Fitur Baru Opera Mini Makin Manjakan Pengguna yang Gemar Download

Opera Mini digemari karena dianggap sebagai aplikasi peramban paling bersahabat untuk ponsel-ponsel pintar dengan spesifikasi minimalis. Demi performa, Opera memang melakukan penyesuaian di banyak komponen yang berbuntut pada kelengkapan fitur dan dukungan konten tertentu. Tapi secara perlahan, Opera tampaknya ingin penggunanya merasa tak lebih rendah dari pengguna versi lain. Bahkan dalam rilisan update terbaru, mereka menghadirkan fitur yang belum pernah ada di peramban lainnya.

Pasted-image-at-2017_03_23-14_38

Pertama, Opera Mini mendapatkan algoritma baru yang secara otomatis memindai halaman situs untuk menemukan link unduhan yang aktif. Dalam kondisi modus penghemat data Extreme aktif, Opera Mini akan menampilkan tautan unduhan dalam sebuah menu dropdown. Dari sana, pengguna dapat memutuskan untuk mengunduh berkas yang diinginkan, apakah berupa video, musik, berkas atau gambar. Semua dilakukan dengan mudah dari satu panel, tanpa scroll dan tanpa proses pencarian yang rumit.

Pasted-image-at-2017_03_23-14_32

Berikutnya, Opera Mini mendapatkan notifikasi Facebook dengan wajah baru. Notifikasi ini akan mengikuti pengaturan default di akun Facebook, dan selama Anda dalam kondisi “log in”, Opera Mini akan memberikan notifikasi secara instant saat ada komentar, like atau permintaan pertemanan baru.

Selain dua kemampuan baru tersebut, Opera Mini juga menjanjikan beberapa tambahan lain seperti penghematan saat Anda menyimpan halaman situs tertentu, dukungan Boost Video ketika modus penghemat data Extreme dalam kondisi aktif, wajah baru Download Manager dan tentu saja perbaikan bugs untuk meningkatkan performa aplikasi.

Sumber berita Opera.

5 Hal Baru di Opera Neon yang Bisa Bikin Anda Jatuh Hati

Opera punya konsep browser masa depan yang diberi nama Opera Neon. Dari apa yang mereka jabarkan, yap browser ini hampir menjawab apa yang jadi pemikiran banyak pengguna dalam banyak hal meliputi kecepatan, fleksibilitas dan tatap muka tanpa menghilangkan fitur Khas Opera seperti VPN dan juga adblocker-nya yang handal.

Dailysocial juga sempat membuat tips perdana bagi pengguna yang punya keinginan mencicipi Opera Neon. Baca tipsnya di sini.

Dan di kesempatan ini, Dailysocial ingin kembali mengulas browser yang sama, tapi dengan ulasan yang sedikit lebih dalam, menjumpai beberapa fitur unggulan Opera Neon yang bisa bikin Anda jatuh hati.

Interface Lebih Bersih dan Ringkas

fitur di opera neon_5
Fitur di Opera Neon yang akan langsung menarik minat Anda adalah tatap muka utamanya yang dibuat sangat sederhana. Kolom utamanya terbagi atas tiga sisi, di mana bagian tengah lebih dominan di mana tersemat beberapa ikon situs-situs ternama. Situs yang terpampang di sana bisa dihapus, dipindah atau ditambahkan dengan cara menarik ikon tab dari sisi kanan.

Jendela Tab Rancangan Baru

Jika selama ini kita banyak menjumpai jendela tab diposisikan tak jauh dari address bar utamanya, di Opera Neon Anda tidak akan menjumpai konsep itu, bahkan tidak mendekati. Opera mendesain jendela tab layaknya jendela baru namun ditempatkan dalam ikon berbentuk bundar di kolom sebelah kanan.

Opera Neon Tabs

Ikon tersebut dilengkapi dengan favicon situs yang diakses disertai dengan label untuk memudahkan identifikasi masing-masing tab. Dan dikarenakan ukurannya cukup besar, ketika baris pertama penuh maka Opera Neon akan menampilkan scroll bar untuk memudahkan navigasi antar ikon.

