Esports Cabang Bermedali Asian Games 2022, Super Weekend Terakhir PMGC 2020

Tinggal satu pekan menuju musim liburan akhir tahun. Pekan lalu akhirnya ditutup dengan pertandingan Super Weekend ke-4 dari PUBG Mobile Global Championship Season Zero dan pengumuman resminya kehadiran esports sebagai cabang bermedali di Asian Games Huangzhou 2022. Selain dua hal tersebut, berikut ragam berita perkembangan esports di pekan ke-4 Desember 2020 (15-21 Desember 2020).

 

PMGC Season Zero – Super Weekend 4

Tanggal 18 – 20 Desember 2020 lalu merupakan penghujung babak liga dari PUBG Mobile Global Championship 2020. Jagoan Indonesia yaitu Bigetron RA justru bermain dengan keadaan underperform pada saat itu. Dari total 15 ronde selama 3 hari pertandingan, tercatat Bigetron RA tidak pernah sekalipun mendapat Chicken Dinner dan beberapa kali terkena Too Soon. Pada sisi lain, Aerowolf Limax justru sedang on fire pada pekan ini dengan satu kali Chicken Dinner dan 4 ronde finish pada peringkat top 5.

Bigetron RA pun akhirnya harus puas mendapat peringkat runner-up dari akumulasi poin yang mereka dapatkan lewat 4 pekan pertandingan Super Weekend. Pada sisi lain, Aerowolf Limax yang awalnya terseok berhasil menyodok ke peringkat 14. Dengan perolehan yang didapatkan oleh SuperUna dan kawan-kawan, Aerowolf Limax pun berhasil lolos ke babak Grand Final yang direncakan hadir tanggal 21 Januari – 24 Januari 2020 mendatang.

 

Esports Dipastikan Jadi Ajang Bermedali Pada Asian Games 2022

Sumber: Esports Observer
Sumber: Esports Observer

Setelah Asian Games 2018 dan SEA Games 2019, kini esports akhirnya dipastikan akan hadir pada Asian Games Hangzhou 2022 mendatang. Tidak seperti Asian Games 2018, esports kali ini akan menjadi ajang resmi yang bermedali. Dalam pertemuan Dewan Olimpiade Asia, esports akhirnya diresmikan masuk Asian Games yang digolongkan dalam kategori “intellectual titles” layaknya cabang catur.

Pada Asian Games 2018, League of Legends, Arena of Valor, PES 2018, StarCraft II, Hearthstone, dan Clash Royale adalah game yang dipertandingkan di dalam cabang eksebisi esports. Indonesia berhasil meraih satu emas dari Clash Royale dan satu perak dari Hearthstone. Sayangnya belum ada informasi lebih lanjut seputar game apa yang dipertandingkan pada cabang esports Asian Games 2022. Namun mengingat banyaknya kritik pedas soal game berbau kekerasan dari komite olimpiade internasional, kemungkinan besar Asian Games 2022 tidak akan mempertandingkan game seperti PUBG Mobile ataupun CS:GO untuk cabang esports.

 

 

Capcom Cup 2020

Kawan-kawan Fighting Game Community (FGC) patut bergembira hati mendengar kabar yang satu ini. Pasca absennya banyak pertandingan fighting game offline di tahun 2020, Capcom akhirnya mengungkap bahwa mereka akan mengadakan Capcom Cup 2020 secara offline pada Februari 2021 mendatang. Pertandingan akan diadakan pada tanggal 19-21 Februari 2020 mendatang di Republik Dominika. Dua bagian acara dibagi ke dalam tiga hari penyelenggaraan acara. Tanggal 19 adalah pertandingan Street Fighter League World Championship yang mempertemukan dua tim terbaik dari SF League US dan SF League Japan. Tanggal 20 adalah pertandingan Capcom Cup top 20 dilanjut dengan Grand Final pada tanggal 21 Februari 2021.

 

Facehugger dan Randy “CL” Join AURA Esports divisi MLBB

Sumber: Instagram @auraesports
Sumber: Instagram @auraesports

AURA Esports mengumumkan dua sosok baru yang akan bergabung ke dalam pasukan MLBB mereka. Dua sosok tersebut adalah Facehugger yang merupakan mantan pemain Dota 2 dan CL yang merupakan mantan pemain profesional AOV. Facehugger tergabung ke dalam divisi MLBB sebagai analis sementara CL tergabung sebagai coach. Kehadiran dua sosok tersebut ke dalam ekosistem MLBB sedikit banyak menunjukkan bagaimana MPL masih menjadi salah satu liga esports paling stabil dan menjanjikan di Indonesia untuk saat ini. Kira-kira, apakah dua sosok tersebut bisa mendongkrak prestasi AURA Esports di MPL ID Musim ke-7 nanti?

