Dengan Layar Curved Plus Ultrawide, BenQ MOBIUZ EX3415R Adalah Monitor yang Tepat untuk Immersive Gaming

Monitor dengan layar curved umumnya dipilih demi mendapatkan sensasi immersive yang lebih baik ketimbang menggunakan monitor dengan layar flat. Pada praktiknya, sensasi immersive ini akan terasa lebih maksimal lagi apabila bidang pandang kita benar-benar tertutupi semuanya oleh visual game. Untuk itu, kita butuh monitor dengan layar ultrawide.

Salah satu monitor gaming dengan layar curved plus ultrawide yang bisa dilirik adalah BenQ MOBIUZ EX3415R. Monitor ini mengemas panel IPS 34 inci dengan kurvatur 1900R dan aspect ratio 21:9, menjanjikan pemandangan panorama yang apik di setiap sesi gaming.

Dipadukan dengan resolusi QHD (3440 x 1440), refresh rate 144 Hz, dan tingkat kecerahan maksimum 400 nit, kualitas visual yang disajikan tentu bakal sangat prima. Waktu respon 1 milidetik (MPRT) dan dukungan AMD FreeSync Premium juga akan memastikan gameplay selalu berlangsung mulus.

BenQ tak lupa menaruh perhatian khusus perihal reproduksi warna. Secara teknis, EX3415R tercatat memiliki color gamut 98% DCI-P3, dan ia juga telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 400. Di saat yang sama, ia turut mengemas teknologi HDRi yang dapat mengemulasikan efek HDR pada konten non-HDR.

Namun yang namanya immersion tidak akan lengkap kalau hanya mengandalkan aspek visual saja. Audio pun turut memegang peranan penting, dan di sini BenQ telah membekali EX3415R dengan sistem audio mutakhir rancangan divisi audionya, treVolo.

Sistem tersebut terdiri dari dua speaker 2 watt dan satu woofer 5 watt. Chip DSP (digital signal processor) pun turut disematkan sehingga pengguna dapat memilih mode suara berdasarkan jenis kontennya; apakah pengguna sedang bermain game FPS, game balapan, atau malah menonton film.

Dari segi konektivitas, EX3415R hadir membawa dua port HDMI 2.0, satu port DisplayPort 1.4, dan dua port USB 3.0. Ergonomic stand-nya tidak cuma mendukung tilt, melainkan juga swivel dan pengaturan ketinggian.

Di Indonesia, BenQ saat ini sudah membuka pre-order MOBIUZ EX3415R dengan harga Rp21.900.000. Anda bisa mengunjungi tautan ini untuk mempelajarinya lebih lanjut.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh BenQ.

BenQ MOBIUZ EX2710S: Pilihan Terbaik Monitor Gaming 165Hz

Ada banyak monitor untuk gaming yang tersedia di pasar untuk dipilih bagi pada penikmat gadget. Namun, tidak banyak yang memiliki fitur-fitur untuk menolong penggunanya untuk berhasil dalam sebuah game. Untungnya, BenQ memiliki banyak pilihan untuk monitor yang seperti itu. Salah satunya adalah BenQ MOBIUZ EX2710S Gaming Monitor.

Dengan MOBIUZ EX2710S, BenQ menawarkan pengalaman bermain game untuk gamer enthusiast. Monitor yang satu ini menawarkan refresh rate hingga 165 Hz. Hal tersebut berbeda dengan saudaranya yang memiliki nama sama, namun tanpa akhiran “S”, yaitu EX2710 yang memiliki refresh rate hingga 144 Hz saja. Panelnya sendiri sudah menggunakan IPS.

BenQ MOBIUZ EX2710S datang pula dengan Motion Picture Response Time (MPRT) 1 ms. Selain itu, teknologi HDRi juga mampir pada layar yang satu ini untuk mengoptimalkan gambar untuk meningkatkan warna, kontras, dan detail. Layar  ini juga sudah mendukung standar dari AMD, yaitu Freesync Premium yang menawarkan latensi rendah.

Tidak hanya tampilan saja yang ditawarkan pada BenQ MOBIUZ EX2710S, layar ini juga memiliki speaker. Speakernya sendiri sudah menggunakan treVolo, yaitu lini speaker buatan BenQ dengan daya 2,5 watt sebanyak dua buah. BenQ juga sudah menanamkan chip DSP untuk menambah depth, clarity, definition, presence, dan pencitraan bidang stereo.

BenQ MOBIUZ EX2710S sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Dimensi layar 27″
Rasio 16:9
Resolusi 1920×1080
Tipe panel IPS
Dimensi 539.6 x 614.1 x 216.7 mm
Berat total 6,2 KG
Port 2x HDMI 2.0 / Display Port 1.2 / audio jack‎‎‎
Response Time 1 ms MPRT
Kontras 1000:1
Speaker 2x 2,5 watt
Daya 55 watt

Tentunya, BenQ juga tidak ketinggalan untuk menyematkan teknologi eye care. Teknologi ini sendiri bakal membuat mata para penggunanya tidak lelah jika memakainya seharian. Monitor ini juga sudah bisa diatur tinggi rendahnya sehingga pengguna tidak akan sakit punggung akibat posisi kepalanya yang selalu terlalu ke atas atau ke bawah.

Unboxing

Selain monitor dan kakinya, inilah yang bisa didapatkan pada paket penjualan dari BenQ MOBIUZ EX2710S

Desain

BenQ MOBIUZ EX2710S datang dengan panel layar In-Plane Switching atau IPS. Monitor ini menawarkan response time yang cepat, yaitu 1 ms MPRT. MPRT (Moving Picture Response Time) berhubungan dengan berapa lama piksel tetap terlihat di layar. Semakin lama piksel tetap terlihat, semakin membuat blur atau trail gambar bergerak yang dihasilkan dari sebuah adegan.

Layarnya sendiri juga sudah mendukung refresh rate 165 Hz yang sejajar dengan dapat menampilkan 165 fps tanpa tearing. EX2710S ternyata juga sudah mendukung FreeSync Premium, yaitu standar tampilan gaming dari AMD.

Height Adjustable Monitor ini memang bisa diatur ketinggiannya sehingga pas dengan sudut pandang para penggunanya. Hal ini tentu saja membuat leher dan punggung menjadi tidak pegal. Monitor ini juga bisa diatur untuk “menengok” ke kanan mau pun ke kiri, sehingga posisinya bisa dengan nyaman untuk diatur.

Pada bagian belakang dari monitor ini sudah terdapat beberapa port, yaitu dua buah HDMI 2.0, sebuah Display Port 1.2, serta audio 3,5 mm. Selain itu, pada bagian kanannya terdapat beberapa tombol yang meliputi tombol menu, daya, serta sebuah tombol navigasi 4 arah. Pada bagian bawah terdapat sebuah sensor cahaya untuk mengendalikan fitur Brightness Intelligence secara otomatis. Speaker juga diposisikan pada bagian bawah dari layar monitor ini.

Berbicara mengenai tombol navigasi 4 arah, pada BenQ MOBIUZ EX2710S tentu sudah terdapat On Screen Display yang terdiri dari menu dan juga QuickOSD. Pada QuickOSD sendiri, pengguna dapat mengatur dan beralih ke pengaturan game yang sering digunakan dengan cepat. Dan Anda juga dapat mengatur setting layar ini langsung pada menunya.

HDRi

Saat ini, mungkin kebutuhan akan visual terhadap sebuah konten sudah merupakan keharusan. Bagian gambar dari sebuah gambar, video, mau pun game juga akan lebih baik berkat teknologi ini. HDR (High Dynamic Range) sendiri akan mengangkat bagian yang gelap menjadi lebih terlihat serta membuat warnanya tetap terjaga. Hal inilah yang ingin dipecahkan oleh BenQ.

BenQ telah mengembangkan teknologi miliknya sendiri untuk memenuhi kebutuhan ini, yaitu HDRi. Dengan demikian, pengguna bisa mendapatkan pengalaman visual yang lebih mendalam dengan detail yang jelas dan realistis dalam pemandangan gelap dengan mempertahankan kejernihan di layar. Fitur HDRi juga dapat meningkatkan konten SDR (Standard Dynamic Range) dengan fitur HDR yang diemulasi agar sangat mirip dengan HDR aslinya. BenQ membagi fitur ini untuk game dan cinema.

Pada Game HDRi, akan meningkatkan detail gambar seperti pada detail gelap serta menyeimbangkan tingkat kecerahan. Pada sebuah game, hasilnya akan lebih terlihat pada saat sedang berada di ruang gelap yang ditembus dengan seberkas sinar matahari. Sedangkan untuk Cinema HDRi, warna dan kontras akan ditingkatkan sehingga warna yang tersaturasi akan lebih baik, terutama pada warna kulit. Hal ini juga akan berpengaruh pada gambar yang tingkat kecerahan serta kontras yang tinggi.

Anda bisa melihat perbandingan atau perbedaan hasil antara yang menggunakan HDR dengan yang menggunakan HDRi pada dua foto berikut ini. 

Contoh perbandingan HDR dan HDRi Game:

Contoh perbandingan HDR dan HDRi Cinema:

treVolo

Mungkin bagi mereka yang belum menggunakan BenQ masih asing dengan treVolo. TreVolo sendiri merupakan merek BenQ yang memproduksi perangkat-perangkat audio. EX2710S dilengkapi dengan speaker 2.5W, yang dirancang dan dikalibrasi oleh treVolo. Hal tersebut menghasilkan suara akustik penuh dengan lima pengaturan suara dan mode suara preset secara maksimal.

Dengan menggunakan BenQ MOBIUZ EX2710S, pengguna tidak lagi membutuhkan sebuah speaker tambahan. Namun, jika pengguna ingin menggunakan headphone saat bermain, langsung saja tancapkan pada port audio 3,5 mm di bagian belakang monitor ini.

Menonton dan bermain: Layar enak dipandang dan tidak lelah

Masa pandemi COVID menyebabkan semua orang harus bekerja dan sekolah di rumah. Walaupun PPKM sudah diturunkan level-nya, namun sebagian besar, termasuk saya, masih cukup ngeri untuk pergi keluar rumah. Bermain game dan menonton video merupakan salah satu cara saya dan anak-anak untuk menghilangkan kebosanan di rumah. Dan menggunakan layar dengan dimensi 27 inci memang cukup pas untuk kedua kebutuhan tersebut.

