Mengenal Market Cap dan Contohnya di Indonesia

Dalam dunia investasi baik saham atau kripto mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah market cap. Dalam bahasa Indonesia, market cap sering juga disebut sebagai “kapitalisasi pasar”.

Umumnya market cap bisa digunakan oleh investor untuk mengukur kualitas perusahaan pemilik investasi.

Apa Itu Market Cap?

Dikutip dari laman OCBC NISP, kapitalisasi pasar atau market cap adalah ukuran yang didasarkan pada nilai agregat suatu perusahaan. Market cap biasanya didapatkan dari total pengalian jumlah outstanding share (saham) sebuah perusahaan yang beredar dengan harga satu lembar saham di pasaran.

Ketika kamu mengetahui nilai market cap sebuah perusahaan, kamu bisa menentukan berapa total modal yang harus dikeluarkan untuk membeli semua saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Semakin tinggi nilai market cap sebuah perusahaan, maka akan semakin tinggi nilai perusahaan yang memperdagangkan sahamnya diperdagangkan secara umum.

Jenis-Jenis Market Cap

Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah menggolongkan market cap dalam tiga jenis, berikut penjelasan dari setiap jenisnya!

1. First Liner

First liner sering juga disebut dengan blue chip dan kamu sebagai investor pastinya sudah familiar dengan istilah ini. Umumnya perusahaan yang tergolong ke dalam first liner memiliki nilai market cap sebesar Rp10 triliun atau lebih.

Sehingga, perusahaan ini biasanya banyak diburu investor dan tak jarang perusahaan blue chip seperti Bank Centra Asia, Tbk (BBCA) atau Astra membagikan dividen kepada investornya.

2. Second Liner

Selanjutnya adalah second liner atau middle caps yang biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki nilai market cap di bawah Rp10 triliun, atau dengan dengan rentang nilai Rp1 – Rp10 triliun. Biasanya jenis ini juga diisi oleh perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang. Salah satu contoh perusahaan yang masuk kedalam second liner market cap adalah PT. Bank Bukopin, Tbk (BBKP).

3. Third Liner

Jenis market cap yang terakhir adalah third liner yang memiliki nilai paling rendah yaitu dibawa Rp1 triliun, umumnya pergerakan harga saham dalam kategori ini juga lebih mudah karena harganya yang lebih murah. Namun, kamu juga perlu hati-hati untuk memilih perusahaan yang memiliki harga saham murah atau harga gorengan. Contoh perusahaan yang masuk kategori third liner adalah Alfa Energi Investama (FIRE).

Cara Menghitung Market Cap

Untuk mengetahui nilai dari market cap, kamu bisa menghitungnya menggunakan rumus market cap seperti di bawah:

Market Cap = Total Saham yang Beredar x Harga per Lembar Saham

Contoh:

Sebuah perusahaan memiliki total saham yang beredar sejumlah 300 juta lembar, dengan harga per lembarnya adalah sebesar Rp2.000. Maka nilai market cap perusahaan tersebut adalah:

Market Cap = 300 juta x 2.000 = Rp600 miliar

Maka perusahaan tersebut memiliki nilai market cap sebesar Rp600 miliar. Sehingga, apabila ingin memiliki semua saham yang dimiliki oleh perusahaan tersebut kamu harus membayar sejumlah Rp600 miliar.

Market Cap Indonesia

Tentunya ada banyak perusahaan di Indonesia yang memiliki nilai market cap yang bagus dan bisa kamu jadikan sebagai portofolio investasi nantinya. Market cap terbesar di Indonesia adalah perusahaan yang memiliki nilai market cap di atas Rp10 triliun dan masuk ke dalam kategori blue chip di antaranya PT Telkom Tbk (TLKM), Bank Central Asia Tbk (BCAA), Astra International Tbk (ASII), Unilever Tbl (UNVR). 

Salah satu market cap yang berhasil menggeser PT Telkom Tbk (TLKM) adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) uang memiliki nilai kapitalisasi pasar sebanyak Rp431 triliun. Sedangkan, nilai market cap Bukalapak atau PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencapai Rp114,39 triliun pada tahun 2021.

Jadi, jika kamu memiliki dana yang cukup besar, kamu bisa membeli seluruh saham dari perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, tentunya perlu menyesuaikan modal dengan nilai market cap yang sedang berjalan. 

Mengenal Produk, Pelaku, dan Manfaat Pasar Modal

Berbicara investasi saham, trading saham, dan juga scalping saham, rasanya tidak lengkap jika tidak membahas pasar modal. Padahal pasar modal itu yang menaungi berbagai produk investasi yang kamu gunakan sekarang.

Namun, perlu diingat pasar modal bukan seperti pada umumnya pasar, melainkan sebuah kegiatan transaksi jual beli surat berharga.

Kamu bisa mencari tahu apa itu pasar modal sekarang juga. Simak pembahasannya baik-baik ya!

Pengertian Pasar Modal

Secara umum pasar modal adalah sebuah kegiatan untuk transaksi jual beli surat berharga atau berbentuk efek yang dilakukan oleh perusahaan emiten sebagai pelaku pasar modal dengan investor. Tempat untuk melakukan transaksi pasar modal ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI)

Melalui UU pasar modal Indonesia dalam UU No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal adalah aktivitas yang berhubungan dengan perdagangan efek dan penawaran umum antara pelaku dna perusahaan emiten.

Produk Pasar Modal

Dalam pasar modal ada beberapa produk atau instrumen investasi yang cukup menguntungkan yaitu sebagai berikut.

1. Saham

Saham adalah sebuah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

2. Reksadana

Reksadana adalah sebuah produk investasi yang portofolio efeknya dikelola oleh manajer investasi.

3. Surat Berharga EFT

Surat berharga EFT biasanya dijual dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kesamaan seperti reksadana karena modal yang kamu berikan akan dikelola oleh yang profesional.

4. Saham Derivatif

Saham derivatif juga seperti surat berharga, akan tetapi memiliki mekanisme yang berbeda. Saham ini memiliki dua turunan yaitu warrant dan right.

5. Surat Obligasi atau Utang

Obligasi adalah sebuah instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh perusahaan dalam bentuk penerbitan surat utang. Contoh obligasi adalah Sukuk atau Surat Utang Negara.

Pelaku Pasar Modal

Sesuai dengan namanya yaitu transaksi tentunya ada pelaku atau pihak pasar modal dibaliknya.

1. Investor

Investor menjadi salah satu pelaku pasar modal yang cukup penting, karena investor akan menginvestasikan uang atau modalnya dalam perdagangan produk pasar modal untuk mendapatkan keuntungan.

2. Broker

Sebuah perusahaan atau lembaga yang akan menjadi perantara perdagangan produk pasar modal bisa disebut juga perusahaan sekuritas atau pialang.

3. Emiten

Emiten adalah pihak yang memiliki surat berharga atau portofolio efek yang nantinya akan diterbitkan di pasar modal untuk mendapatkan modal dari para investor. Emiten juga yang akan mengelola uang investornya.

4. Underwriter

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan istilah underwriter atau penjamin emisi yang bertugas untuk melakukan kontrak perjanjian dengan emiten untuk melakukan penawaran terhadap efek yang tidak habis terjual.

5. Agen Perantara

Pelaku pasar modal yang terakhir adalah agen perantara yang akan mencari investor agar mau menginvestasikan modalnya pada produk pasar modal tertentu.

Manfaat Pasar Modal

1. Memberikan Pendanaan Bagi Perusahaan

Investor akan menginvestasikan modalnya dalam produk pasar modal agar mendapatkan keuntungan. Sedangkan, perusahaan atau pengusaha yang bergerak sebagai emiten akan mendapatkan pendanaan modal untuk membuat bisnisnya berkembang.

2. Meningkatkan Pendapatan Pajak

Selain investor dan juga pengusaha, pasar modal juga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pajak, karena dengan meningkatnya pendapatan masyarakat juga membuat pajak akan naik.

3. Dapat Meningkatkan Tenaga Kerja

Dengan adanya modal yang diperoleh dari investor, perusahaan yang berkembang tentunya akan memerlukan sumber daya manusia yang lebih. Sehingga, dengan hal ini juga membuka peluang tenaga kerja.

Nah, setelah mengetahui pembahasan pasar modal sekarang kamu bisa memilih produk pasar modal mana yang akan kamu kejar untuk investasi. Kamu bisa mencari produk pasar modal yang sesuai dengan kemampuan finansial!

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

12 Daftar Saham Properti untuk Investasi Jangka Panjang

Setelah saham syariah, dalam investasi juga ada yang disebut saham properti. Di Indonesia daftar saham properti juga cukup banyak. Namun, apa itu saham properti?

Saham properti adalah salah satu jenis saham di sektor properti seperti perumahan, real estate, atau apartemen dengan menanamkan modalnya di sana. Investasi di bidang properti juga menjadi salah satu investasi yang sering dicari oleh investor karena bisnis properti di Indonesia juga cukup tinggi.

Namun, tentunya agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar kamu harus menanamkan modal yang tidak sedikit dan mendaftarkannya di daftar saham properti terbaik Indonesia.

Apa saja daftar saham properti di Indonesia? Simak langsung penjelasannya ya!

Daftar Saham Properti di Indonesia

Dikutip dari berbagai sumber, ada banyak daftar saham properti yang bisa kamu pilih untuk investasi jangka panjang atau jangka pendek.

1. Summarecon Agung Tbk (SMRA)

Daftar saham properti yang pertama adalah Summarecon Agung Tbk yang merupakan pencetus pembangunan Jakarta, perusahaan properti ini adalah salah satu perusahaan pembangunan yang mengembangkan kawasan Kelapa gading. Beberapa tahun terakhir juga SMRA memiliki pertumbuhan yang cukup naik secara perlahan.

2. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

PT Alam Sutera Realty Tbk adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan juga pengelolaan pembangunan perumahan, perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1999. Harga jual beli saham ASRI juga mengalami naik turun.

3. PT Pollux Property Indonesia Tbk (POLL)

Saham properti di Indonesia juga bisa berasal dari perusahaan properti internasional seperti PT Pollux Property Indonesia yang merupakan perusahaan pengembang seperti hote, pusat perbelanjaan,l dan apartemen komersial yang ada di kota besar.

4. Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Daftar saham properti selanjutnya datang dari perusahaan pengembangan properti yang sudah cukup terkenal seperti pengembangan mall, apartemen, rumah sakit, dan hotel yaitu Lippo Karawaci TBK.

5. Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Tidak semua saham properti itu bergerak di pembangunan Kota Jakarta saja, Pakuwon Jati Tbk, bergerak dalam perusahaan properti khususnya pembangunan mal retail di Surabaya. Saham properti ini merupakan salah satu saham properti berbasis syariah yang bisa kamu pilih.

6. Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN)

Daftar saham properti selanjutnya adalah Plaza Indonesia Realty yang bergerak di pembangunan pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, dan perkantoran. Pergerakan harga saham PLIN di tahun 2022 juga tidak mengalami penurunan yang cukup jauh, cenderung stabil di beberapa waktu.

7. Ciputra Development Tbk (CTRA)

Perusahaan properti yang berdiri sejak tahun 1981 ini mengurusi penjualan dan pengembangan berbagai pembangunan seperti perkantoran, perumahan, apartemen, ruang perkantoran, dan pusat perbelanjaan di berbagai kota besar. Di tahun 2022, harga saham juga mengalami peningkatan.

8. Agung Podomoro Land Tbk (APLN) 

Daftar saham properti selanjutnya adalah Agung Podomoro Land Tbk, yang bergerak dalam pembangunan perumahan, hotel, apartemen, mal, dan juga gedung perkantoran. Saat ini sudah ada lebih 50 properti di bawah naungan Agung Podomoro Land Tbk.

9. PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI)

Salah satu perusahaan properti yang menaungi perumahan elit di kawasan Jakarta Selatan yaitu Rumah Pondok Indah dan Pondok Indah Mall. Perusahaan yang bergerak sejak tahun 1972 ini juga mengembangkan aset properti lainnya. Sejak 30 November 2021. Harga saham MKPI adalah 24.950 per lembar.

10. PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO)

Menurut IDX Sector Property & Real Estate, PT Maha Properti indonesia menjadi sebuah perusahaan properti yang memiliki nilai kapitalisasi terbesar ke-6. Perusahaan ini masuk daftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018.

11. Puradelta Lestari Tbk (DMAS)

Perusahaan properti asal Jepang, Puradelta Lestari Tbk adalah perusahaan kolaborasi dari Sojitz Corporation dan PT Sinarmas Land. Perusahaan ini mengembangkan perumahan, perkantoran, dan pembangunan industri di Kota Deltamas khususnya Cikarang, Bekasi. Pada tahun 2022, harga saham DMAS juga cukup berjalan stabil walaupun naik turun.

12. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Daftar saham properti yang terakhir adalah Bumi Serpong Damai Tbk yaitu sebuah perusahaan properti yang mengembangkan perkantoran, perumahan, pusat perbelanjaan, dan kawasan industri. Di tahun 2021, pertumbuhan saham BSDE juga cukup stabil.

Nah, itulah dua belas daftar saham properti yang ada di Indonesia, memang semenjak adanya COVID-19 saham properti mengalami naik turun. Namun, kamu bisa berinvestasi di saham properti yang memiliki portofolio cukup baik dan sesuai dengan modal keuanganmu.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Harga Saham GOTO Murah, Ini Cara Membelinya

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengeluarkan penawaran awal Initial Public Offering (IPO) saham GOTO. Penawaran dengan harga yang cukup murah yaitu IDR 338 ini berlangsung dari tanggal 1 April 2022 sampai 7 April 2022.

GoTo sendiri adalah ekosistem yang menghubungkan  layanan on-demand, e-commerce, dan teknologi finansial melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Finansial.

Saham GOTO ini dapat dibeli dan dimanfaatkan oleh mitra pengemudi, konsumen setia yang aktif, merchants, dan seluruh karyawan tetap.

Adapun, pembagiannya adalah mitra pengemudi bisa menjadi pemegang saham GOTO, sedangkan konsumen Grup GoTo yang setia akan mendapatkan akses prioritas untuk memesan saham GOTO melalui alokasi tetap di IPO.

Lalu bagaimana cara membeli saham GOTO?

Cara Membeli Saham GOTO

Berikut tata cara dan langkah membeli saham GOTO melalui e-IPO.

  • Masuk ke situs https://e-ipo.co.id/en
  • Melakukan registrasi pada menu registrasi
  • Masukkan alamat email yang sesuai dan pilih tipe investor (individu atau institusi)
  • Mengisi data investor dengan benar, menggunakan data KTP/ Paspor
  • Simpan data dan melanjutkan registrasi dengan melakukan autentikasi melalui email yang didaftarkan
  • Masukkan kode OTP yang dikirimkan ke email yang sudah teregistrasi
  • Investor wajib memasukkan password
  • Klik + Broker
  • Apabila sudah memiliki SID, klik i have an SID, jika belum memiliki SID, klik I do not have an SID
  • Broker akan melakukan verifikasi informasi nasabah
  • Pilih broker yang dituju
  • Setelah partisipan sistem melakukan verifikasi registrasi investor, maka investor sudah dapat login dan menyampaikan minat ke sistem e-IPO.

Setelah melakukan registrasi di e-IPO, kamu bisa langsung memesan saham GOTO dengan cara berikut.

  • Pilih IPO saham GOTO
  • Klik “More Info
  • Isi formulir pemesanan
  • Masukkan OTP
  • Tunggu proses verifikasi pesanan oleh Partisipan Sistem
  • Melakukan konfirmasi offering dengan memilih menu “Active Orders’, klik “View
  • Klik “I have already read the prospectus”
  • Sediakan dana di Rekening Dana Nasabah (RDN)
  • Terima saham IPO.

Nah, itu adalah cara membeli saham GOTO melalui e-IPO yang bisa kamu lakukan secara online. Jangan lupa untuk mengecek secara berkala terkait pembelian saham GOTO di e-IPO.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Mengincar Saham IPO? Pelajari Cara Belinya Agar Tak Salah Langkah

Apakah kamu sedang mencari cara membeli saham IPO lengkap? Kalo, iya kamu akan menemukan jawabannya di sini. Namun, sebelum mengetahui cara membeli saham IPO, kamu perlu tahu apa itu IPO.

Dikutip dari Mandiri Sekuritas, IPO atau Initial Public Offering adalah sebuah proses perusahaan menjadi perusahaan publik dengan cara menjual seluruh atau sebagian saham perusahaan melalui penawaran pasar perdana. Sehingga, kepemilikan perusahaan dapat dijual belikan di pasar modal saham.

Sehingga, secara singkat IPO adalah saat perusahaan menjual sahamnya untuk pertama kali ke masyarakat umum. Contoh perusahaan yang belum lama ini mengalami IPO adalah GOTO di mana perusahaan kolaborasi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Finansial menjual saham untuk mitra dan konsumen setia dengan harga Rp338.

Lalu, gimana caranya membeli saham IPO?

Cara membeli saham IPO secara online

Untuk membeli dan mengakses IPO bisa dilakukan secara online melalui e-IPO atau Electronic Indonesia Public Offering.

Yang merupakan sarana sarana elektronik untuk mendukung penawaran perdana saham  perusahaan ke masyarakat. Tentunya, saham tersebut akan didaftarkan melalui IPO sebelum dijual belikan di Bursa Efek.

Berikut panduan lengkap cara membeli saham IPO di e-IPO:

  1. Masuk ke situs https://e-ipo.co.id/en
  2. Melakukan registrasi pada menu registrasi
  3. Masukkan alamat email yang sesuai dan pilih tipe investor (individu atau institusi)
  4. Mengisi data investor dengan benar, menggunakan data KTP/ Paspor
  5. Simpan data dan melanjutkan registrasi dengan melakukan autentikasi melalui email yang didaftarkan
  6. Masukkan kode OTP yang dikirimkan ke email yang sudah teregistrasi
  7. Investor wajib memasukkan password
  8. Klik + Broker
  9. Apabila sudah memiliki SID, klik i have an SID, jika belum memiliki SID, klik I do not have an SID
  10. Broker akan melakukan verifikasi informasi nasabah
  11. Pilih broker yang dituju
  12. Setelah partisipan sistem melakukan verifikasi registrasi investor, maka investor sudah dapat login dan menyampaikan minat ke sistem e-IPO.

Setelah melakukan registrasi di e-IPO, kamu bisa langsung memesan saham GOTO dengan cara berikut.

  1. Pilih IPO saham yang ingin kamu beli
  2. Klik “More Info
  3. Isi formulir pemesanan
  4. Masukkan OTP
  5. Tunggu proses verifikasi pesanan oleh Partisipan Sistem
  6. Melakukan konfirmasi offering dengan memilih menu “Active Orders’, klik “View
  7. Klik “I have already read the prospectus”
  8. Sediakan dana di Rekening Dana Nasabah (RDN)
  9. Terima saham IPO.

Sesuai dengan namanya, yaitu penawaran perdana. Maka saham di IPO ini tidak akan selamanya tayang di e-IPO. Sehingga, kamu perlu secara cepat melakukan pembelian saham di e-IPO sebelum masa offering selesai,

Biasanya juga saham yang yang dijual secara perdana harga belinya akan lebih rendah dibandingkan saham yang ada di bursa efek. Saham yang dijualkan di IPO juga jumlahnya sangat terbatas. Sehingga, mungkin tidak akan tersedia secara lama. Namun, kamu masih bisa membeli reksadana atau produk investasi lainnya yang masih terdaftar dalam IPO.

Cara membeli saham IPO juga sungguh mudah dan fleksibel karena bisa dilakukan secara online dan di mana saja. Yuk, beli saham IPO dari sekarang!

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Apa itu trading saham dan bedanya dengan investasi?

Saham akhir-akhir ini menjadi populer di Indonesia, banyak orang yang melakukan investasi saham agar bisa mendapatkan kesejahteraan keuangan saat di masa yang akan datang. Namun, pemanfaatan saham di Indonesia saat ini dilakukan melalui investasi dan trading.

Sebelum masuk ke pengertian trading saham, kamu perlu tahu apa itu saham.

Saham adalah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Lalu apa perbedaan investasi saham dan trading saham? Apakah trading saham juga aman dilakukan oleh pemula? Yuk, simak penjelasan trading saham berikut!

Pengertian trading saham

Secara umum trading saham adalah transaksi jual beli saham sebagai produk pasar modal atas dalam jangka pendek. Jangka pendek di sini dapat kamu lihat dari harga pasar modal setiap harinya.

Trading saham juga biasanya dipilih orang-orang untuk mendapatkan keuntungan yang cukup besar dengan jangka waktu yang relatif singkat. 

Orang yang melakukan trading saham disebut juga sebagai trader dan berbeda dengan investor, karena trader akan lebih aktif untuk menganalisa fluktuasi harga saham setiap hari dan dari sini lah trader akan memilih harga saham yang terbaik. Hal ini bertujuan agar bisa mendapatkan capital gain yang maksimal saat nanti menjualnya kembali.

Apa perbedaan investasi saham dan trading saham?

Investasi saham sebuah cara untuk menyisihkan sebagian besar modal kamu di pasar keuangan untuk mendapatkan penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas dengan jangka waktu tertentu atau cukup lama.

Tujuan saham ini biasanya digunakan untuk mencari penghasilan atau keuntungan dengan investasi jangka panjang.

Berbeda dengan trading saham, yaitu pembelian saham untuk mendapatkan investasi jangka pendek.

Biasanya investasi saham juga dikelola secara pasif oleh yang membelinya, contoh kamu membeli saham di sebuah pt dan membiarkannya. Sedangkan, trading saham akan melakukan analisa yang cukup lama di jam-jam tertentu untuk mendapatkan harga saham yang kumulatif dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Trader saham juga biasanya akan langsung menjual sahamnya secara cepat, berbeda dengan investor saham yang memilih untuk berinvestasi dalam jangka waktu tahunan.

Yang terakhir, trader yang melakukan trading saham tidak akan mendapatkan kelebihan dari investasi saham seperti dividen, bonus, dan pemecahan saham. 

Risiko trading saham

Tentunya investasi dan trading saham juga memiliki risiko dalam penerapannya. Apabila risiko investasi saham adalah capital loss dan risiko likuiditas.

Risiko trading saham akan lebih berat dibandingkan investasi saham, karena apabila investor biasanya akan memilih saham yang memiliki fundamental yang baik, trader akan memilih yang memiliki potensi mengalami fluktuasi tinggi.

Keuntungan trading saham

Ada risiko ada juga keuntungan. Apa saja keuntungan trading saham?

1. Bisa menghindari risiko

Trader biasanya akan melakukan analisa pasar modal atau bursa efek secara rutin. Sehingga, saat pemantauan tersebut dia bisa melihat harga saham dan langsung membelinya apabila sesuai dan memiliki keuntungan yang tinggi.

2. Keuntungan harian

Trading saham juga bisa mendapatkan keuntungan harian. Bagaimana bisa? Trader akan memantau saham setiap waktu sehingga tentunya trader sudah memiliki strategi yang tepat untuk bisa mendapatkan keuntungan tinggi.

3. Investasi jangka pendek, membuat modal balik cepat

Berbeda dengan investasi saham jangka panjang, trading saham akan berupaya menjual sahamnya secara cepat. Apabila membeli saham dengan harga yang rendah dan sewaktu-waktu ada kenaikan, trader akan langsung menjualnya. Sehingga, ia bisa mendapatkan modal dengan cepat.

Rekomendasi saham yang cocok untuk trading saham

Untuk memilih saham mana yang cocok untuk trading saham, kamu bisa mengeceknya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kamu bisa memilih saham dari perusahaan besar yang memiliki keuangan stabil atau memiliki fluktualitas yang tinggi. Apa saja daftar saham tersebut?

Saham perbankan

Saham perbankan banyak dipilih untuk dijadikan investasi atau trading saham. Saham perbankan yang cocok untuk trading adalah:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
  • PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

Saham pertambangan

  • PT Timah Tbk (TINS)
  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Saham telekomunikasi

Saham terakhir yang bisa kamu jadikan sebagai trading saham adalah saham telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Aplikasi trading saham

Untuk melakukan trading saham kamu perlu menggunakan aplikasi sekuritas karena akan jauh lebih aman dan sudah terawasi oleh OJK. Dikutip dari beberapa sumber, berikut aplikasi trading saham yang bisa kamu gunakan.

1. MNC Sekuritas

PT MNC Kapital Indonesia Tbk mengeluarkan perusahaan sekuritas dengan nama MNC Sekuritas, yang bisa kamu pilih untuk melakukan trading saham. Aplikasi ini juga sudah memiliki fitur trailing order yang berguna untuk menjual saham saat harga turun dan membelinya saham saat harga naik.

2. Bibit

Aplikasi ini sudah cukup populer di kalangan investor dan trader saham, aplikasi Bibit cocok digunakan bagi kamu para pemula karena biaya pendaftarannya juga cukup murah dan dapat menggunakan e-wallet untuk pembayarannya.

3. Stockbit

Aplikasi Stockbit merupakan aplikasi kerjasama dengan Sinarmas sekuritas yang bisa digunakan oleh pemodal saham untuk online trading saham. Untuk kamu yang masih bingung tentang saham, Stockbit juga memiliki fitur simulasi jual beli saham yang dapat kamu manfaatkan.

4. Bareksa

Bareksa adalah aplikasi saham yang sangat cocok untuk pemula yang ingin mengenal saham, kamu juga tidak perlu khawatir aplikasi ini sudah terdaftar di OJK dan menjual produk pasar syariah juga.

5. Indo Premier Sekuritas

Indo Premier Sekuritas adalah perusahaan sekuritas pertama di Indonesia sejak tahun 1996.

Ada berbagai jenis transaksi saham yang bisa kamu pilih seperti reksadana, syariah, dan aplikasi jual beli efek berbasis artificial intelligence (AI) yang disebut Indo Premier Online Trading (IPOT). Penjualan saham di sini dikenakan biaya sebesar 0,29% dan biaya transaksi beli 0,19%.

6. BNI Sekuritas

PT Bank Negara Indonesia mengeluarkan perusahaan sekuritas dengan nama BNI Sekuritas. Platform BNI Sekuritas sudah tersedia dalam 3 sistem yaitu web based, mobile, dsn desktop. Kemudian, tersedia tiga rekening saham yaitu reguler, syariah, dan margin.

Minimal pembelian saham di BNI Sekuritas adalah Rp1 juta dengan biaya transaksi beli 0.17% dan transaksi jual 0.27%.

Tips trading saham

1. Menggunakan aplikasi trading terpercaya

Langkah pertama untuk melakukan trading saham adalah menggunakan aplikasi trading yang sudah terpercaya dan sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kamu bisa menggunakan rekomendasi aplikasi trading di atas sebagai contohnya.

2. Gunakan modal yang rendah terlebih dahulu

Memang trading saham ini menggiurkan karena kamu bisa mendapatkan keuntungan yang maksima, tetapi kamu juga harus hati-hati dalam mengelolanya apalagi jika kamu masih pemula dalam pasar modal. Sehingga, menggunakan modal yang rendah bisa menghindari kamu dari kerugian yang cukup besar.

3. Lakukan analisa secara tepat

Trading saham ini akan menguras waktu kamu dalam menganalisa harga saham. Sehingga, kamu perlu melakukan analisa yang cepat dan tepat untuk mendapatkan harga beli saham yang cukup menguntungkan.

Setelah mengetahui tentang apa itu trading saham, kamu bisa langsung melakukan trading. Namun, perlu diingat bila trading saham ini memiliki risiko yang cukup tinggi. Lebih baik kamu mempelajari saham secara keseluruhan terlebih dahulu.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Cara Membeli Saham Online Untuk Mulai Investasi

Saham adalah salah satu investasi yang cukup populer di tengah masyarakat. Mungkin kamu juga salah satu yang ingin berinvestasi di saham, tetapi masih bingung cara membeli saham yang tepat itu seperti apa.

Tentunya cara membeli saham ini bisa dilakukan siapapun, dengan syarat utama sudah memiliki kartu identitas. Ternyata cara membeli saham ini juga bisa dilakukan secara online.

Yuk, cari tahu cara membeli saham yang tepat agar kamu bisa mulai berinvestasi jangka panjang!

Cara Membeli Saham Online di Bursa Efek Indonesia

Dikutip dari Bursa Efek Indonesia, sebelum membeli saham kamu perlu menyiapkan dokumen pribadi untuk membuat rekening efek.

  1. KTP atau paspor
  2. NPWP (jika ada)
  3. Halaman depan buku tabungan
  4. Materai Rp6.000 minimal 2 buah.

Setelah itu kamu bisa masuk ke tata cara membeli saham di Bursa Efek Indonesia, pembelian saham ini bisa dilakukan secara online atau langsung ke perusahaan sekuritas yang ada di kota kamu.

Untuk kamu yang ingin melakukan pembelian saham secara online, berikut caranya:

1. Pilih Perusahaan Sekuritas

Setelah menyiapkan dokumen, cara membeli saham secara online adalah kamu harus memilih perusahaan sekuritas yaitu sebuah perusahaan yang akan menjadi perantara perdagangan atau yang disebut sebagai broker. 

Kamu juga tidak perlu khawatir, perusahaan sekuritas yang terdaftar di BEI diawasi dan sudah mendapat izin OJK.

2. Membuka Rekening Efek

Cara membeli saham selanjutnya adalah kamu akan mengisi formulir untuk membuka rekening efek yang nantinya akan berisi rekening transaksi jual beli efek yang dibayar atau diterima secara tunai pada waktu jatuh tempo.

3. Mengisi Rekening Dana Investor

Selain rekening efek, kamu juga akan mengisi rekening dana investor yaitu rekening di bank atas nama kamu sebagai investor yang terpisah dari rekening sekuritas dan biasanya digunakan untuk jual beli saham oleh investor.

4. Melakukan Transaksi

Cara membeli saham yang terakhir adalah melakukan transaksi setelah semua syarat dan pendaftaran kamu isi. Namun, perlu diingat perusahaan sekuritas memiliki biaya tambahan dalam melakukan jual beli saham. Biaya tambahan atau biaya transaksi di setiap perusahaan sekuritas tentu akan berbeda–beda. Umumnya berkisar 0,2-0,3% dari nilai beli saham ditambah PPh 0,1% khusus transaksi jual saham. Biaya tersebut sudah termasuk PPN. Sehingga, kamu bisa memilih perusahaan sekuritas yang memiliki biaya rendah.

Dalam investasi saham, satuan pembelian saham disebut dengan Lot, dan 1 Lot adalah 100 lembar.

Selain membeli saham secara online, kamu juga bisa melakukan pembelian secara langsung dengan mengunjungi kantor perusahaan sekuritas atau ke instansi perbankan. Tata cara membeli saham secara langsung juga akan sama seperti membeli saham online.

Namun, kamu bisa mengunjungi laman resmi perusahan sekuritas tersebut untuk info lebih lanjut terkait cara membeli saham secara langsung.

Beberapa Hal yang Harus diperhatikan Saat Membeli Saham

Setelah mengetahui cara membeli saham, kamu juga bisa mengetahui tentang apa saja yang perlu diperhatikan saat membeli saham.

1. Menentukan Jenis Saham

Sebelum membeli saham, kamu perlu menentukan jenis saham apa yang akan kamu beli. Ada 9 jenis saham yang ada populer. Untuk kamu yang baru belajar investasi bisa membeli saham tipe blue chip, karena saham ini dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki penghasilan stabil dan sering diburu investor.

2. Tentukan Modal Saham

Saham adalah salah satu investasi yang menggunakan modal tentunya. Nah, kamu bisa menentukan berapa banyak modal yang akan diinvestasikan ke saham, terutama bagi kamu ingin melakukan investasi jangka panjang. Modal saham lebih baik dari uang yang bukan untuk keperluan sehari-hari.

3. Selalu Update Dengan Perusahaan Penyedia Saham

Langkah terakhir yang harus diperhatikan saat membeli saham adalah kamu harus mengetahui informasi berkala perusahaan penyedia saham, karena apabila keuangan perusahaan tersebut tidak stabil, portofolio saham juga akan menjadi rendah. 

Kamu juga perlu update dengan banyak perusahaan penyedia saham karena semakin banyak jenis saham yang kamu miliki, kesempatan untung juga semakin besar.

Nah, itu tadi cara membeli saham secara online. Sekarang kamu bisa langsung berinvestasi di saham dengan tepat.

Cara Investasi Saham yang Minim Kerugian Untuk Pemula

Investasi saham menjadi lebih populer belakangan ini, karena investasi saham memberikan keuntungan yang cukup tinggi jika kamu tahu cara investasi saham yang benar.

Sebelum masuk ke pembahasan cara investasi saham yang benar, kamu perlu tahu tujuan melakukan saham itu untuk apa.

Biasanya melakukan investasi saham itu bertujuan untuk investasi jangka panjang atau untuk mencari penghasilan di masa yang akan datang.

Kelebihan menggunakan investasi saham adalah fleksibel, kamu bisa melakukannya di mana dan kapan pun, karena prosesnya berjalan secara online.

Cara investasi saham yang benar juga tidak sembarangan, kamu harus mengerti serba-serbi tentang saham terlebih dahulu.

Cara Memilih Investasi Saham

Dilansir dari Forbes, ada tiga cara untuk investasi saham yang dapat kamu pilih yaitu berinvestasi dalam saham individu, berinvestasi dalam bursa saham, dna investasi di reksadana saham.

Berinvestasi dalam saham individu

Dalam investasi saham, kamu bisa memilih melakukan cara investasi saham di perusahaan atau di saham individu. Kelebihan memilih cara investasi saham di saham individu adalah ketika harga beberapa saham di perusahaan sedang tinggi, kamu bisa membeli saham pecahan.

Saham individu juga cocok untuk kamu yang memiliki modal terbatas dan baru mulai investasi saham.

Berinvestasi di dalam bursa saham

Saat kamu melakukan investasi di bursa efek saham, kamu bisa membeli saham dari berbagai perusahaan dengan pilihan yang lebih luas yang berada di sektor yang sama. Perbedaan investasi di bursa saham adalah, memberikan diversifikasi yang lebih tinggi dibandingkan memiliki saham individu.

Investasi di reksadana saham

Melakukan investasi di reksadana saham sebenarnya memiliki sedikit kesamaan dengan investasi di bursa saham. Hanya saja ketika kamu membeli saham dari reksadana saham keuntungan yang kamu peroleh berasal dari dividen, pendapatan bunga, dan keuntungan modal.

6 Cara Investasi Saham Untuk pemula

Setelah memilih investasi, kamu bisa langsung masuk ke cara investasi saham. Cara investasi saham ini juga dibagi menjadi lima tahapan.

1. Pilih Sekuritas dengan Biaya Transaksi yang Rendah

Cara investasi saham yang pertama adalah kamu membuat akun rekening efek dan selanjutnya untuk melakukan pembelian saham, kamu perlu melakukan top up terlebih dahulu. Untuk membeli saham kamu harus melalui aplikasi sekuritas, tentunya aplikasi sekuritas memiliki biaya transaksi yang berbeda-beda.

Sehingga, kamu perlu mencari aplikasi sekuritas dengan biaya yang rendah, agar keuntungan yang kamu dapatkan juga menjadi lebih besar.

2. Membeli Saham Perbankan

Untuk kamu yang baru pertama kali menggunakan investasi saham, sebaiknya cara investasi saham yang kedua ini wajib diikuti yaitu membeli saham perbankan atau saham yang dikeluarkan oleh perusahaan bank, karena biasanya perusahan bank akan mencetak laba setiap tahunnya. Sehingga harga saham akan sering mengalami kenaikan.

3. Tercatat oleh Bursa Efek Indonesia

Bursa efek Indonesia atau BEI adalah pihak yang akan menyelenggarakan sistem dan sarana jual beli investasi termasuk saham. Jadi, sebelum kamu membeli saham, kamu harus memastikan saham yang ingin kamu sudah tercatat oleh BEI.

Untuk melihat saham yang tercatat oleh BEI, kamu dapat mengunjungi laman resmi BEI untuk melihat detail dari saham yang akan kamu investasikan.

4. Membeli Saham yang Harganya Turun

Tidak semua saham dengan harga turun atau rendah itu buruk, begitu juga sebaliknya. Sebab, investasi saham itu biasanya akan naik turun. Bisa jadi ketika kamu membeli saham dengan harga yang turun, tidak lama kemudian harganya berubah naik. Namun, tentunya kamu harus melihat perusahaan dan aspek detail dari saham yang harganya turun tersebut ya!

5. Investasi Jangka Panjang

Memang investasi saham cenderung investasi jangka panjang, tetapi banyak orang yang sering tergiur dengan investasi jangka pendek saham. Namun, bagi kamu yang ingin lebih aman dan mendapatkan untung yang cukup besar maka pilih investasi jangka panjang, karena minim risiko bila perusahaan tersebut adalah perusahaan yang stabil.

6. Selalu Melihat Perkembangan Perusahaan

Cara investasi saham selanjutnya adalah kamu harus selalu up to date atau sering-sering melihat perkembangan perusahaan dari saham yang kamu miliki. Jadi, kamu bisa mengetahui apakah melakukan investasi saham di perusahaan tersebut aman dan ini juga berpengaruh bagi kamu yang ingin melakukan investasi jangka panjang.

Nah, itu tadi cara investasi saham yang sebaiknya kamu lakukan apalagi jika kamu baru pertama kali terjun ke dunia saham. Investasi saham bisa kamu lakukan dari sekarang dengan modal yang bertahap.

Investasi Saham, Pengertian, Jenis, Cara, Keuntungan dan Risiko

Siapa yang tidak mengenal saham? Sebuah investasi yang beberapa tahun terakhir di Indonesia sedang naik daun. Investasi digunakan masyarakat untuk mengembangkan sebuah aset. Pengembangan aset bisa mempengaruhi kehidupan kamu menjadi lebih sejahtera nantinya.

Di antara jenis investasi yang ada di indonesia, investasi saham masih menjadi yang populer. Namun, untuk melakukan investasi saham kamu tidak bisa sembarangan, apalagi jika ingin mengembangkan aset melalui saham dengan jumlah yang besar.

Ada beberapa hal yang harus ketahui tentang investasi saham terlebih dahulu, seperti pengertian, jenis, contoh, dan juga keuntuntungan atau kerugian yang diakibatkan oleh investasi saham.

Apa Itu Investasi Saham?

Mengutip dari Investopedia, investasi adalah cara kamu menyisihkan sebagian harta atau uang di salah satu pasar keuangan dengan waktu tertentu dan menuainya di kemudian waktu. Tentunya investasi saham yang sehat akan membuat uang kamu menjadi memiliki keuntungan.

Lalu, apa itu saham? Investasi Saham adalah sebuah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Dengan investasi saham ini juga kamu memiliki klaim atas aset, pendapatan perusahaan, dan juga memiliki hak untuk hadir di Rapat Umum pemegang Saham (RUPS).

Tujuan saham juga biasanya digunakan untuk mencari penghasilan atau investasi jangka panjang. Kemudian, investasi saham ini juga perusahaan yang akan mengelola aset atau modal yang kamu setorkan, dan biasanya investasi saham digunakan untuk tujuan tertentu di masa yang akan datang.

Jenis-jenis Investasi Saham yang Harus Kamu Ketahui

Setelah mengetahui apa itu investasi saham, langkah selanjutnya adalah kamu harus mengetahui jenis-jenis investasi saham yang beredar di pasar uang. Dilansir dari OCBC Nisp ada beberapa jenis saham yang dibedakan dari kepemilikan, kinerja perdagangan, dan cara pengalihannya.

1. Common Stock

Saham biasa atau common stock adalah jenis saham berdasarkan kepemilikan, saham biasa dapat melakukan klaim kepemilikan dengan menyesuaikan kerugian dan keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh saham biasa atau common stock adalah saham waran.

Dengan saham biasa, pemegang saham memiliki kewajiban terbatas. Contoh, apabila sebuah perusahaan penyedia saham bankrut, maka pemilik saham hanya akan mendapatkan prioritas paling terakhir dalam pembagian keuntungan perusahaan.

2. Saham Preferen

Investasi saham selanjutnya adalah investasi saham preferen atau preferred stock yang merupakan gabungan dari obligasi dengan investasi saham biasa, karena itu bunga yang dihasilkan dari investasi saham preferen akan bersifat tetap. Biasanya saham preferen juga dapat kamu temui di bursa efek Indonesia dengan kode 4 huruf atau ada tambahan huruf ‘P’ di belakangnya.

