Misi Platform Edtech “Edukita” Dorong Pembelajaran Daring Interaktif

Edtech merupakan sektor yang berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Model pembelajaran daring memungkinkan orang untuk dapat belajar di mana dan kapan saja. Hal ini menjadi salah satu alasan edtech masih banyak diminati. 

Edukita, platform edtech yang berdiri sejak dua tahun terakhir ini, memiliki misi sederhana untuk memberikan pengalaman belajar internasional yang dapat dijangkau secara luas di Indonesia. Pihaknya menilai akses terhadap informasi, konten, dan pengetahuan sangat berkembang, tetapi tidak diikuti dengan motivasi belajar.

Maka itu, Edukita hadir sebagai platform pembelajaran daring yang interaktif dengan metode pengajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Platform ini mengklaim punya konsep kelas yang berbeda dari kelas pada umumnya. Kurikulumnya terbagi antara 80% praktik dan 20% teori, yang mana bertujuan untuk mengajarkan para siswa untuk berpikir kritis.

“Bukan dengan cara tradisional, seperti membaca jurnal riset, tetapi dengan kelas menyenangkan seperti ‘Detective Club’. Kami mengajak siswa mencari petunjuk, menyimpulkan, dan mempresentasikan kasus ini di kelas. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis hingga menyelesaikan masalah,” tutur Co-Founder & CEO Edukita Peter Gumulia dihubungi oleh DailySocial.id.

Peter berpendapat, kebanyakan pembelajaran daring saat ini cenderung membosankan. Hal ini membuat banyak siswa dan orang tua menganggap online learning tidak lebih efektif dari pembelajaran tatap muka. Padahal, salah satu fondasi penting dari online learning adalah peningkatan motivasi belajar anak.

“Kami percaya pentingnya mendorong motivasi belajar anak dari usia dini dengan mendesain program belajar yang menginspirasi siswa untuk cinta proses belajar, agar mereka bisa tumbuh menjadi lifelong learner. For us in Edukita, we aim to make learning fun,” tambahnya. 

Di era revolusi 4.0 yang serba digital ini, anak-anak Indonesia dinilai perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global di masa depan. Kurikulum Edukita sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dengan mengedepankan relevansi dan lebih interaktif, yang melibatkan partisipasi aktif antara siswa dan guru.

Program Edukita

Berawal dari 5 siswa, berkembang menjadi 50 siswa dan ke 100 siswa, Edukita menyebut kini telah membantu ribuan keluarga di Indonesia. Adapun, program Edukita menerima murid dari usia 4 sampai dengan 18 tahun.

Saat ini, Edukita baru menawarkan program belajar Bahasa Inggris. Menurut Peter, materi bahasa Inggris adalah langkah awal dari Edukita. “Kami mulai dari bahasa Inggris karena kami percaya skill ini tak hanya penting, tapi wajib dimiliki oleh generasi penerus di Indonesia. Ke depannya, kami bertujuan untuk terus menyediakan produk pengembangan keterampilan holistik yang erat selaras dengan misi kami,” ujar Peter.

Edukita mendesain program belajar yang menginspirasi siswa untuk menyukai proses belajar. Tenaga pendidik dituntut fokus mengajarkan the ‘How’, tidak hanya the ‘What’. Di kelas, siswa tidak hanya menerima materi secara terus menerus, melainkan siswa didorong untuk menyampaikan pendapat dengan topik-topik pembicaraan yang relevan dengan keseharian.

Terdapat dua program utama untuk kelas bersama native speaker, program regular yang berisi 10-15 murid dan small group yang berisi 4-6 murid. Di samping itu ada juga program bridging dengan guru lokal yang berpengalaman dari tempat kursus ternama. Edukita juga menawarkan kelas gratis sebelum para murid mengambil program penuh.

Program utama di Edukita melatih keterampilan praktik verbal (conversation) dan menulis (writing), bukan hanya teori dan hafalan pada umumnya. Selain program tersebut, Edukita menyediakan program-program pilihan berbasis internasional lainnya seperti Public Speaking, Book Club, dan Debate.

