Fitur Baru Assassin’s Creed Origins Mempersilakan Anda ‘Meretas’ Permainan

Walaupun bukan yang terbaik, Assassin’s Creed Origins merupakan satu dari sedikit game yang sukses menyajikan pengalaman berpetualang di era Mesir Kuno secara apik. Komitmen Ubisoft untuk memperkaya konten pasca-rilis juga perlu diapresiasi. Selain meluncurkan dua DLC premium besar, sang developer telah merilis mode edukatif hasil kerja keras mereka selama bertahun-tahun.

Dan minggu lalu, Ubisoft Montreal kembali melepas satu lagi add-on unik, kali ini dikhususkan untuk para penikmat Assassin’s Creed Origins di Windows PC. Melalui patch ke versi 1.5, mereka memperkenalkan fitur baru bernama Animus Control Panel. Sederhananya, ACP mempersilakan gamer mengatur sendiri pengalaman bermain Assassin’s Creed Unity dengan cara meretas permainan.

Animus Control Panel memberikan gamer paling awam kesempatan buat merasakan pengalaman menjadi modder tanpa adanya resiko merusak permainan. ACP dapat diakses dari opsi sub-menu Play atau di menu Uplay (tekan Shift + F2). Ia memungkinkan kita mengubah tokoh utama, kemampuan fisik mereka, bahkan mengubah hubungan antar-faksi yang ada di era itu – misalnya tentara Ptolemy, pemberontak dan bandit.

ACP bekerja dengan file save yang sudah ada. Jangan cemas Anda merusak progres di sana karena game akan membuat duplikatnya. Setelah itu, Anda tinggal mengutak-atik setting dan menerapkannya. Tentu saja modifikasi tersebut dapat mengubah keseimbangan dunia game dan boleh jadi mengakibatkan efek samping tak terduga. Namun perlu diingat: Anda merupakan penguasa Animus Control Panel. Dan jika berantakan, pemain bisa mengembalikan semuanya ke setting awal.

Fitur ini menyajikan banyak opsi kustomisasi dalam kolom berbeda. Beberapa contohnya meliputi pengaturan tingkat efektivitas serangan, kecepatan berlari, hingga mengubah lamanya perputaran siang dan malam. Ubisoft turut menyediakan preset seperti ‘god mode‘, mode super-sulit yang mewajibkan stealth, serta mode yang membuat dunianya kacau. Saat game tengah berjalan, Anda bisa bermain sebagai karakter selain Bayek.

Produser Jose Araiza menjelaskan bahwa Animus Control Panel dirancang buat memenuhi tipe pemain Assassin’s Creed Origins yang berbeda. Beberapa gamer mungkin merasa permainan ini terlalu lambat dan ingin memberinya bumbu ‘arcade‘; lalu untuk orang seperti saya yang merasa nightmare terlalu mudah, kita dapat mendongrak tingkat kesulitannya lebih jauh lagi.

Animus Control Panel tersaji gratis melalui patch terlepas dari apakah Anda membeli season pass atau tidak. Buat saya, kehadirannya memperpanjang umur permainan, memanggil kembali mereka yang sudah menamatkan Assassin’s Creed Origins untuk menikmatinya lagi dengan ‘rasa’ berbeda.

Update Assassin’s Creed Origins Disiapkan Untuk Menyongsong DLC Baru

Ditakar dari aspek kompleksitas dan desain gameplay, Assassin’s Creed Origins mungkin masih belum melampaui canggihnya The Witcher 3 atau Horizon Zero Dawn. Namun ada alasan kuat mengapa DailySocial memasukkannya dalam daftar permainan open world terbaik di 2017: Ubisoft Montreal berhasil menciptakan kembali era Mesir Kuno dengan akurat dan begitu indah.

Untuk memperkaya isi permainan pasca-rilis, Ubisoft punya rencana untuk melepas setidaknya dua downloadable content: The Hidden Ones dan The Curse of the Pharaohs, masing-masing dirilis di bulan ini dan Maret besok. Dan demi mempersiapkan pendaratan The Hidden Ones, developer mengumumkan agenda peluncuran update 1.2.0, jatuh di hari ini tanggal 16 Januari 2018.

