Niantic Kabarnya Lagi Siapkan Update Besar Buat Pokémon Go, Berisi 100 Pokémon Baru

Developer app mobile ternama akhirnya bisa bernafas lega setelah demam Pokémon Go mulai mereda, memperlihatkan penurunan signifikan sejak minggu ketiga bulan Juli. Niantic tentu saja berupaya menanggulanginya dengan melepas fitur-fitur anyar. Dan sebuah kabar menyatakan bahwa mereka sedang menggodok update terbesar untuk Pokémon Go, akan dirilis tak lama lagi.

Berdasarkan analisis yang dilakukan PokeVS, konten pembaruan tersebut tidak tanggung-tanggung, berisi gameplay ala Tamagotchi, mode baru serta sistem trading, dan tak lupa 100 spesies Pokémon Gen 2; rumornya akan tersedia paling cepat bulan Desember besok. Jika laporan tersebut terbukti benar, hal ini berpotensi meledakkan lagi kepopularitasan game berbasis augmented reality tersebut di momen liburan akhir tahun.

Satu hal yang belum bisa dipastikan adalah bagaimana cara Niantic menyalurkan update: apakah secara langsung atau bertahap? Beberapa hari lalu, tim pengembang menambahkan Ditto (Pokémon bertubuh gumpalan merah muda) ke koleksi spesies di Pokémon Go. Namun menurut Venture Beat sebagai sumber berita ini, tentu saja ada peluang proses implementasinya berbeda, sesuai kehendak Niantic.

Menariknya, Inqusitr punya opini berbeda soal peluncuran update. Penulis Simon Alvarez mengestimasi, pembaruan tersebut boleh jadi baru muncul di bulan Januari 2017. Alasannya adalah dengan hadirnya Ditto, masih ada beberapa Pokémon legendaris generasi pertama yang tersisa: Articuno, Moltres, Zapdos, Mew serta Mewtwo. Akan sangat janggal bagi Niantic buat buru-buru memperkenalkan 100 Pokémon generasi dua tanpa menyelesaikan pelepasan Gen 1.

Dari upaya data mining para pemain Pokémon Go tiga bulan silam, mereka sempat memperoleh referensi fitur trading serta gameplay berbeda untuk menangkap Pokémon Legendary di kode permainan. Tapi hingga kini, mode-mode baru masih belum diaplikasikan ke game. Probabilitas lainnya adalah sebagai berikut: Niantic pertama-tama meluncurkan sistem trading terlebih dulu di bulan Desember, diikuti event real-time raksasa dengan misi menangkap Pokémon Legendari Gen 1, lalu baru disusul oleh 100 Pokémon Gen 2.

Saat ditanya, Niantic belum berkenan memberikan komentar terkait hal ini, namun CEO John Hanke sempat bilang berkali-kali bahwa fitur-fitur tersebut akan tiba tak lama lagi.

Berikut ini adalah daftar Pokémon Gen 2 yang konon akan tersedia di Pokémon Go:

