Aplikasi Cola Tawarkan Kemudahan Membuat Janji atau Polling Lewat Pesan Interaktif

Dalam kebiasaan chatting berkelompok kita sehari-hari, tidak jarang banyak waktu yang terbuang demi menjawab pertanyaan sesederhana “Mau ketemuan di mana?” Seandainya ada fitur macam Twitter Polling, tentunya keputusan bersama dapat dicapai secara lebih cepat. Itulah salah satu misi yang diusung oleh sebuah aplikasi chatting baru bernama Cola.

Cola pada dasarnya ingin kita bisa menghemat waktu selagi berkomunikasi. Misi ini diwujudkan lewat fitur bernama Cola Bubbles. Bubbles sederhananya merupakan pesan interaktif dimana pengguna lain bisa memberikan balasan tanpa harus menyentuh keyboard-nya sama sekali.

Bubbles bisa kita manfaatkan untuk membuat janji, berbagi lokasi, berbagi foto dan video, membuat polling sampai berbagi to-do-list. Jadi misalnya Anda memilih Bubbles “Where Are You Now?”, pengguna lain dapat merespon dengan membagikan lokasinya langsung di tampilan peta. Tampilan peta ini pun dapat menampilkan lokasi dari beberapa orang sekaligus yang tergabung dalam percakapan.

Bubbles lain yaitu “When Can We Meet?”, memungkinkan Anda untuk membuat tiga pilihan jadwal yang berbeda sehingga pengguna lain dapat merespon dengan memberi tanda centang pada pilihan jadwal yang disetujuinya. Dengan demikian, janji ketemuan pun bisa dibuat secara lebih cepat tanpa harus bolak-balik menanyakan “Kamu bisanya kapan” satu per satu.

Cola app

Bubbles “Quick Poll” sangat mirip seperti cara kerja fitur polling di Twitter. Di sini setiap pengguna yang tergabung dalam percakapan bisa memilih satu dari tiga pilihan yang diberikan sehingga akhirnya kelompok Anda dapat membuat keputusan dengan cepat. Singkat cerita, semuanya berlangsung secara interaktif dengan jumlah teks yang sangat minimal.

Berita buruknya, Cola sejauh ini baru tersedia di iOS saja dan belum sampai ke App Store Indonesia. Padahal ia bisa jadi alternatif yang menarik terhadap WhatsApp, LINE maupun BBM bagi pengguna yang ingin mengurangi durasi waktu yang mereka habiskan tiap harinya untuk balas-membalas chat – sesuai dengan tagline-nya, yaitu “text less, do more.”

Sumber: TheNextWeb.

Aplikasi Terbaru SoundHound Ingin Gantikan Siri dan Google Now

Memanfaatkan pengalamannya di bidang teknologi pengenalan lagu, SoundHound baru-baru ini meluncurkan sebuah aplikasi asisten virtual yang dilengkapi dengan teknologi pengenal suara yang canggih. Didapuk Hound, aplikasi ini sebelumnya sudah menjalani tahap beta pada bulan Juni tahun kemarin.

Hound secara langsung ingin menggantikan peran Siri dan Google Now. Misi ini memang terdengar cukup ambisius, akan tetapi Hound sudah siap dengan bekal yang cukup untuk bersaing menghadapi asisten virtual lainnya.

Keunggulan utama Hound adalah teknologi Speech-to-Meaning. Pada dasarnya, Hound dapat memahami instruksi maupun pertanyaan pengguna tanpa harus mengandalkan kata atau frasa tertentu. Artinya, pengguna bisa berbicara dengan Hound layaknya ia bercakap-cakap dengan orang lain.

Hound mengombinasikan teknologi pengenal suara dan pemahaman bahasa yang alami secara bersamaan. Hasilnya, interaksi dengan Hound bisa berlangsung mulus dan cepat, dimana instruksi maupun pertanyaan dari pengguna akan ditangkap secara akurat.

