Apple Luncurkan Clips, Aplikasi Pembuat Video dengan Deretan Fitur ala Snapchat dan Prisma

Selain mengumumkan iPad baru, Apple rupanya juga memperkenalkan sebuah aplikasi baru bernama Clips. Aplikasi ini pada dasarnya dirancang untuk mempermudah pengguna membuat foto atau video yang menarik tanpa harus melalui proses editing yang kompleks.

Apple sejatinya banyak menyematkan elemen-elemen aplikasi yang tengah populer saat ini, katakanlah Snapchat, Prisma, Instagram dan Vine. Clips menawarkan deretan real-time filter, termasuk yang bergaya lukisan seperti yang ditawarkan Prisma. Selain filter, berbagai macam efek, grafik dan teks juga bisa ditambahkan langsung ke atas video.

Foto dan video bisa langsung diambil melalui Clips, atau pengguna juga bisa memanfaatkan konten yang sudah tersimpan di perangkatnya. Fitur unik yang ditawarkan Clips adalah Live Titles, dimana pengguna dapat menambahkan judul maupun teks lain hanya dengan mengucapkannya.

Teks akan muncul mengikuti ucapan pengguna secara real-time, lalu pengguna tinggal memilih gaya animasi yang berbeda. Total ada 36 bahasa yang bisa dikenali oleh fitur ini.

Saat ingin membagikan video via iMessage, Clips akan memberikan rekomendasi nama-nama orang yang muncul dalam video / Apple
Saat ingin membagikan video via iMessage, Clips akan memberikan rekomendasi nama-nama orang yang muncul dalam video / Apple

Apple memastikan bahwa pengguna Clips bisa menciptakan video yang terdiri dari beberapa klip sekaligus tanpa perlu memusingkan aspek editing seperti timeline dan sebagainya. Setelahnya, video tinggal dibagikan ke media sosial seperti Instagram, Facebook, bahkan YouTube dan Vimeo.

Fungsi sharing ini akan lebih menarik lagi jika medium yang digunakan adalah iMessage, sebab Clips akan memberi rekomendasi nama-nama orang yang muncul dalam video, sehingga kemudian Anda bisa memprioritaskan mereka ketimbang yang lain.

Clips bakal tersedia secara cuma-cuma di App Store mulai April mendatang. Aplikasi ini hanya kompatibel dengan perangkat iOS 64-bit yang menjalankan iOS minimal versi 10.3.

Sumber: Apple.

Apple Umumkan Aplikasi Baru Bernama TV untuk Apple TV, iPad dan iPhone

Selain memperkenalkan MacBook Pro berdesain baru, Apple juga sempat mengumumkan sedikit pembaruan untuk Apple TV dalam event semalam. Yang pertama datang dalam wujud aplikasi baru bernama TV.

Aplikasi ini merupakan upaya Apple dalam memberikan kemudahan untuk mengakses segudang konten yang tersedia untuk Apple TV. Seperti yang kita tahu, konten-konten ini tersebar di beberapa aplikasi, sehingga terkadang kita bisa lupa aplikasi apa yang menyimpan serial TV atau film yang hendak kita lihat.

Aplikasi TV dirancang untuk menyelesaikan masalah ini. Caranya dengan mengumpulkan segala konten yang pengguna miliki di bawah satu ‘atap terpadu’, yaitu aplikasi TV itu sendiri. Dengan demikian, pengguna bisa lebih berfokus pada koleksi konten ketimbang aplikasinya.

TV app akan tersedia di Apple TV, iPad dan iPhone, dan semuanya tersinkronisasi / Apple
TV app akan tersedia di Apple TV, iPad dan iPhone, dan semuanya tersinkronisasi / Apple

Saat aplikasi TV dibuka, pengguna akan langsung disambut label bertuliskan “Up Next” di bagian paling atas. Di sini akan ditampilkan semua serial TV maupun film yang sedang ditonton pengguna, termasuk yang belum ditonton sampai selesai. Untuk serial TV, setiap episode barunya akan disuguhkan di bagian ini ketika sudah tersedia.

