Tips Mengubah Pembeli Jadi Pelanggan dengan Email Marketing

Dalam menjalankan sebuah bisnis, pastinya memiliki pembeli adalah hal yang paling dibutuhkan. Hal ini membantu agar produk yang dijual dapat dikenal secara luas oleh banyak orang. Namun, tidak hanya sampai menemukan pembeli, sebagai pemilik bisnis tentunya Anda harus tahu bagaimana mengubah pembeli tersebut menjadi pelanggan. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan menggunakan email marketing.  

Email marketing adalah suatu bentuk pemasaran langsung serta pemasaran digital yang menggunakan email untuk mempromosikan produk atau layanan bisnis yang dimiliki. Hal ini tentunya membantu pelanggan mengetahui barang atau penawaran baru apa yang akan hadir di masa mendatang melalui email automation yang diterima. Berikut ini tips email automation yang tepat untuk mengubah pembeli menjadi pelanggan. 

  • Welcome email untuk subscriber baru

Tips email automation pertama yang bisa dilakukan adalah dengan membuat welcome email untuk subscriber baru. Welcome email adalah tanda yang anda berikan dalam menyambut pengguna yang bergabung dengan bisnis Anda pertama kali. Anda dapat menggunakan email automation dari MTARGET. 

Melalui email automation MTARGET Anda dapat memastikan bahwa interaksi pertama Anda dengan pelanggan baru akan sukses sehingga bisa mengubah mereka menjadi pelanggan tetap Anda. Menurut sebuah penelitian bahwa welcome email automation dapat meningkatkan pemesanan 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan reguler bulk email. 

  • Kirim pemberitahuan pesanan yang dipersonalisasi

Tips email automation selanjutnya yang bisa digunakan adalah kirim pemberitahuan pesanan yang dipersonalisasi. Jika Anda menjual barang secara online, kemungkinan Anda harus mengirim tanda terima, konfirmasi, invoice, atau jenis email transaksional kepada pelanggan Anda. Melalui email automation, Anda dapat melakukan hal tersebut dengan trigger tertentu yang sudah Anda tentukan sebelumnya. Melalui email automation ini juga, Anda dapat melakukan personalisasi terlebih dahulu agar pesan tersebut terlihat lebih personal untuk pelanggan Anda. 

Email konfirmasi dan pemberitahuan yang sudah dipersonalisasi dapat meningkatkan open rate lebih tinggi dari jenis email lainnya. Oleh karena itu, penting untuk Anda memastikan bahwa email konfirmasi yang Anda kirimkan merupakan email yang sudah Anda personalisasi untuk mendapatkan feedback terbaik dari pembeli pertama Anda.

  • Berikan reward pada customer loyal

Selanjutnya, tips email automation yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan reward pada customer loyal. Pelanggan adalah aset kehidupan bisnis Anda. Terkadang, Anda mungkin ingin melangkah lebih jauh untuk berterima kasih kepada mereka atas kesetiaan mereka.Hal tersebut bisa Anda lakukan dengan memberikan reward kepada pelanggan setia Anda dengan menggunakan email automation. Reward tersebut bisa berupa kupon eksklusif, kode promo, atau penawaran lainnya. Cara ini cukup bagus dilakukan untuk memastikan pelanggan setia Anda merasa dihargai dan membuat mereka kembali ke toko Anda. 

  • Kirim ucapan ulang tahun

Terakhir, Anda bisa mengirimkan ucapan ulang tahun. Mengirimkan ucapan ulang tahun kepada subscriber atau pelanggan baru Anda merupakan salah satu cara terbaik untuk menarik perhatian mereka kembali untuk melakukan interaksi dengan bisnis Anda, misalnya seperti melakukan repeat order. Selain itu, dengan mengirimkan email ucapan selamat ulang tahun akan membuat subscriber atau calon pelanggan Anda merasa diingat oleh Anda.

Untuk mendapatkan perhatian lebih dari mereka, Anda bisa menyisipkan penawaran khusus kepada mereka, misalnya dengan memberikan diskon khusus, voucher eksklusif, dan sebagainya sebagai hadiah untuk mereka. Email birthday ini bisa Anda kirimkan dengan menggunakan email automation dengan trigger birthdate subscriber Anda. 

Nah, itu dia beberapa ulasan mengenai tips email automation yang bisa digunakan yang akan membantu Anda mengubah pembeli menjadi pelanggan secara efektif.

Bagaimana Cara Memulai Email Automation?

Perkembangan teknologi selalu menyediakan inovasi-inovasi yang dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Terlebih di era digital ini yang dimana kita telah sangat bergantung dengan internet. Internet juga cukup membantu dalam efisiensi kerja. Sebuah metode yang terlahir dari internet dan juga berguna untuk membantu efisiensi kerja, terutama di perusahaan-perusahaan, adalah digital marketing.

Kini digital marketing telah banyak digunakan oleh banyak perusahaan. Mulai dari UMKM, hingga ke perusahaan berskala besar. Kenapa digital marketing banyak digunakan? Karena digital marketing mampu memberikan efisiensi yang lebih kentara di bidang pemasaran yang biasanya dikerjakan secara tradisional, kini telah dikerjakan secara otomatis melalui digital marketing. Salah satu produk digital marketing cukup mendongkrak kinerja pada bidang pemasaran adalah email automation.

Email automation merupakan bagian dari marketing automation tools yang dapat membantu kebutuhan digital marketing terutama dalam mengirimkan email marketing secara otomatis sesuai dengan flow yang ditentukan. Untuk membuat email automation flow yang kompleks memang diperlukan pengujian berulang kali untuk memastikan apakah telah sesuai dengan goals Anda atau belum. Diperlukan sebuah strategi untuk menyusun email automation flow yang sesuai dengan tujuan. Tanpa strategi, berarti tidak ada tujuan. Tidak ada tujuan, berarti flow yang Anda gunakan di email automation hanya akan berjalan tanpa adanya sebuah acuan yang berarti akan menjadi sia-sia.

Pada artikel ini kami akan sedikit membahas tentang bagaimana membuat strategi email automation apa saja yang perlu diperhatikan saat akan menggunakan email automation, dan beberapa contoh email automation flow yang dapat Anda gunakan.

Apa itu Email Automation?

Email automation adalah bagian dari email marketing. Hanya saja, email automation sangat bergantung dengan flow yang ditentukan untuk mengirimkan email, sedangkan email marketing tidak bergantung flow. Contohnya adalah ketika Anda pertama kali register pada MTARGET, Anda akan mendapatkan email berupa sambutan selamat datang dan terima kasih karena telah menggunakan MTARGET. Form registrasi menjadi trigger untuk memulai email automation. Setelah data masuk, email automation akan secara otomatis merespon dan mengirimkan email ke user. Itu adalah salah satu contoh email automation bekerja.

Pengaplikasian Email Automation

Setelah Anda mengetahui apa itu email automation dan apa manfaatnya, saatnya untuk memulai menyusun flow sesuai dengan apa yang diinginkan. Ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk membuat email automation. Ini merupakan garis besar untuk menyusun email automation flow, selebihnya dapat Anda modifikasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

1. Buat Rencana

Seorang marketer tentunya tahu langkah pertama dalam membuat campaign yang baik adalah menciptakan landasan rencana yang kuat agar campaign berjalan dengan sukses. Dalam hal ini, Anda akan memerlukan rencana untuk memandu campaign email automation. Kekuatan dari automation terletak pada penggunaan data yang tepat untuk mengotomatiskan proses.

Sebaiknya Anda mencari tahu data apa yang dimiliki untuk menyamakan tindakan pelanggan dengan email yang relevan. Atur email Anda dengan trigger, misalnya Anda dapat membuat automation: welcome email setelah registrasi, re-engage email setelah beberapa waktu tidak aktif, pengingat pembaharuan dengan waktu yang ditentukan. Rules dan trigger merupakan dasar untuk membuat campaign yang dapat bekerja. Jadi, membuat rencana data apa yang akan digunakan, dari mana asalnya, dan bagaimana caranya untuk masuk ke sistem automation email marketing Anda sangat penting.