Kurikulum di Edukita berbasis internasional: ACTFL dari Amerika Serikat dan CEFR dari Eropa. Materi kelas mencakup topik-topik menarik, menyenangkan, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Metode pengajaran didesain untuk membangun kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kritis agar murid-murid siap untuk menghadapi tantangan di dunia modern.

Tenaga pendidik di Edukita sendiri sudah melalui proses kurasi yang ketat. Kunci Edukita dalam merekrut adalah keberagaman. “Guru-guru kami tinggal di berbagai belahan dunia, mayoritas berasal dari Amerika Serikat dan Inggris. Kami memiliki guru dengan pengalaman di special education, bahkan ada juga yang bekerja di Disneyland,” tambah Peter.

Sumber: DSResearch

Di Indonesia sendiri, sektor edtech masih terus berkembang meski beberapa pemain besar sempat diterpa badai layoff. Berdasarkan data dari laporan DSResearch bertajuk “Edtech Report 2020: Transforming Education” terdapat sekitar 50 pemain edtech yang dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori.

8 Aplikasi Terbaik untuk Belajar Berbagai Pelajaran Sekolah

Sejak pandemi Covid-19 pembelajaran yang harus dilakukan di rumah masing-masing bukanlah hal yang mudah. Melansir dari website Kemdikbud, belajar bagi anak-anak memang dibutuhkan situasi yang nyaman dengan media pembelajaran yang kreatif.

Beruntunglah kehidupan kini berada di era teknologi. Media tidak lagi hanya berupa tulisan sehingga pelajar mau tidak mau harus membaca saja.

Sebenarnya sebelum masa pandemi hingga pembelajaran dialihkan secara online, media belajar berupa aplikasi sudah bermunculan. Namun dengan meningkatnya kebutuhan metode belajar sehingga meningkatkan minat pasar semakin bertumbuhlah kuantitas aplikasi belajar ini.

Meski sudah mulai kembali ke gedung sekolah, tidak ada salahnya ‘kan tetap mencari media pendukung sebagai penunjang prestasi belajar para siswa?

Berikut DailySocial.id rangkum, aplikasi belajar terbaik dari yang gratis hingga berbayar dengan biaya yang terjangkau!

Zenius

Aplikasi Belajar Zenius
Zenius sebagai aplikasi belajar berbasis audio-visual (Google Play)

Aplikasi belajar Zenius menunjang tingkat pendidikan dari SD, SMP, SMA/K bahkan hingga persiapan Perguruan Tinggi ini tentunya berisi banyak mata pelajaran. Menggunakan medium audio-visual, kamu gak akan cepat bosan belajar seperti sekadar membaca melalui tulisan.

Platform pendidikan gratis hingga dengan materi pembelajaran yang lengkap mulai dari SD hingga SMA. Aplikasi ini juga dirancang dengan baik dan memiliki design UI yang bagus. Sayangnya sebagai media yang diharuskan mengakses internet, ini akan menyulitkanmu jika jaringan internetmu sedang buruk.

Rumah Belajar

Aplikasi Rumah Belajar
Apllikasi belajar yang dirilis Kemdikbud (Google Play)

Rumah Belajar adalah portal pembelajaran online yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Konten pembelajaran disampaikan berdasarkan audio, video, gambar, dan animasi yang disajikan secara interaktif.

Terdapat fitur-fitur seperti sumber belajar, lab virtual, ruang kelas maya, peta budaya, dan lainnya yang dapat diakses untuk mendukung proses pembelajaran guru dan siswa. Namun banyak pengguna yang masih mengeluhkan kesulitan dalam membuat akun belajar.

Kipin School – Sekolah Digital

Aplikasi Belajar Kippin School
Kippin School, apalikasi gratis untuk siswa dari TK hingga SMA (google play)

Kipin School 4.0, aplikasi edukasi yang merevolusi dunia pendidikan seiring lahirnya Revolusi Industri 4.0 dengan visi menjadikan distribusi konten pendidikan yang murah, merata dan efektif.

Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur eksklusif “Sekolahku” sebagai perpustakaan digital sekolah & ujian berbasis digital yang support AKM. Kipin School bisa berjalan tanpa membutuhkan internet dengan didukung oleh alat yg bernama : Kipin Classroom.

Sekolah.mu

Aplikasi belajar Sekolah.mu
Untuk keluarga pembelajar, orang tua juga bisa diberi bimbingan (google play)

Membantu jenjang pendidikan dari TK/PAUD, SD, SMP, SMA/K, hingga persiapan UTBK. Sekolah.mu bahkan hadir untuk kamu yang ingin kursus Bahasa Inggris dan belajar Al-Qur’an. Aplikasi yang benar-benar hadir bagi seorang pembelajar.

Dirancang tersistematis, beberapa layanan tersedia seperti webinar terjadwal, materi-materi kreatif, hingga tugas yang harus dikumpulkan untuk dinilai. Aplikasi ini juga menyediakan kursus bagi orang tua dari gratis hingga berbayar.

Hanya saja aplikasi ini perlu biaya untuk digunakan, kamu tidak usah khawatir sebab ada jasa konsultasi gratis sebelum memilih jenjang yang dibutuhkan.

Brainly

Aplikasi belajar Brainly
Aplikasi tempat tanya-jawab dan saling membantu para pelajar (google play)

Aplikasi ini tersedia secara gratis di Android dan iOS, atau bahkan di web. Pilihan mata pelajarannya cukup banyak, setidaknya ada sekitar 25 jenis mata pelajaran untuk SD hingga SMA/K. Menggunakan metode one on one, para pengguna akan saling membantu menjawab pertanyaan yang diajukan siswa lainnya.

Brainly dirancang menguji seberapa jauh pengetahuan siswa akan pertanyaan yang diajukan. Karena tutor profesional hanya tersedia untuk mata pelajaran matematika dan fisika, siswa yang bertanya juga perlu tetap hati-hati ketika menerima jawaban dari pertanyaannya.

Ruang Guru

Aplikasi belajar Ruang Guru
aplikasi berlangganan perjenjang siswa (google play)

Menyasar pemangku kepentingan pendidikan – siswa, guru, orang tua, pemerintah, organisasi – Ruangguru menyediakan sistem manajemen pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran kelas virtual melalui Kelas Saya.

Dilayani oleh kehadiran guru online yang tersedia setiap hari selama 16 jam sehari, pembelajaran privat kini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Cara yang cukup sederhana yaitu memotret soal-soal yang sulit, mengunggahnya dan chatting/panggilan suara dengan guru secara online, memungkinkan siswa lebih banyak menggunakan smartphone-nya.

Sayangnya pengguna harus berlangganan dan hanya bisa mengakses sesuai level yang dipilih.

KelasKita

"Aplikasi

KelasKita adalah platform edukasi kreatif berbasis digital yang menghadirkan metode pembelajaran yang unik, praktis, fleksibel, dan menyenangkan, yang bisa diakses oleh siapapun dan dari manapun di seluruh penjuru negeri.

Seluruh kelas tersedia dalam format video yang materinya disampaikan oleh pengajar profesional yang ahli di bidangnya masing-masing. Selain video kelas, tersedia juga artikel-artikel edukatif yang bisa dibaca secara gratis.

Sebagai aplikasi belajar bidang umum, kelas-kelas yang diikuti harus mengeluarkan biaya masing-masing.

Quipper

Aplikasi belajar quipper
Quipper yang muncul pertama kali di Inggris (google play)

Quipper adalah startup pembelajaran online yang dapat Anda gunakan untuk kegiatan belajar, di rumah dan di sekolah. Di sekolah, Quipper sering digunakan sebagai pendamping dalam kegiatan pembelajaran formal, seperti wahana untuk mengerjakan PR siswa, kegiatan penilaian atau ulangan harian dan ujian semester.

Quipper sendiri hadir dari London, Inggris dan sudah mengisi berbagai negara lainnya termasuk Jepang, Meksiko, Filipina, dan lainnya. Sayangnya sebagai bahan ajar online, Quipper kurang menjangkau ke wilayah yang minim akses internet.