Pilih satu serial TV atau film, maka pengguna akan langsung dibawa ke aplikasi yang menyediakannya secara otomatis. Menariknya, aplikasi ini juga bakal dirilis di iPhone dan iPad, dan semuanya akan disinkronisasikan sehingga pengguna bisa lanjut menyelesaikan suatu episode atau film dari satu perangkat ke yang lainnya.

Bersamaan dengan itu, Siri di Apple TV juga semakin pintar dengan kemampuannya mencari dan memutar konten bersifat live, baik siaran berita atau pertandingan olahraga. Cukup sebutkan tipe siaran yang hendak ditonton, maka Siri akan mencarikan aplikasi yang menyediakannya secara otomatis.

Fitur ini sudah bisa dinikmati oleh pengguna Apple TV generasi keempat mulai hari ini. Khusus untuk aplikasi TV, Apple akan merilisnya bersama software update pada bulan Desember mendatang, diawali oleh pasar Amerika Serikat terlebih dulu.

Sumber: Apple.

Pantomime Creatures AR Ajak Anda Berinteraksi dengan Dunia Virtual Bersama Teman

Akhir tahun lalu, startup asal California bernama Pantomime meluncurkan game VR yang bisa dimainkan tanpa VR headset sama sekali. Sebagai gantinya, dunia virtual bisa langsung dieksplorasi melalui layar iPad, dan game tersebut juga mendukung fitur multiplayer dimana beberapa pengguna bisa saling berinteraksi dalam sebuah dunia virtual.

Tahun ini, dengan meledaknya tren augmented reality (AR) yang dimotori oleh Pokemon Go, Pantomime kembali memperkenalkan inovasinya dalam wujud aplikasi bernama Pantomime Creatures AR. Dibanding Pokemon Go, kapabilitas AR yang ditawarkan Creatures AR jauh lebih canggih; Pantomime sendiri menyebutnya dengan istilah shared AR.

Mirip seperti Pantomime Bug Farm, Creatures AR bisa dimainkan oleh beberapa pengguna sekaligus yang tergabung dalam jaringan Wi-Fi yang sama. Anda bisa melihat kehadiran perangkat milik pengguna lain dalam wujud 3D di layar, lengkap beserta gerakannya masing-masing di dalam dunia virtual.

Anda bisa melihat perangkat dan gerakan pengguna lain dalam wujud 3D di Pantomime Creatures AR / Pantomime
Anda bisa melihat perangkat dan gerakan pengguna lain dalam wujud 3D di Pantomime Creatures AR / Pantomime

Hal ini sangat berbeda dengan Pokemon Go, dimana dunia virtual sejatinya hanya mencakup satu individu saja. Di sini semuanya berlangsung secara real-time, memberikan pengalaman baru dalam menikmati teknologi augmented reality.

Dalam Creatures AR, perangkat yang Anda gunakan merupakan bagian dari dunia virtual. Pengguna bisa memakainya untuk menciduk makanan atau makhluk-makhluk lucu yang ada dalam game, dan aplikasi akan mendeteksi bagaimana pengguna memosisikan perangkatnya; saat iPad Anda miringkan, makhluk yang tadinya diciduk juga akan terjatuh.

Pantomime Creatures AR saat ini sudah tersedia di iOS secara cuma-cuma. Silakan tonton video demonstrasinya di bawah untuk lebih memahami cara kerja konsep shared AR yang dimaksud.

Sumber: UploadVR dan Pantomime.

Aplikasi Belajar Coding Swift Playgrounds Kini Sudah Tersedia di App Store

Setelah diumumkan di ajang WWDC 2016 bulan Juni kemarin, aplikasi Swift Playgrounds akhirnya mendarat secara resmi di App Store. Tujuan yang hendak dicapai Apple selaku pengembangnya adalah memberikan kesempatan pada semua orang untuk belajar coding dengan cara yang fun.