Player

fitur di opera neon_2

Fitur di Opera Neon yang cukup unik adalah Player yang layaknya aplikasi pemutar media, ia dapat menampilkan dan memutar video dari halaman tertentu tanpa harus membuka jendela tab baru. Bagi pengguna yang tak bisa lepas dari musik, fitur ini dijamin bakal menjadi hiburan yang menyenangkan.

Snap

fitur di opera neon_3

Firefox dan Chrome membutuhkan bantuan ekstensi atau aplikasi pihak ketiga untuk membuat tangkapan layar. Tapi tidak demikian halnya dengan Neon. Demi tujuan tertentu, Opera menambahkan fitur Snap yang memudahkan pengguna membuat screenshot laman tertentu.

Snap dapat dijumpai di menu kolom sebelah kiri, tepat di bawah Player. Untuk menggunakannya, cukup menandai laman dengan mengklik dan menarik menggunakan mouse atau keypad.

Gallery

fitur di opera neon_4

Fitur Opera Neon yang satu ini punya fungsi layaknya aplikasi galeri di ponsel pintar. Di sini tersimpanlah semua gambar screenshot yang ditangkap oleh fitur Snap di atas. Di Gallery jugalah Anda dapat menghapus atau menemukan dari manakah sumber gambar aslinya.

Itu dia 5 kelebihan Opera Neon yang bisa Anda jumpai. Saya pribadi cukup terkesan dengan tatap muka dan fitur yang disuguhkan. Tapi, sayang Opera Neon dipastikan tidak akan menggantikan browser Opera yang selama ini sudah banyak digunakan. Kabar baiknya, Opera berjanji akan memboyong satu per satu fitur Neon ke aplikasi aslinya. Semoga dilakukan secepatnya.

Opera Neon Beri Gambaran Mengenai Masa Depan Desktop Browser

Opera memang bukan browser yang paling populer, tapi tim pengembangnya merupakan yang paling rajin menghadirkan fitur-fitur baru, lihat saja apa yang mereka lakukan selama tahun lalu.. Di tahun yang baru ini, mereka memutuskan untuk mencoba sesuatu yang baru pula. Mereka memperkenalkan Neon, sebuah browser eksperimental untuk Windows dan Mac.

Lewat Neon, Opera pada dasarnya ingin memberi gambaran mengenai masa depan desktop browser. Mereka menilai diperlukan interface baru yang bisa beradaptasi dengan cepatnya perkembangan konten internet sekaligus ekspektasi pengguna terhadap ‘perilaku’ konten-konten tersebut.

Saat pertama membuka Opera Neon, Anda akan disambut dengan pemandangan yang sedikit berbeda dari biasanya; Neon menggunakan wallpaper desktop Anda sebagai latarnya. Buka suatu situs, maka tab-nya akan muncul sebagai suatu gelembung di sisi kanan, lalu menumpuk secara vertikal. Kapan saja Anda mau, gelembung ini bisa di-drag ke layar utama untuk menjadikannya sebagai bookmark atau favorit.

Tab dalam Opera Neon ditampilkan dalam wujud gelembung yang diurutkan secara vertikal / Opera
Tab dalam Opera Neon ditampilkan dalam wujud gelembung yang diurutkan secara vertikal / Opera

Di sebelah kiri, hadir sebuah sidebar yang mengemas video player, image gallery, download manager, serta tool untuk mengambil screenshot dengan mudah – yang kemudian akan disimpan secara otomatis pada gallery. Video dapat diputar pada jendela tersendiri seperti yang terdapat pada Opera versi standar, akan tetapi Neon juga mendukung fitur split screen untuk memudahkan interaksi dengan dua tab sekaligus.

Opera memastikan Neon tetap mempertahankan semua fitur yang menjadi unggulan browser Opera selama ini, termasuk adblocker terintegrasi maupun layanan VPN gratis. Performanya pun juga dipastikan cepat dan mulus mengingat Neon juga memanfaatkan engine Blink.

