30 Game Asal Indonesia yang Mencuri Perhatian di Gamescom 2021

Gelaran Gamescom memang menjadi pameran video game terbesar yang setiap tahunnya diadakan di Jerman. Sayangnya pandemi mengharuskan event akbar ini diadakan secara digital.

Untungnya, kondisi tersebut tidak mengurangi keseruan dari pengumuman-pengumuman game yang hadir pada Gamescom 2021. Game-game besar seperti Forza Horizon 5, Saints Row Reboot, dan Marvel’s Midnight Suns mungkin memang mencuri perhatian pada Opening Night Live.

Namun di eksibisi Devcom Developer Conference (DDC) 2021, game-game Indonesia ternyata cukup menarik perhatian dari banyak negara karena dominasinya di dalam ajang ini. Asosiasi Game Indonesia (AGI) memang membuat program untuk mengirimkan 30 developer game lokal untuk tampil di dalam Gamescom 2021.

Dan bila Anda penasaran game apa saja yang ikut, berikut adalah daftar 30 game terbaik asal Indonesia yang tampil pada gelaran Gamescom 2021.

Nusantara Fighter

Developer: Miracle Gates Entertainment

Salah satu pendatang baru yang langsung mencuri perhatian banyak gamer dan media pada Gamescom kemarin adalah Nusantara Fighter. Game fighting ala Mortal Kombat atau Street Fighter ini memang tampil menarik dengan desain karakter yang terinspirasi dari sejarah dan kisah rakyat lokal. Game ini tengah dalam tahap pendanaan dan juga pencarian publisher.

Fallen Elysium, Dusk at War, and Fading Star

Developer: Miracle Gates Entertainment

Selain Nusantara Fighter, pengembang Miracle Gates Entertainment ternyata juga memiliki beberapa proyek menarik lain yang ikut ditampilkan. Ada tiga game lain bergenre visual novel yang diperkenalkan, yaitu Fallen Elysium yang bertema masa depan, Dusk at War yang bertema peperangan, dan yang terakhir adalah Fading Star yang bertema romantis. Ketiganya mengambil tema cerita yang cukup berbeda-beda.

Escape from Naraka

Developer: Xelo Games

Game ini memang bukan game yang baru, namun para penonton Gamescom tetap dibuat terpukau lewat trailer eksklusif barunya. Game bergenre action-platformer ini terus mencuri banyak perhatian gamer di seluruh dunia karena aksi yang ditampilkan dikombinasikan dengan tema Balinya yang cukup unik.

A Space For The Unbound

Developer: Mojiken Studio

Game petualangan kehidupan berlatar Indonesia di tahun 90-an ini memang menjadi salah satu game yang paling diantisipasi oleh banyak gamer di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara. Game ini memang ikut tampil di booth milik Toge’s Indie Arena Booth. Namun sayangnya game ini tidak menunjukkan hal baru pada gelaran kemarin.

Stella Gale: The Trials of Faith

Developer: Extra Life Entertainment

Visual style memang menjadi salah satu daya tarik unik bagi sebuah video game. Dan Stella Game: The Trials of Faith dengan indah membuat game-nya seakan kartun atau anime klasik yang digambar manual. Para pemain akan menjadi Stella yang mengikuti kompetisi gladiator dengan hadiah satu permintaan apapun yang akan dikabulkan oleh sang pangeran.

Misguided: Never Back Home

Developer: JEVO Games

Mengambil tema game horor dengan karakter utama seorang cewek SMA, plus gameplay dari pandangan orang ketiga tentu membuat Misguided: Never Back Home langsung dibanding-bandingkan dengan Dreadout. Namun game ini merupakan game mobile yang akan mengikuti Silvia yang mencari teman-temannya di tempat yang tidak diketahui dan dihantui oleh mahluk-mahluk mistis.

Who Is He: Let Me Out

Developer: 4Happy Studio

Game horor dengan karakter utama anak-anak memang terkadang membuat suasananya semakin mencekam, sekaligus membuat sedikit menenangkan saat dimainkan. Dalam game ini pemain akan menjadi Alvin yang terperangkap di kampung halamannya. Dengan bantuan saudarinya yang telah meninggal dan juga laba-laba peliharannya, ia harus mengungkap rahasia kelam di desanya dan kabur dari sana.

Kirana: Raga Sukma

Developer: Kawarna Studio

Aspek mitologi dan cerita rakyat Indonesia memang menjadi salah satu tema yang luas untuk digali. Seperti judulnya, game yang satu ini mengangkat tema raga sukma atau ngrogo sukmo. Dalam game petualangan dengan pandangan orang ketiga ini, pemain akan menjadi Kirana yang punya misi untuk menyelamatkan saudaranya, sekaligus menyelesaikan masalah mental yang ia hadapi.