Tentu saja, Swift Playgrounds menyuguhkan materi dengan bahasa pemrograman Swift. Pun demikian, Swift Playgrounds juga akan mengajarkan mengenai konsep coding secara umum sehingga mereka yang hendak belajar tidak diharuskan memenuhi prasyarat tertentu.

Perpaduan interface yang interaktif serta grafik yang menarik adalah salah satu kelebihan Swift Playgrounds. Pengguna akan diajak untuk menyelesaikan sejumlah tantangan selagi mereka belajar tentang konsep-konsep utama coding, termasuk halnya penggunaan kode dan variabel yang bersifat kondisional.

Barisan kode yang ditulis dengan Swift Playgrounds bisa di-export ke Xcode untuk dijadikan aplikasi iOS atau Mac / Apple
Barisan kode yang ditulis dengan Swift Playgrounds bisa di-export ke Xcode untuk dijadikan aplikasi iOS atau Mac / Apple

Menariknya, Swift Playgrounds juga bisa dimanfaatkan oleh developer berpengalaman sebagai tempat untuk bereksperimen dengan Swift. Terdapat sejumlah template kode yang bisa dimodifikasi lebih lanjut guna menciptakan aksi-aksi tertentu.

Lebih menarik lagi, hasilnya bisa di-export menuju Xcode dan lanjut digodok hingga akhirnya menjadi aplikasi iOS atau Mac yang fungsional. Hal ini dikarenakan semua yang tercantum pada Swift Playgrounds merupakan kode asli dalam bahasa pemrograman Swift, bukan semata untuk memudahkan proses belajar saja.

Swift Playgrounds saat ini sudah bisa diunduh dari App Store secara cuma-cuma dan tanpa biaya tambahan apapun. Perangkat yang kompatibel minimal adalah iPad Mini 2, iPad Air dan iPad Pro yang masing-masing menjalankan iOS 10.

Sumber: Apple.

Auxy Music Studio Bantu Anda Ciptakan Lagu EDM yang Catchy dalam Hitungan Menit

Coba Anda intip di App Store, ada banyak sekali aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk meluapkan hasrat bermusik. Utamanya adalah GarageBand besutan Apple sendiri, akan tetapi pengoperasiannya bisa sedikit membuat pengguna kesulitan, terutama bagi mereka yang tidak bisa memainkan alat musik – saya salah satunya.

Kalau Anda termasuk pengguna semacam itu namun tetap ingin berkarya, Anda bisa melirik aplikasi bernama Auxy Music Studio. Aplikasi gratis ini pada dasarnya siap mengubah Anda menjadi raja EDM (electronic dance music) hanya dengan berbekal iPhone atau iPad.

Dibandingkan GarageBand atau aplikasi-aplikasi lain, Auxy punya tampilan yang sangat sederhana dan bisa dikuasai dalam hitungan menit. Anda diberi pilihan sejumlah jenis synth dan drum, lalu Anda juga bisa memanipulasinya lebih lanjut, seperti menambahkan reverb atau delay.

Auxy Music Studio ajak Anda menciptakan lagu EDM dalam tiga langkah / Auxy
Auxy Music Studio ajak Anda menciptakan lagu EDM dalam tiga langkah / Auxy

Untuk menciptakan nada, Anda hanya perlu menyentuh kotak-kotak yang tersedia. Anda bisa membuat melodi sebanyak mungkin per instrumen. Setelahnya, Anda bisa membuat kombinasi dari beberapa melodi tersebut untuk membentuk bagian-bagian tertentu pada musik.

Kumpulan melodi ini bisa Anda urutkan dengan bebas hingga akhirnya membentuk sebuah lagu EDM yang terdengar catchy di telinga. Anda bisa meng-export hasilnya menjadi file WAV, atau mengunggahnya ke server Auxy untuk Anda sebarkan tautannya ke media sosial.

Dibandingkan aplikasi musik lain yang berbayar, tentu saja fitur Auxy terbilang terbatas. Akan tetapi cara pengoperasian yang simpel ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang hanya ingin bersenang-senang dengan nada. Auxy saat ini bisa diunduh secara cuma-cuma dari App Store.

Sumber: TheNextWeb.

Rivet Suguhkan Konser Musik Virtual Reality untuk Perangkat Mobile

Menjamurnya tren livestreaming pada dasarnya dapat memudahkan akses konsumen menuju konser musik. Jadi ketimbang harus mampir ke venue dan berdesak-desakan dengan pengunjung lain demi menyoraki musisi idolanya, live streaming memungkinkan kita untuk menikmatinya dari mana saja dan di saat yang sama selama ada koneksi internet.

Tentunya kesan yang didapat tidak sebanding dengan menghadiri konser secara langsung. Namun seandainya live streaming tersebut disajikan dalam virtual reality, paling tidak pengguna bisa merasa seakan-akan sedang berada di venue yang sebenarnya.

Itulah premis yang ditawarkan oleh Rivet, sebuah startup asal AS yang bermisi menyajikan konser musik dalam wujud video 360 derajat maupun virtual reality bagi pengguna perangkat mobile. Mereka kini selangkah lebih dekat dengan targetnya setelah meluncurkan aplikasi Rivet Music untuk iOS.

Pengguna bisa melihat-lihat katalog konser musik yang disediakan oleh Rivet pada aplikasi, baik rekaman maupun yang sedang disiarkan secara live. Sejauh ini Rivet baru menayangkan gig dari Blue Note Jazz Club di New York City yang cukup legendaris. Nantinya, ada kemungkinan Rivet bisa memperluas jangkauan dan menayangkan konser musik VR dari tempat lain.

Video 360 derajat bisa dinikmati langsung dari iPhone atau iPad, atau pengguna juga bisa menyelipkan iPhone ke dalam headset Cardboard guna menambah kesan immersive. Dalam tiap konser terdapat sample video sehingga pengguna bisa meninjaunya terlebih dulu sebelum membeli konten secara keseluruhan via in-app purchase.

Saat ini Rivet Music sudah bisa diunduh di App Store secara cuma-cuma. Versi Android-nya dikabarkan akan segera menyusul dalam waktu dekat.

Sumber: CNET.

Game Ini Bisa Dimainkan dari Notification Center Milik iPhone atau iPad

Anda tentunya masih ingat dengan Flappy Bird, bukan? Kini bakal penerusnya kembali muncul, meski gameplay-nya agak sedikit berbeda. Namun yang amat berbeda adalah bagaimana game berjudul Steve – The Jumping Dinosaur ini bisa dimainkan dari Notification Center milik iPhone atau iPad.

Seperti yang kita tahu, sejak iOS 8 developer bisa merancang widget aplikasi untuk ditempatkan di Notification Center. Selama ini mayoritas widget dimaksudkan untuk memberi akses cepat terhadap suatu fungsi dalam aplikasi. Namun baru kali ini ada widget yang merupakan sebuah game.

Saat pengguna membuka aplikasi dengan menyentuh icon-nya, ia hanya akan menampilkan panduan untuk menambahkan widget pada Notification Center. Setelahnya, Anda tinggal menarik Notification Center dan mulai bermain. Dan karena ada di Notification Center, ini berarti Anda bahkan bisa memainkannya dari lock screen sekalipun.

