Tangi Adalah Platform Video Pendek Khusus untuk Topik DIY dan Kreativitas

Divisi eksperimental Google, Area 120, kembali menelurkan aplikasi yang cukup unik. Dinamai Tangi, ia sejatinya merupakan platform video pendek ala TikTok (atau Byte), akan tetapi fokusnya hanya tertuju pada topik DIY (do-it-yourself) maupun ragam konten kreatif lainnya.

Tangi sendiri berasal dari kata “tangible” yang berarti “berwujud”, dan di saat yang sama juga merupakan singkatan yang agak memaksa dari “TeAch aNd GIve”. Ya, tujuan dari diciptakannya Tangi memang adalah untuk membantu orang-orang belajar menciptakan banyak hal melalui video-video berdurasi maksimum 1 menit.

Deretan video yang tersaji di halaman utamanya dapat disortir berdasarkan kategori (Art, Cooking, DIY, Fashion & Beauty, Lifestyle). 60 detik jelas terlalu singkat untuk panduan langkah demi langkah yang mendetail, dan konten seperti ini jelas lebih cocok diunggah ke YouTube. Sebaliknya, Tangi lebih ideal menampung video-video macam cooking hack atau sejenisnya.

Tangi

Fokus pada konten DIY dan kreativitas membuat Tangi sepintas terdengar mirip dengan Pinterest. Satu fitur yang cukup unik dari Tangi adalah “Try It”, yang mempersilakan penonton untuk mempraktekkan apa yang mereka tonton, memotret hasilnya lalu mengunggahnya sebagai komentar, memicu interaksi dengan komunitas.

Salah satu kekurangan Tangi adalah, kita tidak bisa seenaknya sendiri mengunggah video. Setidaknya untuk sekarang, kreator diwajibkan mendaftar terlebih dulu supaya bisa menyumbang konten ke platform Tangi. Ini dimaksudkan supaya koleksi videonya tidak ada yang melenceng dari topik DIY dan kreativitas itu tadi.

Tangi saat ini sudah bisa diakses melalui browser ataupun aplikasi iOS. Untuk sekadar menonton video-videonya, kita bahkan tidak perlu login menggunakan akun Google terlebih dulu.

Sumber: Google dan TechCrunch.

Punah Sebagai Platform, Vine Masih Akan Terus Eksis Sebagai Aplikasi Kamera

Twitter menuai kritikan pedas saat mengumumkan keputusannya untuk menutup Vine pada akhir Oktober lalu. Mereka mungkin tidak menyadari kalau layanan berbagi video tersebut begitu dicintai oleh para penggunanya, hingga akhirnya mereka merasa masih ada yang perlu diselamatkan dari Vine.

Perlu ditegaskan, Vine masih akan punah sebagai platform. Pun demikian, eksistensinya masih akan berlanjut sebagai sebuah aplikasi. Mulai Januari mendatang, pengguna perangkat Android dan iOS dapat mengunduh aplikasi bernama Vine Camera.

Aplikasi ini memungkinkan para pengguna untuk merekam dan membuat video looping berdurasi 6 detik, seperti yang Vine tawarkan sejak awal. Namun yang berbeda, video tidak akan dibagikan ke platform Vine sendiri, melainkan disimpan ke memory internal ponsel atau diunggah ke Twitter.

Keputusan ini jelas merupakan kabar gembira bagi para kreator Vine, dimana mereka setidaknya masih bisa berkarya dengan gaya khasnya masing-masing di Twitter. Mereka juga dipersilakan untuk mengunduh semua video yang pernah mereka unggah ke Vine, dan situs vine.co dipastikan masih akan terus menampilkan semua video yang sudah diunggah sebelum pengumuman penutupan tersebut.

Dalam beberapa hari ke depan, pengguna Vine juga akan menerima notifikasi “Follow on Twitter”, sehingga mereka dapat dengan mudah mengikuti kreator-kreator favoritnya yang sekarang sudah mengungsi ke Twitter. Menurut saya, semua ini merupakan alternatif yang jauh lebih baik ketimbang yang ditawarkan Giphy.

Sumber: Vine Blog via Engadget. Gambar header: Vine via Shutterstock.

Vine Tambahkan Fitur Soundboard untuk Permanis Video Anda

Vine baru-baru ini meluncurkan fitur baru yang cukup menarik bernama Soundboard. Soundboard pada dasarnya merupakan tool untuk menambahkan berbagai macam sound effect di atas video yang Anda unggah ke layanan berbagi video looping kepunyaan Twitter tersebut.

Video tanpa suara pastinya akan terasa hambar, ibaratnya telur dadar yang tidak dikasih garam; tetap terasa gurih, tapi seandainya lebih asin bakal lebih enak lagi. Di sini pengguna bisa memilih variasi sound effect yang sedang ngetren di media sosial maupun internet secara garis besar.

Efek lain turut tersedia, seperti salah satunya untuk meningkatkan intensitas bass pada musik yang ditambatkan. Tidak ketinggalan juga opsi untuk menambahkan sound effect orisinil dengan merekamnya menggunakan mikrofon ponsel.

Vine menyebutkan bahwa mayoritas sound effect yang bisa dipilih berasal dari deretan video yang populer di kalangan pengguna. Terdapat sebuah icon bergambar kilauan untuk menampilkan informasi mendetail mengenai sound effect yang digunakan pada sebuah video, sehingga Anda bisa tahu asal-usulnya dari video populer yang mana.

Vine menjanjikan lebih banyak lagi sound effect ke depannya. Sayang untuk sementara fitur Soundboard ini baru tersedia pada versi terbaru Vine untuk iOS saja. Belum ada informasi kapan versi Android-nya bakal menyusul.

Sumber: Vine Blog. Gambar header: Vine via Shutterstock.

Aplikasi Facebook Moments Kini Bisa Dipakai untuk Berbagi Video

Dengan semakin banyaknya konten video yang bisa kita jumpai di Facebook, tidak mengherankan apabila aplikasi Moments ikut meramaikan tren serupa. Ya, aplikasi berbagi foto yang dirilis pada pertengahan tahun kemarin tersebut sekarang juga bisa digunakan untuk berbagi video.

Sekadar mengingatkan, kelebihan utama Moments adalah kemampuannya untuk mengelompokkan foto berdasarkan siapa saja orang-orang yang ada di dalamnya, sekaligus waktu dan tempat pengambilannya. Tujuannya adalah mempermudah pengguna dalam menentukan siapa saja yang punya akses ke koleksi foto tersebut, dan mereka pun juga bebas menambahkan foto-foto lainnya.

Sekarang koleksinya juga mencakup konten video. Dalam beberapa minggu ke depan, pengguna juga bisa membuat slideshow yang terdiri dari kombinasi foto dan video dari suatu event, lalu membagikannya ke timeline Facebook masing-masing.

Facebook Moments

Sejak diluncurkan, sudah ada lebih dari 400 juta foto yang dibagikan melalui Moments. 100 juta di antaranya bahkan berasal dari bulan Januari saja. Angka ini cukup bisa membuktikan popularitas Moments di kalangan pengguna Facebook, dan dukungan konten video sepertinya akan semakin memantapkan posisi tersebut.

Bagi yang belum sempat mencoba, aplikasi Facebook Moments saat ini sudah tersedia untuk iOS maupun Android.

Sumber: TechCrunch.

Application Information Will Show Up Here