ASUS Umumkan Ketersediaan ZenBook 13 (UX325) dengan Prosesor 11th Gen Intel Core

ASUS telah mengumumkan ketersediaan ZenBook 13 (UX325) versi terbaru di pasar Indonesia yang kali ini telah ditenagai oleh prosesor 11th Gen Intel Core. Sebelumnya saat dirilis pertama kali pada pertengahan bulan September lalu, laptop premium ini masih mengandalkan prosesor 10th Gen Intel Core “Ice Lake”.

Selain perbedaan prosesor, ZenBook 13 (UX325) versi terbaru tetap mengedepankan berbagai fitur andalannya seperti bodi ringkas, port yang cukup lengkap, dan daya tahan baterai panjang. Harganya hanya naik Rp500.000, untuk varian Intel Core i5-1135G7 dibanderol Rp14.799.000 dan Rp17.799.000 dengan Intel Core i7-1165G7.

ASUS ZenBook 13 (UX325) merupakan laptop pertama di Indonesia yang menggunakan prosesor 11th Gen Intel Core. Tujuan utama kami adalah menghadirkan teknologi yang dapat memberikan pengalaman terbaik kepada masyarakat Indonesia dan ZenBook 13 (UX325) adalah jawaban kami. Prosesor 11th Gen Intel Core memberikan peningkatan performa signifikan sekaligus tampil dengan berbagai teknologi mutakhir. Semua keunggulan prosesor terbaru tersebut ada pada ZenBook 13 (UX325),” ujar Jimmy Lin, Regional Director ASUS Southeast Asia.

Prosesor 11th Gen Intel Core

ZenBook-13_UX325_ICL_Product-photo_2G_Pine-Grey_11

ASUS ZenBook 13 (UX325) ditenagai oleh prosesor hingga 11th Gen Intel Core i7-1165G7 “Tiger Lake” yang memiliki konfigurasi hingga 4 core dan 8 thread. Serta memiliki boost clock hingga 4,7GHz, performanya yang kencang namun tetap hemat daya. Berpadu penyimpanan NVMe PCIe 3.0 x2 SSD berkapasitas 512GB dan modul RAM LPDDR4X berkapasitas hingga 16GB.

Salah satu keunggulan prosesor Intel Core i7-1165G7 yang ada di ZenBook 13 (UX325) adalah GPU terintegrasi terbaru, Intel Iris Xe Graphics. Berbeda dengan GPU Intel HD Graphics, Intel Iris Xe Graphics memiliki performa yang lebih tinggi bahkan dapat menyaingi performa discrete graphics yang ada di laptop sekelas ZenBook 13 (UX325).

Kombinasi keduanya sudah powerful untuk memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari. Dengan kapasitas baterai mencapai 67Whr, ZenBook 13 (UX325) pun dapat bertahan hingga 16 jam.

Fitur unggulan lain, laptop 13,3 inci dengan dimensi 304x203x13,9 mm dan bobot 1,11 kg ini memiliki konektivitas yang cukup lengkap. Di mana tetap dilengkapi dengan port USB Type-A dan HDMI yang masih banyak digunakan.

Juga dilengkapi dengan port USB Type-C dan telah mendukung teknologi USB Power Delivery. Artinya, ia dapat diisi dayanya melalui port USB Type-C menggunakan adapter atau power bank. Port USB Type-C di ZenBook 13 (UX325) juga merupakan port Thunderbolt 4 yang dapat dimanfaatkan untuk menghubungkan berbagai perangkat seperti media penyimpanan data berkecepatan tinggi hingga monitor beresolusi tinggi.

Untuk konektivitas nirkabelnya, ZenBook 13 (UX325) menggunakan WiFi 6 (802.11ax). WiFi generasi terbaru tersebut memiliki kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan latency yang lebih rendah. Serta, Bluetooth 5.0 yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai aksesori mulai dari headphone hingga mouse.

Untuk build quality, bodi ZenBook 13 (UX325) dibuat dari bahan aluminium alloy dan dibentuk dengan desain diamond-cut dan desain “Zen” yang melingkar pada bagian belakang layarnya. Bodinya telah mendapatkan sertifikasi lolos uji standar militer AS (MIL-STD 810G).

Proses buka kunci laptop ini mengandalkan 3D IR HD camera yang sudah mendukung fitur Windows Hello. Kamera tersebut dipasang pada bezel atas layar berteknologi NanoEdge Display yang memungkinkan laptop tampil dengan bezel tipis dan memiliki screen-to-body ratio hingga 90%.

Salah satu fitur favorit saya ialah edge-to-edge keyboard, luber hingga ke dua sisi bodinya. Dengan format keyboard lebih luas dan tombol yang lebih besar, ditambah engsel ErgoLift yang membuat aktivitas mengetik menjadi lebih nyaman.

ASUS Umumkan 5 Model Kartu Grafis Berbasis NVIDIA GeForce RTX 3060 Ti

Belum lama ini, ASUS telah mengumumkan rangkaian kartu grafis yang dilengkapi dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 3060 Ti. Seri ini mencangkup lima model baru, dari ROG Strix, TUF Gaming, ASUS Dual, ASUS Dual MINI, dan ASUS KO GeForce RTX 3060 Ti. Kartu grafis baru ini menghadirkan pendinginan yang ditingkatkan, PCB dan desain daya untuk melengkapi arsitektur NVIDIA Ampere baru dan NVIDIA RTX generasi kedua untuk menyuguhkan performa game 3D terbaik.

RTX 3060 Ti juga mendukung trifecta, termasuk teknologi NVIDIA DLSS yang mempercepat kinerja dan IQ-enhancing yang kini telah tersedia di lebih dari 25 game, serta NVIDIA Reflex yang mengurangi latensi sistem (input lag). RTX 3060 Ti akan memberikan pengalaman terbaik di kelasnya, baik mereka memainkan PC title tradisional, menjalankan alur kerja produktivitas dan kreator, atau mengagumi ray-traced title terkini seperti Cyberpunk 2077, Call of Duty: Black Ops Cold War, Watch Dogs: Legion, dan banyak lainnya.

ROG Strix

ROG-STRIX-RTX-3060-Ti-O8G-GAMING

Dari atas ke bawah, kartu grafis ROG Strix GeForce RTX 3060 Ti menghadirkan desain termal yang kuat dan dioptimalkan untuk arsitektur NVIDIA Ampere yang dinamis. Dilapisi dengan aksen logam mencakup trio kipas Axial-tech yang telah disetel untuk memenuhi peran khusus.

Selain rangkaian pendingin yang disempurnakan, komponen Super Alloy Power II termasuk kapasitor rak paling atas, choke dan power stage, dengan mudah menghasilkan ratusan watt dalam sekejap. Komponen-komponen kartu disolder ke PCB menggunakan teknologi ekslusif ASUS Auto-Extreme.

Sisi depan kartu grafis menampilkan elemen RGB yang dapat disesuaikan dengan software Armoury Crate dan memiliki bingkai logam yang diperkuat dengan lapisan pelindung untuk meningkatkan daya tahan. Membalik kartu akan menunjukkan pelat belakang logam dengan ventilasi lebar. Ventilasi ini memungkinkan udara panas keluar menuju kipas knalpot sasis alih-alih didaur ulang kembali ke pendingin GPU.

Dibawah GPU, braket menyediakan tekanan mounting yang konsisten antara plat dan heat spreader. Baja tahan karat digunakan pada braket I/O untuk melindungi port dan menyediakan dudukan yang lebih aman.

TUF Gaming

TUF-RTX-3060-Ti-O8G-GAMING

Beralih ke TUF Gaming GeForce RTX 3060 Ti, kartu grafis ini menawarkan daya dan pendinginan yang kuat. Dengan lapisan logam menampung tiga kipas Axial-tech yang kuat dan menggunakan bantalan kipas bola ganda yang tahan lama. Rotasi kipas telah dioptimalkan untuk mengurangi turbulensi dan mode berhenti akan menghentikan ketiga kipas pada suhu rendah.

Sejalan dengan warisan TUF Gaming, komponen-komponen dipilih berdasarkan daya tahan dan kinerjanya. Selain choke dan MOSFET rak paling atas, kapasitornya juga dilengkapi sertifikasi tingkat militer. Dengan proses manufaktur otomatis, menggunakan teknologi Auto-Extreme, memastikan komponen ditempatkan dan dipasang dengan presisi tinggi.

Sebagian besar bagian belakang dibalut pelat belakang logam pelindung yang secara mencolok memiliki ventilasi lebar untuk mencegah penumpukan panas. Dibawah GPU, sebuah braket memberikan tekanan mounting yang konsisten antara plat dan heat spreader.

Baja tahan karat digunakan pada braket I/O untuk melindungi port dan menyediakan dudukan yang lebih aman. Sakelar Dual BIOS yang ditempatkan dengan nyaman memungkinkan penyesuaian profil kinerja default kartu tanpa software.

ASUS Dual

DUAL-RTX-3060-Ti-O8G

ASUS Dual GeForce RTX 3060 Ti memanfaatkan teknologi pendinginan canggih. Tampilan yang bersih cocok dengan estetika workstation dan rig gaming yang serupa. Dengan dua kipas Axial-tech yang dirancang untuk memberikan aliran udara yang cukup ke heatsink dan kipas berhenti secara otomatis pada suhu rendah.

Teknologi Auto-Extreme otomatis mengurangi tekanan termal pada komponen selama proses produksi dan menghindari penggunaan bahan kimia pembersih yang keras. Pelat belakang aluminium dan braket I/O stainless steel membantu melindungi PCB dari flek yang tidak diinginkan. Kartu grafis ASUS Dual GeForce RTX 3060 Ti siap untuk para gamer, conten creator dan enthusiast yang mencari pengalaman plug-and-play yang tangguh.

ASUS Dual MINI

Kartu grafis ASUS Dual GeForce RTX 3060 Ti MINI terbaru dirancang khusus untuk sistem small-form-factor dan Intel NUC 9 Extreme Kit serta Intel NUC 9 Pro Kit. Dengan panjang dibawah 20 cm, Dual MINI memberikan kompatibilitas yang luas dari desain yang ringkas.

Produk ini memiliki fitur pendingin dua slot khusus yang terdiri dari heatsink besar dan dua kipas Axial-tech yang memberikan tekanan statis tinggi untuk menjaga suhu tetap terkendali. Pendinginan yang kuat didukung oleh teknologi Auto-Extreme, menjadikan Dual MINI pilihan yang jelas untuk penggunaan jangka panjang pada sasis dengan small-form-factor.

ASUS KO

KO-RTX-3060-Ti-O8G

Kartu grafis ASUS KO GeForce RTX 3060 Ti diletakkan dalam rangka ASUS Dual melalui lapisan yang dimodifikasi, pelumas bantalan kipas space-grade, kapasitor tahan lama, dan pelat belakang berventilasi. Tampilannya menunjukkan pelat muka emas dan perak yang dilapisi dengan pencahayaan ARGB yang dapat disesuaikan untuk memberikan KO estetika unik yang dapat disesuaikan dengan software Aura.

Pendinginan dilakukan dengan heatsink besar yang memenuhi sebagian besar footprint kartu 2,7 slot, bekerjasama dengan pelat belakang berventilasi untuk mencegah penumpukan panas. Dua kipas Axial-tech berputar pada bantalan selongsong yang dibenamkan dalam pelumas space-grade, yang meningkatkan daya tahan dan menghasilkan profil akustik yang lebih senyap daripada desain bantalan bola ganda.

Komponen kartu dipasang menggunakan teknologi Auto-Extreme, dan ini termasuk kapasitor yang tahan hingga 2,5 kali lebih lama dari standar industri. Kombinasi yang kuat antara estetika, pendinginan dan daya tahan menjadikan kartu grafis KO GeForce RTX 3060 Ti pilihan yang sempurna bagi kalangan gamer yang lebih suka memamerkan rig gaming mereka pada desktop.

Lima model kartu grafis terbaru ASUS meliputi ROG Strix, TUF Gaming, ASUS Dual, dan ASUS Dual MINI GeForce RTX 3060 Ti akan tersedia di seluruh dunia mulai bulan Desember 2020. Kartu grafis ASUS KO GeForce RTX 3060 Ti akan tersedia mulai bulan Desember 2020 di Amerika, Brasil, Jepang, Korea, Taiwan dan Australia.

[Review] ASUS Zephyrus M15 GU502L: Laptop Gaming Mainstream dengan Intel Generasi ke 10

Sekitar satu bulan yang lalu, saya ditawarkan sebuah laptop gaming buatan ASUS untuk diuji. Karena menyandang nama ASUS, tentu saja tanpa berpikir dua kali saya langsung menerimanya (well, kalau dari produsen lain juga pasti saya terima kok, hehe…). Ternyata, unit review yang dikirimkan adalah ASUS ROG Zephyrus M15 GU502L.

ROG Zephyrus sendiri memiliki badan yang lebih ramping jika dibandingkan dengan keluarga ROG lainnya. Dengan badan ramping ini pula lah yang membuat ASUS bisa menyematkan prosesor Intel Core i7-10750H ke dalam laptop ini. Unit yang saya dapatkan menggunakan kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 1660 Ti.

ASUS Zephyrus M15

Layar yang digunakan pada laptop yang satu ini juga sudah mendukung refresh rate 240Hz. Hal ini tentu saja sudah menjadi sebuah standar bagi para gamer mainstream. Mungkin hal ini lah yang membuat Zephyrus M15 lebih menonjol dibandingkan dengan laptop gaming sejenis yang memiliki harga sama.

Spesifikasi dari ASUS ROG Zephyrus M15 adalah sebagai berikut

Prosesor Intel Core i7-10750H (6C/12T) 2,6 GHz Turbo 5 GHz
GPU NVIDIA GeForce GTX 1660Ti
RAM 16 GB DDR4 3200 MHz Single Channel
Storage SSD PCIe NVMe 1 TB
Monitor 15,6 inci Full HD 240 Hz 3ms IPS
OS Windows 10
Bobot 1.9 Kg
Dimensi 360 x 252 x 18.9 mm
Baterai 76 WHr, 4 Cell

Untuk hasil dari CPU-Z dan GPU-Z bisa Anda lihat di bawah ini

Desain

Jika Anda membaca artikel pengujian saya pada ASUS TUF Gaming A15 yang menggunakan AMD Ryzen 7 4800H, dapat dilihat bahwa Zephyrus memiliki dimensi yang lebih kecil dan tipis. Bobot yang dimiliki oleh Zephyrus M15 ternyata tidak mencapai 2 kg, yang membuatnya cukup nyaman untuk dibawa bermain game di mana saja.

ASUS Zephyrus M15 - Sisi Kiri

ASUS Zephyrus M15 menggunakan sasis metal. Pada bagian depannya, ASUS menggunakan bahan aluminium dan memiliki desain yang disebut dot prismatik. Yang cukup saya suka adalah absennya pencahayaan RGB pada bagian depannya yang kadang membuat kesan norak.

Berbeda dari seri ROG lainnya, Zephyrus M15 ternyata tidak memiliki tombol Numeric pada bagian kanannya. Namun, ada beberapa tombol tambahan pada bagian atasnya yang memiliki fungsi lebih baik untuk bermain game seperti tombol volume, microphone, dan ROG. Keyboard-nya sendiri juga sudah menggunakan LED backlit dengan warna RGB yang bisa diubah melalui Aura Creator.

ASUS Zephyrus M15 - Sisi Kanan

Keyboard yang ada juga memiliki teknologi yang bernama  N-Key rollover. Teknologi ini memastikan bahwa setiap klik akan tertekan dengan benar dan bisa dilakukan dengan sangat cepat. Dan dibagian bawah dari keyboard tersebut terdapat sebuah touchpad yang berfungsi sebagai mouse.

Laptop yang satu ini menggunakan layar dengan dimensi 15,6 inci dengan jenis IPS. Layarnya sendiri juga sudah mendukung refresh rate 240 Hz dengan response time 3 ms. Untuk bingkainya sendiri juga sudah didesain dengan dimensi yang cukup tipis pada sisi kanan kirinya serta bagian atas. Namun, Anda tidak akan menemukan sebuah webcam pada laptop yang satu ini.

ASUS Zephyrus M15 - Keyboard

Pada sisi sebelah kiri dari ASUS ROG Zephyrus M15 dapat ditemukan port DC-In, LAN, HDMI, USB 3, microphone, dan audio 3,5mm. Pada sisi kanannya terdapat port USB-C dan dua USB 3. Untuk ventilasi pergantian udara dari dalam laptop ini, ASUS menempatkannya pada bagian belakang dari Zephyrus M15.

Pengujian

ASUS Zephyrus M15 menggunakan prosesor terbaru dari Intel yang diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2020 ini. Dengan arsitektur bernama Comet Lake, Intel Core i7 10750H ini memiliki 6 core dan 12 threads. Sayangnya, Intel masih menggunakan proses pabrikasi 14nm. Namun sepertinya, 14 nm yang digunakan oleh Intel ini memang yang paling optimal.

Intel Core i7 10750H sendiri memiliki kecepatan 2,6 GHz. Turbonya dapat mencapai kecepatan 5 GHz, namun saat pengujian berlangsung saya hanya mendapatkan sekitar 4.2 GHz saja. Kemungkinan karena cuaca yang memang panas membuat Thermal Velocity terdeteksi pada batas maksimumnya.

ASUS ROG Zephyrus M15 juga memiliki dua buah grafis. Yang pertama adalah grafis terintegrasi Intel UHD 630 dan yang kedua adalah NVIDIA GeForce GTX 1660 Ti. Tentu saja pada pengujian ini saya hanya menggunakan discrete graphics saja, untuk menghemat waktu. Untuk menghemat baterai, gunakan grafis terintegrasi Intel UHD 630.