Opera sama sekali tidak punya pikiran untuk menggantikan browser standarnya dengan Neon. Neon bisa diibaratkan sebagai mobil konsep tapi untuk browser, dimana fitur-fiturnya nanti secara perlahan akan disematkan ke Opera versi standar – paling cepat mulai musim semi mendatang. Namun kalau rasa penasaran Anda sudah tidak terbendung, silakan download Opera Neon sekarang juga.

Sumber: Opera Blog.

Mozilla Berencana Hentikan Dukungan ke Windows XP dan Vista September 2017

Tak hanya pengguna CyanogenMod yang dibuat murung di tengah perayaan akhir tahun ini. Pengguna XP dan Vista pun dibuat sedih karena Mozilla yang merupakan empunya peramban Firefox merencanakan untuk mendukung OS tersebut hanya sampai dengan bulan September 2017.

Meski demikian, proses penghentian dukungan akan dilakukan secara bertahap. Di bulan Maret 2017, pengguna XP dan Vista akan secara otomatis dipindahkan ke versi Firefox Extended Support Release (ESR), bukan lagi versi publik seperti biasanya. Kemudian di pertengahan 2017 perusahaan akan merilis angka pengguna kedua OS dan tanggal pasti penghentian layanan.

Sebagai catatan, Firefox ESR adalah versi khusus yang dirancang untuk sekolah, universitas dan bisnis.

Langkah yang diambil oleh Mozilla bukanlah kejutan baru. Sebelum ini, mereka juga memangkas beban dengan melepaskan dukungan untuk OS versi lama seperti OS X 10.6 Snow Leopard, OS X 10.7 Lion, dan OS X 10.8 Mountain Lion. Dengan pertimbangan tertentu, hingga saat ini Mozilla masih mempertahankan XP dan Vista.

Bahkan Mozilla masih memberikan tenggat waktu kurang lebih selama 9 bulan mulai dari sekarang. Setelah masa itu terlampaui, biasanya Mozilla masih akan memberikan dukungan selama beberapa bulan tetapi peramban tidak akan mendapatkan versi baru.

Selain itu, Mozilla juga memberikan catatan bahwa sistem operasi yang tidak lagi didukung juga tidak akan menerima pembaruan keamanan, mempunyai celah eksploitasi, dan berbahaya jika terus digunakan. Untuk menghindari resiko-resiko tersebut, pengguna disarankan untuk melakukan upgrade sistem operasi agar dapat menggunakan versi Firefox yang lebih baru.

Sumber berita Mozilla dan gambar header Pixabay.

Susul Chrome, Microsoft Edge Mulai Terapkan Algoritma Brotli

Microsoft tampaknya tengah bersiap menjajal sesuatu yang baru khususnya untuk peramban terbarunya, Edge. Diumumkan di blog resminya, Microsoft mulai mengadopsi algoritma kompresi baru bernama Brotli, menyusul dua rivalnya Chrome dan Firefox yang sudah melakukannya tahun lalu.

Menurut keterangan Microsfot, algoritma Brotli bakal memangkas waktu loading halaman di Microsoft Edge. Microsoft mengatakan bahwa Brotli dapat menghasilkan rasio kompresi 20% lebih baik dengan kecepatan kompresi dan dekompresi yang sama, ketika menggunakan metode encoding konten HTTP. Dibandingkan algoritma Deflate ataupun Zopfli, Botli jauh lebih efisien dalam hal ukuran file dan durasi komputasi PC.

Secara sederhana, Brotli yang diluncurkan di tahun 2015 untuk menggantikan Zopfli bakal mempercepat loading halaman dan meminimalisir konsumsi data dan baterai saat Edge beroperasi.