2. Atur Alur Kerja Anda

Setelah menyusun rencana seperti apa email automation akan bekerja, saatnya untuk mengatur pesan email otomatis yang ingin dikirimkan ke pelanggan Anda. Tools seperti MTARGET juga dapat membuat automated workflow yang simpel untuk Anda. Dimulai dengan trigger untuk memulai email automation. Lalu action, untuk menentukan aksi apa yang ingin dilakukan setelah user melakukan trigger, seperti mengirimkan email. Langkah terakhir lalu menentukan response, untuk menentukan respon apa yang possible dilakukan oleh user. Misalkan user membuka email, klik pada call to action (CTA), atau bahkan melakukan unsubscribe.

3. Ukur

Langkah terakhir adalah dengan menguji dan menyempurnakan upaya Anda. Sebagian besar email marketing tools memberi Anda data komprehensif tentang metrik yang terkait dengan email, seperti siapa saja yang sudah menerima email, siapa saja yang sudah membuka email, siapa saja yang melakukan action pada email, dan sebagainya, semua data ini juga bisa Anda lihat pada report campaign email dengan menggunakan tools MTARGET. Setelah mengetahui hasil performa campaign ini, Anda mendapatkan gambaran tentang campaign tersebut apakah bekerja dengan baik atau kinerjanya kurang bagus. Jika bekerja dengan baik, maka Anda bisa membuat campaign serupa kembali. Namun, jika kinerjanya kurang bagus, maka Anda dapat memperbaiki dan terus meningkatkan performa email automation yang dikirim.

Pemanfaatan fitur email automation akan memberikan Anda beberapa keuntungan secara langsung dan tidak langsung, diantaranya adalah menghemat waktu yang Anda miliki karena semua dapat dilakukan secara instan dan dalam waktu yang bersamaan, kemudian tenaga yang anda keluarkan tentunya akan lebih sedikit dibanding jika anda harus melakukannya secara manual dan yang terakhir adalah total biaya yang relatif lebih hemat karena dinilai lebih optimal dan efektif.

Manfaat secara tidak langsungnya adalah Anda akan mendapatkan konversi yang lebih besar terhadap bisnis anda dan juga segmentasi database yang memungkinkan anda untuk tetap dapat melakukan pemeliharaan database.

MailTarget to Rebrand as MTARGET, Declaring Itself as “Marketing Cloud Solution”

Towards the end of 2018, SaaS email marketing platform, MailTarget, rebrands into MTARGET. The fresh title will be used effectively next year, along with plans to present more digital marketing variants. Despite new title, the previous automation won’t change much.

In the written statement, Yopie Suryadi, MTARGET’s Founder & CEO, explained the rebranding as its business metamorphosis. The change of “Mail” into “M” indicates something more extensive, related to Marketing, Mail, Mobile, and others.

Despite changing name, the email marketing feature will still be MTARGET‘s main service. However, the solution will be extensive and expected to help other issues in the digital marketing industry.

“We started to fix the system, sharpen our vision and mission, and put core values into the company. It includes changing the mindset, from selling into contributing in the business world. We apply smart selling, divide user types, and focus in the area where our contribution most needed,” he said.

One of MailTarget business achievements this year is to realize the expansion plan. The service is now available in Malaysia.

“Throughout 2018, we achieved 22% month-on-month growth, with 2100 total users. We always listen to all problem of our users. Then, we develop a feature to help and available to use by others.”

Using the new title, Yopie and team are ready to welcome the journey with a new focus, as “Marketing Cloud Solution”.

