Saturdays Boosts Omnichannel Network Expansion After Seed Funding

The direct-to-consumer startup, Saturdays, has just announced seed funding from three venture capitals, including Alpha JWC Ventures, Kinesys Group, and Alto Partners. In fact, this round was closed in 2020, the announcement is just arrived. The fresh funds will be focused on expanding offline stores and strengthening the omnichannel network.

In a general note, Saturdays offers lifestyle products with eyewear as its main business. With the DTC model, Saturdays produced its own lens and frame materials, from design, manufacturing, to direct delivery to consumers. Saturdays was founded by Rama Suparta and Andrew Kandolha in 2016.

In terms of sales, Saturdays has adopted the online-to-offline (O2O) model through websites and retail stores. Its first flagship store is located at Lotte Shopping Avenue, Jakarta, which is integrated with a coffee shop for a lifestyle effect.

Today, Saturdays also announced a new online sales channel, the Saturdays Lifestyle. This application allows users to shop for eyewear products on an O2O basis. Users can now download it via iOS and Android devices.

In his statement, Saturdays’ Co-founder Rama Suparta said that there are some integrated O2O shopping features available for users, such as online purchases, then picking them up at offline stores. Saturdays also present several payment options, including Buy Now Pay Later from Kredivo.

“One of the best features in this application is the Home Try-On reservation. This is Saturdays’ breakthrough by presenting an at-home eyeglass trial program. Customers only need to set a date, select ten frames, set an address, and get selected Arabica coffee, all for free,” Rama said.

Furthermore, Saturdays will continue to add offline store chains with a lifestyle to other big cities this year. Currently, the company has eight offline stores spread across the Jabodetabek area.

According to Rama, since the beginning, Saturdays was inspired by the unicorn startup Warby Parker who kicked off the conventional eyewear industry, by creating products that were authentic, affordable, and easy. Thus, by cutting significant brokerage fees, the company shares a vision of offering high-quality eyewear at affordable prices.

“We want to provide an extraordinary shopping experience for customers who are used to shopping with conventional and boring models. In the future, we will continue to innovate to become the dominant market leader in Indonesia,” Rama concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Saturdays Gencarkan Ekspansi Jaringan Omnichannel Setelah Bukukan Pendanaan Awal

Startup direct-to-consumer Saturdays baru saja mengumumkan pendanaan seed dari tiga pemodal ventura, antara lain Alpha JWC Ventures, Kinesys Group, dan Alto Partners. Sebenarnya putaran ini sudah ditutup sejak tahun 2020 lalu, hanya saja baru diumumkan sekarang. Investasi ini difokuskan untuk ekspansi toko offline dan memperkuat jaringan omnichannel.

Seperti diketahui, Saturdays menawarkan produk lifestyle dengan eyewear sebagai bisnis utamanya. Dengan model DTC, Saturdays memproduksi sendiri material lensa dan frame, mulai dari desain, manufaktur, hingga pengiriman langsung ke konsumen. Saturdays didirikan oleh Rama Suparta dan Andrew Kandolha di 2016.

Dari sisi penjualan, Saturdays mengadopsi model online-to-offline (O2O) melalui website dan toko retail. Toko flagship pertamanya berada di Lotte Shopping Avenue, Jakarta, yang terintegrasi dengan gerai kopi untuk memberi sentuhan lifestyle. 

Kali ini, Saturdays sekaligus mengumumkan channel penjualan online baru, yakni aplikasi Saturdays Lifestyle. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk berbelanja produk eyewear secara O2O. Kini pengguna sudah bisa mengunduhnya melalui perangkat iOS dan Android.

Dalam keterangannya, Co-founder Saturdays Rama Suparta mengatakan bahwa pengguna dapat menikmati sejumlah fitur belanja O2O yang terintegrasi, seperti melakukan pembelian online, lalu mengambilnya di toko offline. Saturdays juga menghadirkan beberapa opsi pembayaran, seperti Buy Now Pay Later dari Kredivo.

“Salah satu fitur terbaik di aplikasi ini adalah reservasi Home Try-On. Ini merupakan terobosan Saturdays dengan menghadirkan program coba kacamata di rumah. Pelanggan tinggal menentukan tanggal, memilih sepuluh bingkai, menetapkan alamat, dan mendapatkan kopi Arabica pilihan, semua secara gratis,” ujar Rama.

Lebih lanjut, Saturdays akan terus menambah jaringan toko offline dengan sentuhan lifestyle ke kota-kota besar lain di tahun ini. Saat ini, perusahaan telah memiliki delapan toko offline yang tersebar di area Jabodetabek.

Menurut Rama, sejak awal Saturdays terinspirasi oleh startup unicorn Warby Parker yang menggebrak industri kacamata konvensional, dengan menciptakan produk yang otentik, terjangkau, dan mudah. Maka itu, dengan memotong biaya jasa perantara yang signifikan, perusahaan memiliki visi yang sama untuk menawarkan kacamata berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

“Kami ingin memberikan pengalaman berbelanja luar biasa bagi para pelanggan yang terbiasa belanja dengan model konvensional dan membosankan. Ke depannya, kami akan terus berinovasi untuk menjadi pemimpin pasar yang dominan di Indonesia,” tutup Rama.

Application Information Will Show Up Here

Saturdays Garap Fitur “Seamless Experience”, Optimalkan Penjualan Kacamata Lewat Skema O2O

Tahun lalu, merek lifestyle Saturdays belum bicara bagaimana teknologi canggih yang berkembang dapat segera dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis utamanya saat ini, yakni produk kacamata.

Saat itu diwawancarai DailySocial, CEO dan Co-founder Saturdays Rama Suparta mengaku masih mencermati berbagai perkembangan teknologi yang lagi happening di Indonesia, misalnya Artificial Intelligence (AI) atau Augmented Reality (AR).