Saat BenQ MOBIUZ EX2710S datang ke rumah saya sekitar dua minggu yang lalu, langsung saya buka dan rakit. Karena ini monitor yang diarahkan untuk bermain game, tentu saja saya tidak sabar untuk bermain game favorit saya dengan monitor dari BenQ Ini. 

Saya pun melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa judul game. Game pertama yang saya mainkan adalah Valorant. Pengalaman yang didapatkan tentu saja sangat jauh berbeda ketika menggunakan game ini di 165 fps. Hasilnya memang sangat berbeda jika dibandingkan dengan monitor 60 Hz yang saya gunakan sampai saat ini.

 

Dengan menggunakan HDRi Game, kecerahannya memang tidak setinggi HDRi Cinema. Akan tetapi, HDRi Game akan menjamin bahwa kita bisa melihat musuh pada tempat-tempat gelap. Hal ini cukup membantu saya saat bermain game action adventure seperti Shadow of The Tomb Raider. Hal tersebut juga berlaku pada saat bermain CS:GO di beberapa map.

Selain untuk teman bermain di PC, monitor BenQ MOBIUZ EX2710S juga akan cocok untuk gaming dengan perangkat lain, misalnya console generasi lanjut seperti PS5 dan Xbox terbaru.

Saya juga mencoba monitor ini untuk menonton beberapa video dari layanan streaming berbayar. Tentunya, saya ingin mencoba menggunakan HDRi dari BenQ dengan profile HDRi Cinema. Ternyata memang setiap video yang saya tonton menjadi lebih cerah dan tajam.

Semua video dengan tone gelap bisa saya lihat dengan lebih baik. Beberapa film superhero juga dapat saya tonton dengan lebih baik jika dibandingkan dengan HDR biasa. Pada monitor ini juga sudah ada HDR biasa yang warnanya sedikit lebih warm dibandingkan dengan HDRi. Tingkat ketajamannya pun juga berbeda.

Saat HDRi saya aktifkan, menu Eye Care pada OSD BenQ MOBIUZ EX2710S pun juga aktif. Hal ini berarti Brightness Intelligence pada layar ini juga bisa diaktifkan. Dan benar saja, menonton beberapa video tidak membuat mata saya lelah. Hal ini bahkan berlanjut hingga malam hari.

Menonton video dengan genre action juga sangat menyenangkan pada layar ini. Tidak ada lagi yang namanya ghosting atau blur saat adegan-adegan dengan kecepatan tinggi. Saya mencoba menonton film Batman v Superman pada adegan melawan Doomsday menjadi lebih nyaman karena memang tajam.

Berbicara mengenai film Zack Snyder yang satu ini, tentu tidak asing lagi dengan scene dark yang menyelimuti filmnya. Jika HDRi Cinema tidak mengangkat kecerahannya, BenQ sudah menyediakan fitur Light Tuner yang bisa mengangkat kecerahannya. Saya menggunakan Light Tuner sampai nomor 6 untuk meningkatkan kecerahannya. Dan film tersebut akan bisa dilihat dengan bagus.

Untuk mencoba refresh rate dari monitor ini, tentu saja Test Ufo masih menjadi salah satu benchmark yang saya unggulkan. Benchmark gratis ini bisa menampilkan refresh rate asli dari sebuah monitor. Dan benar saja, monitor ini langsung terdeteksi sebagai 165 Hz.

Saya juga mencoba menggunakan suara dari speaker yang ada. Saya menggunakan monitor yang satu ini didalam ruangan sekitar 4×3, sehingga suara yang dihasilkan memang sudah cukup untuk bermain dan menonton video. Walaupun begitu, suaranya memang akan terdengar lebih kecil jika digunakan pada ruang keluarga yang cukup terbuka.

Menggunakan tombol navigasi dari BenQ MOBIUZ EX2710S juga memudahkan saya dalam memilih pada menu OSD. Saat menyentuhnya, jari saya gerakkan ke arah yang sesuai dengan option yang ingin saya pilih. Untuk memilihnya, saya tinggal menekan tombol navigasi tersebut di tengah. BenQ sepertinya memang sudah memikirkan untuk navigasi OSD yang nyaman.

Terakhir, tentu saja monitor ini saya gunakan untuk menulis artikel. Sebagai informasi saja, artikel ini saya tulis dengan memakai BenQ MOBIUZ EX2710S sebagai layarnya. Memang sangat nyaman untuk mengetik sebuah artikel pada layar 27 inci dengan fitur kenyamanan mata yang dimiliki oleh BenQ. Biasanya saya harus mengistirahatkan mata sejenak saat menulis, namun sepertinya tidak berlaku untuk BenQ MOBIUZ EX2710S.

Tentunya, Anda harus mencobanya sendiri untuk menggunakan monitor BenQ MOBIUZ EX2710S. Pengalaman tersebut memang akan lebih baik jika langsung melihat dan merasakannya sendiri.

Verdict

Dengan banyaknya monitor gaming yang dijual di Indonesia, tentu membuat susah untuk memilih yang mana yang mau dibeli. Pastikan bahwa monitor tersebut memiliki fitur-fitur yang mampu membuat mata nyaman saat memandangnya. Tentunya, BenQ memiliki banyak solusi monitor yang bisa membuat penggunanya tidak lelah saat melihat layarnya seharian. Salah satunya adalah BenQ MOBIUZ EX2710S.

BenQ MOBIUZ EX2710S memiliki fitur kenyamanan untuk bermain serta menonton video. Dengan fitur HDRi, kualitas gambar yang ditampilkan akan menjadi semakin baik. Untuk bermain game, monitor ini sudah mendukung refresh rate 165 Hz serta mendukung AMD Freesync Premium. Tidak lupa, response time pada BenQ MOBIUZ EX2710S yang sudah 1 ms MPRT.

Selain menampilkan gambar yang baik, monitor ini juga memiliki speaker yang bagus pula. Dengan dua speaker dari treVolo membuat kita bisa mendengarkan suara dari sebuah konten dengan baik. Monitor ini juga sudah memiliki 2 HDMI 2.0 serta sebuah Display Port 1.2. Dan tentunya, monitor ini juga sudah menggunakan Height Adjustable Stand yang bisa membuat posisinya lebih fleksibel.

BenQ menjual MOBIUZ EX2710S pada harga Rp. 6.565.000. Tentunya harga ini tergolong terjangkau untuk sebuah monitor gaming dengan fitur melimpah. Monitor ini cocok untuk para gamer yang memiliki budget terbatas namun tidak ingin melihat tearing saat bermain game. BenQ juga memberikan 3 tahun garansi untuk panel, service, dan spare part.

Informasi Produk: BenQ MOBIUZ EX2710S

Link pembelian:  Tokopedia

Rangkuman keunggulan monitor BenQ MOBIUZ EX2710S

  • Layar yang nyaman untuk dipandang
  • Refresh Rate hingga 165 Hz
  • Mendukung AMD Freesync Premium
  • Menu OSD yang nyaman dan mudah untuk dinavigasi
  • Speaker dengan suara yang bagus dari treVolo
  • Teknologi HDRi yang membantu meningkatkan kualitas gambar untuk game dan video
  • Posisi layar yang adjustable

Disclosure: Artikel ini didukung oleh BenQ. 

 

BenQ Eye Care Monitor GW2780T: Membuat Work From Home dan Online Learning Lebih Nyaman

Selama pandemi COVID-19 merebak, pemerintah memberlakukan peraturan untuk bekerja dan sekolah dari rumah. Hal ini tentu saja membuat semua orang, termasuk anak-anak, harus melihat layar monitor secara terus menerus. Lama kelamaan, hal ini tentu saja akan berakibat buruk pada mata dan sering membuat leher sakit. Untungnya, BenQ memiliki solusi untuk membuat konsumen nyaman dalam bekerja dan sekolah di rumah.

Solusi yang ditawarkan adalah dengan menggunakan BenQ Eye Care Monitor GW2780T. Monitor yang satu ini memang khusus dipasarkan oleh BenQ di Indonesia untuk mendukung konsumen yang akan selalu melihat monitor dalam bekerja dan belajar. Monitor yang satu ini memang bukan khusus diciptakan untuk gaming sehingga tidak memiliki refresh rate yang tinggi seperti Zowie.

BenQ GW2780T

BenQ Eye Care Monitor GW2780T sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Dimensi layar 27″
Rasio 16:9
Resolusi 1920×1080
Tipe panel IPS
Dimensi 463 x 612 x 183 mm
Berat total 6,5 KG
Port D-SUB / HDMI / Display Port 1.4 / audio jack‎‎‎ / audio in
Response Time 8 ms
Kontras 1000:1 (20M:1 Dynamic Contrast Ratio)

BenQ menyematkan teknologi Eye Care ke dalam monitor yang satu ini. Teknologi inilah yang membuat mata menjadi lebih nyaman. Selain itu, monitor ini juga tidak akan membuat penggunanya sakit leher dan tulang belakang akibat terlalu rendah atau tinggi saat ditaruh. Semua itu akan kita bahas pada segmen berikutnya.

Unboxing

Selain monitor dan kakinya, inilah yang bisa didapatkan pada paket penjualan dari BenQ Eye Care Monitor GW2780T.

BenQ GW2780T - Unboxing

Desain

Karena ditujukan untuk pemakaian serba guna, BenQ memberikan teknologi layar IPS pada GW2780T. Dengan menggunakan IPS yang memiliki resolusi Full HD atau 1920×1080, BenQ Eye Care Monitor GW2780T memiliki sudut pandang yang luas. Dengan begitu, menggunakan monitor ini secara bersamaan tentu saja tidak akan membuat para penggunanya merasa terganggu karena tidak kelihatan pada bagian ujungnya.

BenQ Eye Care Monitor GW2780T juga bisa diputar menjadi vertikal dan horizontal. Selain itu, monitor ini juga bisa dihadapkan ke kanan dan ke kiri, ke atas dan ke bawah agar dapat terlihat dengan nyaman oleh sang pengguna. Height Adjustable Monitor ini memang bisa diatur ketinggiannya sehingga pas dengan sudut pandang para penggunanya. Hal ini tentu saja membuat leher dan punggung menjadi tidak pegal.

BenQ GW2780T - Tombol

Monitor yang satu ini memiliki dukungan tiga interface monitor yang biasa digunakan pada saat ini. Di Bagian belakangnya bisa ditancapkan kabel D-SUB atau yang sering dikenal dengan VGA, HDMI 1.4, dan Display Port. Selain itu juga terdapat port audio out dan audio in. Hal ini tentu mengkonfirmasi bahwa BenQ Eye Care Monitor GW2780T juga bisa dihubungkan dengan Playstation 4 melalui HDMI.