Waktu pelepasan patch memang sedikit lebih lambat di Indonesia. Saat artikel ini ditulis, proses update masih belum berlangsung, kemungkinan akan dimulai sebentar lagi. Ada tiga hal yang dibawa oleh patch 1.20. Selain persiapan kehadiran DLC, Ubisoft juga menambahkan quest baru bertajuk Incoming Threat, serta memperbanyak jenis konten Heka Chest (diperoleh dengan membelinya dari Nomad’s Bazaar).

Patch sebesar 1,2 sampai 3GB ini tentu menyimpan beragam perbaikan dan penyempurnaan gameplay. Nanti, Anda bisa menjual kembali pakaian yang dibeli di Weaver, dapat melihat wilayah Sinai dan Valley of Kings di Peta Dunia, lalu akan ada tombol untuk menyembunyikan atau memunculkan item di menu Gear. Sejumlah aktivitas memperoleh penyesuaian tingkat kesulitan, lalu transisi di quest juga dibuat lebih sinematik.

Di sisi teknis, Ubisoft berjanji game akan berjalan lebih stabil lagi serta menumpas sejumlah bug besar – misalnya infinite loading, masalah freezing di Windows 7, serta hang dengan tampilan hitam. Selain itu, beberapa bug juga sudah diketahui developer, meliputi kandang yang dapat terbuka sendiri, objek yang bisa ditembus oleh karakter, hingga suara percakapan yang terus terdengar meskipun tokoh tersebut tewas.

Daftar lengkap dari konten patch 1.20 Assassin’s Creed Origins bisa Anda baca di tautan ini.

The Hidden Ones di-setting beberapa tahun setelah kisah di Origins usai. Di sana, Bayek akan berpetualang ke wilayah Sinai dan terlibat dalam konflik antara pasukan Romawi dengan tentara pemberontak. DLC ini merupakan penerus cerita persaudaraan Hidden Ones, yaitu para pendahulu dari Orde Assassin. Hidden Ones didirikan oleh sang tokoh protagonis Medjay Bayek dan istrinya, Aya dengan memastikan orang bisa hidup bebas.

Sesudah itu, DLC The Curse of the Pharaohs akan membawa Bayek ke Thebes dan Valley of the Kings untuk memecahkan misteri. Add-on ini didesain untuk mengeksplorasi mitos Mesir Kuno lebih jauh lagi.

10 Game Dengan Mode Single-Player Terbaik di Tahun 2017

Saat ini komponen online hampir tidak bisa dipisahkan dari penyajian game. Bahkan dalam permainan-permainan single-player sekalipun, pemain disarankan (atau bahkan diwajibkan) untuk mengakses fitur online. Tapi meski hal ini kadang jadi kendala buat gamer, beberapa permainan yang dirilis di 2017 membuktikan bahwa single-player tetap jadi mode favorit jutaan pemain.

Ada banyak game baru dengan mode campaign memukau yang dapat Anda nikmati sekarang – di antaranya Cuphead, Divinity Original Sin II hingga Injustice 2. Namun untuk mempersempit daftarnya, saya hanya menyertakan sepuluh judul yang didesain khusus buat menyuguhkan pengalaman single-player, dan multiplayer hanya disiapkan sebagai pelengkap.

 

Assassin’s Creed Origins

Daftar ini kita mulai dengan satu judul yang sedikit kontroversial terkait skandal user review palsu. Walaupun begitu, banyak gamer memuji Origins karena dibekali kebebasan bermain serta latar belakang era yang unik, bahkan disebut-sebut sebagai game Assassin’s Creed terbaik setelah Assassin’s Creed II dan Black Flag.

 

Hellblade: Senua’s Sacrifice

Hellbalde menjadi salah satu game indie yang sangat saya kagumi mengingat permainan berkualitas blockbuster ini hanya dikerjakan oleh tim berisi kurang lebih 20 orang. Grafisnya cantik dan setting Skandinavia-nya sangat menarik, tapi hal paling memesona dari Hellblade adalah desain suaranya.

 

Nioh

Seperti Hellbalde, Nioh mengombinasikan elemen sejarah dengan mitos (Jepang). Kesuksesannya di PlayStation 4 membuktkan bahwa ada banyak gamer yang menginginkan pengalaman ARPG menantang ala Dark Souls, dan juga mendorong publisher Koei Tecmo untuk mem-porting-nya ke Windows.

 

Night in the Woods

Di belakang visual 2D lucu ala Samurai Jack yang dipadu tema fabel, Night in the Woods membahas hal-hal serius seperti masalah depresi, kecemasan saat kita mulai beranjak dewasa, bahkan mampu menggambarkan pada pemain betapa sulitnya hidup di dearah pedesaan di Amerika.

 

Horizon Zero Dawn

Tak sedikit orang mengklaim Horizon Zero Dawn sebagai permainan action open-world terbaik di tahun ini. Ia memenangkan kategori Gold Prize di PlayStation Awards, menyabet dua penghargaan di Golden Joystick, dan terjual kurang lebih 3,4 juta kopi. Jangan kaget jika Sony punya agenda untuk menyiapkan sekuelnya.

 

Resident Evil 7: Biohazard

Di permainan ke-24 ini, Capcom mencoba mengembalikan Resident Evil sebagai rajanya survival horror melalui beberapa langkah unik: mengusung perspektif orang pertama (boleh jadi karena respons positif gamer terhadap playable trailer Silent Hills), menyajikan tingkat kesulitan cukup tinggi, dan memperkenalkan tokoh-tokoh yang betul-betul baru.

 

Nier: Automata

Nier: Automata memberikan pengalaman bermain yang berbeda dibanding action-RPG lain. Setelah menyelesaikan sesi intro berformula arcade-nya, dunia open-world terhidang buat Anda. Permainan ini menguji kemampuan Anda dalam medan tempur ala bullet hell, dan yang paling mengejutkan, jalan ceritanya sanggup menyentuh hati.

 

Wolfenstein II: The New Colossus

Ketika mayoritas FPS ‘diharuskan’ untuk menyuguhkan mode mulitplayer, The New Colossus tak ragu menghidangkan mode single-player tulen. Konten gameplay-nya seru dan seimbang, level bisa diselesaikan dengan cara apapun yang Anda inginkan, lalu narasinya juga diwarnai oleh humor serta kisah tragis.

 

The Legend of Zelda: Breath of the Wild

Satu dari banyak alasan mengapa orang membeli Nintendo Switch. Ada sejumlah mekanisme permainan baru yang Nintendo perkenalkan di sana: struktur open-world, pemanfaatan sistem fisik sebagai bagian dari puzzle, visual high-definition, kemudian developer tak lupa melengkapinya dengan voice acting (kecuali Link karena Nintendo ingin ia jadi perwakilan Anda di dalam game).

 

Super Mario Odyssey

Berbeda dari Super Mario 3D World yang lebih casual, Odyssey didesain dari awal untuk memuaskan fans utama franchise ini. Gameplay modern penuh kejutan yang dipadu pesona klasik Mario membuat Odyssey begitu dicintai gamer dan media, mengangkatnya menjadi salah satu permainan dengan skor rata-rata tertinggi sepanjang masa.

Honorable mention: What Remains of Edith Finch, XCOM 2: War of the Chosen, Hollow Knight, Nex Machina, Uncharted: The Lost Legacy, dan South Park: The Fractured But Whole.

Penggemar Assassin’s Creed? Ayo Miliki Headphone Edisi Spesial Berbahan Emas Seharga $ 60 Ribu

Dalam mempromosikan game blockbuster baru, sering kali para publisher raksasa dan perusahaan hardware berkolaborasi untuk menyediakan produk edisi terbatas. Implementasi umumnya dilakukan di unit console (PS4 Gran Turismo Sport contohnya) serta gaming gear. Tapi jarang sekali publisher melakukan apa yang dilakukan oleh Ubisoft demi memublikasikan Asassin’s Creed Origins.

Dalam merayakan momen perilisan game action open-world terbaru di seri Assassin’s Creed itu, Ubisoft melangsungkan kerja sama dengan para seniman dari berbagai bidang demi menciptakan sebuah produk yang tidak biasa. Perusahaan game asal Perancis itu belum lama menyingkap headphone Philippe Tournaire Assassin’s Creed Origins Utopia berbahan emas. Pemakaian logam mulia tersebut bukan sekedar buat melapisi, namun juga berperan jadi konstruksinya.

Tournaire Assassin's Creed Origins Utopia 3

Tournaire Assassin’s Creed Origins Utopia merupakan headphone dengan desain tradisional. Earcup-nya oval, mengusung tipe overear, tersambung oleh sebuah headband. Aspek yang tidak ‘standar’ di sana terletak pada beberapa zona dengan warna kuning berkilat – pada sisi luar earcup, lalu di ujung headband. Di sana Anda bisa melihat logo khas persaudaraan Assassin yang dikombinasi bersama tema Mesir kuno, dipadu hieroglif dan pola Eye of Horus sebagai background-nya.