Brotli sebagaimana diklaim oleh empunya mempunyai performa kompresi 20% hingga 25% lebih efisien ketimbang algoritma Zopfli. Itu artinya peramban versi terbaru yang menjalankan Brotli nanti bakal mampu menghantarkan halaman sekian kali lebih cepat ketimbang sebelumnya. Kelebihannya tak melulu soal kecepatan, bagi pengguna perangkat mobile, mereka juga akan memperoleh keuntungan lain yaitu efisiensi daya dan juga menyunat konsumsi data.

Microsoft Edge sendiri memulai debut di tahun 2015 lalu sebagai pengganti Internet Explorer yang mulai ketinggalan zaman.

Penerapan logaritma Brotli ke Microsoft Edge saat ini baru bisa dirasakan dampaknya bagi pengguna yang mengikuti Windows Insider Program. Tahap ini akan menjadi ajang pengujian Brotli di Edge sebelum digulirkan ke publik di Windows 10 Creators Update paling cepat di tahun 2017 nanti.

Microsoft tampaknya bersikeras untuk meningkatkan efisiensi Edge guna membuktikan bahwa klaimnya beberapa waktu yang lalu bukan pepesan kosong.

Microsoft beberapa waktu yang lalu mengklaim bahwa Microsoft Edge jauh lebih irit daya. Dalam pengujian tersebut, Microsoft menggunakan empat laptop identik yang masing-masing menjalankan browser berbeda-beda: Microsoft Edge, Google Chrome, Mozilla Firefox dan Opera.

Sumber berita Windows dan gambar header Microsoft.

Opera Versi 42 Dilengkapi Converter Mata Uang Terintegrasi

Opera terus menyempurnakan browser buatannya dengan fitur-fitur baru. Setelah sebelumnya meningkatkan kinerja browser secara keseluruhan lewat Opera versi 41, Opera 42 kini datang mengusung fitur yang sangat unik, yaitu converter mata uang terintegrasi.

Saya yakin Anda pernah melihat-lihat barang di retailer online luar seperti Amazon, dan pastinya harga yang terpampang adalah dalam mata uang dolar. Ketimbang harus mengetikkan “139 usd to idr” di Google Search, Opera 42 kini menawarkan cara yang lebih praktis.

Saat menemui banderol harga semacam itu, Anda tinggal melakukan seleksi dengan kursor mouse seperti ketika hendak menyalinnya – tidak perlu klik kanan – maka di atasnya akan muncul hasil konversinya dalam mata uang rupiah secara otomatis. Total ada 32 mata uang yang didukung, dengan masing-masing nilai mengacu pada keluaran Bank Sentral Eropa.

Penambahan fitur ini didasari oleh keyakinan Opera akan semakin populernya tren belanja online, termasuk yang berasal dari negara lain. Kita pun sebagai konsumen juga kerap menjumpai produk-produk menarik yang tidak bisa didapat di tanah air.

Selebihnya, Opera 42 diklaim semakin cepat dalam hal startup alias loading awal. Kemudian ada cara yang lebih mudah untuk subscribe ke situs berita, dimana akan muncul icon bergambar koran di address bar saat ada artikel baru.

Update ini sekaligus menandai 20 tahun kiprah Opera dalam pengembangan browser. Di tahun 2016 ini saja, Opera sudah menambahkan banyak sekali fitur baru seperti yang bisa Anda simak pada video di bawah.

Sumber: Opera Blog.

Blokir Flash, Chrome 55 Mulai Jalankan HTML5 Secara Default

Google Chrome akhirnya melewati fase krusial setelah dalam beberapa tahun mencoba untuk melepaskan ketergantungannya kepada Adobe Flash. Digulirkan untuk Windows, Mac dan Linux, Chrome 55 mengawali langkah baru untuk sepenuhnya berjalan dengan HTML5 secara default saat menjelajah sebagian besar situs.

Ini adalah langkah terakhir dari perjalanan Chrome yang dimulai pada bulan September lalu ketika versi 53-nya dirilis. Langkah ini sekaligus memastikan nasib Adobe Flash yang makin dekat dengan masa-masa pensiun, setidaknya bagi Chrome. Standar Flash dianggap usang, kuno, tidak aman dan kerap jadi penyebab borosnya konsumsi daya dan sumber daya memori.