Untuk mengaktifkan feature-feature dari BenQ Eye Care Monitor GW2780T, kita bisa menggunakan On-screen display menu. Pada bagian kiri bawah terdapat beberapa tombol yang bisa digunakan untuk melakukan navigasi pada OSD menu tersebut.

BenQ GW2780T - Ports

Pada bagian bawah monitor terdapat sebuah tonjolan kecil. Pada bagian ini, terdapat sensor cahaya yang dinamakan Brightness Intelligence Technology (BI Tech). Teknologi ini bakal mendeteksi tingkat cahaya pada ruangan sehingga bisa mengubah tampilan cahaya pada monitor secara otomatis. Hal ini berarti mata kita akan aman dari kerusakan akibat cahaya yang terlalu terang.

Monitor ini juga sudah dilengkapi dengan dua buah speaker. Jadi, pengguna tidak perlu lagi membeli sebuah speaker tambahan. Namun, suaranya memang tidak terlalu kencang jika digunakan pada ruang yang luas. Saat digunakan pada sebuah kamar, saya tidak menemukan masalah suara saat menonton video.

Teknologi Eye Care

BenQ Monitor GW2780T memiliki teknologi yang dinamakan Eye CareEye Care sendiri terdiri dari beberapa teknologi yang bakal membantu kesehatan mata serta tulang. Teknologi Eye Care sendiri terdiri dari beberapa feature yang di antaranya adalah seperti berikut ini.

BenQ FW2780T - Eye Care Menu

Flicker Free Protection

Mungkin Anda sering mendengar istilah flickeringFlicker pada monitor  merupakan cahaya yang berkedip yang dipancarkan. Namun, jika kedipan tersebut terlalu rendah, bisa jadi membuat mata lelah dan bahkan tidak jarang membuat mual. Walaupun kedipan tersebut kencang, mata kita juga tidak luput dari kelelahan jika melihat dalam jangka waktu yang lama.

BenQ memiliki solusi teknologi Flicker Free yang membantu menghilangkan penyebab utama yang membuat monitor menjadi flickering. Hal ini dapat mengurangi kelelahan mata dan iritasi secara efektif untuk kenyamanan penglihatan yang lebih baik. Hal tersebut tentu saja berujung pada peningkatan produktivitas saat WFH (Work From Home) dan SFH (School From Home).

Low Blue Light

Saat ini, teknologi untuk membuat mata menjadi nyaman saat membaca di malam hari hadir pada kebanyakan smartphone. Padahal, monitor yang digunakan pada komputer untuk pekerjaan sehari-hari juga butuh teknologi seperti ini. Oleh karena itu, BenQ juga menghadirkan teknologi serupa yang dinamakan Low Blue Light.

BenQ GW2780T - Light Sensor

Cahaya biru yang dipancarkan dari perangkat digital dapat menurunkan produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang terutama dikeluarkan oleh kelenjar pineal pada malam hari, dan telah lama dikaitkan dengan kontrol siklus tidur seseorang. BenQ GW2780T dengan teknologi Low Blue Light menyaring cahaya biru yang berbahaya tersebut sehingga dapat menjaga kesehatan mata para penggunanya. Siklus tidur juga akan semakin baik jika seseorang bekerja dengan menggunakan teknologi ini pada monitornya.

Color Weakness

BenQ juga memiliki sebuah teknologi yang dinamakan Color Weakness Mode. Teknologi ini dirancang untuk menawarkan penglihatan yang lebih mudah dengan meningkatkan nada warna dan mengatur filter warna berdasarkan interview face-to-face dengan penggunanyaBenQ menghadirkan filter merah dan hijau untuk defisiensi warna merah dan hijau. Dengan BenQ Color Weakness mode, pengguna dengan color weakness dapat membuat diagram, statistik dan gambar tanpa usaha berlebih dan menikmati nuansa warna yang dapat dibedakan dan tampilan berwarna yang lebih baik.

Brightness Intelligence

Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa secara otomatis, monitor yang satu ini akan mengatur tingkat kecerahan cahaya pada monitor. Perbedaan besar antara cahaya sekitar dan cahaya layar dapat menyebabkan ketegangan mata. Dalam lingkungan cerah, mata perlu bekerja lebih keras untuk menghindari pantulan yang menyilaukan. Dalam ruangan remang-remang, mata membutuhkan lebih banyak tenaga untuk bisa fokus pada layar yang sangat terang.

BenQ FW2780T - Brightness Intelligence Light Meter

Hasil dari ketegangan tersebut dapat membuat tingkat minus pada mata para pengguna monitor menjadi lebih tinggi dan bahkan sakit kepala yang menyebabkan mual. Di sinilah BI Tech mampu membantu para penggunanya dengan memakai sensor cahaya yang ada pada bagian bawah monitor. Jadi, pengguna tidak perlu lagi repot-repot untuk mengubah tingkat kecerahan secara manual.

Untuk perubahannya, Anda bisa melihat langsung perbedaan kontras dan kecerahannya pada gambar di bawah ini. Pada pengujian, saya menggunakan sebuah senter untuk memberikan cahaya pada light sensor-nya. Hal ini cukup membuat perbedaan BI Tech saat kondisi lingkungan di sekitarnya gelap dan saat terang seperti di bawah ini.

Height Adjustment Stand (HAS)

Anda pasti pernah bekerja menggunakan komputer, di mana kepala Anda harus sedikit menunduk atau menengadah untuk melihat monitor. Apa yang dihasilkan dari gerakan tersebut jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama? Pegal pada leher dan tulang belakang? Yup, sama! Saya juga sering merasakan pegal-pegal di leher dan punggung saat bekerja.

BenQ GW2780T - Engsel

Untungnya, BenQ menggunakan HAS di mana posisi monitor bisa diatur tanpa harus mengangkat monitornya. HAS ,emastikan sudut pandang terbaik untuk kenyamanan penggunanya dengan berbagai macam penyesuaian monitor – tilt, pivot & height adjustment. Hal ini dengan mudah dapat diatur oleh seluruh anggota keluarga sesuai dengan ketinggian untuk menghindari postur tubuh yang salah selama bekerja atau belajar dalam jangka waktu yang panjang.

Nyaman saat mengetik artikel

Dailysocial juga tidak luput dari kegiatan work from home di saat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, saya bekerja untuk menulis artikel dengan menggunakan sebuah laptop yang harus diatur posisinya agar lebih mudah untuk dilihat. Sayangnya, monitor laptop hanya memiliki dimensi 15 inci saja sehingga tidak terlalu nyaman untuk bekerja terlalu lama. Menggunakan monitor pun juga harus disesuaikan dengan tinggi meja yang saya gunakan.

Saat BenQ Eye Care Monitor GW2780T datang ke rumah saya, tentu saja buru-buru saya rakit. Akhirnya, setelah beberapa bulan saya bisa bekerja dengan posisi yang pas, di mana saat melihat monitor saya tidak harus sedikit menunduk. HAS yang dimiliki oleh GW2780T memang benar-benar membuat badan saya tegak lurus saat bekerja.

BenQ GW2780T - Vertikal

Bekerja di malam hari juga membuat saya cukup lelah saat melihat monitor. Hal ini tentu saja membuat saya cepat mengantuk. Saya juga mencoba BenQ Eye Care Monitor GW2780T pada malam hari untuk mengetahui apakah nyaman digunakan. Dan memang, saya tidak merasakan kelelahan pada mata saat bekerja hingga tengah malam.

Monitor yang satu ini secara otomatis melakukan penyesuaian cahaya saat keadaan di sekitar sudah redup. Jadi, saya tidak perlu melakukan penyesuaian manual saat saya gunakan pada siang dan malam hari serta saat digunakan oleh anak-anak saya pada saat sekolah di pagi hari. Saya juga tidak perlu lagi meminta anak-anak untuk menggunakan kaca mata anti UV karena memang BenQ Eye Care Monitor GW2780T nyaman saat digunakan.

Menggunakan monitor ini untuk melakukan editing gambar juga cukup menyenangkan. Selain itu, menonton video-video dengan resolusi full HD juga nyaman. Warna yang ditampilkan pada layarnya memang cukup cerah serta tidak pudar. Monitor ini juga cocok untuk dijadikan untuk keperluan hiburan.

Sayangnya, apa yang saya alami memang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Anda harus mencobanya sendiri dan merasakan kenyamanannya saat digunakan. Pengalaman yang saya rasakan sesuai dengan apa yang saya tulis pada artikel yang satu ini. Sebagai tambahan, artikel ini saya buat dengan menggunakan BenQ GW2780T.

Verdict

Saat melakukan kegiatan yang mengharuskan melihat monitor dalam jangka waktu lama, seperti bekerja dan belajar, tentu saja harus memperhatikan kesehatan mata dan badan. Jika monitornya memiliki refresh rate yang rendah, akan membuat mata lelah dan mual. Jika monitornya terlalu tinggi atau pendek dapat menyebabkan pegal pada leher dan punggung. Menggunakan BenQ GW2780T merupakan salah satu solusi yang mudah didapatkan.

Feature yang ditawarkan oleh BenQ GW2780T memang dibuat khusus untuk membantu kesehatan para penggunanya. Dengan Eye Care membuat mata para penggunanya menjadi tidak mudah lelah. Selain itu pegal pada leher dan punggung juga bisa dihindari dengan HAS yang mudah diatur posisinya. Teknologi ini belum tentu ada pada monitor lainnya di pasaran.

BenQ menjual monitor dengan teknologi Eye Care dengan dua tipe, yaitu GW2780T dengan 27 inci dan GW2480T dengan 24 inci. BenQ menjual GW2780T dengan harga 4 juta rupiah dan GW2480T dengan harga 3 juta rupiah. BenQ juga memberikan 3 tahun garansi service & spare part, serta 1 tahun untuk panel.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut bisa langsung dilihat di sini:

Informasi Produk: https://bit.ly/2Mcfovj

Link Pembelian Tokopedia: https://bit.ly/2ZBrmBZ

Link Pembelian Shopee: https://bit.ly/2NKR9oC

Rangkuman keunggulan monitor BenQ GW2780T

  • Layar nyaman untuk dipandang
  • Teknologi Eye Care yang benar-benar membuat mata tidak cepat lelah
  • Posisi monitor dapat diubah dengan mudah
  • Menu OSD yang mudah dimengerti
  • Sudah termasuk speaker
  • Sudah mendukung Display Port dan HDMI 1.4

Disclosure: Artikel ini didukung oleh BenQ. 

