Rayakan Ultah Kelima, Master & Dynamic Luncurkan Versi Wireless dari Headphone Pertamanya

Nama Master & Dynamic mungkin belum begitu dikenal di industri headphone. Cukup wajar mengingat perusahaan tersebut baru saja merayakan ulang tahunnya yang kelima. Guna merayakan hari spesial tersebut, M&D melirik kembali produk pertama yang menjadi andalan mereka dalam membangun reputasinya, yakni headphone over-ear MH40.

Selang lima tahun sejak headphone tersebut diluncurkan, M&D akhirnya memperkenalkan versi wireless-nya. Secara fisik, nyaris tidak ada yang berbeda antara MH40 Wireless dan MH40 standar. Desainnya masih terkesan retro, dan konstruksinya pun masih mengandalkan perpaduan material-material premium seperti aluminium, kanvas, dan kulit domba asli yang membalut bantalan memory foam-nya.

Master & Dynamic MH40 Wireless

Satu-satunya perbedaan fisik yang tampak dari MH40 Wireless adalah adanya sejumlah tombol pengoperasian beserta port USB-C di earcup sebelah kanannya. Yang cukup mengejutkan adalah, bobot MH40 Wireless jauh lebih ringan ketimbang MH40 standar di angka 276 gram. Mengejutkan karena sebagai perangkat wireless, ia tentu harus mengemas unit baterainya sendiri.

Daya tahan baterainya pun terbilang cukup lumayan, dengan klaim hingga 18 jam pemakaian dalam sekali pengisian, dan ini bisa terwujud berkat penggunaan Bluetooth 5.0 yang memang lebih efisien ketimbang versi sebelumnya. Selain ketambahan Bluetooth, MH40 Wireless juga hadir membawa sepasang mikrofon beam-forming yang bisa membantu mengeliminasi suara luar selagi pengguna melakukan panggilan telepon atau berinteraksi dengan voice assistant.

Master & Dynamic MH40 Wireless

Satu detail yang membuat saya cukup bertanya-tanya adalah seputar driver-nya. MH40 Wireless mengusung sepasang driver berdiameter 40 mm, sedangkan MH40 standar dibekali driver 45 mm. Lebih besar memang tidak selalu berarti lebih baik, akan tetapi headphone kelas high-end yang ada di pasaran umumnya mengemas driver berukuran besar.

Master & Dynamic MH40 Wireless saat ini telah dipasarkan seharga $299, selisih $50 dari MH40 standar. Tiga pilihan warna yang tersedia untuk versi wireless-nya ini masih sama persis: hitam-silver, cokelat-silver, dan hitam sepenuhnya.

Sumber: Master & Dynamic.

Berfisik Elegan, Beyerdynamic Aventho Wireless Janjikan Karakter Suara Sesuai Preferensi Pengguna

Dedengkot headphone asal Jerman, Beyerdynamic, kembali memperkenalkan produk terbarunya yang ditujukan buat kalangan audiophile. Perangkat bernama Aventho Wireless ini bisa dikatakan merupakan suksesor versi wireless dari salah satu headphone on-ear terpopuler Beyerdynamic, T51i.

Hal itu tampak sekali dari penampilannya yang sangat mirip, yang memadukan elemen klasik dan modern secara apik. Kualitas suaranya pun juga bisa dipastikan sekelas, mengingat Aventho mengemas sepasang driver berteknologi Tesla yang sudah menjadi senjata andalan Beyerdynamic dalam beberapa tahun terakhir.

Beyerdynamic Aventho Wireless

Yang membedakan adalah bagaimana Aventho mencoba untuk mereproduksi suara sesuai dengan preferensi pengguna yang beragam. Ia datang bersama sebuah aplikasi pendamping bernama MIY yang dikembangkan bersama ahli audio asal Jerman pula, Mimi Hearing Technologies.

Aplikasi ini bertugas untuk melakukan kalibrasi dan menetapkan profil suara yang tepat berdasarkan hasil analisanya terhadap pendengaran masing-masing pengguna. Prosesnya cuma memakan waktu enam menit, dan setelahnya profil suara tersebut akan disimpan langsung ke headphone, sehingga karakter suaranya akan terus sama meski digunakan bersama perangkat lain yang tak dilengkapi aplikasi MIY tadi.

Aspek personalisasi suara ini merupakan bagian dari visi baru Beyerdynamic yang mengusung tagline “Make It Yours”, yang ternyata juga merupakan kepanjangan dari nama aplikasi pendamping Aventho itu tadi. Lebih lanjut, app yang sama rupanya juga dapat memonitor aktivitas mendengarkan musik pengguna, memberikan peringatan ketika volume dan durasi sudah melewati batas wajar.

Beyerdynamic Aventho Wireless

Selebihnya, Aventho Wireless menawarkan dukungan codec aptX HD maupun AAC, dan baterainya diperkirakan bisa bertahan sampai 20 jam penggunaan. Soal pengoperasian, pengguna dapat mengontrol jalannya musik menggunakan gesture pada earcup sebelah kanannya yang dilengkapi panel sentuh.

Saat ini sedang dipamerkan di ajang IFA 2017 di Berlin, Beyerdynamic Aventho Wireless dijadwalkan masuk ke pasaran mulai bulan Oktober, dengan harga €449. Pilihan warna yang tersedia ada dua, yakni hitam atau coklat.

Sumber: The Verge dan Beyerdynamic.

