Behind the Rumors around “Chilibeli” Social Commerce

Social commerce startup Chilibeli is temporarily closing its operations, at least until the end of this month. Public’s been told that the reason is server relocation and deep cleaning of resources. The employees are getting laid off and promised that this month’s salary will be disbursed soon.

The management is said to have conveyed the employees that they had tried their best to save the company. According to reliable sources, Chilibeli is still having difficulty on securing the Series B fundraising since last year.

The company is reportedly considering to sell the business. Two unicorn startups are said to have explored potential acquisitions, however, the strongest candidate is rising. WeBuy, a similar startup from Singapore, is highly rumored to be taking over Chilibeli’s business.

WeBuy has been available in Indonesia since September 2021. This company is a portfolio of MDI Ventures, Wavemaker, KB Financial Group, and Rocket Internet.

We haven’t received a confirmation from Chilibeli’s management and its investors regarding this matter.

Chilibeli was founded by Alex Feng, Damon Yue, and Matt Li in 2019. They announced a Series A funding round of $10 million in March 2020. The round was led by Lightspeed Ventures, Golden Gate Ventures, Sequoia Surge, Kinesys Group, and Alto Partners.

The company relies on the C2M (customer to manufacturer) business concept in bridging fresh products from farmers to final consumers in a number of communities. The concept exists to encourage logistics efficiency and ensure product freshness to reach consumers’ hands.

Chilibeli was participated in Surge’s Accelerator Program batch 2.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gonjang Ganjing Startup “Social Commerce” Chilibeli

Startup social commerce Chilibeli saat ini sedang menutup operasional secara sementara, setidaknya sampai akhir bulan ini. Alasan yang disampaikan ke publik adalah pemindahan server dan deep cleaning resource. Para pegawainya sudah mulai dirumahkan dengan janji gaji bulan ini masih bakal cair.

Disebutkan manajemen menyampaikan ke para pegawai bahwa mereka sudah berusaha maksimal untuk menyelamatkan perusahaan. Menurut sumber terpercaya, Chilibeli masih kesulitan mendapatkan pendanaan Seri B yang digalang sejak tahun lalu.

Perusahaan dikabarkan sudah menjajaki potensi menjual bisnis. Ada dua startup unicorn yang sempat menjajaki potensi akuisisi, namun kini muncul kandidat kuat WeBuy, startup sejenis asal Singapura, sebagai pihak yang dikabarkan bakal mengambil alih bisnis Chilibeli.

WeBuy sudah beroperasi di Indonesia sejak September 2021. Perusahaan ini merupakan portofolio MDI Ventures, Wavemaker, KB Financial Group, dan Rocket Internet.

Kami belum mendapatkan jawaban dari manajemen Chilibeli dan investornya terkait hal ini.

Chilibeli didirikan oleh Alex Feng, Damon Yue, dan Matt Li di tahun 2019. Mereka mengumumkan perolehan pendanaan Seri A sebesar $10 juta pada Maret 2020. Putaran tersebut dipimpin Lightspeed Ventures, Golden Gate Ventures, Sequoia Surge, Kinesys Group, dan Alto Partners.

Perusahaan mengandalkan konsep bisnis C2M (customer to manufacturer) dalam menjembatani produk segar dari petani ke konsumen akhir dalam jumlah komunitas. Konsep tersebut hadir untuk mendorong efisiensi logistik dan memastikan kesegaran produk hingga di tangan konsumen.

Chilibeli mengikuti program akselerasi Surge batch kedua.

Application Information Will Show Up Here

Blibli Partners with Pos Indonesia, Targeting Consumers in Rural Areas

Blibli is getting intensive for business in rural areas by partnering with Pos Indonesia. Blibli expects the strategic partners can provide access for unbankable society to start online transaction.

One of its realizations is putting the Blibli InStore kiosk in post office. Therefore, its customers can do direct transaction via the kiosk and pay with cash using Pospay. Delivery service will be using Pos Kilat Khusus (special service), with free return.

“We see the strong network of Pos Indonesia has reached tier two and tier three. This is a great prospect to expand Blibli’s market, and help customers getting selected product online,” Kusumo Martanto, Blibli’s CEO, explained on Thu (2/1).

Pos Indonesia’s President Director Gilarsi W. Setijono added to this partnership that it is company’s breakthrough to keep up with e-commerce’s rapid growth. For him, there are 3 elements needed to win the digital economy era, those are people, network, and technology.

Pos Indonesia has two out of those three, but the technology is up to its expectation. Therefore, the company seeks to take advantage of the technology provided by partners.

The partnership between Pos Indonesia and Blibli is expected to push people in rural areas includes post office’s customer, employees, and other inhabitants to do online transaction.