“In 2019, our service will help companies to get more personal and close to its customers through the right data and tools. We still target the business market. It’s expected, after the next fundraising we can immediately help Indonesian SMEs.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

MailTarget Jadi MTARGET, Mantapkan Diri sebagai “Marketing Cloud Solution”

Menjelang akhir tahun 2018, platform SaaS pemasaran email MailTarget lakukan rebranding menjadi MTARGET. Nama baru akan digunakan secara efektif mulai tahun depan, dibarengi rencana menghadirkan lebih banyak varian produk pemasaran digital. Kendati berganti nama, layanan email marketing automation yang ada sebelumnya tidak akan banyak berubah.

Dalam keterangan tertulisnya Founder & CEO MTARGET Yopie Suryadi menerangkan,rebranding ini merupakan bentuk metamorfosis bisnisnya. Perubahan “Mail” menjadi “M” menandakan sesuatu yang lebih luas, terkait Marketing, Mail, Mobile dan lainnya.

Meski terjadi perubahan nama, fitur pemasaran email tetap akan menjadi layanan andalan MTARGET. Hanya saja solusi yang akan dihadirkan menjadi lebih luas dan diharapkan bisa membantu permasalahan lainnya di ranah digital marketing.

“Kami mulai membenahi sistem, menajamkan visi dan misi, dan menaruh core values di perusahaan. Termasuk mengubah mindset, dari berjualan menjadi bagaimana caranya kami berkontribusi terhadap dunia usaha. Kami menerapkan smart selling, membagi tipe user dan menaruh fokus di area user yang paling membutuhkan kontribusi kami,” terang Yopie.

Salah satu capaian bisnis MailTarget tahun ini merealisasikan rencana ekspansi. Layanannya kini sudah dipasarkan di Malaysia.

“Sepanjang 2018 kami mencapai growth 22% month-on-month, dengan pengguna mencapai 2100. Kami selalu mendengar apa yang menjadi masalah pengguna kami. Lalu kami kembangkan fitur yang dapat membantu dan bisa dipakai secara umum oleh yang lain.”

Dengan nama baru, Yopie dan tim siap menyongsong perjalanan startup dengan fokus baru, yakni sebagai “Marketing Cloud Solution”.

“Layanan kami di 2019 akan membantu para perusahaan untuk lebih personal dan dekat dengan para customer-nya melalui data dan tools yang tepat. Kami masih akan menyasar pangsa pasar bisnis. Diharapkan setelah fundraising berikutnya kami bisa dengan segera membantu para UKM Indonesia.”

MailTarget Receives Seed Funding From Azure Ventures and Angel Investor

MailTarget, SaaS startup focused on email marketing automation announces two seed funding in 2017 with unspecified amount. First comes from Azure Ventures and the second one is from an undisclosed angel investor. The funding focuses on developing product and expanding team, sales and marketing in particular.

“The funding is necessary in developing Sales, Marketing and Customer Success team; and running our purpose, to ‘digitalize Indonesia’. It means a lot of education for Indonesian SMEs,” MailTarget’s Co-Founder and CEO Yopie Suryadi said.

MailTarget, established in late 2016 by Yopie Suryadi, Masas Dani and Johan Tahardi, is claimed to have good growth phase. Suryadi told DailySocial, they have 730 paid clients and capable to cover operations by its revenue.

Suryadi mentioned, “Enterprise indeed a big market, yet popular by its rocky steps, it also takes a numerous resources and funding to educate. Entering enterprise market needs certain strategy to survive.

“For technical team, [..] we will not add too many developers to help other features development,” he added.

Meanwhile, Azure Ventures is practically new in Indonesia’s startup industry. Without mentioning the amount of funding managed, they ensure focus on investing in SaaS sector.

Felix Setyomulyono, Azure Ventures’ Managing Partner, about this funding said, “SaaS startup will rise in one or two years in Indonesia due to their capability in solving business process problem to make an impact in company’s performance.”

Future plans

MailTarget founders
MailTarget founders

Suryadi said the team will continue to innovate in performance and has reached 300 mails per second delivery speed.

“Every landing page created can use own domain and be set to Google Analytics ID also Facebook Pixel for retargeting ads, as they are now currently trending,” he said.