Tournaire Assassin's Creed Origins Utopia 2

Bagian tersebut terbuat dari emas 18-karat dan bukan sepuhan. Tiap produk headphone menyimpan emas seberat kurang lebih 150 gram. Selain itu, Tournaire Assassin’s Creed Origins Utopia turut dilengkapi bantalan empuk berlubang yang dilapisi kulit (kemungkinan besar kulit asli kelas premium). Dan dengan memeriksa gambar-gambarnya lebih seksama, saya dapat melihat pola serat karbon di bagian engsel headband.

Tournaire Assassin's Creed Origins Utopia 1

Selain menyebutkan kadar dan berat emas, Tournaire belum mengungkap detail headphone ini lebih rinci, termasuk info terkait spesifikasi, perperforma suara dan fitur-fitur audionya. Produsen hanya menjelaskan bagaimana device dikerjakan bersama-sama oleh seniman 3D, ahli perhiasan, serta pengrajin emas; dan mengklaim bahwa produk tersebut 100 persen buatan Perancis.

Tournaire Assassin's Creed Origins Utopia 4

Kabarnya, Philippe Tournaire dan tim hanya menciptakan sepuluh unit headset Assassin’s Creed Origins Utopia. Dan tentu saja, seluruh kemewahan ini menuntut harga yang sangat tinggi. Headphone dibanderol € 50.000 atau kurang lebih US$ 60.000 (atau hampir Rp 800 juta). Tournaire menerima pembayaran secara kredit, transfer atau dalam bentuk cek.

Untuk melengkapinya, Tournaire juga menjual stand eksklusif berbahan perunggu secara terpisah, dirancang sedemikian rupa agar menyerupai kepala karakter Bayek. Aksesori tambahan ini bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar € 12.000 atau kisaran $ 14.100.

Selamat berbelanja. 🙂

Sumber: Tournaire.

Daftar Game Blockbuster Esensial yang Siap Menyerbu di Bulan Oktober 2017

Entah apakah saat ini Anda tengah merayakan pencapaian besar Divinity Original Sin II, masih disibukkan oleh Destiny 2, atau sedang mengagumi interor Pagani Huayra BC di Project CARS 2, bulan Oktober tak mengizinkan para gamer untuk terlena. Bulan ini ialah momen dimulainya perilisan permainan-permainan blockbuster penting sebelum kita mengucapkan selamat tinggal pada 2017.

Selain game-game action raksasa yang sangat dinanti para fans, Oktober 2017 merupakan arena bertarungnya tiga franchise permainan simulasi balap terbesar di dunia dan menjadi periode paling krusial bagi seluruh pemilik console hybrid Nintendo Switch. Sudah siapkah dompet Anda menghadapi serbuan judul-judul menarik ini?

 

Forza Motorsport 7

PC, Xbox One – 3 Oktober

Menjanjikan lebih dari 700 mobil, dengan 200 lebih sirkuit balap yang berada di 32 lokasi, kreasi baru Turn 10 Studios ini berpeluang besar untuk menyingkirkan Project CARS 2 dan merebut titel simulasi balap terbaik di tahun 2017 berbekal konten masifnya. Forza Motorsport 7 juga merupakan salah satu game yang jadi andalan Xbox One X.

 

Middle-earth: Shadow of War

PC, PlayStation 4, Xbox One – 10 Oktober

Seperti pendahulunya, Shadow of War akan menyeret pemain ke sisi gelap Middle-earth. Tidak ada Hobbit-Hobbit lucu dan penyihir sakti yang siap membantu di saat-saat genting, Talion dan arwah Celebrimbor harus menempa Ring of Power baru serta bersekutu dengan makhluk-makhluk buas demi menjatuhkan Sauron.

 

The Evil Within 2

PC, PlayStation 4, Xbox One – 13 Oktober

Di sekuel survival horror arahan Shinji Mikami ini, detektif Sebastian Castellanos harus kembali menjelajahi dunia STEM demi menyelamatkan putrinya, Lily. Game dibekali sistem crafting, memungkinkan Anda menciptakan alat atau amunisi berbekal barang-barang yang telah dikumpulkan, kapan pun saat dibutuhkan.