Di Chrome versi 53 lalu, peramban sudah mulai memblokir analitik halaman dan juga elemen latar belakang berbasiskan Flash. Tanda utamanya, Anda tidak akan lagi dapat menemukan badge Facebook ataupun Histats di sidebar sebagian besar situs. Di versi satu tingkat di atasnya, Chrome mulai menulis ulang kode sisipan YouTube Flash player dengan HTML5, sekaligus meningkatkan keamanan, memangkas konsumsi daya dan menampilkan halaman jauh lebih cepat.

Dengan Chrome 55 terbaru ini, pengguna masih bisa memutuskan untuk menggunakan Flash. Saat dibutuhkan, peramban akan meminta pengguna mengaktifkannya kembali. Tapi secara default bawaan pabrik, Chrome akan menggunakan HTML5. Artinya, saat ini peramban masih kompatibel dengan standar lawas misalnya untuk menampilkan navigasi 360 derajat secara penuh.

Selain dari perbaikan bugs, Chrome 55 juga menambahkan sejumlah dukungan untuk meningkatkan konsistensi visual khususnya bagian teks. Untuk perangkat Android, Chrome 55 akan menghadirkan fitur akses offline ke web, video dan gambar. Serta tambahan tombol yang mengindikasikan media atau berkas tertentu dapat diunduh.

Sumber berita Googlechromereleases.

Opera Versi 41 Hadirkan Peningkatan Performa yang Signifikan

Opera baru saja merilis update versi 41 untuk browser komputernya. Usai meluncurkan sederet fitur baru sebelumnya – mulai dari VPN, ad-blocker, battery saver sampai video pop-out – tim pengembang Opera kini berfokus pada aspek yang tak kalah penting, yaitu performa.

Selama ini, setting bawaan Opera adalah membuka semua tab yang terakhir diakses. Tujuannya supaya pengguna bisa melanjutkan apapun yang mereka lakukan sebelumnya. Kendati demikian, konsekuensi yang harus ditanggung adalah waktu startup yang cukup lama setelah browser dijalankan.

Hal ini tidak lagi berlaku pada Opera 41, dimana Opera telah menerapkan teknik yang cukup cerdik guna mengatasi lamanya waktu startup. Jadi saat browser Anda jalankan, Opera akan memilah-milah mana saja tab yang penting dan yang kurang penting, tidak peduli berapapun jumlahnya.

Pada prakteknya, tab yang aktif sebelumnya dan semua pinned tab akan diprioritaskan dan di-load terlebih dulu, barulah tab lain menyusul berikutnya. Hasil akhir yang didapat adalah proses startup yang hampir instan, seperti yang bisa Anda lihat pada video demonstrasinya di bawah ini.

Peningkatan performa juga diterapkan pada fitur video pop-out. Efeknya akan sangat terasa pada komputer dengan spesifikasi pas-pasan, dimana konsumsi CPU akan menurun sekitar 30 persen saat fitur video pop-out diaktifkan, dan pengguna pun bisa menjalankan program lainnya dengan lebih lancar.

Terakhir, fitur battery saver turut dioptimalkan untuk kebutuhan video call via layanan macam Google Hangouts misalnya. Opera tidak merincikan seberapa signifikan peningkatannya, tapi mereka yakin dampaknya akan cukup terasa di kalangan pengguna laptop.

Update semacam ini menurut saya sangat penting buat tim Opera sendiri. Seperti yang kita tahu, sejauh ini Opera masih kalah populer dibanding Chrome ataupun Firefox. Dengan performa yang cepat dan konsumsi resource yang lebih rendah, setidaknya Opera bisa memikat lebih banyak pengguna yang memiliki PC dengan spesifikasi biasa-biasa – yang kerap dibuat frustasi oleh ‘keserakahan’ Chrome.

Sumber: Opera Blog.

