Laporan DailySocial: Preferensi Penggunaan Aplikasi Lokal 2018

Aplikasi mobile menjadi salah satu komoditas bisnis digital yang cukup berpengaruh. Beberapa startup di Indonesia telah membuktikan, mereka menjalankan model bisnis dari aplikasi yang didistribusikan melalui marketplace. Implikasinya persaingan di bisnis tersebut tidak memiliki sekat, aplikasi lokal mau tidak mau harus selalu berhadapan dengan aplikasi luar.

Namun demikian kenyataannya tidak serta-merta aplikasi dari luar selalu mendominasi, ada beberapa varian aplikasi lokal yang lebih unggul. Untuk mendapatkan pembaruan data soal aplikasi tersebut, DailySocial bekerja sama dengan JakPat mengadakan sebuah survei kepada 1959 pengguna ponsel dari berbagai penjuru wilayah di Indonesia. Survei tersebut difokuskan untuk menangkap preferensi pemilihan aplikasi di perangkat yang sehari-hari mereka gunakan.

Dari data yang berhasil dihimpun, ada beberapa temuan menarik, di antaranya:

  • Di beberapa kategori aplikasi, buatan pengembang lokal jauh lebih unggul, misalnya di kategori transportasi, layanan tiket, atau aplikasi bacaan.
  • Aplikasi lokal paling populer menurut responden adalah GO-JEK (30,96%) dan aplikasi luar yang paling populer WhatsApp (36,46%).
  • Salah satu alasan mengapa memilih aplikasi lokal adalah karena konsumen terpengaruh dengan jargon seperti “karya anak bangsa”.
  • Sebagian besar responden (77,23%) berkenan menggunakan aplikasi versi lokal jika ditemukan aplikasi dengan fungsionalitas sesuai yang digunakan sehari-hari.

Selain empat poin di atas, masih banyak temuan lain yang dirangkum dalam hasil survei. Termasuk di dalamnya alasan yang sering dikeluhkan pada saat menggunakan aplikasi lokal, medium apa yang digunakan untuk mendapatkan informasi aplikasi lokal, serta pendapat jika pemerintah mewajibkan menggunakan aplikasi lokal. Selengkapnya silakan unduh laporan DailySocial secara gratis “Local App Preference Survey 2018”.

Laporan DailySocial: Survei Perbandingan OTA dan Aplikasi Maskapai

Hadirnya Low-Cost Carrier (LCC) alias layanan penerbangan bertarif ekonomis cukup banyak mempengaruhi pertumbuhan konsumen transportasi pesawat terbang di Indonesia. Jika sebelumnya mode transportasi udara dianggap mahal, kini harganya cukup kompetitif untuk lebih banyak kalangan dengan efisiensi waktu yang ditawarkan.

Untuk memvalidasi tren tersebut, DailySocial bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey Platform mengadakan survei ke 2030 pengguna smartphone dari berbagai wilayah di Indonesia. Sebanyak 69,31 persen responden mengaku pernah menggunakan jasa transportasi udara dalam satu tahun terakhir. 91,76 persen di antaranya melakukan pemesanan secara online.

Hasil survei secara keseluruhan kami laporkan dalam hasil riset bertajuk “Airlines Ticketing Survey 2018: Direct Booking vs OTA”. Laporan tersebut mencoba mendalami kebiasaan mayoritas pengguna jasa pesawat terbang yang melakukan pemesanan secara online berkaitan dengan platform yang digunakan. Seperti diketahui, saat ini dua opsi yang bisa dipilih untuk melakukan pemesanan online, yakni melalui: Online Travel Agency (OTA) atau aplikasi yang disediakan maskapai.

Terdapat beberapa temuan menarik dalam hasil survei tersebut, di antaranya:

  • Layanan OTA jauh lebih populer ketimbang yang disediakan maskapai. Sebanyak 86,61 persen dari total responden mengaku lebih sering menggunakan OTA.
  • Kendati tidak banyak digunakan, layanan pemesanan yang disediakan maskapai sebenarnya cukup populer. Dari data yang didapat, 88,54 persen responden mengetahui aplikasi atau situs pemesanan yang dimiliki maskapai.
  • Pengguna lebih nyaman dengan akses pemesanan melalui aplikasi smartphone (69,09 persen) ketimbang website (12,70 persen).

Selain tiga di atas, laporan hasil survei juga menemukan banyak informasi menarik lainnya termasuk situs dan aplikasi maskapai paling populer, alasan mengapa memilih OTA, hingga alasan mengapa tidak memilih layanan pemesanan dari maskapai.

