DreamLeague Season 13 Digelar Pada Januari 2020 di Leipzig, Jerman

DreamHack akan menggelar DreamLeague Season 13 pada Januari 2020 di Leipzig, Jerman. Turnamen tersebut akan menjadi turnamen Dota 2 Major pertama di 2020. Namun, dalam Dota Pro Circuit (DPC) season 2019/2020, turnamen tersebut akan menjadi turnamen Major kedua.

Dalam DreamLeague Season 13, sebanyak 16 tim profesional akan bertanding untuk memperebutkan total hadiah sebesar US$1 juta. Untuk dapat masuk ke turnamen ini, sebuah tim harus bisa lolos pada babak kualifikasi regional. Saat ini, babak kualifikasi diadakan di enam kawasan, yaitu Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Tiongkok, Asia Tenggara, dan kawasan CIS (Commonwealth of Independent States). Selain itu, pemenang dari WePlay! Bukovel Minor yang akan diadakan tepat sebelum DreamLeague Season 13, juga berhak untuk berlaga di turnamen Major tersebut.

“Kami di DreamHack, bangga karena Valve sekali lagi memilih DreamHack untuk menyelenggarakan turnamen Dota Pro Circuit Major,” kata Co-CEO DreamHack, Marcus Lindmark, dikutip dari Forbes. “Tujuan kami adalah untuk memberikan pengalaman yang sama dengan DreamLeague Season 11 yang diadakan di Stockholm, Swedia. Itu artinya, turnamen ini akan dipenuhi dengan berbagai game menarik, hiburan yang seru, dan kesempatan bagi para fans Dota 2 untuk mendekatkan diri dan menyemangati tim dan pemain favorit mereka.”

Babak kualifikasi regional untuk DreamLeague Season 13 akan diadakan pada 1-6 Desember 2019. Sementara turnamen Major itu sendiri akan diselenggarakan pada 24-26 Januari 2020. Bagi fans Dota 2 yang ingin menonton langsung dari Leipziger Messe Center, tiket untuk turnamen tersebut akan mulai dijual pada 2 Oktober 2019. Ada dua jenis tiket yang dijual, yaitu tiket untuk satu hari dan tiket untuk tiga hari. Pengumuman lain terkait Season 13 akan diumumkan menjelang turnamen diadakan. Kemungkinan, informasi menarik tentang DreamLeague Season 13 adalah kembalinya tim-tim ternama seperti OG, Team Secret, PSG.LGD dan roster dari eks-Team Liquid setelah mereka memutuskan untuk rehat sejenak dari turnamen Major/Minor.

Selain turnamen Dota 2, acara DreamHack di Leipzig juga akan menampilkan turnamen DreamHack Open CS:GO, yang merupakan bagian dari ESL Pro Tour, dan turnamen Super Smash Bros. Ultimate yang jadi bagian dari Super Smash Bros. Ultimate European Circuit. DreamLeague Season 13 menjadi turnamen DPC pertama yang kembali diadakan di Jerman dalam beberapa tahun belakangan. Turnamen DPC terakhir yang digelar di Jerman adalah ESL One Hamburg, yang diadakan pada 2017.  Sejak saat itu, ada beberapa turnamen Dota 2 yang diselenggarakan di Jerman, seperti ESL One pada 2018 dan 2019. Namun, turnamen itu bukan bagian dari turnamen DPC.

Sumber: Forbes, VP Esports, Dot Esports

DreamHack Bakal Adakan Dua Turnamen Fortnite, Total Hadiah Rp7,1 Miliar

DreamHack akan membuat dua turnamen Fortnite. Turnamen pertama, DreamHack Winter, akan diadakan di Jönköping, Swedia pada 29 November sampai 1 Desember. Sementara turnamen kedua, DreamHack Anaheim, akan diadakan di Anaheim, California pada 21 Februari sampai 23 Februari tahun depan. Masing-masing turnamen tersebut memiliki total hadiah US$250 ribu (sekitar Rp3,55 miliar).

Satu hal yang menarik, DreamHack tidak akan mengadakan babak kualifikasi untuk menyaring peserta yang ikut dalam dua turnamen tersebut. Sebagai gantinya, semua orang yang membeli tiket Bring Your Own Computer (BYOC) berhak untuk ikut serta dalam turnamen. DreamHack menawarkan empat jenis tiket untuk turnamen DreamHack Winter. BYOC 20+ Premium, tiket yang paling mahal, telah terjual habis meski penjualan tiket dibuka sampai 20 Oktober. Harga tiket untuk DreamHack Winter beragam, dari 990 SEK (sekitar Rp1,4 juta) untuk tiket berharga paling murah sampai 2.290 SEK (sekitar Rp3,3 juta) untuk BYOC Premium. Selain bisa ikut dalam turnamen, para pemegang tiket juga akan mendapatkan meja dan kursi. Pemegang tiket premium juga bisa mendapatkan makanan dan minuman.

“Kami sangat senang karena bisa membawa turnamen besar ini ke acara festival kami. Hal ini memungkinkan para pengunjung — bagian paling penting dari DreamHack festival — untuk bertanding memperebutkan hadiah uang dalam jumlah besar,” kata Co-CEO DreamHack, Marcus Lindmark, seperti dikutip dari Esports Insider. “Berkat dukungan Epic Games, kami bisa membuat sejarah dengan mengadakan turnamen untuk komunitas paling besar. Ini terjadi pada waktu yang sangat tepat, bersamaan dengan perayaan ulang tahun DreamHack yang ke-25.”

Format yang akan DreamHack gunakan adalah solo. Ini cukup menarik karena Epic Games memutuskan untuk menggunakan format skuad empat orang dalam Fortnite Championship Series. Keputusan Epic Games sempat menuai protes. Beberapa pemain profesional khawatir bahwa penggunaan format empat orang akan menyebabkan game mengalami lag. Belakangan, antusiasme pemain akan Fortnite memang agak menurun. Namun, kesuksesan Fortnite World Cup menunjukkan bahwa masih cukup banyak orang yang tertarik dengan game battle royale tersebut.

Sumber: The Esports Observer, Esports Insider, Dot Esports

ESL dan DreamHack Kerja Sama dengan Nielsen untuk Data Esports yang Lebih Akurat

ESL dan DreamHack mengumumkan kerja samanya dengan perusahaan analitik data Nielsen. Melalui kerja sama ini, Nielsen akan menghitung nilai media dan sponsorship untuk rekan dan sponsor ESL dan DreamHack. Selain itu, mereka juga akan memberikan data analitik konsumen. Data dari Nielsen akan disajikan dalam metrik standar sehingga memudahkan perusahaan yang tertarik untuk masuk ke ranah esports memahami data itu. Penggunaan data yang telah terstandarisasi berarti, data esports juga bisa dibandingkan dengan data dari olahraga konvensional, misalnya terkait nilai sponsorship. Layanan dari Nielsen akan digunakan untuk menganalisa data dari Counter-Strike: Global Offensive ESL Pro Tour, yang terdiri dari lebih dari 20 acara pada 2020.

“Data yang telah terstandarisasi dan bisa dipercaya dari perusahaan independen seperti Nielsen adalah sesuatu yang telah diminta oleh rekan, pengiklan, dan media siaran ketika kami berusaha memonetisasi hak media dan sponsorship di esports,” kata President dan CEO MTG, Jørgen Madsen Lindemann, seperti dikutip dari Gaming Industry. “Kerja sama ini merupakan langkah penting untuk membantu pihak yang tertarik untuk berinvestasi di esports dengan membeli hak media atau menjadi sponsor, misalnya dengan menyediakan data KPI (Key Performance Indicators) seperti AMA (Average Minute Audience), sesuatu yang telah ada di ranah olahraga tradisional sejak lama.”