Di tahun ini, Rama mengungkap rencana besarnya untuk memperkuat konsep Online-to-Offline (O2O) yang sejak awal diusung Saturdays. Strateginya adalah menghadirkan konsep seamless experience. 

Belum banyak informasi yang dapat dibagikan mengenai rencana ini. Yang pasti, bentuk pengembangan dari konsep tersebut adalah aplikasi mobile, memungkinkan konsumen tak perlu merasakan pengalaman berbelanja yang berbeda, baik melalui online maupun offline.

Kemudian, aplikasi ini rencananya akan memberikan pengalaman yang optimal bagi konsumen untuk menjajal kacamata melalui aplikasi, tanpa harus datang ke toko.

Basically, idenya adalah konsumen akan merasakan experience dan value yang sama saat berbelanja di online atau offline. I can’t tell you now, tapi kami lagi development,” ungkap Rama kepada DailySocial.

Sebetulnya saat ini, Saturdays sudah melakukan pemasaran digital dengan memanfaatkan channel media sosial dan penjualan O2O. Artinya, pembeli dapat bertransaksi online melalui website atau datang ke toko offline miliknya.

Akan tetapi, Rama mengaku masih banyak konsumennya yang lebih nyaman untuk datang ke toko offline, baik untuk membeli kacamata atau sekadar mencoba.

“Yang belanja di online biasanya retain customer atau mereka yang sudah pernah berbelanja. Kami harap [pertumbuhan transaksi] online terus bertumbuh, tidak hanya dari toko offline saja,” tuturnya.

Tantangan pengembangan teknologi hingga rencana ekspansi

Untuk menghadirkan seamless experience ini, Rama mengaku masih melakukan riset terkait teknologi yang tepat. Apalagi, bicara pengembangan O2O, konsepnya dapat memanfaatkan teknologi canggih, seperti AR dan AI.

Namun, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan. Pertama, ekosistem perangkat yang mendukung AR dinilai masih sangat minim.

Sedangkan, menurutnya, smartphone yang betul-betul sudah mendukung pengalaman AR yang optimal baru iPhone X dan seri di atasnya.

Hal lain yang tak kalah penting adalah orang-orang yang akan akan mengembangkannya. Untuk saat ini, ia mengungkap tengah membangun tim yang akan melakukan riset untuk teknologi yang tepat.

“Kita sudah get some channel to help support our technology dan sudah ada core team juga. Tapi tidak mudah build teknologi, apalagi di Indonesia lack of talent juga. Untuk sekarang, kami masih mencari talent untuk mengembangkan konsep ini,” ujar Rama.

Di luar pengembangan besar Saturdays di atas, Rama menuturkan sejumlah rencana strategis lainnya tahun ini yang tetap berfokus pada peningkatan customer experience.

Untuk ekspansi toko, ia menyebut ada penambahan toko, baik flagship ataupun shop-in-shop. Saturdays saat ini sudah memiliki dua toko flagship dan tiga shop-in-shop di Jakarta.

Kemudian, pengembangan baru fitur Personal Stylist di website. Fitur ini sebetulnya sudah ada sejak awal Saturdays berbisnis, konsumen dapat memperoleh rekomendasi frame kacamata dari referensi data pengguna.

“Fitur ini belum optimal berjalan. Nah, kami punya ide lain tentang bagaimana memberikan rekomendasi kacamata ke konsumen. Kami bakal packaging fitur ini dengan cara yang lain nanti. Tunggu saja,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Saturdays menawarkan produk eyewear berkualitas dengan harga terjangkau. Produksi lensa dan frame dilakukan sendiri mulai dari desain, manufaktur, hingga pengiriman langsung ke konsumen.

Potensi O2O di pasar retail

Pertumbuhan ekonomi digital menjadi wajah baru perekonomian Indonesia. Sebagaimana disebutkan Asisten Deputi Humas Kemensetneg Eddy Cahyono Sugiarto, ekonomi digital mampu mentransformasikan perekonomian yang diprediksi menjadi prime mover ekonomi Indonesia.

Disampaikan Eddy, mengutip riset McKinsey, posisi ekonomi digital Indonesia saat ini sudah hampir sama dengan Tiongkok di 2010. Hal ini berdasarkan sejumlah indikator, seperti penetrasi e-retail, GDP per kapita, penetrasi internet, dan pengeluaran ritel.

Menyoal tren O2O, konsep ini diprediksi menjadi masa depan industri ritel di Indonesia. Riset Statistita 2018 mengestimasi penjualan ritel e-commerce di Indonesia pada 2020 mencapai $12,3 miliar dan bakal naik menjadi $16,5 miliar pada 2022.

Konsep O2O memberikan prospek cerah bagi industri yang sejalan dengan semakin berkembangnya ekosistem digital dan pergeseran perilaku konsumen. Di sisi lain, inovasi di bidang O2O juga dapat mendongkrak sektor UKM yang selama ini menjadi penopang ekonomi di Tanah Air.

Kantongi Pendanaan Seri A, Layanan E-Commerce Kacamata GlassesGroupGlobal Jadikan Indonesia Target Selanjutnya

GlassesGroupGlobal incar pasar Indonesia pasca pendanaan / Shutterstock

Retailer kacamata online yang berbasis di Malaysia GlassesGroupGlobal baru saja mengamankan pendanaan Seri A sebesar $3 juta. Kini mereka bersiap memasuki pasar lain di Asia Tenggara dan Eropa. Salah satu yang menjadi tujuan utama adalah Indonesia.

Continue reading Kantongi Pendanaan Seri A, Layanan E-Commerce Kacamata GlassesGroupGlobal Jadikan Indonesia Target Selanjutnya