Laporan selengkapnya dapat diunduh melalui tautan berikut: Airlines Ticketing Survey 2018: Direct Booking vs OTA.

Laporan DailySocial: Survei “User Experience” untuk Aplikasi Mobile 2018

Dalam pengembangan aplikasi mobile ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan developer, salah satunya mendesain User Experience (UX). Keluaran desain UX ialah mengarahkan aktivitas saat berselancar di aplikasi, mulai dari proses pendaftaran, penggunaan fungsionalitas sistem, hingga mengakses informasi bantuan.

Pada tahun 2018 ini, konsumen smartphone di Indonesia tidak lagi di tahap adopsi awal. Mereka sudah makin terbiasa dengan layanan berbasis aplikasi. Ketika berbicara tentang UX akan muncul pertanyaan, seperti apa kebiasaan pengguna saat mengakses aplikasi saat ini? Menjawab pertanyaan tersebut, DailySocial bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey Platform mengadakan sebuah survei bertajuk “Mobile App User Experience Survey 2018”.

Survei tersebut melibatkan 2092 responden pengguna smartphone di seluruh Indonesia. Beberapa temuan menarik di antaranya:

  • 35,71 persen dari total responden masih nyaman dengan proses pendaftaran aplikasi secara manual menggunakan email.
  • 95,22 persen dari total responden menganggap verifikasi email saat pendaftaran aplikasi penting dilakukan untuk keamanan.
  • 77,06 persen dari total responden menggunakan dan mengharapkan ketersediaan Bahasa Indonesia untuk penggunaan aplikasi sehari-hari.

Selain temuan data di atas, masih ada pembahasan lain yang dirangkum dalam hasil survei, termasuk preferensi penggunaan layar, perbandingan penggunaan antara mobile web dan mobile app, kebiasaan saat ingin menemukan informasi di aplikasi, hingga model bantuan yang paling diminati.

Untuk selengkapnya, silakan unduh laporan gratis Mobile App User Experience Survey 2018.

Laporan DailySocial: Survei Pembelian Smartphone 2018

Tahun lalu iPhone X diluncurkan dengan harga penjualan di atas USD1.000 atau lebih dari Rp20 juta. Tahun ini Samsung Galaxy S9+ juga diluncurkan dengan harga sedikit di bawah USD1.000. Dengan harga smartphone flagship yang semakin fantastis, apakah para konsumen di Indonesia benar-benar berminat membeli produk-produk yang cukup mahal ini?

DailySocial.id bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey Platform melakukan survei untuk mengetahui pola kebiasaan masyarakat Indonesia saat melakukan pembelian smartphone. Termasuk melihat bagaimana preferensi mereka saat menentukan spesifikasi smartphone untuk digunakan sehari-hari. Sebanyak 2015 responden terlibat dalam survei ini.

Berikut beberapa temuan menarik dalam survei:

  • 67,82% responden menggunakan smartphone seharga Rp3 juta atau kurang.
  • 62,96% responden menggunakan smartphone dengan RAM sebesar 2-4 GB.
  • 61,67% responden terakhir mengganti smartphone mereka antara 6 bulan hingga 1 tahun yang lalu.
  • 80,09% responden merasa besarnya RAM adalah salah satu komponen penting dalam pertimbangan membeli smartphone.

Untuk data dan pemaparan selengkapnya, unduh laporan berikut: “Smartphone Buying Decision Survey 2018”.

Laporan DailySocial: Survei Layanan Streaming Musik 2018

Layanan berbasis aplikasi makin banyak diminati oleh pengguna smartphone di Indonesia. Tak terkecuali untuk penggunaan layanan streaming musik, baik yang gratis ataupun berbayar. Untuk mengetahui sejauh mana penerimaan dan pola kebiasaan masyarakat Indonesia terhadap layanan streaming musik, DailySocial melakukan survei ini.

Survei dilaksanakan bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey Platform. Pada survei ini, sebanyak 1955 responden dari berbagai wilayah di Indonesia dilibatkan. Beberapa temuan menari dalam survei antara lain:

  • 85% responden menyatakan mendengarkan streaming musik online secara reguler dalam enam bulan terakhir.
  • 52% responden berlangganan layanan streaming musik berbayar.
  • Layanan streaming musik berbayar paling digunakan yaitu JOOX, yang digunakan oleh 70,37% responden.
  • 56,12% responden mengaku menggunakan layanan streaming musik karena mendapatkan akses gratis dari penyedia jasa internet/layanan telepon seluler mereka.

Untuk selengkapnya, silakan unduh laporan Online Streaming Music Survey 2018 secara gratis.