Selama ini, Nielsen dikenal sebagai perusahaan yang menyediakan rating untuk acara televisi, lapor VentureBeat. Namun, perusahaan itu juga memberikan data statistik untuk berbagai bidang, termasuk esports. Nielsen membuat divisi esports pada 2017 dan pada September 2018, mereka mengakuisisi SuperData Resesarch untuk memperkuat divisi esports mereka. Kepada Gaming Industry, Nielsen Esports Managing Director, Nicole Pike mengatakan, tujuan mereka membuat divisi esports karena mereka ingin memberikan data yang akurat dan mudah dimengerti bagi semua pelaku esports. “Tujuan kami adalah untuk menyediakan data lebih lengkap sehingga mereka bisa membuat keputusan yang tepat. Dan kami rasa, kami bisa membantu ekosistem esports tumbuh dengan cara yang sehat dan sustainable serat mendukung semua pihak yang terlibat di industri ini,” kata Pike.

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

Dengan data yang didapatkan dari Nielsen, ESL dan DreamHack dapat meyakinkan para sponsor mereka bahwa investasi mereka tidak sia-sia. Selain itu, data seperti viewership dari sebuah acara esports juga bisa digunakan untuk mencari sponsor atau rekan baru. Selain data viewership, Nielsen juga dapat memberikan data yang lebih dalam tentang penonton esports. Industri esports memang diperkirakan akan terus tumbuh. Karena itu, tidak heran jika semakin banyak merek non-endemik yang masuk ke ranah esports, misalnya dengan menjadi sponsor. Industri esports begitu seksi sehingga merek mewah seperti Louis Vuitton pun bersedia untuk membuat travel case untuk trofi League of Legends World Championship.

ESL dan DreamHack bukan satu-satunya pihak yang tertarik untuk bekerja sama dengan Nielsen. Pada Juli, Riot Games juga menggandeng Nielsen untuk menyediakan data terkait valuasi sponsorship esports. Sementara pada awal bulan ini, Activision Blizzard bekerja sama dengan Nielsen dengan tujuan untuk memastikan data penonton Overwatch League valid. Memang, besarnya nilai industri esports bukan berarti industri ini bebas dari masalah. Salah satu masalah yang ada adalah ketiadaan rekam jejak perusahaan karena perusahaan esports yang berumur relatif muda. Semakin banyaknya perusahaan game atau esports yang bekerja sama dengan lembaga analitik data seperti Nielsen menunjukkan bahwa para pelaku industri berusaha untuk memastikan esports menjadi industri yang memang bisa bertahan di masa depan.

DreamHack Perpanjang Kerja Sama dengan Challengermode

DreamHack memperpanjang kontrak kerja samanya dengan Challengermode. Dengan begitu, kerja sama keduanya akan berlangsung sampai 2021. Dua perusahaan asal Swedia tersebut pertama kali bekerja sama pada April 2018. Ketika itu, DreamHack mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan platform Challengermode secara eksklusif untuk turnamen Counter-Strike: Global Offensive, League of Legends, dan Player Unknown’s Battleground. Sebelum itu, keduanya juga telah bekerja sama dalam berbagai kompetisi esports amatir di DreamHack festival. Dengan terpilihnya Challengermode sebagai platform eksklusif, mereka akan bertanggung jawab atas registrasi pemain dan menentukan bracket pertandingan.

DreamHack menyebutkan, dengan bekerja sama dengan Challengermode, mereka berharap mereka akan dapat mendorong fans menjadi lebih aktif dalam kegiatan online sehingga mereka dapat memonetisasi fanbase mereka. “DreamHack selalu ingin memberikan yang terbaik untuk komunitas kami. Menjadikan Challengermode sebagai rekan platform kami memungkinkan kami untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tidka bisa kami lakukan,” kata Michael Van Driel, Chief Product Officer DreamHack, lapor Esports Insider. “Kami tidak sabar untuk mengekspansi DreamHack Weekly dan mendukung komunitas esports pada level akar rumput dengan mengadakan lebih banyak kompetisi di CS, PUBG, LoL, dan Dota — dan ke depan, kami akan menyediakan kompetisi untuk lebih banyak game.”