Pada pengujian kali ini, saya menghadirkan kembali laptop ASUS TUF Gaming A15. Hal tersebut dikarenakan kinerja yang dimiliki oleh keduanya hanya terpaut sedikit saja. Selain itu, kita juga bisa membandingkan kinerja antara kedua prosesor. Untuk kartu grafisnya, memang yang satu menggunakan GeForce RTX2060 yang sudah pasti lebih unggul dari GTX 1660 Ti, di mana kita bisa melihat perbedaan kinerja antara keduanya.

Berikut adalah hasil benchmark sintetisnya

Pada bagian Crystal Disk Mark, kita bisa melihat bahwa SSD yang digunakan pada laptop ini sangat kencang. Hal tersebut karena memang ASUS ROG Zephyrus M15 menggunakan SSD NVMe PCIe yang jauh lebih kencang dibandingkan dengan SATA.

Dengan hasil seperti ini, mereka yang memiliki pekerjaan editing video dan foto tentu saja akan menerima manfaat besar dari kinerja yang dihasilkan. Semua pekerjaan tersebut akan lebih cepat selesai berkat prosesor yang kencang serta SSD NVMe PCIe. Mereka yang bekerja dengan menggunakan aplikasi Office juga akan terbantu dengan RAM berkapasitas besar tersebut.

Untuk pengujian gaming dapat dilihat hasilnya seperti berikut ini

Jika dilihat, maka hasil dari keduanya memang terpaut cukup sedikit. Semua game dipasang pada mode paling tinggi tanpa mengubah setting apa pun. Tentunya keduanya diset pada pilihan yang sama. Dapat dilihat bahwa ASUS ROG Zephyrus M15 memiliki kinerja yang sangat baik dan hanya kalah telak pada game yang membutuhkan daya lebih besar pada sisi GPU.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 7 jam 44 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Jika kita mendengar kata “laptop gaming“, tentu saja yang ada didalam pikiran adalah sebuah notebook yang tebal serta berbobot berat. Namun, hal tersebut lah yang ingin ditepis oleh ASUS dengan mengeluarkan seri Zephyrus. Salah satunya adalah dengan ASUS Zephyrus M15 GU502L ini.

ASUS Zephyrus M15 - Belakang

Menggunakan prosesor Intel Core i7-10750H sudah berarti bahwa laptop ini auto-kencang. Kinerja tersebut dapat dilihat pada benchmark yang sudah saya lakukan sebelumnya. Hasilnya bisa membuat para gamer serta pembuat konten menjadi lebih nyaman di mana saja karena performa yang cepat serta bobot yang cukup ringan.

ASUS Zephyrus M15 dengan prosesor Intel Core i7-10750H dan GPU NVIDIA GeForce GTX 1660Ti ini dijual dengan harga resmi Rp. 28.999.000. ASUS juga memiliki versi yang lebih tinggi lagi yang menggunakan Intel Core i7-10875H dan menggunakan GPU GeForce GTX 2060 dan GTX 2070. Tentunya, ketiga varian ini akan membuat penggunanya untuk bisa bermain dan bekerja dengan nyaman.

Sparks

  • Daya tahan baterai yang cukup baik untuk sebuah laptop gaming
  • Menggunakan SSD NVMe PCIe
  • Kinerja tinggi dengan Intel Core i7 10750H
  • Dukungan layar 240 Hz
  • Desain yang terlihat keren

Slacks

  • Tidak ada Webcam
  • RAM dalam mode single channel

[Review] ASUS VivoBook Ultra 14 (K413), Lebih Hemat untuk Gen Z

Pada akhir bulan September lalu, ASUS meluncurkan VivoBook Ultra 14 (K413). Laptop berlayar 14 inci ini dirancang untuk anak muda, terutama Gen Z. Hadir dengan tiga pilihan warna kece, bodi ringkas, performa cukup powerful dengan prosesor Intel Core generasi ke-10, dan dibanderol dengan harga terjangkau.

Mulai dari Rp8.599.000 untuk varian prosesor Intel Core i3-10110U, Rp10.799.000 dengan Intel Core i5-10210U, dan Rp12.799.000 dengan Intel Core i7-10510U. Meja redaksi Dailysocial telah kedatangan ASUS VivoBook Ultra 14 (K413) dengan konfigurasi prosesor Intel Core i5-10210U.

Menurut saya ini versi paling aman, karena bila memilih model dasar performanya terbatas  dan selisih harganya lumayan bila memilih model paling top. Langsung saja, berikut review ASUS VivoBook Ultra 14 (K413) selengkapnya.

Desain

Review-ASUS-VivoBook-Ultra-14-K413-3

Tiga warna kece yang ditawarkan di VivoBook Ultra 14 (K413) yang pertama transparent silver, warna ini bakal cocok untuk mereka yang menyukai desain elegan. Lalu, ada indie black yang merupakan varian warna yang mencerminkan jiwa tangguh dan hearty gold untuk yang lebih suka dengan nuansa lembut.

Unit yang saya review berwarna transparent silver, desain laptop ini sangat mirip seperti VivoBook S14 series yang tampil simpel dan minimalis. Cover-nya juga mengusung desain negative space, dengan tulisan ‘ASUS VivoBook’ kecil berwarna senada. ASUS menyertakan beberapa stiker eksklusif di paket penjualan yang bisa ditempelkan ke area kosong tersebut.

Review-ASUS-VivoBook-Ultra-14-K413-4

Dimensi bodinya ringkas 324x215x17,9 mm dengan bobot 1,4 kg, sangat mudah untuk ditenteng dan praktis diajak buat bepergian setiap hari. Meski mirip, berbeda dengan VivoBook S14 yang memiliki kerangka dari aluminium alloy dengan diamond cut di bagian tepinya, build quality VivoBook Ultra 14 (K413) mengalami sedikit penyesuian karena sebagian besar bodi laptop ini terbuat dari material plastik polikarbonat.

Sebagai laptop kekinian untuk anak muda yang hidup di era digital, VivoBook Ultra 14 (K413) sudah dilengkapi konektivitas cepat WiFi 6 (802.11ax) dengan fitur dual-band yang mendukung koneksi dengan frekuensi 2,4GHz dan 5GHz. Serta, Bluetooth 5.0 yang memungkinkan berbagai aksesori nirkabel seperti mouse dan headphone untuk terhubung ke VivoBook Ultra 14 (K413).

Sementara untuk konektivitas kabelnya, di sebelah kanan laptop terdapat microSD card reader dan dua port USB 2.0. Sedangkan di sebelah kiri terdapat port DC-in, HDMI, USB 3.1 Type-A, USB 3.0 Type-C (USB 3.1 Gen 1) yang memberikan kecepatan transfer data secara cepat, dan combo audio jack.

Layar

Review-ASUS-VivoBook-Ultra-14-K413-7

Layar VivoBook Ultra 14 (K413) membentang seluas 14 inci, ukuran yang ideal untuk mengerjakan berbagai tugas dengan nyaman, dari belajar online, virtual meeting, dan pekerjaan lainnya. Layarnya dikemas dalam desain NanoEdge Display, di mana bezel samping kanan dan kiri layarnya cukup tipis, meski dagu dan dahinya masih sedikit lebih tebal. Area sekeliling bezel layarnya menggunakan plastik dan memiliki screen-to-body ratio sekitar 84%.

ASUS menggunakan panel LED backlit beresolusi Full HD (1920×1080 piksel), kualitas layarnya cukup baik saat laptop ini digunakan di dalam ruangan. Dengan cakupan warna 45% NTSC yang siap mengakomodir kebutuhan para content creator awal guna membantu pembuatan konten kreatif seperti editing foto maupun video.

Namun meski layarnya sudah anti-glare, VivoBook Ultra 14 (K413) kurang nyaman saat dipakai di luar ruangan (siang hari). Tingkat kecerahannya tidak terlalu tinggi dan di sudut tertentu layarnya terlihat abu-abu atau kurang jelas akibat pantulan.

Ke bagian bawah layar, terpampang chiclet keyboard dilengkapi backlit berwarna putih dan masih membawa ciri khas dari VivoBook S14 yaitu punya tombol enter yang unik dengan tepian color-blocking. Keyboard-nya memiliki key travel 1,4mm, aktivitas mengetik cepat dapat dilakukan dengan lancar.

Di pojok kanan atas touchpad, ada sensor fingerprint yang terintegrasi dengan fitur Windows Hello. Fitur keamanan biometrik dari Microsoft di Windows 10 ini memberikan cara praktis untuk masuk ke sistem tanpa perlu repot-repot mengetikkan kata sandi.

Bagi penikmat musik dan suka nonton film series Netflix atau streaming video YouTube di laptop, laptop ini memiliki speaker bersertifikasi Harman/Kardon. Keluaran suaranya tidak terlalu lantang, tetapi lumayan enak didengar.