 

Gran Turismo Sport

PlayStation 4 – 17 Oktober

Konten Gran Turismo Sport mungkin tak sekaya Project CARS dan Forza Motorsport 7, namun game simulasi balap terbaru Polyphony Digital itu masih berkesempatan untuk menyaingi rival-rivalnya, terutama dari sisi realisme mengemudi. Engine fisiknya menggunakan versi modifikasi Gran Turismo 6, digarap dengan memaksimalkan teknologi PS4.

 

WWE 2K18

Xbox One, PlayStation 4, Switch – 17 Oktober; PC – 2018

Permainan gulat profesional ini menyuguhkan formula game-game sebelumnya, dengan satu kejutan: WWE 2K18 siap mengadu delapan pegulat dalam satu arena. Developer juga telah meng-update mode Royal Rumble, merombak sejumlah mekanisme gameplay, serta menambahkan beragam gerakan pamungkas baru.

 

Wolfenstein II: The New Colossus

PC, PlayStation 4, Xbox One – 27 Oktober

MachinesGames adalah satu dari sedikit developer yang tak mengenal kata tabu. Penerus The New Order Ini mempersilakan Anda menumpas tentara Nazi dengan cara sekreatif dan sebrutal mungkin. Di sana, sang tokoh protagonis B.J. Blazkowicz harus harus memimpin pemberontakan untuk membebaskan Amerika dari rezim Nazi.

 

Assassin’s Creed Origins

PC, PlayStation 4, Xbox One – 27 Oktober

Game kesepuluh di seri action-adventure kebanggaan Ubisoft ini akan membawa Anda bertualang di era Mesir Kuno, tepatnya pada periode Ptolemaic. Origins memperkenalkan tokoh utama bernama Medjay, Assassin yang berjuang mempropagandakan kebebasan sembari menghadapi ancaman komplotan rahasia yang merupakan cikal bakal Templar.

 

Super Mario Odyssey

Switch – 27 Oktober

Super Mario Odyssey akan kembali menyajikan serunya menjelajahi dunia open-world Mario seperti yang pernah dihidangkan oleh Super Mario 64. Di sana, sang tukang ledeng bertopi merah akan mengunjungi ‘kerajaan’ berbeda demi menyelamatkan Putri Peach dari Bowser. Game ini ialah salah satu alasan utama mengapa orang membeli Nintendo Switch.

Ini Dia Berbagai Acara Menarik yang Ubisoft Siapkan Untuk Memeriahkan Gamescom 2017

Setelah kehebohan E3 2017 berakhir, euforia gaming berpindah ke benua Eropa dan akan memuncak di Gamescom. Trade fair gaming tahunan itu diadakan di kota Cologne, Jerman, dan selalu digelar di bulan Agutus. Seperti event sejenis, Gamescom merupakan tempat para developer dan publisher melakukan pengumuman penting, sekaligus jadi ajang pameran hardware-hardware baru.

Gamescom tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal 22 hingga 26 Agustus 2017. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Gamescom, acara akan dibuka oleh kanselir Jerman Angela Merkel. Menghadapi momen istimewa itu, Ubisoft sudah menyiapkan berbagai konten unik buat memeriahkannya. Lewat blog resminya, publisher asal Perancis itu menginformasikan agenda mereka di Gamescom 2017.

Di sana, Ubisoft akan memberikan kesempatan bagi pengunjung buat mencicipi langsung kreasi-kreasi anyar mereka, di antaranya ada Assassin’s Creed Origins, Far Cry 5, Mario + Rabbids Kingdom Battle, South Park: The Fractured but Whole dan The Crew 2. Gamer juga dipersilakan menikmati konten ‘season baru’ permainan Rainbow Six Siege dan For Honor untuk pertama kalinya. Sayang sekali, Ubisoft sama sekali tidak membahasBeyond Good and Evil 2 – salah satu permainan yang menghebohkan E3 2017.

Selain memamerkan game-game baru, Ubisoft berencana untuk melaksanakan pertandingan Tom Clancy’s Rainbow Six Pro League Season 2, mengadu tim-tim FPS terbaik di dunia seperti Elevate, PENTA Sports dan sang jawara Millenium. Sesi semi-final akan digelar pada hari Jumat sampai Sabtu, tanggal 25-26 Agustus 2017, dan pertandingannya dapat dinikmati secara live via Twitch.