  1. Chikorita
  2. Bayleef
  3. Meganium
  4. Cyndaquil
  5. Quilava
  6. Typhlosion
  7. Totodile
  8. Croconaw
  9. Feraligatr
  10. Sentret
  11. Furret
  12. Hoothoot
  13. Noctowl
  14. Ledyba
  15. Ledian
  16. Spinarak
  17. Ariados
  18. Crobat
  19. Chinchou
  20. Lanturn
  21. Pichu
  22. Cleffa
  23. Igglybuff
  24. Togepi
  25. Togetic
  26. Natu
  27. Xatu
  28. Mareep
  29. Flaaffy
  30. Ampharos
  31. Bellossom
  32. Marill
  33. Azumarill
  34. Sudowoodo
  35. Politoed
  36. Hoppip
  37. Skiploom
  38. Jumpluff
  39. Aipom
  40. Sunkern
  41. Sunflora
  42. Yanma
  43. Wooper
  44. Quagsire
  45. Espeon
  46. Umbreon
  47. Murkrow
  48. Slowking
  49. Misdreavus
  50. Unown
  51. Wobbuffet
  52. Girafarig
  53. Pineco
  54. Forretress
  55. Dunsparce
  56. Gligar
  57. Steelix
  58. Snubbull
  59. Granbull
  60. Qwilfish
  61. Scizor
  62. Shuckle
  63. Heracross
  64. Sneasel
  65. Teddiursa
  66. Ursaring
  67. Slugma
  68. Magcargo
  69. Swinub
  70. Piloswine
  71. Corsola
  72. Remoraid
  73. Octillery
  74. Delibird
  75. Mantine
  76. Skarmory
  77. Houndour
  78. Houndoom
  79. Kingdra
  80. Phanpy
  81. Donphan
  82. Porygon2
  83. Stantler
  84. Smeargle
  85. Tyrogue
  86. Hitmontop
  87. Smoochum
  88. Elekid
  89. Magby
  90. Miltank
  91. Blissey
  92. Raikou
  93. Entei
  94. Suicune
  95. Larvitar
  96. Pupitar
  97. Tyranitar
  98. Lugia
  99. Ho oh
  100. Celebi

ZenFone AR Ialah Smartphone Berteknologi Tango Pertama Dari Asus

Tango adalah upaya Google mengembangkan teknologi computer vision di perangkat bergerak agar device dapat mengetahui keberadaan mereka tanpa menggunakan GPS ataupun sinyal eksternal lain. Lenovo Phab 2 Pro merupakan smartphone pertama yang mengusung teknologi Tango, dan kabarnya, raksasa elektronik asal Taiwan juga sedang menggodoknya.

Dilaporkan oleh Digitimes dari penuturan langsung CEO Jerry Shen, Asustek Computer mempunyai agenda untuk menyingkap device Tango perdana mereka di ajang CES 2017 awal tahun depan. Perangkat ini dinamai ZenFone AR, dan tentu saja augmented reality menjadi fitur primadonya. Shen memang tidak mengungkap detailnya lebih lengkap, tapi sempat bilang bahwa segala fungsi dan performa ZenFone AR ditawarkan di harga yang kompetitif.

Tango berbeda dari teknologi computer vision lain. Ia mengintegrasikan tiga fungsi: motion-tracking (membaca fitur-fitur visual pada lingkungan, turut menggunakan data accelerometer dan gyroscope), area learning (menyimpan data mapping untuk dipakai di lain waktu, di-share ke sesama perangkat Tango; dilengkapi metadata seperti catatan, instruksi dan info point-of-interest), serta depth perception (mampu membaca jarak, ukuran, dan permukaan).

Karena mampu mengenal orientasi dan lingkungan secara 3D, device bisa dimanfaatkan di beragam skenario, misalnya navigasi di dalam toko, proses pengukuran dan pemetaan, sebagai alat presentasi dan desain, hingga mendukung permainan video jenis baru;  dan App-nya didistribusikan lewat Google Play.

Lenovo Phab 2 Pro sendiri mulai dijual di awal November seharga US$ 500. Ia dibundel bersama 35 app dan game khusus Tango. Pertanyaanya kini ialah, seberapa kompetitif-kah harga ZenFone AR? Lalu fitur apa yang membuatnya berbeda dari Phab 2 Pro?

Selain membahas ZenFone AR, Asus juga menyampaikan rencana untuk merilis keluarga smartphone ZenFone 4 di triwulan kedua tahun 2017, kemungkinan besar dilakukan di Computex seperti tradisi sebelumnya. Model-model ini katanya akan dibekali kamera yang lebih canggih sebagai nilai jualnya. Ada probabilitas, ZenFore AR merupakan bagian dari smartphone Asus generasi keempat tersebut.