3. Saham Atas Unjuk

Investasi saham atas unjuk ini juga biasanya disebut sebagai bearer stocks, investasi saham ini juga biasanya tidak memiliki nama kepemilikan secara tertulis. Alasannya agar mudah dipindahtangankan tanpa melalui badan hukum.

4. Saham atas nama

Sesuai dengan namanya, investasi saham saham atas nama memiliki bukti tertulis dalam kepemilikannya. Untuk memindahkan atau mengalihkan tentunya harus melalui badan hukum.

5. Income Stock

Investasi income stock adalah saham yang biasanya membayar laba atau dividen lebih besar daripada periode sebelumnya. Hal ini membuat income stock pendapatannya selalu meningkat di setiap periode.

6. Growth Stock

Growth stock adalah investasi saham yang memiliki pertumbuhan saham yang tinggi. Namun, biasanya tidak semua perusahaan tinggi yang memiliki growth stock

Growth stock dibagi menjadi dua yaitu Well-Know, growth stock yang berasal dari perusahaan cukup tinggi. Sedangkan, lesser-Known biasanya berasal dari growth stock yang perusahaan kurang populer.

7. Blue Chip Stocks

Investasi saham ini biasanya dikeluarkan oleh perusahaan tinggi atau memiliki penghasilan yang stabil dan juga konsisten dalam membayar bagi hasil. Jenis investasi saham ini juga sering diincar oleh investor.

8. Counter Cyclical Stock

Salah satu investasi saham yang tidak akan berpengaruh atas ekonomi yang naik turun adalah counter cyclical stocks. Sehingga kondisinya akan selalu stabil, tetapi keuntungan counter cyclical stock disesuaikan dengan perusahaan yang mengeluarkan saham.

9. Saham Spekulatif

Jenis investasi saham yang terakhir adalah saham spekulatif yang memberikan laba secara tidak konsisten, tetapi memiliki keuntungan yang tinggi.

Kelebihan Investasi Saham

Memang disebutkan investasi saham ini akan sangat berpengaruh untuk keuangan yang sejahtera nantinya. Menurut Indonesia Stock Exchange, ada tiga keuntungan saham yang dapat diperoleh dari investor atau juga kamu yang membeli saham.

1. Capital Gain

Kelebihan investasi saham yang pertama adalah capital gain yaitu selisih antara harga jual dan harga beli. Capital gain juga biasanya berasal dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

2. Dividen

Investasi saham juga memiliki kelebihan dalam berupa dividen, yaitu pembagian keuntungan oleh perusahaan yang tentunya juga dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Pemberian dividen ini harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

Dividen yang diberikan oleh perusahaan biasanya diberikan dalam bentuk tunai atau juga dividen saham. Tentunya jika dalam bentuk tunai maka berbentuk jumlah rupiah. Sedangkan, dividen saham akan berbentuk saham yang nantinya akan ditambahkan ke saham yang dimiliki oleh pemodal.

3. Bisa dilakukan dimanapun

Melakukan investasi saham bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Pembelian saham juga lebih banyak dilakukan secara online dimulai dari penjualan hingga pembeliannya. Sehingga tidak akan mengganggu aktivitas kamu.

Risiko Saham

Selain kelebihan, investasi saham juga memiliki risiko yang harus kamu hindari:

1. Capital Loss

Berbeda dengan capital gain, capital loss adalah kondisi di mana investor menjual sahamnya lebih rendah dibandingkan dengan harga beli sebelumnya.

2. Risiko Likuiditas

Pemegang saham bisa mendapatkan prioritas terakhir setelah jika perusahaan yang sahamnya dimiliki itu dinyatakan bankrut oleh pengadilan. Seandainya perusahaan tersebut masih memiliki sisa kekayaan juga dapat dibagi secara keseluruhan ke seluruh pemegang saham. Namun, klaim ini harus dilakukan ketika perusahaan sudah perusahaan melakukan kewajibannya.

Sehingga, kamu harus terus mengikuti perkembangan perusahaan dari saham yang kamu miliki. Perlu diingat juga bila saham yang yang beredar di pasar sekunder akan selalu mengalami kenaikan dan penurunan.

Apa Perbedaan Investasi Saham dan Trading Saham?

Mungkin kamu sering mendengar investasi saham dan trading saham yaitu yang pertama jangka waktu trading saham akan lebih singkat dibandingkan investasi saham, trading saham juga lebih memiliki tujuan untuk menghasilkan keuntungan dari jumlah beli saham. Sedangkan, investasi saham lebih menekankan keuntungan jangka panjang.

Yang terakhir, trader yang melakukan trading saham tidak akan mendapatkan kelebihan dari investasi saham seperti dividen, bonus, dan pemecahan saham. 

Perlu diingat juga untuk melakukan investasi saham, kamu harus menyetorkan aset modal yang memang bukan dari uang dana darurat atau memberikan semua modal yang kamu miliki, karena investasi saham ini akan memiliki aktivitas yang naik turun.

Grup Telkom Akan Beli Minoritas Saham Tiphone, KPPU Awasi Kemungkinan Persaingan Distribusi Tidak Sehat

Grup Telkom melalui anak perusahaannya Premises Integration Service (PINS Indonesia) mengumumkan rencananya untuk membeli hingga 25% saham Tiphone yang bergerak di distribusi telepon seluler dan voucher prabayar. Usulan pembelian saham ini kini tengah dipantau oleh KPPU untuk meneliti kemungkinan persaingan distribusi tidak sehat. Sebelumnya jawara seluler Telkom, Telkomsel, telah bekerja sama dengan anak perusahaan TiPhone, Telesindo Shop, untuk membangun konsep ritel Telkomsel Shop.

Continue reading Grup Telkom Akan Beli Minoritas Saham Tiphone, KPPU Awasi Kemungkinan Persaingan Distribusi Tidak Sehat