Hound

Hound dapat ‘dipanggil’ dengan mengatakan “OK, Hound…” Menariknya, ia bisa mempertahankan konteks sekaligus memahami pertanyaan lanjutan yang diberikan. Jadi semisal Anda sempat bertanya soal sesuatu, Anda tak perlu mengulanginya lagi untuk bertanya lebih lanjut tentang hal itu.

Sejauh ini Hound diklaim bisa menjawab lebih dari 100 topik pertanyaan, mulai dari ramalan cuaca, informasi hotel, mata uang, pertanyaan seputar gizi, skor pertandingan olahraga, navigasi, musik dan masih banyak lagi. SoundHound juga telah bermitra dengan Yelp dan Uber untuk mengintegrasikan kedua layanan tersebut ke dalam Hound.

Hound

Integrasi Yelp ini memungkinkan Hound untuk menjawab pertanyaan seputar lokasi-lokasi bisnis di sekitar secara mendetail, sedangkan integrasi Uber berarti pengguna dapat memesan kendaraan hanya dengan menggunakan suaranya. Mulai dari lokasi penjemputan sampai tujuan, semuanya dilontarkan lewat perintah suara.

Saat ini Hound sudah keluar dari fase beta dan siap untuk dikonsumsi publik, baik yang menggunakan perangkat iOS ataupun Android. Sayang sepertinya ia baru tersedia di beberapa negara saja, dan Indonesia masih belum termasuk.

Sumber: Business Wire.

GoPro Akuisisi Dua Aplikasi Edit Video Populer, Replay dan Splice

Tanya ke semua pengguna GoPro apa yang mereka paling tidak suka dari proses membuat video, kemungkinan besar jawabannya adalah editing. Merekam aksi-aksi yang memacu adrenalin memang menyenangkan, tapi ketika harus menyunting deretan video untuk dijadikan sebuah klip yang menarik, semuanya akan terasa membosankan dan makan waktu.

Melihat tren negatif seperti ini, GoPro pun memutuskan untuk mengambil tindakan. Perusahaan yang bermarkas di California tersebut baru saja mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi dua aplikasi edit video yang populer di kalangan pengguna perangkat mobile, yakni Replay dan Splice, dengan harapan bisa menarik perhatian lebih banyak konsumen baru. Kabarnya, nilai akuisisinya mencapai angka $105 juta.

Sekadar informasi, Replay merupakan aplikasi iOS yang memungkinkan pengguna untuk memilih sejumlah klip video dan foto, lalu digabungkan menjadi satu video lengkap dengan efek transisi maupun musik yang tersinkronisasi. Aplikasi ini cukup populer mengingat Apple sempat memakainya untuk mendemonstrasikan performa iPad Air 2 dua tahun yang lalu.

Splice di sisi lain merupakan aplikasi editing yang lebih kompleks dan memerlukan input pengguna secara manual. Aplikasi ini menjanjikan fitur-fitur penyuntingan yang setara dengan aplikasi desktop, namun dengan interface yang mudah dinavigasikan sekaligus efisien ala aplikasi mobile.

Kehadiran dua aplikasi ini tentunya akan menjadi pelengkap aplikasi pendamping GoPro yang sejauh ini tergolong terlalu simpel soal editing. Tidak ada informasi apakah GoPro bakal melebur kedua aplikasi ini menjadi satu dengan aplikasi buatannya, tapi untuk sekarang keduanya bakal tetap ditawarkan secara terpisah di App Store. Versi Android-nya sendiri dikabarkan bakal menyusul tahun ini juga.

Sumber: Digital Trends dan GoPro. Gambar header: GoPro via Pixabay.

Aplikasi iOS Pilihan (Airtable, Airmail, Inoreader, Purify, Monthly)

Banyak aplikasi iOS yang berguna dan dapat membantu kita dalam keseharian. Bagi Anda yang bingung mencari aplikasi-aplikasi tersebut kini sudah bisa bernafas lega. Pasalnya kami di DS/lifestyle sudah memilihkan aplikasi-aplikasi pilihan, dan inilah 5 aplikasi iOS pilihan minggu ini

Airtable

airtable

Airtable adalah layanan yang memungkinkan Anda untuk memiliki sebuah database pribadi. Database di Airtable bisa Anda gunakan untuk menyimpan data-data serial tv favorit, film yang ingin ditonton hingga beragam gadget yang Anda miliki untuk mengorganisirnya lebih mudah. Selain memiliki aplikasi untuk perangkat iOS, Airtable juga bisa diakses melalui web browser di PC atau Mac.

