Audio-Technica Luncurkan Dua Headphone Bluetooth Baru, DSR9BT dan DSR7BT

Mulai dari kalangan musisi sampai audiophile, mereka pasti mengenal yang namanya Audio-Technica. Sejak didirikan di tahun 1962, perusahaan perangkat audio asal Jepang tersebut telah berinovasi dan melahirkan sejumlah produk legendaris macam headphone ATH-M50.

Di awal tahun 2017 ini, mereka mencoba mengarahkan inovasinya ke ranah yang sedang hot, yakni wireless headphone. Dua headphone sekaligus mereka kerahkan untuk mencuri perhatian pengunjung CES 2017, yakni ATH-DSR9BT dan DSR7BT.

Keduanya terkesan sangat menarik karena, di saat pabrikan-pabrikan lain berlomba menciptakan headphone/earphone yang dilengkapi komponen DAC (digital-to-analog converter) terintegrasi guna mem-bypass DAC milik ponsel dan pada akhirnya menyuguhkan kualitas suara yang lebih baik, Audio-Technica lebih memilih untuk melupakan ide tersebut dan membuangnya jauh-jauh pada DSR9BT dan DSR7BT.

Sebagai gantinya, disematkanlah teknologi Pure Digital Drive yang berasal dari chipset khusus. Fungsinya? Membaca sinyal digital secara langsung, yang berujung pada peningkatan efisiensi daya sekaligus reproduksi suara yang lebih alami dan akurat.

Secara teknis, keduanya sanggup mengatasi file audio dalam resolusi 24-bit/48kHz, atau 24-bit/96kHz ketika tersambung via kabel USB. Beragam codec turut mereka dukung, termasuk aptX HD, AAC maupun SBC, sedangkan konektivitas NFC dimaksudkan untuk mempermudah proses pairing dengan ponsel ataupun perangkat sumber audio lainnya.

Baik DSR9BT maupun DSR7BT sama-sama mengemas unit driver berlapis material karbon yang menyerupai berlian guna meminimalkan distorsi. Material berlian sendiri bukan benda asing di industri audio, dimana pabrikan banyak mengandalkan material tersebut pada speaker kelas high-end besutannya.

Kedua headphone Bluetooth ini rencananya akan segera dipasarkan mulai bulan depan seharga €599 untuk DSR9BT dan €349 untuk DSR7BT. Perbedaan utama keduanya terletak pada jumlah voice coil yang dipakai, dimana DSR9BT mengemas empat buah, sedangkan DSR7BT cuma satu saja.

Sumber: The Verge.

Audio-Technica Luncurkan Turntable Berkonektivitas Bluetooth

Dengan maraknya layanan seperti Spotify, kehadiran turntable memang menjadi kurang relevan. Tak usah sejauh itu, pemutar CD lagu saja mungkin sudah jarang sekali digunakan, apalagi pemutar piringan hitam/vinyl.

Namun dalam beberapa tahun terakhir vinyl berhasil menggaet secuil popularitasnya kembali. Minat konsumen yang meningkat membuat pabrikan-pabrikan audio jadi tertarik untuk kembali berinovasi di ranah ini.

Sebagai salah satu pemasok cartridge turntable terbesar, nama Audio-Technica di industri vinyl jelas tak bisa dipandang sebelah mata. Perusahaan asal Jepang tersebut baru-baru ini meluncurkan AT-LP60-BT, sebuah pemutar piringan hitam berbekal konektivitas Bluetooth dan tampang premium.

Yup, perangkat ini dilengkapi konektivitas nirkabel layaknya perangkat audio modern lainnya. Dengan demikian, hanya dengan menekan satu tombol saja, pengguna bisa meneruskan output suara piringan hitam menuju headphone maupun speaker favoritnya tanpa harus mengandalkan kabel.

Seandainya tidak ada headphone atau speaker Bluetooth, toh perangkat ini juga masih bisa berfungsi menggunakan kabel audio 3,5 mm standar. Ia pun turut mengemas colokan RCA, dan pengguna bisa langsung menyambungkan speaker karena ia telah dibekali phono preamp terintegrasi.

Audio-Technica AT-LP60-BT

Semua ini dikemas dalam rangka aluminium berwarna hitam, putih atau biru yang terlihat elegan. Namun untuk menekan harga jualnya, material plastik pun turut digunakan di beberapa bagian, seperti misalnya pada tombol-tombolnya.