Ngopi, Yuk!

Developer: Uniqx Games Studio

Game adaptasi komik atau anime memang bukan yang baru. Sama seperti game ini yang diadaptasi dari webtoon lokal dengan judul yang sama. Sesuai namanya, pemain akan menjadi barista yang sibuk mengurusi mulai dari kostumer, menu, dan bahkan mengembangkan toko lewat sistem gacha.

Here Comes The Hero

Developer: GameChanger Studio

Menggabungkan dua genre video game yang berbeda memang berpotensi untuk membuat sebuah genre hybrid yang memberikan pengalaman baru bagi gamer. Seperti yang ditawarkan lewat Here Comes The Hero, game ini menggabungkan genre petulangan roguelike yang tengah naik daun dengan game fighting 1-vs-1. Game ini direncanakan untuk dirilis pada 2023 mendatang untuk PC dan konsol.

Rendezvous

Developer: Pendopo Studios

Kombinasi konsep cyberpunk, style pixel art, dan juga aksi 2 dimensi mungkin menjadi komposisi andalan dari para pengembang game indie. Namun hal tersebut tidak selalu negatif, apalagi bila konsep tersebut ditambahkan elemen lokal seperti pada game Rendezvous ini yang menampilkan kota Neo-Surabaya.

Grammarian Ltd

Developer: Algorocks

Memberikan narasi imajinatif untuk konsep dasar sebuah game terkadang bisa membuat game edukasi menjadi menarik. Seperti yang dilakukan pada game ini lewat cerita di masa depan ketika sang presiden mewajibkan semua tata bahasa dan juga tulisan harus benar dan sempurna. Dan pemain mendapat tugas besar untuk memastikan bahwa semua teks yang lewat tanpa cacat bahasa.

Project Unseek

Developer: Arsanesia

Apa jadinya bila kalian bermain petak umpet di malam hari, mungkin itulah yang ingin disuguhkan oleh Project Unseek ini. Pemain akan bermain secara multiplayer dengan 6-10 pemain lainnya, dengan satu orang akan bertugas menjadi penjaga yang harus menangkap pemain lainnya. Dengan pandangan yang terbatas, para pemain yang dikejar harus menggunakan kemampuan uniknya untuk selamat.

Night of Sorrow

Developer: Satriver Studio

Bila ada yang mengatakan sebuah game shooter bertema Malam Satu Suro, mungkin akan banyak yang menyebut bahwa hal itu terlalu mengada-ada. Namun itulah yang tengah direalisasikan oleh developer asal Malang ini. Memang tidak banyak yang ditunjukkan selain dari desain karakter yang menyerupai hantu kuntilanak yang membawa senjata.

Project KISS: Road to Debut

Developer: Wisageni Studio

Dengan semakin populernya Kpop dan para idol-nya. Maka cukup menarik untuk melihat bagaimana jadinya bila pemain menjadi manajer dari para idol ini. Game ini nantinya akan berfokus pada narasi dengan gameplay yang kasual. Para pemain nantinya akan mengatur jadwal dari idol ini untuk mendapatkan ending yang memiliki 15-20 varian.

Hello Goodboy

Developer: Rolling Glory Jam

Game tentang cerita kehidupan atau slice-of-life mungkin memberikan kesan tersendiri kepada para pemainnya. Hello Goodboy kemungkinan akan menjadi salah satunya. Game ini bercerita tentang seorang anak dengan anjing kesayangannya yang bernama Coco. Hello Goodboy akan menjadi game side-scrolling 2D dengan puzzle dan beragam aktivitas yang akan berdampak pada kelanjutan narasinya.

Matchmaker: Love & Roguelike

Developer: MelonCat studio

Bila sebelumnya Here Comes The Hero mencoba menggabungkan genre roguelike dengan fighting 1-vs-1, game yang satu ini mencoba lebih radikal dengan menggabungkan genre roguelike dengan matchmaking sim. Namun itulah inti dari game ini. Pemain diminta untuk menjadi Mak Comblang, sekaligus berpacu dengan waktu untuk memasangkan sebanyak mungkin orang.

Anuchard

Developer: stellarNull

Game action RPG berlatar fantasi ini menjadi salah satu game yang ditampilkan secara langsung kepada para pengunjung Gamescom. Game ini menawarkan nostalgia dari game-game action RPG klasik yang akan membawa para pemain ke dalam petualangan di dungeon, memecahkan puzzle, dan juga pertarungan secara real-time. Game ini tengah dipersiapkan untuk dirilis di PC via Steam dan Xbox awal tahun depan.