Terdapat opsi in-app purchase untuk membuka karakter-karakter lain dalam Steve - The Jumping Dinosaur / App Store
Terdapat opsi in-app purchase untuk membuka karakter-karakter lain dalam Steve – The Jumping Dinosaur / App Store

Gameplay-nya sangat sederhana: Anda hanya perlu menyentuh layar untuk membuat sang T-Rex melompati rintangan. Sang pengembang, pemuda 22 tahun asal Spanyol bernama Iván De Cabo, mengaku bahwa ia terinspirasi oleh easter egg yang terdapat pada browser Chrome saat sebuah situs tidak dapat dibuka – entah karena salah server-nya atau salah koneksi Anda sendiri – yang bisa diaktifkan dengan menekan tombol Space.

Steve – The Jumping Dinosaur saat ini bisa didapat secara cuma-cuma dari App Store. Terdapat opsi in-app purchase untuk membuka karakter-karakter baru seperti Nyan Cat atau Ninja Turtle, sekaligus membuat tampilan keseluruhannya jadi berwarna.

Sumber: TechCrunch.

Aplikasi Pembuat Video Adobe Voice Kini Tersedia di iPhone

Masih ingat dengan Adobe Voice, aplikasi presentasi yang memudahkan pengguna untuk menceritakan sesuatu lewat sebuah video? Sejak diluncurkan hampir dua tahun yang lalu, aplikasi tersebut telah diunduh sebanyak lebih dari 3,5 juta kali dan berhasil memenangi gelar App Store Best of 2014.

Namun Adobe masih belum puas. Pasalnya selama ini Voice hanya tersedia untuk pengguna iPad saja. Maka dari itu, sepertinya sudah merupakan langkah yang alami apabila Adobe menghadirkan Voice untuk iPhone.

Fitur-fitur yang dimiliki sama persis seperti versi iPad-nya. Pengguna bebas memadukan narasi suara, musik latar, teks dan gambar menjadi sebuah video singkat yang sanggup menceritakan suatu hal dengan apik. Tak ketinggalan pula efek-efek animasi yang unik yang diambil dari Adobe After Effects yang pastinya akan membuat video semakin menarik untuk ditonton.

Adobe Voice for iPhone

Kehadiran Adobe Voice di iPhone ini tentunya bakal membawa manfaat tersendiri. Salah satunya adalah, karya pengguna bisa terkesan lebih orisinil karena menggunakan foto-foto hasil tangkapannya sendiri dengan iPhone. iPad memang punya kamera, tapi pastinya pengguna lebih sering memotret menggunakan iPhone, bukan?

Semua proyek video yang dibuat di iPhone juga akan tersinkronisasi di iPad. Kapanpun suatu ide muncul, Anda bisa langsung mengeksekusinya tanpa peduli perangkat apa yang sedang ada di genggaman.

Adobe Voice untuk iPhone saat ini sudah bisa diunduh langsung dari App Store, gratis. Perangkat yang didukung minimal harus menjalankan iOS 8 atau lebih.

Sumber: Adobe Blog.

Aplikasi Djay Pro Kini Tersedia untuk iPad

Djay adalah salah satu aplikasi yang terkesan benar-benar ditakdirkan untuk iPad. Aplikasi ini memaksimalkan performa dan layar besar milik iPad, sehingga kita pun dapat dengan mudah membuat mix sejumlah lagu, atau sekedar bersenang-senang dengan efek tertentu yang terdengar keren.

Dengan munculnya iPad Pro, tim developer Djay pun beranggapan bahwa sudah saatnya mereka kembali menggebrak dengan ide baru. Ide baru tersebut lahir dalam wujud Djay Pro, yang pada dasarnya merupakan aplikasi Djay namun telah mendapat suntikan steroid dan dioptimalkan untuk iPad Pro.

Semua kebaikan Djay masih dipertahankan Djay Pro. Hanya saja, yang diincar sekarang adalah bagaimana memaksimalkan layar raksasa milik iPad Pro. Maka dari itu, berbagai panel yang biasanya ‘tersembunyi’ di balik sejumlah menu kini tampil blak-blakan di laman depan bersama sepasang piringan yang berputar secara konstan.

