Fitur Baru Waze Bantu Pengguna Hindari Kemacetan di Area Event yang Menutup Jalan

Sejak awal diluncurkan, fungsi utama Waze adalah menyajikan rute-rute alternatif sehingga pengguna bisa terhindar dari kemacetan. Metode crowdsourcing yang digunakan juga terbukti efektif, tapi bagaimana jika ada suatu event besar yang sampai menutup jalan? Bisakah pengguna mendapatkan informasi tanpa harus ‘mengorbankan’ pengguna lain terlebih dulu yang sudah terlanjur terjebak?

Bisa, dan solusinya tetap saja mengandalkan metode crowdsourcing. Pun demikian, crowd yang dimaksud bukanlah pengguna Waze, melainkan penyelenggara eventevent besar tersebut.

Waze baru-baru ini mengumumkan Global Event Partner Program. Sederhananya, mereka ingin mengajak para penyelenggara event untuk memberikan informasi terkait jalan-jalan yang bakal ditutup sebelum acara dimulai, lalu meneruskannya ke seluruh pengguna Waze.

Menggunakan tool Waze Closure, mitra-mitra penyelenggara event ini bisa menginput detail-detail ekstra seperti misalnya lokasi parkir atau jalan yang dijadikan dua arah karena seberangnya ditutup. Mereka juga bisa menyematkan sebuah Live Map pada situs event guna memberikan informasi lalu lintas dan sebagainya yang terus ter-update.

Program dan fitur baru ini bakal menguntungkan semua pihak. Untuk pihak penyelenggara event, tidak menutup kemungkinan mereka dapat menjual lebih banyak merchandise karena pengunjung bisa datang lebih cepat dengan berbekal informasi-informasi seperti di atas. Untuk pengguna Waze, mereka dapat terhindar dari kemacetan karena sudah merencanakan rute alternatif lebih dulu.

Sejauh ini Waze sudah menggandeng 20 mitra yang tersebar di Amerika, Eropa dan Asia. Mengingat para partner tidak ditarik biaya, bisa dipastikan jumlah ini akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.

Sumber: Engadget dan Waze.

Fitur Multi-Stop Directions Akhirnya Tiba di Google Maps untuk iOS

Setelah rumornya beredar di akhir bulan Juni kemarin, aplikasi Google Maps untuk iOS akhirnya kedatangan fitur multiple destinations atau multi-stop directions, alias perencanaan perjalanan ke lebih dari satu tujuan. Beberapa saat sebelumnya, fitur ini sudah lebih dulu hadir secara resmi di Android.

Cara kerja fitur ini cukup sederhana: pertama-tama, masukkan lokasi yang hendak dituju seperti biasa. Selanjutnya, buka menu di ujung kanan atas, dan pilih opsi “Add stop”. Dari situ pengguna tinggal menambahkan tempat-tempat lain yang hendak dituju selama perjalanan.

Di sebelah kiri masing-masing tujuan terdapat indikator alfabet yang menandakan urutan titik tujuan dalam rute pengguna – bisa di-drag satu per satu untuk menyesuaikan urutannya kembali. Selesai semuanya, tinggal tap “Done” dan rute spesial pengguna pun siap dijalani, termasuk halnya dalam mode navigasi.

Tampilan fitur multi-stop directions pada Google Maps untuk iOS / Google
Tampilan fitur multi-stop directions pada Google Maps untuk iOS / Google

Fitur ini tentu saja akan terasa amat bermanfaat ketika sedang merencanakan liburan, dimana seringkali kita bakal mampir ke beberapa tempat lebih dulu sebelum akhirnya tiba di tujuan terakhir. Pun begitu, navigasi dalam kota pun sebenarnya juga bisa tertolong oleh fitur multi-stop directions ini.

Jadi saat merencanakan rute perjalanan di Google Maps lain kali, jangan sampai lumpa kalau fitur ini eksis dan siap membantu memudahkan perjalanan. Update-nya sudah bisa didapat langsung melalui App Store.

Sumber: Google Maps Blog. Gambar header: Google Maps via Pexels.

Tampilan Google Maps Dirombak Jadi Lebih Rapi dan Jelas

Dengan semakin lengkap dan merincinya informasi yang Google Maps simpan, membacanya secara sepintas tentu tidak mudah. Google paham akan permasalahan semacam ini, hingga akhirnya mereka menerapkan pembaruan visual yang cukup drastis pada Google Maps versi web, Android maupun iOS.