Cuma $80, Headphone Wireless Plantronics BackBeat 500 Siap Dipakai Selama 18 Jam Nonstop

Plantronics kembali memperkenalkan headphone wireless baru, kali ini untuk segmen ke bawah mengingat segmen atasnya sudah dihuni oleh BackBeat Pro 2 yang dirilis bulan Oktober silam. BackBeat 500, demikian nama headphone baru ini, dirancang untuk mempermudah transisi konsumen ke ranah wireless audio tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

BackBeat 500 mengadopsi desain on-ear, yang berarti masing-masing earpad-nya yang dilapisi bantalan memory foam cuma menempel ke telinga. Dalam durasi yang lama, model seperti ini memang tidak senyaman jenis over-ear, akan tetapi bobotnya yang jauh lebih ringan membuatnya sangat ideal untuk dibawa bepergian.

Di dalamnya tertanam sepasang driver berdiameter 40 mm serta sebuah bass tube untuk menyajikan suara yang dinamis. Panel kontrol yang terdapat di sisi luar earcup memberikan akses yang mudah untuk playback, sedangkan keberadaan mikrofon memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan asisten virtual tanpa menyentuh ponsel.

Earcup-nya bisa dilipat mendatar supaya mudah disimpan / Plantronics
Earcup-nya bisa dilipat mendatar supaya mudah disimpan / Plantronics

BackBeat 500 mengandalkan konektivitas Bluetooth 4.1, dengan jarak maksimum sekitar 10 meter. Ia dapat disambungkan ke dua perangkat sekaligus, dan pada saat headphone sedang tidak digunakan, ia otomatis akan masuk ke mode DeepSleep guna menghemat baterai.

Daya tahan baterainya sendiri diperkirakan mencapai 18 jam nonstop, dan Anda tetap bisa menggunakan kabel audio 3,5 mm standar di saat darurat. Menutup semuanya adalah earcup yang bisa dilipat sehingga headphone dapat ditempatkan mendatar guna memudahkan penyimpanan.

Plantronics BackBeat 500 saat ini telah dipasarkan seharga $80 saja. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: putih, hitam dan abu-abu dengan aksen hijau.

Sumber: Globe Newswire.

Biar Kecil, Headphone Marshall Mid Bluetooth Bisa Tahan Sampai 30 Jam

Kiprah Marshall di ranah headphone cukup sukses, terbukti dari keagresifannya dalam meluncurkan produk anyar. Baru bulan Februari kemarin, mereka memperkenalkan headphone wireless pertamanya, Major II Bluetooth. Sekarang, mereka sudah siap dengan model lain yang juga mengemas konektivitas nirkabel.

Headphone tersebut adalah Marshall Mid Bluetooth. Bertipe on-ear, dimensinya sedikit lebih ringkas ketimbang Major II Bluetooth. Desainnya sepintas mirip dengan kakaknya tersebut, tapi earcup-nya lebih membulat. Engselnya juga sedikit lebih elegan ketimbang milik Major II yang hanya berwujud batangan.

Tentu saja, kombinasi warna hitam dan emas, serta tekstur kulit jeruk yang sudah menjadi ciri khas Marshall masih melekat erat pada Mid Bluetooth. Bantalan empuk di bagian headband dan earpad memastikan pengguna tetap merasa nyaman meski headphone dipakai dalam durasi yang lama.

Memangnya selama apa? Kalau Anda kuat, Mid Bluetooth siap menemani Anda mendengarkan musik selama 30 jam nonstop, sebelum baterainya perlu diisi ulang. Kalau ternyata Anda cukup gila dan bisa melebihi batas tersebut, Mid Bluetooth masih bisa digunakan dengan kabel audio 3,5 mm standar.

Marshall Mid Bluetooth dilengkapi kenop analog untuk mengontrol playback, volume maupun menerima menolak panggilan telepon / Marshall
Marshall Mid Bluetooth dilengkapi kenop analog untuk mengontrol playback, volume maupun menerima atau menolak panggilan telepon / Marshall

Selain baterai, masih banyak keunggulan Major II Bluetooth yang dipertahankan di sini, termasuk halnya kenop analog untuk mengontrol playback maupun volume. Unit driver yang bernaung di dalamnya juga berukuran 40 mm, sanggup menyuguhkan suara dalam rentang frekuensi 10 Hz sampai 20 kHz.

Codec aptX turut didukung oleh Mid Bluetooth supaya kualitas suaranya tetap terjaga meski menggunakan koneksi Bluetooth yang amat terbatas kapasitas transfer datanya. Marshall sendiri menjanjikan karakter suara yang seimbang, dengan intensitas bass yang tidak berlebihan.

Marshall Mid Bluetooth saat ini sudah dipasarkan seharga $199. Tidak, Anda tidak harus berprofesi sebagai gitasi dan memiliki amplifier besutan Marshall untuk bisa membelinya.

Sumber: Digital Trends dan Marshall Headphones.

Sennheiser Perkenalkan ‘Update’ dari Empat Lini Headphone Mereka

Ajang pameran teknologi CES memang merupakan salah satu wadah terbesar bagi para pabrikan untuk menampilkan inovasi-inovasi terbarunya. Tidak terkecuali Sennheiser, dimana spesialis audio asal Jerman ini meluncurkan sejumlah headphone baru dari empat lini yang mereka tawarkan: Momentum, Urbanite XL Wireless, RS dan Sports. Continue reading Sennheiser Perkenalkan ‘Update’ dari Empat Lini Headphone Mereka