan game bergenre battle royale ini. Pasalnya, Apex Legends Mobile masih dalam tahap pengembangan dan akan ada banyak pembaharuan lagi.

Sebelumnya, Respawn Entertainment sebagai sang developer mengumumkan bahwa masa CBT game Apex Legends Mobile hanya dapat dimainkan untuk pemain dari negara India dan Filipina saja. Kini mereka berencana menambakan 5 negara baru lagi untuk menikmati tes beta tertutup ini. Kelima negara yang terpilih adalah Indonesia, Peru, Kolombia, Mesir, dan Lebanon.

Respawn Entertainment sendiri tidak menyebutkan tanggal pasti dimulainnya masa CBT ini. Namun mereka mengungkapkan akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.

Terpilihnya Indonesia untuk mengikuti CBT game Apex Legends Mobile ini tentu saja mendapatkan respon positif dari penggemarnya.

Di sisi lain, Apex Legends versi console dan PC sudah memiliki lebih dari 100 juta pemain di seluruh dunia di ulang tahunnya yang kedua. Pengumuman jumlah pemain tersebut diumumkan pada pertengahan bulan April 2021 lalu.

Apakah dengan munculnya versi mobile dari Apex Legends dapat membantu EA meraup lebih banyak pemain? Jika kita berkaca dari Call of Duty yang muncul versi mobile-nya terlebih dahulu, Call of Duty: Mobile (CODM) memang langsung mendapatkan jumlah pemain yang masif meski belum lama dirilis.

Pada Oktober 2020, Activision Blizzard mengumumkan jika CODM berhasil mendapatkan 300 juta download di tahun pertamanya. Menurut ActivePlayer.IO, perkiraan pemain CODM saat artikel ini ditulis sudah mencapai 210 juta pemain aktif. Padahal Call of Duty: Warzone baru bisa mendapatkan 100 juta pemain dalam waktu 1 tahun.

Pendapatan EA dari Platform Mobile Mencapai Rp11 Triliun di 2021

Keberadaan platform mobile kelihatannya akan semakin diperhitungkan oleh publisher serta pengembang game di seluruh dunia. Bagaimana tidak, platform ini memang menjanjikan audiens pemain yang lebih luas dan tentunya potensi keuntungan yang lebih besar.

Dalam laporan resminya, Electronic Arts atau yang lebih dikenal dengan EA mencatat telah berhasil mendulang keuntungan hingga $781 juta atau sekitar Rp11 triliun pada tahun fiskal 2021 ini. Padahal angka fantastis tersebut adalah penurunan sebanyak 7 persen dari tahun fiskal 2020.

“EA memberikan pertumbuhan yang kuat pada perempat tahun ini lewat live services dan performa yang menakjubkan dari Apex Legends. Apex tumbuh secara konsisten sepanjang tahun lalu, didorong oleh tim pengembang dan konten-konten yang mereka berikan.” Ungkap COO EA dan CFO Blake Jorgensen.

Apex Legends - Wattson
Image credit: EA

“Ke depannya, momentum yang telah dimiliki oleh live services kami akan memberikan pondasi yang kuat untuk mengejar tahun fiskal 2022. Dikombinasikan dengan kehadiran Battlefield baru dan juga akusisi yang baru-baru ini dilakukan, kami mengharapkan pertumbuhan yang signifikan.” Lanjut Jorgensen.

Untuk mengejar target tahun depan tersebut, EA berencana untuk memperluas franchise-franchise andalan mereka ke lebih banyak platform. Hal ini sendiri sudah mulai dilakukan oleh EA yang telah meluncurkan versi mobile dari Apex Legends.

Salah satu game mobile lain dari EA yang kelihatannya patut ditunggu nantinya adalah Battlefield Mobile yang akan melakukan soft-launch tahun ini. Dan, kemungkinan besar, EA akan memperlihatkan lebih banyak tentang game ini pada gelaran EA Play Live pada Juli mendatang.

image credit: EA

Dengan akusisi atas Glu Mobile pada April lalu, kemungkinan besar EA akan membuat lebih banyak game mobile ke depannya. Akusisi Metalhead Software juga akan memberikan EA kesempatan untuk memperluas game mobile bergenre sport, karena perusahaan ini sendiri memiliki target untuk menumbuhkan pasar sports mobile sebesar 50% pada tahun ini.