Sang CEO juga sempat mengakui performa penjualan handset Asus memang kurang memuaskan di kuartal ketiga tahun ini, angka distribusinya di bawah ekspektasi mereka. Meski begitu, Asus optimis jumlahnya akan naik dan menghasilkan keuntungan terhitung dari periode Oktober 2016 sampai Maret 20017.

Asus juga menyingkap rencana untuk meluncurkan perangkat virtual reality all-in-one di triwulan ketiga 2017. Device ini dibekali rangkaian kamera build-in, sensor dan unit controller mandiri, kapabilitasnya dijanjikan berbeda dari produk garapan HTC dan Oculus VR.

Osmo Pizza Co. Bawa Genre Game Simulasi ke Level yang Lebih Tinggi dengan Augmented Reality

Dengan kemudahan pengoperasian dan ketersediaan berbagai game yang menarik, sulit rasanya bagi anak-anak untuk tidak tertarik dengan iPad. Namun seperti yang kita tahu, unsur pendidikan juga bisa ditanamkan ke dalam game, sehingga pada akhirnya anak-anak bisa belajar tentang banyak hal.

Akan tetapi yang kerap mengundang kontroversi adalah bagaimana anak-anak dinilai kecanduan bermain game di iPad dan sama sekali tidak tertarik dengan permainan-permainan tradisional yang melibatkan objek fisik di dunia nyata. Kalau itu yang diperkarakan, augmented reality bisa menjadi solusi yang efektif.

Ambil contoh Osmo Pizza Co., sebuah sistem permainan baru yang tak hanya melibatkan aplikasi iPad saja, tetapi juga sejumlah alat bantu untuk berinteraksi dengan dunia virtual di dalam game. Sederhananya, Pizza Co. ingin mengajak anak-anak usia 5 – 12 tahun untuk belajar mendirikan bisnis pizza-nya sendiri, merangkap tugas sebagai pemilik, koki sekaligus kasir.

Paket penjualan lengkap Osmo Pizza Co. / Osmo
Paket penjualan lengkap Osmo Pizza Co. / Osmo

Cara kerja Osmo Pizza Co. sangat berbeda dari game simulasi pada umumnya. Paket penjualannya mencakup sebuah cermin kecil yang bisa dipasangkan ke kamera depan iPad, sehingga kamera dapat melihat apa yang ada di bawahnya. Dari situ, anak-anak akan menempatkan topping pizza di atas pelat yang menyerupai adonan pizza – juga termasuk dalam paket penjualan.

Tentu saja topping-nya harus disesuaikan dengan pesanan pelanggan yang datang, yang semuanya bisa dilihat di layar iPad. Pesanan tidak sesuai, maka pelanggan pun akan memberikan respon negatif. Dari sini sebenarnya anak-anak sudah bisa belajar bahwa kepuasan pelanggan adalah salah satu prioritas utama dalam berbisnis.

Anak-anak harus menempatkan uang kembalian yang sesuai di atas pelat / Osmo
Anak-anak harus menempatkan uang kembalian yang sesuai di atas pelat / Osmo

Usai makan, pelanggan pasti harus membayar. Di sini anak-anak akan diasah kemampuan berhitungnya. Tapi sekali lagi, ketimbang hanya mengetikkan angka-angka di layar, anak-anak akan diminta untuk menempatkan uang kembalian di atas pelat adonan pizza tadi yang sudah dibalik, lalu kamera dan software Osmo akan mengenali jumlahnya secara akurat, sama seperti caranya mengidentifikasi topping pizza tadi.

Seiring berjalannya waktu dan setelah pendapatannya mulai menggunung, anak-anak bisa meng-upgrade sekaligus mendekorasi kedai pizza-nya dalam game. Di level dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, anak-anak bahkan diminta untuk membeli sendiri perlengkapan dalam game yang dibutuhkan, termasuk memperhatikan stok bahan yang diperlukan.