Hardware

Review-ASUS-VivoBook-Ultra-14-K413-10

Selain ingin laptop dengan desain stylish, para anak muda ‘zaman now‘ juga sangat memperhatikan aspek performa. Maklum kebutuhan mereka untuk pembuatan konten kreatif di era digital saat ini terbilang tinggi, kabar baiknya VivoBook Ultra 14 (K413) ini sudah ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-10.

Seperti yang saya bilang di awal, laptop ini memiliki tiga varian yaitu dimulai dari prosesor Intel Core i3-10110U. Namun rekomendasi saya setidaknya pilih varian i5-10210U atau i7-10510U, karena sudah dilengkapi kartu grafis NVIDIA GeForce MX350 dengan dedicated video memory (VRAM) sebesar 2GB yang membuat VivoBook Ultra 14 (K413) lebih powerful dalam hal pemrosesan grafis. Berikut spesifikasi menurut CPU Z dan GPU Z:

Unit saya review menggunakan Intel Core i5-10210U yang memiliki konfigurasi 4 core 1,6 GHz dan 8 thread, dengan Turbo Boost hingga 4,2GHz, cache 6MB, dan thermal design power 15 Watt. Serta ditopang RAM 8 GB DDR4 dual channel, penyimpanan berbasis PCIe SSD berkapasitas 512GB, dan baterai 42Whrs.

Sebagai gambaran untuk menilai kemampuan performanya, VivoBook Ultra 14 (K413) meraih skor multi-core 2.965 dan 1.079 untuk single-core pada software benchmark Geekbench 5. Sementara, untuk Cinebench R15 mendapatkan skor CPU 612 cb dan 1.138 pts untuk Cinebench R20, serta di PCMark 10 mendapat nilai 3.820 poin.

No Pengujian Skor
1 GeekBench 4 Single Core 1079
2 GeekBench 4 Multi Core 2965
3 PCMark 10 3820
4 Cinebench R15 612
5 Cinebench R20 1138
6 3DMark Sky Diver 11334
7 3DMark Cloud Gate 13733
8 3DMark Fire Strike 3589
9 3DMark Ice Storm Extreme 72373

Verdict

Review-ASUS-VivoBook-Ultra-14-K413-11

ASUS VivoBook Ultra 14 (K413) merupakan versi hemat dari VivoBook S14 series. Keduanya sama-sama menyasar kalangan muda dengan desain stylish dan performa CPU yang cukup mumpuni bisa diajak ngebut sesekali untuk tugas berat, serta memiliki pemrosesan grafis yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan pembuatan konten kreatif seperti edit foto dan video 1080p.

Mengingat harganya lebih terjangkau, dibanding VivoBook S14 series ada beberapa penyesuaian yang terjadi. Seperti build quality yang tak sepremium saudaranya, karena sebagian besar bodinya dari material plastik polikarbonat dan keterbacaan layar yang sulit bila digunakan di tempat terang. Walaupun dua kelehaman tersebut, ditutupi dengan banyaknya kelebihan yang ditawarkan oleh VivoBook Ultra 14 (K413).

Sparks

  • Desain stylish & bodi ringkas
  • Ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-10
  • Didukung kartu grafis NVIDIA GeForce MX350
  • Harga relatif terjangkau

Slacks

  • Sebagian besar bagian bodinya dari plastik
  • Keterbacaan layar sulit bila digunakan di luar ruangan (siang hari) 

ASUS Umumkan Chromebox 4 dengan Prosesor Intel Generasi Ke-10

ASUS telah mengumumkan Chromebox 4 terbarunya, PC mini yang menjalankan Chrome OS ini telah ditenagai oleh prosesor Intel generasi ke-10. Sehingga dapat menyuguhkan performa yang lebih cepat, smooth, dan lebih hemat daya.

Total tersedia empat varian, mulai dari konfigurasi prosesor Intel Celeron 5205U, Intel Core i3-10110U, Intel Core i5-10210U, dan hingga Intel Core i7-10510U. Dengan opsi RAM 4GB atau 8GB (DDR4 SO-DIMM) dan penyimpanan hingga 256GB M.2 SATA SSD.

Chromebox 4 hadir dalam balutan warna hitam, dengan logo ASUS di tengah dan logo Chrome di pojok kiri atas. Dimensi bodinya mungil, 148.5×148.5×40 mm dan bobotnya 1 kg. Untuk konektivitas nirkabelnya Chromebox 4 sudah dibekali WiFi 6 dual-band 802.11ax dan Bluetooth 5.0.

Ada banyak port yang menyertainya, pada bagian depan meliputi dua USB 3.1 Gen2 (support BC1.2), combo audio jack, dan microSD card.  Sedangkan di bagian belakang terdapat tiga USB 3.1 Gen2, USB 3.1 Gen1 type-C yang mendukung power delivery dan DisplayPort yang dapat menangani hingga tiga layar 4K sekaligus, dua HDMI, port LAN (RJ45), DC-in, dan Kensington Lock.

Menjalankan Chrome OS terbaru, Anda akan mendapatkan update software dan keamanan secara otomatis berkala.  Chromebox 4 juga bisa mengakses aplikasi Android di Google Play. Harga ASUS Chromebox 4 dijual mulai dari US$289 atau sekitar Rp4,1 jutaan.

Sumber: The Verge

[Review] ASUS RoG Phone 3: Snapdragon 865+ dan Layar 144 Hz Untuk Gamer Mobile Enthusiast

Sang penerus dari ASUS ROG Phone 2 akhirnya sudah datang. Pada tanggal 24 September 2020 yang lalu, ASUS meluncurkan ROG Phone 3 di Indonesia. Acaranya sendiri dilaksanakan langsung secara streaming melalui kanal resmi Youtube mereka. Dan saat ini, saya sedang memegang smartphone terbaru mereka tersebut.

ASUS membawa beberapa pembaruan pada smartphone terbarunya ini. Yang pertama tentu saja SoC yang digunakan lebih kencang dibandingkan sang pendahulunya. ASUS ROG Phone 3 menggunakan SoC Qualcomm Snapdragon 865+ yang saat ini masih menjadi yang paling kencang untuk perangkat Android.

ASUS ROG Phone 3

ASUS juga memperbarui layarnya dengan kemampuan refresh rate hingga 144 Hz. Selain membuat animasi layar menjadi sangat mulus, kelebihan lainnya adalah smartphone ini bisa menjalankan game hingga 144 frame per second. Hal tersebut tentu saja membuat mata menjadi nyaman saat bermain game.

Baterai yang digunakan pada ASUS ROG Phone 3 sama-sama memiliki kapasitas 6000 mAh. Namun, layar 144 Hz juga membutuhkan daya yang lebih besar dibandingkan dengan 120 Hz pada ROG Phone 2. Nanti kita lihat seberapa panjang smartphone ini dapat bertahan.

Spesifikasi dari ASUS ROG Phone 3 yang saya dapatkan bisa dilihat sebagai berikut

ASUS ROG Phone 2

ASUS ROG Phone 3

SoC

Snapdragon 855+

Snapdragon 865+

CPU

1 x 2.96 GHz Kryo 485 + 3 x 2.42 GHz Kryo 485 + 4 x 1.78 GHz Kryo 485

1 x 3.1 GHz Kryo 585 + 3 x 2.42 GHz Kryo 585 + 4 x 1.8 GHz Kryo 585

GPU

Adreno 640

Adreno 650

RAM

8 GB

Internal

128 GB

Layar

6,59 inci 2340×1080 Gorilla Glass 6

Refresh rate

120 Hz

144 Hz

Dimensi

171 x 77.6 x 9.5 mm

171 x 78 x 9.9 mm

Bobot

240 gram

Baterai

6000 mAh dengan 30 Watt charge

Kamera 48 MP / 12 MP utama, 13 MP wide, 24 MP selfie 64 MP / 16 MP utama, 13 MP wide, 5 MP Macro, 24 MP selfie

Spesifikasi yang didapatkan dari CPU-Z, AIDA-64, serta SensorBox dapat dilihat pada gambar berikut ini

Unboxing

Inilah yang dapat ditemukan pada paket penjualan dari ASUS ROG Phone 3

ASUS ROG Phone 3 - Unboxing

Desain

Desain yang dibuat oleh ASUS pada bagian depan dari ROG Phone 3 tidak berbeda dengan ROG Phone 2. Namun, ASUS membuat desain baru pada bagian belakangnya. Tidak terlalu banyak perubahannya, namun hal tersebut akan menandakan yang mana ROG Phone 2 dan yang mana ROG Phone 3.

ASUS ROG Phone 3 - RoG2 Depan

Berbicara mengenai sisi depannya, ASUS masih mengusung desain tanpa poni. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan kenyamanan dalam bermain game. Dengan desain layar yang masih memiliki bingkai pada bagian atas dan bawahnya, membuat jempol lebih presisi dalam menekan tombol. Jika desainnya layar penuh, tentunya cukup sulit menekan tombol yang ada pada pojok layarnya.