Amazing Swing

Developer: Megaxus

Bila game-game sebelumnya menitik beratkan aspek naratif ataupun gameplay-nya. Maka Swing Saga merupakan game kasual yang menantang para pemain untuk berayun dari satu platform ke platform yang lain. Para pemain juga akan mendapatkan poin bila mereka dapat mendarat pada titik yang tepat. Game ini akan dirilis untuk PlayStation 4 dan 5, serta Nintendo Switch akhir tahun nanti.

Monster Breakout! Brickbreaker Pixel RPG

Developer:  Seraph Games

Game yang satu ini sebenarnya adalah remake dari Brick Pixel yang keluar untuk platform mobile awal tahun ini. Namun Seraph Games bersama dengan publisher Niji Games Studio dan art designer Frosty Rabbid memberikan improvisasi visual dan animasi yang lebih baik, ditambah dengan narasi yang lebih kuat serta sistem progres ala RPG yang lebih detail.

Cooking Chef Story: Food Park

Developer: Dreams Studio

Masih di bawah publisher Niji Games, ada Dreams Studio yang membawa game memasak dan menantang para pemain untuk menyiapkan dan juga menyajikan berbagai makanan ataupun kudapan dari Indonesia maupun negara lainnya. Game yang dirilis untuk mobile ini tengah berstatus alpha dan direncanakan untuk dirilis pada 2022

Calico Cafe

Publisher: Niji Games Studio

Game terakhir yang dibawa Niji Games lagi-lagi bertemakan makanan-minuman. Dalam game ini, para pemain akan menjadi kucing tiga warna alias calico yang membuka kafe pertamanya. Berbeda dengan game sebelumnya yang akan menuntut ketangkasan, game ini akan lebih menenangkan.

Knight Vs Giant

Developer: Gambir Studio

Siapa yang menyangka bahwa game flash yang berasal dari tahun 2013 kini dapat hidup kembali. Itulah yang dialami oleh Knight vs Giant. Game Flash bergenre hack and slash ini dikembangkan ulang sebagai game yang lebih sempurna dengan grafis, mekanisme pertarungan, dan juga sistem progresi yang lebih baik.

The Sun Shines Over Us (Menggapai Matahari)

Developer: Eternal Dream Studio

Isu perundungan atau bullying memang masih menjadi topik yang masih terus menghantui. Game Menggapai Matahari ini mencoba mengangkat isu-isu sensitif dari kehidupan para remaja seperti persahabatan dan juga kesehatan mental. Game visual novel ini masih tengah dalam tahap pengembangan.

Fractured Core

Developer: Engram Interactive

Sistem pertarungan turn-based mungkin kini sudah banyak ditinggalkan game-game besar untuk mendorong aksi yang lebih cepat dan interaktif. Namun sistem ini ternyata diaplikasikan dalam game futuristis cyberpunk yang berlatar di Jerman ini. Fractured Core menawarkan cerita naratif yang dalam dan juga kostumisasi karakter yang membuat game-nya lebih menarik.

Tanasurga

Developer: Rainman Studios

Satu lagi game yang mengimplementasikan sistem pertarungan turn-based dan juga naratif. Namun bedanya, Tanasurga mengambil latar mundur ke era Perang Dunia 2 dengan ‘twist‘ bahwa para pejuang kini menggunakan robot untuk bertarung dan berjuang untuk memerdekakan negaranya. Game ini memiliki tiga orang pilot yang punya cerita berbeda-beda dengan multiple ending yang membuatnya semakin membuat penasaran.

Project Angels

Developer: Project Angels Dev

Bila Anda mencari sebuah game visual novel bertema militer dengan karakter bergaya anime, maka game yang satu ini merupakan jawaban yang pas. Dalam Project Angels pemain akan menjadi komandan dari pasukan elit superhuman yang harus memastikan bahwa setiap misinya berhasil sekaligus membangun hubungan dengan para tentaranya.

Billy Makin Kid

Developer: SLAB Games

Game terakhir yang masuk ke dalam Gamescom ini sebenarnya bukan game baru. Namun developer SLAB Games memang tengah membawa game flash satu ini untuk masuk ke dalam PC, mobile, dan juga HTML5. Game tower defense ini memang cukup populer saat era game flash. Selain itu SLAB Games juga memiliki beberapa proyek yang masih belum diumumkan.

Penutup

Dan itulah tadi ke-30 game asal Indonesia yang berhasil tampil pada gelaran Gamescom dan mencuri perhatian pada Devcom Developer’s Conference karena serbuan dari game-game asal Indonesia yang mendominasi hingga menjadi game terbaik pada Indie Arena Booth.