Laporan DailySocial: Survey Online Travel Agencies (OTA) 2018

Dunia startup Indonesia sekarang memiliki empat buah unicorn, salah satunya yaitu Traveloka. Aktivitas Online Travel Agencies (OTA), sebagai cabang commerce, tak dapat dipandang sebelah mata. Belum lagi pergeseran gaya hidup Indonesia saat ini ketika masyarakat kelas menengah ke atas pengeluaran konsumsinya lebih fokus untuk pengalaman (experiences) daripada untuk barang-barang konsumsi fisik (materi).

DailySocial mengadakan survei yang bertujuan mengukur pola konsumsi konsumen Indonesia terhadap layanan OTA. Survei ditanyakan kepada 2013 responden melalui JakPat Mobile Survey Platform pada Februari 2018. Responden disampel secara proporsional terhadap populasi populasi penduduk se-Indonesia.

Temuan survei ini antara lain:

  • 71,44% responden pernah menggunakan layanan OTA untuk keperluan reservasi tiket/hotel dalam enam bulan terakhir.
  • Antara 50%-70% responden menggunakan Traveloka dan/atau Tiket.com untuk mereservasi tiket pesawat, tiket kereta, dan/atau ruang hotel.
  • 83,95% responden menggunakan smartphone untuk mengakses layanan OTA.
  • 69.26% melakukan pembayaran terhadap layanan OTA melalui transfer rekening bank/ATM

Untuk selengkapnya, silakan unduh laporan “Online Travel Agencies (OTA) Survey 2018” secara gratis.

Laporan Perkembangan Industri Startup Teknologi Indonesia 2017

Di awal tahun 2018 ini, DailySocial kembali menyajikan laporan tentang perkembangan industri startup teknologi di Indonesia sepanjang tahun lalu. Sebagai pembaruan dibanding laporan tahun 2016, Startup Report 2017 menyajikan informasi terkurasi tentang data dan fakta industri startup teknologi di tanah air.

Fokus laporan ini antara lain dinamika industri, lanskap investasi, opsi baru exit strategy yang memudahkan startup untuk go public di bursa saham, permasalahan yang (masih) dihadapi, dan prediksi tentang sektor yang bakal populer dan sektor yang masih memberikan potensi karena belum banyak dirambah oleh penggiat startup Indonesia.

Sejumlah temuan menarik yang dipaparkan dalam laporan ini adalah:

  • Dibanding tahun lalu yang hanya memiliki satu startup yang memiliki valuasi senilai lebih dari $1 miliar (Go-Jek), tahun ini secara total Indonesia memiliki empat startup unicorn. Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak berturut-turut mengklaim memperoleh valuasi tersebut setelah perolehan pendanaan putaran terakhir
  • Pendanaan untuk putaran awal (seed dan Seri A) mencapai 65% dari total informasi pendanaan yang diungkapkan ke publik, tidak terlalu berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, dengan Fintech dan E-Commerce menjadi vertikal/kategori terpopuler
  • Investor paling aktif memberikan pendanaan ke startup (54%) adalah investor lokal, diikuti oleh investor Amerika Serikat, Singapura, dan Tiongkok
  • Nominal pendanaan makin terkonsentrasi ke startup unicorn (>50% dana yang diserap startup sepanjang tahun diberikan ke empat startup)
  • Ada 14 proses M&A dan 2 proses IPO yang diumumkan ke publik sebagai bentuk exit strategy dan diprediksi semakin banyak proses konsolidasi di tahun 2018
  • Selain isu regulasi, kekurangan talenta, dan akses ke pemodalan, kami menemukan isu “The Paradox of Unicorns”
  • Fintech (khususnya peer-to-peer lending), Media (media online), dan teknologi kesehatan (Healthtech atau Medtech) bakal mendapat perhatian lebih besar tahun 2018 ini.

Untuk laporan selengkapnya, silakan unduh Startup Report 2017 secara gratis.

Laporan DailySocial: Perkembangan Layanan Teknologi Finansial (Fintech) Indonesia 2017

Di penghujung 2017 ini DailySocial.id bekerja sama dengan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan JAKPAT Mobile Survey Platform, kembali menyajikan sebuah laporan kondisi Industri Teknologi Finansial (Fintech) Indonesia. Sebagai pembaruan perkembangan Fintech Report 2016, Fintech Report 2017 ini membandingkan beberapa perubahan dan dinamika teknologi keuangan berbasis digital mobile Internet di Indonesia.

