Telah Terhubung, Kini Bisa Transaksi dengan QRIS di Malaysia

Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) meresmikan kerja sama strategis untuk interkoneksi pembayaran lintas negara (cross border) dengan menggunakan QR Code.

Peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari fase uji coba yang sukses dilakukan sejak 27 Januari 2022 untuk mendorong interkoneksi pembayaran. Sebelumnya, pembayaran lintas negara sudah diimplementasi di Thailand pada tahun lalu.

Kerja sama bilateral ini melibatkan sejumlah lembaga keuangan di masing-masing negara. Masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Malaysia dapat memindai QR Cross Border atau DuitNow QR Code, baik di merchant ofline maupun online. Saat ini, DANA menjadi platform dompet digital pertama untuk bisa bertransaksi dengan QR Indonesian Standard (QRIS) di Malaysia.

“Kerja sama ini akan memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna layanan transaksi pembayaran lintas batas sekaligus kunci untuk meningkatkan efisiensi, mendorong inklusi ekonomi dan keuangan digital di kawasan, serta mendukung stabilitas makroekonomi dengan mendorong penggunaan mata uang lokal secara lebih luas untuk transaksi bilateral dalam ‘Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal’,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Diketahui, QR Code semakin banyak diterapkan dalam transaksi lintas batas sehingga memungkinkan bisnis dan individu mengirim dan menerima pembayaran. Agenda standardisasi pembayaran lintas negara melalui interkoneksi QR Code antarnegara merupakan salah satu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 dan Pertemuan Gubernur Bank Sentral ASEAN pada April 2022.

Seiring perkembangan teknologi, QR Code kemungkinan akan memainkan peran yang semakin signifikan dalam lanskap pembayaran global. QR Code diyakini menjadi alat yang ampuh dalam merevolusi transaksi lintas batas dengan kemampuannya menyederhanakan pembayaran, mengurangi biaya, meningkatkan keamanan, dan meningkatkan aksesibilitas.

“Guna memberikan pengalaman bertransaksi digital yang optimal di negara-negara penyelenggara QR Cross Border, kami akan senantiasa membekali dompet digital DANA dengan teknologi yang aman dan tepercaya,” kata Co-Founder & CEO DANA Indonesia Vince Iswara dalam keterangan resminya.

Ia mengungkap partisipasi DANA dalam mendorong adopsi QRIS, misalnya proses onboarding mitra. Sejak diluncurkan pada Desember 2018, DANA kini telah menjangkau lebih dari 130 juta pengguna di Indonesia. DANA juga telah dipercaya oleh lebih dari 24,9 juta merchant yang tergabung dalam jaringan QRIS nasional, termasuk 500.000 UMKM mitra DANA Bisnis.

Dorong adopsi QRIS

Berdasarkan laporan terakhir, BI juga tengah memperluas kerja sama implementasi QR Cross Border dengan bank sentral di Singapura dan Jepang yang kini tengah dalan proses pengembangan/inisiasi.

Penyedia jasa keuangan di Indonesia yang telah berpartisipasi, baik sebagai issuer maupun acquirer, untuk pembayaran lintas negara adalah PermataBank, LinkAja, Ottocash,  OVO, DOKU, Bank Mandiri, ShopeePay.

BI mencatat jumlah pengguna QRIS di Indonesia mencapai 28,75 juta pengguna hingga Desember 2022, atau bertambah 15,95 juta dibandingkan 2021. Total merchant yang telah memakai QRIS ada sebanyak 22,7 juta. Tahun ini, BI menargetkan sebanyak 45 juta pengguna dengan satu miliar volume transaksi.

Setelah Thailand, Giliran Malaysia Terima Pembayaran dengan QRIS

Bank Indonesia (BI) memperluas kerja sama QRIS antarnegara dengan Bank Negara Malaysia (BNM), ditandai dengan diluncurkannya uji coba interkoneksi pembayaran antarnegara menggunakan QR Code antara Malaysia dan Indonesia.

Sebelumnya, pada pertengahan 2021 BI telah melakukan uji coba dengan regulator Thailand untuk menerapkan QRIS antarnegara secara komersil penuh pada kuartal I 2022.

Inisiatif tersebut terselenggara berkat kerja sama berbagai pemangku kepentingan kedua belah negara di bawah supervisi bersama BI dan BNM, yaitu Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), RAJA (Rintis, Artajasa, Jalin, Alto), dan Payments Network Malaysia Sdn Bhd (PayNet) sebagai switching. Kemudian, bank setelment, yaitu Bank Mandiri, BNI, CIMB Bank Berhad, serta peserta uji coba lainnya yang merupakan Penyedia Jasa Pembayaran, baik bank maupun nonbank dari kedua negara.