BenQ Umumkan SW271C, Monitor 4K 27 Inci Untuk Editing Foto dan Video Kelas Profesional

BenQ telah mengumumkan monitor 4K 27 inci terbarunya, bernama BenQ SW271C. Monitor ini merupakan penerus dari SW271 yang dirilis tahun 2017 dan generasi anyarnya ini menjanjikan akurasi warna tinggi, alat alur kerja, dan fitur yang lebih efisien.

BenQ SW271C mempertahankan resolusi 3840×2160 piksel yang sama seperti pendahulunya, tetapi panel yang digunakan mendukung HLG selain HDR10. Dukungan color space-nya lebih luas, termasuk sRGB 100%, AdobeRGB 99%, dan P3 90%.

adobe-rgb

Lebih lanjut, monitor ini mengusung teknologi AQCOLOR dari BenQ dan memiliki 16-bit 3D LUT dengan Delta E ≤ 2. Serta, telah mengantongi sertifikasi dari Pantone Validated, Calman Ready, Calman Verified, dan mendukung kalibrasi video dengan LightSpace Light Illusion. Monitor ini juga sudah dikalibrasi dari pabrikan dan laporan kalibarasi pabrik disertakan di dalam kotak penjualan.

Untuk memperlancar alur kerja, BenQ SW271C dilengkapi Hotkey Puck Gen 2 versi terbaru. Lewat tombol ini pengguna bisa beralih profil warna dan menyesuaikan pengaturan layar dengan mudah, termasuk akses cepat ke software Uniformity Technology dan Paper Color Sync.

Teknologi Uniformity tersebut memastikan keseragaman di seluruh tampilan dengan menyesuaikan ratusan sub-region di seluruh panel untuk kecerahan yang seimbang. Sementara, Paper Color Sync akan menghasilkan preview simulasi untuk berbagai pengaturan warna, printer, dan jenis kertas.

Lewat Hotkey Puck Gen 2, pengguna juga dapat mengaktifkan mode advanced black & white dan mode GamutDuo. Jadi, bisa melakukan preview foto berwarna dalam salah satu dari tiga preset black & white yang telah ditetapkan sebelum mengedit. Sementara, mode GamutDuo memungkinkan preview foto yang sama dalam dua color gamut secara berdampingan.

BenQ juga melengkapi SW271C dengan beberapa fitur baru untuk memenuhi kebutuhan para videografer profesional. Selain dukungan HDR10 dan HLG, layarnya juga dapat menampilkan konten video 24p, 25p, dan 30p pada frame rate native-nya.

Monitor ini juga kompatibel dengan SDI ke HDMI, sehingga videografer bisa mentransfer video uncompressed langsung ke monitor ini. Koneksi lain mencakup port USB-C yang mendukung power delivery 60W, dua port HDMI 2.0, DisplayPort 1.4, USB Type B (upstream) dan dua port USB 3.1 (downstream).

BenQ SW271C memiliki SD card reader dan dilengkapi kap pelindung yang dapat dilepas serta dapat digunakan dalam orientasi lanskap dan portrait. Mengenai harga, monitor BenQ SW271C dibanderol US$1.599 atau sekitar Rp22,8 jutaan.

Sumber: DPreview

BenQ PD3420Q Adalah Monitor 34 Inci Ultrawide 21:9 yang Dirancang Untuk Disainer

BenQ telah mengumumkan monitor ultrawide terbarunya, BenQ PD3420Q yang dirancang untuk disainer dan video/content editor. Monitor ini mengusung panel ‘panoramic frameless‘ berukuran 34 inci dengan resolusi WQHD 3440×1440 piksel dalam aspek rasio 21:9 yang menyuguhkan ekstra workspace 33%.

Layarnya memiliki sertifikasi VESA Display HDR 400, dengan teknologi low blue light, BenQ Flicker-free, dan anti-glare. Menggunakan panel IPS, dengan response time 5ms dan refresh rate 60Hz.

Untuk memberikan akurasi warna yang tinggi, BenQ PD3420Q dibekali teknologi BenQ AQCOLOR yang menyuguhkan 1,07 miliar warna dengan cakupan 99% sRGB, 98% DCI-P3, dan rata-rata Delta E ≤ 3. BenQ menjamin bahwa setiap panel telah dikalibrasi pabrik, memperoleh sertifikasi Pantone Validated, dan Calman Verified.

Monitor BenQ ini memiliki fitur partisi desktop dan picture-in-picture. Artinya Anda bisa bekerja layaknya menggunakan dua monitor, dengan partisi 16:9 dan 5:9 secara berdampingan yang memudahkan aktivitas multitasking.

Untuk konektivitas kabelnya, BenQ PD3420Q dilengkapi satu DisplayPort full-size, dua HDMI 2.0, USB 3.1 Hub (empat downstream dan satu upstream). Serta, satu port USB Type-C yang mendukung power delivery 65 watt.

Selain itu, juga terdapat BenQ Hotkey Puck Gen 2 hardware controller yang memungkinkan beralih beragam mode tampilan dengan mudah, seperti CAD/CAM, Animation, Darkroom, DualView, dan M-Book. Harga monitor ultrawide BenQ PD3420Q dibanderol US$900 atau sekitar Rp12,7 juta.

Sumber: Slashgear

BenQ GS2: Proyektor Android Portabel Mini untuk Belajar dan Hiburan Keluarga di Mana Saja

Sebuah proyektor tidak melulu harus digunakan saat melakukan presentasi. Saat ini, sebuah proyektor kerap dipakai untuk menonton film bak dalam sebuah bioskop dan juga untuk mengajar. Namun, kesulitannya adalah sebuah proyektor harus terhubung dengan sumber data dan juga harus dekat dengan sumber tenaga (baca: steker listrik). Memangnya tidak ada proyektor yang bisa dipasang di mana saja tanpa harus ribet mencari steker listrik?

Tidak sulit untuk menjawab pertanyaan tersebut . Saat ini, BenQ memiliki sebuah proyektor pintar yang memiliki tenaga baterai. Nama dari proyektor tersebut adalah BenQ GS2. Produk yang satu ini merupakan sebuah proyektor LED mini yang menggunakan sistem operasi Android dan memiliki baterai yang diklaim mampu bertahan hingga 3 jam.

BenQ GS2

Tidak seperti kebanyakan proyektor, BenQ GS2 ternyata memiliki dimensi yang cukup kecil. Hal tersebut membuatnya mudah untuk dibawa kemana-mana. Termasuk saat ingin menonton video atau belajar bersama sang buah hati. Hal tersebut bisa terlaksana karena sistem operasi Android saat ini memiliki ribuan aplikasi yang siap dipasang.

Untuk spesifikasi dari BenQ GS2 adalah sebagai berikut:

BenQ GS2
SoC Mediatek MStar MSD648
CPU 4 x Cortex A53 1,46 GHz
GPU ARM Mali T-720
RAM 2 GB
Penyimpanan internal 8 GB
Sistem Proyeksi DLP
Resolusi 1280×720 pixel
Kecerahan 500 ANSI Lumens
Rasio Kontras 100.000:1
Lampu Osram Q8A
Speaker 2 x 2 watt
Konsumsi Daya Max 65W, Normal 42 W, Eco 30 W
Dimensi 139 x 144 x 139 mm
Berat 1.6 kg
WiFi Dongle 802.11 ac

Hasil dari CPU-Z adalah sebagai berikut

Menggunakan chipset dari MStar yang merupakan bagian dari Mediatek membuat proyektor ini cukup bertenaga. Spesifikasi seperti ini juga kerap digunakan pada smart TV yang dipasarkan saat ini. Tentunya dengan menggunakan aplikasi yang ada untuk Android TV, proyektor ini akan bebas dari lag.

BenQ juga tidak lupa menyertakan dongle WiFi untuk terhubung dengan internet. Hal ini tentu saja menambah kenikmatan dalam menggunakan BenQ GS2 sebagai bioskop di mana saja. Tinggal melakukan instalasi layanan streaming video, pengguna bisa langsung menonton di layar yang lebar.

 

Koneksi internet juga dibutuhkan oleh mereka yang sedang melakukan sekolah di rumah dan bekerja di rumah pada saat pandemi seperti saat ini. Karena memiliki sistem operasi Android, membuat proyektor ini bisa ditancapkan sebuah webcam untuk melakukan konferensi web seperti dengan Zoom atau Google Meet.

Bagi para orang tua yang memiliki anak kecil juga bisa langsung terhubung dengan internet untuk langsung mengakses konten hiburan. Misalkan saja sang ibu sedang memasak, menggunakan BenQ GS2 untuk memberikan hiburan melalui aplikasi streaming video kepada anak-anaknya juga akan menyenangkan. Apalagi, pantulan sinar dari proyektor juga cukup aman terhadap mata anak-anak.

Unboxing

Saat membuka paket penjualan dari BenQ GS2, pengguna akan menemukan tas seperti ini.

BenQ GS2 - tas

Didalam tas tersebut, akan ditemukan barang seperti di bawah ini.

BenQ GS2 - Unboxing

Desain Proyektor Portabel BenQ GS2

Saya cukup terkesan dengan paket penjualan dari BenQ GS2. Pasalnya saat membuka paket penjualan tersebut, konsumen akan menemukan sebuah tas cantik yang berisikan proyektor portabel ini. Tasnya sendiri mirip dengan tas kamera yang memberikan perlindungan ekstra dari benturan dan debu.

Tidak seperti kebanyakan proyektor yang menggunakan bahan plastik polikarbonat, BenQ GS2 menggunakan bahan jenis karet. Dengan bahan seperti ini membuat BenQ GS2 tahan terhadap percikan air serta benturan. BenQ sendiri mengklaim bahwa proyektor ini tahan terhadap jatuh dari ketinggian 0,5 meter.

BenQ GS2 - Atas

Seperti biasa, sebuah proyektor pasti memiliki tombol kendali pada bagian atasnya. Desain yang dibuat oleh BenQ pada GS2 memang cukup berbeda dibandingkan dengan produk lainnya. Pada bagian atas tersebut akan ditemukan tombol arah, OK, back, home, menu, daya, serta tiga LED indikator baterai.

Pada bagian kanannya ditemukan sebuah penutup pada sisi atasnya. Dibalik penutup tersebut terdapat sebuah port USB khusus untuk WiFi dongle buatan BenQ dengan nama WDR02U, audio 3,5 mm, HDMI, tombol reset, USB-C/Display Port, dan USB 2.0. Semua port ini ditutup agar BenQ GS2 tahan terhadap percikan air.

BenQ GS2 - Kiri

Di bagian belakangnya terdapat lubang untuk keluar masuk udara serta lubang speaker. Uniknya setelah pemakaian berjam-jam, GS2 tidak menunjukkan gejala panas. Selain itu pada bagian bawahnya terdapat konektor untuk mengisi daya. Konektornya sendiri memiliki magnet sehingga sangat mudah untuk memasang dan mencabutnya.

Dongle BenQ yang datang bersama paket penjualannya, seperti yang sudah disebut di atas, bernama WDR02U. Perangkat USB ini berfungsi untuk memberikan akses WiFi kepada BenQ GS2. WDR02U memiliki teknologi WiFi 5 atau 802.11ac yang mendukung jaringan 2,4 Ghz dan 5 GHz. Selain itu, penggunaan sistem operasi Android juga membuat BenQ GS2 dengan WDR02U menjadi sebuah hotspot internet.

BenQ GS2 - Remote

Selain tombol pada bagian atasnya, BenQ GS2 juga datang dengan sebuah remote control. Desain dari remote ini cukup minimalis sehingga tidak terlalu banyak tombol yang ada pada bagian atasnya. Selain tombol yang ada pada bagian atas dari BenQ GS2, terdapat juga tombol fokus yang akan mempertajam gambar dari proyektor ini.

Bagi para pengguna perangkat dengan sistem operasi Android, sepertinya akan lebih mudah mengenali menu pada BenQ GS2. Hal tersebut dikarenakan homescreen dari BenQ GS2 tersedia dalam bentuk icon yang mirip dengan Android. BenQ GS2 memiliki basis sistem operasi Android Marshmallow dengan antar muka buatan BenQ sendiri.

Menonton di mana saja

Terus terang setelah langsung memegang BenQ GS2, saya langsung berpikiran untuk melakukan liburan. Hal tersebut karena sebenarnya saya ingin langsung mencoba menonton streaming video seperti Netflix pada alam terbuka. Sayang memang, masa pandemi seperti ini membuat saya harus berpikir dua kali untuk bepergian.

Untungnya, saya masih memiliki tembok yang cukup luas untuk mencoba BenQ GS2. Namun setelah melihat spesifikasi yang diberikan, ternyata proyektor ini berkarakteristik standard throw dengan rasio 1.3. Hal ini akan membuat projeksinya terlalu kecil saat jarak proyektor terlalu dekat. Dan saat berada pada jarak 3 meter, di situ lah saya merasa seperti memiliki sebuah layar 100 inci.

BenQ GS2 - charger

 

Setelah melakukan inisiasi pertama yang sangat cepat dan mudah, saya tiba para homescreen-nya. Namun, hal pertama yang saya lakukan adalah melakukan pemasangan dongle WDR02U sehingga bisa tersambung ke internet. Tentunya, hal ini akan membuat saya bisa melakukan download dan instal aplikasi tertentu.

BenQ GS2 tidak memiliki toko aplikasi Google Play. BenQ bekerja sama dengan toko aplikasi open source, Aptoide. Kerjasama Aptoide dengan BenQ menghadirkan toko aplikasi Aptoide TV di dalam GS2. Yap, hal ini membuat aplikasi yang cocok untuk dipasang pada sebuah smartTV bisa diinstalasikan pada BenQ GS2.

Sistem operasi Android yang terpasang pada BenQ GS2 tidak menggunakan Google Framework. Hal tersebut membuat beberapa aplikasi Android tidak dapat dipasang pada proyektor pintar ini. Contohnya saja saya tidak bisa melakukan instalasi Disney+ Hotstar pada GS2, namun tidak ada masalah berarti untuk memasang Netflix yang tidak membutuhkan service Google.

BenQ GS2 - projected

Saya juga memasang sebuah web browser, yaitu Firefox pada BenQ GS2. BenQ GS2 pun menjadi seperti sebuah komputer mini yang mampu menjelajah internet dengan mudah. Namun, saya sangat menyarankan pengguna untuk melakukan instalasi aplikasi BenQ Smart Control pada smartphone, karena melakukan navigasi pada BenQ GS2 akan terasa jauh lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan remote control.

Memasang Firefox memang memberikan sebuah kenyamanan tersendiri bagi saya saat WFH. Pada saat bekerja dan agar tidak terganggu, saya memasang Youtube agar anak-anak dapat menonton video dengan layar besar dan nyaman. Minuman yang ditaruh didekat proyektor ini pun juga tidak membuat saya khawatir karena akan ketumpahan dan rusak. Terakhir, pantulan cahaya dari proyektor ke tembok ini terasa nyaman di mata.

BenQ GS2 - Website

Jika tidak digunakan untuk melakukan proyeksi gambar, ternyata ada satu fitur unik yang ada pada BenQ GS2. Proyektor ini bisa digunakan untuk menjadi sebuah bluetooth speaker. Dengan dua speaker yang ada dibelakangnya, suara yang dikeluarkan juga cukup keras dan mampu terdengar dengan baik pada ruangan sekitar 3×4 meter.

Saya juga penasaran dengan baterai yang digunakan pada BenQ GS2 ini. BenQ menjanjikan bahwa baterainya dapat bertahan selama 3 jam. Saya belum mendapatkan informasi pengujian seperti apa yang dilakukan oleh BenQ pada GS2 ini. Namun, hasil pengujian yang saya dapatkan cukup berbeda.

BenQ GS2 - WiFi Dongle

Saat mencabut kabel charger-nya, BenQ GS2 langsung masuk pada mode battery. Hal ini membuat lampunya langsung masuk ke mode ekonomis. Setting inilah yang saya gunakan. Nyatanya, saya bisa menonton Netflix sepanjang 4 jam 55 menit sampai indikator baterai tinggal 10% menyala setiap kali saya matikan.

Pengujian saya lanjutkan dengan melakukan wireless casting dari smartphone ke BenQ GS2. Tidak ada masalah yang berarti pada saat melakukan pairing antara keduanya. Cukup dengan melakukan panduan yang ada pada homescreen, perangkat Android, iPhone, atau Windows yang digunakan bakal terpancar melalui BenQ GS2.

Melakukan pemasangan aplikasi seperti VLC atau Kodi membuat BenQ GS2 bisa memainkan file dengan codec terbaru yang ada saat ini. Saya bisa menonton semua file MKV dan MP4 h.264 yang saya taruh pada flash disk yang ditancapkan pada port USB dari proyektor pintar ini. Hal ini tentu saja menambah pilihan akses hiburan yang lebih baik lagi.

Satu hal menarik adalah pada saat menonton sebuah video, anak bungsu saya jalan ke depan proyektor dan menutupi pandangan. Ternyata, lampu proyektor ini mati dengan sendirinya. Hal tersebut ternyata fitur yang bernama Auto Blank
(Eye-Protection Sensor) bekerja.

Terakhir, BenQ GS2 juga bisa digunakan seperti sebuah komputer pribadi. Cukup dengan menancapkan USB Hub, saya bisa menggunakan mouse dan keyboard fisik pada BenQ GS2 ini. Sebagai catatan, artikel ini juga saya buat sebagian dengan menggunakan BenQ GS2 yang ditenagai dengan baterai.

Verdict

Perangkat visual untuk bekerja dan hiburan tidak melulu berbentuk sebuah monitor. Bagi mereka yang menginginkan sensasi yang berbeda dan nyaman tentu saja akan memilih perangkat selain TV dan monitor. BenQ menawarkan sebuah kenyamanan di mana konsumen bisa menonton dan bekerja tanpa harus terbentur oleh ruang. Solusi tersebut ada pada proyektor pintar BenQ GS2.

Banyak kenyamanan yang ditawarkan pada proyektor pintar BenQ GS2. Sistem operasi Android yang dipasang mampu dijadikan sebuah komputer mini dan sumber hiburan. Kemampuannya untuk dapat terkoneksi dengan internet membuat saya bisa mengakses ribuan film resmi melalui aplikasi streaming video. Dan yang pasti, pengguna bisa melakukan update OTA agar proyektor pintar ini memiliki fungsi lebih dan terhindar dari bug.

Baterai yang digunakan pada BenQ GS2 membuat semua orang bisa menonton dan bekerja di mana saja dengan layar yang sangat lebar. Dengan bobot yang ringan, tentu saja proyektor pintar ini mudah dibawa ke mana saja. Dimensinya yang kecil juga membuat proyektor portabel mini ini tidak repot saat dibawa-bawa.

Harga dari BenQ GS2 dipatok Rp. 12.900.000 di pasar Indonesia. Proyektor mini pintar ini sudah dilindungi dengan garansi resmi selama 3 tahun, yang meliputi 3 tahun full service ditambah 1 tahun atau 1000 jam untuj lampunya. Untuk ketersediaan barangnya, dapat di cek di BenQ Store Tokopedia. Dan untuk informasi lebih lanjut bisa langsung dilihat pada https://benqurl.biz/33TmLOF

Rangkuman keunggulan proyektor mini BenQ GS2

  • Sistem operasi Android
  • Daya tahan baterai yang cukup baik
  • Bisa dibawa dengan mudah dan nyaman ke mana saja
  • Dapat terkoneksi dengan internet
  • Proyeksi gambar yang cukup tajam dengan resolusi 1280×720
  • Bisa digunakan untuk bekerja dan melihat konten hiburan
  • Tahan benturan dan jatuh hingga 0,5 meter
  • Tahan terhadap air

Disclosure: Artikel ini didukung oleh BenQ.

[Review] BenQ EW800ST Smart Wireless Projector: Solusi Video Conference Portable di Era new normal

Presentasi dalam sebuah rapat atau pun acara lainnya memang sudah tidak bisa terlepas dari sebuah proyektor. Dengan menggunakan proyektor, dimensi yang bisa dicapai tentu saja bisa lebih besar dari sebuah monitor. Namun, seringkali pengguna proyektor harus terlebih dahulu menyambungkan kabel display seperti HDMI dari PC/laptop ke proyektor. Namun, era itu sepertinya bakal berubah dengan hadirnya BenQ EW800ST Smart Projector.

BenQ EW800ST - Proyektor

Membawa nama Smart Projector mengartikan bahwa perangkat yang satu ini sudah bisa digunakan secara mandiri. Hal tersebut dikarenakan BenQ menyematkan sistem operasi Android pada proyektor yang satu ini sehingga mampu membuka sebagian besar dokumen dan presentasi langsung tanpa menggunakan komputer, karena BenQ juga sudah menyematkan aplikasi WPS di dalamnya.

Spesifikasi dari BenQ EW800ST bisa dilihat di bawah ini:

BenQ EW800ST
Sistem Proyeksi DLP Single 0.65″
Resolusi 1280×800 pixel dengan rasio 16:10
Kecerahan 3.300 Lumens
Rasio Kontras 20.000:1
Daya Lampu 200 watt
Speaker 1 x 2 watt
Konsumsi Daya Max 320W, Normal 280 W, Eco 235 W
Dimensi 296 x 120 x 250 mm
Berat 2.6 kg
WiFi Dongle 802.11 ac

Dengan menggunakan Android, tentu saja sebuah SoC sudah tertanam pada perangkat yang satu ini. Berikut adalah hasil penelusuran dengan menggunakan CPU-Z

Menggunakan empat inti prosesor Cortex A53 berkecepatan 1,46 GHz memang sudah sangat mumpuni untuk melakukan proyeksi gambar pada proyektor ini. Bahkan spesifikasi yang sama kerap digunakan untuk sebuah smart TV dengan resolusi sampai 4K. Hal ini tentu saja menjaga agar kinerjanya tidak bakal membuat lag pada saat digunakan.

Proyektor yang satu ini juga memiliki kemampuan untuk terkoneksi langsung dengan internet. Pada paket penjualannya, BenQ juga menyertakan sebuah WiFi dongle yang berfungsi untuk melakukan koneksi ke internet. Jadi, mencari informasi yang tidak ada pada sebuah presentasi dari internet pun menjadi lebih mudah. Semua itu tentu saja dikendalkan dengan sebuah remote yang memiliki desain ergonomis.

Menggunakan Android dan dongle internet membuat BenQ EW800ST memiliki fungsi yang lebih dibandingkan proyektor lain di pasaran. Salah satunya adalah kemampuan untuk melakukan video conferencing. Apalagi dalam masa pandemi COVID-19 seperti ini, para pelaku bisnis selalu menggunakan fasilitas video conferencing atau conference call. Dengan menggunakan dimensi layar yang sangat lebar seperti dengan proyektor, tentu saja rapat jarak jauh bisa menjadi lebih nyaman. Baik meeting harian dalam waktu pendek atau meeting dengan presentasi yang membutuhkan waktu lebih lama.

Desain Proyektor Pintar BenQ EW800ST

Saat pertama kali proyektor ini dikeluarkan, saya merasakan bahwa build-nya terasa kokoh. Plastik polikarbonat yang menyelimuti proyektor ini terasa sangat tebal dan tidak kopong. Tidak sedikit proyektor yang ada di pasaran memilki body yang cukup tipis, lho.

Seperti kebanyakan desain dari sebuah proyektor, BenQ menempatkan beberapa tombol pada bagian atasnya. Tombol-tombol yang ada meliputi daya, back, home, menu, source, Eco Blank (untuk mematikan lampu sorotnya saat sedang tidak digunakan sementara), dan tombol empat arah beserta tombol OK. Semua tombol sangat empuk saat ditekan, sehingga bernavigasi pada proyektor ini cukup nyaman tanpa remote-nya.

BenQ EW800ST - Tombol Atas

Pada bagian atas sebelah kiri di atas lampunya, terdapat sebuah handle yang berfungsi untuk mengatur fokus. Namun yang terjadi adalah saya tidak perlu lagi mengatur handle tersebut karena sudah selalu fokus gambarnya. Untuk menaikkan dan menurunkan posisi gambarnya, gunakan saja kaki-kaki yang berada di bawahnya yang dapat diatur tingkat ketinggiannya.

Pada bagian belakangnya, terdapat beberapa port yang bisa digunakan untuk tersambung dengan BenQ EW800ST. Terdapat port RS 232 atau serial, audio in, audio out, PC D-SUB, D-SUB Monitor Out, HDMI, LAN, Mini USB, dan dua USB 2.0. Oleh karena menggunakan sistem operasi Android, pengguna juga bisa langsung menancapkan USB flash drive, dongle WiFi, dan bahkan webcam ke salah satu port USB untuk langsung menjalankan tanpa PC.

BenQ EW800ST - Extension

Proyektor pintar ini juga datang dengan sebuah USB dongleDongle yang satu ini berfungsi untuk menangkap sinyal WiFi yang ada. Uniknya, dongle ini membuat BenQ EW800ST mampu menangkap sinyal 2,4 GHz dan 5 GHz yang ada. Hal ini juga akan membuat BenQ EW800ST menjadi lebih lancar saat menggunakan fitur wireless casting karena menggunakan sinyal WiFi 5 GHz. BenQ EW800ST juga memiliki kemampuan untuk membuat hotspot yang bisa membagi internet ke

Remote Control bawaan dari BenQ EW800ST memiliki banyak tombol yang memiliki lambang yang sangat informatif. Yang unik adalah remote ini bisa berfungsi sebagai sebuah mouse saat ingin melakukan browsing internet. Pengguna juga bisa langsung menutup semua aplikasi yang berjalan dengan menekan tombol bergambar roket.

BenQ EW800ST - Remote

BenQ EW800ST menggunakan sistem operasi Android 6.0 Marshmallow. Homescreen yang ada juga sangat mudah dipahami walau oleh orang awam sekalipun. Selain itu, firmware dari BenQ EW800ST juga bisa langsung di-upgrade langsung melalui pilihan yang ada di menunya.

Berbicara mengenai menunya, BenQ menggunakan icon dan tidak seperti kebanyakan proyektor buatan mereka pada umumnya. Hal ini tentu saja membuatnya sangat mudah dan nyaman saat digunakan. Beberapa fungsi dari menu ini juga bisa langsung diakses dari tombol yang ada pada remote-nya.

Menggunakan seperti sebuah Smart TV

Saat pertama kali membuka paket penjualan dari proyektor ini, saya cukup terkejut karena langsung menemukan sebuah kotak bertuliskan wireless dongle. Baru kali ini saya menemukan sebuah proyektor yang membutuhkan dongle. Tanpa berpikir apa pun, saya pun meneruskan untuk membuka kemasan proyektornya. Tidak ada sesuatu yang spesial saat pertama kali melihat bentuk dari proyektornya.

Saat pertama kali menyalakan proyektornya, saya langsung dihadapkan dengan pertanyaan untuk posisi yang digunakan. Ada empat buah posisi yang pas untuk menempatkan proyektor ini. Namun karena proyektor ini memiliki model tembakan short throw, maka penggunaannya pun tidak boleh jauh dari media yang digunakan untuk menjadi layarnya, seperti tembok. Satu hal lain yang saya suka adalah suara kipas yang tidak terlalu berisik.

BenQ EW800ST - Dongle

Setelah itu, proyektor ini meminta saya untuk menancapkan wireless dongle-nya. Ternyata benar, dongle ini bertugas untuk menerima sinyal WiFi. Setelah dipasang, BenQ EW800ST pun dapat mendeteksi semua sinyal WiFi di rumah saya. Hal tersebut adalah pada kanal 2,4 GHz dan 5 GHz yang saya pasang dengan mode 802.11 ac.

Saya pun masuk ke dalam homescreen dari BenQ EW800ST. Hal pertama yang langsung saya ingin coba adalah melakukan proyeksi dari laptop saya ke EW800ST, karena memang kursor ditempatkan langsung pada icon tersebut. Namun ada satu hal yang saya cukup menarik sehingga saya mengurungkan niat untuk mencolok kabel HDMI yang ada. Proyektor ini mendukung wireless casting dari perangkat mobile seperti laptop dan smartphone.

Saya pun mencoba melakukan casting dari smartphone ke BenQ EW800ST. Karena terhubung pada satu SSID yang sama, koneksi wireless display yang ada bisa dengan cepat dilakukan. Dan karena terhubung pada kanal 5 GHz dari router saya, koneksinya pun sangat lancar tanpa masalah.

BenQ EW800ST - Apps

Hal ini mensimulasikan satu hal. Pada saat di sebuah rapat, biasanya ada beberapa orang yang membutuhkan akses untuk mempresentasikan file atau gambar yang ada. Hal ini membuat mereka tidak lagi harus repot mencabut pasang kabel dari satu laptop ke laptop lainnya. Cukup dengan melakukan koneksi nirkabel pada smartphone Android, iPhone, dan bahkan laptop Windows saja. Panduannya sendiri juga sudah tersedia pada layar yang ada.

Setelah itu, saya pun mencoba icon yang bernama Recommended Function. Hal tersebut ternyata langsung memasukkan saya ke sebuah file manager dengan struktur khas Android. Hal ini tentu saja memudahkan pengguna yang sudah memiliki sebuah smartphone atau tablet Android.

Icon selanjutnya, yang sebenarnya adalah yang pertama, adalah Recently Used, yaitu daftar aplikasi dan file yang sebelumnya sudah digunakan. Hal ini mirip dengan Recent Apps yang ada pada sebuah smartphone Android.

Pada bagian bawah dari homescreen tersebut terdapat tiga icon kecil, di mana yang sebelah kiri merupakan tombol untuk memilih sumber data yang ingin ditampilkan. Tombol yang tengah akan memperlihatkan aplikasi yang sudah terinstal pada BenQ EW800ST. Icon berikutnya adalah untuk masuk ke dalam menu setting.

BenQ EW800ST tidak memiliki Google Play Store. Mereka pun menyediakan beberapa aplikasi yang bisa langsung di-download melalui aplikasi BenQ Suggests, yang salah satunya adalah browser Firefox. Saya pun melakukan pemasangan aplikasi Firefox secara langsung untuk mengetahui sebaik apa melakukan browsing pada EW800ST.

BenQ EW800ST - Firefox on Projector

Ternyata, cukup sulit dalam melakukan browsing pada perangkat yang satu ini. Kesulitan yang dialami karena harus menggunakan remote dalam melakukan browsing. Namun, karena saya menggunakan smartphone Android, Saya langsung memasang aplikasi BenQ Smart Connect yang bisa membuat perangkat lain untuk menjadi remote-nya. Bahkan aplikasi ini bisa mensimulasikan sebuah mouse dan keyboard dengan terkoneksi ke WiFi dengan SSID yang sama.

Dengan menggunakan aplikasi tersebut, melakukan browsing malah menjadi menyenangkan. Saya bahkan bisa menonton Youtube dengan mudah dan nyaman melalui browser Firefox. Namun sayang memang, pada BenQ EW800ST tidak ada Google Play Store, jadi saya harus melakukan download APK dan melakukan sideloading. Ingat, carilah aplikasi yang masih mendukung Android Marshmallow.

Menggunakan BenQ EW800ST untuk melakukan presentasi juga memberikan gambar yang tajam. Saya pun mencoba membuka file presentasi yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Powerpoint. WPS yang sudah terpasang langsung pun dapat membaca dengan baik. Namun, saya sangat menyarankan untuk melakukan update ada aplikasi WPS.

BenQ EW800ST - Atas

Untuk melakukan video conferencing, BenQ bekerja sama dengan TeamViewer. TeamViewer sendiri memiliki aplikasi bernama Blizz yang khusus untuk melakukan tatap muka jarak jauh tersebut. Penggunaannya sangat mudah, pengguna tinggal memasukkan meeting code yang dimiliki oleh salah satu peserta dan konferensi melalui video pun langsung terjadi.

Sistem yang ada pada BenQ EW800ST sudah mendukung kamera webcam. Tinggal tancapkan saja sambungan USB ke bagian belakang EW800ST, maka sistem akan langsung mengenali kamera tersebut. Kamera yang bakal dikenali bukan hanya yang buatan BenQ saja, namun EW800ST sudah mendukung kamera pada umumnya.

BenQ EW800ST - Video Conference

Secara default BenQ EW800ST sudah terpasang pada profile gambar untuk presentasi. Pengguna juga bisa melakukan seting jika warnanya tidak sesuai. BenQ EW800ST juga memiliki seting lampu dari paling terang hingga paling ekonomis. Jika seting lampu SmartEco yang dipilih, maka umur lampu pancarnya bisa bertahan hingga 15.000 jam.

Suara yang dikeluarkan oleh proyektor ini memang terdengar tidak terlalu besar. Namun, jika ruang rapat hanya berukuran sekitar 4 meter persegi, seharusnya semua orang masih bisa mendengarnya. Menggunakan speaker tambahan juga bisa dilakukan jika ingin mendengarkan suara yang lebih besar.

Verdict

Saat ini, sebuah perangkat yang digunakan untuk melakukan presentasi memang tidak hanya harus pintar, namun juga harus ringkas. Dengan hanya menggunakan sebuah perangkat proyektor saja, kegiatan presentasi tidak lagi harus repot dengan mencabut pasang kabel. Hal ini pula yang ditawarkan BenQ pada Smart Projector EW800ST.

Kenyamanan yang ditawarkan oleh BenQ EW800ST meliputi kapabilitas koneksi nirkabel di mana tampilan pengguna bisa langsung terakses melalui WiFi, baik dari sebuah smartphone mau pun laptop. Aplikasi bisnis pun juga bisa langsung dipasang pada BenQ EW800ST karena sistem operasi Android yang dimilikinya. Proyektor ini juga bisa selalu ter-update karena kemampuannya untuk memperbarui firmware secara over the air (OTA) dengan terkoneksi ke internet.

Tampilan yang dihasilkan oleh BenQ EW800ST memang terlihat tajam. Hal ini tentu berkat resolusi WXGA 1280×800 yang dimilikinya serta tingkat kecerahan hingga 3300 lumens. Teks-teks yang cukup kecil masih bisa dibaca dengan cukup baik. Untuk gambar, warnanya pun juga terlihat akurat dengan mode sRGB.

Harga dari BenQ EW800ST adalah Rp. 20.000.000. Proyektor pintar BenQ EW800ST ini juga memiliki garansi 3 tahun Full Service ditambah 1 tahun atau 1000 jam untuk lampunya. Perangkat ini bisa didapatkan langsung di toko resmi BenQ atau melalui e-commerce seperti Lazada, Tokopedia, dan Bhinneka. Anda juga bisa mempelajari produk ini lewat tautan berikut ini.

Rangkuman keunggulan proyektor pintar BenQ EW800ST

  • Sistem operasi Android
  • Gambar tajam dengan resolusi 1280×800
  • Pengoperasian yang mudah bahkan untuk orang awam
  • Bisa melakukan instalasi aplikasi bisnis dan office
  • Dapat terkoneksi ke internet
  • Tampilan nirkabel dari smartphone dan laptop
  • Firmware bisa diperbarui secara mandiri
  • Mampu melakukan Video Conferencing

Disclosure: Artikel ini didukung oleh BenQ.

 

Proyektor Portable BenQ GS2 Telah Tersedia di Indonesia

Bertahun-tahun berkiprah di bidang proyektor, penawaran BenQ tentu sudah merambah banyak kategori. Namun salah satu yang paling menarik, terutama untuk kalangan konsumen secara umum, adalah kategori proyektor portable. Di segmen ini, BenQ punya model baru yang cukup memikat, yaitu BenQ GS2.

Mini, wireless, portable, tiga kata ini sejatinya sudah bisa menggambarkan nilai jual GS2. Desainnya tergolong unik, menyerupai kubus dengan angle yang mudah disesuaikan, membuatnya ideal ditempatkan di mana saja pengguna perlu memproyeksikan sesuatu.

Secara teknis, BenQ GS2 mampu memproyeksikan dengan ukuran terbesar 100 inci. Resolusinya tercatat di angka 720p, sedangkan tingkat kecerahan maksimumnya berada di kisaran 500 nit, dan bisa diatur secara otomatis berdasarkan kondisi pencahayaan di sekitar. Perangkat turut dibekali sepasang speaker dengan output masing-masing 2 W, dan baterainya diyakini bisa bertahan sampai tiga jam pemakaian dalam satu kali charge.

Wi-Fi, Bluetooth, semuanya lengkap, yang berarti streaming video dari smartphone atau laptop bisa dilakukan tanpa kabel. Kalaupun memerlukan kabel, semisal untuk menyambungkan game console seperti PS4 atau Nintendo Switch, GS2 mengemas port HDMI dan USB-C yang siap dipekerjakan kapan saja.

Sebagai produk yang ditujukan untuk menunjang kebutuhan hiburan keluarga, GS2 telah dirancang supaya ramah terhadap anak-anak. Hal itu diwujudkan lewat fitur-fitur pintar macam Eye-Protection Sensor maupun Parental Timer.

Sesuai namanya, Eye-Protection Sensor memungkinkan perangkat untuk mematikan sendiri lampunya ketika anak-anak berdiri di depannya. Parental Timer di sisi lain memudahkan orang tua untuk membatasi waktu penggunaan. Lebih lanjut, BenQ juga telah mendesain bodi GS2 agar tahan air dengan sertifikasi IPX2, serta drop-proof dari ketinggian 0,5 meter. Semuanya esensial untuk perangkat yang harus rutin berhadapan dengan anak-anak.

“Kami percaya proyektor mini BenQ GS2 dengan wireless dapat meningkatkan pengalaman tetap di rumah menjadi lebih menyenangkan dan lebih sehat untuk menikmati hiburan dan bahkan kegiatan belajar di rumah,” terang Andryanto C. Wijaya selaku Managing Director BenQ indonesia pada siaran persnya.

Di Indonesia, BenQ GS2 saat ini sudah dipasarkan seharga Rp 12.900.000.

[Review] BenQ Zowie XL2746s: Monitor Gaming 240 Hz DyAC+ untuk Para Pegiat Esports

Sepertinya kata esports sudah tidak lagi asing di telinga para konsumen di Indonesia. Hal ini dikarenakan esports sudah mulai diakui di mana-mana, khususnya di Indonesia. Oleh karena itu, banyak orang pun mulai membeli kebutuhan untuk olahraga elektronik ini. Salah satunya adalah kebutuhan monitor gaming.

Salah satu vendor yang memiliki monitor gaming yang khusus ditujukan untuk para pegiat esports adalah BenQ. BenQ memiliki lini Zowie yang mereka akuisisi pada tahun 2015 yang lalu. Hal inilah yang membuat BenQ berfokus untuk bersaing pada pasar gaming.

BenQ Zowie XL2746S

BenQ saat ini memiliki monitor yang memiliki nama Zowie XL2746S. Monitor ini merupakan versi dengan dimensi yang lebih besar dari Zowie XL2546 yang pernah saya uji. Namun BenQ meningkatkan teknologi akurasinya menjadi DyAC+ pada monitor yang satu ini.

BenQ Zowie XL2746S sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Dimensi layar 27″
Rasio 16:9
Resolusi 1920×1080
Tipe panel TN
Dimensi 632.5 x 558.8 x 225 mm
Berat total 8.7 KG
Port DVI- DL, HDMI x2, DP1.2, headphone jack, microphone jack‎‎‎, USB 3
Response Time 0.5 ms
Kontras 1000:1 (12M:1 Dynamic Contrast Ratio)

Unboxing

Sekarang mari kita lihat perlengkapan apa saja yang ditawarkan oleh BenQ Zowie XL2746S

BenQ Zowie XL2746S - Unboxing

Desain

Jika pada XL2546 BenQ menggunakan layar dengan jenis TN (Twisted Nematic) yang memiliki response time 1 ms, maka berbeda dengan XL2746s. Monitor ini menawarkan respons time yang lebih cepat, yaitu 0.5 ms. Selain itu, Zowie XL2746S juga menawarkan refresh rate yang tinggi pula dengan 240 Hz. 240 Hz sendiri hanya dapat dicapai dengan menggunakan kabel Display Port.

BenQ Zowie XL2746S - Ports

Oleh karena dibuat untuk para pegiat esports, monitor ini pun dapat digunakan selain untuk bermain. Zowie XL2746s memiliki kemampuan untuk dipakai secara horizontal maupun vertikal. Biasanya, online streaming juga sering kali membutuhkan sebuah monitor dengan orientasi portrait untuk membaca stream chat. Dan para editor video juga kerap memutar layar karena banyaknya layer sequence sebuah video.

Pada bagian bawahnya, Zowie XL2746s memiliki dua port HDMI, sebuah Display Port, DVI, audio jack 3.5mm, microphone, dan dua USB 3.0. Monitor ini juga dilengkapi dengan S-Switch yang dibuat untuk mempermudah navigasi seting monitor. Pada S-Switch juga tersedia tiga buah profile agar pengguna lebih mudah berpindah-pindah mode.

BenQ Zowie XL2746S - USB Ports

BenQ juga menyediakan Shield pada monitor yang satu ini. Fungsi dari shield ini selain untuk lebih fokus, juga cukup menghalangi orang lain untuk “menyontek” gerak-gerik Anda.

DyAC vs DyAC+

BenQ saat ini mengedepankan teknologi yang mereka miliki dengan nama Dynamic Accuracy. Teknologi ini sendiri mengurangi bayangan yang terjadi pada saat ada pergerakan di layar. Dengan menggunakan teknologi ini, pergerakan benda yang ada di layar akan menjadi lebih tajam.

Ternyata, BenQ sendiri sepertinya belum puas dengan hasil dari DyAC. Saat ini, mereka telah mengimplementasikan DyAC+ pada XL2746S. DyAC+ ini sendiri memiliki kecepatan yang lebih baik dari DyAC. Hal ini dapat dicapai berkat panel baru yang BenQ pasang pada XL2746S.

BenQ Zowie XL2746S - Menu Detail

DyAC dan DyAC+ sendiri memang sulit untuk dibicarakan. Fitur yang satu ini memang harus dirasakan sendiri oleh para penggunanya. Yang paling terasa adalah menggunakan fasilitas ini langsung pada game-game FPS, seperti CS:GO.

Pada saat fitur ini dimatikan, pengguna yang memakai kartu grafis AMD Radeon dapat menyalakan pilihan AMD Freesync. AMD Freesync sendiri akan membebaskan game-game yang mendukung dari tearing atau gambar terputus-putus. Sayangnya, saya belum mencoba apakah XL2746S bisa menggunakan G-Sync atau tidak.

Black eQualizer

Fitur yang satu ini juga hadir pada monitor BenQ Zowie XL2746S. Bagi para pemain game-game first person shooter tentu saja merasakan saat masuk ke dalam terowongan atau tempat-tempat gelap. Tidak jarang kita ditembak oleh para camper karena tidak terlihat. Tentu saja, hal tersebut merugikan kita saat bermain.

Fasilitas Black eQualizer pada BenQ Zowie XL2746S akan membuat bagian gelap menjadi lebih terang. Hal ini tidak berarti bahwa bagian yang terang akan menjadi lebih putih lagi. Bisa dibilang, fasilitas ini mirip dengan menaikkan nilai shadow pada saat melakukan editing gambar.

Pengalaman Bermain: Auto Tambah Jago?

Hal apa lagi yang paling menyenangkan pada saat masa PSBB seperti ini? Tentu saja bermain game. Kebetulan, saya merupakan salah satu penggemar game CS:GO yang sudah lama tidak bermain. Tentu saja, saat menguji monitor ini, saya harus melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak terlihat terlalu “cupu”.

BenQ Zowie XL2746S - Auf Extra

Saya pun langsung menyalakan Black eQualizer dan juga melakukan setting DyAC+ menjadi premium. Namun yang terjadi ternyata saya tidak perlu melakukan pemanasan. Dengan DyAC+, saya dengan mudahnya melihat pergerakan musuh. Entah memang ini fungsi dari DyAC+ atau memang sugesti saya, sepertinya game CS:GO dapat dimainkan dengan lebih mudah.

Saya pun mencoba mematikan DyAC+ dan meneruskan permainan. Ternyata, menembak musuh dalam game yang satu ini memang tidak senyaman pada saat DyAC+ menyala. Bagi yang pernah melihat pergerakan dari DyAC+, tentu saja akan merasakan perbedaan yang cukup jauh. Pada saat DyAC+ dinyalakan, titik tembakan terasa lebih mudah dibidik.

Pada CS:GO, Black eQualizer sangat membantu pada saat ada di tempat gelap. Saya bermain pada map Inferno dan sedang melewati bangunan appartment. Saya pun tidak perlu bersusah payah melihat musuh yang sedang camping dan bisa langsung membalas serangan. Fungsi ini juga sangat berguna pada saat bermain map Dust II yang banyak masuk ke dalam ruangan.

BenQ Zowie XL2746S - S-Switch

Saya pun juga mencoba menggunakan Shield yang dipasangkan pada bagian kanan dan kiri. Saya juga terbiasa bermain CS:GO dengan menggunakan rasio layar 4:3. Hal ini tentu saja digunakan agar dapat bermain lebih fokus dan perhatiannya tidak terlalu teralihkan seperti menggunakan 16:9. Ternyata, penggunaan Shield lagi-lagi harus dirasakan sendiri karena memang cukup membantu fokus saat bermain.

Sayangnya, semua itu harus dicoba sendiri dan memang sulit diceritakan dengan kata-kata. Hal tersebut lah yang saya rasakan pada saat menguji monitor yang satu ini.

Verdict

Begitu banyak monitor gaming yang dijual di pasar Indonesia. Tentunya, hal tersebut membuat daftar pilihan dalam membeli sebuah monitor gaming menjadi lebih panjang. Akan tetapi, satu hal yang harus dipikirkan dalam membeli perangkat yang satu ini, yaitu feature. Dan feature yang tidak dimiliki oleh kebanyakan monitor adalah DyAC+ dan Black eQualizer dari BenQ pada Zowie XL2746S.

Feature yang dibutuhkan oleh para pegiat esports juga sudah dipenuhi pada BenQ Zowie XL2746S ini. Hal tersebut seperti DyAC+, Black eQualizer, S-Switch, Shield, serta kemampuan untuk menggunakan layar secara vertikal. Hal ini tentu saja membuat para pegiat esports dapat bermain dengan lancar serta nyaman.

Bicara mengenai kelengkapan port, BenQ Zowie XL2746S pun bisa dikatakan sebagai sebuah monitor yang lengkap. Menu yang dimilikinya juga sangat mudah untuk dioperasikan. Terlebih lagi dengan menggunakan S-Switch, membuat pengoperasiannya menjadi lebih mudah lagi.

BenQ menjual monitor ini dengan harga Rp. 12.000.000. Harga ini memang terlihat mahal untuk beberapa kalangan. Namun, dengan segala feature yang memudahkan penggunanya dalam bermain, apalagi para profesional, membuat harga tersebut cukup pantas.

Sparks

  • DyAC+ untuk akurasi lebih baik
  • Black eQualizer untuk meningkatkan bagian gelap
  • Konektivitas yang lengkap
  • Refresh rate 240 Hz
  • Mendukung AMD FreeSync
  • Posisi dapat diatur apakah menginginkan vertikal atau horizontal
  • Respons Time 0.5 ms

Slacks

  • Harga jualnya cukup tinggi, yaitu Rp. 12.000.000
  • Colokan listrik bukan standar Indonesia

Disclosure: Artikel ini didukung oleh BenQ. 

Smart Projector dan DuoBoard Akhirnya Dibawa BenQ ke Indonesia

Salah satu pemain besar proyektor dan monitor di Indonesia, BenQ, kembali meluncurkan produk terbaru mereka. Kali ini, pangsa pasar yang disasar adalah untuk kalangan bisnis. Dua perangkat yang mereka perkenalkan di Indonesia diluncurkan pada tanggal 20 November 2019 yang bertempat di Ballroom hotel Pullman Central Park Jakarta.

BenQ Launch

Smart Projector: Tanpa PC!

Yang pertama diperkenalkan adalah BenQ Smart Projector. Smart Projector baru dari BenQ memiliki model throw standar EH600, EW600 dan EX600 masing-masing dengan resolusi Full HD, WXGA hingga XGA, model throw pendek (short throw) EX800ST dan EW800ST. Semua proyektor yang ada tidak perlu lagi untuk memasangkan driver dan langsung bisa dipakai.

BenQ Auf

Hal lain yang diunggulkan pada proyektor pintar ini adalah aplikasi manajemen tanpa repot untuk mengelola seluruh proyektor yang dimiliki BenQ dan Interactive Flat Panel-nya , seperti Account Management System (AMS), Device Management Solution (DMS), dan X-Sign Broadcast, yang dapat mengirimkan pesan instan ke layar proyeksi.

Saat mencobanya, ternyata proyektor ini bisa langsung terhubung dengan keyboard dan mouse melalui koneksi bluetooth. Proyektor EW600 yang saya coba juga mampu melakukan instalasi APK (aplikasi untuk Android) dengan mudah. Pada saat mencoba, aplikasi office WPS sudah tersedia dan bisa langsung melakukan editing dokumen. Selain itu, ternyata proyektor ini juga bisa dijadikan WiFi extender.

BenQ EW600

BenQ menjual proyektor pintar ini mulai dari harga Rp.15.000.000

DuoBoard Interactive Panel

Yang kedua diluncurkan pada tanggal tersebut adalah Panel Interaktif DuoBoard. Panel interaktif dengan nomor model CP6501K ini memiliki layar 65 inci dengan resolusi 4K. BenQ pun juga menanamkan beberapa fitur unik ke dalam panel tersebut.

BenQ DuoBoard

Pada panel ini terdapat fungsi Duo Windows untuk memfasilitasi multitasking yang efisien dengan memungkinkan pengguna untuk membuka dua aplikasi secara bersamaan. Selain itu, ada juga fungsi Duo OS menghadirkan kompatibilitas lintas platform untuk kemudahan beralih antara sistem operasi Android, iOS, macOS, dan Windows OS demi kolaborasi lebih lanjut.

Cukup dengan menggabungkan dua panel berdampingan, fungsi Duo Boards akan memperluas fungsinya karena salah satu dari layar dapat digunakan sebagai papan tulis, yaitu dengan aplikasi EZWrite. Dengan menggunakan stylus bawaan, menulis dilayar seperti layaknya menulis pada whiteboard. Selain itu, DuoBoard juga bisa melakukan panggilan video dengan resolusi 1080p dan memiliki beberapa microphone agar suaranya lebih jelas.

DuoBoard ini juga mampu membuat tulisan tangan menjadi tulisaan digital. Saat saya mencobanya, memang cukup akurat selama tulisannya bukan tulisan sambung. Terakhir, layar yang digunakan pada panel interaktif ini memiliki lapisan anti kuman sehingga membuatnya menjadi lebih aman untuk digunakan.