Aplikasi belajar Quipper
Quipper dikenal memberi berbagai rumus cepat (google play)

Nah, jadi itulah delapan aplikasi yang DailySocial.id rekomendasikan untuk kamu para pembelajar dari berbagai jenjang. Kamu bisa memilih aplikasi sesuai kebutuhan dan kemampuan budgeting kamu ya!

Satu hal yang pasti, aplikasi di atas sudah memuat berbagai kurikulum untuk para siswa di Indonesia. Jadi kamu gak usah khawatir kesulitan mencari materi yang pas sesuai apa yang dipelajari di sekolah. Yah, kecuali KelasKita sih yang juga memuat materi keahlian khusus.

Terus semangat belajar dan tingkatkan prestasi ya!

Cara Orang Tua Memantau Anak Menggunakan Smartphone di OPPO A74

Pada era adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi covid-19, para orang tua dengan anak yang masih duduk di bangku sekolah memiliki peran penting dalam pendidikan buah hatinya. Orang tua pun dituntut memahami pemanfaatan metode pembelajaran berbasis teknologi.

Sebagian orang tua meminjamkan smartphone miliknya kepada anak untuk digunakan belajar online dan mendampinginya selama proses belajar-mengajar. Namun tidak semua orang tua dapat memantau secara penuh dan dampak dari era digital ini juga memberi tantangan tersendiri.

Lewat smartphone dan akses internet, anak-anak semakin mudah mendapatkan akses konten yang sangat beragam, termasuk game hingga tontonan di YouTube. Salah satu solusi untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan menggunakan fitur Kid Space yang ada di smartphone OPPO.

Cara Mengatur Kid Space di OPPO A74

Pada kesempatan ini saya menggunakan OPPO A74, smartphone kelas menengah seri A terbaru dari OPPO yang dibanderol cukup terjangkau yakni Rp3.499.000. Perangkat ini memiliki desain stylish dan ditenagai dengan chipset Snapdragon 662 yang powerful untuk menangani kegiatan belajar online. Selengkapnya Anda bisa baca review OPPO A74 pada tautan ini.

Balik ke Kid Space, fitur ini tersembunyi di pengaturan pada menu privasi pada OPPO A74. Mode Kid Space ini dapat mengendalikan secara penuh penggunaan smartphone oleh anak-anak, sekaligus untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan data dan biaya yang tidak terduga dari game.

Untuk masuk ke mode Kid Space, sebelumnya kita perlu menentukan durasi penggunaan yang dapat diatur mulai dari 15 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan tak terbatas. Kemudian memilih daftar aplikasi yang boleh diakses oleh anak dan satu lagi kita bisa menonaktifkan jaringan seluler bila dibutuhkan.

Setelah masuk, mode Kid Space tidak akan menampilkan aplikasi-aplikasi lain yang ada di smartphone kecuali yang sudah dipilih oleh orang tua. Anak-anak tidak bisa sembarangan keluar dari Kid Space, karena akan membutuhkan verifikasi biometrik sidik jari.

Dengan cara ini, orang tua bisa memastikan anak-anak tidak mengkonsumsi konten atau game yang seharusnya belum boleh mereka tonton dan mainkan. Anak-anak juga diharapkan dapat fokus pada pembelajaran online-nya dan mengarahkan menggunakan smartphone dengan bijak.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

[Panduan Pemula] Cara Mengajukan Pertanyaan di Aplikasi Brainly

Brainly adalah aplikasi belajar yang memungkinkan Anda mengajukan pertanyaan melalui aplikasi smartphone ataupun desktop menggunakan browser. Selain bertanya, Anda juga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk dari pengguna lainnya.

Continue reading [Panduan Pemula] Cara Mengajukan Pertanyaan di Aplikasi Brainly

Cara Memberikan Pelajaran dan Tugas Secara Online dengan Google Classroom

Pemberlakukan belajar di rumah adalah momentum untuk menguji sebenarnya seberapa siapkah sistem pendidikan di Indonesia untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar secara online.

