Google Perbarui Aplikasi Motion Stills untuk iPhone

Pertengahan tahun lalu, Google merilis sebuah aplikasi menarik untuk iPhone bernama Motion Stills. Fungsi utamanya adalah untuk mengubah Live Photos (fitur ekslusif untuk lini iPhone 6s dan 7) menjadi format GIF yang lebih universal, sekaligus membuatnya tampak lebih mulus.

Baru-baru ini, Google telah meluncurkan update versi 1.4.0 untuk aplikasi Motion Stills. Versi ini membawa sejumlah penyempurnaan yang sangat signifikan. Utamanya adalah stabilization yang lebih mulus lagi, serta reproduksi warna yang lebih baik pada GIF yang dihasilkannya, seperti yang bisa Anda lihat contohnya di sini.

Selain itu, Motion Stills kini juga memungkinkan pengguna untuk meng-export hasil konversinya kembali menjadi format Live Photos. Dukungan atas format ini memang hanya terbatas untuk beberapa perangkat iOS saja, akan tetapi pengguna setidaknya jadi bisa membagikan hasil konversinya yang mulus tadi lewat iMessage, plus melihat animasinya dengan hanya menyentuhnya.

Bagi yang penasaran mengapa Google tidak merilisnya untuk Android, perlu dicatat bahwa fungsi Motion Stills adalah mengonversi, bukan merekam. Jadi Anda memerlukan Live Photos untuk bisa membuat looping GIF yang berkualitas.

Kalau yang Anda maksud adalah semacam aplikasi GIF maker dengan teknologi pemrosesan seapik Motion Stills, well, saya juga berharap Google akan mempertimbangkannya.

Sumber: Engadget.

Dengan Uptime, Anda Bisa Nonton YouTube Bersama Teman Walau Sedang Berjauhan

Saat menemukan sebuah video YouTube yang menarik, kita sudah terbiasa menunjukkannya ke pasangan, teman ataupun orang-orang lain yang dekat dengan kita. Kalau mereka sedang tidak berada di sekitar, sharing link lewat aplikasi pesan instan atau media sosial pun jadi alternatif andalan.

Masalahnya, kita jadi tidak bisa tahu seperti apa reaksi mereka selagi menonton. Ibarat nobar pertandingan sepakbola, kita ingin terhibur bersama, tertawa terbahak-bahak bersama, dan ini hanya bisa didapat saat fisik kita berada di satu tempat yang sama.

Namun sejumlah karyawan Google berpendapat berbeda. Di waktu luangnya, mereka menggarap sebuah aplikasi bernama Uptime. Aplikasi ini dirancang supaya kita bisa menonton YouTube bersama teman di mana pun mereka berada secara real-time.

Video yang disajikan Uptime semua berasal dari YouTube. Saat sebuah video diputar, progress bar-nya tidak muncul di bawah, melainkan mengitari video tersebut. Pada progress bar ini, Anda bisa melihat iconicon kecil yang bergerak searah jarum jam. Iconicon ini adalah semua pengguna yang sedang menonton video tersebut.

Dengan cara seperti ini, Anda bisa langsung tahu teman Anda sudah menonton sampai bagian mana, dan Anda sekalian pun bisa memberikan reaksi seperti tertawa, menangis, dan lain-lain. Chatting pun juga bisa dilakukan secara real-time, dimana akan muncul chat bubble di atas icon pengguna yang mengucapkannya.

Elemen sosial memegang peranan penting dalam Uptime. Anda bisa mem-follow pengguna lain untuk melihat video apa saja yang sedang ditontonnya, serta membagikan video-video YouTube favorit Anda. Sayangnya Uptime untuk sementara baru tersedia untuk iPhone dan baru di Amerika Serikat saja.

Sumber: The Next Web dan Uptime.

Microsoft Luncurkan Color Binoculars, Aplikasi untuk Membantu Pengguna Buta Warna

Dalam beberapa tahun terakhir, tim Microsoft Garage rajin meluncurkan aplikasi-aplikasi unik dan kreatif untuk berbagai platform; mulai dari launcher Android sampai aplikasi pengenal jenis anjing dan alarm unik yang membangunkan penggunanya lewat mini game. Yang terbaru, mereka merancang aplikasi bernama Color Binoculars untuk pengguna buta warna.

Color Binoculars sejatinya berfungsi untuk membantu pengguna buta warna membedakan kombinasi warna yang sebelumnya menyulitkan mereka. Contohnya, kalau seseorang kesulitan membedakan warna merah dan hijau, maka aplikasi akan mengubah warna merah menjadi pink pada objek di hadapan kamera supaya lebih mudah dibedakan.