Tampilan Google Maps secara keseluruhan kini terkesan lebih bersih daripada sebelumnya. Pun demikian, penyajian informasi masih menjadi prioritas utama. Elemen-elemen yang dirasa tidak terlalu perlu ditiadakan, seperti misalnya outline jalanan.

"Areas of interest" ditandai dengan warna oranye pada peta / Google
“Areas of interest” ditandai dengan warna oranye pada peta / Google

Gaya visual baru ini menjadikan informasi macam kondisi lalu lintas dan rute angkutan umum semakin jelas terlihat. Di saat yang sama, Google turut menyempurnakan tipografi pada Maps, memperbesar ukurannya dan membuatnya tampak lebih jelas secara menyeluruh.

Di saat yang sama, Google juga menyuguhkan cara baru untuk meninjau informasi dengan cepat. Pengguna kini bisa melihat area berwarna oranye pada peta yang mewakili “areas of interest“, lokasi dimana pengguna bisa melakukan bermacam aktivitas di berbagai tempat, mulai dari restoran sampai pusat perbelanjaan.

Zoom pada area berwarna oranye tersebut, maka Maps akan menampilkan informasi lebih mendetail mengenai tiap-tiap tempat. Semakin pekat warna oranyenya, berarti semakin banyak lokasi menarik yang bisa ditemukan di sana.

Panduan skema warna untuk mengidentifikasi tempat-tempat tertentu di Google Maps dengan cepat / Google
Panduan skema warna untuk mengidentifikasi tempat-tempat tertentu di Google Maps dengan cepat / Google

Google tidak lupa menyertakan panduan skema warna untuk membantu pengguna mengenali tipe-tipe lokasi yang berbeda dalam Maps. Harapannya, pengguna bisa mengidentifikasi tempat seperti rumah sakit, sekolah, jalan tol dan lain sebagainya dengan cepat tanpa perlu banyak-banyak mengandalkan swipe atau zoom.

Sumber: Google Maps Blog.

Siap Gantikan Here Maps, Windows Maps Diganjar Sederet Fitur Baru

Tanggal 30 Juni 2016 mendatang, aplikasi Here Maps akan berhenti berfungsi di seluruh perangkat Windows 10. Lalu apakah ini berarti pengguna Lumia 950 bakal menjadi buta arah karena tidak ada aplikasi navigasi di ponselnya? Tidak, karena masih ada Windows Maps hasil pengembangan Microsoft sendiri.

Nyatanya, tim Windows Maps telah bekerja keras demi menyajikan fitur-fitur baru pada aplikasi navigasi tersebut. Fitur-fitur anyar ini dikemas dalam update yang sudah bisa dinikmati oleh semua pengguna perangkat Windows 10, baik desktop maupun mobile.

Salah satu pembaruan utama Windows Maps adalah tampilan mode navigasi turn-by-turn yang lebih optimal, baik dalam orientasi portrait maupun landscape. Tombol-tombolnya kini ditempatkan di sisi bawah sehingga pengguna bisa mengoperasikannya dengan satu tangan secara lebih mudah.

Bagi yang mengandalkan Windows Maps untuk angkutan umum, mereka kini dapat menerima notifikasi saat sudah waktunya untuk turun dari bus meskipun aplikasi sedang tidak dibuka. Dengan begitu, pengguna tak perlu khawatir kebablasan meski tengah asyik chatting di dalam bus.

Hasil pencarian di Windows Maps kini bisa ditampilkan dalam beberapa tab sekaligus / Microsoft
Hasil pencarian di Windows Maps kini bisa ditampilkan dalam beberapa tab sekaligus / Microsoft

Penyajian informasi pada peta juga telah disempurnakan. Pengguna kini bisa melihat beberapa hasil pencarian sekaligus dalam satu jendela yang sama. Lebih lanjut, hasil pencarian juga akan dibubuhi label pada tampilan peta sehingga pengguna bisa langsung mendapat gambaran mengenai lokasinya.

Buat pengguna yang kerap melancong ke negara lain, Windows Maps kini telah mendukung fitur offline sehingga peta masih dapat diakses ketika tidak ada akses internet. Menariknya, Cortana siap mengingatkan Anda untuk menyimpan peta offline sebelum jadwal berangkat Anda yang tertera di kalender tiba.

Pengguna akan diberi opsi migrasi data dari Here Maps ke Windows Maps / Microsoft
Pengguna akan diberi opsi migrasi data dari Here Maps ke Windows Maps / Microsoft

Terakhir, Microsoft tak ingin melupakan relasi pengguna dan Here Maps begitu saja. Pengguna akan diberi opsi migrasi data, memindahkan hingga 300 lokasi favorit yang tersimpan dalam Here Maps ke Windows Maps dengan mudah.