Download – App Store – Gratis

Airmail

airmail

Sedang mencari aplikasi pengelola email yang pas di hati? Jika ya, silakan coba aplikasi yang satu ini. Airmail lebih dahulu hadir sebagai email client di Mac dan kini telah meluncur versi iOS-nya.

Jika Anda penggemar berat Mailbox, UI dan UX dari Airmail sendiri akan terasa familiar. Airmail mendukung hampir semua jenis layanan email, terdapat dukungan push notifications dan bagi saya, yang terpenting adalah sinkronisasi pengaturan dengan aplikasinya yang di Mac melalui iCloud. Tertarik mencoba?

Download – App Store – Rp 75ribu

Inoreader

inoreader

Jika Anda gemar membaca berita melalui RSS maka Anda harus mencoba Inoreader. Inoreader dilengkapi dengan filter sehingga Anda bisa menemukan konten terkait kata kunci tertentu di filter yang telah Anda pasang. Inoreader juga sudah memiliki Safari View Controller sehingga Anda bisa membuka laman web dari link yang ada di artikel tanpa harus meninggalkan aplikasinya.

Download – App Store – Gratis

Purify

purify

iOS 9 dilengkapi dengan fitur content blocker untuk perangkat iPhone 5s ke atas. Content blocker dapat menghalau iklan, font eksternal hingga script yang mampu memperlambat laman web untuk termuat.

Purify mengklaim dapat menampilkan laman web 4x lebih cepat dibanding tanpa konten bloker. Selain menghemat waktu, Anda juga bisa menghemat kuota tanpa harus menampilkan iklan yang ada di laman web favorit Anda.

Download – App Store – Rp 29ribu

Monthly

monthly

Melacak pengeluaran serta pendapatan yang didapat adalah hal yang penting. Monthly mempermudah pengaturan keuangan Anda dengan menghadirkan menu yang sangat sederhana dan intuitif. Cukup swipe untuk mencatat pengeluaran yang Anda lakukan.

Mengambil gesture seperti aplikasi pengelola email Mailbox, Monthly menggabungkan kesederhanaan input dengan fitur pengelolaan keuangan yang mudah digunakan.

Download – App Store – Rp 29ribu

Selesai sudah 5 aplikasi iOS pilihan minggu ini. Sampai jumpa di artikel aplikasi iOS pilihan lainnya.

Aplikasi Waterminder, Bantu Ingatkan Anda Minum Air Putih Secara Rutin

Air merupakan asupan yang cukup penting bagi tubuh. Bagaimana tidak, sekitar lebih dari 80% dari tubuh kita terdiri dari air. Air dalam tubuh memiliki banyak fungsi seperti sarana pencernaan dan penyerapan, transportasi nutrisi hingga menjaga suhu tubuh. Nah, mengingat betapa penting air bagi tubuh maka kita wajib memenuhi kebutuhan air tiap harinya.

Idealnya orang dewasa mamperlukan sekitar 8 gelas atau kira-kira 2 liter untuk memenuhi kebutuhan air di tubuh setiap harinya. Kini, ada sebuah aplikasi di iOS guna mengingatkanmu meminum air yang cukup setiap harinya. Aplikasi ini dinamakan Waterminder.

Waterminder akan mengingatkan Anda untuk meminum air putih sesuai kebutuhan tiap harinya. Pada saat pertama menggunakan aplikasinya, Anda akan disuruh memilih jenis kelamin serta mengisi tinggi dan berat badan. Waterminder akan secara otomatis menghitung berapa jumlah air putih yang harus Anda konsumsi setuap hari.