Deputi Gubernur BI Doni P Joewono mengatakan melalui inisiatif ini, masyarakat di wilayah Indonesia dan Malaysia dapat melakukan pembayaran ritel dengan menggunakan QR Code pembayaran nasional di Indonesia, yaitu QRIS atau QR Code Pembayaran Malaysia, yaitu DuitNow, pada merchant offline dan online.

Kerja sama ini diawali dengan fase uji coba dan menuju peluncuran fase komersial sepenuhnya pada kuartal III 2022. “Kerja sama ini akan diperluas di masa mendatang dan mendukung pengiriman uang antarnegara secara real-time antara Indonesia dan Malaysia,” ucap dia dalam keterangan resmi, Kamis (27/1).

Lebih lanjut, dia mengatakan inisiatif ini merupakan salah satu wujud implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Di sisi lain, Bank Indonesia menyadari pentingnya interkoneksi pembayaran antarnegara dan akan terus memperluas inisiatif tersebut. Tujuannya untuk memberikan kemudahan dan memperluas pilihan pembayaran bagi masyarakat di kedua negara.

“Pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, serta memperkuat stabilitas makroekonomi dengan mempromosikan penggunaan Local Currency Settlement/LCS (penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal) secara lebih luas.”

Penggunaan direct quotation nilai tukar mata uang lokal yang disediakan oleh bank-bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) di bawah kerangka LCS akan meningkatkan efisiensi transaksi, sehingga biaya transaksi menjadi lebih murah. Dengan kata lain, nasabah tetap menggunakan Rupiah dengan sistem QR walau sedang di luar negeri. Mereka dapat berhemat karena tidak ada lagi biaya dan komisi, seperti biaya kurs.

Sementara itu, Deputi Gubernur BNM Jessica Chew Cheng Lian mengatakan, interkoneksi QR Code pembayaran antarnegara ini menandai tonggak penting dalam sejarah panjang kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia.

“Perkembangan ini merupakan sebuah langkah besar untuk mewujudkan visi menciptakan jaringan sistem pembayaran ritel yang cepat dan efisien di ASEAN, yang pada akhirnya akan mengakselerasi transformasi digital dan integrasi keuangan untuk kepentingan individu maupun bisnis,” terang Jessica.

Terwujudnya interkoneksi dan interoperabilitas QR Code pembayaran nasional antara Indonesia dan Malaysia menjadi tonggak baru dalam memfasilitasi aktivitas masyarakat kedua negara, khususnya bagi wisatawan. Indonesia dan Malaysia mencatat jumlah pelancong dengan rata-rata 5,6 juta kedatangan tiap tahunnya sebelum pandemi.

Juga, sejalan dengan agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia terkait Cross-border Payments Roadmap dalam upaya menjaga momentum yang diinisiasi sejak dua periode Presidensi G20 sebelumnya untuk mengatasi tantangan pembayaran antarnegara.

Secara terpisah, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan BI akan menjajaki Singapura dan Arab Saudi untuk perluasan QRIS antarnegara. “Kami juga sudah mulai kerja sama dengan Thailand, Malaysia dan kemungkinan juga dengan Singapura dan Saudi. Kami akan terus memperluas kerja sama QRIS,” ucapnya dalam raker Komisi XI DPR RI mengutip dari CNBC Indonesia.

Transaksi QRIS di domestik

Di pasar domestik, Bank Indonesia mencatat nilai transaksi QRIS mencapai Rp23 triliun dari 1 Januari sampai 14 Desember 2021. Realisasi ini berasal dari 316 juta transaksi pada periode yang sama. Adapun dari segi pengguna disebutkan telah mencapai lebih dari 13 juta merchant, melampaui dari target awal sebesar 12 juta merchant, mayoritas merupakan UMKM.

Pada tahun ini, BI akan terus mengembangkan fitur QRIS. Salah satunya adalah perluasan penyediaan QR Code untuk pembeli atau customer presented mode (CPM). Sebelumnya, QR Code disediakan oleh merchant atau merchant presented mode (MPM).

Berikutnya, QRIS dapat digunakan oleh para pengguna bukan hanya untuk transfer uang, tapi juga bisa digunakan saat tarik dan setor tunai, serta meningkatkan plaforn maksimal transaksi QRIS dari Rp2 juta menjadi Rp5 juta, tujuannya untuk meningkatkan transaksi di merchant menengah dan besar di pusat perbelanjaan.