Secara keseluruhan, Osmo Pizza Co. merupakan alternatif yang sangat menarik jikalau Anda sudah punya iPad dan ingin mengajak anak-anak bermain sambil belajar. Paket penjualan komplitnya (Commerce Kit) dijajakan seharga $59, tapi kalau Anda sebelumnya sudah punya Osmo Starter Kit, Anda hanya perlu membeli Pizza Co. sendiri seharga $39.

Sumber: VentureBeat dan WebWire.

Pantomime Creatures AR Ajak Anda Berinteraksi dengan Dunia Virtual Bersama Teman

Akhir tahun lalu, startup asal California bernama Pantomime meluncurkan game VR yang bisa dimainkan tanpa VR headset sama sekali. Sebagai gantinya, dunia virtual bisa langsung dieksplorasi melalui layar iPad, dan game tersebut juga mendukung fitur multiplayer dimana beberapa pengguna bisa saling berinteraksi dalam sebuah dunia virtual.

Tahun ini, dengan meledaknya tren augmented reality (AR) yang dimotori oleh Pokemon Go, Pantomime kembali memperkenalkan inovasinya dalam wujud aplikasi bernama Pantomime Creatures AR. Dibanding Pokemon Go, kapabilitas AR yang ditawarkan Creatures AR jauh lebih canggih; Pantomime sendiri menyebutnya dengan istilah shared AR.

Mirip seperti Pantomime Bug Farm, Creatures AR bisa dimainkan oleh beberapa pengguna sekaligus yang tergabung dalam jaringan Wi-Fi yang sama. Anda bisa melihat kehadiran perangkat milik pengguna lain dalam wujud 3D di layar, lengkap beserta gerakannya masing-masing di dalam dunia virtual.

Anda bisa melihat perangkat dan gerakan pengguna lain dalam wujud 3D di Pantomime Creatures AR / Pantomime
Anda bisa melihat perangkat dan gerakan pengguna lain dalam wujud 3D di Pantomime Creatures AR / Pantomime

Hal ini sangat berbeda dengan Pokemon Go, dimana dunia virtual sejatinya hanya mencakup satu individu saja. Di sini semuanya berlangsung secara real-time, memberikan pengalaman baru dalam menikmati teknologi augmented reality.

Dalam Creatures AR, perangkat yang Anda gunakan merupakan bagian dari dunia virtual. Pengguna bisa memakainya untuk menciduk makanan atau makhluk-makhluk lucu yang ada dalam game, dan aplikasi akan mendeteksi bagaimana pengguna memosisikan perangkatnya; saat iPad Anda miringkan, makhluk yang tadinya diciduk juga akan terjatuh.

Pantomime Creatures AR saat ini sudah tersedia di iOS secara cuma-cuma. Silakan tonton video demonstrasinya di bawah untuk lebih memahami cara kerja konsep shared AR yang dimaksud.

Sumber: UploadVR dan Pantomime.

Drone DJI Bakal Dapat Dikendalikan dengan Kacamata AR Buatan Epson

DJI baru-baru ini mengumumkan kerja sama yang cukup menarik dengan Epson. Bukan, buah kemitraan ini bukannya kemampuan Phantom 4 untuk mengirim hasil foto ke printer Epson secara wireless, melainkan kemampuannya dikendalikan dengan kacamata AR Epson Moverio BT-300 yang akan dipasarkan tidak lama lagi.

DJI pada dasarnya akan mengoptimalkan aplikasi DJI GO agar bisa digunakan pada Moverio BT-300. Perpaduan keduanya memungkinkan pengguna untuk melihat hasil rekaman drone secara real-time dalam sudut pandang pertama sekaligus memperhatikan keberadaan drone itu sendiri di depan matanya.

Kolaborasi ini didasari oleh keputusan FAA (Federal Aviation Administration) yang mengharuskan drone untuk tetap berada dalam jarak pandang pengguna selagi mengudara. Di sisi lain, ini juga bisa menjadi bukti lain terkait pengaplikasian perangkat kacamata AR dalam praktek sehari-hari.