 

IESPA Gandeng Platform Stream Lokal GOX.ID

Sumber: Kompas.com
Sumber: Kompas.com

Pada tanggal 16 Desember 2020 kemarin, IESPA selaku salah satu asosiasi esports di Indonesia mengumumkan GOX.ID yang merupakan platform stream lokal sebagai mitra resmi mereka. Mengutip rilis, kolaborasi tersebut dilakukan sebagai langkah strategis bagi IESPA dalam menjaga eksistensi, mengembangkan komunitas binaan, serta mencapai tujuan dari federasi. Selain itu kolaborasi ini dilakukan juga sebagai dalam usaha untuk mendorong peluang baru bagi gamer lokal di berbagai daerah di Indonesia untuk menyalurkan bakat mereka sebagai streamer.

 

PUBG Mobile Japan League Resmi Jadi Liga Franchise

Sumber: PUBG Mobile Official
Sumber: PUBG Mobile Official

PUBG Mobile Japan League dikabarkan resmi akan menjadi liga franchise pada tahun 2021 mendatang, dilangsir dari Dot Esports. Nantinya akan ada 16 tim yang akan ikut serta untuk memperebutkan total hadiah sebesar 300 juta yen (sekitar Rp41 juta). Liga franchise PMJL dikabarkan akan memiliki aturan gaji minimum yaitu sebesar 3,5 juta yen (sekitar Rp479 juta) untuk semua pemain. Pertandingan dikabarkan akan dilakukan secara offline dan akan diikuti oleh tim-tim sekaliber seperti Blue Bees, A1 Esports, DeToNator, SunSister, dan lain sebagainya.

 

Activision Ungkap Rencana Call of Duty League Musim Tahun 2021

Lewat sebuah video yang diunggah di YouTube, Activision umumkan perubahan format Call of Duty League 2021. Salah satu perbubahannya adalah kehadiran 5 turnamen major di dalam satu musim. Nantinya babak regular season akan dipertandingkan dengan format grup yang bermuara pada babak playoff di turnamen major. Pertandingan dikabarkan masih akan dipertandingkan secara online mengingat situasi pandemi yang masih terjadi. Tim peserta juga tidak terlalu beda jauh dengan musim sebelumnya yang didominasi oleh tim-tim asal Amerika Serikat dan beberapa dari Eropa.

 

Negara Afghanistan Blokir PUBG Mobile Untuk Sementara Waktu

Sumber: PUBG Mobile Official
Sumber: PUBG Mobile Official

Setelah selesai dengan permasalahan pemblokiran di India, PUBG Mobile kini kembali menerima penolakan. Dikutip dari Dot Esports, kali ini giliran negara Afghanistan yang memutuskan memblokir PUBG Mobile karena dianggap memiliki dampak negatif. Afghanistan Telecom Regulatory Authority (ATRA) selaku pemangku kepentingan dalam ranah telekomunikasi mengatakan bahwa mereka telah melakukan rapat dengan berbagai kementrian dan memutuskan untuk memblokir PUBG Mobile untuk sementara waktu untuk diinvestigasi secara lebih lanjut.

 

Merger DouYu-Huya Diinvestigasi Pemerintah Tiongkok

Sumber: Esports Observer
Sumber: Esports Observer

DouYu dan Huya selaku dua platform streaming terbesar di Tiongkok mengumumkan merger alias bergabung menjadi satu perusahaan pada tanggal 12 Oktober 2020 lalu. Hybrid.co.id sempat membahas sendiri soal penggabungan tersebut dan potensi masalah yang akan dihadapi. Pada akhirnya tanggal 14 Desember kemarin, rencana penggabungan tersebut pun diinvestigasi oleh pemerintah Tiongkok. Esports Observer mengatakan bahwa investigasi tersebut dilakukan karena usaha merger tersebut dianggap berpotensi melanggar undang-undang anti monopoli yang diterapkan pemerintah Tiongkok. Informasi terakhir mengatakan bahwa Huya akan bertindak kooperatif dan mengikuti apa yang diminta serta diperintahkan oleh regulator Tiongkok untuk menyelesaikan investigasi tersebut.

 

Fall Guys Ungkap Kostum Baru Berbentuk Sosok Ninja Sang Selebriti Gamers

https://twitter.com/FallGuysGame/status/1340626462987210753

Setelah proses lelang yang dilakukan, akhirnya terungkap sudah bahwa Ninja akan menjadi sosok pertama yang mendapatkan skin di dalam Fall Guys. Awal mula dari hal ini adalah kampanye yang dilakukan oleh pengembang Fall Guys yang bertajuk Battle of the Brand. Kampanye dilakukan dalam bentuk lelang, dengan uang hasil lelang akan didonasikan dan pemenang lelang dibuatkan skin oleh sang pengembang. Ninja, MrBeast, Aim Lab, dan G2 Esports adalah penawar terakhir dengan tawaran sebesar US$1.000.000. Ninja menjadi yang pertama mendapatkan skin atas dirinya di dalam Fall Guys dan kini sudah tersedia di dalam game.

Pemilik Tim Overwatch League Umumkan Hasil Laporan Keuangan untuk Q2 2020

Enthusiast Gaming baru saja mengumumkan laporan keuangannya untuk periode Q2 2020. Mereka menyebutkan, pemasukan mereka mencapai CA$7 juta. Pendapatan mereka stabil jika dibandingkan dengan pendapatan pada Q1 2020, yang mencapai CA$7,1 juta. Salah satu pendorong pemasukan Enthusiast adalah divisi media mereka, yang lebih sukses dari  perkiraan selama pandemi.

Sayangnya, Enthusiast masih mengalami kerugian sebesar CA$5,2 juta pada periode Q2 2020. Kerugian ini berasal dari bunga, kenaikan nilai aset, amortisasi, depresiasi, dan lain sebagainya. Meskipun begitu, kas Enthusiast masih berisi CA$8,4 juta.

Tak hanya itu, pada Q2 2020, Enthusiast juga mengungkap, mereka berhasil mendapatkan marjin laba kotor sebesar 46 persen, sama seperti Q1 2020. Pada Q4 2019, marjin laba kotor perusahaan hanya mencapai 34 persen. Dalam laporan keuangannya, Enthusiast menjelaskan bahwa marjin laba kotor naik berkat naiknya pemasukan perusahaan, menurut laporan GlobalNewswire.

enthusiast laporan keuangan
Vancouver Titans jadi salah satu tim esports di bawah Enthusiast Gaming.

Soal interaksi para fans, Enthusiast mengungkap, jumlah page view dari media mereka mencapai 3,1 miliar, naik 35 persen dari 2,3 miliar page view pada Q1 2020. Sepanjang pandemi, memang semakin banyak yang mengakses konten di media mereka.

Enthusiast Gaming merupakan perusahaan gaming dan esports di bawah konglomerasi Aquilini. Tujuan Enthusiast adalah menyediakan platform bagi fans game dan esports. Dari segi bisnis, mereka memiliki tiga divisi utama, yaitu media, hiburan, dan esports. Bisnis media Enthusiast mencakup 100 situs game dan 900 channel YouTube dengan jangkauan 160 juta orang setiap bulannya. Sementara Luminosity Gaming, divisi esports Enthusiast, bertanggung jawab atas tujuh tim profesional, termasuk tim Overwatch League, Vancouver Titans, dan tim Call of Duty League, Seattle Surge.

Dalam tiga bulan belakangan, Enthusiast juga aktif dalam menjalin kerja sama atau menyelenggarakan kegiatan terkait game dan esports. Pada Mei 2020, mereka mengadakan konferensi Pocket Gamer Connects. Di tengah pandemi, konferensi tersebut diadakan secara online. Pada bulan yang sama, Enthusiast juga menjalin kerja sama dengan DJ ZHU. Bersama Luminosity Gaming, DJ ZHU mengadakan konser virtual.

Masih pada bulan Mei, Vancouver Titans mengumumkan kerja samanya dengan Pizza Hut di Kanada. Satu bulan kemudian, pada bulan Juni, Vancouver Titans juga menjalin kerja sama dengan Circle K. Sementara pada minggu lalu, Enthusiast mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Omnia Media, menjadikan mereka sebagai platform esports, media gaming, dan hiburan terbesar di Amerika Utara.

Perusahaan Esports di Amerika Bertahan Selama Pandemi Berkat Bantuan Pemerintah

Selama masa pandemi ini, dampak ekonomi mungkin bisa dibilang menjadi salah satu yang cukup berat. Esports juga terdampak terhadap hal ini. Walaupun IDC melaporkan bahwa penonton esports meningkat dua kali lipat selama pandemi, namun esports tetap mengalami kerugian-kerugian tertentu dari segi bisnis.

Salah satunya sempat diceritakan oleh CEO NRG Esports, Joe Miller, bagaimana pandemi membuat organisasi mereka kehilangan pendapatan dari gelaran offline Call of Duty League dan Overwatch League, yang dibatalkan karena situasi pandemi. Namun ekosistem esports di AS cukup beruntung, karena pihak pemerintah memiliki sebuah inisiatif untuk ini. Inisiatif tersebut berupa uang pinjaman dalam program yang bernama Paycheck Protection Program (PPP).

Sumber: Call of Duty League Official
Liga skala besar seperti Call of Duty League mungkin jadi salah satu yang paling terdampak karena situasi pandemi ini. Sumber: Call of Duty League Official

Seperti namanya, program tersebut berfungsi sebagai insentif untuk para perusahaan agar tetap dapat membayar gaji pegawainya selama masa resesi ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. Uang pinjaman yang diberikan pemerintah AS sendiri bisa mencapai 10 juta dollar AS. Mengutip dari Esports Observer, beberapa tim tersebut adalah Envy Gaming, FaZe Clan, NRG Esports, Complexity Gaming, Sentinels, Misfits Gaming, eUnited, dan Rogue.