Pengguna sama sekali tidak perlu mengambil gambar atau video. Mereka hanya perlu mengarahkan kamera ponsel ke objek selagi aplikasi Color Binoculars terbuka, lalu mengaktifkan filter yang diinginkan. Filter untuk kombinasi warna lain, seperti biru dan kuning, juga tersedia.

Tampilan aplikasi Color Binoculars sangatlah simpel / Microsoft
Tampilan aplikasi Color Binoculars sangatlah simpel / App Store

Salah satu pengembangnya, Tom Overton, mengaku mengambil inspirasi dari lensa kacamata khusus untuk kaum buta warna yang umumnya berharga mahal. Sebagai seseorang yang buta warna, ia menilai aplikasi ini sekadar proyek pribadi, tapi ternyata tim Microsoft Garage menilai ada cukup banyak konsumen yang juga bisa mengambil manfaat dari aplikasi ini.

Bagi yang ingin mencobanya, Color Binoculars saat ini sudah tersedia untuk iPhone secara cuma-cuma.

Sumber: Microsoft Blog.

Apple Umumkan Aplikasi Baru Bernama TV untuk Apple TV, iPad dan iPhone

Selain memperkenalkan MacBook Pro berdesain baru, Apple juga sempat mengumumkan sedikit pembaruan untuk Apple TV dalam event semalam. Yang pertama datang dalam wujud aplikasi baru bernama TV.

Aplikasi ini merupakan upaya Apple dalam memberikan kemudahan untuk mengakses segudang konten yang tersedia untuk Apple TV. Seperti yang kita tahu, konten-konten ini tersebar di beberapa aplikasi, sehingga terkadang kita bisa lupa aplikasi apa yang menyimpan serial TV atau film yang hendak kita lihat.

Aplikasi TV dirancang untuk menyelesaikan masalah ini. Caranya dengan mengumpulkan segala konten yang pengguna miliki di bawah satu ‘atap terpadu’, yaitu aplikasi TV itu sendiri. Dengan demikian, pengguna bisa lebih berfokus pada koleksi konten ketimbang aplikasinya.

TV app akan tersedia di Apple TV, iPad dan iPhone, dan semuanya tersinkronisasi / Apple
TV app akan tersedia di Apple TV, iPad dan iPhone, dan semuanya tersinkronisasi / Apple

Saat aplikasi TV dibuka, pengguna akan langsung disambut label bertuliskan “Up Next” di bagian paling atas. Di sini akan ditampilkan semua serial TV maupun film yang sedang ditonton pengguna, termasuk yang belum ditonton sampai selesai. Untuk serial TV, setiap episode barunya akan disuguhkan di bagian ini ketika sudah tersedia.

Pilih satu serial TV atau film, maka pengguna akan langsung dibawa ke aplikasi yang menyediakannya secara otomatis. Menariknya, aplikasi ini juga bakal dirilis di iPhone dan iPad, dan semuanya akan disinkronisasikan sehingga pengguna bisa lanjut menyelesaikan suatu episode atau film dari satu perangkat ke yang lainnya.

Bersamaan dengan itu, Siri di Apple TV juga semakin pintar dengan kemampuannya mencari dan memutar konten bersifat live, baik siaran berita atau pertandingan olahraga. Cukup sebutkan tipe siaran yang hendak ditonton, maka Siri akan mencarikan aplikasi yang menyediakannya secara otomatis.

Fitur ini sudah bisa dinikmati oleh pengguna Apple TV generasi keempat mulai hari ini. Khusus untuk aplikasi TV, Apple akan merilisnya bersama software update pada bulan Desember mendatang, diawali oleh pasar Amerika Serikat terlebih dulu.

Sumber: Apple.

Aplikasi Keyboard Microsoft Word Flow Kini Dibekali Integrasi Mesin Pencari Bing

Berbekal fitur One-Handed Mode yang bisa dikustomisasi, Microsoft Word Flow merupakan salah satu aplikasi keyboard iPhone yang menarik untuk dicoba. Tapi Microsoft bukan satu-satunya yang mencuri perhatian pengguna iOS melalui sebuah aplikasi keyboard, Google juga lewat Gboard.

Seakan tidak terima, Microsoft baru-baru ini merilis World Flow versi 2.0 yang dibekali seabrek fitur baru. Utamanya adalah integrasi Bing, sehingga pengguna pada dasarnya bisa melakukan pencarian dari dalam aplikasi apapun selama keyboard bisa dimunculkan, sama seperti yang ditawarkan Gboard.