Mulai Desember, Konsumsi RAM Google Chrome Akan Menurun Drastis

Bukan rahasia apabila browser Google Chrome merupakan salah satu software yang paling rakus RAM. Efeknya sangat terasa ketika membuka beberapa tab sekaligus, terutama di perangkat macam smartphone yang kapasitas RAM-nya amat terbatas jika dibandingkan PC.

Di PC atau Mac, Chrome terkadang juga bisa membuat performa terasa jadi lambat ketika ada banyak tab yang dibuka. Hal ini seringkali dijadikan alasan untuk berpaling pada Firefox atau Safari di Mac, dan ini tentunya tidak sesuai dengan harapan Google.

Untungnya, tim developer Chrome tidak mau tinggal diam. Desember nanti, mereka menjanjikan versi baru Chrome (versi 55) yang tidak serakus sekarang, dan efeknya akan sangat terasa di smartphone, khususnya yang hanya memiliki RAM tak lebih dari 1 GB.

Rahasianya terletak pada penyempurnaan engine JavaScript yang dipakai Chrome. Hasilnya cukup signifikan; saat membuka situs-situs seperti The New York Times, Twitter, Imgur atau Reddit, konsumsi RAM-nya bisa turun hingga 50 persen dari yang Chrome 53 (versi sekarang) tunjukkan.

Menurut agenda yang tertera di situs resmi Chromium versi finalnya akan tersedia mulai 6 Desember. Anda memang sudah bisa mencoba versi betanya mulai sekarang, tapi tentu saja Anda harus siap-siap jika ada sejumlah bug yang mengganggu.

Sumber: Engadget. Gambar header: Pexels.

Lewat Chrome Versi 53, Google Buktikan Bahwa Browser Buatannya Juga Bisa Irit Daya

Bulan Juni kemarin, Microsoft resmi memulai ‘perang’ dengan pengembang-pengembang browser ternama. Lewat sebuah eksperimen, Microsoft ingin membuktikan bahwa Edge jauh lebih irit daya jika dibandingkan dengan browser lain seperti Firefox, Opera dan Chrome.

Hanya selang beberapa hari, Opera langsung mengungkapkan rasa tidak terimanya dan menunjukkan hasil pengujiannya sendiri. Akan tetapi di balik perseteruan tersebut, ada satu pihak yang paling dirugikan, yakni Google. Kok bisa? Karena pada kedua tes yang dilakukan Microsoft dan Opera, Chrome tercatat sebagai browser yang paling boros daya.

Anggapan bahwa Chrome rakus daya sebenarnya sudah menjadi rahasia umum. Hal ini tidak berlaku di Windows saja, tetapi juga untuk para pengguna MacBook. Meski kelihatannya Google tidak bergeming setelah ‘diserang’ oleh pencipta browserbrowser pesaing, mereka sebenarnya bekerja keras dalam memecahkan masalah terbesar Chrome ini.

Dalam Chrome versi 53, hasil pengujian Google menunjukkan peningkatan performa yang signifikan, baik dalam hal kecepatan maupun yang terpenting, konsumsi baterai. Sederhananya, Chrome kini lebih irit daya ketimbang versi sebelum-sebelumnya.

Dalam video di bawah, bisa kita lihat sepasang Surface Book yang masing-masing menjalankan Chrome versi 46 dan 53 untuk streaming video di Vimeo. Versi 53 sanggup memberikan waktu menonton ekstra hingga 2 jam 12 menit jika dibandingkan dengan versi 46. Di Mac, Chrome diklaim mengonsumsi daya 33 persen lebih rendah.

Tentu saja kita memerlukan gambaran yang lebih luas untuk mengetahui apakah perubahan ini benar-benar signifikan – harus ada yang menguji Chrome versi 53 dengan browser lain. Namun setidaknya pengguna loyal Chrome bisa sedikit tersenyum mengetahui bahwa Google tidak tinggal diam dicemooh oleh lawan-lawannya.

Sumber: Chrome Blog. Gambar header: Pexels.