Ke depannya, Microsoft menjanjikan lebih banyak lagi fitur untuk Windows Maps, seperti misalnya dukungan anotasi pada tampilan peta. Kalau Anda masih menggunakan Here Maps, sekarang adalah saat yang tepat untuk bermigrasi ke Windows Maps dengan mengunduhnya langsung dari Windows Store.

Sumber: Windows Blog.

Fitur Baru Waze Hindarkan Pengguna dari Perempatan Ramai Tanpa Lampu Lalu Lintas

Mengandalkan data yang bersumber dari komunitas membuat aplikasi navigasi Waze amat cocok untuk mengatasi masalah yang spesifik dalam suatu kota. Contoh terbarunya adalah problem yang kerap dijumpai warga kota Los Angeles, dimana mereka sering dibuat frustasi saat hendak melewati perempatan yang ramai namun tidak dilengkapi lampu lalu lintas.

Tim pengembang Waze pun dengan sigap mengajak sejumlah organisasi maupun komunitas lokal untuk bekerja sama guna membuahkan solusi. Mereka mengumpulkan daftar lokasi atau titik perempatan yang dinilai menyulitkan oleh banyak orang – tidak ada lampu lalu lintas dan kerap kali dipadati mobil dari arah-arah yang berlawanan – lengkap beserta rute alternatifnya masing-masing.

Dari situ lahirlah fitur bertajuk Difficult Intersections pada Waze. Fitur ini pada dasarnya akan mengalihkan rute pengguna dari perempatan yang menyulitkan ke jalur alternatif kapanpun hal tersebut dimungkinkan.

Tujuan akhir dari fitur ini adalah memangkas frekuensi dimana pengguna akan berhadapan dengan perempatan yang menyulitkan, bukan menghapuskannya secara menyeluruh. Hal ini berarti ketika rute alternatif dirasa terlalu jauh, terlalu memakan waktu, atau kelewat macet, maka pengguna masih akan diarahkan ke perempatan sulit yang ada pada rute aslinya.

Meskipun fitur ini secara khusus dirancang untuk kebutuhan pengguna di Los Angeles, Waze berencana untuk menghadirkannya secara global ketika komunitas di suatu wilayah merasa sangat membutuhkan fitur serupa. Selagi menunggu, para pengguna Waze bisa melaporkan perempatan-perempatan sulit di wilayahnya masing-masing melalui menu Report – Map Issue.

Sumber: Waze Blog.

Inrix Traffic Siap Tantang Waze dengan Teknologi Machine Learning

Waze selama ini menuai popularitas karena aspek personalisasinya yang apik dalam memberikan panduan navigasi berbasis GPS, ditambah update informasi lalu lintas yang berasal dari komunitas. Namun sekarang ada penantang baru yang berpotensi merebut hati pengguna setia Waze, Inrix Traffic namanya.

Inrix sendiri sebenarnya sudah sangat berpengalaman dalam mengembangkan teknologi navigasi bersama sejumlah pabrikan otomotif, dan mereka juga sudah mempunyai aplikasi mobile sejak lama. Akan tetapi versi terbaru dari Inrix Traffic ini menyimpan fitur yang sangat menarik, yakni kemampuan mempelajari pola mengemudi pengguna berbekal teknologi machine learning.

Setiap rute yang Anda ambil, lokasi yang Anda tuju dan waktu keberangkatannya akan dikumpulkan dan dianalisa oleh Inrix Traffic. Jadi ketimbang memberikan petunjuk navigasi berdasarkan rute yang paling efisien, Inrix juga akan mempertimbangkan faktor lain seperti misalnya rute favorit Anda, yang mungkin saja mencakup jalan-jalan kecil guna menghindari titik-titik macet.

Semua lokasi yang pernah Anda kunjungi akan disimpan secara otomatis oleh Inrix. Daripada mengharuskan Anda untuk menginput alamat secara manual, Inrix akan menampilkan petunjuk navigasinya sesuai dengan rutinitas Anda. Misalnya, kalau Anda sering mengunjungi gym setiap Rabu malam, Inrix akan mengingatkan Anda di waktu yang tepat sekaligus menampilkan petunjuk navigasinya.

Aplikasi ini juga cukup pintar untuk mengamati isi kalender Anda, lalu merencanakan panduan navigasi berdasarkan jadwal acara Anda, mirip seperti yang ditawarkan Waze 4.3. Sama seperti Waze yang mengandalkan data dari komunitas, Inrix juga menyajikan informasi lalu lintas sekaligus ramalan cuaca yang dikumpulkan dari sekitar 275 juta pengguna layanan Inrix di seluruh dunia. Faktor yang membedakan Inrix adalah database petanya berasal dari OpenStreetMap.