Beberapa fokus laporan ini antara lain dalam dinamika pasar Fintech Indonesia (termasuk pertumbuhan jumlah startups/pemain Fintech), perkembangan peraturan perundangan serta regulasi oleh BI & OJK, pemahaman masyarakat konsumen Indonesia terhadap layanan Fintech, serta perkembangan investasi oleh para funders terhadap startup-startup Fintech.

Beberapa temuan yang kita paparkan dalam laporan ini antara lain:

  • Pertumbuhan jumlah startup fintech mulai melamban. Ini ditunjukkan bahwa persentasi pertumbuhannya di tahun 2016 sebesar 78%, sedangkan di tahun 2017 ini menurun menjadi 39%.
  • Konsumen Indonesia sudah semakin mengenal istilah fintech. Ini ditunjukkan dengan respon survei, bahwa tahun 2017 ini 67.20% responden pernah mendengar istilah fintech, dibanding tahun 2016 hanya 28.34% responden.
  • Di antara berbagai perusahaan fintech yang kami telusuri, segmen terbesar tercakup dalam sub-kategori Online Lending (termasuk P2P-Lending), yaitu sebesar 26.2%.

Untuk laporan selengkapnya, silakan unduh Fintech Report 2017 secara gratis.

Laporan DailySocial: Survei Situs & Layanan Pencarian Kerja 2017

Dengan semakin jamak dan umumnya penggunaan Internet untuk berkomunikasi, proses pencarian kerja dan melamar kerja pun juga telah semakin umum dilakukan melalui Internet juga. Sederhananya, surat lamaran kerja pun lebih umum diminta untuk dikirimkan via email daripada per pos; terutama untuk melamar pekerjaan pegawai di perusahaan-perusahaan swasta.

Tapi bagaimana untuk pekerjaan sektor informal? Apakah para pelamar pekerja ART ataupun pekerja bangunan juga melamar melalui Internet? Bagaimana dengan situs-situs sektor informal? Dan masihkah situs-situs seperti JobsDB dan JobStreet dipakai secara luas, atau justru pelamar kerja & perekrut lebih percaya pada WhatsApp Group dan Linkedin?

Survei Situs & Layanan Pekerjaan 2017 dilaksanakan untuk mendapat gambaran sekilas bagaimana masyarakat/ konsumen Indonesia melamar kerja di era Media Sosial sekarang ini. Survei dilaksanakan oleh DailySocial.id bekerjasama dengan Jakpat Mobile Survey Platform terhadap sejumlah 997 responden yang disampel proporsional dari populasi pengguna smartphone se-Indonesia. Beberapa temuan riset antara lain:

  • 67% responden menyatakan sedang mencari pekerjaan baru.
  • 60.66% responden menyatakan belum pernah mendengar situs-situs pekerjaan informal seperti tukangers.com dan maidium.id
  • 60.06% responden pernah menggunakan JobStreet dan 44.06% pernah menggunakan Karir.com
  • 52.11% pernah menggunakan WhatsApp Groups untuk mencari informasi lowongan

Laporan selengkapnya bisa diunduh di halaman riset Job Recruitment Sites & Services Survey 2017.

Laporan DailySocial: Survei E-Money di Indonesia 2017

Baru-baru ini pemerintah RI mencanangkan bahwa seluruh transaksi jalan tol harus dilakukan menggunakan kartu uang elektronik per akhir bulan Oktober. Ini adalah titik terbaru perjalanan sosialisasi penggunaan uang elektronik dalam bentuk kartu di Indonesia.

Seementara itu, untuk uang elektronik berbasis server, perkembangan Go-Pay dari Go-Jek hingga bisa dibilang sangat pesat. Bisa dibilang Go-Pay menjadi “dompet kedua” konsumen karena bisa bisa digunakan untuk berbagai layanan.

Survei E-Money bertujuan melihat bagaimana keadaan penggunaan e-money oleh konsumen Indonesia. Survei dilaksanakan DailySocial.id bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey Platform, menjaring jawaban dari 1059 responden yang disampel secara proporsional dari populasi pengguna smartphone se-Indonesia. Beberapa temuan survei antara lain:

  • Dua merek kartu uang elektronik terpopuler adalah Mandiri e-Money (33.14%) dan BCA Flazz (26.25%)
  • 56.80% responden baru memiliki kartu uang elektronik selama satu tahun atau kurang
  • 73.79% dari responden menyisihkan Rp250.000 atau kurang per bulannya, untuk transaksi uang elektronik
  • 42.43% responden merasa uang elektronik telah membantu mereka lebih mengendalikan pengeluaran mereka

Laporan selengkapnya bisa diunduh di halaman riset “E-Money Survey 2017”.