Waterminder

Anda bisa mencatat jumlah air yang sudah diminum menggunakan tanda ‘+’ di bagian bawah. Ada 3 ukuran yang bisa Anda pilih. Jika Anda sudah mengkonsumsi air putih sesuai jumlah yang direkomendasikan Waterminder maka orang yang ada pada aplikasinya akan berwarna biru.

Tenang, Waterminder akan mengirimkan reminder tiap beberapa jam sekali agar Anda tak lupa minum. Selain itu, asupan air putih di Waterminder terintegrasi dengan aplikasi Health milik Apple.

Anda bisa melihat catatan jumlah air yang dikonsumsi setiap harinya lewat tab History di Waterminder. Jika ingin mem-backup catatan yang dimiliki, ada pilihan Export as CSV di aplikasinya. Ingin mencatat dengan cepat setelah minum? Waterminder memiliki Today Widget Notification Center yang bisa digunakan.

waterminder

Pada pengaturan aplikasi Waterminder, Anda bisa mengganti satuan ukuran air yang dikonsumsi antara Oz dan mL. Selain itu Anda juga bisa memilih menampilkan badge di ikon aplikasi Waterminder atau mengaktifkan pengingat yang akan mengirim notifikasi setiap beberapa jam sekali.

Tak hanya berupa aplikasi pencatat saja, Waterminder juga memberikan satu laman berisi tips dan trik serta mengapa meminum air putih yang cukup adalah hal yang penting.

Waterminder cocok bagi Anda yang sering kelupaan meminum cukup air putih setiap harinya. Hidup sehat bisa dimulai dari hal yang sederhana bukan? Dengan minum air putih secara cukup dan teratur setiap hari misalnya.

Download – App Store – Rp 29ribu

Gambar header: Shuttersock

Skype untuk iOS Kedatangan Integrasi Microsoft Office

Bulan kemarin, Skype untuk Android menerima update dua fitur baru. Salah satu yang cukup menarik perhatian pada saat itu adalah integrasi Microsoft Office di dalam Skype. Kini giliran Skype untuk iOS yang kedatangan fitur serupa.

Integrasi Office ini pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk membuka dokumen Word, Excel, PowerPoint di tengah-tengah komunikasinya dengan pengguna lain. Fitur ini tentu saja semakin memantapkan posisi Skype dan Office sebagai alat bantu kolaborasi selagi pengguna sedang mobile.

Ketika Anda menerima sebuah dokumen Office di Skype, hanya dengan satu tap saja file tersebut akan langsung diunduh dan dibuka di aplikasi Word, Excel atau PowerPoint di perangkat iOS. Apabila di iPhone atau iPad belum ter-install aplikasi Office, Anda akan diarahkan ke App Store untuk mengunduhnya terlebih dulu.

Integrasi Microsoft Office pada Skype untuk iOS

Usai melihat dokumen tersebut sepintas, Anda bisa langsung kembali ke Skype untuk memulai panggilan video atau sekadar chatting guna memberikan respon Anda. Dengan demikian, tak ada lagi alasan untuk menolak memberikan tanggapan terhadap suatu dokumen saat masih sedang berada di dalam taksi atau di luar kantor.

Di saat yang sama, versi terbaru Skype untuk iOS ini juga memungkinkan pengguna untuk menyimpan video message ke Camera Roll. Setelah di-save, tentunya video tersebut bisa dibagikan lagi ke pengguna lainnya.

Pembaruan ini memang bukan yang termasuk perombakan besar-besaran. Namun bisa menjadi penanda bahwa Microsoft kian serius memperkuat ekosistem software-nya, baik di platform Windows maupun di platform lain. Skype dan Office sama-sama tersedia di platform iOS dan Android, dan kini kedua software tersebut sama-sama terintegrasi satu sama lain.

Sumber: Skype Blog.

LINE Luncurkan Foodie, Aplikasi Kamera Khusus untuk Fotografi Makanan

Selain foto selfie, kemungkinan besar galeri foto smartphone Anda juga banyak diisi oleh foto-foto makanan. Entah kenapa memotret makanan itu memang rasanya sangat memuaskan, apalagi setelah melihat banyaknya like yang didulang di media sosial.