Continue reading Cara Memberikan Pelajaran dan Tugas Secara Online dengan Google Classroom

Daftar Aplikasi Belajar Online yang Bisa Diakses Gratis dengan Telkomsel

Menghadapi situasi yang sedang tak menentuk pasca ditemukannya kasus infeksi Virus Corona di Indonesia membuat sejumlah brand melakukan sesuatu sebagai bentuk dukungan. Salah satunya adalah Telkomsel yang menawarkan paket Ilmupedia 30GB secara gratis.

Continue reading Daftar Aplikasi Belajar Online yang Bisa Diakses Gratis dengan Telkomsel

5 Situs Belajar Online yang Bisa Bikin Anda Makin Pintar Tanpa Biaya Mahal

Pepatah mengatakan tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Tapi di zaman yang serba canggih sekarang ini, untuk melakukan itu tidak harus pergi jauh dan menghabiskan biaya mahal. Sebab, anda dapat belajar secara mandiri melalui situs-situs belajar online yang bertebaran di dunia maya.

Continue reading 5 Situs Belajar Online yang Bisa Bikin Anda Makin Pintar Tanpa Biaya Mahal

Platform Belajar Online Quipper School Kini Tersedia di Indonesia

Startup edukasi online asal Inggris Quipper kini hadir di Indonesia. Mengusung nama Quipper School, Quipper mencoba untuk menjadi platform pembelajaranonline terlengkap di Indonesia yang dapat digunakan tak hanya bagi siswa namun juga bagi para tenaga pengajar.

Secara umum, Quipper merupakan startup edukasi yang cukup menarik. Perlu diketahui, Quipper memiliki lima produk aplikasi e-learning seperti Quipper QuizStraightAceQuipper CoursesGakumo, dan juga Quipper School yang kini bisa dinikmati dalam bahasa Indonesia.

Quipper School merupakan platform penghubung antara siswa dan guru dalam pembagian tugas secara online. Layanannya diklaim sesuai dengan pelajaran yang diadaptasi dari kurikulum yang berlaku di Indonesia, tak ayal mata pelajaran yang umum ditemukan seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, dan IPS tersedia di Quipper School. Sesuai dengan keterangannya, saat ini, Quipper School hanya bisa dinikmati oleh siswa kelas SMA mulai dari kelas 10 hingga kelas 12.

Quipper School memiliki dua bagian yaitu Quipper School Link yang disediakan untuk guru, dan juga Quipper School Learn yang bisa diakses bagi siswa. Secara singkat, Quipper School Link memudahkan para guru untuk dapat mengirim tugas ke perangkat mobile milik siswa sekaligus juga dapat memantau perkembangan belajarnya secara online. Sementara itu, Quipper School Learn disediakan sebagai tempat siswa untuk mengerjakan dan men-submit tugas yang diberikan. Dalam Quipper School Learn siswa bisa mengkoleksi ragam tema yang dihargai dalam sejumlah koin tertentu.

Kehadiran Quipper School di Indonesia menjadi salah satu langkah pengembangan bisnis terbarunya setelah Quipper sempat diberitakan telah memperoleh pendanaan sebesar US$ 5,8 juta dari sejumlah investor. Seperti yang dilaporkan oleh situs TechInAsia pada Maret lalu, dana oinvestasi yang dimilikinya ini akan digunakan untuk melebarkan sayapnya di berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Bagi pasar Indonesia, Quipper yang mengusung konsep e-learning tidak sendirian. Sejauh ini, cukup banyak startup lokal yang hadir mengusung tema dan layanan yang kurang lebih sama yakni konsep e-learning yang dipadukan dengan fungsi jejaring sosial. Beberapa bahkan sempat kami bahas mulai dari KelasKitaUtakAtikOtak, hingga Wikasa yang fokus dalam kursus bagi kalangan mahasiswa.

Dari semua pesaingnya tersebut, jika disandingkan dari segi layanan secara umum akan menemukan hal yang kurang lebih akan sama persis dengan Quipper School yakni pembelajaran interaktif secara online yang mengajak penggunanya untuk berinteraksi selayaknya dalam platform jejaring sosial.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro.