Teradata Memperkenalkan Jasa Konsultasi Think Big untuk Pasar Indonesia

Selasa (16/8) kemarin Teradata Indonesia secara resmi memperkenalkan jasa konsultasi Think Big untuk pasar Indonesia. Produk ini dirancang untuk memberikan konsultasi analisis dalam pengelolaan data open source yang berada pada data lake untuk mengelola hal-hal terkait Hadoop yang meliputi Big Data Strategy, Data Engineering, Analytics and Data Science, dan Managed Service and Training. Tujuannya yaitu sebagai solusi akan kurangnya jumlah ahli untuk menganalisis data yang bisa membantu perusahaan membangun dan mengelola wawasan baru dalam arsitektur teknologi terkini.

Principal Data Scientist and International Practice Lead Think Big Martin Oberhuber mengatakan, “Hadoop dan proyek-proyek open source […] telah menempati posisi sebagai aset teknologi terbaik tanpa melihat besar dan lokasi organisasi yang menggunakannya. Kami berkomitmen merealisasikan pilihan-pilihan terbaik dari teknologi open source terkini untuk melengkapi dasar-dasar yang sudah ada. Keberadaan para ahli data science, ilmuwan, dan konsultan terpercaya yang kami miliki akan membantu memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif serta menghasilkan ekstrasi data sesegera mungkin.”

Layanan yang coba ditawarkan oleh Think Big dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara menyeluruh berdasarkan portfolio pilihan yang di dalamnya termasuk sebuah kombinasi teknologi open source atau produk perangkat lunak komersil. Beberapa di antaranya adalah Big Data Strategy, Data Engineering, Analytics and Data Science, dan Managed Service and Training.

Teradata Luncurkan layanna konsultasi Think Big di pasar Indonesia untuk membantu perusahaan membangun wawasan baru di teknologi big data / DailySocial
Teradata Luncurkan layanna konsultasi Think Big di pasar Indonesia untuk membantu perusahaan membangun wawasan baru di teknologi big data / DailySocial

Big Data Strategy adalah layanan konsultasi yang menjelaskan kasus penggunaan data yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan strategi untuk merancang arsitektur yang tepat, menilai kemampuan yang ada, dan membangun peta untuk sebuah proyek. Sementara Data Engineering akan memberikan konsultasi berupa solusi desain, teknik, dan koneksi pengiriman dengan tujuan bisnis, termasuk optimalisasi infrastruktur data lake untuk pemerintahan.

Analytics and Data Science sendiri akan memberikan layanan yang mengulas kemampuan analitik yang dikembangkan dari kasus-kasus penggunaan big data dan penerapan jasa data science dengan mengajukan berbagai masukan yang didapatkan dari model data pre-built. Terakhir, Managed Services and Training memberikan layanan manajemen dan optimalisasi sistem big data untuk meningkatkan kinerja dan menghasilkan masukan-masukan baru, termasuk pelatihan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam mengadopsi big data dan sistem analitik.

Country President Teradata Indonesia Erwin Achir menyampaikan, “Teradata memiliki ekosistem big data yang lengkap di industrinya dengan mengintegrasikan sistem open source seperti Hadoop, Teradata Aster Analytics, dan data warehouse […] agar dapat memberikan masukan untuk membantu membuat keputusan bisnis. Dengan Think Big, Teradata dapat menyediakan konsultasi terdiversifikasi kepada pelanggan dan membantu menyederhanakan pelaksanaan dan penggunaan sistem analisis big data.”

Sebagi informasi, Think Big sendiri yang kini menjadi bagian dari Teradata adalah perusahaan yang diakusisi oleh Teradata pada tahun 2014 lalu. Akuisisi tersebut bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan kemampuan Big Data Consulting dan Hadoop dari Teradata sendiri. Think Big pun telah dipercaya beberapa perusahaan internasional seperti Intel, Facebook, NetApp, NASDAQ, Home Depot, American Express, eBay, dan Ancestry dalam pengolahan datanya.

Teknologi-Teknologi yang Bisa Dimanfaatkan Industri Travel

Sama seperti industri lainnya industri travel juga mengalami banyak perubahan berkat adanya teknologi. Bahkan berdasarkan riset Google dan Temasek baru-baru ini melaporkan bahwa industri travel di Asia Tenggara masih akan terus berkembang, terutama untuk pasar Indonesia. Peluang tersebut harusnya bisa lebih dimanfaatkan jika mengoptimalkan teknologi yang berkembang saat ini. Berikut beberapa teknologi yang bisa dioptimalkan untuk mendongkrak pertumbuhan industri travel.

Robot yang dikombinasikan dengan kecerdasan buatan

Robot dan kecerdasan buatan atau dikenal dengan istilah AI (artificial intelligence) merupakan sebuah teknologi yang selama ini banyak di imajinasikan melalui fiksi komik maupun film. Melihat perkembangan teknologi sekarang bukan tidak mungkin robot dan AI mulai diimplementasikan di sektor-sektor bisnis. Untuk industri travel, robot dan AI bisa menjadi kombinasi sempurna untuk memberikan pelayanan kepada pengunjung dalam beberapa hal, seperti, room service, panduan pengguna, atau sebagai asisten penerjemah untuk bahasa-bahasa lokal atau slang. Pelayanan ini juga termasuk dalam generasi selanjutnya untuk customer service.

Self service dengan biometrik

Penerapan teknologi biometrik ini bisa menjadi salah satu kunci dari peningkatan keamanan pengguna. Dengan keamanan yang lebih baik memungkinkan pengusaha travel menyiapkan pelayanan self-service.

Big data dan personalisasi layanan

Seperti juga berlaku di sektor-sektor lain big data dan analisis data membawa ke masa depan personalisasi layanan yang lebih baik. Untuk industri travel personalisasi yang bisa ditawarkan mencakup layanan dan kegemaran masing-masing pengguna. Seperti paket hotel dan tempat wisata, diskon, dan lainnya. Dengan personalisasi ini diharapkan pengguna bisa lebih nyaman dan semakin mudah untuk menemukan paket perjalanan dan wisata yang disesuaikan, mulai dari budget, tema, dan lain-lain.

Drone dan virtual reality

Jika teknologi yang sudah disebutkan mengarah pada kualitas pelayanan pengguna untuk teknologi Rome dan VR ini lebih bermanfaat untuk konten promosi. Drone dan VR menawarkan sesuatu yang berbeda untuk pemasaran. Dengan keunggulan masing-masing drone dan VR mampu membuat sebuah tempat wisata maupun hotel bisa dirasakan secara lebih nyata meski dalam bentuk digital.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

InMobi Luncurkan Platform Remarketing untuk Bantu Optimalkan Pemasaran Mobile

Teknologi big data dan analisis kini termasuk dalam bagian penting kegiatan marketing. Dalam rangka ingin membawa kekuatan analisis big data ini InMobi, penyedia platform pencarian dan periklanan mobile meluncurkan platform remarketing yang akan didukung oleh Miip, platform modern advertising dari InMobi. Platform remarketing ini nantinya diharapkan mampu menghadirkan pengalaman berbelanja yang telah dipersonalisasi memanfaatkan analisis big data, desain kreatif dan back end yang terintegrasi.

Dalam rilisnya, InMobi menguraikan betapa besar potensi Indonesia di ranah mobile ads. Mengutip laporan dari Euromonitor yang dirilis pada Maret silam mengenai pertumbuhan e-commerce dan juga penggunaan perangkat mobile sebagai media aksesnya InMobi melihat kesempatan besar dalam mengembangkan platform remarketing. Mereka juga optimis platform mereka bisa membantu para e-commerce mendorong peningkatan penggunanya.

Solusi remarketing InMobi, yang rencananya akan disokong oleh teknologi dari Miip ini, diklaim akan mampu membantu pengiklan untuk melakukan promosi produk kepada pengguna saat  mereka menggunakan aplikasi mobile lain. Faktor utama klaim ini adalah Software Development Kit (SDK) InMobi disebutkan mampu terintegrasi secara langsung dengan banyak aplikasi mobile.

Salah satu yang dicontohkan adalah bentuk integrasi yang memungkinkan kontrol secara penuh untuk iklan in-app native yang diklaim bisa menghadirkan pengalaman penggunaan layaknya model store front.

“Platform remarketing akan menjadi bagian penting yang memungkinkan bisnis e-commerce di Indonesia untuk tumbuh lebih dari sekedar meningkatkan brand awareness dan pemasangan aplikasi mobile, namun juga dapat meningkatkan penjualan dan transaksi melalui mobile advertising. InMobi telah menjangkau ke lebih dari 66 juta pengguna perangkat mobile di Indonesia melalui kemitraan yang kuat, yang digabungkan dengan kekuatan platform remarketing, adalah dorongan yang dibutuhkan untuk pemain e-commerce di Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang,” ujar Co-founder dan Chief Revenue Officer InMobi Abhay Singhal.

Bagaimana Analisis Data Membantu Bisnis Skala Menengah

Data di era digital seperti saat ini bukan hanya menjadi aset penting bisnis untuk perusahaan kelas atas saja. Bisnis rintisan, pemula dan bisnis-bisnis kelas menengah juga seharusnya juga dapat memaksimalkan peranan data untuk mengakselerasi bisnisnya. Terlebih data publik, seperti yang ada di media sosial dan layanan-layanan sejenis. Dengan cara dan metode yang tepat, data bisa menjadi salah satu alat bantu untuk penentuan berbagai kebijakan atau langkah bisins yang strategis.

Strategi terhadap data adalah poin penting bagi bisnis kecil dan menengah untuk dimaksimalkan. Dengan fleksibilitas data yang masih dalam level mudah diolah, harusnya sebuah insight yang disaring bisa memberikan efek lebih besar bagi bisnis ini. Hal yang paling sederhana dilakukan dengan data keseharian yang dihasilkan adalah menjadi sebuah modal untuk memahami perilaku dan kebutuhan pengguna. Selain itu data juga bisa membantu bisnis perihal prediksi-prediksi yang bisa menjadi bahan dalam mengambil keputusan.

Termasuk juga bagaimana bisnis bisa meningkatkan pengalaman pengguna dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya pengguna inginkan dan butuhkan. Bisa dikatakan jika pengguna sudah puas dengan pengalaman yang diberikan imbas positifnya akan meningkatkan loyalitas pengguna. Tidak ada yang menjamin memang, tetapi kepuasan pelanggan adalah satu hal wajib, hal penting bagi bisnis dengan skala menengah.

Analisis dan prediksi data ini juga bisa membantu bisnis dalam mengoptimalkan rantai suplai dan produksi (jika bisnis terkait barang-barang yang membutuhkan bahan). Dengan menentukan pola pembelian dan prediksi tren yang akan datang bisnis bisa lebih bersiap, bisnis jadi lebih paham kapan harus meningkatkan produksi dan kapan harus mengurangi produksi untuk menghemat biaya operasional dan lainnya.

Tim pemasaran juga bisa sangat terbantu dengan adanya analisis data. Hal ini kaitannya dengan kampanye, misalnya di media sosial. Data bisa memberikan wawasan yang cukup untuk tim marketing tau apa yang sedang menjadi tren, di waktu kapan pengguna paling banyak aktif, dan lain sebagainya, sehingga kampanye yang dilakukan bisa tepat sasaran dan menjangkau banyak pihak karena dilakukan di waktu dan momen yang tepat.

Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Tanggung Jawab Chief Data Officer Ubah Data Jadi Sesuatu yang Berguna

Aliran deras data dari berbagai kanal pemasaran dan kanal-kanal lain menjadi pekerjaan serius bagi bisnis. Belum lagi teknologi IoT (Internet of Things) yang bisa mengalirkan data real time yang lebih deras dari biasanya. Kondisi ini memaksa bisnis atau perusahaan menempatkan orang-orang khusus untuk mengemban tugas ini. Memelihara data dengan memastikan kualitasnya sekaligus mengekstrak nilai-nilai yang ada di dalamnya.

Menumpuknya banyak data memaksa bisnis untuk mengambil sesuatu yang bermanfaat dari data-data tersebut. Banjir data harus segera dimanfaatkan untuk tujuan bisnis dan rencana-rencana strategis seperti memahami secara mendalam kebutuhan pelanggan tanpa harus mengajukan pertanyaan dari mereka, menciptakan produk dan layanan baru yang depersonalisasi tanpa merumitkan mereka, mengelola risiko dan memenuhi tuntutan petuturan, dan lain sebagainya.

Banyak kemungkinan positif dari pengelolaan data yang memaksa para petinggi bisnis dan perusahaan menempatkan beberapa persen modal perusahaan mereka untuk berinvestasi ke alat atau perangkat lunak untuk pengolahan data dan profesional yang bertanggung jawab untuk masalah data.

Memanfaatkan data untuk membangun sebuah model prediksi yang bisa melakukan skenario tertentu menjadi salah satu alasan kuat mengapa Chief Data Officer diperlukan. Peran ini membutuhkan kombinasi pengalaman di ranah bisnis dan data manajemen, termasuk juga kemampuan matematika dan statistik dan membangun model prediksi dan perspektif.

Chief Data Officer juga memiliki tanggung jawab berat, salah satunya adalah menyuguhkan wawasan dari data-data yang ada sebagai pendukung keputusan. Termasuk juga prediksi-prediksi yang akan datang dari data-data yang dikumpulkan.

Secara umum Chief Data Officer diharapkan mampu membawa bisnis meningkatkan market share dengan memanfaatkan data yang ada dengan kemampuan-kemampuan yang ia miliki. Tentu Chief Data Officer tidak sendirian, umumnya tim data, selain Chief Data Officer, juga dilengkapi dengan perangkat-perangkat lunak canggih, staf-staf profesional lain dan juga seluruh elemen perusahaan yang menjaga kualitas data yang menjadi tanggung jawab masing-masing.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Data Management System Bisa Jadi Solusi Bisnis Mengelola Data

Data adalah satu hal yang paling disorot beberapa tahun belakang. Data dinilai mampu memberikan peran penting dalam bisnis. Tepatnya bisa membawa bisnis ke sesuatu yang lebih baik. Banyak bisnis dan perusahaan mulai berinvestasi untuk bisa mengoptimalkan penggunaan data dalam organisasinya. Salah satu solusi yang mungkin bisa diterapkan adalah mengadopsi Data Management System (DMS). Hadirnya DMS ini sedikit banyak bisa membantu beban orang-orang yang bertanggung jawab atas data-data perusahaan. Beberapa hal yang bisa dilakukan DMS ini antara lain administrasi data, organisasi data, solusi penyimpanan data, dan efisiensi dari segi pengolahan.

Pertumbuhan data di bisnis atau perusahaan memang tengah melaju dengan cepat. Produksi data mulai meningkat tajam seiring banyaknya saluran-saluran yang mendapatkan data. Untuk itu data-data harus dikelola dengan baik. DMS menawarkan solusi untuk semua itu.

DMS menawarkan sebuah sistem yang mampu mengelola dokumen dan menjamin kualitas data, termasuk dengan meningkatkan kemampuan mengorganisasi data sehingga mempermudah untuk proses-proses lanjutan, seperti pencarian, membuat aturan-aturan dasar, melacak, dan menganalisis data.

Untuk penyimpanan, DMS menawarkan solusi untuk penyimpanan data yang diklaim akan lebih baik. Meningkatnya jumlah data pasti akan diikuti dengan volume data yang terus tumbuh. DMS menjanjikan solusi untuk mengurus hambur semua dokumen bisnis yang ada. Data akan dikumpulkan, diproses, dan disimpan dalam cloud. Ini secara berkala akan mengurangi penggunaan media penyimpanan konvensional. Meski isu-isu mengenai kepercayaan dan data-data krusial harus diselesaikan di awal.

Dengan administrasi dan organisasi secara otomatis DMS menawarkan sebuah alur kerja yang lebih efisien. Kecepatan akses, proses, dan menyajikan data menjadi salah satu keunggulan dari DMS yang bisa menjadi bahan pertimbangan.

Untuk isu keamanan, dengan adanya kemampuan untuk membuat aturan-aturan yang ketat perihal siapa mengakses apa dalam perusahaan DMS bisa menjadi solusi untuk menambal celah-celah kebocoran data dari dalam atau dari luar. Meski ancaman-ancaman keamanan tidak bisa dicegah 100%, setidaknya DMS bisa meminimalkan hal itu.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Mediatrac Siap Gelar Festival Data For Life 2016

Big data sudah menjadi pembicaraan hangat dalam industri teknologi selama beberapa tahun belakangan, termasuk di Indonesia. Sebagai salah satu pemainnya di Indonesia, Mediatrac berencana untuk menggelar festival Data For Life 2016 yang akan digelar dari 27-31 Agustus 2016 di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta. Ini adalah langkah strategis dari Mediatrac untuk berkolaborasi dengan berbagai institusi lain dalam membangun ekosistem dan membuka wawasan mengenai potensi big data analytics dan Internet of Things dalam memajukan kehidupan manusia.

Teknologi big data sendiri saat ini mulai dimanfaatkan oleh berbagai sektor bisnis sebagai sarana meningkatkan penghasilan,mengoptimalisasi proses, menggali insight untuk membantu dalam mengambil keputusan, dan masih banyak lagi.

Pun demikian, CEO Mediatrac Regi Wahyu menyebutkan bahwa sebenarnya masih banyak yang belum menyadari bahwa teknologi yang sama juga bisa dimanfaatkan untuk aspek kehidupan sehari-hari. Bahkan sudah ada yang menyentuh, seperti dalam pemanfaatan sistem smart city yang tengah digalakkan pemerintah.

Regi mengatakan, “Perkembangan teknologi big data sangat potensial, tidak hanya untuk bisnis tapi juga untuk meningkatkan kehidupan manusia secara umum. Teknologi baru ini memungkinkan Indonesia untuk bisa bersaing setara dengan negara-negara maju karena mereka juga masih belajar. Oleh karena itu kami tergerak mengajak berbagai pihak untuk membuka wawasan mengenai hal ini agar dapat memanfaatkan potensi big data dalam mendorong kemajuan di negara kita.”

“Yang menarik [dalam perhelatan kali ini] adalah kami coba ambil angle bukan hanya dari sisi teknologi. Ini mungkin pertama kalinya di Indonesia digelar International art and technology festival. Kenapa art? […] Karena ternyata proses menghasilkan karya antara art dan teknologi big data tidak jauh berbeda,” lanjut Regi menjelaskan.

Beberapa pembicara yang akan hadir dan berbagi wawasan adalah Marc Goodman (Pakar Cybersecurity dan Pengarang Buku Future Crimes), Sangeet Choudary (CEO Platform Thinking Labs), Sey Min (Data Visualization Artist), Sunita Kaur (Managing Director Spotify Asia), Julie Freeman (Artist & TED Fellow), Venzha Christiawan (Artist & Founder House of Natural Fiber), dan masih banyak lagi.

Rangkaian acara Data for Life 2016 sendiri akan terdiri dari Data for Life Conference, Sci-Fi Hardware Hackathon, Student Session, SETI Symposium, Technology & Business Workshop, dan Tech –Art Exhibition.

Data for Life merupakan festival big data yang digelar oleh Mediatrac sebagai langkah strategis untuk berkolaborasi dalam membangun ekosistem. Festival ini merupakan kelanjutan dari festival Big Data Week yang sukses di gelar pada tahun 2015 silam. Untuk informasi lebih lengkap dan reservasi tiket, Anda bisa mengunjungi tautan ini.

_

Disclosure: Dailysocial adalah media partner dari Data for Life 2016

Elemen Penting dalam Perumusan Produk

Tidak mudah menciptakan produk yang bisa langsung cocok dan diterima di pasar. Produk atau layanan harus menjadi solusi yang memecahkan masalah dan kebutuhan dari pelanggan. Pengembangan produk yang baik harus dilakukan dengan riset dan tahapan yang runtut untuk menghasilkan produk yang benar-benar sudah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Ada beberapa elemen penting dalam riset pengembangan produk. Selain titik permasalahan yang harus diselesaikan, data mengenai pasar tujuan dan beberapa kebiasaan pengguna juga menjadi salah satu hal yang tidak bisa ditinggalkan. Termasuk di dalamnya nilai tambah apa yang diberikan produk kepada penggunanya. Elemen-elemen ini yang harus menjadi “headline” utama ketika membahas pengembangan produk.

Data-data yang mendukung dalam perancangan produk harus benar-benar luas dan mendalam. Luas dalam arti data pendukung harus bisa menjadi tolak ukur dan perbandingan mengenai visibilitas produk terhadap pengguna. Sedangkan kedalaman data berarti data harus bisa memberikan prediksi mengenai perilaku atau kebiasaan pengguna atau menemukan korelasi yang belum di dapatkan sebelumnya.

Selain mengenai bagaimana data yang bisa memadai untuk produk, memiliki profesional baik alat maupun orang yang berurusan dengan data. Termasuk juga bagaimana perusahaan memilih manajer produk yang sesuai. Manajer produk selain harus memiliki kualitas di industri yang dituju juga harus memiliki keterampilan mengolah dan membaca data. Mungkin tanggung jawab ini bisa dibagi dengan Chief Data Officer (CDO) jika ada. Tetapi kemampuan untuk mampu mengerti data bisa menjadi salah satu keuntungan tersendiri ketika saat membangun produk.

Pada dasarnya menemukan produk terbaik tidak bisa dalam satu atau dua kali melakukan inovasi. Setidaknya dalam peluncuran pertama produk harus punya target pengguna dan permasalahan yang harus diselesaikan, akan menjadi lebih baik jika produk memiliki pembeda dan nilai lebih. Selanjutnya setelah produk benar-benar siap dan sudah dipersiapkan dengan baik tugas berada di pihak pemasaran untuk bagaimana membuat produk benar-benar optimal diterima masyarakat.

Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Peran Serta Big Data dalam Menumbuhkan Traksi Bisnis Perhotelan

Industri perhotelan sekarang sedang digoyang lahan bisnisnya oleh startup-startup yang menawarkan tempat menginap seperti AirBnB dan layanan sejenis. Industri hotel mulai berbenah dengan menerapkan teknologi di sistem mereka, salah satunya untuk pemasaran dan pemesanan. Bahkan tak jarang mereka menggandeng mitra-mitra startup untuk membantu memasarkan ruang-ruang kosong milik mereka. Untuk masalah perhotelan ini sebenarnya big data menawarkan sesuatu yang baru. Sebuah analisis big data sebenarnya mampu memberikan dampak positif untuk pemasukan bisnis perhotelan.

Skenario utamanya adalah mempelajari setiap detil pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan. Mulai dari keperluan mereka menginap, siapa yang membayarnya, dan kapan dan berapa lama terakhir menginap di hotel tersebut. Ini memberikan gambaran sehingga pihak hotel bisa mengatur tinggi rendahnya tarif untuk memberikan kesan lebih murah atau lebih terjangkau meski dengan pelayanan yang sama.

Detil data-data pelanggan yang dimaksud bisa bercabang dan memuat banyak variabel. Seperti dari mana mereka tahu hotel tersebut, bagaimana tanggapan mereka terhadap pelayanan hotel sebelumnya dan setelah mereka tinggal di hotel, dan dengan siapa saja mereka menginap di hotel, apakah keluarga atau dengan rekan-rekan bisnis mereka.

Data-data lainnya juga bisa bernilai, sebut saja seperti transportasi apa yang mereka pakai, maskapai apa, apakah tiket ekonomi atau bisnis, dan berapa uang yang mereka habiskan selama liburan atau tinggal di hotel tersebut di periode lampau dan data-data sejenis lainnya.

Grafik analisis data pelanggan hotel
Grafik analisis data pelanggan hotel

Data-data tersebut nantinya bisa diolah dan akan menghasilkan sebuah keputusan, dan sekarang bisa juga digunakan untuk menetapkan harga kamar, atau mungkin jumlah potongan harga yang didapat.

Penetapan harga atau potongan harga dari hasil analisis tersebut akan membuat kesan bahwa harga kamar bisa lebih terjangkau, ini yang dimaksud dengan mengoptimalkan RevPAR (Revenue Per Available Room) dengan memanfaatkan analisis big data.

Tak hanya itu data-data tersebut seharusnya juga berguna untuk bagaimana hotel menjalin kerja sama dengan industri-industri terkait lainnya. Seperti transportasi, bank, perusahaan dan lainnya.

Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Peranan Big Data untuk Mengakselerasi Startup di Bidang Travel

Paket perjalanan wisata adalah satu dari sekian banyak sektor yang kini banyak dieksplorasi oleh startup digital. Dengan kecanggihan teknologi proses menghubungkan pengguna dengan maskapai penerbangan, tempat penginapan, dan juga pihak penyedia tur wisata di tempat tujuan bisa disajikan dengan mudah dan cepat. Salah satu teknologi yang berpotensi memegang peranan penting untuk mengakselerasi bisnis ini adalah big data. Data-data bisa diekstraksi sedemikian rupa untuk mengenali pola pelanggan berdasarkan kebiasaan dan variabel-variabel lainnya.

Beberapa waktu lalu perusahaan spesialis pemasaran Rocket Fuel sempat mengeluarkan infografis mengenai perbedaan traveler luxury dan non-luxury dalam kegiatannya “bepergian” mulai dari jarak pemesanan perjalanan hingga apa saja yang mereka lakukan selama di tempat tujuan mereka.

Rocket Fule infographic
Rocket Fule infographic

Kategori luxury dan non-luxury dibuat Rocket Fuel berdasarkan tipe hotel yang dipesan saat ingin melakukan perjalanan. Dari data tersebut beberapa data menarik disebutkan. Seperti traveler kategori luxury dan non-luxury memiliki persentase  yang sama untuk pilihan berbelanja oleh-oleh untuk rumah, dan juga beberapa hal lainnya. Termasuk juga prediksi apa yang akan mereka belanjakan dalam 30 hari sebelum mereka memutuskan untuk memesan kamar hotel.

Wawasan-wawasan seperti inilah yang seharusnya bisa didapatkan oleh startup-startup yang bergerak di bidang perjalanan dan wisata. Selain mem-push layanan mereka dengan menawarkan tujuan-tujuan yang eksotis dan juga perang harga dengan kompetitor mempelajari kebiasaan pelanggan bisa menjadi alternatif untuk menjadi salah satu yang terdepan.

Dengan data-data seperti ini seharusnya bisa menjadi alasan yang kuat untuk misalnya menjalin kerja sama dengan pihak penyedia transportasi, restoran, atau penyedia oleh-oleh khas. Semua tentu dikemas ala startup, dengan sentuhan digital di aplikasi masing-masing pengguna. Sehingga tanpa repot-repot mencari informasi di mana penjual oleh-oleh terbaik, hotel berkualitas, dan penyedia transportasi yang siap sedia. Pengguna bisa lebih mudah menikmati liburannya. Semua karena kolaborasi dan elaborasi terhadap data yang ada sehingga tercipta inovasi-inovasi yang bisa membantu bisnis.

Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.