EA juga mengatakan bahwa selama tahun fiskal 2022 ini mereka akan terus melanjutkan transfromasi untuk membuat platform mobile dapat tumbuh menjadi pusat pertumbuhan bisnis mereka. Terlebih lagi EA juga telah mengatur ulang tim EA Mobile mereka untuk dapat memaksimalkan live services game mobile mereka seperti Star Wars: Galaxy of Heroes, The Sims, dan juga Real Racing.

 

 

Daftar 10 Mobile Game yang Akan Hadir Tahun 2021

Tahun 2021 mungkin adalah tahun terbaik bagi para mobile gamers karena perkembangannya yang begitu pesat. Banyak game menarik dirilis, kualitas (grafis ataupun gameplay) dari game mobile pun berangsur meningkat. Artikel ini akan merangkum daftar 10 game mobile seru dan menarik yang akan datang di tahun 2021 ini. Ada apa saja? Berikut daftarnya.

PUBG: New State

Banyaknya iterasi game battle royale di mobile ataupun PC/konsol tidak menghentikan Krafton untuk merilis iterasi terbaru dari PUBG. Lewat game yang diberi judul PUBG: New State, Krafton mencoba menawarkan pengalaman battle royale orisinal layaknya PUBG yang selama ini sudah kita mainkan, namun dengan twist berupa tema futuristik.

Berbeda dengan PUBG Mobile yang dirilis oleh Tencent, PUBG: New State akan menjadi game yang dikembangkan dan dirilis oleh Krafton sendiri yang merupakan pengembang dari PUBG di PC. PUBG: New State sudah masuk fase pra-registrasi di laman Google Play dan dikabarkan akan masuk fase alpha-test pada Q2 2021.

Apex Legends Mobile

https://www.youtube.com/watch?v=Jych6oUB1eo

Masih bertemakan battle royale, Electronic Arts agaknya tidak mau kalah dan memutuskan untuk membuat Apex Legends Mobile. Game tersebut sudah santer terdengar informasinya sejak tahun 2020 lalu.

Tahun ini, Apex Legends Mobile akhirnya sudah menampakkan diri. Untuk sementara waktu, Apex Legends Mobile sedang membuka fase testing untuk para pemain di wilayah India dan Filipina. Terlepas dari itu, ada juga beberapa konten kreator yang sudah mendapatkan akses dan mencoba gamenya. Anda bisa melihat video di atas apabila Anda penasaran seperti apa wujud Apex Legends Mobile.

Pokemon Unite

Pada Juni tahun 2020 lalu, Pokemon Company mengumumkan satu hal yang cukup mengejutkan. Tsunekazu Ishihara selaku Presiden dan CEO The Pokemon Company mengumumkan iterasi game Pokemon terbaru, kali ini hadir dengan genre MOBA.

Dalam penyajiannya, Pokemon Company bekerja sama dengan Tencent dan TiMi Studios. Pokemon Unite terlihat menawarkan gameplay MOBA yang cukup unik. Selain evolusi Pokemon sebagai bagian dari mekanik permainan, Pokemon Unite juga terlihat tidak seperti MOBA biasanya yang memiliki objektif berupa menghancurkan bangunan inti.

Pokemon Unite dikabarkan akan memasuki fase public beta pada Maret 2021, namun terbatas hanya untuk pemain di wilayah Kanada dan hanya terbatas untuk platform Android saja.

Diablo Immortal

Ya… Saya tahu beberapa dari Anda yang melihat daftar artikel game mobile akan datang mungkin sudah bosan (bahkan mungkin muak) melihat Diablo Immortal di dalam daftarnya. Namun, Diablo Immortal akhirnya menemukan titik cerah di tahun 2021 ini setelah kurang lebih 2 tahun game ini hanya ada di fase pre-register tanpa ada informasi lebih lanjut.

Pada akhir April 2021 lalu, Diablo Immortal akhirnya sudah masuk fase Alpha Test tertutup yang sudah menyertakan sistem PvP, PvE, dan Paragon Tree. Beberapa konten kreator lokal juga mendapatkan akses terhadap fase Alpha Test tersebut. Apabila Anda penasaran, Anda bisa lihat impresi pertama dari The Lazy Monday pada video di atas.