Dana dan inisiatif ini sendiri diatur oleh US Small Business Administration (SBA), sebuah badan pemerintahan yang tugasnya membantu agar bisnis kecil (seperti UMKM di Indonesia) dapat berkembang. Esports Observer mengutip dari data SBA, mengatakan bahwa pinjaman PPP berhasil mempertahankan 600 pekerja di ekosistem esports.

Namun, pinjaman terhadap beberapa perusahaan esports tersebut juga sempat menuai kritik. Ini karena ada yang menganggap esports mendapat untung karena situasi pandemi COVID-19. Opini tersebut mungkin tidak sepenuhnya salah, karena beberapa waktu belakangan, kita melihat bagaimana ekosistem Sim Racing jadi tumbuh pesat selama pandemi.

Sumber: Autoweek
Ekosistem esports memang luas dan beragam, walau di satu sisi ada CDL dan OWL yang tuai banyak kerugian, di sisi lain ada juga ekosistem Sim Racing yang malah tumbuh pesat selama pandemi. Sumber: Autoweek

Tapi bukan berarti esports secara keseluruhan tidak mengalami kerugian. Beberapa waktu lalu kita juga melihat bagaimana pemilik tim Call of Duty League dan Overwatch League kesulitan selama masa pandemi, bahkan membuat Activision Blizzard dikabarkan turun tangan untuk memberi keringanan finansial.

Memang selama pandemi, walau esports tetap bisa terlaksana secara online, namun bukan berarti tanpa tantangan. Tidak bisa menyelenggarakan event secara offline mungkin baru satu sisi masalah saja, pada sisi lain, ekosistem esports juga jadi kesulitan mendapatkan sponsor karena keadaan ekonomi yang secara umum sedang melesu.

Activision Blizzard Akan Beri Keringanan Finansial Untuk Tim CDL dan OWL

Informasi ini pertama kali diungkap oleh The Esports Observer pada 15 Juli 2020 melalui sumber terpercaya mereka. Terlibat ke dalam Call of Duty League dan Overwatch League memang membutuhkan biaya yang tidak main-main. Mengutip dari ESPN, dikatakan biaya masuk franchise league Call of Duty League di tahun 2019 adalah sebesar 25 juta dollar AS. Masih dari ESPN, sementara masuk franchise Overwatch League membutuhkan biaya sebesar 20 juta dollar AS.

Activision Blizzard sendiri belum memberikan komentar lebih lanjut seputar informasi ini. Namun menurut sumber terpercaya Esports Observer mengatakan bahwa perusahaan video game asal Amerika Serikat tersebut sedang mendiskusikan metode keringanan finansial terbaik kepada tim Call of Duty League dan Overwatch League.

Bentuk keringanan finansial yang diberikan bisa bermacam-macam nantinya, namun satu yang paling mungkin adalah berupa penundaan pembayaran biaya franchise, yang mana itu adalah pengeluaran terbesar dari tim-tim tersebut.

Call of Duty League 2020 Season 2020-02-09 / Photo: Robert Paul for Activision Blizzard
CDL dan OWL tadinya direncanakan menggunakan sistem kandang-tandang yang menjadi salah satu pemasukan yang potensial. Namun karena pandemi hal tersebut jadi dibatalkan. Sumber: Call of Duty Official | Call of Duty League 2020 Season 2020-02-09 / Photo: Robert Paul for Activision Blizzard

Tahun ini sendiri seharusnya menjadi momen besar bagi CDL dan OWL, karena sistem kandang-tandang yang sudah direncanakan akan hadir. Mengingat situasi pandemi COVID-19, sistem tersebut sangat tidak mungkin untuk dilaksanakan, yang memaksa kedua liga tersebut jadi berjalan secara online sepanjang musim ini.

Pertandingan offline memang menjadi salah satu sumber pemasukan tersendiri bagi tim peserta CDL dan OWL. Hal ini diungkap oleh CEO NRG Esports, Andy Miller dalam sebuah Podcast. NRG Esports sendiri saat ini menjadi bagian dari dua liga franchise tersebut. Mereka adalah pemilik San Francisco Shock di OWL dan Chicago Huntsmen di CDL.

Dalam Podcast Andy menjelaskan bagaimana biaya operasional untuk kedua tim tersebut menjadi sangat berat pada saat ini. Lebih lanjut, dia juga mengatakan bagaimana penjualan tiket pada event offline menjadi salah satu pemasukan yang cukup menjanjikan. “Kami menjual 4000 tiket dengan sangat cepat, jadi dari situ terlihat ada ‘bisnis’ dan para fans di sana (event offline).”

Sampai saat ini, Activision Blizzard memang sedang “kebakaran jenggot” mengurusi kedua liga tersebut, terutama Overwatch League. Terakhir kali, Overwatch League terhempas oleh kejadian buruk selama beberapa kali. Lima shoutcaster Overwatch League undurkan diri di Januari 2020, tim peserta mulai kesulitan secara ekonomi dan pecat pegawainya pada April 2020, Jay Won (Sinatra) yang adalah MVP dari tim juara OWL (San Francisco Shock) bahkan meninggalkan liga untuk bermain VALORANT secara kompetitif.