Tren fotografi makanan ini rupanya ditanggapi cukup serius oleh LINE. Perusahaan asal Jepang tersebut baru saja meluncurkan aplikasi anyar bernama Foodie. Foodie tak lain dari aplikasi kamera yang didedikasikan untuk mengabadikan santapan-santapan lezat Anda.

Foodie datang bersama sejumlah fitur standar seperti pengaturan gelap-terang, tapi di saat yang sama juga menghadirkan 24 filter khusus yang diklaim telah dioptimalkan untuk fotografi makanan. Masing-masing filter tersebut dikategorikan berdasarkan jenis makanan, entah itu “Meat”, “Sushi”, “Cake”, “BBQ” dan masih banyak lagi.

LINE Foodie

Yang tak kalah menarik dari Foodie adalah fitur Best Angle. Fitur ini pada dasarnya akan memudahkan pengguna untuk memotret makanan dari sudut pandang atas meja. Jadi saat Anda hendak memotret, tombol shutter akan berubah dari bulatan hitam menjadi putih dikitari blok warna kuning untuk menandakan bahwa smartphone Anda sudah berada dalam posisi yang sejajar dengan makanan di atas meja.

Foodie juga mengemas fitur Auto Blurring dimana kamera akan mengenali letak makanan, lalu membuat area di sekitarnya menjadi sedikit kabur untuk memberikan efek yang biasanya kita dapat dari kamera DSLR. Semua foto yang ditangkap dengan Foodie bisa dibagikan ke sejumlah media sosial, termasuk Facebook, Twitter dan Instagram, jadi tidak terbatas pada aplikasi LINE saja.

Aplikasi ini memang terdengar amat sederhana, tapi bisa amat membantu bagi yang gemar berwisata kuliner selagi mengabadikan santapannya. Foodie saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma di iOS dan Android.

Sumber: LINE via TheNextWeb.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Terbaru Microsoft, Fetch!, Dapat Mengenali Jenis Anjing dari Fotonya

Setelah situs How-Old.net, Emotion API dan aplikasi Mimicker Alarm, tim Project Oxford dan Microsoft Garage kembali memamerkan teknologi machine learning lewat aplikasi baru bernama Fetch! Namun bukannya wajah Anda yang hendak dianalisa sekarang, melainkan wajah anjing kesayangan Anda.

Fetch! merupakan aplikasi yang sangat simpel. Tugasnya cuma satu, yakni mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis anjing hanya dengan melihat fotonya. Entah itu anjing Anda sendiri atau anjing tetangga, Fetch! akan menganalisa fotonya, lalu menampilkan jenis sekaligus karakteristiknya, mulai dari sifat, tipe bulu, sampai tipe keluarga seperti apa yang cocok menjadi sahabatnya.

Fetch! didukung oleh database yang cukup luas yang dikumpulkan dari para ahli, meski kemungkinan besar belum bisa mencakup seluruh jenis anjing yang ada di dunia. Semisal anjing Anda merupakan jenis campuran, aplikasi akan menampilkan lima jenis berbeda yang mungkin terdapat dalam gen anjing tersebut.

Fetch! by Microsoft Garage

Aplikasi ini juga cukup pintar dalam membedakan antara seekor anjing atau benda mati. Tapi kalau Anda iseng memotret foto seseorang lalu memintanya menganalisa, Fetch! juga akan ikut iseng dengan menampilkan jenis anjing apa yang paling cocok dengan karakteristik orang tersebut beserta alasannya.

Yup, aplikasi ini juga bisa dijadikan bahan guyonan saat berkumpul bersama teman atau keluarga. Anda bisa saling memotret wajah, lalu meminta Fetch! menganalisanya. Hasil yang ditampilkan pasti terkesan konyol karena alasan-alasannya turut dicantumkan.