Final Fantasy VII: Ever Crisis

Tahun 2021 ini juga bisa dibilang jadi tahun penuh kejutan bagi developer asal Jepang. Selain Pokemon Unite, ada juga Square Enix yang mengumumkan membuat Final Fantasy VII di mobile pada Februari 2021 kemarin.

Square Enix mengumumkan dua titel game mobile Final Fantasy VII. Salah satunya adalah Final Fantasy VII: Ever Crisis. Melihat dari yang disajikan pada trailer, Final Fantasy VII: Ever Crisis sepertinya tidak akan menjadi spin-off, melainkan akan tetap menceritakan cerita utama Final Fantasy VII.

Walaupun begitu, Final Fantasy VII: Ever Crisis terlihat menampilkan sistem bertarung yang berbeda dengan grafis yang cukup mengagumkan. Menurut kabar, FF VII: Ever Crisis sendiri akan rilis tahun 2022 mendatang.

Final Fantasy VII: The First Soldier

Lagi dan lagi, battle royale menjadi genre pilihan untuk sebuah game mobile. Salah satu dari dua game FF VII untuk mobile yang diumumkan Square Enix adalah Final Fantasy VII: The First Soldier.

The First Soldier merupakan game battle royale yang mengambil latar cerita Final Fantasy VII, tepatnya 30 tahun sebelum kejadian Cloud dan kawan-kawan terjadi. Melihat dari trailer, The First Soldier menawarkan gameplay yang kurang lebih mirip dengan kebanyakan battle royale.

Namun demikian ada juga sedikit keunikan yang ditampilkan seperti pertarungan melee yang terlihat lebih bisa diandalkan dan penggunaan magic sebagai salah satu persenjataan untuk bertahan hidup.

Metal Slug Code J

Di antara daftar ini, mungkin hanya Metal Slug Code J ini saja yang punya genre tidak mainstream. Walaupun begitu, Anda yang ingin bernostalgia dengan keseruan bermain Metal Slug di tempat Arcade mungkin akan tidak sabar dengan kehadiran game yang satu ini.

Metal Slug Code J masih mempertahankan gameplay seperti Metal Slug lama. Bedanya Metal Slug Code J menawarkan grafis yang lebih modern, sembari tetap mempertahankan gaya gambar kartun yang unik ala Metal Slug.

Metal Slug Code J pertama kali diumumkan pada Tencent Games Annual Conference tahun 2020 lalu dan masih dikembangkan oleh TiMi Studios. Untuk sementara waktu ini, Tencent masih belum memberikan informasi apapun terkait tanggal rilis dari Metal Slug Code J.

Castlevania: Moonlight Rhapsody

Selain Metal Slug, game retro lain yang dikabarkan juga akan muncul iterasinya di mobile adalah Castlevania. Diberi judul Castlevania: Moonlight Rhapsody, game tersebut akan mempertahankan mode action side-scrolling layaknya pada Castlevania orisinal.

Dalam proses pengerjaannya, developer game asal Tiongkok bernama Shenqu Games bertugas sebagai developer serta publisher di pasar Tiongkok, namun tetap di bawah pengawasan dari lisensi Konami Digital Entertainment.

Belum ada informasi lebih lanjut soal kapan game tersebut akan dirilis secara global. Namun mengutip dari twit Daniel Ahmad selaku senior analyst Niko Partners, dikatakan bahwa game tersebut sebenarnya sudah dijadwalkan rilis tahun 2020 lalu di Tiongkok.

The Witcher: Monster Slayer

Setelah Pokemon GO sukses besar menyajikan game Pokemon melalui metode AR, banyak developer game lain mencoba mengincar kesuksesan serupa dengan membawa kekayaan intelektualnya masing-masing.

CD Projekt Red menjadi salah satunya yang mencoba menyajikan game serupa Pokemon GO, namun dengan tema The Witcher.

Dalam video singkat yang menunjukkan gameplay trailer, terlihat bahwa Anda bisa melakukan pertarungan yang imersif dengan monster-monster yang akan Anda temui di dalam perjalanan. Pemain bisa menyerang dengan pedang, memanah, ataupun menembak bola api dengan sihir.