Tampilan siitus Challengermode | Sumber: Challengermode
Tampilan siitus Challengermode | Sumber: Challengermode

Dalam satu tahun belakangan, DreamHack mengadakan turnamen online dan babak kualifikasi menggunakan platform Challengermode. Salah satunya adalah DreamHack Weekly, yang mengadu game CS:GO dan PUBG, menurut The Esports Observer. Sebelum ini, DreamHack telah menggunakan platform Challengermode untuk mengadakan babak kualifikasi terbuka untuk Nordic Championship untuk League of Legends dan CS:GO. Dengan perpanjangan kontrak ini, DreamHack juga akan menggunakan platform Challengermode untuk mengadakan turnamen online Dota 2 mingguan dengan total hadiah sebesar €9 ribu (sekitar Rp139 juta).

“DreamHack adalah salah satu penyelenggara turnamen ternama di dunia. Mereka juga telah menjadi rekan yang baik dalam berbagai kerja sama antara dua perusahaan,” kata CEO Challengermode, Robel Efrem. “Rekam jejak DreamHack dan teknologi pada platform kami, bersama, kami ada di posisi strategis untuk memberikan pengalaman esports dan gaming yang revolusioner dalam beberapa bulan dan bahkan bertahun-tahun ke depan.”

DreamHack dan ESL Konsolidasi Turnamen CS:GO dengan Pro Tour

Berbeda dengan Overwatch atau League of Legends, turnamen esports CS:GO tidak menggunakan sistem franchise. Di satu sisi, ini berarti, semua penyelenggara boleh mengadakan turnamen CS:GO. ESL, DreamHack, FACEIT, StarLadder, dan ELEAGUE adalah beberapa penyelenggara yang pernah mengadakan turnamen CS:GO Major. Di sisi lain, banyaknya pihak yang mengadakan turnamen membuat turnamen-turnamen CS:GO menjadi berdiri sendiri. Sekarang, hanya turnamen-turnamen besar saja yang terhubung dengan satu sama lain melalui Intel Grand Slam, yang menawarkan US$1 juta bagi tim yang dapat memenangkan 4 turnamen dalam jangka 10 turnamen berturut-turut.

Inilah yang mendorong ESL dan DreamHack — keduanya berdiri di bawah perusahaan induk Modern Times Group (MTG) — untuk membuat ESL Pro Tour. Liga yang menawarkan hadiah total hadiah US$5 juta itu akan menggabungkan lebih dari 20 turnamen CS:GO yang terbagi ke dalam tiga kelas: Open, Challenger, dan Master. Dalam liga tersebut, akan ada 8 turnamen Challenger, seperti DreamHack Open, Mountain Dew League, dan ESL National dan 10 turnamen Master, termasuk ESL One, Intel Extreme Masters, DreamHack Masters, dan ESL Pro League yang akan diadakan pada tahun depan.

Turnamen kategori Masters biasanya memiliki hadiah setidaknya US$250 ribu per turnamen. Tim yang masuk dalam turnamen-turnamen di bawah ESL Pro Tour akan mendapatkan poin untuk menentukan ranking mereka. Tim-tim dengan posisi teratas akan bisa bertanding di Intel Extreme Masters Katowice yang diadakan setiap Februari dan ESL One Cologne yang diadakan di Juli.

Sumber: ESL via The Esports ObserverStruktur Pro Tour. Sumber: ESL via The Esports Observer

“Apa yang kami lakukan adalah fokus pada turnamen-turnamen yang kami buat dan mencari satu hal yang bisa menghubungkan semua turnamen itu,” kata Chief Product Officer DreamHack, Mike Van Driel, seperti dikutip dari The Esports Observer. Dia meyakinkan, mereka akan memberikan jeda waktu yang cukup antara turnamen Major dalam ESL Pro Tour dan turnamen dari Valve di Katowice dan Cologne. “Tujuan kami adalah untuk memberikan narasi yang lebih baik penonton dan memberikan jalur karir yang lebih baik bagi pemain di masa depan, sesuatu yang sangat penting.”