International Events Director di Ubisoft Leon Wingler menjelaskan bahwa tujuan mereka menggodok banyak konten dan acara menarik di Gamescom 2017 adalah sebagai cara untuk berinteraksi dengan para pemain sebanyak-banyaknya. Itulah alasan mengapa di kesempatan ini Ubisoft membuka ‘stasiun permainan’ paling banyak dibanding publisher game lain.

Ubisoft E3 2017 1

Nanti juga akan ada pertunjukan Just Dance di panggung utama serta pagelaran kostum Assassin’s Creed, disiapkan oleh cosplayer ternama dunia Rick Boer, dan panitia memperkenankan pengunjung buat berfoto bersama para cosplayer. Selain itu, Anda bisa membeli enam mainan figure Six Collection Chibi – diadaptasi dari karakter-karakter Rainbow Six Siege; serta mengumpulkan item-item in-game gratis cukup dengan menjajal permainan-permainan yang di sana.

Booth Ubisoft di Gamescom 2017 berlokasi di Hall 6.1 dengan ID B020. Pertandingan Rainbow Six Pro League Season 2 bisa disaksikan langsung dengan berkunjung ke Alpha Stage ESL di Hall 9.

Ubisoft Hebohkan E3 2017 Dengan Pengumuman Sekuel Game Legendaris Mereka

Beberapa permainan baru andalan Ubisoft telah lebih dulu diungkap dalam konferensi sebelumnya, namun sang publisher asal Perancis itu ternyata masih punya sejumlah kejutan besar yang mereka ungkap dalam presentasinya: IP baru kreasi divisi Ubisoft Singapore serta penerus dari permainan action adventure legendaris buatan pencipta Rayman, Michel Ancel.

Mario + Rabbids: Kingdom Battle

Setelah rentetan bocoran, akhirnya Ubisoft mengumumkan Mario + Rabbids: Kingdom Battle secara resmi di panggung E3 2017. Permainan ini sangat menarik, mengombinasikan gameplay taktis ala XCOM dengan karakter-karakter Nintendo yang bervariasi dan penuh warna. Ide mengenai permainan Rabbids baru sebetulnya telah diajukan Ubisoft pada Shigeru Miyamoto di tahun 2014. Mario + Rabbids: Kingdom Battle akan meluncur eksklusif di Switch pada tanggal 29 Agustus nanti.

 

 

The Crew 2

Di E3 2017, Ubisoft juga mengonfirmasi eksistensi dari sekuel game balap mobil online yang dahulu digarap Ivory Tower dan Ubisoft Reflections. The Crew 2 akan dilepas di awal tahun 2018.

South Park: The Fractured But Whole

Setelah diumumkan pada bulan Juni 2015, hampir tidak ada update baru mengenai permainan role-playing adaptasi kedua dari film animasi satir South Park. Kabar gembiranya, tak hanya trailer baru, gamer akhirnya mendapatkan info soal tanggal rilis The Fractured But Whole – jatuh pada 17 Oktober 2017.

Skull and Bones

Skull and Bones merupakan salah satu kejutan terbesar Ubisoft di E3 2017, sebuah jawaban jika Anda menginginkan aksi petualangan bajak laut ala Assassin’s Creed IV: Black Flag yang lebih serius. Di sana, pemain bisa berpartisipasi dalam pertempuran kapal laut lima lawan lima, serta bertualang dalam dunia permainan yang dinamis.

Far Cry 5

Ubisoft tentu saja tidak mau membuang-buang kesempatan untuk memperlihatkan porsi gameplay baru dari game shooter open-world blockbuster miliknya, ditemani trailer sinematik berjudul Amazing Grace.

Steep

Permainan bertema olahraga ekstrem ini mungkin tidak terlalu populer di kalangan gamer, namun tidak berarti Ubisoft melupakan fans mereka. Sang publisher akan terus mendukung game lewat beragam update, dan saat ini mereka sedang menyiapkan expansion pack bertema Olimpiade untuk dirilis di 2017.

Just Dance 2018

Ubisoft menyingkap agenda buat meluncurkan versi baru permainan dansa populer ini di bulan Oktober 2017 nanti.