In the future, MailTarget is said to be all-in-one device to help enterprises in digital marketing. Suryadi also mentions the use of machine learning technology for product development.

He said machine learning system will help users to measure its digital market performance. MailTarget will also develop digital personal assistant to recommend users and perform machine learning-based simple email activities.

Suryadi and team optimist in welcoming 2018. “We build MailTarget due to the developed business and products. In business, we will try to achieve BEP in 2018,” he finished.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

MailTarget Mengumumkan Perolehan Dana Awal dari Azure Ventures dan “Angel Investor”

Startup SaaS yang fokus di otomasi pemasaran email MailTarget mengumumkan dua kali perolehan dana di tahun 2017 yang tidak disebutkan jumlahnya. Perolehan pertama dari Azure Ventures, sementara yang kedua dari seorang angel investor yang tidak disebutkan namanya. Fokus pendanaan kali ini untuk mengembangkan produk dan mengembangkan tim, khususnya di segmen penjualan dan pemasaran.

“Kami membutuhkan pendanaan ini untuk mengembangkan team Sales, Marketing, dan Customer Success; dan menjalankan purpose kami, yaitu ‘mendigitalkan Indonesia’, yang artinya akan banyak porsi edukasi untuk para UKM Indonesia.”

MailTarget, yang didirikan akhir tahun 2016 oleh Yopie Suryadi, Masas Dani, dan Johan Tahardi, diklaim sedang dalam fase pertumbuhan yang bagus. Kepada DailySocial, CEO MailTarget Yopie Suryadi mengatakan mereka memiliki 730 klien berbayar dan sudah mampu membiayai operasional dari pendapatannya.

Yopie mengungkapkan, “UKM memang market yang besar, namun ini juga market yang terkenal sangat keras tantangannya, sebab butuh sumber daya dan dana yang tidak sedikit untuk mengedukasi. Memasuki pasar UKM butuh strategi tertentu, jika tidak ingin kehabisan napas di tengah jalan.”

“Untuk tim teknis, [..] kami akan menambah developer tidak terlalu banyak untuk membantu pengembangan fitur-fitur lainnya,” lanjutnya.

Azure Ventures bisa dibilang masih baru di kancah industri startup Indonesia. Meski tidak menyebutkan jumlah dana kelolaannya, mereka memastikan saat ini fokus berinvestasi di sektor SaaS.

Managing Partner Azure Ventures Felix Setyomulyono tentang pendanaan ini menyebutkan, “Startup SaaS akan naik daun dalam waktu 1 atau 2 tahun lagi di Indonesia karena mereka memecahkan masalah business process yang artinya membuat impact dalam performa perusahaan.”

Rencana ke depan

Para pendiri MailTarget
Para pendiri MailTarget

Yopie mengatakan secara performa pihaknya terus berinovasi dan kini telah mencapai kecepatan pengiriman hingga 300 email per detik.

“Setiap landing page yang sudah dibuat bisa menggunakan domain masing-masing UKM dan bisa ditaruh Google Analytics ID serta Facebook Pixel untuk keperluan retargeting ads yang sedang tren saat ini,” ungkapnya.

Ke depannya MailTarget disebutkan ingin menjadi suatu perangkat all-in-one yang bisa membantu UKM membantu kegiatan pemasaran digital. Yopie juga menyebutkan pemanfaatan teknologi machine learning untuk pengembangan produk.

Ia menyebutkan machine learning system akan membantu pengguna untuk mengukur performa pemasaran digital mereka. MailTarget juga akan mengembangkan asisten personal digital untuk memberikan rekomendasi bagi para pengguna, termasuk melakukan kegiatan email sederhana berdasarkan machine learning.

Yopie menyebutkan pihaknya optimis menyongsong tahun 2018.

“Kami membangun MailTarget karena produk dan bisnisnya sendiri sudah matang. Secara bisnis, kami akan berusaha untuk mencapai BEP di tahun 2018,” tutupnya.