Situasi pandemi ini ternyata benar-benar menghantam keras Activision Blizzard serta dua liga esports mereka, CDL dan OWL. Apakah mereka bisa bangkit kembali setelah keadaan membaik nantinya?

Sisa Pertandingan Call of Duty League Akan Digelar Online

Sudah enam bulan lebih Call of Duty League berjalan. Dimulai sejak Januari 2020 lalu, liga ini berjalan dengan cukup baik, dan menorehkan jumlah penonton yang cukup memuaskan, walaupun sedang dalam situasi pandemi COVID-19. Namun demikian, menghadapi keadaan ini, perubahan tetap harus dilakukan.

Salah satunya adalah perubahan dari format offline ke online untuk gelaran Playoff yang direncanakan hadir sekitar bulan Agustus 2020. Sampai saat ini masih tersisa dua Regular Season Call of Duty League yaitu: New York Home Series yang diselenggarakan 10-12 juli, London Home Series yang diselenggarakan 17-19 Juli, dan Toronto Home Series yang diselenggarakan 24-26 Juli 2020. Lebih jelas soal perubahaan format, Call of Duty League menuliskan sebuah pengumuman lewat sebuah blog post:

“Karena risiko COVID-19 yang masih berlanjut, dan prioritas kami adalah melindungi keamanan bagi para tim, pemain, staf liga, dan personil dari partner, maka sisa jadwal Call of Duty League akan diselenggarakan secara online. Keputusan ini dibuat dengan sangat hati-hati, komunikasi, dan pertimbangan setelah melalui berbagai diskusi yang panjang.”

Call of Duty League 2020 Season 2020-02-09 / Photo: Robert Paul for Activision Blizzard
Walau meniadakan pengalaman menonton yang menyenangkan, namun format online jadi sesuatu yang perlu dilakukan selama situasi pandemi COVID-19 ini.| Call of Duty League 2020 Season 2020-02-09 / Photo: Robert Paul for Activision Blizzard

Lebih lanjut, blog post tersebut juga menjelaskan bagaimana pihak penyelenggara menjaga integritas turnamen walau ada perubahan format. Dijelaskan bahwa penyelenggara liga akan memberikan setup kamera universal yang akan aktif selama pertandingan. Kamera tersebut digunakan untuk memudahkan panitia liga untuk memeriksa konsol, joystick, dan monitor para peserta.

Berhubung Call of Duty League diikuti oleh tim asal Amerika Utara dan Eropa, maka dari itu akan ada kebijakan memilih server untuk peserta yang bertanding selama format pertandingan online berjalan. Nantinya peserta bertanding diberikan 3 opsi server (dari total 9 server yang dimiliki). Dari 3 opsi tersebut, peserta bertanding diperkenankan menguji, dan memilih server terbaik untuk digunakan dalam pertandingan.

Sumber: Call of Duty League Official
Sumber: Call of Duty League Official

Terakhir, pihak panitia juga menjelaskan bahwa mereka akan menambah jumlah staf di berbagai lini, baik untuk urusan produksi, teknis, ataupun panitia lainnya. Dijelaskan bahwa hal ini merka lakukan agar tim penyelenggara Call of Duty League selalu siaga untuk menangani berbagai masalah dan isu yang dapat terjadi selama gelaran online berjalan.

Memang ada tantangan tersendiri bagi penyelenggara turnamen selama situasi pandemi COVID-19 terjadi. Ketika format pertandingan berubah bentuk menjadi online, harus ada penyesuaian pada beberapa bagian, seperti penyesuaian untuk menjaga integritas turnamen, dan penyesuaian konten agar tetap menghibur penonton dan memuaskan para sponsor.

Popeyes Jalin Kerja Sama dengan Tim Call of Duty League, Chicago Huntsmen

Restoran fast food Popeyes memutuskan untuk menjajaki dunia esports. Untuk itu, mereka menjalin kontrak kerja sama dengan Chicago Huntsmen, salah satu tim yang berlaga di Call of Duty League. Kerja sama antara Popeyes dengan Huntsmen sebenarnya telah digodok sejak sebelum pandemi virus corona. Namun, mereka baru mengumumkan kontrak tersebut sekarang. Ini adalah waktu yang tepat bagi Popeyes untuk masuk ke dunia esports, mengingat banyak kegiatan olahraga yang tengah terhenti karena corona.

Dalam kerja sama ini, hal pertama yang Popeyes lakukan adalah menjadi title sponsor dari turnamen eksibisi Call of Duty: Warzone yang diadakan oleh Chicago Huntsmen. Turnamen tersebut melibatkan enam tim dan akan disiarkan pada akhir pekan ini. Selain itu, melalui perjanjian ini, logo Popeyes akan disematkan di jersey dari para pemain Huntsmen. Mereka juga akan mendapatkan akses ke media sosial dan channel digital dari tim esports yang ada di bawah naungan NRG Esports tersebut. Sayangya, tidak diketahui berapa nilai dari kontrak kerja sama yang diperantarai oleh Scout Sports & Entertainment ini.