Layar yang digunakan memakai teknologi Super AMOLED dengan resolusi 2340×1080. Berbeda dengan ROG Phone 2, smartphone ini memiliki layar yang lebih baik lagi karena mendukung 144 Hz. Layar tersebut pun juga sudah dilindungi dengan Gorilla Glass 6. Badan belakangnya juga sudah dilindungi dengan Gorilla Glass 3.

ASUS ROG Phone 3 - Sisi Kiri

Untuk bagian kirinya, bisa ditemukan slot SIM nano dan juga side mounted port yang berisikan sebuah port USB-C dan proprietary yang tidak boleh ditancapkan kabel charger. Pada bagian kanannya terdapat tiga buah tombol, yaitu volume naik dan turun, serta tombol daya dan juga AirTrigger untuk bermain game. Pada bagian bawahnya terdapat sebuah port USB-C utama untuk mengisi baterai. Port audio 3.5mm absen pada smartphone yang satu ini sehingga pengguna harus menggunakan TWS atau konverter dari USB-C ke audio.

Dengan menggunakan layar Super AMOLED juga berarti bahwa sensor sidik jarinya ada di bawah layar. Kelemahan dari sensor ini memang jari harus pas menyentuh gambarnya. Namun setelah melakukan pemindaian, sensornya cukup responsif, sama seperti ROG Phone 2.

ASUS ROG Phone 3 - Sisi Kanan

Perangkat gaming yang satu ini juga sudah dilengkapi dengan NFC. Sensornya sendiri terletak didekat kamera pada bagian belakangnya. Dan pada bagian belakangnya sendiri terdapat tiga buah kamera serta lampu LED flash-nya. Dan dibagian tengahnya terdapat logo ROG yang lengkap dengan lampu RGB sehingga menambah keindahan dari smartphone tersebut.

ASUS ROG Phone 3 menggunakan antar muka buatan ASUS sendiri dengan ASUS Launcher versi 7. Sistem operasi yang digunakan adalah Android 10. ASUS masih menghadirkan app drawer pada antarmukanya ini sehingga mirip dengan launcher bawaan Google.

ASUS ROG Phone 3 - Bawah

Jaringan LTE dan WiFi

ASUS ROG Phone 3 menggunakan SoC terkencang saat ini untuk perangkat Android, yaitu Snapdragon 865+. Penggunaan modem X55 tentu saja membuat kanal LTE yang ada terbuka untuk digunakan. Sayangnya, jaringan 5G masih dikunci oleh ASUS dan akan dibuka pada saat Indonesia sudah menggelarnya.

ASUS RoG Phone 3 versi Indonesia mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 34, 38, 39, 40, dan 41. Tentunya, kanal jaringan ini sudah mendukung semua yang ada di Indonesia. Untuk jaringan WiFi, ASUS ROG Phone 3 sudah mendukung standar terbaru WiFi 6 atau 802.11ax.

ASUS ROG 3 - Dual Band Wifi

Satu hal yang unik pada ASUS ROG Phone 3 adalah kemampuannya untuk terhubung dengan dua SSID sekaligus dengan nama Dual Band WiFi. Hal ini dimaksudkan agar koneksi internet menjadi lebih lancar lagi dengan menghubungkan pada jaringan 2,4 GHz dan 5 GHz secara bersamaan. Sayangnya, koneksi internet dan WiFi yang saya gunakan sangat stabil sehingga cukup sulit untuk menguji fitur yang satu ini.

Kamera: IMX 686 yang memukau

ASUS memang terkenal dengan loyalitasnya yang menggunakan sensor Sony pada smartphone flagship-nya. Pada RoG Phone 2, ASUS menggunakan IMX 586 dan pada ROG Phone 3 yang digunakan adalah IMX 686. Peningkatan hasil tangkapannya pun memang cukup terasa.

ASUS ROG Phone 3 - RoG 2 Belakang

Dengan sensor IMX 686, membuat kameranya memiliki teknologi quad bayer yang menghasilkan gambar jernih pada resolusi 16 MP. Sensor ini sendiri mampu mengambil gambar pada resolusi 64 MP, namun akan menghasilkan gambar yang tidak lebih baik dari 16 MP-nya.

Hasil kamera dari ASUS ROG Phone 3 memang sudah bagus. Akan tetapi, pengguna akan kehilangan feature yang ada pada ROG Phone 2, yaitu HDR++ yang algoritmanya diambil dari Google Camera. Bisa jadi, algoritma tersebut sudah ada pada kamera ROG3.

Hal baru yang ditemukan pada kamera ROG Phone 3 adalah night mode-nya. kali ini, ASUS memberikan pilihan antara 4 detik atau 6 detik. Saya menyarankan untuk mengambil gambar sekitar 6 detik agar hasil yang diberikan lebih baik lagi. Berikut adalah hasil kameranya

Kamera kedua adalah ultrawide. Ternyata kamera yang satu ini juga sudah sedikit lebih baik dibandingkan dengan ROG Phone 2. Gambarnya sudah tidak terlihat washed out lagi dan warna yang dihasilkan juga lebih baik.

Kamera makro yang dimiliki oleh smartphone ini menggunakan resolusi 5 MP. Hasilnya memang cukup baik, namun saya sendiri lebih memilih menggunakan kamera 64 MP dan di-crop karena menghasilkan gambar yang lebih baik.

Kamera selfie-nya juga memiliki karakteristik yang mirip dengan ROG Phone 2. Hasilnya cukup tajam dan warna yang diberikan lebih kontras dari sang pendahulunya. Berikut adalah hasilnya

ASUS ROG Phone 3 - Selfie 01

Pengujian

ASUS ROG Phone 3 menggunakan Snapdragon 865+ yang clock-nya lebih tinggi sekitar 100 MHz dibandingkan dengan pendahulunya, SD 865. Namun, hanya 100 MHz tersebut ternyata bisa menggenjot kinerjanya lebih tinggi lagi. Hal tersebut cukup terasa pada beberapa game yang saya uji.

Menguji ASUS ROG Phone 3 memang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Hal tersebut salah satunya karena cukup sulit mendapatkan game yang mampu berlari pada 144 fps. Saat pencarian, saya hanya menemukan satu game yang bisa dimainkan pada 144 fps. Mungkin saja masih banyak, namun sampai saat ini saya belum bisa mendapatkan game lain.

Game yang saya maksud adalah Real Racing 3. Informasi yang didapat dari Game Genie menunjukkan bahwa game yang satu ini benar-benar bisa berjalan pada 144 fps. Uniknya, frame rate tersebut dapat dicapai tanpa panas yang berarti.

Game lain yang saya coba adalah Megaman X Dive yang mampu berjalan pada 90 fps. Terakhir, saya mencoba Genshin Impact yang baru saja mengeluarkan fitur 60 fps. Ternyata, memainkan Genshin Impact dengan menggunakan seting paling tinggi membuat ASUS ROG Phone 3 panas hingga 47° C! Jadi bisa dibayangkan betapa beratnya game ini jika dijalankan pada seting tertinggi.

Walaupun ASUS ROG Phone 3 menggunakan GameCool 3 yang berbasis vapor chamber, sepertinya sulit menahan panas dari SoC Snapdragon 865+. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membeli Aero Active Cooler 3 yang merupakan sebuah kipas kecil untuk menghembuskan panas. Sebagai informasi, ASUS ROG Phone 3 tidak kompatibel dengan Aero Active cooler 2 yang diluncurkan untuk ASUS ROG Phone 2.

ASUS ROG 3 - Aero ga bisa

Ada satu fitur baru pada ASUS ROG Phone 3 yang saya suka dan berharap akan hadir pula di ROG Phone 2. Pada firmware terbaru (17.0823.2008.78) ASUS memberikan fitur Bypass Charging. Fitur ini akan aktif pada saat ASUS ROG Phone 3 tertancap kabel charger. Guna dari fitur ini adalah membuat daya dari charger tidak masuk ke dalam baterai dan hanya untuk menyalakan perangkatnya saja.

Fitur Bypass Charging ini hanya membutuhkan daya yang kurang dari 7 watt. Oleh karena itu, sebagian besar power bank yang ada dipasaran saat ini (2 ampere) dapat memberikan tenaga saat ASUS ROG Phone 3 dipakai bermain. Saat kabel charger dicopot, sistem akan langsung mendapatkan daya dari baterai bawaannya. Jadi, fitur ini akan membuat orang bisa bermain tanpa henti saat terhubung langsung dengan charger-nya.

Saya juga mencoba menggunakan Kunai GamePad yang diluncurkan semenjak ROG Phone 2. Hasilnya, ROG Phone 3 bisa menggunakan aksesoris game yang satu ini. Hal yang sama juga terjadi pada aksesoris Twin View, yang bisa pula digunakan pada ROG Phone 3.