Hal ini sekaligus menjadikan Audio-Technica AT-LP60-BT sebagai alternatif cukup terjangkau untuk para penggemar vinyl yang harus membagi budget-nya antara perangkat audio dan koleksi vinyl itu sendiri. Ia sekarang sudah dijajakan seharga $180.

Sumber: Pocket-lint.

Audio-Technica Luncurkan Tujuh Earphone dan Headphone Baru Buat Penggemar Bass

Pabrikan audio kenamaan asal Jepang, Audio-Technica, kembali meluncurkan jajaran earphone dan headphone penerus lini Solid Bass. Secara total ada tujuh perangkat baru yang ditawarkan. Semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman yang optimal dalam menikmati kualitas bass secara penuh dengan tekstur yang mendalam.

Tujuh perangkat baru ini terdiri dari empat berjenis in-ear dan tiga berjenis over-ear. Semuanya dibekali fitur revolusioner macam Deep Motion High-Res Driver dan Dual Phase Pull Driver untuk memastikan kualitas suara yang terbaik. Meski dominan pada sektor bass, lini Solid Bass terbaru ini dijamin masih bisa mereproduksi frekuensi menengah dan tinggi secara seimbang.

ATH-CKS1100iS

Audio-Technica ATH-CKS1100iS

Model ini adalah model in-ear tertinggi di lini Solid Bass terbaru besutan Audio-Technica. Lewat model ini, untuk pertama kalinya lini Solid Bass mengusung kompatibilitas dengan format Hi-Res Audio. Ia mengandalkan sepasang driver 12,5 mm yang sanggup mereproduksi suara secara ekspresif dengan distorsi yang minimal.

Untuk meningkatkan kualitas treble yang dihasilkan, CKS1100iS telah dilengkapi material karbon khusus dengan tingkat kekerasan hampir setara batu berlian yang menutupi komponen diafragma. Lebih lanjut, kabel aluminium pun disematkan guna meminimalkan getaran-getaran yang tak diinginkan selagi mereproduksi frekuensi menengah dan tinggi dalam durasi yang cukup lama.

ATH-CKS990iS, CKS770iS dan CKS550iS

ATH-CKS990iS, CKS770iS dan CKS550iS

Ketiga earphone ini mengemas sepasang driver yang sanggup mereproduksi suara bass secara dominan sekaligus akurat berkat posisi magnet tambahannya. Meski dirancang untuk menghasilkan suara bass yang penuh dan bertekstur, ketiganya tetap dibekali mekanisme diafragma pintar dan lapisan kabel aluminium untuk mengoptimalkan reproduksi suara di frekuensi menengah dan tinggi, sama seperti yang dimiliki model CKS1100iS di atas.

ATH-WS1100iS

Audio-Technica ATH-WS1100iS

Kalau in-ear bukan selera Anda, model over-ear ini bisa menjadi pilihan bagi para pencinta musik-musik ber-genre EDM, hip-hop maupun hard rock. Sepasang earcup-nya dihuni oleh Deep Motion Hi-Res Audio Driver berdiameter 53 mm. Sederhananya, dentuman bass yang dihasilkannya akan terasa fenomenal. Sama seperti model in-ear CKS1100iS, ia juga kompatibel dengan format Hi-Res Audio.

ATH-WS770iS dan WS550iS

ATH-WS770iS dan ATH-WS550iS

Keduanya ditempatkan sebagai versi terjangkau dari lini Solid Bass berjenis over-ear. Meski tidak kompatibel dengan format Hi-Res Audio seperti kakaknya di atas, mereka tetap mengusung sepasang driver 53 mm untuk menyajikan suara bass yang wah dan treble yang lembut serta akurat.

Casing-nya mengandalkan material aluminium di sejumlah tempat untuk menjamin kekokohannya. Meski tidak seportabel varian in-ear, varian over-ear bisa dipastikan akan lebih nyaman dipakai dalam waktu yang lama berkat bantalan empuk pada earcup-nya.