Satu hal yang menarik, tim-tim yang ikut serta dalam turnamen ESL Pro League tidak akan bisa berkompetisi di turnamen lain, menurut informasi yang didapatkan oleh Dexerto. Salah satu syarat untuk ikut dalam Pro League adalah tidak ikut serta dalam turnamen CS:GO lain yang babak kualifikasi hingga babak finalnya terpaut jarak 14 hari, dengan pengecualian turnamen dari Valve. Itu berarti, para tim tidak akan bisa ikut serta dalam turnamen Esports Championship Series (ECS) yang diadakan oleh FACEIT. Tidak hanya itu, para tim dan pemain profesional juga diminta untuk membatasi jumlah hari pertandingan mereka. Kecuali pertandingan resmi dari Valve, kualifikasi online, dan kualifikasi Pro League, para tim profesional diminta untuk tidak bertanding lebih dari 60 hari.

Menurut Dot Esports, sistem turnamen eksklusif ini mungkin akan menimbulkan masalah, terutama bagi tim CS:GO dari negara-negara yang ekosistem esports untuk CS:GO tidak terlalu maju, seperti Brasil dan Australia. Selama ini, tim-tim dari dua kawasan itu bisa menjadi populer berkat babak kualifikasi regional.

Ini bukan kali pertama konsep turnamen eksklusif dicetuskan. Pada 2016, tujuh organisasi esports asal Amerika Utara membentuk Professional Esports Association (PEA) dengan tujuan untuk membuat liga Counter-Strike eksklusif. Tujuh tim tersebut adalah Cloud9, Clomplexity Gaming, Counter Logic Gaming, Immortals, NRG Esports, Team Liquid, dan Team SoloMid. Ketika itu, tujuan mereka adalah untuk meningkatkan pendapatan mereka. Karena tim profesional mendapatkan porsi pendapatan yang lebih besar dari ECS, mereka ingin berhenti turun dalam turnamen ESL. Beberapa minggu kemudian, para pemain mengajukan protes dan rencana PEA untuk membuat turnamen eksklusif pun harus ditunda. Kejadian ini juga yang mendorong dibentuknya Counter-Strike Professional Players Association (CSPPA).

Nikolaj Nyholm, CEO Astralis, salah satu tim CS:GO terbaik, mengatakan, tim Astralis tidak akan berpartisipasi dalam liga yang tidak melibatkan CSPPA sebagai representasi pemain profesional.

Sumber: The Esports Observer, ESPN, Dot Esports, Dexerto

Samsung Sponsori DreamHack Mobile Series, Tandingkan Clash Royale dan Brawl Stars

DreamHack sudah lama dikenal sebagai salah satu organizer esports top dunia, dan tahun ini mereka akan menggelar sebuah turnamen esports khusus platform mobile. Bertajuk DreamHack Mobile Series, turnamen ini mengusung dua mobile game populer yaitu Brawl Stars dan Clash Royale. Turnamen ini akan digelar di beberapa negara, salah satunya di Dallas, Amerika Serikat, pada tanggal 31 Mei – 2 Juni 2019. Disusul dengan turnamen di Jonkoping, Swedia, tanggal 15 – 17 Juni nanti.

Baru-baru ini DreamHack mengumumkan kerja sama dengan raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung, untuk event DreamHack Mobile Series. Bahkan Samsung kini menjadi presenting partner, alias sponsor utama/eksklusif turnamen tersebut. Salah satu peran Samsung adalah menyediakan smartphone yang akan digunakan dalam DreamHack Mobile Series. Mulai kini pun, nama turnamen ini akan didahului dengan kata-kata “Samsung Presents”.

Sebagai kompetisi mobile besar pertama yang diadakan oleh DreamHack, turnamen ini memang sangat cocok dengan Samsung yang dikenal sebagai brand kuat di dunia mobile. “Gampangnya, kami tidak bisa mencari partner yang lebih baik untuk DreamHack Mobile Series daripada Samsung, salah satu pemimpin dunia mobile phone. Kami rasa akan unik bila para penggemar DreamHack bisa berinteraksi dengan kami dengan cara-cara baru, dan pastinya dengan peran Samsung, kami akan menyajikan sinergi yang kuat untuk para penggemar di DreamHack Summer,” demikian kata Marcus Lindmark, CEO DreamHack, dilansir dari Esports Insider.