Saat ini Fetch! sudah bisa diunduh oleh pengguna iPhone lewat App Store. Buat pengguna perangkat lain, Microsoft telah menyediakan situs What-Dog.net dengan fungsi yang hampir sama, dimana Anda bisa mengunggah foto anjing Anda untuk menguji seakurat apa teknologi rancangan Microsoft ini.

Sumber: Microsoft via The Verge.

Instagram Resmi Merilis Fitur Multi Akun untuk Android dan iOS

Baru saja kami kabarkan minggu kemarin, dan ternyata Instagram sudah betul-betul siap meluncurkan fitur multi akun secara resmi untuk semua pengguna, baik yang menggunakan perangkat Android maupun iOS.

Hadirnya fitur multi akun ini memungkinkan para pengguna Instagram untuk login dengan lima akun sekaligus di satu perangkat. Dengan demikian mereka bisa berpindah dari satu akun ke yang lainnya dengan sejumlah tap, sama sekali tak perlu logout dan login kembali.

Untuk menambahkan akun, Anda bisa membuka laman profil, lalu masuk ke menu pengaturan. Di situ silakan scroll ke bagian paling bawah dan tap “Add Account”. Selanjutnya Anda tinggal mencantumkan username dan kata sandi dari akun yang ingin Anda tambahkan.

Untuk berganti akun, caranya juga tidak kalah mudah: masuk ke laman profil, lalu tap bagian username di atas dan pilih akun mana yang ingin Anda gunakan. Foto profil akun akan ditampilkan di bagian ujung kanan bawah – tempat icon laman profil biasanya berada – sehingga pengguna bisa tahu akun mana yang sedang ia pakai pada saat itu.

Fitur multi akun ini akan tersedia mulai minggu ini lewat update versi 7.15, baik di Android maupun iOS. Saya sendiri sudah mencoba mengunduh update-nya di iPhone dan opsi “Add Account” memang sudah tersedia. Mungkin sudah waktunya saya mempertimbangkan untuk membuka online shop dengan adanya fitur ini. 🙂

Sumber: Instagram Blog. Gambar header: Instagram via Shutterstock.

Aplikasi Travelling Anyar Lonely Planet Dilengkapi Peta Offline dan Budget Planner

Buku panduan terbitan Lonely Planet selama ini telah menjadi teman sejati para pelancong di mancanegara. Meski demikian, aplikasi mobile-nya banyak dinilai kurang begitu berkesan, sehingga akhirnya para turis yang keberatan membawa buku panduan lebih memilih memakai aplikasi travelling lain.

Namun semua itu bakal berubah tidak lama lagi, berkat aplikasi bernama Guides by Lonely Planet. Aplikasi ini tak hanya mengemas panduan beragam lokasi yang menarik untuk dikunjungi di setiap kota, tetapi juga peta offline, converter mata uang dan panduan berdasarkan budget.

Sejauh ini baru ada 37 kota yang didukung, tapi Lonely Planet telah berjanji untuk menambah jumlah tersebut dalam waktu dekat. Selesai mengunduh panduan untuk tiap kota, Anda akan disambut oleh deskripsi singkat, converter mata uang beserta budget planner sehingga Anda bisa merencanakan aktivitas travelling Anda pada hari itu.

Guides by Lonely Planet

Pada fitur peta offline-nya, lokasi-lokasi yang menarik akan diberi tanda khusus. Anda bisa melakukan pencarian lokasi berdasarkan kisaran biaya yang dibutuhkan atau jarak dari lokasi Anda pada saat itu. Semua ini bisa di-bookmark supaya Anda dapat mengaksesnya kembali dengan mudah.

Secara keseluruhan, Guides by Lonely Planet bisa menjadi aplikasi wajib saat Anda hendak melancong ke negara lain. Tampilannya atraktif dan mudah dipahami, dan yang tak kalah penting, aplikasi beserta panduan tiap-tiap kota di dalamnya gratis.

Guides by Lonely Planet saat ini sudah bisa diunduh lewat Google Play maupun App Store.

Sumber: Android Police.