Harga dan ketersediaan

Daftar harga jual resminya adalah sebagai berikut:

  • ATH-CKS1100iS Rp 2.625.000
  • ATH-CKS990iS Rp 1.620.000
  • ATH-CKS770iS Rp 1.025.000
  • ATH-CKS550iS Rp 650.000
  • ATH-WS1100iS Rp 2.625.000
  • ATH-W770iS Rp 1.650.000
  • ATH-WS550iS Rp 1.060.000

Bingung memilihnya? Tentukan saja mana prioritas Anda, portabilitas atau kenyamanan, lalu pastikan juga apakah Anda membutuhkan earphone atau headphone yang kompatibel dengan Hi-Res Audio.

Jajaran earphone dan headphone Solid Bass terbaru ini juga mengemas desain minimalis yang ideal menemani berbagai gaya busana pengguna. Mereka juga dirancang untuk generasi mobile, terbukti dari kehadiran in-line remote pada bagian kabel untuk mengendalikan volume maupun jalannya lagu yang kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS.

Audio-Technica Kembali Ramaikan Pasar Gaming dengan Dua Headset Baru

Bicara soal gaming headset, brand yang muncul di benak kita mungkin adalah nama-nama seperti Razer dan Steelseries. Namun apakah hal itu berarti dedengkot perangkat audio sendiri tidak boleh ikut berpartisipasi dan ‘mencuri’ perhatian para gamer?

Gaming ataupun tidak, headset tetap merupakan sebuah perangkat audio. Maka dari itu, wajar apabila pabrikan seperti Sennheiser dan Audio-Technica tak ingin kehilangan kesempatan guna memikat pasar e-sport yang semakin hari semakin berkembang pesat.

Dalam kasus Audio-Technica, perusahaan asal Jepang tersebut sebenarnya sudah mulai memasuki pasar gaming headset sejak tahun 2013 dengan dua produk sekaligus: ATH-AG1 dan ATH-ADG1. Dua tahun berselang, sudah saatnya Audio-Technica memberikan penawaran baru bagi para gamer.

Mereka pun siap memperkenalkan ATH-AG1x dan ATH-ADG1x. Keduanya tidak membawa perubahan drastis, melainkan lebih ke level penyempurnaan di sejumlah aspek berdasarkan pengujian internal dan sejumlah masukan dari konsumen.

Kedua gaming headset anyar ini ditenagai oleh sepasang driver berukuran 53 mm yang dibungkus oleh bantalan earcup yang lebih gemuk. Penggunaan driver baru sudah bisa dipastikan bakal berujung pada peningkatan kualitas suara yang direproduksi.

Mikrofon yang menancap di keduanya juga telah didesain ulang. Ukuran kabelnya kini memanjang menjadi 1,2 meter, serta dilengkapi dengan tombol untuk mengatur volume dan tombol mute. Dalam paket penjualannya, juga tersedia kabel extension berukuran 2 meter yang dilengkapi dua colokan; satu untuk headphone dan satu untuk mic.

Audio-Technica ATH-ADG1x

Buat yang gemar memperhatikan angka, baik ATH-AG1x maupun ADG1x mempunyai respon frekuensi 5 – 35.000 Hz, dengan impedansi masing-masing 50 dan 48 ohm. Belum ada keterangan apakah Audio-Technica juga akan membekali keduanya dengan USB adapter yang berfungsi sebagai DAC (digital to analogue converter) dan amplifier seperti kedua pendahulunya.

Jadi, pada dasarnya kedua headset ini sama persis. Hanya saja, ATH-AG1x mengusung desain closed-back untuk mengisolasi suara dari luar, sedangkan ATH-ADG1x open-back yang berarti suara yang dihasilkan bakal bocor ke mana-mana – tapi sebagai gantinya bakal memberikan kesan immersive yang lebih baik.

Audio Technica ATH-AG1x dan ATH-ADG1x akan mulai dipasarkan pada bulan Desember mendatang. Banderol harga masing-masing diperkirakan berkisar $300.

Sumber: IGN.

Inventor Korea Ciptakan Record Player ‘The Planet’ Dari Lego

Sebuah pepatah bilang, anak-laki sebenarnya tidak tumbuh dewasa. Mereka hanya bertambah tua, dengan mainan yang semakin mahal. Dan saya cukup yakin, bagi mayoritas orang di Bumi, mainan Lego menjadi bagian penting dari masa kecil. Beberapa di antara mereka menghidupkan kembli kenangan dengan menggarap karya-karya ambisius berbasis Lego. Continue reading Inventor Korea Ciptakan Record Player ‘The Planet’ Dari Lego