Popeyes esports
Popeyes akan menjadi title sponsor dari turnamen yang diadakan Chicago Huntsmen. | Sumber: The Esports Observer

“Saat ini, olahraga lain yang Popeyes sponsori tengah terhenti. Jadi, Popeyes mencoba untuk menargetkan kelompok konsumen yang berbeda. Dengan ini, mereka mengerti bahwa esports dan gaming adalah industri yang berkembang pesat dan mereka ingin bisa menjadi bagian dari industri tersebut,” kata Nico Amatia, Senior Account Executive, Scout pada The Esports Observer. “Mereka telah melibatkan diri dalam kompetisi bola basket dan sepak bola tingkat kuliah. Sampai pertandingan olahraga kembali diadakan, mereka ingin menargetkan fans esports, yang sejauh ini belum mereka sasar sama sekali. Fans esports adalah audiens baru yang sangat menarik bagi Popeyes.”

Di tengah lockdown akibat virus corona, kontrak dengan Huntsmen menjadi semakin penting bagi Popeyes. Karena itu, ada beberapa KPI (Key Performance Indicators) dari kontrak ini yang akan disesuaikan. Namun, Amantia berkata, tujuan utama Popeyes menjalin kerja sama dengan Huntsmen adalah untuk membangun brand awareness di kalangan fans esports.

Sebelum Popeyes, telah ada sejumlah merek makanan yang masuk ke esports. Misalnya, pada tahun lalu, Pringles memutuskan untuk menjadi sponsor dari Overwatch League. Sementara itu, di Tanah Air, Ternakopi juga menjalin kerja sama dengan Aerowolf.

Sumber header: Twitter

Tim Call of Duty League, FaZe Clan Mau Buat Studio Film

Dikenal sebagai organisasi esports, FaZe Clan juga memiliki bisnis pembuatan konten. Sama seperti kebanyakan kreator konten di dunia game dan esports, mereka menyiarkan video mereka di platform streaming seperti Twitch dan YouTube. Namun, mereka tampaknya berencana untuk melakukan ekspansi ke televisi. FaZe Clan baru saja mengumumkan kerja samanya dengan platform Sugar23 milik sutradara Michael Sugar. Melalui kerja sama ini, FaZe Clan akan membuat FaZe Studios, yang berfungsi untuk membuat film dan seri TV orisinal.

CEO FaZe Clan, Lee Trink menjelaskan, untuk membuat proyek film atau seri TV sendiri, mereka mungkin membutuhkan waktu bulanan atau bahkan tahunan. Namun, di tengah pandemik virus corona seperti sekarang, mereka memiliki kesempatan untuk mengambil alih proyek dari studio lain yang tidak bisa melanjutkan produksi film atau seri TV mereka. Dia meyakinkan, mereka akan tetap memilih proyek yang sesuai dengan reputasi dan selera audiens FaZe Clan.

“Ini adalah waktu yang tepat bagi kami untuk melakukan ini,” kata Trink, dikutip dari Forbes. “Kami telah menyiapkan hal ini sejak lama. Namun, sejak virus corona merebak, segmen-segmen yang berbeda dari industri hiburan menjadi memiliki kedudukan yang lebih setara.” Trink merasa, keputusan mereka untuk membuat studio film masih sejalan dengan bisnis utama FaZe.

“Menurut saya, ini bukan sesuatu yang baru bagi kami,” ujar Trink. “Kami memang selalu menjadi bagian dari industri pembuatan konten. Saya mencoba untuk melihat keputusan kami dari kacamata para penonton. Audiens, khususnya fans kami, tidak membedakan konten layaknya Hollywood. Mereka tidak mengelompokkan konten berdasarkan hierarkinya.”

Sama seperti beberapa organisasi esports lainnya, FaZe juga memiliki bisnis merchandise dan pakaian. Mereka bahkan telah membuat toko fisik. Pada bulan April 2020, mereka juga mengumumkan kerja sama dengan liga american football nasional di Amerika Serikat, NFL. Selain itu, mereka juga telah bekerja sama dengan Manchester City, klub sepak bola asal Inggris.

Sementara itu, Sugar adalah salah satu dari empat sutradara Spotlight, yang memenangkan kategori Best Picture Awards di Motion Picture Academy dan Independent Spirit Awards. Sugar juga dikenal berkat seri TV 13 Reasons Why yang tayang di netflix atau Rendition di Apple TV+.