Kalau Anda sudah cukup lama mendambakan alternatif dari Waze yang berfitur serupa, atau bahkan lebih lengkap, Inrix Traffic bisa didapatkan secara cuma-cuma di iOS atau Android.

Sumber: GeekWire dan Inrix Blog.

Application Information Will Show Up Here

Waze 4.3 untuk iOS Hadirkan Fitur Planned Drives

Belum lama setelah Waze 4.0 tiba di Android, pengguna iOS sudah kebagian jatah update Waze versi 4.3. Update ini memperkenalkan satu fitur baru yang amat menarik bernama Planned Drives.

Sesuai namanya, fitur ini ditujukan untuk mempermudah pengguna dalam merencanakan suatu perjalanan, baik di hari yang sama maupun seminggu ke depannya. Premisnya adalah, pengguna bisa selalu tahu kapan harus berangkat.

Fitur Planned Drives bisa diaktifkan dengan satu langkah saja. Pengguna hanya perlu mencantumkan waktu dan tanggal kedatangan yang diinginkan. Selanjutnya, Waze akan merekomendasikan waktu yang tepat untuk berangkat. Saat sudah mendekati event yang telah direncanakan tersebut, Waze tak akan lupa memberi peringatan.

Menariknya, rekomendasi waktu keberangkatan ini akan selalu diperbaharui dengan sendirinya, menyesuaikan dengan kondisi jalanan secara real-time agar pengguna bisa terhindar dari kemacetan. Planned Drives juga menyediakan rekomendasi grafis untuk memberikan gambaran mengenai tingkat kemacetan dalam tujuh hari ke depan sehingga pengguna bisa lebih mudah mengatur jadwalnya.

Fitur Planned Drives ini juga terintegrasi dengan Facebook, dimana janji temu atau event di Facebook akan masuk ke dalam Planned Drives secara otomatis, dengan catatan pengguna memberi Waze akses terhadap akun Facebook-nya. Waze 4.3 untuk iOS sekarang sudah bisa diunduh langsung lewat App Store.

Waze 4.0 untuk Android Hadirkan Desain Baru yang Lebih Atraktif

Setelah lebih dulu dirilis di iOS pada bulan Oktober lalu, Waze 4.0 kini juga tersedia untuk semua pengguna perangkat Android. Sama seperti versi iOS-nya, versi terbaru Waze ini mengusung tampilan antarmuka baru yang lebih atraktif sekaligus memudahkan pengoperasian.

Mulai dari tampilan peta sampai menu dan pelaporan jalan telah didesain ulang guna memberikan visualisasi yang lebih jelas kepada pengguna. Waze 4.0 sengaja dirancang agar lebih fokus terhadap pengalaman sosial dalam mengemudi, utamanya lewat pin dengan kode berwarna untuk jenis pelaporan yang berbeda.

Kemudahan pengoperasian diwujudkan lewat panel ETA baru yang memungkinkan pelaporan serta penunjukan jalur alternatif hanya dengan satu sentuhan saja. Pengguna juga dapat memanfaatkan fitur Smart Calendar guna mendapatkan informasi terkait insiden-insiden yang bisa mempengaruhi perjalanan sebelum mereka keluar dari kediamannya masing-masing.

Waze 4.0 untuk Android

Di saat yang sama, Smart Calendar juga akan mengingatkan pengguna untuk berangkat tepat waktu sesuai dengan jadwalnya masing-masing serta berdasarkan kondisi jalan dan estimasi waktu mengemudi. Namun yang tidak kalah menarik, Waze 4.0 juga memastikan penurunan konsumsi daya, yang berarti baterai perangkat bisa lebih awet meski aplikasi berjalan secara konstan.

Waze 4.0 untuk Android saat ini sudah bisa diunduh langsung lewat Google Play. Meski update-nya terbilang lama datangnya, tim pengembang Waze menyebutkan bahwa masih ada ruang untuk perkembangan maupun fitur-fitur baru yang lebih menarik untuk dirilis di tahun ini.

Application Information Will Show Up Here

Google Maps Punya Fitur Baru Supaya Mode Navigasi Bisa Berlanjut Meski Harus Melakukan Perhentian Mendadak

Tidak terhitung berapa kali mode navigasi di aplikasi Google Maps telah membantu kita berkelana di dalam maupun luar kota. Namun sayang, terkadang petunjuk suara dan visual yang sangat jelas tersebut ‘dirusak’ oleh perhentian-perhentian mendadak yang harus kita buat di tengah perjalanan, entah itu untuk mengisi bahan bakar kendaraan atau membelikan titipan minyak goreng buat pasangan tercinta.