Fitur ini bisa diakses dengan mengusap dari sisi ujung layar. Fitur pencariannya juga mencakup gambar, emoji, beserta animasi GIF. Menariknya, Word Flow juga akan memberikan rekomendasi GIF yang sesuai dengan teks yang pengguna tuliskan. Melengkapi semua itu adalah fitur pencarian kontak untuk mempermudah proses berbagi.

Word Flow versi 2.0 juga tidak mau menyia-nyiakan fitur 3D Touch yang dimiliki iPhone 6S dan 6S Plus. Jadi ketika pengguna ‘menekan’ layar, mereka lalu bisa menggeser jarinya ke kiri atau kanan untuk menggerakkan kursor, persis seperti yang ditawarkan keyboard bawaan iOS. Yang sedikit membedakan, di sini pengguna juga bisa menggeser ke atas atau bawah untuk menggerakan kursor dengan lebih cepat lagi.

Terlepas dari itu, pembaruan ini masih belum cukup untuk menyaingi karisma Gboard. Pasalnya, Microsoft Word Flow sampai detik ini masih belum tersedia secara global, sementara Gboard sudah bisa diunduh dari App Store versi Indonesia.

Sumber: VentureBeat.

Gunakan iPhone Sebagai Remote Apple TV dengan Aplikasi Ini

Apple TV generasi terbaru datang dengan Siri Remote yang cukup inovatif. Pun begitu, ada kalanya kita menonton selagi memegang iPhone, dan di saat tersebut akan lebih praktis seandainya iPhone bisa dijadikan pengganti Siri Remote.

Di sinilah aplikasi Apple TV Remote datang membantu. Dikembangkan sendiri oleh Apple, aplikasi ini dimaksudkan supaya pengguna tetap bisa menavigasikan Apple TV tanpa Siri Remote. Jadi seandainya remote control tersebut rusak akibat dibanting anak Anda, masih ada alternatif cuma-cuma ketimbang harus membeli baru.

Tampilannya sengaja dirancang semirip mungkin dengan Siri Remote, meskipun tidak ada tombol volumenya. Bagian atasnya didominasi oleh trackpad, disusul oleh tombol Menu di bawahnya dan tombol previous serta forward untuk kembali atau mempercepat video yang sedang diputar dalam interval 10 detik.

Tampilan aplikasi Apple TV Remote di iPhone / Apple
Tampilan aplikasi Apple TV Remote di iPhone / Apple

Salah satu kelebihan aplikasi ini dibanding Siri Remote adalah kemudahan untuk mengetik seperti menggunakan iPhone biasanya ketimbang harus mengandalkan keyboard virtual di layar Apple TV. Jadi saat harus melakukan pencarian atau mencantumkan password, Apple TV Remote jauh lebih unggul ketimbang Siri Remote.

Pengguna juga bisa mengubah iPhone atau iPod Touch-nya menjadi game controller Apple TV dengan aplikasi ini. Dengan demikian, game Apple TV yang mendukung mode multiplayer bisa dinikmati tanpa harus membeli Siri Remote tambahan.

Aplikasi Apple TV Remote saat ini sudah tersedia secara cuma-cuma di App Store. Versi iOS minimal yang bisa menjalankan adalah 9.3.2, sedangkan perangkat Apple TV yang didukung adalah mulai generasi kedua.

Sumber: MacStories.

Aplikasi Microsoft Pix Tingkatkan Kualitas Kamera iPhone dengan Bantuan Kecerdasan Buatan

Mungkin kita tidak terlalu menyadarinya, akan tetapi software memiliki peran yang cukup penting dalam kinerja kamera smartphone secara keseluruhan. Hal ini dibuktikan oleh Microsoft, yang baru-baru ini merilis aplikasi kamera untuk iPhone bernama Microsoft Pix.

Sederhananya, Microsoft merasa ada yang bisa ditingkatkan dari kinerja kamera iPhone dengan menggunakan aplikasi besutannya. Pix mengandalkan artificial intelligence (AI) untuk menganalisa kondisi pencahayaan dan menyesuaikan pengaturan kamera seperti tingkat ISO atau shutter speed secara otomatis guna memastikan foto yang diambil adalah yang terbaik.

Microsoft dengan tegas menjelaskan bahwa Pix punya spesialisasi dalam hal memotret orang. Saat mendeteksi wajah dalam frame, Pix sekali lagi akan menyesuaikan pengaturan kamera supaya wajah subjek terlihat jelas dan detail. Di saat yang sama, Pix juga akan menerapkan noise reduction supaya bagian bayangan tetap terlihat jernih selagi mempertahankan detail.