Sempat Ditunda Karena Corona, Call of Duty League Kembali Diadakan Pada 10 April 2020

Setelah sempat tertunda akibat pandemik virus corona, Call of Duty League (CDL) akan kembali digelar secara online pada 10-12 April 2020. Liga yang merupakan bagian dari Home Series ini akan berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama, akan diadakan group stage. Sementara babak knockout dan semifinal akan diadakan pada hari kedua, Sabtu, 11 April 2020. Pada hari terakhir, Minggu, 12 April 2020, akan digelar pertandingan final.

“Saya memiliki pengalaman bekerja di NFL selama bertahun-tahun. Saya tahu bagaimana olahraga bisa membuat orang-orang menjadi kembali bersemangat,” kata Johanna Faries, Commissioner, Call of Duty Esports, Activision Blizzard, seperti dikutip dari GamesBeat. “Tidak ada seorang pun yang senang dengan keadaan sekarang. Tapi, inilah kondisi yang harus kita hadapi. Kami bersukur karena Call of Duty League tetap bisa diselenggarakan dan menawarkan pertandingan yang menarik bagi fans yang kini sangat memerlukan hiburan.”

Activision Blizzard baru mulai mengadakan Call of Duty League pada tahun ini. Menggunakan model franchise, CDL diikuti oleh 12 tim dari 4 negara. Sama seperti Overwatch League, CDL menggunakan sistem kandang-tandang. Pada akhir pekan, sebuah tim CDL seharusnya menyelenggarakan turnamen Home Series. Kali ini, Dallas Empire seharusnya menjadi tuan rumah, lapor The Esports Observer. Namun, karena pandemik virus corona, maka Activision Blizzard memutuskan untuk mengadakan semua pertandingan CDL secara online. Mereka juga telah menyesuaikan jadwal dari CDL Home Series tahun ini.

call of duty league corona
Jadwal pertandingan Home Series dari Call of Duty League. | Sumber: Activision Blizzard

Dalam setiap turnamen Home Series, hanya 8 dari 12 tim yang akan berlaga. Kali ini, 8 tim yang ikut serta antara lain Chicago Huntsmen, Dallas Empire, Florida Mutineers, Los Angeles Guerrillas, Minnesota Rokkr, Paris Legion, Seattle Surge dan Toronto Ultra. Di setiap turnamen Home Series, semua tim akan mendapatkan poin berdasarkan performa mereka sepanjang kompetisi. Pada akhir musim, poin yang didapatkan masing-masing tim akan diakumulasikan. Poin ini akan digunakan untuk menentukan tim-tim yang lolos ke CDL Championship.

Meskipun Call of Duty League akhirnya dapat kembali diselenggarakan, ada kekhawatiran bahwa pertandingan tidak akan berjalan lancar. Salah satu masalah yang mungkin terjadi adalah latensi server atau para pemain yang terputus dari server. Masalah ini sempat terjadi dalam pertandingan eksibisi antara London Royal Ravens dan Florida Mutineers serta Paris Legion dan Los Angeles Guerrilas. Untuk mengantisipasi hal ini, Call of Duty League mengatakan bahwa mereka tengah menguji beberapa server baru di Amerika Serikat.

Selain Call of Duty League, Call of Duty Challengers dan City Circuits juga akan digelar secara online. Menurut laporan ESPN, Activision Blizzard juga berencana untuk mengadakan lima turnamen Challengers tambahan. Masing-masing dari turnamen itu akan menawarkan total hadiah sebesar US$50 ribu.

Ekonomi Memburuk, Pemilik Tim Overwatch League Pecat Karyawannya

OverActive Media, perusahaan induk dari tim Toronto Deviant di Overwatch League dan Toronto Ultra di Call of Duty League, mengonfirmasi bahwa mereka baru saja memecat sejumlah karyawan mereka. Sayangnya, mereka tidak memberikan penjelasan lebih detail tentang apakah pengurangan jumlah karyawan ini bersifat sementara atau permanen. Mereka juga tidak menyebutkan jumlah karyawan yang mereka rumahkan atau tim esports mana yang akan terkena dampak dari pengurangan karyawan tersebut. Sumber The Esports Observer menyebutkan, paling banyak, jumlah karyawan yang dipecat mencapai 13 orang.

“Ini adalah waktu yang sulit. Kami harus membuat beberapa keputusan berat, yang akan memengaruhi orang-orang yang baik. Namun, kami harus melakukan ini untuk memastikan bahwa organisasi kami tetap bisa bertahan di masa sulit seperti saat ini,” kata OverActive Media Head of Content and PR, Paulo Senra, pada The Esports Observer. “Berat hati kami melihat teman dan rekan satu tim kami pergi. Dan hati kami terasa lebih berat karena mereka harus pergi di saat keadaan seperti sekarang. Secara pribadi, saya ingin mengucapkan terima kasih pada semua kolega atas semangat serta kontribusi mereka dalam mengembangkan organisasi ini.”

overactive media pecat
Tim Toronto Defiant yang berlaga di Overwatch League ada di bawah OverActive Media. | Sumber: Liquipedia

Ini adalah kali kedua OverActive Media merumahkan karyawannya. Pada Januari 2020, mereka menutup kantor mereka di Rochester, New York, Amerika Serikat. Ketika itu, mereka harus memecat delapan orang pekerjanya, termasuk Co-founder Splyce Vincent Garguilo, lapor ESPN. Kantor Rochester adalah markas dari Splyce, tim esports pertama yang dimodali oleh OverActive Media. Setelah menanamkan investasi pada Juni 2018, OverActive Media memutuskan untuk mengakuisisi tim tersebut sepenuhnya pada November 2018. Sementara itu, pada 25 Maret 2020, Co-founder Splyce, Marty Strenczewilk, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Vice President di OverActive Media.