DJI nantinya juga akan memperbarui SDK-nya supaya developer bisa ikut berpartisipasi dalam mengembangkan aplikasi yang relevan untuk Moverio BT-300. Kacamata AR ini sendiri nantinya akan dipasarkan sebagai aksesori yang kompatibel dengan drone milik DJI, dan aplikasi DJI GO akan tersedia pada Moverio Apps Market.

Sumber: PR Newswire.

Mampukah Update Baru Selamatkan Pokémon Go Dari Merosotnya Jumlah Pemain?

Kendala teknis dan minimnya konten saat peluncuran tidak menghentikan Pokémon Go menjadi fenomena global dalam waktu singkat, sukses menyingkirkan nama-nama populer dari daftar teratas app store. Kini, tugas Niantic Labs selanjutnya ialah terus memperkaya fitur permainan berbasis AR itu agar sesuai dengan premis yang diungkap di awal periode promosi.

Namun meroketnya kepopularitasan Pokémon Go tampaknya diikuti penurunan drastis jumlah pemain. Berdasarkan rangkuman data dari beberapa sumber, Bloomberg mengungkapkan bahwa dominasi permainan AR tersebut mulai melemah. Di bulan Juli, total gamer Pokémon Go hampir menyentuh 45 juta orang tiap hari, tapi sekarang hanya ada 30 juta pemain. Satu-satunya harapan baginya adalah rangkaian update dari developer.

Pokemon Go 1

Dari kurva Apptopia, user aktif Pokémon Go mulai turun landai di tanggal 20 Juli. Penyusutan terbesar kira-kira berada di periode 27 Juli sampai 1 Agustus. Dari sisi engagement memang ada lonjakan di akhir minggu pertama bulan Agustus, boleh jadi disebabkan oleh perilisan Pokémon Go di negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Namun hal tersebut tidak banyak mengubah nasibnya.

Pokemon Go 2

Analis memperkirakan jika depresiasi terus terjadi, dampaknya bukan hanya merusak citra dan kepopularitasan Pokémon Go, tapi juga ranah gaming augmented reality. Alasannya, data Google Trends telah menunjukkan berkurangnya minat user terhadap app augmented reality, terlihat kontras dengan perhatian konsuman pada virtual reality. Meski demikian, informasi ini merupakan berita gembira bagi investor serta eksekutif aplikasi-aplikasi ternama seperti Facebook, Instagram, Twitter dan Snapchat yang sempat terusik oleh kehadiran Pokémon Go.

Pokemon Go 3

Niantic tentu terus berusaha membubuhkan lebih banyak fitur. Belum lama developer meluncurkan update, ke versi 0.35.0 di Android dan 1.5.0 di iOS. Pembaruan tersebut memperkenalkan Pokémon Appraisal. Dengannya, tiap-tiap pemimpin tim – Candela (merah), Blanche (biru) dan Spark (kuning) – kini akan mengajari pemain mengenai kemampuan Pokémon dalam menyerang dan bertahan. Tenang saja, Anda tidak perlu pergi ke gym untuk meminta bantuan mereka.

Caranya cukup buka menu Pokémon dan tap spesies yang Anda inginkan. Kemudian tap tombol lingkaran di pojok kanan bawah layar handset Anda. Di sana muncul opsi Appraise. Silakan di tap, lalu Candela, Blanche atau Spark akan muncul di display dan memulai percakapan. Selanjutnya, pemimpin tim pilihan Anda akan menjelaskan kekuatan dan kelemahan Pokémon melalui beberapa slide informasi.

Niantic bilang, saat ini mereka juga sedang menggodok fitur-fitur baru yang segera dihadirkan lewat update berikutnya.

Via CNET & Arstechnica.