Dalam menggunakan Pix, pengguna hanya perlu memperhatikan framing, tidak perlu memusingkan aspek lainnya. Setiap kali pengguna hendak memotret, Pix akan mengambil beberapa gambar sekaligus – sebagian dari sebelum tombol shutter ditekan, dan sebagian lagi dari setelah ditekan.

Setelahnya, Pix akan otomatis memilih satu atau dua foto yang terbaik sekaligus menerapkan editing secara otomatis, menampilkan perbandingan antara sebelum dan sesudah diedit, dan menghapus sisanya. Silakan nilai sendiri hasil foto menggunakan Microsoft Pix dan aplikasi kamera bawaan Apple di bawah ini.

Hasil foto menggunakan Microsoft Pix / Microsoft
Hasil foto menggunakan Microsoft Pix / Microsoft
Hasil foto menggunakan aplikasi kamera bawaan iPhone / Microsoft
Hasil foto menggunakan aplikasi kamera bawaan iPhone / Microsoft

Menariknya, ketika Pix mendeteksi bahwa subjek foto tengah bergerak, beberapa gambar yang ditangkap akan otomatis digabungkan menjadi Live Image – seperti Live Photo, tapi diklaim lebih baik. Namun Microsoft tidak sendiri dalam konteks ini, mengingat Google juga aplikasi pesaing Live Photo bernama Motion Stills.

Secara keseluruhan, Microsoft Pix menarik untuk dicoba murni karena kepraktisan yang ditawarkan. Pengguna bisa mengunduhnya secara cuma-cuma dari App Store. Perangkat paling tua yang didukung adalah iPhone 5S – mungkin karena AI-nya membutuhkan performa komputasi dari chipset 64-bit.

Sumber: Microsoft.

Auxy Music Studio Bantu Anda Ciptakan Lagu EDM yang Catchy dalam Hitungan Menit

Coba Anda intip di App Store, ada banyak sekali aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk meluapkan hasrat bermusik. Utamanya adalah GarageBand besutan Apple sendiri, akan tetapi pengoperasiannya bisa sedikit membuat pengguna kesulitan, terutama bagi mereka yang tidak bisa memainkan alat musik – saya salah satunya.

Kalau Anda termasuk pengguna semacam itu namun tetap ingin berkarya, Anda bisa melirik aplikasi bernama Auxy Music Studio. Aplikasi gratis ini pada dasarnya siap mengubah Anda menjadi raja EDM (electronic dance music) hanya dengan berbekal iPhone atau iPad.

Dibandingkan GarageBand atau aplikasi-aplikasi lain, Auxy punya tampilan yang sangat sederhana dan bisa dikuasai dalam hitungan menit. Anda diberi pilihan sejumlah jenis synth dan drum, lalu Anda juga bisa memanipulasinya lebih lanjut, seperti menambahkan reverb atau delay.

Auxy Music Studio ajak Anda menciptakan lagu EDM dalam tiga langkah / Auxy
Auxy Music Studio ajak Anda menciptakan lagu EDM dalam tiga langkah / Auxy

Untuk menciptakan nada, Anda hanya perlu menyentuh kotak-kotak yang tersedia. Anda bisa membuat melodi sebanyak mungkin per instrumen. Setelahnya, Anda bisa membuat kombinasi dari beberapa melodi tersebut untuk membentuk bagian-bagian tertentu pada musik.

Kumpulan melodi ini bisa Anda urutkan dengan bebas hingga akhirnya membentuk sebuah lagu EDM yang terdengar catchy di telinga. Anda bisa meng-export hasilnya menjadi file WAV, atau mengunggahnya ke server Auxy untuk Anda sebarkan tautannya ke media sosial.

Dibandingkan aplikasi musik lain yang berbayar, tentu saja fitur Auxy terbilang terbatas. Akan tetapi cara pengoperasian yang simpel ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang hanya ingin bersenang-senang dengan nada. Auxy saat ini bisa diunduh secara cuma-cuma dari App Store.

Sumber: TheNextWeb.

Rivet Suguhkan Konser Musik Virtual Reality untuk Perangkat Mobile

Menjamurnya tren livestreaming pada dasarnya dapat memudahkan akses konsumen menuju konser musik. Jadi ketimbang harus mampir ke venue dan berdesak-desakan dengan pengunjung lain demi menyoraki musisi idolanya, live streaming memungkinkan kita untuk menikmatinya dari mana saja dan di saat yang sama selama ada koneksi internet.