Untuk pengujian kinerja, saya kembali menghadirkan ROG Phone 2 yang menggunakan Snapdragon 855+. Selain itu, saya juga menghadirkan Kirin 985 serta Mediatek G95 dalam perbandingan ini. Berikut adalah hasil pengujiannya

Walaupun khusus ditujukan untuk para gamer, ASUS ROG Phone 3 ternyata juga nyaman digunakan untuk bekerja, lho! Saya menggunakan perangkat ini untuk membuat video tugas sekolah anak-anak saya dan melakukan editing serta rendering. Dengan SD865+ tentu saja hasil akhirnya bisa didapatkan dengan cepat.

Menggunakan aplikasi untuk bekerja seperti Trello, Slack, dan WPS juga tidak ada masalah pada perangkat ini. Bahkan dengan layar yang besar, membuat saya lebih nyaman menggunakannya.

Uji baterai: 6000 mAh yang cukup panjang

Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pengujian baterai memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi dengan ASUS ROG Phone 3 yang memiliki kapasitas sebesar 6000 mAh. Untungnya, perangkat ini menggunakan SoC yang kencang serta layar 144 Hz sehingga waktu pengujiannya terpotong sedikit.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, ASUS ROG Phone 3 bisa bertahan hingga 19 jam 25 menit pada mode 144 Hz. Namun saat digunakan untuk bermain, tentu saja tidak akan bertahan sampai waktu tersebut.  Pengisian baterainya sendiri akan memakan waktu kurang lebih dua jam.

Verdict

Pasar mobile gaming di Indonesia memang masih sangat luas untuk dijajaki. Hampir sebagian besar pengguna smartphone pasti bermain game yang ada pada Google Play. Dan tingkat kenyamanan untuk bermain game tersebut sering kali tidak bisa dirasakan pada smartphone biasa. Lain halnya jika kita menggunakan ASUS ROG Phone 3.

ASUS ROG Phone 3 - Kunai

Smartphone yang digadang membuat penggunanya menjadi sultan ini menggunakan chipset terkencang untuk Android tahun 2020. Dengan kinerja tersebut membuat game dapat berjalan secara optimal dan memiliki frame rate yang tinggi, yaitu 144 fps. Tingkat kenyamanan bermainnya dapat bertambah pula dengan hadirnya aksesoris tambahan yang dapat dibeli.

Dengan banyaknya fitur pada smartphone gaming ini membuatnya layak untuk menjadi pendamping bermain. Misalkan saja dengan adanya dual band WiFi dan Bypass Charging yang masih sulit didapatkan pada perangkat lain. Selain itu, kamera yang dimilikinya juga bisa diandalkan karena menggunakan sensor terbaru dari Sony.

Harga dari smartphone ini paling murah adalah Rp. 9.999.000, yaitu yang saya uji kali ini dengan spesifikasi RAM 8 GB dan internal 128 GB. Harganya memang terlihat mahal, namun fitur serta kenyamanan yang diberikan memang membuat smartphone ini pantas menyandang harga tersebut.

Sparks

  • Layar mulus dengan 144 Hz
  • Mendukung game dengan frame rate sampai 144 fps
  • Kinerja tinggi dengan SD 865+, LPDDR5, dan UFS 3.1
  • Hasil kamera bagus
  • Daya tahan baterai yang panjang
  • Mendukung aksesoris tambahan dari masa ROG Phone 2

Slacks

  • Tanpa standarisasi IP sehingga masih rentan rusak terhadap air dan debu
  • Tanpa HDR++
  • Setting game tinggi menyebabkan panas yang berlebih
  • Pilihan game yang bisa sampai 144 fps masih sangat sedikit

 

 

ASUS Mengumumkan VivoBook Ultra 14 (K413), Makin Terjangkau dan Lebih Powerful

ASUS telah meluncurkan VivoBook Ultra 14 (K413), laptop 14 inci yang didesain khusus untuk para Gen Z dan hadir dengan tiga pilihan warna elegan yaitu transparent silver, indie black, dan hearty gold. Serta, sudah ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-10.

Sebelumnya ASUS sendiri telah merilis VivoBook S14 (S433) pada bulan Mei, dengan harga Rp13.999.000 untuk varian Intel Core i5-10210U dan Rp15.999.000 untuk Intel Core i7-10510U dengan kartu grafis NVIDIA GeForce MX250. Kalau dibandingkan harganya, VivoBook Ultra 14 (K413) justru lebih terjangkau.

Untuk varian Intel Core i5-10210U dibandrol Rp10.799.000 dan Rp12.799.000 dengan prosesor Intel Core i7-10510U. Dua model ini didukung kartu grafis NVIDIA GeForce MX350. Bahkan ada satu konfigurasi dasar Intel Core Intel Core i3-10110U dengan integrated Intel UHD graphics yang dibandrol hanya Rp8.599.000.

Gen Z merupakan generasi yang penuh kreativitas serta memiliki jiwa petualang. Mereka membutuhkan laptop dengan performa yang powerful serta mudah untuk dibawa bepergian. Namun laptop powerful saja tidak cukup, para Gen Z juga membutuhkan laptop yang dapat mengekspresikan dan merepresentasikan jati diri mereka,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Desain dan Spesifikasi ASUS VivoBook Ultra 14 (K413)

VivoBook-14_K413_Multicolor_01

Secara garis besar, desain VivoBook Ultra 14 (K413) identik seperti VivoBook S14 (S433). Perbedaannya terletak pada dimensi, bobot, kapasitas baterai, dan pilihan warna. Sebelumnya VivoBook S14 S433 memiliki dimensi 32,4×21,3×1,59 mm, bobot 1,45 kg, baterai 50WHrs, serta opsi warna gaia green, resolute red, dreamy silver, dan indie black.

Sementara, VivoBook Ultra 14 (K413) punya dimensi 32,40×21,50×1,79 yang sedikit lebih tipis tetapi lebih ringan dengan bobot 1,4 kg, baterai 42WHrs, serta warna transparent silver, indie black, dan hearty gold. Selebihnya tampil kurang lagi sama, kerangkanya dari aluminium alloy dengan desain diamond cut di tepi, negative space di depan, NanoEdge Display, dan tombol enter yang unik dengan tepian color-blocking.

Layar 14 incinya beresolusi Full HD dengan bezel tipis dan memiliki screen-to-body ratio 84%. Soal audio didukung speaker yang tersertifikasi oleh Harman/Kardon. Selain itu, laptop ini juga telah dilengkapi dengan fitur fingerprint yang terintegrasi dengan Windows Hello, fitur keamanan biometrik dari Microsoft di Windows 10.

Sebagai laptopnya anak muda, salah satu yang difokuskan oleh ASUS pada VivoBook Ultra 14 (K413) adalah performa. Di mana telah ditenagai prosesor hingga Intel Core i7-10510U generasi ke-10 yang memiliki konfigurasi 4 core dan 8 thread. Dengan kartu grafis NVIDIA GeForce MX350, RAM 8GB DDR4, dan penyimpanan berbasis SSD 512GB M.2 PCIe 3.0.

Kombinasi ini siap menyokong penggunaan umum, multitasking hingga produksi konten kreatif seperti desain hingga editing video, dan bermain game kasual. Sebab chip grafis tersebut sudah dilengkapi dengan dedicated video memory (VRAM) sebesar 2GB sehingga membuat VivoBook Ultra 14 (K413) lebih powerful dalam hal pemrosesan grafis.

Terakhir untuk konektivitas, sebagai laptop modern VivoBook Ultra 14 (K413) hadir dengan port USB Type-A, HDMI, 3.5mm combo audio jack, dan port USB Type-C. Sementara, untuk konektivitas nirkabel mengandalkan modul WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0.

Saat ini ASUS VivoBook Ultra 14 (K413) telah tersedia dan dapat dibeli melalui jaringan retail offline. Untuk jaringan retail online, ASUS VivoBook Ultra 14 (K413) tersedia mulai tanggal 29 September 2020. Berikut adalah daftar e-commerce yang akan menyediakan VivoBook Ultra 14 (K413):

[Hands On] ASUS ROG 3 Phone: Kencang pada Kesan Pertama

Tahun 2020 merupakan masa di mana ASUS ROG Phone 2 memiliki penerusnya. Dan benar saja, ASUS meluncurkan smartphone gaming ROG Phone 3 pada tanggal 24 September 2020. Acaranya sendiri dilaksanakan langsung secara streaming melalui kanal resmi Youtube mereka.

ASUS ROG 3 Hands On - Phone

DailySocial tentu saja telah menerima perangkat yang satu ini. Hanya saja, saya telat menerima paket berisi RoG 3 tersebut dikarenakan adanya kendala teknis. Jadinya, saya tidak bisa langsung melakukan review pada perangkat yang satu ini. Namun, tidak ada salahnya untuk melakukan hands-on agar bisa sedikit memuaskan para pembaca DailySocial.