Transference

Transference adalah permainan eksperimental berbasis virtual realty hasil kolaborasi antara Ubisoft dengan SpectreVision, studio film yang didirikan aktor The Lord of the Rings, Elijah Wood. Game akan meluncur di musim semi 2018.

Starlink: Batte For Atlas

Mirip Disney Infinty, Starlink: Batte For Atlas adalah game yang menggabungkan elemen digital dengan mainan fisik – dan merupakan upaya perdana Ubisoft menghadirkan konten hiburan jenis hybrid. Upgrade yang Anda lakukan pada pesawat mainan akan ‘di-digitalisasi’ ke game.

Beyond Good & Evil 2

Akhirnya, Ubisoft resmi menyingkap permainan kedua di seri Beyond Good & Evil yang awalnya disiapkan sebagai trilogi. Buat sekarang, detail mengenai Beyond Good & Evil 2 masih sangat minim dan publisher baru memperlihatkan trailer sinematiknya saja. Yang jelas, game ini berlangsung sebelum Jade – tokoh protagonis game pertama – lahir. Ubisoft belum menginformasikan tanggal rilisnya.

 

Assassin’s Creed Origins Ialah Judul Game Stealth Action Ubisoft Terbaru

Kurang hangatnya respons para gamer terhadap game Assassin’s Creed Unity dan Syndicate mendorong Ubisoft untuk tidak lagi merilis permainan baru setahun sekali. 2016 berlalu tanpa ada pelepasan game Assassin’s Creed, meski developer tetap merilis setidaknya dua downloadable content. Lalu apa yang sedang Ubisoft siapkan buat tahun ini?

Setelah rentetan rumor dan prediksi, muncul kabar terbaru mengenai permainan Assassin’s Creed selanjutnya. Sebuah foto kartu pre-order yang diunggah di Imgur mengekspos info-info menarik terkait game anyar itu; mengonfirmasi judul, latar belakang cerita, serta bonus jika Anda memutuskan buat memesannya. Kartu pre-order ini dikeluarkan oleh toko retail Target untuk versi PlayStation 4.

Foto tersebut memperlihatkan kartu pre-order Assassin’s Creed Origins Gold Edition. Selain game, versi ini dibundel bersama ‘deluxe pack‘ (kemungkinan besar berisi item-item in-game eksklusif), season pass (sehingga Anda tak perlu lagi membeli expansion pack), dan juga ‘steelbook‘ (boleh jadi merupakan artbook terbatas). Pemiliki kartu reservasi ini juga akan mendapatkan voucher gift senilai US$ 5.

Nama Assassin’s Creed Origins sendiri sebetulnya sudah disebutkan sejak bocoran foto beredar bulan lalu. Narasumber Eurogamer mengklaim bahwa Origins betul-betul merupakan judulnya, dan munculnya gambar kartu pre-order Target ini menguatkan informasi tersebut.

Assassin's Creed Origins

Berdasarkan gambar dan tulisan yang tertera di sana, game action-adventure stealth dari Ubisoft itu mengambil latar belakang peradaban Mesir kuno. Seperti yang bisa Anda lihat sendiri, piramida raksasa (Giza?) tampak mendominasi background, dengan bangunan-bangunan bersejarah serta monumen terkenal berada di bawahnya. Versi Gold Edition itu disertai misi bonus bertajuk ‘Secrets of the First Pyramids’.

Tentu saja masih tidak tertutup kemungkinan foto tersebut merupakan rekayasa. Satu aspek yang paling menonjol adalah logo Ubisoft di bagian kanan bawah. Di sana, kartu pre-order menampilkan logo lama, sedangkan di akhir bulan Mei kemarin, developer sudah mengungkap versi barunya: kini flat dan tak ada gradasi warna. Ubisoft mengganti logo setelah menggunakan versi lawas selama 14 tahun.

Logo baru Ubisoft

Tapi jangan kecewa dulu. Ada probabilitas kartu reservasi Target ini dicetak sebelum Ubisoft mengumumkan logo baru. Dan melihat reputasi mereka, game disiapkan sebagai judul multi-platform, juga akan dirilis di Windows dan Xbox One.

Betul atau tidaknya kabar ini dapat kita saksikan sendiri dalam konferensi pers Ubisoft di E3 2017, rencananya akan dilangsungkan pada hari Senin tanggal 12 Juni minggu depan.

Via Polygon. Sumber: Reddit.