Tentunya kesan yang didapat tidak sebanding dengan menghadiri konser secara langsung. Namun seandainya live streaming tersebut disajikan dalam virtual reality, paling tidak pengguna bisa merasa seakan-akan sedang berada di venue yang sebenarnya.

Itulah premis yang ditawarkan oleh Rivet, sebuah startup asal AS yang bermisi menyajikan konser musik dalam wujud video 360 derajat maupun virtual reality bagi pengguna perangkat mobile. Mereka kini selangkah lebih dekat dengan targetnya setelah meluncurkan aplikasi Rivet Music untuk iOS.

Pengguna bisa melihat-lihat katalog konser musik yang disediakan oleh Rivet pada aplikasi, baik rekaman maupun yang sedang disiarkan secara live. Sejauh ini Rivet baru menayangkan gig dari Blue Note Jazz Club di New York City yang cukup legendaris. Nantinya, ada kemungkinan Rivet bisa memperluas jangkauan dan menayangkan konser musik VR dari tempat lain.

Video 360 derajat bisa dinikmati langsung dari iPhone atau iPad, atau pengguna juga bisa menyelipkan iPhone ke dalam headset Cardboard guna menambah kesan immersive. Dalam tiap konser terdapat sample video sehingga pengguna bisa meninjaunya terlebih dulu sebelum membeli konten secara keseluruhan via in-app purchase.

Saat ini Rivet Music sudah bisa diunduh di App Store secara cuma-cuma. Versi Android-nya dikabarkan akan segera menyusul dalam waktu dekat.

Sumber: CNET.

Aplikasi The Roll Andalkan AI untuk Merapikan Camera Roll Anda

Pengguna iPhone, coba cek Camera Roll Anda. Besar kemungkinan isinya berantakan; banyak duplikat di sana-sini. Namun ini malah bisa menjadi pertanda bahwa Anda sangat puas dengan kamera iPhone, sampai-sampai terkadang Anda menjepret terlalu banyak foto.

Manajemen foto yang ditawarkan aplikasi Photos bawaan iPhone sejauh ini masih kurang efisien, hanya mengandalkan fitur timeline saja. Di saat yang sama, foto-foto duplikat masih berkeliaran dan menjadi momok bagi storage iPhone yang terbatas di angka 16 GB saja – beruntung apabila Anda memilih varian yang lebih besar.

Kalau seperti itu masalahnya, Anda bisa mencoba aplikasi baru bernama The Roll. Tujuan utamanya hanya satu, yaitu menjadi pengganti Camera Roll secara penuh. Untuk itu, The Roll mengandalkan kecanggihan kecerdasan buatan (AI) dalam menerapkan manajemen foto secara otomatis.

The Roll akan sangat bermanfaat bagi pemilik iPhone 16 GB / EyeEm
The Roll akan sangat bermanfaat bagi pemilik iPhone 16 GB / EyeEm

Pertama-tama, The Roll akan mengelompokkan foto-foto yang mirip, lalu menempatkan satu foto yang terbaik di paling atas. Selanjutnya, masing-masing foto tersebut akan diberi tag berdasarkan konteks maupun objek yang dijumpai dalam gambar.

Di sinilah peran AI sangat dibutuhkan. Pihak pengembang The Roll menerapkan teknologi pengenal gambar yang telah dilatih dengan jutaan gambar, sanggup mendeteksi beragam objek yang ada di dalam foto Anda secara akurat. Dari situ pengguna nantinya bisa lebih mudah mencari foto-foto tertentu hanya dengan mencantumkan tag-nya.

The Roll akan mencantumkan tag berdasarkan konteks dan objek-objek yang dijumpai pada gambar / EyeEm
The Roll akan mencantumkan tag berdasarkan konteks dan objek-objek yang dijumpai pada gambar / EyeEm

Setelahnya, tiap-tiap foto akan diberi skor berdasarkan aspek estetikanya. Mempertimbangkan itu semua, Anda pun bisa lebih mudah memilih foto-foto terbaik dan menghapus sisanya demi menyediakan storage lebih untuk iPhone Anda yang sudah kritis.

Yang menjadikan The Roll lebih menarik lagi, ia bisa didapatkan di App Store secara cuma-cuma, tanpa ada in-app purchase atau selipan iklan sama sekali. Bagi para pemilik iPhone 16 GB, jangan ragu mengunduh aplikasi ini.

Sumber: PetaPixel.