Infografis Ini Singkap Fakta-Fakta Menarik di Balik Kesuksesan Pokémon Go

Pokémon Go ialah topik perbincangan utama yang umumnya dibahas saat ini. Game AR Niantic itu memenuhi jejaring sosial, menjadi obrolan saat Anda berkumpul bersama kawan-kawan, bahkan mendorong para developer menciptakan app mobile baru buat menandinginya. Euforia kian meningkat saat Niantic diam-diam melepas Pokémon Go di Indonesia akhir minggu lalu.

Anda semua mungkin sudah tahu bagaimana Pokémon Go berhasil memecahkan rekor sebagai app dengan jumlah unduhan paling banyak, menggeser aplikasi-aplikasi ternama dalam waktu singkat. Tentu ada banyak fakta menarik tersembunyi di balik kesuksesannya. Agar khalayak awam bisa memahaminya, Abdulaleem Malik dan Fabian Bach dari Bargain Fox mengumpulkan data-data dari beragam sumber dan menuangkannya jadi infografis.

Ini dia informasi penting yang harus diketahui para penikmat Pokémon Go:

  • Pokémon Go menjadi aplikasi terpopuler di sepanjang sejarah permainan mobile hanya dalam lima hari, mengalahkan Candy Crush dan Angry Birds.
  • Dalam satu hari setelah perilisan Pokémon Go (7 Juli 2016) untuk perangkat Android di wilayah Amerika Serikat, ia melampaui kepopularitasan Tinder. Di hari berikutnya (8 Juli 2016), permainan telah terinstal di 5,16 persen device Android di negara itu.
  • Dalam tiga minggu pertama, Pokémon Go diunduh sebanyak 75 juta kali. Angka ini setara jumlah populasi Swedia, Portugal, Yunani, Belgia, Kuba, Belanda, Finlandia, ditambah Denmark.
  • Data terakhir menunjukkan, Pokémon Go di-download 55 kali per detik di Android (4,75 juta sehari), dan 26 kali per detik di iOS (2,25 juta kali sehari). Totalnya, permainan diunduh hampir 7 juta kali sehari.
  • Rata-rata pemain menghabiskan waktu 33 menit dan 25 detik sehari buat menikmati Pokémon Go. Artinya, game lebih sering digunakan dibanding app Facebook, Whatsapp, Twitter ataupun Facebook Messenger.
  • Developer dilaporkan memperoleh investasi senilai US$ 30 juta. Pokémon Go sendiri menghasilkan pemasukan sebesar US$ 4,5 juta sehari selepas perilisannya, dan US$ 35 juta dalam dua minggu pertama – US$ 1,6 juta berasal dari pengguna iDevice. Uang sebanyak itu bisa untuk membeli 230.769 unit Nintendo 3DS.
  • Selama seminggu peluncurannya, Pokémon Go menyebabkan lonjakan streaming lagu Pokémon di Spotify sebesar 382 persen.
  • Dalam 30 menit, Pokémon Go menghabiskan sekitar 80 persen baterai iPhone, dan mengonsumsi data sebesar 5-megabyte.
  • Kehadiran Pokémon Go juga membawa berkah bagi produsen aksesori smartphone. Permintaan konsumen terhadap power bank meningkat 50 persen, belum lagi memicu kehadiran gadget-gadget baru seperti alat bantu bidik sampai casing.

Info lebih lengkapnya dapat Anda lihat di bawah:

pokemon

Data real-time-nya bisa Anda simak langsung di situs Bargain Fox.

Via Kotaku.

Perusahaan Ditutup, Proyek Pembuatan Helm Pintar Skully AR-1 Dihentikan

Diumumkan dua tahun lalu, Skully AR-1 menawarkan segala hal yang diimpikan para pengendara motor. Ia diklaim sebagai helm berteknologi augmented reality pertama, dilengkapi HUD dan kamera 180 derajat, memberikan level kewaspadaan tinggi terhadap keadaan di sekitar tanpa mengganggu konsentrasi. Sayangnya ada berita buruk bagi Anda yang sedang menanti AR-1.