“E-commerce presence in post office is expected to add new segment of customers, and increase our offering services,” Setijono mentioned.

For starters, Blibli InStore kiosks are available in Jabodetabek, Bandung, Pandeglang, Rangkasbitung, Serang and Cilegon areas. The kiosk has reached 32 points in total. Furthermore, it will be available in Central and East Java areas.

“We’ll focus and invest more in this. Online or offline is just the media, customer is our number one priority. We want them to be more connected with us.”

Additional warehouse

In shortening delivery time, Martanto mentioned adding eight more warehouses this year. Blibli targets to have 15 warehouses scattered around Indonesia.

“By having many warehouses, we can work with many logistic companies. The point is that delivery will be faster, instead of centralized in Jakarta.”

Blibli’s website and mobile app, in total, have 40 to 50 million unique visitors per month. It is targeted to have increased five times by the end of this year.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Cantik.com Unggulkan Produk Kecantikan dan Fashion dengan Harga Terjangkau

Satu lagi e-commerce yang menyediakan layanan fashion, produk kecantikan, aksesoris terkurasi hadir di tanah air menyasar pasar yang saat ini masih sangat dominan di industri e-commerce yaitu kaum perempuan. Didirikan oleh Antonius Bong dan Sam Tanuwidjaja, Cantik.com fokus pada penyediaan kebutuhan fashion dan kecantikan untuk perempuan melalui berbagai kanal dan komunitas dengan harga terjangkau. Seperti dikutip dari Tech In Asia, di awal perkembangannya Cantik.com mendapat suntikan dana dari SMDV.

“Selain berbisnis ritel, kami ingin mengembangkan gaya hidup perempuan Indonesia di berbagai daerah, dan mengembangkan kemampuan ekonomi serta digital mereka dengan secara simultan  memberikan tips, trik, serta ulasan fashion dan kecantikan agar dapat selalu tampil cantik di kesehariannya,” jelas Sam dalam peluncuran Cantik.com di Jakarta.

Saat ini terdapat sekitar 30 brand terkurasi yang ada di Cantik.com, terdiri dari produk fesyen dan kecantikan yang meliputi pakaian, busana muslim, sepatu, tas, aksesoris, dan produk kecantikan.

Sejak kehadirannya pada bulan Juni 2015, Cantik.com telah mengundang perhatian sejumlah kalangan perempuan, Cantik.com mengklaim saat ini jumlah pengguna aktif sebanyak 20 ribu pengguna sementara untuk pertumbuhan transaksi mencapai rata-rata kenaikan sekitar 60% setiap bulannya.

“Perempuan merupakan populasi yang dominan dalam melakukan aktivitas pemenuhan kebutuhan gaya hidupnya. Mereka memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan diri dan tampil cantik melalui produk fesyen dan kecantikan yang sesuai dengan dirinya. Maka dari itu Cantik.com memiliki keinginan yang kuat untuk membantu perempuan Indonesia tampil cantik dan fresh, namun tetap dengan budget yang rasional dalam menunjang gaya hidupnya,” kata Antonius.

Bermitra dengan Veritrans dan aCommerce

Keberadaan dunia Internet memungkinkan Cantik.com memenuhi kebutuhan tersebut secara efisien namun tetap dengan kualitas terjamin, harga terjangkau, dan transaksi yang aman. Cantik.com menjamin keamanan dan kemudahan bertransaksinya melalui kemitraan dengan berbagai lembaga perbankan sehingga pembayaran dapat dilakukan melalui bank transfer, kartu kredit VISA/Master Card, bahkan pembayaran di tempat (Cash on Delivery).

Untuk sistem pembayaran online dan pengiriman produk, Cantik.com bermitra dengan Veritrans dan aCommerce yang memungkinkan produk yang dipesan diproses dalam jangka waktu maksimal 1-8 hari kerja.  Proses transaksi di Cantik.com dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana melalui konsep pilihan, beli, dan bayar dalam waktu 5 menit dengan berbagai pilihan metode pembayaran.

Membayar Barang di Alibaba Nantinya Cukup dengan Memindai Wajah Lewat Smartphone?

Teknologi tidak hanya mengubah cara orang berkomunikasi, tapi juga merevolusi cara orang membeli sesuatu. Raksasa e-commerce asal Tiongkok, Alibaba baru-baru ini memamerkan sistem pengenalan wajah bernama Smile to Pay yang memungkinkan pembeli melakukan pembayaran hanya dengan memindai wajah melalui smartphone.

Continue reading Membayar Barang di Alibaba Nantinya Cukup dengan Memindai Wajah Lewat Smartphone?