Semoga saja, serbuan semacam ini dapat dipertahankan pada event-event internasional berikutnya agar para gamer dari seluruh dunia mengetahui bahwa para developer asal Indonesia juga memiliki game-game berkualitas yang mampu bersaing secara internasional.

 

Google Umumkan Tiga Game Lokal Pemenang Indonesia Games Contest

Tanggal 26 April kemarin, Google menghelat acara final Indonesia Games Contest yang pertama kali. Dalam acara tersebut, Google mengumumkan tiga game yang berhasil merebut kursi juara dari total hampir dua ratus karya yang dikirimkan oleh developerdeveloper lokal.

Ketiganya, urut dari posisi yang pertama adalah Warung Chain: Go Food Express dari Touchten, Tahu Bulat dari Own Games dan Vimala: Defense Warlords dari MassHive Media. Tak hanya memenangkan hati para juri lewat presentasinya masing-masing, ketiganya juga dipilih berdasarkan polling interaktif yang diikuti oleh audiens secara langsung.

Indonesia Games Contest ini merupakan inisiatif Google guna memupuk ekosistem pengembangan game lokal Indonesia. Mereka percaya bahwa para developer tanah air punya potensi untuk masuk dalam jajaran developer top kelas dunia asalkan mendapat dukungan yang tepat.

Indonesia sendiri memang merupakan pasar yang sangat menggiurkan untuk developer aplikasi mobile, dimana sekitar 71% pengguna internet mengakses lewat smartphone, berdasarkan data yang dikumpulkan Google tahun lalu. Dan dari sekian banyak kategori aplikasi, game adalah yang paling populer dan paling sering di-install setiap bulannya.

Selain penilaian juri, pemenang juga dipilih berdasarkan polling interaktif audiens / Google
Selain penilaian juri, pemenang juga dipilih berdasarkan polling interaktif audiens / Google

15 finalis yang hadir dalam acara kemarin ini dipilih tidak hanya berdasarkan inovasi, desain dan aspek-aspek teknis saja, tapi juga dilihat kaitannya dengan budaya maupun tren lokal (lokalisasi). Sang juara, Warung Chain: Go Food Express, memang menampilkan deretan menu makanan yang sudah sangat kita kenal sehari-harinya, sedangkan salah satu finalis lainnya rupanya juga ada yang mengangkat tema “Om Telolet Om”.

Khusus untuk Warung Chain: Go Food Express yang menjadi juara pertama, Touchten patut berbangga karena Google berencana untuk menampilkannya dalam serial video Android Developer Story yang diproduseri oleh Google sendiri.

Daftar lengkap 15 finalis Google Indonesia Games Contest bisa dilihat di tautan berikut.

Kembangkan Konten di Gudang Aplikasi, XL Axiata Bersama Segitiga.net Gelar Acara ‘Prototype Day’

Walau tak sebesar Google Play Store atau Apple App Store, toko aplikasi besutan operator seluler XL Axiata, Gudang Aplikasi rupanya terus memacu koleksi aplikasinya dengan menjaring banyak developer lokal. Lewat acara ‘Prototype Day’ yang digelar bersama Segitiga.net, Gudang Aplikasi mengajak sejumlah komunitas developer lokal di Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk dapat menunjukkan sejumlah prototipe aplikasi rancangan mereka sekaligus sambil menjaring relasi bisnis. Continue reading Kembangkan Konten di Gudang Aplikasi, XL Axiata Bersama Segitiga.net Gelar Acara ‘Prototype Day’

Mari Dukung Crowdfunding Game Pale Blue di Kickstarter (Updated)

[Updated] Pale Blue telah melewati target pendanaan, selamat! Cek keterangan update di bagian bawah artikel — Dalam pasar internasional, video game karya talenta Indonesia masih menjadi hal yang langka. Kita memang sudah mendengar nama-nama seperti Infectonator, DreadOut hingga Celestian Tales, tapi kita membutuhkan lebih banyak judul lagi. Dan saat ini satu game lokal membutuhkan bantuan Anda untuk merampungkan kampanyenya di Kickstarter, ia berjudul Pale Blue. Continue reading Mari Dukung Crowdfunding Game Pale Blue di Kickstarter (Updated)

Tiga Pemenang Tingkat Nasional Imagine Cup 2014 Bersiap Masuki Babak World Semifinal