Bayangkan saja, sudah enak-enak mengikuti rute perjalanan yang ditampilkan, Anda harus keluar dari mode navigasi untuk menetapkan rute lain menuju pom bensin. Usai mengisi tangki bahan bakar hingga penuh, Anda harus mengetik ulang nama tempat yang Anda tuju tadi guna melanjutkan perjalanan. Tak cuma merepotkan, tapi cara ini juga buang-buang waktu.

Beruntung Google semakin paham akan cara kita bernavigasi sehari-harinya. Dalam beberapa minggu ke depan, mereka akan meluncurkan pembaruan fitur di Google Maps versi Android yang akan mengatasi persoalan tadi, dimana pengguna bisa menambahkan tujuan baru pada rute perjalanan tanpa harus keluar dari mode navigasi.

Fitur navigasi untuk perhentian mendadak di Google Maps

Jadi ketika Anda sedang dalam perjalanan dengan mode navigasi aktif, Anda dapat menyentuh icon kaca pembesar untuk memunculkan tampilan menu lokasi yang mungkin sesuai dengan kebutuhan Anda saat itu, bisa SPBU, pasar swalayan, ataupun kedai kopi untuk berhenti sejenak selagi menunggu macet mereda.

Apabila tipe lokasi yang Anda cari tidak ada dalam pilihan tersebut, Anda tinggal menyentuh kembali icon kaca pembesar untuk melakukan pencarian lebih lanjut, atau juga bisa dengan memanfaatkan fungsi perintah suara.

Seperti yang tadi disebutkan, fitur baru dalam mode navigasi ini akan tersedia di aplikasi Google Maps untuk Android dalam beberapa minggu ke depan. Belum ada keterangan kapan versi iOS-nya bakal kebagian fitur serupa.

Gambar header: Google Maps via Shutterstock.

Versi Terbaru Google Maps Bisa Tampilkan Petunjuk Arah Secara Otomatis

Sehari-harinya, saat berangkat dari rumah ke tempat kerja lalu pulang di sore hari, Anda mungkin sudah tidak membutuhkan petunjuk arah dari Google Maps. Padahal, seandainya Anda mengaktifkan mode navigasi, Anda bisa mendapatkan informasi penting macam titik-titik macet maupun jalanan yang ditutup karena alasan tertentu.

Ketimbang harus mengaktifkan secara manual, Anda sekarang bisa menikmati fitur baru di Google Maps bernama Driving Mode. Berkat fitur ini, informasi-informasi penting seperti di atas bisa didapatkan hanya dengan menyentuh satu icon di homescreen saja.

Dalam Google Maps versi 9.19 untuk Android, pengguna bisa menempatkan widget Driving Mode pada homescreen. Tap icon tersebut, maka Anda akan langsung dibawa menuju tampilan navigasi tanpa harus mencantumkan lokasi yang dituju – atau Anda juga bisa mengaktifkannya lewat menu “Start Driving” pada aplikasi Google Maps.

Fitur Driving Mode di Google Maps

Driving Mode memanfaatkan informasi yang tersimpan dalam history Anda. Pada saat jam pulang kerja, Driving Mode tahu bahwa Anda hendak berangkat kembali ke rumah, lalu menampilkan estimasi waktu perjalanan sekaligus kondisi lalu lintas di rute-rute yang mungkin Anda lewati. Anda memang sudah hafal rutenya, tapi paling tidak Driving Mode bakal menghindarkan Anda dari kemacetan.

Tak hanya untuk rute berangkat kerja dan pulang, Driving Mode juga akan menampilkan rute perjalanan menuju lokasi-lokasi yang belum lama ini Anda cari di Google Maps atau Google Search. Dengan kata lain, Driving Mode akan membuat asumsi ke mana Anda akan pergi berdasarkan informasi-informasi tersebut. Kalau ternyata asumsinya salah, pengguna tinggal mencantumkan lokasi tujuan seperti biasanya.

Pengguna Android saat ini sudah bisa meng-update Google Maps ke versi 9.19 langsung dari Google Play. Buat pengguna iOS, sayang Google tidak mengungkapkan apakah fitur Driving Mode ini juga bakal tersedia dalam waktu dekat.

Sumber: Google Maps Blog via Android Police. Gambar header: Google Maps via Shutterstock.