Kesan pertama pada saat membuka paket penjualannya adalah desain depan yang mirip dengan RoG Phone 2. Satu-satunya yang membedakan antara keduanya pada bagian depan adalah garis berwarna oranye yang ada pada speaker di RoG 2. Posisi kamera, tombol volume, port double USB-C di samping kiri pun sama. Namun, tidak ditemukan adanya port audio pada RoG 3.

ASUS ROG 3 Hands On - Belakang

Hal ini membuat para gamers yang memiliki smartphone RoG 3 nantinya harus menggunakan konverter bawaan dari USB-C ke audio. Selain itu, beberapa TWS yang telah beredar di pasar Indonesia juga sudah memiliki latensi yang kecil sehingga bisa digunakan untuk bermain game.

Saya pun membongkar isi kotak paket penjualan dari ASUS ROG Phone 3. Didalamnya ditemukan kabel charger USB-C, konverter dari USB-C ke audio port, dan kepala charger itu sendiri. ASUS memberikan charger 30 watt pada paket penjualannya yang berarti nantinya ASUS RoG Phone 3 bisa diisi ulang dengan cepat, mengingat baterainya memiliki kapasitas 6000 mAh.

ASUS ROG 3 Hands On - Unboxing

Saya pun langsung “bermain-main” dengan perangkat yang satu ini. Sepertinya, ASUS memang tidak memiliki rencana untuk membuat pengalaman bernavigasi pada RoG 3 berbeda dengan RoG 2. Karena yang saya rasakan pengalaman menggunakannya sangat mirip antara keduanya. Hanya saja, bagi mata yang cukup terlatih akan terasa bedanya antara 120 Hz dengan 144 Hz saat menggeser homescreen-nya.

ASUS selalu menggunakan sensor buatan Sony pada perangkat premium-nya. Tentu saja, RoG 3 juga menggunakan sensor buatan Sony dengan IMX 686 yang baru. Dengan resolusi 64 MP dan memiliki teknologi quad bayer tentu saja kameranya memiliki hasil terbaik pada resolusi 16 MP. Hasilnya juga tidak mengecewakan pada saat percobaan pertama.

ASUS ROG 3 Hands On - Kamera

Kamera selfie pada smartphone ini memiliki resolusi 24 MP. Saya memprediksi bahwa kamera depannya juga menggunakan teknologi quad bayer sehingga hasil terbaik ada pada resolusi 8 MP. Dan hasil gambar selfie pada resolusi tersebut membuahkan hasil yang tajam.

ASUS ROG 3 Hands On - Selfie

Saya pun mencoba melihat apa yang ada dalam aplikasi Armory Crate yang baru. Animasi barunya membuat pengguna RoG 2 merasa iri dan ingin mengganti ke RoG 3. Semoga saja ASUS bakal membuat RoG 2 terasa seperti RoG 3 pada firmware berikutnya.

Saya melihat pada daftar game yang ada dan ternyata ada sebuah game yang saya suka pada daftar tersebut. Game tersebut adalah Real Racing 3 yang sudah memiliki umur cukup panjang untuk ada pada platform Android. Ternyata, saat ini Real Racing 3 sudah mendukung 144 fps. Dan benar, game ini cukup nyaman di mata saat dimainkan.

Saya pun iseng ingin mengetahui seberapa kencang perangkat yang satu ini. Karena RoG 3 merupakan smartphone dengan Qualcomm Snapdragon 865 plus pertama yang saya pegang, tentu saja saya langsung melakukan sebuah benchmark dengan Antutu. Hasilnya pun juga mengejutkan karena angka 620.000 muncul saat pengujian pertama.

ASUS ROG 3 Hands On - Antutu

Saya juga akan melakukan pengujian lebih dalam lagi pada smartphone yang satu ini. Oleh karena itu, yuk kita tunggu saja review dari ASUS RoG Phone 3 hanya di DailySocial.id.

[Review] ASUS ZenBook 14 UX425, Untuk Anda yang Bermobilitas Tinggi

Pada akhir tahun 2019 lalu, ASUS merilis tiga laptop ZenBook Classic series yaitu ZenBook 13 UX334, ZenBook 14 UX434, dan ZenBook 15 UX534. Ketiga laptop tersebut mengemas teknologi layar sekunder ScreenPad 2.0.

Nah pada kesempatan kali ini, Dailysocial kembali kedatangan laptop ZenBook Classic yang baru saja dirilis di Indonesia yaitu ZenBook 14 UX425. Awalnya saya pikir laptop ini merupakan penerus dari ZenBook 14 UX434. Namun setelah mengamati nomor seri dan membandingkan harga serta spesifikasinya, lebih tepatnya ZenBook 14 UX425 adalah versi lain yang harganya lebih terjangkau dari kakaknya tersebut.

Sebagai pembanding, varian dasar ZenBook 14 UX434 dijual seharga Rp17.299.000. Sementara, ZenBook 14 UX425 dibanderol mulai dari Rp14.299.000. Apa yang membedakannya? Simak review ASUS ZenBook 14 UX425 berikut ini.

Edge-to-edge Keyboard

review-asus-zenbook-14-ux425-2
Keyboard ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Laptop dengan layar berbezel mini sudah menjadi standar laptop keluaran tahun 2020. Demikian pula dengan ZenBook 14 UX425 yang tampil menawan berkat penggunaan desain NanoEdge Display dengan screen-to-body ratio mencapai 90%. Namun yang membuat saya terpesona justru desain keyboard-nya yang edge-to-edge hampir luber ke samping, ASUS menambahkan satu kolom tambahan di sisi kanan untuk tombol home, PgUp, PgDn, dan end.

Tak hanya menambah nilai dalam estetika, format keyboard baru yang lebih luas dan tombol lebih besar juga memberikan pengalaman mengetik yang lebih nyaman, cepat, dan akurat. Berkat travel distance 1,4mm dan engsel ErgoLift yang membuat bodi utama terangkat dan membentuk sudut tiga derajat ketika sedang digunakan. Selain membuat posisi mengetik menjadi lebih ergonomis, engsel ErgoLift juga dapat meningkatkan performa pendinginan berkat rongga udara ekstra yang dihasilkan.

review-asus-zenbook-14-ux425-3
NumberPad 2.0 ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Berbeda dengan ZenBook 14 UX434 yang memiliki touchpad dengan ScreenPad 2.0, ZenBook 14 UX425 hanya dibekali NumberPad 2.0 dengan driver touchpad Windows Precision. Ukuran touchpad-nya lumayan besar dengan lapisan kaca yang halus dan responsif saat digunakan. Untuk mengaktifkan papan angka klik ikon di kanan atas dan klik di kiri atas untuk mengontrol dua level kecerahan saat mode numpad digunakan.

Bodi Ramping & Tipis

review-asus-zenbook-14-ux425-4
Desain ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

ZenBook 14 UX425 merupakan laptop berlayar 14 inci. Hadir dengan dimensi 319x208x13,9 mm dan bobot 1,17 kg, laptop ini memiliki bentuk yang menyerupai dimensi laptop 13 inci pada umumnya.

Rancangan laptop ini simpel namun tetap elegan dalam opsi warna pine grey dan lilac mist. Build quality-nya cukup premium dengan sasis menggunakan bahan aluminium alloy yang dibentuk dengan desain diamond-cut dan bagian belakang layarnya mengemas desain “Zen” yang melingkar.

Secara keseluruhan, desain ZenBook 14 UX425 tidak semewah ZenBook 14 UX434. Sebab bezel layar dan penutup belakangnya terbuat dari plastik, kesannya kurang mantap karena terasa ringan saat membukanya. Tetapi jangan khawatir soal kekuatannya, karena laptop ini sudah memenuhi standar militer AS (MIL-STD 810G) sehingga pasti cukup tangguh.

Layar 14 inci pada ZenBook 14 UX425 menggunakan panel IPS beresolusi Full HD dalam rasio 16:9 dengan lapisan anti-glare. Layarnya memiliki tingkat reproduksi warna hingga 100% pada color space sRGB dan memiliki tingkat kecerahan layar 300 nits.

review-asus-zenbook-14-ux425-5
3D IR Camera ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Posisi webcam ada berada di tempat biasa dan dilengkapi dengan 3D IR camera yang sudah mendukung fitur Windows Hello. Sehingga memudahkan proses masuk ke dalam sistem tanpa harus mengetikkan password dan cukup biarkan ZenBook 14 (UX425) memindai wajah Anda.

Konektivitas Cukup Lengkap

review-asus-zenbook-14-ux425-11
Konektivitas ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Untuk konektivitas nirkabelnya mengandalkan WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0 (Dual band). Sedangkan untuk konektivitas kabelnya meliputi port USB 3.2 Gen 1 Type-A dan micro SD card reader di sisi kanan.