Meskipun saat ini website Skully masih beroperasi, dan tampaknya kita masih bisa memesan AR-1 di bagian store,  sebetulnya perusahaan bernama Skully sudah tidak ada lagi. Butuh seminggu lebih bagi para eksekutif buat mengakui bahwa perjalan Skully harus berakhir. Kabar tersebut dikonfirmasi melalui email yang dikirim perusahaan pada konsumen, turut dipublikasi di laman Indie Gogo mereka.

Startup asal San Francisco itu diketahui dilanda masalah finansial sejak berbulan-bulan silam. Tapi baru dua minggu lalu kakak-beradik Marcus dan Mitch Weller keluar dari perusahaan, diikuti oleh para teknisi dan karyawan beberapa hari setelahnya. Menurut info dari TechCrunch, tim kehabisan dana dan mencoba menjual Skully ke LeSport, anak perusahaan IT raksasa Tiongkok LeEco. Namun prosesnya dihadang oleh sejumlah sengketa terkait akuisisi dan masalah produksi, menciptakan perselisihan antara founder dan investor.

Para eksekutif yang tersisa mencoba menyelamatkan perusahaan, dan bilang pada TechCrunch mereka hampir sukses mengumpulkan uang US$ 6 juta untuk mengatasi kendala ini. Sayang sekali usaha mereka gagal.

“Dengan sangat menyesal kami mengumumkan bahwa Skully harus menghentikan operasi, berlaku secepatnya,” Tutur juru bicara perusahaan via Indie Gogo pada tanggal 5 Agustus 2016 kemarin. “Selama beberapa minggu ke belakang, tim manajemen telah bekerja keras buat menghimpun modal, tetapi situasi dan kendala yang tidak terduga menghalangi upaya kami. Dengan begini, Skully tidak bisa lagi mengirimkan unit AR-1 atau memproses pengembalian uang secara langsung.”

Saat ini, seluruh aset Skully menjadi hak gadai kreditor. Skully mengajukan form kebangkrutan Chapter 7, yang berarti kemungkinan besar konsumen tidak akan memperoleh refund dari pre-order AR-1 seharga US$ 1.500.

Untungnya masih tersisa secercah harapan bagi backer. Produsen perangkat smart bike Fusar mulai menjajakan program kredit untuk semua konsumen Skully sebesar jumlah uang yang dikeluarkan buat memesan AR-1. Fusar memang belum merilis helm berteknologi AR, namun mereka memiliki produk helm pintar universal, dua di antaranya sudah dalam proses pengiriman.

Mercedes-Benz Manfaatkan Augmented Reality untuk Permudah Proses Evakuasi Korban Kecelakaan

Bicara soal augmented reality (AR), kemungkinan besar Anda akan teringat dengan Pokemon Go. Tentunya teknologi tersebut tidak semata dirancang untuk bermain tangkap-menangkap monster imut-imut. Mercedes-Benz baru-baru ini menunjukkan manfaat lain AR lewat aplikasi smartphone bernama Rescue Assist.

Aplikasi ini pada dasarnya menyimpan digital rescue card untuk masing-masing tipe mobil yang pernah Mercedes-Benz produksi sejak tahun 1990, plus sejumlah model truk Fuso. Setiap kartu akan menampilkan model tiga dimensi dari tipe mobil yang terkait, memudahkan pengguna untuk mengamati bagian-bagian spesifik pada mobil.

Mercedes-Benz merancang aplikasi ini untuk memudahkan pekerjaan mulia para petugas layanan darurat, terutama untuk mengevakuasi korban kecelakaan lalu lintas. Mengandalkan teknologi AR, petugas tinggal mengarahkan smartphone atau tablet ke mobil korban, lalu komponen internalnya akan ditampilkan langsung di atasnya.