Mengutip IGN, The Witcher Monster Slayer diperkirakan akan rilis pada musim panas (sekitar Agustus) tahun 2021 ini.

NieR Reincarnation

Terakhir di dalam daftar ada seri NieR yang ternyata juga mendapatkan iterasinya untuk platform mobile. Diberi nama NieR Reincarnation, dikabarkan bahwa game tersebut cenderung ke arah story-heavy game yang lebih banyak melibatkan teks ketimbang aksi.

NieR Reincarnation sendiri sebenarnya sudah rilis 18 Februari 2021 kemarin untuk pasar lokal Jepang, walau perilisan globalnya masih jadi tanda tanya. Mengutip dari Siliconera, sang pengembang mengatakan bahwa translasi ke bahasa Inggris atas game tersebut sudah selesai dilakukan. Namun demikian, sang pengembang meminta para penggemar untuk sedikit bersabar lagi dan masih belum mengumumkan tanggal apapun.

EA Konfirmasi Rencana Untuk Menghadirkan Apex Legends di Perangkat Bergerak

Demam battle royale tiba setelah era keemasan MOBA dan game-game sandbox survival berlalu. Saat genre ini dibahas, beberapa judul akan langsung muncul di benak. Dan kita tahu, kepopuleran PUBG dan Fortnite turut mendorong sejumlah pemilik franchise raksasa untuk turut membubuhkan mode last man standing di kreasi mereka. Namun battle royale boleh dibilang baru benar-benar merakyat sejak publisher menyediakan versi mobile-nya.

Menyusul rumor yang beredar beberapa waktu lalu, Electronic Arts akhirnya mengonfirmasi rencananya buat menghadirkan Apex Legends di perangkat bergerak, membuntuti langkah PUBG Corporation dan Epic Games. Kabar ini diungkap langsung oleh CEO Andrew Wilson di presentasi pemasukan perusahaan pada tanggal 7 Mei kemarin, dan statusnya sudah dalam masa pengembangan. Boleh jadi ini adalah bentuk strategi sang publisher membalikkan keadaan terkait pendapatan perusahaan yang kurang memuaskan.

Andrew Wilson menyampaikan bahwa mereka sangat bersemangat menyambut segala hal yang menanti Apex Legends di masa depan. Komunitas pemain sangat aktif, dan sebagai responsnya, EA menyiapkan sejumlah ‘agenda besar untuk memperkaya dunia game‘. Beberapa langkah yang mereka lakukan meliputi penggarapan versi mobile serta melangsungkan perundingan buat meluncurkan Apex Legends di Tiongkok.

Tapi ketika EA harus berkolaborasi bersama perusahaan Tiongkok demi merilis Apex Legends di wilayah tersebut, publisher diberi keleleluasaan buat memasarkan game di Korea Selatan tanpa perlu melakukan kemitraan. Korea Selatan merupakan salah satu pasar gaming terbesar di dunia, dan bagi Wilson, Apex Legends memberikan mereka kesempatan untuk membangun koneksi dengan para pemain di sana. Ia juga berharap, kesuksesan serupa diikuti oleh game-game EA lainnya.

Bagi Electronic Arts, Apex Legends ialah permainan dengan pertumbuhan tercepat yang mereka miliki. Hanya butuh waktu kurang dari sebulan bagi game battle royale ini untuk merangkul 50 juta pemain lebih. Wilson juga mengabarkan bahwa sekitar 30 persen gamer Apex Legends ternyata merupakan ‘pengguna baru EA’. Hal ini bisa memberikan kita gambaran soal besarnya jasa permainan dalam menggaet konsumen ke layanan Electronic Arts.

Seperti yang sempat EA ungkapkan, fokus mereka saat ini adalah mengokohkan rencana jangka panjang, misalnya lewat updateseason‘ dan konten Battle Pass, pengenalan tokoh-tokoh legend baru dan pembaruan berkala pada ekosistem game. Selain itu, kita juga tahu bagaimana Respawn dan EA terus menyempurnakan aspek teknis permainan dan tanpa lelah berperang melawan cheater dan hacker. Belum lama ini developer dikabarkan sukses menjaring lebih dari 700 ribu pemain curang.

Sumber: Gamespot.