DreamHack Mobile Series - Samsung
Samsung menjadi presenting partner DreamHack Mobile Series | Sumber: DreamHack

DreamHack Summer adalah festival game besar-besaran yang diadakan oleh DreamHack pada tanggal 15 – 17 Juni nanti. Acara DreamHack Mobile Series yang berlokasi di Swedia akan digelar bersamaan dengan ajang DreamHack Summer tersebut. Ditambah lagi, Samsung akan menggelar babak kualifikasi untuk cabang Clash Royale di Samsung Experience Store, Stockholm, pada tanggal 9 Juni.

“Kami sangat gembira bisa bergabung dengan DreamHack tahun ini, karena kami memiliki basis konsumen gamer yang sedang tumbuh. Ini adalah perkembangan alami seiring kami terus memimpin industri mobile dengan produk-produk inovatif di mana kualitas layar serta kekuatan dan performanya mendukung pengalaman gaming terbaik. Kami bersemangat untuk ikut berperan aktif dalam turnamen mobile esports pertama dunia dan berharap sebanyak mungkin orang bisa mencoba produk kami secara langsung,” ujar Andreas Bergqvist, Product Manager Telecom di Samsung Nordic.

DreamHack tetap menggelar kualifikasi on the spot, namun khusus untuk kualifikasi di Samsung Experience Store, tiga pemain terbaik berhak mendapatkan berbagai hadiah menarik dari Samsung. Termasuk di antaranya smartphone Samsung Galaxy A70 dan earphone Samsung Galaxy Buds. Turnamen utamanya sendiri menawarkan hadiah senilai US$15.000 (sekitar Rp216 juta) untuk cabang Brawl Stars, serta US$5.000 (sekitar Rp72 juta) untuk cabang Clash Royale.

Sumber: Esports Insider, DreamHack

Gandeng ESL dan DreamHack, Twitter Bakal Suguhkan Live Streaming Turnamen eSport

Semenjak mengakuisisi Periscope, Twitter terkesan jadi lebih berfokus pada live streaming. Tidak ada yang salah dengan hal ini, malahan Twitter bisa menyuguhkan konten yang lebih bervariasi, sekaligus mendapatkan penghasilan ekstra. Tidak lama lagi, variasi konten tersebut bakal semakin diperkaya lagi berkat kemitraan Twitter dengan ESL dan DreamHack.

Sebagai wujud dari kerja sama ini, Twitter akan diberi hak untuk menyiarkan live streaming turnamen-turnamen esport di sepanjang tahun 2017. Setidaknya ada lebih dari 15 event yang bakal disiarkan dari seri ESL One, Intel Extreme Masters (IEM) dan DreamHack, dan semua ini nantinya bisa dinikmati oleh semua pengguna Twitter, baik dari web maupun perangkat mobile.

Selain kompetisi-kompetisi gaming bergengsi tersebut, Twitter rupanya juga akan menyiarkan konten orisinil produksi ESL yang mencakup acara berdurasi 30 menit yang berisikan ulasan maupun adegan-adegan behind-the-scene selama event berlangsung. Tentu saja, konten-konten ini juga bakal disiarkan secara live.

Kerja sama ini menurut saya sama-sama menguntungkannya bagi Twitter maupun ESL. Buat Twitter, mereka bisa menawarkan spotspot iklan yang berujung pada pendapatan ekstra, sedangkan buat ESL, mereka dapat menjangkau lebih banyak penonton berkat user base Twitter yang amat besar.

Turnamen pertama yang akan disiarkan secara langsung oleh Twitter adalah Intel Extreme Masters Katowice, dimulai pada tanggal 4 Maret besok. Live streaming-nya bisa disaksikan secara global melalui aplikasi Twitter, atau dengan mengunjungi situs-situs berikut: esl.twitter.com, iem.twitter.com dan dreamhack.twitter.com.

Sumber: TechCrunch dan PR Newswire.