Setelah mengumumkan sejumlah finalis pada Maret lalu, ajang kompetisi teknologi bagi para pengembang, Imagine Cup 2014 Indonesia, kini resmi memiliki tiga pemenang. Diumumkan pada Jumat malam (11/4), ketiga tim pemenang tingkat nasional yang terpilih ini akan memangku nama Indonesia dalam “pertarungan” World Semifinal Imagine Cup 2014. Continue reading Tiga Pemenang Tingkat Nasional Imagine Cup 2014 Bersiap Masuki Babak World Semifinal

Nokia Gelar Kompetisi DVLUP Olympiad, Ajak Mahasiswa Indonesia Kembangkan Aplikasi Kreatif

Nokia kembali mengajak developer lokal untuk berkarya. Setelah berhasil mengadakan DVLUP Porting Day beberapa waktu lalu, Nokia mengumumkan akan segera menggelar kompetisi yang disebut dengan DVLUP Olympiad. Sesuai dengan namanya, kompetisi ini layaknya turnamen olimpiade yang ditujukan bagi seluruh mahasiswa kreatif Indonesia untuk berlomba merancang aplikasi bagi seluruh seri platform Nokia mulai dari Asha, Windows Phone, hingga Nokia X. Continue reading Nokia Gelar Kompetisi DVLUP Olympiad, Ajak Mahasiswa Indonesia Kembangkan Aplikasi Kreatif

Perluas Cakupan Bisnis, Game Lokal Tales Of Marble Kini Hadir di Windows Phone

Geliat industri mobile game lokal tak pernah habis. Lewat ajang Mobile Game Developer War 5 (MGDW5) yang digelar Oktober 2013 lalu, banyak game yang dihasilkan berhasil berkembang pesat saat ini. Seperti pada game Tales Of Marble yang kemarin menang dalam kategori Puzzle & Trivia dari MGDW5, baru saja dirilis pada platform Windows Phone. Selain dari gameplay-nya, Tales Of Marble juga punya daya tarik dari segi bisnis lewat in-app purchase. Continue reading Perluas Cakupan Bisnis, Game Lokal Tales Of Marble Kini Hadir di Windows Phone

Nokia Adakan DVLUP Porting Day Nokia X Untuk Developer di Indonesia

Ketika Nokia mengumumkan Nokia X di Mobile World Congress di Barcelona pada hari Senin, rupanya di saat yang sama Nokia Indonesia mengadakan acara untuk VIP developer di Bandung, secara langsung berdiskusi dan mengenal lebih jauh mengenai seri telepon genggam terbaru dari Nokia yang berbasis Android ini. Semangat Nokia dalam memperkenalkan Nokia X juga tampak dari rencana komunitas Nokia untuk menggelar acara DVLUP Porting Day di beberapa kota di Indonesia.

Continue reading Nokia Adakan DVLUP Porting Day Nokia X Untuk Developer di Indonesia

Apakah Game ‘Impor’ Mengganggu Pertumbuhan Developer Lokal?

Saat ini industri game di nusantara berada di sebuah masa peralihan penting. Beberapa tahun lalu, jika kita mendengar istilah ‘industri game lokal’ (garis bawah pada tanda kutip), kita melihat bagaimana publisher-publisher asal Indonesia berusaha melokaliasai game-game asing dengan konten buatan mereka sendiri. Namun istilah ini kian bergeser ke nama-nama studio lokal.

Continue reading Apakah Game ‘Impor’ Mengganggu Pertumbuhan Developer Lokal?

Amagine Interactive Luncurkan Game Kedua: Plate Breaker

Dunia game development di Indonesia saat ini sedang berkembang sangat pesat. Dan itu ditandai dengan banyaknya para game developer lokal yang mulai banyak memproduksi game di berbagai macam platform (desktop, web, atau mobile). Kali ini, ada sebuah game studio yang berbasis di Yogyakarta yaitu Amagine Interactive yang meluncurkan game kedua mereka. Game studio yang didirikan sejak 11 Maret 2011 ini telah meluncurkan game keduanya yaitu Plate Breaker yang berjalan pada platform Android dan sudah dapat diunduh di Google Play.

Perlu diketahui, game pertama dari Amagine Interactive yaitu Rocket Boy, yang menjadi finalis (10 besar) pada kategori mobile game diajang INAICTA 2011.

Plate Breaker resmi diluncurkan pada tanggal 12 Maret 2012 yang lalu. Game yang ber-genre casual game ini dapat diunduh di Google Play secara gratis. Gameplay dari Plate Breaker sangat sederhana sekali, dimana para gamer diharuskan memecahkan piring dengan cepat. Cukup menarik untuk mengisi waktu luang.

Continue reading Amagine Interactive Luncurkan Game Kedua: Plate Breaker