Dengan cara seperti ini, petugas bisa langsung mendapat gambaran separah apa kerusakan yang terjadi pada mobil. Proses evakuasi juga bisa berlangsung lebih mudah karena petugas tahu mana saja komponen internal yang harus disingkirkan dengan melihat panduan visual pada aplikasi.

Aplikasi ini dapat berjalan secara offline, penting mengingat waktu sangatlah berharga dalam kondisi darurat. Untuk itu, Mercedes-Benz tidak lupa menyematkan QR code pada pilar B dan penutup tangki bensin mobil-mobil terbarunya. Petugas tinggal memindai kode tersebut, dan rescue card mobil terkait akan otomatis ditampilkan pada aplikasi.

Mercedes-Benz Rescue Assist saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma di iOS maupun Android, sehingga lain kali ketika Anda ditanya apa manfaat teknologi augmented reality, Anda bisa memberikan jawaban lain selain untuk bermain Pokemon Go.

Sumber: Daimler via New Atlas.

Application Information Will Show Up Here

Emirates Luncurkan Tas Amenity Kit Berbasis Augmented Reality untuk Penumpang Kelas Ekonomi

Keuntungan utama memilih penerbangan kelas bisnis tentu saja adalah kursi pesawat yang lebih nyaman sekaligus lapang. Namun bagi beberapa penumpang, bonus tas amenity kit yang biasanya berisi beragam produk perawatan diri juga merupakan nilai plus tersendiri.

Bicara soal penerbangan, kita semua pastinya tidak asing dengan nama Emirates. Ada alasan mengapa maskapai ini terus dipandang sebagai salah satu maskapai penerbangan terbaik dari tahun ke tahun, dan salah satunya adalah inovasinya di bidang hiburan.

Baru-baru ini, maskapai asal Uni Emirat Arab tersebut meluncurkan amenity kit interaktif pertama di dunia yang mengandalkan teknologi augmented reality (AR). Kalau Anda merasa asing dengan AR, game Pokemon Go yang sedang booming belakangan ini adalah salah satu yang banyak memanfaatkan teknologi ini.

Dalam mengembangkan amenity kit interaktif ini, Emirates bekerja sama dengan Blippar, salah satu perusahaan yang berpengalaman di bidang teknologi AR. Amenity kit berbasis AR ini unik karena penumpang dapat mengakses berbagai konten hiburan dengan memindai tasnya menggunakan aplikasi Blippar yang tersedia secara cuma-cuma di Android maupun iOS.

Sebagai amenity kit, tentunya tas ini masih menyimpan sejumlah produk seperti biasa / Emirates
Sebagai amenity kit, tentunya tas ini masih menyimpan sejumlah produk seperti biasa / Emirates

Konten-konten tersebut meliputi aneka playlist musik untuk menemani penumpang bersantai selama perjalanan, buku mewarnai digital, tips bepergian dan kesehatan, dan akses ke aplikasi Emirates. Emirates sendiri menjanjikan pembaruan konten setiap enam bulan sehingga penumpang tetap bisa menikmatinya dari kediaman masing-masing.

Sejauh ini Emirates menyediakan enam desain tas yang berbeda untuk amenity kit interaktifnya, masing-masing terinspirasi oleh enam daerah di jaringan global Emirates: Australasia, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, Eropa dan negara-negara Timur Jauh dan Asia Timur. Keenamnya mempunyai warna dan pola yang menjadi ciri khas dari daerah masing-masing.

Menariknya, Emirates bermurah hati menyediakan amenity kit interaktif ini kepada seluruh penumpang kelas ekonomi ketimbang hanya memanjakan kelas bisnis saja. Rencananya Emirates akan segera menghadirkan amenity kit berbasis AR-nya mulai bulan Agustus mendatang pada beberapa layanan rute penerbangan jarak jauh dan seluruh rute penerbangan sangat jauh.