Perubahan ini mungkin akan membuat pengguna amatir merasa sedikit terintimidasi, akan tetapi Djay Pro memang dirancang untuk membawa bakat para DJ ke tingkat yang lebih tinggi lagi lewat sederet fitur baru seperti queue hingga 4 track sekaligus. Kemudian ada pula fitur untuk memanipulasi video sehingga pengguna pun bisa menghasilkan video musik yang apik dalam resolusi 4K.

Djay Pro for iPad

Tim pengembangnya juga mengaku telah merombak Djay Pro dari level dasar, menyempurnakan engine-nya supaya bisa lebih presisi dalam memecah-mecah sebuah lagu menjadi beat individual. Djay Pro juga menghadirkan lebih dari 70 keyboard shortcut yang bisa diakses menggunakan aksesori Smart Keyboard milik iPad Pro.

Djay Pro saat ini sudah tersedia di App Store seharga Rp 299 ribu – harganya nanti akan naik menjadi Rp 399 ribu setelah masa peluncurannya selesai. Terdapat pula sejumlah opsi in-app purchase untuk mendapatkan efek-efek tambahan. Aplikasi ini juga kompatibel dengan iPad Mini atau iPad Air, tapi tentunya akan lebih ideal bagi para pemilik iPad Pro.

Sumber: The Verge.

Browser Firefox Kini Tersedia di iOS

Mulai hari ini, aplikasi peramban populer Firefox resmi hadir untuk iPhone, iPad dan iPod Touch setelah sebelumnya menjalani masa beta testing selama beberapa bulan. Peluncuran Firefox di platform mobile besutan Apple ini juga bersifat global, tanpa ada satu pun negara yang dilupakan.

Apa yang membuat Firefox begitu terlambat menjejakkan kaki di iOS? Tim Mozilla selaku pengembangnya sebenarnya sudah tertarik mengembangkan Firefox untuk iOS sejak lama. Akan tetapi mereka akhirnya enggan karena Apple tidak mengizinkan penggunaan rendering engine lain selain yang disediakan oleh Apple sendiri.

Barulah setelah Apple memperkenalkan iOS 8, tim Mozilla kembali tertarik menjadikan Firefox untuk iOS sebagai suatu prioritas. Pada saat itu, Apple mengumumkan bahwa ada sedikit perubahan regulasi terkait aplikasi peramban pihak ketiga – meski penggunaan rendering engine lain tetap tidak diperbolehkan. Namun yang menjadi alasan utama Mozilla justru adalah permintaan besar dari para pengguna setianya.

Firefox untuk iOS

Jadi, Firefox yang ada di iOS sekarang pada dasarnya punya ‘jeroan’ yang sama dengan Safari. Hanya saja, kemasannya jelas berbeda. Dari segi tampilan dan fitur, Firefox untuk iOS tidak jauh berbeda dari versi Android-nya: semua tab yang dibuka akan tampil dalam wujud thumbnail, dan tersedia mode Private Browsing untuk mencegah Firefox menyimpan history.

Yang cukup menarik dari Firefox untuk iOS adalah fitur search-nya. Di sini Anda tetap bisa menentukan search engine favorit, akan tetapi Anda juga bisa melakukan pencarian di tempat lain hanya dengan menyentuh deretan icon yang berada di bagian bawah kolom pencarian – tidak perlu keluar-masuk ke menu pengaturan.

Tentu saja, fitur lain yang menjadi andalan adalah sinkronisasi dengan Firefox di perangkat lain. Sinkronisasi ini mencakup history, bookmark, tab maupun password yang tersimpan. Singkat cerita, kalau Anda menggunakan Firefox di laptop atau PC, Anda mungkin bakal memakainya di perangkat iOS.

Firefox saat ini sudah bisa diunduh dari App Store secara cuma-cuma.

Sumber: Mozilla.