Di tengah pandemi virus Corona, esports memang memiliki kesempatan untuk menjadi tontonan alternatif karena banyak pertandingan olahraga konvensional yang dibatalkan. Sayangnya, wabah ini juga memberikan dampak buruk pada ekonomi, yang tentunya juga memengaruhi organisasi esports. OverActive Media bukan satu-satunya perusahaan esports yang terpengaruh oleh keadaan ekonomi yang memburuk akibat pandemi COVID-19. Tim esports asal Kanada, Team Reciprocity, juga harus mengambil keputusan sulit untuk merumahkan semua karyawannya dan membubarkan sejumlah tim esports mereka.

OverActive Media mengambil keputusan untuk memecat sejumlah karyawannya setelah pemerintah Toronto memutuskan untuk membatalkan semua acara dan festival besar, termasuk turnamen esports, sampai 30 Juni 2020. Tidak hanya itu, Activision Blizzard juga mengubah format dari Overwatch League dan Call of Duty League menjadi online. Karena itu, Toronto Defiant tidak bisa menjamu musuhnya di Roy Thomson Hall di Toronto.

Jumlah Rata-Rata Penonton Call of Duty League LA Home Series Capai 38 Ribu Orang

Call of Duty League Los Angeles Home Series diadakan pada 7-8 Maret 2020 lalu. Turnamen tersebut diselenggarakan di Shrine Auditorium dan Expo Hall dengan OpTic Gaming Los Angeles dan Los Angeles Guerrillas sebagai tuan rumah. Tim Dallas Empire keluar sebagai juara setelah mengalahkan Minnesota Rokkr di babak final. Menurut data dari Esports Charts, pada puncaknya, jumlah penonton dari LA Home Series mencapai 66 ribu orang. Sementara jumlah rata-rata penonton sepanjang turnamen mencapai 38 ribu orang.

Pertandingan final antara Dallas Empire dan Minnesota Rokkr menjadi pertandingan yang paling banyak ditonton dengan jumlah penonton mencapai 66.951 orang. Pertandingan kedua dengan jumlah penonton terbanyak adalah antara Atlanta FaZe dan Minnesota Rokkr dengan jumlah penonton mencapai 63.730 orang pada puncaknya. Sementara pertandingan dengan jumlah penonton terbanyak ketiga adalah antara OpTic dan Dallas, yang memiliki 58.038 orang penonton. Ketiga pertandingan dengan jumlah penonton terbanyak ini berlangsung pada hari kedua turnamen LA Home Series.

Call of Duty League LA home series
Jumlah penonton dari pertandingan CDL LA Home Series. | Sumber: Esports Charts

LA Home Series menggunakan format yang sama dengan turnamen CDL Home Series lainnya. Turnamen yang berlangsung selama dua hari itu diikuti oleh delapan tim, yang dibagi menjadi dua grup. Pada hari pertama, Sabtu, 7 Maret 2020, delapan tim yang ikut serta akan berlaga dalam group stage. Dari sini, empat tim akan tersingkir, sementara empat tim pemenang akan maju untuk bertanding pada hari kedua. Pada hari Minggu, 8 Maret 2020, empat tim yang tersisa akan bertanding menggunakan format single elimination.

Pertandingan pertama mempertemukan Empire dengan OpTic, sementara pertandingan kedua mempertemukan FaZe dengan Rokkr. Walau diperkirakan akan kalah, Rokkr berhasil menang dari FaZe. Rokkr lalu bertemu dengan Empire di babak final. Empire berhasil keluar sebagai juara dengan skor 3-2.

Jika dibandingkan dengan jumlah penonton dari CDL Home Series sebelum ini, LA Home Series memiliki jumlah penonton yang lebih sedikit. Sebagai perbandingan, jumlah penonton London Home Series mencapai 111 ribu orang pada puncaknya. Menurut Dot Esports, salah satu alasan mengapa jumlah penonton LA Home Series lebih sedikit adalah karena turnamen tersebut tidak diikuti oleh Chicago Huntsmen. Memang, Huntsmen merupakan salah satu tim unggulan. Tim tersebut kini duduk di peringkat satu bersama Atlanta FaZe. Keduanya memiliki 90 poin CDL dengan 8 kemenangan dan 1 kekalahan.

Sumber header:  Ben Pursell/Activision-Blizzard Entertainment via ESPN