Interview Session with dahmakan Co-Founder & CEO on “Cloud Kitchen” and its Potential Business

The term “cloud kitchen” is getting popular as a new approach in the food cycle business. Digging further into the concept, DailySocial just had an interview with one of dahmakan Co-Founder, Jonathan Weins.

Entering the conversation, Jon told us the concept of cloud kitchen. He said, “Cloud kitchen is basically a restaurant designed for the delivery purpose only, it is to cut costs and design (packaging) ready stock food.”

Cloud kitchen providers mostly have no kiosk or exact building as common restaurants. However, they have different offers in terms of brand and products. A startup for cloud kitchen platform developer will serve as business middlemen between customers and kitchen stuff while providing delivery and transaction process.

A great opportunity in Southeast Asia

Jon explained one of the cloud kitchen signatures is advanced product innovation. Using a minimum capital, kitchen owners can brag for more distinct offers to minimize risks. Of the many potential and challenges, come various and high-quality menus. The kitchen partners compete for unique brands following the market share.

In South Asia’s market, the trend gains positive feedback. Along with the flexible access and instant process.

“In Europe. people prefer cooking at home than ordering food, whereas in Southeast Asia food delivery becomes a habit of the young generation in particular. They’re going to order food or having a takeaway,” he added.

Getting deeper into the issue through what happened in Indonesia, this model been mushrooming since on-demand services arrived. Some areas provide delivery order via GoFood or GrabFood without dine-in options.

Besides cloud kitchen as a business, it is to create opportunities for SMEs and housewives to start low-investment food-producing.

dahmakan to land in Indonesia

dahmakan team in Malaysia / dahmakan
dahmakan team in Malaysia / dahmakan

Customers have various options on dahmakan‘s app or website. In Kuala Lumpur as the native city, there are certain place and chefs to produce the menus. Some are the expat from starred hotels and restaurants. Thus, dahmakan has each unit to serve orders.

In each menu, attached the detailed information, such as food composition for reference. They are to expand in the last quarter of 2019 with a branch office in Indonesia.

“We are now recruiting for Indonesia’s core team. They will create some new, compelling menus and prepare the tech operation for launching. We have some supportive investors with a good connection in Jakarta. It’s our debut city before expanding services throughout Indonesia,” further explained.

Before closing the interview, Jon revealed his company’s mission to produce high-quality and affordable meals with easy access. What dahmakan offer is to fix the production and serving process using an efficient approach.

“Externally, we looked like cloud kitchen (usual), but we are fully redefined the whole cooking process using technology that 55% of food went cheaper from the restaurant price also given added value to the consumers,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Berbincang Bersama Co-Founder & CEO dahmakan Menganai “Cloud Kitchen” dan Potensinya

Istilah “cloud kitchen” dewasa ini cukup ramai diperbincangkan sebagai pendekatan baru dalam bisnis penyediaan kebutuhan makan. Untuk mendalami tentang konsep tersebut, DailySocial berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan salah satu Co-Founder dahmakan, Jonathan Weins.

Mengawali perbincangan, Jon menjelaskan kepada kami tentang definisi cloud kitchen. Ia mengatakan, “Cloud kitchen pada dasarnya adalah restoran  yang dirancang hanya melayani delivery order, sehingga memungkinkan menghemat banyak biaya serta merancang (pengemasan) makanan untuk siap kirim.”

Penyaji makanan di cloud kitchen umumnya tidak memiliki kedai atau tempat makan layaknya restoran biasa. Hanya saja, secara brand dan produk mereka memiliki daya tawar tersendiri. Startup pengembang platform cloud kitchen menjembatani proses bisnis antara dapur dengan pelanggan, sembari memberikan jasa pengiriman hingga transaksi.

Potensi besar di Asia Tenggara

Jon menceritakan, salah satu ciri khas dari cloud kitchen adalah inovasi produk yang berkelanjutan. Dengan modal yang minimal, pemilik dapur lebih berani untuk menawarkan sesuatu yang beda, karena risikonya relatif lebih kecil. Dari peluang sekaligus tantangan tersebut maka muncul menu-menu yang lebih beragam dan berkualitas. Mitra dapur berlomba-lomba membuat brand makanan unik, menyesuaikan pangsa pasar.

Di Asia Tenggara, dikatakan tren tersebut disambut cukup baik oleh pasar. Didukung fleksibilitas akses dan proses yang instan.

“Di Eropa masyarakatnya lebih gemar memasak di rumah alih-alih memesan dari luar, sebaliknya perilaku masyarakat di Asia Tenggara lebih suka memesan makan, terutama generasi muda. Trennya pesan makanan atau membeli makanan di luar lalu dibawa ke rumah,” ujar Jon.

Jika ditelisik lebih dalam, dengan mengamati yang terjadi di Indonesia, model seperti ini sudah mulai menjamur sejak layanan berbasis on-demand diminati masyarakat. Di beberapa daerah mulai banyak produk makanan yang masuk di aplikasi seperti GoFood atau GrabFood, namun hanya menerima pemesanan saja, tidak untuk dimakan di tempat karena tidak memiliki sarannya.

Selain menjadi peluang bisnis, cloud kitchen pun dinilai akan membuka kesempatan baru bagi UKM dan ibu rumah tangga untuk melahirkan produk makanan dengan modal kecil.

dahmakan segera masuk ke Indonesia

dahmakan
Tim dahmakan di Malaysia / dahmakan

Melalui aplikasi atau website dahmakan, pengguna bisa memilih beragam menu yang disajikan. Di kota basisnya, Kuala Lumpur, perusahaan memiliki chef dan dapur khusus untuk menyediakan menu makanan. Beberapa juru masak direkrut dari restoran dan hotel berbintang. Jadi, dahmakan memiliki unit-unit dapur sendiri yang siap melayani pesanan.