Sementara, di sisi kiri ada port HDMI 2.0b yang dapat dimanfaatkan untuk menghubungkan ZenBook 14 UX425 ke monitor eksternal tanpa harus menggunakan dongle. Kemudian ada dua port USB Type-C yang juga merupakan port Thunderbolt 3 dan telah mendukung teknologi USB Power Delivery.

review-asus-zenbook-14-ux425-10
Konektivitas ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Port Thunderbolt 3 memungkinkan skenario penggunaan yang lebih luas. Misalnya kita bisa mengubungkan kartu grafis desktop menggunakan external graphic card enclosure, sehingga memungkinkan ZenBook 14 UX425 menangani pekerjaan berat seperti bermain game hingga content creation.

Ya, sebagai laptop tipis ZenBook 14 UX425 masih mengusung port yang cukup lengkap meski jumlahnya tidak banyak. Sayangnya, ASUS harus mengorbankan combo jack audio 3,5mm.

Hardware

review-asus-zenbook-14-ux425-12
Review ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

ASUS ZenBook 14 UX425 mengandalkan prosesor Intel Core “Ice Lake” generasi ke-10 yaitu i5-1035G1 dengan RAM 8GB LPDDR4X dan i7-1065G7 dengan RAM 16GB LPDDR4X. Serta, penyimpanan NVMe PCIe 3.0 x4 SSD berkapasitas 512GB. Berikut spesifikasi menurut CPU Z dan GPU Z:

Prosesor hemat daya ini sudah menggunakan fabrikasi 10nm dengan GPU terintegrasi Intel Iris Plus Graphics yang memiliki performa lebih tinggi dibanding Intel HD Graphics. Unit review ASUS ZenBook 14 UX425 yang saya uji merupakan varian dengan prosesor Intel Core i5-1035G1 yang memiliki konfigurasi 4 core 1 GHz dan 8 thread. Dengan boost clock hingga 3,6 GHz, cache 6MB, dan thermal design power 15 Watt. Berikut hasil benchmark dari ZenBook 14 UX425.

No Pengujian Skor
1 GeekBench 4 Single Core 1153
2 GeekBench 4 Multi Core 3508
3 PCMark 10 3652
4 Cinebench R15 611
5 Cinebench R20 1054
6 3DMark Sky Diver 4770
7 3DMark Cloud Gate 7081

Performanya memang tidak sekencang ZenBook 14 UX434 yang menggunakan Intel Core i5-10210U atau i7-10510U dengan GPU NVIDIA GeForce MX250, tetapi konsumsi dayanya lebih efisien dan didukung kemampuan AI lebih baik. Meski begitu, performanya masih sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan komputasi harian, seperti menjalankan aplikasi kantor, browsing, menonton video, atau mengedit foto di Lightroom dan Photoshop.

Konfigurasi tersebut bertujuan untuk menghadirkan daya tahan baterai yang panjang, dengan kombinasi kapasitas baterai besar 67Whr, dan teknologi 1W Panel yang dapat mengurangi konsumsi daya untuk layar secara keseluruhan hingga 63,6%. Laptop ini diklaim dapat bertahan hingga 16 jam, 14 jam 1080p video playback, dan hingga 12 jam 44 menit saat diuji menggunakan PCMark 10 pada mode modern office dengan kondisi terkoneksi ke internet.

Pengisian daya baterainya dilakukan melalui port USB Type-C dan berkat teknologi USB Power Delivery, ZenBook 14 UX425 juga dapat diisi ulang menggunakan power bank. Serta, mendukung teknologi fast charging yang dapat terisi 60% dalam waktu 49 menit.

Verdict

review-asus-zenbook-14-ux425-13
Review ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Fokus utama ZenBook 14 UX425 adalah menawarkan kemudahan penggunaan. Mulai dari 3D IR camera untuk masuk ke dalam sistem secara praktis, desain keyboard edge-to-edge yang nyaman, ukuran touchpad besar dengan NumberPad 2.0, dan juga memiliki port I/O yang cukup lengkap.

Tentu saja, yang sangat ditekankan oleh ASUS ialah desain premium dan dimensi bodi yang ringkas, tipis, serta ringan. Juga menawarkan daya tahan baterai yang siap menunjang aktivitas kerja seharian dan performa yang mencukupi untuk pengguna umum. ZenBook 14 UX425 adalah pilihan yang paling tepat untuk yang bermobilitas tinggi.

Sparks

  • Dimensinya ringkas, tipis, dan ringan
  • Desain elegan berkat NanoEdge display dan keyboard edge-to-edge
  • Build quality cukup premium, tapi semewah ZenBook 14 UX434
  • Baterai tahan lama meski bodi ringkas

Slacks

  • Tidak ada combo jack audio 3.5mm
  • Bezel samping layar dari plastik

Laptop ZenBook 13/14 Terbaru ASUS Resmi Hadir di Indonesia

ASUS telah meluncurkan laptop ZenBook Classic terbarunya di Indonesia. Kali ini adalah ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425), laptop premium ini berfokus pada kemudahan penggunaan.

Hadir dengan dimensi bodi ringkas dan tipis tetapi masih mengusung port yang cukup lengkap. Serta yang terpenting daya tahan baterai panjang sehingga tidak lagi harus mengisi daya selama beraktivitas seharian.

“ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) bukan sekadar laptop premium. ASUS menghadirkan laptop ini sebagai teman Anda ketika beraktivitas seharian. Ia adalah teman yang akan memudahkan, bukan menghambat produktivitas Anda,” ujar Jimmy Lin, Regional Director ASUS Southeast Asia.

Tidak perlu USB dongle, tidak perlu lagi tas besar untuk membawa laptop, dan tidak perlu lagi mengisi ulang daya baterai seharian penuh. Itulah sedikit dari banyak kemudahan yang akan didapatkan oleh pengguna ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425),” tambahnya.

Fitur dan Spesifikasi

UX425_03

ASUS ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) memiliki sasis dari material aluminium alloy yang dibentuk dengan finishing desain diamond-cut di sekelilingnya. Serta, desain “Zen” yang melingkar pada bagian belakang layarnya.

Kedua laptop ini hadir dengan bodi tipis dan ringan. Ketebalannya hanya 13,9mm dan bobotnya hanya 1,11 kg untuk ZenBook 13 (UX325) dan 1,17 kg untuk ZenBook 14 (UX425). Namun bodinya kokoh dan sudah mendapatkan sertifikasi lolos uji standar militer AS (MIL-STD 810G).

Fitur andalan laptop ZenBook juga hadir pada ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) yaitu 3D IR camera yang sudah mendukung fitur Windows Hello. Berkat kamera ini, kita bisa masuk ke dalam sistem tanpa harus mengetikkan password.

Kamera tersebut dipasang pada bezel atas layar yang tipis. Berkat teknologi NanoEdge Display memungkinkan laptop ini tampil dengan layar yang memiliki screen-to-body ratio hingga 90%.

Bukan hanya layarnya yang minim bezel, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) mengemas edge-to-edge keyboard yang melebar sampai ke dua sisi bodinya. Desain baru ini membuat memberikan format keyboard lebih luas dan tombol yang lebih besar.

Selain keyboard yang lebih lebar, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) juga memiliki desain engsel bernama ErgoLift yang membuat aktivitas mengetik menjadi lebih nyaman. ErgoLift akan membuat bodi terangkat dan membentuk sudut tiga derajat ketika sedang digunakan.

Keduanya menawarkan fitur NumberPad 2.0 dan dilengkapi dengan tombol pengontrol tingkat kecerahan saat mode numpad digunakan. Tombol pengontrol tersebut juga dapat digunakan untuk membuka aplikasi kalkulator yang ada di Windows 10.

Untuk konektivitas kabelnya, ASUS menyematkan port USB Type-A, HDMI, dan dua port USB Type-C ke dalam bodi laptop ini yang mendukung teknologi USB Power Delivery dan Thunderbolt 3. Sementara, konektivitas nirkabelnya menggunakan WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0 yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai aksesori seperti headphone hingga mouse.

Meski ringkas, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) memiliki kapasitas baterai 67Whr yang dapat bertahan hingga 16 jam. Hal itu berkat penggunaan komponen yang rendah daya seperti prosesor 10th Gen Intel Core “Ice Lake”. Prosesor mobile ini hadir dengan GPU terintegrasi yaitu Intel Iris Plus Graphics yang cukup powerful untuk kebutuhan komputasi sehari-hari.

Menemani prosesornya, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) juga dilengkapi dengan penyimpanan berupa NVMe PCIe 3.0 x2 SSD berkapasitas 512G dan RAM LPDDR4X terbaru berkapasitas 8/16GB. Kedua laptop ini juga sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Pre-Installed.

ASUS ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) telah tersedia, keduanya dipatok dengan harga yang sama. Adalah Rp14.299.000 untuk varian Intel Core i5-1035G1 dengan RAM 8GB LPDDR4X dan Intel Core i7-1065G7 dengan RAM 16GB LPDDR4X Rp17.299.000. Laptop ini bisa didapatkan melalui enam e-commerce yaitu Bhinneka, Blibli, JD.ID, Lazada, Shopee, Tokopedia.