Pada setiap pilihan makanan yang disajikan, turut disertakan berbagai informasi, seperti bahan makanan, yang dapat digunakan pengguna sebagai referensi. Rencananya dahmakan akan ekspansi ke Indonesia di kuartal terakhir tahun 2019 ini. Mereka juga akan mendirikan kantor khusus di Indonesia.

“Saat ini kami sedang memulai proses perekrutan untuk tim inti di Indonesia. Mereka akan bekerja untuk menciptakan hidangan baru yang menarik dan mempersiapkan teknologi kami untuk peluncuran. Kami memiliki beberapa investor yang terhubung baik dari Jakarta yang sangat mendukung inisiatif ini. Kami akan meluncurkan pertama di Jakarta dan kemudian secara bertahap memperluas layanan ke kota-kota lain di seluruh Indonesia,” jelas Jon.

Di akhir perbincangan Jon mengungkapkan misi perusahaannya, yakni memproduksi makanan berkualitas tinggi yang terjangkau dan dapat diakses kapan saja. Apa yang dilakukan oleh dahmakan ialah menata kembali proses produksi dan penghidangan makanan dengan pendekatan yang lebih efisien.

“Di luar kami terlihat seperti cloud kitchen (biasa), namun kami sepenuhnya mendefinisikan ulang proses memasak menggunakan teknologi sehingga membuat makanan 55% lebih murah dari pada harga di restoran atau memberikan nilai lebih kepada konsumen,” terang Jon.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Katering Online Malaysia Dahmakan Siap Ekspansi Ke Indonesia

Pemain bisnis katering online di Indonesia semakin banyak jumlahnya. Sebut saja Berrykitchen, Gorry Gourmet, Indonesia Catering, dan lainnya membuktikan adanya demand atau permintaan dari konsumen untuk menghadirkan pilihan menu makan siang sesuai selera dan lezat yang langsung diantar ke kantor atau rumah.

Jika dilihat dengan seksama, kebutuhan para karyawan setiap harinya saat jam makan siang yang besar. Berbicara soal makan siang tak hanya soal ketersediaan, tapi juga faktor kesehatan. Google menyediakan menu makan siang yang diracik langsung koki di kantor pusat Google Indonesia. Hal serupa juga dilakukan Kaskus. Perusahaan mulai menyadari pentingnya menyuguhkan menu makan siang yang sehat untuk para pegawai yang ternyata disambut baik.

Dengan alasan itulah Dahmakan hadir. Perusahaan yang saat ini berbasis di Malaysia, menawarkan menu unik, terbaru dan berbeda khusus untuk pegawai kantoran.

Dahmakan berangkat dari rasa frustasi salah satu pendirinya, Jonathan Weins, yang mengeluhkan minimnya pilihan menu makan siang saat di kantor. Jonathan dan rekannya Jessica Li memutuskan untuk mengembangkan bisnis katering online yang hanya menyediakan menu sehat dan dapat dipesan satu minggu sebelumnya (pre-order).

“Tujuan kami adalah sederhana yaitu memberikan pilihan yang sehat untuk pegawai kantoran untuk menikmati menu makan siang yang segar dan langsung diantar ke kantor hanya dengan langkah mudah,” kata Jonathan.

Promosi pemasaran dengan sistem referral

Saat ini Dahmakan telah mendapatkan pendanaan dari investor Singapura dan Belanda dengan nilai sekitar $500.000. Pendanaan tersebut dimanfaatkan oleh Dahmakan untuk memperluas dapurnya, menambah jumlah chef, dan mengembangkan sistem teknologi.

Belajar dari pengalaman saat bekerja di Foodpanda, semua makanan yang diantar dibuat di dapur sendiri sehingga proses quality control bisa dilakukan dengan langsung. Executive chef senantiasa bermitra dengan ilmuwan yang bertanggung jawab untuk memastikan semua makanan sehat dan tetap segar ketika sampai ke tangan pelanggan.

Dalam hal pemasaran Dahmakan sepenuhnya mengandalkan sistem referral, yaitu pelanggan yang telah mencoba Dahmakan yang kemudian merekomendasikannya kembali kepada rekan kerja, keluarga, dan lainnya.

Logistik sepenuhnya dilakukan oleh tim kurir Dahmakan, Dahmakan memiliki tim pengantar yang sebelumnya telah lulus proses seleksi dan sudah diberikan training bagaimana caranya mengantarkan makanan yang cepat dan baik kepada pelanggan. Beberapa waktu yang lalu Dahmakan sempat bekerja sama dengan Uber dalam hal pengantaran makanan dalam rangka memperomosikan acara MasterChef terbaru.

“Teknologi memiliki peranan yang cukup besar dalam logistik, saat ini kami masih mencoba mencari cara yang tepat untuk bisa menekan biaya pengantaran yang pada akhirnya bisa menekan harga menu yang kami tawarkan kepada pelanggan,” kata Jonathan.

Ekspansi ke Indonesia

Dahmakan masih menjalankan bisnisnya di Malaysia, namun dengan makin besarnya minat dari konsumen dalam waktu 8-9 bulan mendatang Dahmakan akan melakukan ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara. Indonesia merupakan negara pertama yang akan disambangi.

“Kami banyak mendapat order dari masyarakat Indonesia yang mengira Dahmakan sudah ada di Indonesia. Karena alasan itulah kami memutuskan akan membuka kantor di Indonesia. Tunggu saja tanggal mainnya,” tutup Jonathan.